SAP 9 Organ Tubuh

advertisement
9. Organ Tubuh
Hewan
STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN HEWAN
• Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat
tertentu sel-sel itu bersatu membentuk Jaringan
• Sel makhluk hidup akan terus membelah kemudian
melakukan diferensiasi dan spesialisasi.
• Deferensiasi artinya perkembangan sel menjadi bentuk
yang khusus.
• Spesialisasi adalah perkembangan sel menuju ke fungsi
khusus.
• Hasil deferensiasi dan spesialisasi adalah jaringan dan
organ-organ tubuh.
• Organ-organ membentuk sistem organ dan akhirnya
kumpulan sistem organ membentuk tubuh organisme.
Jaringan Hewan
• Pada tubuh hewan Vertebrata terdapat
bermacam-macam jaringan antara lain:
–jaringan epitelium,
–jaringan ikat,
–jaringan otot,
–jaringan saraf.
Jaringan Epitelium
• Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup
permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar
maupun sebelah dalam
• Jaringan epitelium dapat berasal dari perkembangan
lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma
• Epitelium yang melapisi dinding dalam kapiler darah,
pembuluh limfe, dan jantung disebut endotelium
• Epitelium yang melapisi rongga tubuh, misalnya
perikardium, pleura, dan peritoneum disebut
mesotelium
• Endotelium dan mesotelium berasal dari perkembangan
lapisan mesoderma
Epitelium berdasarkan Jumlah Lapisan Sel
dan Bentuk
•
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan
jumlah lapisan sel:
1. Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-selnya
selapis
2. Epitelium berlapis adalah epitelium yang terdiri atas
beberapa lapis sel
3. Epitelium berlapis semu
•
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuknya yaitu:
1. Epitelium bentuk pipih
2. Epitelium bentuk kuboid
3. Epitelium bentuk batang
1. Epitelium Sederhana
a. Epitelium selapis pipih (squamous)
–
–
–
–
Bentuk sel-selnya pipih
Dilihat dari permukaannya, Sel-selnya
seperti lantai ubin tetapi dengan batasbatas tidak teratur
Epitelium ini berfungsi sebagai jalan
pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh
atau sebaliknya
Epitelium selapis pipih terdapat
misalnya pada dinding dalam kapiler
darah dan dinding alveolus paru-paru
a. Epitel selapis kuboid
(cuboidal)
– Berbentuk seperti kubus
– Dilihat dari
permukaannya, Sel-selnya
berbentuk poligonal
– Contohnya, epitelium
kubus pada permukaan
ovarium, kelenjar tiroid,
tubulus ginjal
Epitel selapis kuboid
c.
Epitelium selapis batang
(silindris)
–
–
–
–
Berbentuk seperti batang
Permukaannya terlihat seperti
epitelium kubus, tetapi pada
potongan tegak lurus terlihat selsel yang tinggi
Ada yang memiliki silia di
permukaannya, seperti yang
terdapat pada oviduk (saluran
telur)
Ada yang tidak memiliki silia,
misalnya pada dinding sebelah
dalam usus dan kandung empedu
Epitel silindris bersilia
2. Epitelium Berlapis Semu
• Tersusun atas selapis
sel tetapi ketinggian
sel penyusunnya tidak
sama, sehingga terlihat
berlapis
• Terdapat pada trakea
3. Epitelium Berlapis
• Tersusun atas dua atau lebih lapisan sel
• Sel pada lapisan bawah disebut sel basal
• Di atas sel basal terdapat beberapa lapis
sel yang berbentuk pipih, kubus, atau
batang atau bentuk lain yang disebut
transisional
a. Epitelium berlapis
pipih, misalnya
terdapat pada
permukaan kulit,
vagina, esofagus. Pada
vagina dan esovagus,
permukaan epitelnya
selalu basah
Epitelium berlapis pipih
b. Epitelium berlapis kubus
terdapat pada saluran kelenjar
keringat, folikel ovarium yang
sedang berkembang dan
kelenjar ludah
c. Epitelium berlapis batang
(silindris) terdapat pada
permukaan uretra pria
d. Epitel transisional
Terdapat pada kandung
kemih. Bentuk sel epitel
transisional bergantung
pada derajat perenggangan
kandung kemih
Epitelium berdasarkan Struktur dan
Fungsi
1. Jaringan Epitelium Penutup
– Berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan
lainnya
– Terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ,
melapisi rongga, atau merupakan lapisan di sebelah
dalam dari saluran yang ada pada tubuh, misalnya
dinding sebelah dalam saluran pencernaan dan
pembuluh darah
2. Jaringan Epitelium Kelenjar
– Tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu
menghasilkan sekret atau getah cair
– Getah cair ini berbeda dengan darah dan
cairan antarsel
– Berdasarkan cara kelenjar menskresikan
cairannya, dibedakan menjadi:
1) Kelenjar Eksokrin
2) Kelenjar endokrin
Kelenjar Eksokrin
•
Merupakan kelenjar yang memiliki saluran
pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya
• Zat sekret berupa enzim, keringat, dan air ludah
• Berdasarkan banyaknya sel penyusunnya, kelenjar
eksokrin dibedakan menjadi:
1. Kelenjar eksokrin uniseluler tersusun atas satu sel.
Contoh sel goblet, yaitu sel epitelium penghasil
mukus pada lapisan usus halus dan saluran
pernafasan
2. Kelenjar eksokrin multiseluler tersusun atas banyak
sel
• Macam dan contoh kelenjar Eksokrin:
1. Kelenjar tubuler sederhana, contoh:
kelenjar Lieberkuhn pada dinding
usus
2. Kelenjar tubuler bergelung
sederhana, contoh elenjar keringat
pada kulit
3. Kelenjar tubuler bercabang
sederhana, contoh: kelenjar fundus
pada dinding lambung
4. Kelenjar alveolar sederhana, contoh
kelenjar mukus dan kelenjar racun
pada kulit katak
5. Kelenjar alveolar bercabang
sederhana, pada kulit
6. Kelenjar tubuler majemuk, contoh
kelenjar Brunner pada usus dan
kelenjar susu
7. Kelenjar alveolar majemuk,
contoh kelenjar susu (glandula
mamae)
8. Kelenjar tubulo-alveolar
majemuk, contohnya kelenjar
ludah submaksilaris (bawah
rahang atas)
Kelenjar Endokrin
• Merupakan kelenjar yang tidak memiliki
saluran pengeluaran
• Sekret yang dihasilkan langsung masuk ke
pembuluh darah sehingga disebut kelenjar
buntu
• Sekret yang dihasilkan disebut hormon
• Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, dan adrenal
Jaringan Ikat
• Jaringan ikat merupakan jaringan yang
menghubungkan antara jaringan yang satu dengan
jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain:
a. Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
b. Membungkus organ-organ.
c. Mengisi rongga di antara organ.
d. Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan
lain
e. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat
pengeluaran
f. Menghasilkan kekebalan
Komponen Jaringan Ikat
•
Sel
–
–
1.
2.
3.
4.
5.
Sel yang menyusun jaringan ikat berasal dari sel mesenkim
yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal
kehidupan embrio
Macam sel penyusun jaringan ikat:
Fibroblas adalah sel yang mensintesis dan mensekresikan
protein pada serabut
Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan,
umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika
ada luka
Sel Mast adalah sel yang memproduksi heparin yang berfungsi
mencedah pembekuan darah dan histamin yang dapat
mengatur permeabilitas kapiler darah
Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan
lemak
Leukosit adalah sel darah putih
•
Serabut
– Serabut atau serat penyusun terdiri atas:
1. Serabut Kolagen (Serabut Putih)
 Merupakan serabut yang bersifat sangat liat dan ulet
 Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam jumlah
banyak berwarna putih, misalnya tendon
2. Serabut Elastin (Serabut Kuning)
 Lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis (kenyal)
 Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, dalam jumlah banyak
berwarna kuning
 Misalnya pada bantalan lemak, pembuluh darah, ligamen
3. Serabut Retikulum
 Merupakan Serabut
halus dan bercabang
berbentuk seperti jala.
 Berfungsi
menghubungkan
jaringan ikat dengan
jaringan lain, misalnya
pada sistem saraf
Macam Jaringan Ikat
•
Jaringan ikat dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Jaringan Ikat Biasa
– Jaringan ikat biasa dibedakan
menjadi:
a. Jaringan ikat padat
•
•
•
•
Struktur serat-seratnya padat
Dibedakan menjadi jaringan ikat padat
teratur dan tidak teratur
Pada jaringan ikat padat teratur, berkas
kolagen tersusun teratur ke satu arah,
misal tendon
Pada jaringan ikat padat teratur, berkas
kolagen menyebar membentuk anyaman
kasar yang kuat, misal di lapisan bawah
(dermis) kulit
b. Jaringan ikat longgar.
• Susunan seratnya agak longgar
• Berfungsi sebagai medium
penyokong, pengisi ruang di
antara organ dan mengelilingi
elemen-elemen dari jaringan
lain
• Berperan menyediakan nutrien
bagi elemen jaringan lain yang
diselubunginya
• Contoh jaringan bawah
epitelium dan di sekeliling
kapiler
2.
•
a.
Jaringan Ikat Khusus
Terdiri atas jaringan:
Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
–
–
–
–
–
Tulang rawan adalah spesialisasi dari
jaringan ikat berserabut tebal dan
matriks yang elastis
Tulang rawan bersifat kuat dan
lentur
Penyusun jaringan tulang rawan
adalah sel tulang rawan (kondrosit)
yang terletak di dalam rongga kecil
(lakuna)
Lakuna terdapat di dalam matriks
yang mengandung serabut
Tulang rawan tidak mempunyai saraf
dan pembuluh darah
– Tulang rawan dibedakan menjadi tiga berdasarkan
kandungan matriksnya:
1. Tulang Rawan hialin, mengandung serabut kolagen
halus, berwarna bening kebiruan. Terdapat pada
cakra epifisis, ujung tulang rusuk, permukaan tulang
di daerah persendian
2. Tulang rawan elastis, mengandung serabut elastis dan
serabut kolagen. Terdapat pada daun telinga,
epiglotis, bronkiolus
3. Tulang rawan fibrosa, mengandung serabut kolagen
yang padat dan kasar, terdapat pada simfisis pubis
b. Jaringan Tulang Sejati (Osteon)
– Merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral
– Disusun oleh sel-sel tulang atau osteosit
– Osteosit berasal dari sel induk tulang atau
osteoblas
– Osteosit terletak dalam lakuna
– Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang
disebut lamela
– Osteosit satu dengan lainnya saling berhubungan
melalui kanalikuli
– Jaringan tulang mengandung osteoklas, yaitu sel
berukuran besar dengan jumlah inti 6-50
– Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase dan enzim
proteolitik lain yang berfungsi merombak tulang serta
mengatur bentuk tulang
– Tulang dibedakan menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya
rongga di dalamnya, yaitu:
a. Tulang Kompak, terdapat sistem Havers yang terdiri dari 4-20
lamela havers yang tersusun konsentris mengelilingi saluran
havers. Sistem havers merupakan unit penyusun tulang.
Saluran havers mengandung pembuluh darah dan saraf
sebagai penyuplai nutrien untuk menghidupi tulang
b.Tulang Spons, terdiri dari trabekula tulang yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Trabekula adalah struktur
penyusun tulang spons yang berbentuk seperti kumpulan
jarum atau lempengan
c. Darah dan Limfa
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena
darah berasal dari jaringan mesenkim
Darah terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit,
dan plasma darah
Plasma darah merupakan cairan yang
mengandung zat anorganik dan organik
Plasma darah merupakan zat antarsel yang
mengandung sel-sel darah dan keping darah
Sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali
2 macam sel darah putih (limfosit dan monosit)
dibentuk dalam kelenjar limfa.
Sel darah merah berfungsi mengangkut O2 dan
CO2dalam darah
Sel darh putih berfungsi sebagai pelindung
terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh
Keping darah berperan dalam proses pembekuan
darah
Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari
jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah
Sel limfosit merupakan salah satu jenis sel darah
putih (leukosit) dan berfungsi sebagai penghasil
antibodi.
Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.
• Jaringan otot terdiri atas:
1. Otot polos
–
–
–
–
Sel otot polos berbentuk
gelendong dengan sebuah inti
pipih yang terletak di tengah
sarkoplasma
Mempunyai persarafan autonom
(involunter)
Kontraksinya lambat, cukup lama
dan tidak cepat lelah
Pada lambung, usus, pembuluh
darah
2. Otot rangka/ otot lurik
– Sel atau serabut sel otot rangka
berbentuk silinder
– Setiapsel berinti banyak yang
terletak di tepi sarkoplasma
– Bekerja di bawah kesadaran
(otot volunter)
– Kontraksinya cepat, tetapi cepat
lelah
– Otot rangka melekat pada
rangka (misal trisep, bisep),
lidah, bibir, kelopak mata dan
diafragma
3. Otot jantung
– Terdapat khusus pada jantung
– Ukuran serabutnya lebih kecil
dari otot rangka
– Memiliki 1-2 inti yang terletak
pada di tengah sarkoplasma
– Memiliki diskus interkalaris
– Kontraksinya tidak di bawah
kesadaran (otot involunter)
– Bersifat kuat dan berirama
Jaringan Saraf
• Jaringan saraf terdiri dari
sel-sel saraf (neuron) dan
serabut saraf.
• Jaringan saraf berfungsi
sebagai penghantar
rangsang, yakni membawa
rangsang dari alat
penerima rangsang
(reseptor) ke otak
kemudian diteruskan ke
otot.
• Sel pembentuk jaringan saraf mempunyai sitoplasma
yang menjulur panjang
• Neuron terdiri atas badan sel atau perikarion dan
prosesus (penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari
dendrit dan akson
• Badan sel memiliki inti sel dan penjuluran sitoplasma
• Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang-cabang
dan berfungsi menerima sinyal dan menyampaikannya ke
badan sel
• Akson adalah serabut panjang yang berfungsi
menghantarkan implus dari badan sel ke neuron lain
atau menyampaikan respon ke organ efektor
• Akson diselubungi oleh sel penyokong (sel Schwann)
• Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi:
1. Neuron sensori berfungsi menyampaikan implus dari
indera ke saraf pusat
2. Neuron motor berperan menyampaikan implus dari
saraf pusat ke organ efektor
3. Neuron asosiasi berfungsi menyampaikan implus dari
neuron sensori ke neuron motor
Organ Tubuh
• Sekumpulan jaringan bekerja membentuk organ
tubuh yang memiliki fungsi khusus.
• Misalnya, organ sirkulasi tersusun atas jaringan
otot lurik, otot jantung, otot polos, saraf, dan
jaringan ikat.
• Berdasarkan letaknya, organ tubuh dibedakan
atas organ dalam dan organ luar
• Contoh organ dalam: paru-paru, jantung, hati
• Contoh organ luar: hidung
Organ lambung
Organ jantung
Organ Usus Besar
Sistem Organ
• Beberapa macam organ yang terangkai dan
mempunyai fungsi tertentu disebut sistem
organ.
• Untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja
sama dengan organ lainnya.
• Sistem organ transportasi memerlukan kerja
sama antara organ jantung dan pembuluh darah,
organ paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.
• Kerusakan pada salah satu anggota sistem organ
akan merusak sistem organ tersebut
Sistem Pencernaan
Sistem Pernafasan
Berbagai Sistem dalam tubuh beserta Fungsi dan Organ penyusunnya
No Sistem
Fungsi
Organ Penyusun
1
Gerak
Penyokong, pelindung
organ internal, alat gerak
Tulang dan otot
2
Sirkulasi
Transportasi darah dan
cairan limfe
Jantung, pembuluh darah,
pembuluh limfe, darah
3
Saraf
Koordinasi aktivitas tubuh
Otak, 12 pasang saraf kranial,
31 pasang saraf spinal, sistem
saraf simpatik,sistem saraf
parasimpatik
4
Kelenjar
buntu
(endokrin)
Enghasilkan hormon
untuk mendorong
pertumbuhan,
perkembangan, dan
koordinasi aktivitas tubuh
Kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid, kelenjar pituitari,
kelenjar adrenal
No Sistem
Fungsi
Organ Penyusun
5
Respirasi
Bernafas (pertukaran
udara)
Hidung, tenggorokan (trakea),
paru-paru
6
Pencernaan
Memproses makanan
Mulut, faring, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus
besar, kelenjar pencernaan
7
Ekskresi
Pengeluaran sisa-sisa
metabolisme, mengatur
keseimbangan osmotik
darah
Ginjal, ureter, kantong kemih,
uretra
8
Reproduksi
Reproduksi
Organ kelamin jantan (testis,
penis) dan betina (ovarium,
uterus)
9
Kulit
(integumen)
Pelindung tubuh
Kulit dan derivatnya
Transplantasi Organ
• Tujuan transplantasi organ adalah untuk
menggantikan organ tubuh yang rusak dengan
organ baru
• Transplantasi Organ sering mengalami kegagalan
karena ada penolakan dari tubuh pasien
• Transplantasi akan berhasil jika organ berasal dari
tubuh pasien sendiri
SEKIAN
TERIMA KASIH
Download