perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL CEGAH KANKER SERVIKS PADA REMAJA MELALUI MEDIA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Disusun oleh: MARGARETA BUDIWATI NIM: C0705018 Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pada Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SURAKARTA commit to user 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HALAMAN PERNYATAAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Pengantar Karya Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL CEGAH KANKER SERVIKS PADA REMAJA MELALUI MEDIA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL”, ini beserta isinya dan seluruh karya desain yang penulis buat adalah benar-benar karya sendiri, dan penulis tidak melakikan penjiplakan baik seluruhnya maupun sebagian, dengan cara-cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat akademik. Atas pernyataan ini, penulis siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada penulis, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap keaslian karya ini. Surakarta, 20 Desember 2012 Penulis, Margareta Budiwati NIM. C0705018 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSEMBAHAN Saya persembahkan tugas akhir saya kepada seluruh kaum perempuan di kota Solo dan Indonesia. Mari kita berjuang bersama-sama! God’s be with us! commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HALAMAN MOTTO Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga! (Pengkhotbah 9 : 10). Sebab, kalau sudah melakukan yang terbaik, gagal sekalipun tidak akan menyesal. Tidak perlu takut akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum sebab Tuhan telah menyediakannya :’) Be a people of integrity and humility! commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Semesta Alam, sebab hanya oleh karena pertolongan-NYA, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Perancangan Kampanye Sosial Cegah Kanker Serviks pada Remaja melalui Media Desain Komunikasi Visual dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Drs. M. Suharto, M.Sn; selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. 2. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing Tugas Akhir dan Pembimbing Akademis atas segala tenaga, pikiran, arahan, dan bimbingan selama ini. 3. Hermansyah Muttaqin, M.Sn, selaku Pembimbing Tugas Akhir atas arahan, bimbingan dan kesabarannya. 4. dr. Siti Wahyuningsih, S.Sos, selaku Kepala DKK Surakarta, atas kerjasama yang baik. 5. dr. Slamet Riyanto, Sp,AK, selaku Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Surakarta, atas informasi dan kesediaan untuk wawancara. 6. Purwanti, S.Sos, selaku Kepala Bidang Kesehatan dan Promosi, atas kesediaan untuk wawancara dan informasi yang diberikan. 7. Semua pihak dan jajaran yang berada di lingkungan kampus untuk ide, kesabaran, bantuan dan dukungan moral sehingga tugas akhir ini dapat selesai. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Surakarta, 20 Desember 2012 commit to user Penulis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DALAM ……………………………………………. HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………….. HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………….. HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………... HALAMAN MOTTO ………………………………………………............... KATA PENGANTAR ……………………………………………….............. DAFTAR ISI ………………………………………………............................ DAFTAR TABEL ………………………………………………..................... DAFTAR GAMBAR ………………………………………………................ DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….............. ABSTRAK ………………………………………………................................ ABSTRACT ……………………………………………….............................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………... B. Rumusan Masalah …………………………………………….. C. Tujuan ………………………………………………................. D. Metodologi Pengumpulan Data ………………………………. BAB II KAJIAN TEORI A. Tijnauan Kampanye …………………………………………... 1. Pengertian Kampanye ……………………………………… 2. Jenis dan Bentuk Kampanye ………………………………. 3. Strategi Kampanye ………………………………………… 4. Tujuan Kampanye ………………………………………….. B. Tinjauan Media ……………………………………………….. 1. Pengertian Media …………………………………………... 2. Jenis Media Periklanan …………………………………….. C. Tinjauan Desain Komunikasi Visual …………………………. 1. Pengertian Desain ………………………………………….. 2. Pengertian Komunikasi ……………………………………. 3. Pengertian Visual ………………………………………….. D. Tinjauan Kanker Serviks ……………………………………… 1. Pengertian Kanker Serviks ………………………………… 2. Perjalanan Penyakit Kanker Serviks ………………………. 3. Penyebab Kanker Serviks ………………………………….. 4. Gejala Kanker Serviks ……………………………………… 5. Pencegahan Kanker Serviks ……………………………….. E. Tinjauan Remaja ……………………………………………… 1. Pengertian Remaja ………………………………………… 2. Karakteristik Masa Remaja ………………………………… 3. Perkembangan Remaja …………………………………….. 4. Remaja dan Keluarga ……………………………………… 5. Remaja dan Informasi ……………………………………… BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Dinas Kesehatan Kota Surakarta ……………………………… 1. Tugas Pokok dan Fungsi commit DKK Surakarta to user …………………. 2. Program Unggulan ………………………………………… 3. Visi dan Misi DKK Surakarta ……………………………… i ii iii iv v vi vii ix xiii xiv xv xvi xvii 1 3 3 3 5 5 6 7 8 9 9 9 10 10 18 19 20 20 21 23 24 24 26 26 29 30 34 34 37 37 38 39 perpustakaan.uns.ac.id BAB IV BAB V BAB VI digilib.uns.ac.id 4. Tujuan Pembangunan DKK Surakarta …………………….. 5. Bagan Organisasi DKK Surakarta ………………………… 6. Struktur Organisasi DKK Surakarta ……………………….. B. Data Kasus Kanker Serviks di Kota Solo …………………….. C. Komparasi/ Pembanding 1. Yayasan Kanker Indonesia ………………………………… 2. PT. Avail Elok Indonesia …………………………………... 39 40 41 48 D. Analisis SWOT ……………………………………………….. E. USP (Unique Selling Prepositions) …………………….......... F. Positioning ……………………………..................................... KONSEP PEMIKIRAN DESAIN A. Metode Perancangan ………………………………………….. B. Konsep Kreatif ………………………………………………… 1. Strategi Visual Verbal ……………………………………… 2. Strategi Visual nonVerbal …………………………………. 3. Alur Komunikasi …………………………………………… C. Standar Visual …………………………………………………. 1. Logo Kampanye …………………………………………… 2. Ilustrasi …………………………………………………….. 3. Tipografi …………………………………………………… 4. Warna ……………………………………………………… D. Target Audience ………………………………………………. 1. Demografi ………………………………………………….. 2. Geografis …………………………………………………… 3. Psikografis ………………………………………………….. E. Target Visual ………………………………………………….. 1. Pre-event …………………………………………………… 2. Event ………………………………………………………. 3. Merchandise ……………………………………………….. F. Pemilihan Media dan Media Placement ……………………… 1. Pre-event …………………………………………………… 2. Event ………………………………………………………. 3. Merchandise ……………………………………………….. G. Prediksi Biaya …………………………………………………. 1. Media Cetak ……………………………………………….. 2. Media Event ……………………………………………….. 3. Media Merchandise ………………………………………… VISUALISASI KARYA ……………………………………... PENUTUP 1. Kesimpulan …………………………………………......... 60 61 62 50 58 63 64 64 65 67 69 69 76 77 79 80 80 80 80 80 80 81 81 81 82 84 87 89 89 90 90 92 124 2. Saran ………………………………………….................... 125 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………....................... UCAPAN TERIMAKASIH ………………………………………................. LAMPIRAN ………………………………………………………………….. 126 128 129 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 1: Data Kasus Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim di Kota Solo Tahun 2009 ................................................................................. 49 Tabel 2: Prediksi Biaya .................................................................................... 90 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Letak Serviks (Leher Rahim) ................................................ Gambar 2 : Perjalanan Penyakit Kanker Serviks ...................................... Gambar 3 : Human Papiloma Virus (HPV) ............................................. Gambar 4 : Tes Pap Smear .................................................................... Gambar 5 : Brosur Edukasi Mengenai Kanker Serviks dari Departemen Kesehatan .................................................. Gambar 6 : Seminar “Untukmu Perempuan Indonesia Pameran Karya Seni oleh Seniman Perempuan Indonesia” bersama duta-duta Kanker Serviks ........................................ Gambar 7 : Iklan Koran Kampanye Help X-Out Cervical Cancer ............... Gambar 8 : Leaflet yang disebar di klinik bersalin .................................... Gambar 9 : Kegiatan dari kampanye Help X-Out Cervical Cancer ............. Gambar 10: Brosur Avail yang memuat tentang informasi Kanker Serviks ..................................................... commit to user 21 22 23 25 55 56 56 56 56 58 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Visualisasi Karya dan Pengaplikasiannya Lampiran 2 Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing 1 Lampiran 3 Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing 2 Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian dari DKK commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Perancangan Kampanye Sosial Cegah Kanker Serviks pada Remaja melalui Media Desain Komunikasi Visual Margareta Budiwati1 Arief Iman Santoso, S.Sn2 dan Hermansyah Muttaqin, M.Sn.3 ABSTRAK 2012. Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Kampanye Sosial Cegah Kanker Serviks pada Remaja melalui Media Desain Komunikasi Visual. Adapun masalah yang dikaji adalah bagaimana merancang bentuk kampanye dan media Desain Komunikasi Visual yang tepat untuk mendukung kampanye sosial Cegah Kanker Serviks! bagi kalangan remaja. Kanker serviks merupakan penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita. Kanker ini adalah kanker nomor dua yang menyebabkan kematian pada wanita di dunia dan nomor satu di Indonesia. Di Solo jumlah kasus kanker serviks tergolong tinggi dan meningkat setiap tahun. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat kanker serviks adalah penyakit yang tidak sama dengan penyakit kanker lainnya sebab jika terdeteksi lebih awal, dapat disembuhkan 100%. Salah satu penyebab tingginya kasus kanker serviks di Solo adalah rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya jenis kanker yang satu ini. Hal ini disebabkan karena informasi mengenai kanker serviks belum banyak diketahui sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker serviks masih rendah. Oleh karena kebutuhan yang tinggi akan informasi tentang kanker serviks, maka perlu strategi perancangan yang tepat untuk menyampaikannya. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menjadi lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap informasi kesehatan di kota Solo. Tahun 2012, DKK Solo mempunyai rencana kerja untuk melakukan penanganan khusus terhadap kanker serviks. Mereka akan lebih berkonsentrasi dengan melakukan penguatan-penguatan sosialisasi dan langkah pencegahannya. Guna upaya pencegahan, target yang tepat untuk kampanye ini adalah kalangan remaja putri. Perancangan strategi kampanye dan pemilihan media yang tepat akan mengoptimalkan komunikasi, sehingga pesan dapat diterima dengan baik oleh target audiens. Kampanye sosial Cegah Kanker Serviks! ini termasuk dalam oriented campaigns yang akan disajikan dalam bentuk kegiatan atau event yang menarik bagi remaja putri, dan disertai pemilihan media yang efektif, meliputi media periklanan lini atas dan lini bawah. Dari pemilihan strategi kampanye dan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker serviks sehingga pada akhirnya akan mendorong remaja putri di kota Solo untuk menanggulangi kanker serviks dan berupaya mencegahnya sejak dini. 1 Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM. commit to user C0705018 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Social Campaign Design for Adolescent to Prevent Cervical Cancer using Visual Communication Media Margareta Budiwati4 Arief Iman Santoso, S. Sn5 and Hermansyah Muttaqin, M. Sn6 ABSTRACT 2012. This final project is entitled Social Campaign Design for Adolescent to Prevent Cervical Cancer using Visual Communication Media. This project studied how to design an appropriate campaign type and supporting visual communication media. Cervical cancer is a harmful disease for women. It is the second deadliest kind of cancer in the world and the deadliest one in Indonesia to cause women’s death. In Solo, cervical cancer case is high in number and is increasing each year. It is lamentable that actually cervical cancer is different from the others as if it is detected earlier, it can be 100% cured. One of the factors that cause the high rate of cervical cancer in Solo is the lack of knowledge and awareness of its danger among adolescent. The information about cervical cancer is slightly known by them. Because the information of cervical cancer is high required, a strategic design to communicate this information is urgently required. Department of Public Health in Solo is responsible to provide health information in Solo. In 2012, this department has a focused work plan to overcome cervical cancer. They are focusing in spreading information and prevention steps of cervical cancer. As a prevention steps, the target audience of this campaign are young women. The strategic campaign design and the correct media selection can optimize the the way of communication so that the information can be accepted by the audience. This social campaign Prevent Cervical Cancer! Is an oriented campaign. It will be organized as exciting events for young women and will make use of effective media, including advertizing media both in upper and lower sectors. By using this campaign strategy and media, it is hoped that the awareness on the threat of cervical cancer will increase and finally, young women in Solo will be motivated to overcome and prevent cervical cancer early on. 4 Student of Visual Communication Design, Letter and Fine Art, Sebelas Maret University, Student Number: commit to user C0705018 5 The First Lecturer 6 The Second Lecturer PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL CEGAH KANKER SERVIKS PADA REMAJA MELALUI MEDIA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Margareta Budiwati1 Arief Iman Santoso, S.Sn2 Hermansyah Muttaqin, M.Sn.3 ABSTRAK 2012. Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Kampanye Sosial Cegah Kanker Serviks pada Remaja melalui Media Desain Komunikasi Visual. Adapun masalah yang dikaji adalah bagaimana merancang bentuk kampanye dan media Desain Komunikasi Visual yang tepat untuk mendukung kampanye sosial Cegah Kanker Serviks! bagi kalangan remaja. Kanker serviks merupakan penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita. Kanker ini adalah kanker nomor dua yang menyebabkan kematian pada wanita di dunia dan nomor satu di Indonesia. Di Solo jumlah kasus kanker serviks tergolong tinggi dan meningkat setiap tahun. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat kanker serviks adalah penyakit yang tidak sama dengan penyakit kanker lainnya sebab jika terdeteksi lebih awal, dapat disembuhkan 100%. Salah satu penyebab tingginya kasus kanker serviks di Solo adalah rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya jenis kanker yang satu ini. Hal ini disebabkan karena informasi mengenai kanker serviks belum banyak diketahui sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker serviks masih rendah. Oleh karena kebutuhan yang tinggi akan informasi tentang kanker serviks, maka perlu strategi perancangan yang tepat untuk menyampaikannya. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menjadi lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap informasi kesehatan di kota Solo. Tahun 2012, DKK Solo 1 Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM. C0705018 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II mempunyai rencana kerja untuk melakukan penanganan khusus terhadap kanker serviks. Mereka akan lebih berkonsentrasi dengan melakukan penguatan-penguatan sosialisasi dan langkah pencegahannya. Guna upaya pencegahan, target yang tepat untuk kampanye ini adalah kalangan remaja putri. Perancangan strategi kampanye dan pemilihan media yang tepat akan mengoptimalkan komunikasi, sehingga pesan dapat diterima dengan baik oleh target audiens. Kampanye sosial Cegah Kanker Serviks! ini termasuk dalam oriented campaigns yang akan disajikan dalam bentuk kegiatan atau event yang menarik bagi remaja putri, dan disertai pemilihan media yang efektif, meliputi media periklanan lini atas dan lini bawah. Dari pemilihan strategi kampanye dan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker serviks sehingga pada akhirnya akan mendorong remaja putri di kota Solo untuk menanggulangi kanker serviks dan berupaya mencegahnya sejak dini. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan nama kanker serviks merupakan penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita. Kanker ini adalah kanker nomor dua yang menyebabkan kematian pada wanita di dunia dan nomor satu di Indonesia. Menurut data Globocan 2011, sebanyak 37 wanita di Indonesia didiagnosa menderita kanker serviks setiap hari. Dan setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker ini. Sementara di Solo, hasil pemeriksaan tahun 2010 menunjukkan, dua dari 100 ibu rumah tangga di kota ini terjangkit kanker serviks (Harian Suara Merdeka dan Metronews.com, Maret 2010) dan di tahun 2011 lalu, tercatat 134 per 500 ribu penduduk Solo menderita penyakit tersebut (Kepala DKK Surakarta, Siti Wahyuningsih). Belum banyak penyebaran informasi tentang kanker serviks yang dilakukan melalui kampanye sosial. Salah satu kampanye sosial mengenai kanker serviks yang pernah dilakukan di Indonesia diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang merupakan wadah yang menangani kanker. YKI bersama lima advokasi lainnya dari Asia Pasifik bergabung sebagai anggota koalisi Everything I Can. Koalisi ini terdiri dari National Cancer Institute of Thailand, National Cancer Society Malaysia, dan Taiwan Counter Contagious Disease Society. Namun, kampanye ini terasa kurang efektif sebab tujuan dari kampanye, yaitu meningkatkan kewaspadaan perempuan di seluruh Asia dan di Indonesia tentang bahaya dari infeksi virus Human Papilloma (HPV) yang dapat menyebabkancommit kankerto serviks, belum tercapai secara merata, user khususnya di daerah. 1 digilib.uns.ac.id2 perpustakaan.uns.ac.id Di Solo penanganan kesehatan masyarakat ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK), termasuk penyakit menular seperti kanker serviks. Tahun 2012, DKK Solo mempunyai rencana kerja untuk melakukan penanganan khusus terhadap kanker serviks. Mereka akan lebih berkonsentrasi dengan melakukan penguatan-penguatan sosialisasi dan langkah pencegahannya. Bersumber dari data kasus kanker serviks yang terus meningkat di Solo, usaha pencegahan memang sangat mendesak untuk dilakukan. Kanker serviks adalah penyakit yang sulit dideteksi hingga penyakit telah memasuki stadium lanjut. Perkembangan penyakitnya memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi prakanker hingga positif menjadi kanker serviks. Oleh karena itu, untuk menekan korban kanker serviks, maka perlu digalakkan langkah pencegahan dini. Usia remaja merupakan usia yang tepat untuk memulainya. Sesuai dengan perkembangannya, remaja membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk melatih dan mengambil keputusan yang realistis. Mereka perlu dilibatkan dalam kegiatan dan berperan serta dalam pemecahan masalah terhadap pilihan-pilihan yang ada di dunia nyata, seperti seks, merokok, obat-obatan dan sebagainya (Mann dalam Santrock, 2003). Maka dari itu dibuat perancangan yang berjudul “Perancangan Kampanye Sosial Cegah Kanker Serviks pada Remaja melalui Media Desain Komunikasi Visual”. commit to user digilib.uns.ac.id3 perpustakaan.uns.ac.id B. Rumusan Masalah Mengacu pada permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang diacukan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang kampanye sosial bagi kalangan remaja untuk pencegahan kanker serviks? 2. Bagaimana merancang media kampanye sosial beserta media pendukung lainnya yang mampu menyampaikan tujuan dan maksud dari kampanye pencegahan kanker serviks ini? C. Tujuan Adapun tujuan perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang kampanye sosial bagi kalangan remaja untuk pencegahan kanker serviks. 2. Merancang media kampanye sosial beserta media pendukung lainnya yang mampu menyampaikan tujuan dan maksud dari kampanye pencegahan kanker serviks ini. D. Metodologi Pengumpulan Data Supaya perancangan media film dokumenter dan media pendukungnya dapat mencapai tujuan, beberapa proses pengumpulan data dilaksanakan dengan cara berbagai berikut untuk mencapai kebutuhan para audience. Berikut metode Pengumpulan Data perancangan ini: commit to user digilib.uns.ac.id4 perpustakaan.uns.ac.id 1. Wawancara mendalam (in depth interview) Pengumpulan data dengan melakukan wawancara yang bersifat terbuka, santai serta dapat dilakukan setiap waktu. Wawancara jenis ini dilakukan dengan pertanyaan yang fokus dan relevan dengan permasalahan. serta dilakukan dengan cara yang tidak formal tapi terstruktur sehingga diharapkan akan lebih banyak mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 2. Studi Pustaka a. Data Internal Data internal pada perancangan ini bersumber dari data Dinas Kesehatan berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Data Eksternal (1) Literatur Pengumpulan data yang didapat dari buku-buku, artikel dari majalah maupun Koran, data dari internet dan lain-lain. (2) Dokumentasi Data ini berupa foto, brosur, catatan dan lain-lain commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Kampanye 1. Pengertian Kampanye Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi). Menurut Rogers and Storey (1987), kampanye adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu. Leslie B. Snyder (2002) mengungkapkan “a communications campaign is an organized communication activity, directed at a particular audience, for a particular periode of time to achieve a particular goal.” Secara garis besar bahwa kampanye komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan. (Rosady Ruslan, 2008: 23). Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai arti kampanye, yakni: a. Adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi khalayak tertentu, b. Untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpartisipasi, c. Ingin menciptakan efek dan dampak tertentu seperti yang direncanakan, d. Dilaksanakan dengan tema spesifik dan nara sumber yang jelas, commit to user 5 digilib.uns.ac.id6 perpustakaan.uns.ac.id e. Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan terencana baik untuk kepentingan kedua belah pihak atau sepihak f. Adanya penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggungjawab suatu produk kampanye (campaign makers), hal ini menolong khalayak dapat mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat. 2. Jenis dan Bentuk Kampanye Pada dasarnya kegiatan kampanye bertitik tolak untuk memotivasi atau membujuk untuk mencapai tujuan tertentu. Charles U. Larson membagi jenis-jenis kampanye dalam bukunya yang berjudul Persuasion, Reception, and Resposibility sebagai berikut: a. Product - Oriented Campaigns Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu peluncuran produk yang baru. Misalnya peluncuran provider seluler Flexi – Telkom, pergantian nama National ke Panasonic perubahan logo baru Global TV dan sebagainya. b. Candidate - Oriented Campaigns Kegiatan kampanye yang berorientasi pada calon (kandidat) yang umumnya dimotivasi oleh kekuasaan politik. Maka kampanye ini biasanya disebut kampanye politik (political campaign). Tujuannya antara lain adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pumilihan umum. commit to user digilib.uns.ac.id7 perpustakaan.uns.ac.id Kampanye ini biasanya memakan waktu relatif pendek dengan keperluan dana yang sangat besar, sementara audiensnya tersebar diseluruh wilayah tertentu dan nusantara. Kampanye Caleg, kampanye pemilu gubernur Tangerang, kampanye pemilihan Presiden-wakil Presiden merupakan contoh-contoh dari kampanye ini. c. Ideological or Cause - Oriented Campaigns Jenis kampanye ini berorientasi pada tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi pada perubahan sosial (social change campaigns). Contohnya adalah kampanye bidang kesehatan (misalnya AIDS, KB, menyusui dengan ASI). Kampanye lingkungan (misalmya tentang stop pembalakan liar, menggunakan air bersih), kampanye pendidikan (misalnya BOS), kampanye kemanusiaan (misalnya Dompet Peduli Merapi-Mentawai-Wasior, koin Cinta untuk Bilqis) dan lain sebagainya. Kampanye cegah kanker serviks sejak dini ini juga kampanye yang termasuk dalam ideological or cause - oriented campaigns dengan jenis kampanye sosial. 3. Strategi Kampanye Pada umumnya strategi kampanye menggunakan pendekatan persuasif. Menurut Michael Pfau & Roxanne Parrot (1993), campaigns are inherently persuasive communication activities, artinya persuasif selalu melekat pada setiap kegiatan kampanye. Persuasi secara umum, menurut Pace, Peterson & Burnett (1979) adalah tindakan komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan khalayak mengadopsi pandangan komunikator tentang sesuatu hal atau melakukan suatu tindakan tertentu. commit to user Sementara Johnston (1994) mengungkapkan definisi persuasi secara khusus, yaitu digilib.uns.ac.id8 perpustakaan.uns.ac.id proses transaksional diantara dua orang atau lebih dimana terjadi upaya merekonstruksi realitas melalui pertukaran makna simbolis yang pada akhirnya menciptakan perubahan kepercayaan, pandangan, sikap, atau perilaku secara sukarela. (Rosady Ruslan, 2008: 26-27) Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kampanye dengan pendekatan persuasif terdapat empat hal yang menandai yaitu terdapat dua pihak (komunikan dan komunikator) yang terkait, adanya tindakan mempengaruhi secara sengaja, adanya pesan persuasif yang disampaikan, dan respon sukarela dari penerima pesan. Sementara tujuannya adalah untuk mengubah atau ingin memperteguh sikap, pandangan, kepercayaan, dan perilaku masyarakat secara sukarela sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh komunikatornya. 4. Tujuan Kampanye Secara umum kampanye bertujuan untuk memberikan kesadaran, pengertian pemahaman, memotivasi, membujuk/ mendidik, mencari dukungan dan mendorong khalayak bertindak sesuai dengan program rencana kampanye dan diharapkan dapat mengubah secara: a. Kognisi : Dari tidak tahu menjadi tahu b. Afeksi : dari tidak senang menjadi senang c. Behavior : perilaku negatif berubah menjadi positif. (Rosady Ruslan 2008 : 123) commit to user digilib.uns.ac.id9 perpustakaan.uns.ac.id B. Tinjauan Media 1. Pengertian Media Media merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan sehingga dapat ditangkap oleh panca indera konsumennya dalam bentuk cetak maupun audio visual (Philip Kotler, 1992 : 56). Media merupakan saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. (Onong Effendy, 2003: 18) Menurut John Fiske (1982) media dibagi dalam tiga kelompok utama, yaitu: a. Presentational media – adalah tampilan wajah, suara atau komunikasi tubuh (anggota tubuh) atau dalam kategori pesan maka media ini dimasukkan dalam pesan verbal dan nonverbal dalam komunikasi tatap muka. b. Representational media – adalah media yang diciptakan oleh kreasi manusia, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tulisan, gambar, fotografi, komposisi musik, arsitektur, pertamanan, dan lain-lain. Semua jenis media ini memiliki konvensi estetika baik secara teknis maupun praktik. c. Mechanical media – adalah radio, televisi, video, film, surat kabar dan majalah, telepon yang digunakan untuk memperkuat dua fungsi media di atas. (Liliweri, 2007 : 147) 2. Jenis Media Periklanan Dalam dunia periklanan media berkaitan dengan cara penyajian dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Media Lini Atas (Above The Line Media) Media yang dalam penyampaian pesannya berhubungan langsung dengan masyarakat dan bersifat komersil. Media yang dipakai antara lain: media cetak commit to user 10 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (surat kabar, tabloid), media elektronik (tv, radio) dan media luar ruang (papan reklame). (Frank Jefkins 1997: 82) b. Media Lini Bawah (Below The Line) Media yang secara tidak langsung bersifat komersil, dan tidak menggunakan sistem pembayaran komisi. Media ini bersifat sebagai penunjang, seperti leflet, brosur, kalender agenda, souvenir dan lain-lain. (Frank Jefkins 1997:135) c. Media riset Media riset adalah media khusus (ambient media) yang diciptakan melalui pengadaan riset tentang konsumen dalam kehidupan sehari-hari dengan menampilkan brand-brand produk. Menggunakan media secara luas dan memunculkan sesuatu yang baru (kurang lazim) dan tidak terduga (unexpected), dengan tujuan untuk lebih menarik minat / menjangkau audiens yang lebih banyak lagi. Contoh: pemasangan gambar baju pada nampan untuk iklan sabun cuci dan pemasangan iklan pada lantai dan pintu. C. Desain Komunikasi Visual 1. Pengertian Desain Desain merupakan aturan dari bagian-bagian ke dalam sebuah koherensi yang menyeluruh. Pada umumnya desain diartikan merancang, menciptakan bentuk yang mengandung kaidah, rasa, nilai artistik dari wujud termaksud. Ada pula yang mengartikannya sebagai berikut: desain adalah rancangan, pola dua maupun tiga dimensional, memilih dan menyusup, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi. (M. Suyanto, 2004:27) a. Struktur Desain commit to user Struktur desain (kerangka desain) biasanya memenuhi syarat sebagai berikut: perpustakaan.uns.ac.id 11 digilib.uns.ac.id a. Memenuhi maksud/fungsi dan kaidah estetika b. Sederhana c. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya d. Sesuai dengan material yang digunakan b. Elemen-elemen Desain Desain atau rancangan pada dasarnya mempunyai arti sebagai sebuah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklan atau pengemasan. Dapat juga diartikan sebagai usaha deskripsi gagasan bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsurunsurnya yang membentuk wajah suatu benda. Tata letak atau proses pembuatan layout, adalah merangkai unsur-unsur penunjang menjadi susunan yang menyenangkan dan mencapai suatu tujuan. Layout juga dapat disebut sebagai bagian seni atau teknik untuk memperindah. Kaitan layout dengan proses pembuatan iklan sangat erat, karena di dalam layout terdapat elemen-elemen penting yang harus ada sebagai faktor pendukung bagi iklan yang akan dibuat. Elemen-elemen penting tersebut adalah sebagai berikut: 1) Judul Judul merupakan suatu kata atau gambaran yang dicetak tebal dan besar. Kemudian diletakkan di atas teks (naskah) atau bagian lain dalam sebuah iklan. 2) Ilustrasi Dalam berbagai bentuk iklan yang realis, dekoratif, atau foto (hitam putih dan warna) akan selalu menonjolkan sebuah deskripsi yang terkadang eksplisit juga, agar penikmat iklan mempu berimajinasi dengan khayalannya masing-masing. commit to user 12 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3) Keterangan gambar Pada bagian ini biasanya menggunakan huruf yang kecil, dan ditempatkan di atas atau di bawah tulisan ataupun ilustrasi yang semuanya berfungsi untuk menerangkan gambar dengan jelas. 4) Naskah (teks) Materi ini berupa pesan utama yang disampaikan kepada penikmat iklan untuk dapat menarik perhatian masyarakat, yang nantinya diharapkan ingin membeli produk yang ditawarkan tersebut. 5) Logo Pada hal ini logo mempunyai fungsi yang cukup penting karena mewakili dan sebagai simbol perusahaan yang harus ditonjolkan dalam penyampaian pesan. Karena bila logo tersebut sudah sangat dikenal masyarakat, mereka akan dengan sendirinya memakai produk itu tanpa ada penawaran lebih lanjut. c. Aspek-aspek dalam Desain Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu diperhatikan, sebagai pendukung baik tidaknya yang akan dibuat, antara lain: 1) Proporsi Sesuai dengan arti dari KBBI, proporsi merupakan bagian atau ukuran, yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili unsur-unsur garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya. Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat meningkatkan nilai jual. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 13 digilib.uns.ac.id 1) Keseimbangan Dalam desain, keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan ini dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna. 2) Kontras Kontras adalah perlawanan. Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk menyatakan sesuatu yang ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol. Unsur yang lebih menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara khusus, untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan. 3) Kesatuan Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu sama lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan. Kesan tersebut diperoleh dengan pengelompokan unsur-unsur yang memiliki hubungan. 4) Harmoni Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk dengan adanya pembuatan layout yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus memerhatikan efek kesatuan. 2. Komposisi dalam Desain a. Garis Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Alatnya antara lain pensil, ballpoint, pointed brush, keyboard, mouse, dan sebagainya. Garis dapat juga merupakan potongan di permukaan yang keras, yang biasa disebut grafir. Garis juga didefinisikan sebagai titik-titik to usersebagai jalur terbuka. yang bergerak. Selain itu, gariscommit juga disebut perpustakaan.uns.ac.id 14 digilib.uns.ac.id b. Bentuk Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau sesuatu (jalur) yang tertutup. Banyak cara melukiskan bentuk pada permukaan dua dimensi. Salah satu caranya adalah dengan garis. Garis dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk yang datar, seperti lingkaran (bola), elips, silinder, piramid, atau kubus. Bentuk dapat menggambarkan sesuatu yang ingin disampaikan. Misalnya bentuk lingkaran yang menunjukkan kesatuan, segi empat yang menggambarkan kestabilan, piramid terbalik menunjukkan hal yang labil, dll. Bentuk dapat diisi dengan warna, nada, atau tekstur. Bagaimana bentuk tersebut digambarkan akan menampilkan kualitasnya. c. Warna Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. Empat warna bukan hitam putih: CMYK (cyan, magenta, yellow, black) akan meningkatkan efektivitas dan biaya iklan. Dengan demikian, desain yang dirancang sesuai dengan warna yang disukai pasar akan memberikan keunggulan bersaing dalam periklanan. Warna sulit dikendalikan ketika menampilkan pada layar multimedia, baik di televisi maupun di web. d. Kontras nilai Nilai digunakan untuk menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan sebuah elemen visual. Hubungan antar satu elemen dengan elemen lain yang berkaitan dengan kecerahan dan kegelapan disebut kontras nilai. Kontras nilai memberikan citra dan persepsi secara rinci. Kita membutuhkan kontras nilai untuk membaca kata atau tulisan pada suatu layar multimedia. Tulisan pada layar user kita kesulitan bahkan tidak bisa yang mempunyai nilai hampircommit sama to membuat perpustakaan.uns.ac.id 15 digilib.uns.ac.id membacanya. Gunakan nilai kontras. Misalnya, jika tipe tulisan putih, maka layar berwarna hitam. Perbedaan kontras nilai akan memberikan efek yang berbeda baik visual maupun emosional. Jika rentang kontras sempit maka disebut kontras rendah, jika nilai tinggi disebut kontras tinggi. e. Tekstur Tekstur merupakan kualitas permukaan atau papan atau kertas atau halaman elektronik. Di dalam seni, tekstur dikategorikan menjadi dua, yaitu tekstur tactile dan tekstur visual. Tekstur tactile adalah nyata. Kita dapat merasakan permukaannya dengan jari kita. Sedangkan tekstur visual adalah ilusi. Tekstur tersebut memberikan impresi yang sederhana dari tekstur yang nyata. f. Sinar Sinar merupakan unsur yang lebih banyak digunakan untuk mengolah foto. Untuk foto yang kurang jelas sinarnya, perlu adanya penambahan komposisi sinar agar sesuai dengan foto yang diharapkan. Penerapan komposisi sinar sangat beraneka ragam, tergantung dari kebutuhan desainer. g. Tata letak Komposisi tata letak merupakan pengaturan elemen desain dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedikit penataan ulang atas elemen-elemen mekanis dalam multimedia dapat meningkatkan kemampuannya menarik perhatian. Misalnya dalam membuat desain brosur, foto-foto akan lebih tepat bila diletakkan di sebelah kiri. 3. Unsur-unsur Pembentuk Desain a. Huruf (tipografi) Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia desain grafis, to user Jefkins dalam buku “Periklanan” khususnya di bidang desain commit cetak. Frank 16 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id berpendapat: “Tipografi adalah seni memilih huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.” Ada yang berpendapat bahwa: “Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif”. Ada juga pendapat bahwa: “Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan citra tanpa kesan secara verbal. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik”. Huruf diberi nama dengan nama penemunya. Gromendel membagi hurufhuruf menjadi 5 kelompok: a) Roman Sifatnya serius, kaitnya melengkung. Contoh: Times New Roman. b) Bodoni Sifatnya semi serius, agak kaku. Kaitnya tegak lurus. Contoh: Bodoni MT c) Egyptyan Kesannya misterius, keras, tegas. Kaitnya tebal. Contoh: Rockwell commit to user 17 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id d) Sans Serif Kesannya ringan, santai. Tanpa kait. Contoh: Arial e) Dekoratif Kesannya feminin, lembut, luwes. Banyak variasinya Contoh: Mischtab Oblivion b. Ilustrasi Pengertian ilustrasi adalah gambaran atau wujud lain yang menyertai teks. Ilustrasi dan teks merupakan satu kesatuan dengan tujuan untuk menjelaskan teks. Ilustrasi bisa merupakan hal utama atau tambahan di dalam desain. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penerang, penjelas, serta penghias dalam buku sehingga menimbulkan rangsangan dan daya tarik bagi pembaca. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilustrasi dapat mendukung sebuah makna desain, karena iliustrasi dapat menyampaikan kalimat yang panjang sebagai suatu gambar nyata dan punya daya tarik. Sehingga, besar kemungkinan masyarakat akan tertarik untuk memperhatikan iklan, dan akan dapat mengevaluasi iklan tersebut sesuai dengan pengamatannya sendiri. Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan tanda, dan ilustrasi simbol. Ilustrasi hubungan tanda adalah ilustrasi yang menggunakan tanda lebih spesifik daripada ilustrasi gambar bermakna. Suatu obyek merupakan tanda dari sesuatu. Penggunaan ilustrasi harus sesuai dan letak yang proporsional dengan elemen desain lainnya. c. Warna commit to user 18 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Warna sebagai pelengkap bagi suatu bentuk sebagai penambah kekuatan daya tarik visual. Kekontrasan warna yang khusus adalah panas dan dingin, cemerlang dan suram, cerah dan redup, saling melengkapi dan saling bertentangan. Setiap pribadi bereaksi secara individual terhadap warna, efek dari suatu warna atau kombinasi yang selalu berlainan. Warna harus dipakai dalam jumlah yang benar. Satu atau dua warna sudah cukup menonjolkan sesuatu. Pemakaian warna yang terlalu banyak atau terlalu banyak cetakan dalam warna, dapat merusak wajah barang cetakan tersebut. 2. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris commnucation berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna. (Onong Effendy, 2003 : 9) Menurut Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Ia juga menjelaskan istilah komunikasi dengan pertanyaan Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Yang artinya, suatu proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dengan efek apa. Sementara menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the proses to modify the behavior of other individuals). (Onong Effendy, 2003 : 10) Menurut Liliweri (2007), komunikasi adalah setiap proses pertukaran informasi, gagasan, dan perasaan. Proses ini meliputi informasiyang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis dengan kata-kata, atau disampaikan dengan bahasa tubuh, gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu disekitar kita sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 19 digilib.uns.ac.id Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu komunikasi terdapat unsur-unsur yang terlibat di dalam prosesnya, yakni: a. Sumber komunikasi, b. Pesan komunikasi yang berbentuk verbal maupun nonverbal, c. Media, d. Penerima atau sasaran yang menerima pesan, e. Efek atau tujuan dan maksud komunikasi. 3. Pengertian Visual Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata visual berarti dapat dilihat dengan indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan, bentuk menjadi sebuah pengajaran bahasa (bahasa visual). Dengan arti lain memvisualisasikan adalah menjadikan suatu konsep dapat dilihat dengan indra penglihat. Ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam proses visual, yaitu: a. Unsur- unsur (elements) Unsur-unsurnya meliputi elemen visual (realistic, analogic, dan organisasi), elemen verbal (jenis teks/ huruf, ketebalan, ukuran, warna dan sebagainya), dan elemen daya tarik (kejutan, teksture dan interaksi) b. Pola (Pattern) Beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhinya antara lain keselarasan dari unsur-unsur, bentuk, keseimbangan, gaya, warna, skema, dan warna menarik . c. Pengaturan (Arrangement) Sehubungan dengan penataan layout seperti kedekatan (proximity), petunjuk (directional), gambar warna (colored elements), gambar dan kontras latar commit to (consistency). user (figure-ground contrast), dan konsistensi 20 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id D. Tinjauan Kanker Serviks 1. Pengertian Kanker Serviks a. Kanker Kanker atau tumor ganas adalah istilah untuk menjelaskan suatu penyakit dimana sel-sel tubuh yang normal berubah menjadi abnormal. Sel-sel abnormal tersebut bermultiplikasi tanpa kontrol, serta dapat menginvansi jaringan sekitarnya; organ yang dekat maupun yang jauh. (Dra. Hartati Nurwijaya, 2010: 5) Ada tiga faktor penyebab utama kanker, yaitu; genetic predisposition (faktor keturunan), genetic environment, dan interaksi agen-agen infeksi (Palengaris, 2007). Sel kanker juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem limpa. b. Serviks Serviks berasal dari bahasa Latin yang artinya leher. Serviks adalah suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim terletak antara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina). (Makalah Dr. dr. Dwiana Ocviany, SpOG(K), Berbagai Teknik Deteksi Dini kanker Serviks dan Payudara). Panjang serviks atau leher rahim diperkirakan 2 inci, berbentuk silinder atau kerucut dan menonjol keatas. Fungsinya adalah untuk memungkinkan aliran darah menstruasi dari rahim ke dalam vagina, tempat jalan keluarnya bayi saat dilahirkan, dan mengarahkan sperma ke dalam rahim selama hubungan seksual. commit to user 21 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Gambar 1 : Letak Serviks (Leher Rahim) Kanker leher rahim terjadi jika sel-sel yang ada di daerah tersebut membelah secara tak terkendali dan menjadi abnormal. Jika sel-sel tersebut terus membelah, maka akan terbentuk massa jaringan yang disebut tumor. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Jika tumor pada leher rahim menjadi ganas, maka disebut sebagai kanker leher rahim. 2. Perjalanan Penyakit Kanker Serviks Ilmu kedokteran menggunakan beberapa istilah untuk menggambarkan perubahan pra-kanker, yaitu Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN), dan displasia atau Neoplasia Intraepitel Serviks (NIS). Berikut gambar dari perkembangan kanker serviks: commit to user 22 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Gambar 2 : Perjalanan Penyakit Kanker Serviks Adapaun tingkatannya adalah sebagai berikut: a. Tingkat 0 (CIN III): Kanker hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel pada jaringan yang melapisi leher rahim. Tingkat 0 juga disebut carcinoma in situ. b. Tingkat I: Kanker telah menyerang leher rahim dibawah lapisan atas dari sel-sel. Itu ditemukan hanya di leher rahim. c. Tingkat II: Kanker meluas melewati leher rahim kedalam jaringan-jaringan berdekatan, Meluas ke bagian atas dari vagina. Kanker tidak menyerang ke bagian ketiga yang lebih rendah dari vagina atau dinding pelvic (lapisan dari bagian tubuh antara pinggul). d. Tingkat III: Kanker meluas ke bagian bawah dari vagina. mungkin telah menyebar ke dinding user pelvic dan simpul-simpul getahcommit bening to yang berdekatan. 23 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id e. Tingkat IV: Kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian-bagian lain tubuh. 3. Penyebab Kanker Serviks Kanker serviks disebabkan infeksi virus yang disebut HPV (Human Papiloma Virus). Virus ini bersifat onkogenik (berpotensi menimbulkan kanker) pada saluran reproduksi wanita. Telah diidentifikasi sebanyak 20 tipe yang menjadi penyebab kanker serviks, tetapi paling banyak (70 %) kanker serviks disebabkan tipe 16 dan 18. Virus papilloma relatif kecil menyerupai bola golf ketika diperbesar dengan mikoroskop elektron. Virus ini dapat menginfeksi seseorang melalui kontak seksual. Bila sudah terinfeksi, seseorang sangat mungkin akan terinfeksi seumur hidupnya sebab tidak ada pengobatan untuk infeksi ini. Meskipun infeksi aktif dikendalikan oleh kekebalan tubuh sehingga bisa tidak aktif selama beberapa waktu, tapi tidak mungkin diprediksi virus tersebut kapan atau apakah akan aktif kembali. (Makalah dr. Slamet Riyanto, Sp,AK, 2010) Gambar 3: Human Papiloma Virus (HPV) Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks antara lain: commit to user a. Infeksi HPV perpustakaan.uns.ac.id 24 digilib.uns.ac.id b. Infeksi herpes genetalis c. Banyak mitra seks d. Merokok e. Gangguan sistem kekebalan tubuh f. Coitus awal di usia muda ( < 16 th ) g. Pemakaian pil KB h. Multi paritas ( >3 ) 4. Gejala Kanker Serviks Kanker serviks memang penyakit yang sangat berpotensi menyerang kaum wanita, tetapi hanya wanita yang telah melakukan hubungan seksual yang dapat menderita penyakit tersebut. Ditambah lagi, gejala yang muncul merupakan keluhan yang bersifat biasa dan tidak khusus sehingga sering terabaikan. Gejala awal kanker serviks pada stadium lanjut, antara lain: a. Keputihan yang tidak sembuh dengan pengobatan pada umumnya b. Nyeri pada perut bawah c. Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim d. Pendarahan sesudah mati haid (menopause) e. Seringkali tanpa gejala, dideteksi dengan skrining 5. Pencegahan Kanker Serviks a. Pencegahan primer Pencegahan primer adalah pencegahan faktor penyebab kanker serviks yaitu mencegah terjadinya infeksi HPV baik dengan cara menghindari faktorfaktor yang menyebabkan infeksi HPV dan melakukan vaksin HPV. Vaksin diberikan pada wanita yang belum pernah berhubungan intim dan committetapi to user kepada wanita yang sudah menikah tidak terdeteksi terjangkit virus HPV. 25 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Vaksin diberikan dengan suntikan. Suntikan dilakukan 3 kali yaitu disuntik sekarang, bulan depan dan bulan ke-enam. Suntikan vaksin dilakukan di lengan atau di paha. b. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder adalah menemukan kelainan lesi prakanker dan mengobati lesi prakanker yang ditemukan sehingga kelainan tidak berlanjut menjadi kanker serviks. Cara yang dilakukan dalam pencegahan sekunder adalah dengan skrining. Adapun jenis skrining untuk mendeteksi kanker serviks adalah: 1) Pap Smear Tes pap merupakan pemeriksaan mikroskopis terhadap sel-sel yang diperoleh dari hapusan pada mulut leher rahim. ACS (American Cancer Society) menganjurkan pemeriksaan pap smear 3 tahun setelah hubungan seksual. Bila pada 2-3 kali pemeriksaan pap smear hasilnya normal, maka pemeriksaan pap smear selanjutnya dianjurkan setiap 2 tahun setelah usia > 30 tahun. commit to user Gambar 4 : Tes Pap Smear 26 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2) Tes IVA (Inspection Visual with Acetic Acid) Tes IVA jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka). Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Kanker leher rahim dapat dideteksi dini dengan pap smear atau IVA secara teratur dengan biaya sekitar Rp. 50.000,00 hingga Rp 20.000,00. E. Tinjauan Remaja 1. Pengertian Remaja a. Menurut Jean-Jacques Rousseau Berikut perkembangan remaja menurut Rousseau: 1) Usia 4-5 tahun pertama : masa balita C Tahap ini didominasi oleh perasaan senang (pleasure) dan rasa sakit (pain) serta kebutuhan fisik yang kuat. Pada masa ini anak serupa dengan binatang. 2) Usia 5-12 tahun : masa primitif (savage). Pada masa ini perkembangan sensoris sangat penting untuk melatih ketajaman indra dan ketrampilan anggota-anggota tubuh. Pada masa ini nalar belum berkembang. 3) Usia 12-15 tahun : bangkitnya akal (ratio), nalar (reason) dan kesadaran diri (self conciousness). Pada masa ini anak memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar terhadap segala sesuatu dan cenderung ingin bereksplorasi. 4) Usia 15-20 tahun : masa kesempurnaan remaja (adolescence proper) dan puncak perkembangan emosi. Individu mulai menjadi matang secara emosional. Sifat mementingkan diri sendiri diganti dengan minat pada orang lain. Nilai dan moral juga tampil pada masa ini. commit to user 27 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. Definisi remaja menurut Dr. Sarlito Wirawan Indonesia memiliki masyarakat dengan perbedaan suku, adat, dan tingkatan sosial – ekonomi maupun pendidikan. Maka cukup sulit menyimpulkan profil remaja yang seragam secara nasional. Tapi Dr. Sarlito Wirawan membuat pedoman batasan usia remaja di Indonesia yakni, 11 sampai 24 tahun, dengan pertimbangan sebagai berikut: 1) Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai nampak (kriteria fisik) 2) Di banyak masyarakat Indonesia, usia 11 tahun sudah dianggap akil balik, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan mereka sebagai anak-anak (kriteria sosial) 3) Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity, menurut Erik Erikson), tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual (menurut Freud), dan tercapainya puncak perkembangan kognitif (menurut Piaget) maupun moral (menurut Kohlberg) 4) Batas usia 24 tahun merupakan bakat maksimal, yaitu untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada orang tua, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa (secara adat/tradisi), belum bisa memberikan pendapat sendiri dan sebagainya. Dengan kata lain, orang-orang yang sampai batas usia 24 tahun belum dapat memenuhi persyaratan kedewasaan secara sosial maupun psikologis, masih digolongkan remaja. Golongan ini cukup banyak terdapat di Indonesia, terutama dari kalangan kelas menengah ke atas yang mempersyaratkan commit to user perpustakaan.uns.ac.id 28 digilib.uns.ac.id berbagai hal (terutama pendidikan setinggi-tingginya) untuk mencapai kedewasaan. 5) Belum menikah. Seorang yang sudah menikah, usia berapapun dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa penuh, baik secara hukum maupun dalam kehidupan masyarakat dan keluarga. 2. Karakteristik Masa Remaja a. Masa Remaja Sebagai Periode Penting Usia remaja merupakan periode yang penting sebab pada masa ini terjadi perubahan fisik dan psikologis yang cepat. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awalawal masa kuliah. Perubahan ini berdampak langsung dan jangka panjang, maka dari itu perlu penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru. b. Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak. Pada masa ini manusia meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanakan. Salah satu yang paling nampak adalah perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi mulai awal masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu, dan penyesuaian terhadap nilai dan sifat baru yang sesuai.commit to user perpustakaan.uns.ac.id 29 digilib.uns.ac.id c. Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal - hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa. d. Masa Perubahan Nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa. e. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut. 3. Perkembangan Remaja Perkembangan remaja dihasilkan dari proses kegiatan perkembangan biologis, kognitif dan sosio-emosional, sehingga bersifat kompleks. a. Proses Biologis dan Perkembangan Fisik Remaja Dalam proses ini meliputi gen yang diwariskan dari orang tua, perkembangan otak, pertambahan tinggi, berat badan, ketrampilan motorik, dan perubahan hormonal pada masa pubertas. Pubertas adalah perubahan cepat menuju kematangan fisik yang to useryang terutama terjadi selama masa melibatkan perubahan hormoncommit pada tubuh perpustakaan.uns.ac.id 30 digilib.uns.ac.id remaja awal. Penentu pubertas meliputi makanan, kesehatan, bawaan, dan massa tubuh. Kematangan fisk yang terjadi ditopang perubahan fisik yang meliputi: 1) Perubahan tinggi dan berat badan Diawal masa remaja, remaja putri cenderung lebih tinggi daripada remaja putra yang seusianya, tetapi mendekat akhir masa SMP putra mengejar ketinggiannya bahkan lebih tinggi dari remaja putri. Begitu juga dengan alur perkembangan berat badan pada remaja. 2) Kematangan seksual. Dua hal ini bisa terjadi pada remaja dalam usia yang berbeda. Perubahan fisik ini berpengaruh pada psikologis remaja. Masa ini remaja mulai peduli terhadap penampilan fisik mereka. Terdapat semacam perasaan tidak puas terhadap kondisi fisik yang berubah dan menunjukkan reaksi negatif pada kematangan seksual yang dialami. b. Proses Kognitif Pada masa remaja mengalami perkembangan dalam berpikir, intelegensi dan bahasa individu. Perkembangan ini mempengaruhi bagaimana orang untuk membentuk konsep dan penalaran mengenai dunia sosial mereka, termasuk hubungan pribadinya dengan orang lain. Menurut Piaget terdapat tahap-tahap perkembangan kognitif dari masa perkembangan anak sampai usia remaja. Tahap yang dialami pada masa remaja adalah tahap Pemikiran Operasional Formal. Ciri tahap pemikiran operasional formal: 1) Remaja tidak hanya terbatas pada pengalaman nyata dan konkret sebagai landasan berpikir. Mereka mampu membayangkan situasi rekaan dan mencoba commit to user mengolahnya dengan pemikiran logis. perpustakaan.uns.ac.id 31 digilib.uns.ac.id 2) Meningkatnya pemikiran tentang pemikiran itu sendiri 3) Pemikiran yang penuh dengan idealisme dan kemungkinan-kemungkinan (hipotesis), namun dalam tahap akhir dari pemikiran ini, remaja mulai menguji hipotesis-hipotesis yang dibuat. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya. 4) Mengalami perkembangan penggunaan bahasa. 5) Perkembangan ketrampilan menulis. Pada tahap ini remaja mulai mampu menghasilkan tulisan yang baik, berstrukrur hierarkis sehingga dapat dipahami oleh pembaca 6) Perkembangan kemampuan bercakap-cakap. 7) Egosentris. Pada masa ini remaja tidak memiliki kemampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain. Menurut Elkid (Santrock, 2003), salah satu bentuk cara berpikir egosentris adalah personal fabel, yaitu keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. c. Proses Sosio-emosional Karakteristik dari proses ini adalah perubahan dalam hubungan dengan orang lain, dalam emosi, kepribadian, dan dalam konteks sosial. Masa ini disebut sebagai masa “storm and stres”, dimana terjadi peningkatan ketegangan emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa ini emosi seringkali sangat intens, tidak terkontrol dan nampak irrasional, secara umum terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui. commitmenjadi to user mudah marah, mudah gembira, dan Misalnya, pada usia 14 tahun, remaja 32 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id meledak secara emosional, sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya mereka mengatakan tidak terlalu merasa khawatir. Hal yang paling membuat remaja marah adalah apabila mereka diperlakukan seperti anak-anak atau pada saat merasa diperlakukan tidak adil. Ekspresi kemarahannya mungkin berupa mendongkol, menolak untuk bicara, atau mengkritik secara keras. Hal yang juga cukup mengemuka yaitu pada masa ini remaja lebih iri hati terhadap mereka yang memiliki materi lebih. Salah satu tugas perkembangan yang paling sulit pada masa remaja adalah penyesuaian sosial. Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis kelamin yang berlainan dalam suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap orang dewasa diluar keluarga dan lingkungan sekolah. Pada masa ini remaja paling banyak menghabiskan waktu mereka di luar rumah bersama dengan teman sebaya mereka, sehingga bisa difahami apabila teman sebaya sangat berpengaruh terhadap sikap, cara bicara, minat, penampilan, dan perilaku remaja. Perubahan dalam perilaku sosial terlihat dengan adanya perubahan dalam sikap dan perilaku dalam relasi heteroseksual, mereka yang tadinya tidak menyukai keterlibatan lawan jenis menjadi menyukai pertemanan dengan lawan jenis. Secara umum dapat dikatakan bahwa minat terhadap lawan jenis meningkat. Selain itu, perubahan sosial yang terjadi dengan adanya nilai-nilai baru dalam memilih teman, dimana sekarang remaja lebih memilih yang memiliki minat dan nilai-nilai yang sama, bisa memahami dan membuat merasa aman, dapat dipercaya dan bisa diskusi mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan guru atau orang tua. Pada masa ini pun remaja memiliki keinginan untuk tampil sebagai seorang yang populer dan disukai oleh lingkungannya. commit to user 33 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 4. Remaja dan Informasi Pemrosesan informasi menitikberatkan pada bagaimana cara orang menganalisa berbagai sumber informasi dalam lingkungannnya dan memahami pengalaman-pengalaman yang dialami. Hal tersebut mencakup bagaimana informasi masuk ke dalam benak seseorang, bagaimana informasi tersebut disimpan dan diolah, bagaimana informasi tersebut ditarik keluar untuk dipergunakan dalam berpikir dan memecahkan masalah. Perkembangan proses informasi yang terjadi pada remaja meliputi: a. Kecepatan pemrosesan Remaja memproses informasi lebih cepat, memiliki kapasitas pemrosesan yang lebih besar. Menurut Case (Santrock, 2003) remaja memiliki lebih banyak sumber kognitif yang tersedia karena meningkatnya otomatisasi, kapasitas pemrosesan dan keakraban dengan materi pengetahuan. b. Perhatian dan ingatan Perhatian merupakan fokus terhadap suatu hal. Remaja lebih perhatian dari pada anak-anak. Remaja mempunyai kemampuan lebih dalam hal peningkatan kecepatan pemrosesan, otomatisasi dan kapasitas. Ingatan adalah penyimpanan informasi sepanjang waktu. Ingatan mempunyai dua sistem, ingatan jangka pendek (short term memory) dan ingatan jangka panjang (long term memory). Ingatan jangka pendek adalah sistem ingatan berkapasitas terbatas, informasi disimpan selama 30 detik, kecuali bila info tersebut diulangi. Sementara ingatan jangka panjang adalah sistem ingatan yang relatif menetap, tempat menimpan sejumlah besar informasi untuk jangka waktu lama. Dalam hal mengingat remaja mempunyi kapasitas penyimpanan informasi user pendek. yang lebih luas, terutama dalamcommit ingatantojangka 34 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Strategi yang dilakukan untuk mengingat suatu informasi adalah dengan mengelompokkan obyek dalam kategori-kategori tertentu. c. Pengambilan keputusan Dalam pengambilan keputusan usia remaja cenderung menelaah situasi dari berbagai sudut pandang, menciptakan pilihan-pilihan, memperkirakan konsekuensi dari suatu keputusan dan mempertimbangkan kredibilitas sumber (Mann dalam Santrock, 2003). Meskipun begitu, pengambilan keputusan yang dilakukan remaja jauh dari pengambilan keputusan orang dewasa. Remaja membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk melatih dan mengambil keputusan yang realistis. Mereka perlu dilibatkan dalam kegiatan dan berperan serta dalam pemecahan masalah terhadap pilihan-pilihan yang ada di dunia nyata, seperti seks, merokok, obat-obatan dan sebagainya (Mann dalam Santrock, 2003). d. Berpikir kristis Aspek yang terdapat dalam berpikir kristis diantaranya menggali makna suatu masalah secara lebih mendalam, berpikir terbuka terhadap pendekatan dan pandangan yang berbeda, dan menetapkan untuk diri sendiri hal-hal yang diyakini dan yang akan dilakukan. Perubahan kognitif yang memungkinkan peningkatan pemikiran kritis pada remaja, antara lain adalah: 1) Meningkatnya kecepatan, otomatisasi, dan kapasitas pemrosesan informasi, sehingga mampu untuk tidak dialihkan pada stimulan yang lain, 2) Bertambah luasnya isi pengetahuan mengenai berbagai bidang, 3) Meningkatnya kemampuan membangun kombinasi-kombinasi baru dari pengetahuan, commit to user 35 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 4) Semakin panjang rentang dan spontannya penggunaan strategi untuk menerapkan atau memperoleh suatu pengetahuan, seperti perencanaan, mempertimbangkan berbagai pilihan, dan pemantauan kognitif. Strategi untuk meningkatkan cara berpikir kritis dengan program yang bersifat domain spesific, yaitu hal-hal yang berkaitan langsung dengan masalah atau bidang khusus tertentu. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dinas Kesehatan Kota Surakarta merupakan salah satu organisasi publik yang bertugas mengoptimalkan derajat kesehatan masyarakat kota Surakarta. Dengan arti lain Dinas yang beralamat di Komplek Balaikota Jl. Jendral Sudirman No. 2 Surakarta ini merupakan motor penggerak utama yang akan mendorong masyarakat Surakarta untuk hidup sehat. Pembentukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta berdasar pada Peraturan Walikota Surakarta Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perusahaan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta. Adapun identifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surakarta a. Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Surakarta Menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. b. Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surakarta 1) Penyelenggaraan kesekretariatan dinas; 2) Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan; 3) Penyelenggaraan promosi kesehatan; 4) Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; 5) Penyelenggaraan upaya kesehatan; commit to user 6) Penyelenggaraan bina kesehatan; 36 37 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 7) Penyelenggaraan dan pembinaan teknis rumah sakit dan kesehatan khusus; 8) Pengawasan dan pengendalian kefarmasian, makanan, minuman dan obat tradisional; 9) Penyelenggaraan regristasi, akreditasi dan ijin praktek; 10) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit; 11) Peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan; 12) Peningkatan kesehatan ibu dan anak; 13) Pembinaan kesehatan remaja dan usia lanjut; 14) Penyelenggaraan sosialisasi; 15) Pembinaan jabatan fungsional; 16) Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). 2. Program Unggulan a. Sistem Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kota Surakarta (PKMS) b. Puskesmas Rawat Inap untuk 3 Puskesmas c. Layanan Puskesmas Sore semua Puskesmas d. Program Peningkatan Mutu Puskesmas dengan program sertifikasi ISO 9001 e. Layanan Klinik Infeksi Menular Seksual di 2 Puskesmas f. Rujukan ke klinik VCT g. Layanan Klinik Konsultasi Kesehatan Remaja & Program kurikulum KRR di SLTP h. Layanan Kunjungan Ahli Anak & Obsgyn ke Puskesmas i. Program regristasi dan sertifikasi kematian j. Sistem Informasi Kesehatan Daerah k. Layanan Terapi Rumatan Methadon Sistem Penaganan Bencana. commit to user 38 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta a. Visi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsinya visi DKK adalah penggerak pembangunan kesehatan guna terwujudnya budaya hidup bersih dan sehat serta mutu pelayanan menuju Solo Sehat. b. Misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta 1) Memberdayakan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat 2) Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan individu, keluarga, masyarakat, dan lingkungan 3) Meningkatkan kinerja dan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau 4) Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntable. 4. Tujuan Pembangunan Kesehatan Kota Surakarta Tujuan Pembangunan Kesehatan Kota Surakarta adalah: a. Meningkatnya pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna, berdaya guna serta terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif b. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, swasta, organisasi profesi dan dunia usaha guna memenuhi ketersediaan sumber daya c. Meningkatkan penatalaksanaan pembangunan kesehatan yang efektif, efisien dan akuntabel d. Memelihara kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. commit to user 39 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 5. Bagan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Kepala Dinas Kesehatan Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat SUBBAGIAN PERENCANAA N EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG PROMOSI KESEHATAN BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT & SEKSI PENCEGAHAN PENYAKIT & PENANGGULANGA N KLB KEMITRAAN SEKSI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN SEKSI PENGENDALIA N PENYAKIT SEKSI PENGEMBANGA N PROMOSI KESEHATAN SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIA N BIDANG UPAYA KESEHATAN BIDANG BINA KESEHATAN MASYARAKAT SEKSI PELAYANAN KESEHATAN SEKSI KESEHATAN IBU ANAK DAN KB SEKSI KEFARMASIAN MAKANAN MINUMAN & PERBEKALAN KESEHATAN SEKSI PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT SEKSI AKREDITASI DAN REGISTRASI UPTD commit user Bagan1: Organisasi Dinas Kesehatan KotatoSurakarta Sumber: Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008. SEKSI KESEHATAN REMAJA DAN LANSIA 40 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 6. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dinas kesehatan Kota Surakarta mempunyai organisasi yang terstruktur untuk mendukung kinerja dinas supaya lebih efektif dalam penambilan keputusan utnuk menentukan arah organisasi. Berikut tugas-tugas dari struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta: a. Kepala Dinas Tugas Pokok: Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang telah ditetapkan. b. Sekretariat Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian. Sekretariat membawahkan berikut ini: 1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan pelaporan Tugas Pokok: Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengorganisasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan meliputi; koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di lingkungan dinas. 2) Subbagian Keuangan Tugas Pokok: Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan dinas. commit to user 41 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3) Subbagian Umum dan Kepegawaian Tugas Pokok: Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi; pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan dinas. c. Bidang Promosi Kesehatan 1) Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, manajemen informasi kesehatan, dan pengembangan promosi kesehatan. 2) Program Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat: a) Meningkatnya ketersediaan media promosi kesehatan (spanduk, leaflet, buku saku NAPZA, dialog interaktif). b) Meningkatnya rumah tangga dengan tatanan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) utama dan paripurna menjadi 63%. c) Meningkatnya SD dengan tatanan PHBS utama dan paripurna menjadi 100%. d) Meningkatnya SLTP dengan tatanan PHBS utama dan paripurna sebesar 30%. e) Meningkatnya SLTA dengan tatanan PHBS utama dan paripurna sebesar 25%. commit to user 42 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3) Permasalahan Program Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat: a) Masih rendahnya ketersediaan media promosi kesehatan. Untuk kanker serviks sendiri hanya terdapat sebuah brosur dari Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. b) Masih rendahnya cakupan rumah tangga PHBS strata utama dan paripurna. c) Masih rendahnya cakupan penyuluhan. d) Belum seluruh penduduk terlindungi asuransi kesehatan. 4) Sumber Dana Promosi Kesehatan: Sumber dana promosi kota Solo adalah dana APBD kota. Pada tahun 2009 sebesar Rp. 34.821.002.709,- , dengan biaya belanja langsung sebesar Rp. 12.733.683.709,-. Sementara anggaran untuk promosi Rp. 88.340. 000,00. 5) Fasilitas Media Promosi Milik Pemerintah Kota: Media komunikasi milik pemerintah Kota Solo disediakan secara gratis (tanpa pajak) untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat kota Solo. Adapun berberapa fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: a) Siaran radio di RRI b) Enam titik media lini atas (baliho): depan kecamatan Jebres, proliman Komplang Banjarsari, terminal jalur Bis Tertonadi, area pintu keluar Balaikota, arah Bekonang-Semanggi, dan Nonongan (arah masuk Solo Baru). c) Materi mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja masuk dalam kurikulum belajar. d) Mengadakan penyuluhan rutin di Puskesmas. Karangtaruna, posyandu, dan PKK. commit to user 43 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 6) Bidang Promosi Kesehatan membawahkan berikut ini: a) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, meliputi; menggerakkan peningkatan peran serta masyarakat, organisasi sosial, organisasi profesi, institusi pendidikan dan dunia usaha serta memacu tumbuhnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat. b) Seksi Manajemen Informasi Kesehatan Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang manajemen informasi kesehatan meliputi: pengembangan sistem informasi kesehatan dan kehumasan. c) Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan promosi kesehatan, meliputi pemberian fasilitas dan mengembangkan kegiatan advokasi, promosi kesehatan demi terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. 7) Promosi yang pernah dilakukan Dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surakarta lebih sering melakukan penyuluhan-penyuluhan di unit pelaksanaan teknis dinas (UPTD) Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit mengenai tema yang berkaitan dengan kanker serviks yaitu kesehatan reproduksi remaja. DKK Surakarta juga melakukan penyuluhan tentang kesehatan melalui media radio yaitu siaran interaktif di RRI setiap hari Selasa. Selain itu juga commit to user perpustakaan.uns.ac.id 44 digilib.uns.ac.id memberikan info berupa selebaran yang tersedia di UPTD namun dengan jumlah terbatas. Gambar 5: Brosur Edukasi Mengenai Kanker Serviks dari Departemen Kesehatan. d. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pencegahan penyakit dan penanggulangan KLB, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan membawahkan berikut ini: 1) Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa, meliputi; penyelenggaraan survailans epidemiologi penyakit menular dan tidak menular, penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa. 2) Seksi Pengendalian Penyakit Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, commit user pengendalian penyakit, meliputi; pembinaan dan pelaksanaan di to bidang 45 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id penyelenggaraan upaya pengendalian penyakit menular, upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular. 3) Seksi Penyehatan Lingkungan Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang penyehatan lingkungan meliputi; penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, penyehatan lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, industri, penyehatan tempat pengolahan makanan minuman, tempat-tempat pengolahan pestisida dan pengawasan kualitas air minum dan air bersih. e. Bidang Upaya Kesehatan Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan, kefarmasian, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan, dan akreditasi dan registrasi. Bidang Upaya Kesehatan membawahkan berikut ini: 1) Seksi Pelayanan Kesehatan Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan meliputi; penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, pengembangan sarana/fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, penunjang medik dan medik spesifik, mengembangkan dan memantapkan norma dan standard pedoman pelayanan kesehatan serta mengembangkan dan memantapkan pelayanan penanggulangan kegawatdaruratan kesehatan. 2) Seksi Kefarmasian, Makanan, Minuman dan Perbekalan Kesehatan Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, commit to user perpustakaan.uns.ac.id 46 digilib.uns.ac.id pembinaan dan pelaksanaan di bidang farmasi, makanan,minuman dan perbekalan kesehatan meliputi; pelaksanaan pembinaan mutu keamanan obat, sediaan farmasi, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan. 3) Seksi Akreditasi dan Registrasi Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang akreditasi dan registrasi meliputi; pelaksanaan proses penerbitan dan penerbitan perijinan, kelayaan, pengawasan dan akreditasi terhadap upaya penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan (medik dan penunjang medik) dan tenaga kesehatan, usaha farmasi, industri rumah tangga pangan dan usaha lain di bidang kesehatan serta pemberian rekomendasi perijinan rumah sakit. f. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, dan kesehatan remaja dan lansia. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat membawahkan berikut ini: 1) Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan KB Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesehatan ibu, anak dan KB, meliputi; penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan pengendalian upaya pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana. 2) Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang perbaikan gizi masyarakat, meliputi; commitgizi to user penyelenggaraan upaya perbaikan keluarga, masyarakat, dan institusi. 47 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3) Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang, kesehatan remaja dan lansia meliputi: penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan remaja, kesehatan usia lanjut dan usaha kesehatan sekolah. g. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan masingmasing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. B. Data Kasus Kanker Serviks di Kota Solo Penyakit Kanker Serviks telah mendominasi sepuluh penyakit terbanyak pasien yang menjalani rawat inap di RSUD dr. Moewardi, Solo. Hal ini berdasarkan data yang dirilis pihak rumah sakit mulai Januari hingga Desember 2010. Jumlahnya mencapai 1.613 pasien dan menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya yakni, 1.495 kasus pada tahun 2009 dan 1.031 kasus dengan 953 pasien pada tahun 2008. Berikut data kasus kanker serviks atau kanker leher rahim di kota Solo pertahun 2009: commit to user 48 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Tabel 1. Data Kasus Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim di Kota Solo Tahun 2009 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta, 2009 No. 1. Sarana Pelayanan Kesehatan PUSKESMAS Pajang Penumping Purwosari Jayengan Kratonan Gajahan Sangkrah Purwodiningratan Ngoresan Sibela Pucangsawit Nusukan Manahan Gilingan Banyuanyar Setabelan Gambirsari SUB JUMLAH I 2. RUMAH SAKIT Dr. Moewardi Slamet Riyadi Dr. Oen Ska Brayat Minulyo Panti Waluyo Kasih Ibu PKU Muh Ska Kustati Triharsi RSD Surakarta SUB JUMLAH II JUMLAH/ TOTAL Tahun 2008 Jumlah Kasus 6 8 18 1 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 49 1.495 12 56 1 8 35 17 0 0 0 1.624 1.673 1.031 commit to user 49 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id C. Komparasi/ Pembanding Kampanye sosial merupakan kegiatan yang memberikan edukasi serta mengajak suatu kelompok masyarakat untuk mengerti dan selanjutnya mengubah kebiasaan seiring dengan kampanye yang dilakukan. Beberapa lembaga dan perusahaan pun turut serta dalam kampanye sosial sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat (CSR). Berikut beberapa lembaga/ perusahaan yang melaksanakan kampanye sosial mengenai kanker serviks di Indonesia: 1. Yayasan Kanker Indonesia a. Sejarah YKI Berdirinya YKI diawali dari Seminar Kanker Nasional I pada tanggal 22 s.d. 24 Januari 1976 Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Seminar ini diikuti oleh Yayasan Pemberantasan Penyakit Kanker Indonesia di Jakarta, Yayasan Anti Kanker "Kucala" di Yogyakarta, Yayasan Kanker Bandung di Bandung, Yayasan Kanker "Dasa Mala Marta" di Surakarta, Yayasan Anti penyakit Kanker di Semarang, Yayasan Kanker "Wisnuwardhana" di Surabaya,Yayasan Pemberantasan Kanker di Malang. Yayasan Kanker Indonesia lahir pada tanggal 17 April 1977 dan mengkhususkan diri berkiprah di bidang penanggulangan penyakit kanker. Setelah melewati masa-masa awal yang tidak selalu mulus, YKI saat ini memiliki 26 YKI Wilayah yang tersebar di tingkat provinsi dan 178 YKI Cabang di tingkat kabupaten. Bila menengok kebelakang, YKI dapat terbentuk berkat dedikasi dan bantuan dari para tokoh pendiri, antara lain Mantan Wakil Presiden RI DR. Moh. Hatta. Menteri kesehatan Dr. G.A Siwabessy dan 15 orang lainnya. Pada dasarnya commit to user keberadaan YKI sebagai organisasi non-pemerintah mendukung Pemerintah 50 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Indonesia dalam upaya menangani masalah-masalah yang ditimbulkan karena penyakit kanker. Bahkan banyak di antara para relawan yang sudah mengabdikan tenaganya di Yayasan ini selama hampir 25 tahun. b. Tujuan YKI Mengupayakan penanggulangan kanker dengan mengadakan berbagai kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehablilitatif. Hal tersebut didasarkan atas kepedulian dan keprihatinan terhadap semakin banyaknya penderita kanker, serta tingginya angka kematian penderita akibat berobat pada stadium lanjut. c. Visi dan Misi YKI 1) Visi a) Memberikan Perhatian bahwa kanker bukan hanya masalah individu atau keluarga mereka yang terkena kanker. b) Memberikan Dukungan baik moral maupun material sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. c) Memberikan Lindungan agar mereka yang terkena kanker merasa terayomi sehingga timbul semangat untuk mencari solusi terbaik dalam upaya pengobatan maupun peningkatan kualitas hidup pasien kanker. 2) Misi Meringankan sampai seminimal mungkin beban penderitaan manusia yang disebabkan oleh kanker dan mengorganisasikan upaya tersebut melalui usaha dan kekuatan masyarakat sendiri meliputi promotif, preventif dan supportif. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 51 digilib.uns.ac.id d. Kegiatan Prioritas YKI saat ini: Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara, Kanker Hati, Kanker Paru, Kanker Kulit, Kanker Nasofaring, Kanker Kolorektal, Leukemia Trofoblas Ganas, Limfoma, Maligna. Guna mendukung program-programnya, Yayasan Kanker Indonesia memliki struktur organisasi yang bekerja secara terpadu dan berkesinambungan, meliputi: 1) Bidang Pendidikan dan Latihan Profesi YKI bekerjasama dengan berbagai lembaga khusus di Indonesia dan International, antara lain: a) Ikatan AhIi Patologi Anatomi Indonesia untuk melaksanakan kursuskursus Sito-skriner. Kursus pengambilan Pap smear secara rutin dilaksanakan balk di tingkat pusat maupun di daerah b) FKUI melaksanakan Kursus Deteksi Dini yang pertama. Kursus ini selanjutnya diselenggarakan oleh YKI bekerjasama dengan Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) dan diselenggarakan sekali setahun. c) POI mengganti sistem kursus Deteksi Dini dengan menyelenggarakan Training Of Trainers (TOT) dalam bidang kanker. 2) Bidang penelitian dan registrasi kanker Konsep penelitian yang dilakukan YKI adalah dilakukan dengan melibatkan sernua potensi yang ada di seluruh Indonesia melalui kerjasama institusional, baik Iangsung maupun melalui YKI Wilayah. Dalam kegiatan registrasi kanker, YKI bekerjasama dengan Ikatan AhIi Patologi Anatomi Indonesia membantu program registrasi kanker berdasarkan commit to user patologi di 13 rumah sakit yang rnempunyai unit kanker. 52 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3) Bidang pelayanan dan rehabilitasi Komitmen bidang ini adalah memberi pelayanan kepada masyarakat, dimulai dan program penemuan dini, program santunan sitostatika bagi pasien kanker yang kurang mampu dan santunan biaya pengobatan bagi pasien kanker leher rahim stadium dini hingga program suportif bagi pasien kanker payudara, pasien dengan stoma, juga pasien kanker pada stadium terminal. 4) Bidang penyuluhan dan penerangan masyarakat YKI memprioritaskan program yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker dengan berbagai kegiatan penyuluhan. 5) Bidang organisasi dan pembinaan wilayah Pengembangan organisasi secara intern, antara lain dengan: a) Membina YKI Wilayah di Daerah Tingkat I dan YKI Cabang di Daerah Tingkat II berdasarkan Wilayah Pemerintah Republik Indonesia. b) Membantu Dep. Kesehatan dengan melaksanakan program Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) bekerjasama dengan PKK untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan, dalam rangka meringankan semaksimal mungkin beban penderitaan manusia yang disebabkan oleh kanker. Saat ini 10 YKI Wilayah dan 26 YKI Wilayah telah melaksanakan Program PKTP. c) Meningkatkan komunikasi dan informasi antara Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah serta Cabang dengan menyebarluaskan perangkatlsarana organisasi, antara lain Hasil Musyawarah Nasional IV tahun 2000, Buku AD & ART, Buku Daftar Nama dan Alamat Pengurus commitDian to user Pusat & Wilayah dan Buletin Tantri. perpustakaan.uns.ac.id 53 digilib.uns.ac.id d) Pembinaan Wilayah dilaksanakan dengan memacu kegiatan organisasi YKI Wilayah dan Cabang dengan cara: (1) kunjungan kerja Pengurus Pusat YKI ke YKI Wilayah dan Cabang, (2) memberikan bantuan dana pelaksanaan Program PKTP bagi YKI Wilayah, (3) menetapkan Stratifikasi YKI Wilayah dalam kategori I, II, dan Ill. e) Untuk menetapkan Program Kerja YKI melaksanakan Musyawarah Nasional 5 tahun sekali diikuti oleh musyawarah wilayah. Sedangkan Rapat Kerja Nasional di tingkat Pusat dilaksanakan antara dua Munas. Musyawarah Wilayah di tingkat Wilayah (Daerah Tingkat I). Pengembangan Organisasi secara ekstern dilakukan dengan membina kerjasama dengan sektor terkait baik di dalam maupun di luar negeri. YKI menjadi anggota UICC (Union Internationale Contre le Cancer), anggota APFOCC (Asian and Pacific Federation of Organizations for Cancer Research and Control) untuk menjalin komunikasi dan mendapatkan informasi tentang upaya penanggulangan kanker di luar negeri. 6) Bidang dana Sumber dana YKI diperoleh dari: a) Donatur tetap b) Donatur tidak tetap c) Pengumpulan dana d) Khusus untuk dana penelitian didapatkan, antara lain, dan Terry Fox Foundation melalui Kedutaan Besar Kanada. 7) Unit penanggulangan masalah merokok 8) Unit hubungan luar negeri commit to user 54 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id e. Alamat Jl. DR. Sam Ratulangi 35 Jakarta 10350 Telepon : (021) 3152606, 3152603, 3920568 - Fax : (021) 3108170 Website: http:/www.kankerindo.org/ Email: [email protected] f. Jenis Kampanye yang pernah dilakukan Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh YKI dalam mendukung programprogram yang direncanakan adalah dengan kegiatan penyuluhan dan penerangan kepada masyarakat. Ada beberapa kampanye yang dilakukan sehubungan dengan kegiatan tersebut: 1) Kampanye Bantu Cegah Kanker Serviks Sekarang! Kampanye ini juga melibatkan artis-artis ibukota seperti Sigi Wimala, Ira Wibowo, Sandrina Malakiano dan Dewi Gita sebagai duta. Duta-duta tersebut bertugas menginformasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit kanker Serviks kepada masyarakat Indonesia. Dan sebagian besar kegiatannya adalah menjadi pembicara dalam seminar-seminar yang berhubungan dengan kanker Serviks. Kampanye ini cenderung bersifat edukasi mengenai pencegahan atau penanggulangan kanker serviks. Anak kegiatan yang pernah dilakukan adalah acara seminar yang dibalut dengan pameran seni dengan tema: "Untukmu Perempuan Indonesia. Pameran Karya Seni oleh Seniman Perempuan Indonesia". Acara tersebut didukung oleh beberapa perusahaan swasta seperti PT MSD Indonesia (Merck Sharp & Dohme), Freeport dan Femina Group. commit to user 55 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Gambar 6: Seminar “Untukmu Perempuan Indonesia. Pameran Karya Seni oleh Seniman Perempuan Indonesia” oleh bersama duta-duta Kanker Serviks. 2) Kampanye Help X-Out Cervical Cancer Kampanye ini dibuat oleh Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dan YKI, didukung oleh PT. GiaxoSmithKline. Pada dasarnya memiliki kegiatan yang sama dengan kampanye yang dilakukan YKI lainnya yaitu promosi dan edukasi mengenai kanker serviks melalui seminar dan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi kampanye Help X-Out Cervical Cancer yang juga menggandeng PT. GiaxoSmithKline yang menghasilkan vaksin Kanker Serviks untuk pencegahan penyakit tersebut secara dini. Dalam kampanye ini dipilih juga duta untuk mewakili kampanye yang dilakukan yaitu Yuanita Ronalo dan putrinya Alika serta Penulis novel, Dewi Lestari. commit to user 56 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Gambar 7 : Iklan Koran Kampanye Help X-Out Cervical Gambar 8: leaflet yang disebar di klinik bersalin Cancer Sumber: Jawa Pos 2011 Gambar 9: Kegiatan dari kampanye Help X-Out Cervical Cancer commit to user 57 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. PT. Avail Elok Indonesia a. Tentang Avail P.T. Avail Elok Indonesia adalah perusahaan yang telah memiliki izin dalam industri multi – level marketing, berlokasi di Jakarta, Indonesia. P.T. Avail Elok Indonesia menyediakan produk – produk perawatan kesehatan berkualitas, khususnya untuk wanita. Avail menghadirkan produk FC Bio Sanitary Pad, Avail Fiber Clorophyll, dan masih banyak produk lain lagi di masa depan. Produk – produk berkualitas tersebut adalah khusus dirancang dalam memulai bisnis di Avail. b. Misi perusahaan Membuat banyak orang menikmati kehidupan yang lebih baik. c. Falsafah dan Motto Avail 1) Mencari produk-produk alamiah terbaik dengan pendekatan komprehensif untuk kesehatan manusia 2) Menguntungkan konsumen-konsumen kami dengan produk inovatif yang terbaru dengan harga dan kualitas yang terbaik melalui jaringan konsumen. 3) Meningkatkan kualitas lingkungan manusia untuk masa depan dunia dan keturunan kita 4) Untuk membantu anda dalam mencapai tujuan dan mendapatkan penghasilan tambahan dengan biaya minimal. d. Data Perusahaan 1) Nama perusahaan : PT. AVAIL ELOK INDONESIA 2) No. SIUPL : 25/PDN.2/SIUPL-T/11/2009 3) No.Anggota APLI : 0114/07/09 4) Alamat user Raya No. 1 : Jl. commit GunungtoSahari 58 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Komp. Ruko Mangga Dua Square Blok B no. 3 & 5 Jakarta Utara 14430, Indonesia 5) No. Telp : (+62) 21 6231 3500 6) No. Fax : (+62) 21 6231 3056 7) Website : www.availelok.co.id e. Promosi yang pernah dilakukan PT. Avail mengkampanyekan pencegahan kanker serviks melalui penyuluhan di beberapa daerah. Penyuluhan ini tak lepas dari promosi produk yang ditawarkan. Sementara brosur, yang didalamnya terdapat informasi mengenai kanker serviks, diberikan kepada distributor resmi PT. Avail saja. Keterangan mengenai kanker serviks diberikan melalui keterangan langsung dari distributor resmi kepada calon pembeli dan atau calon distributor. Gambar 10: Brosur Avail yang memuat tentang Informasi Kanker Serviks commit to user 59 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id D. Analis SWOT Dari survey data yang diperoleh berikut analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treath) atau kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi kampanye sosial penyakit kanker serviks kepada remaja di kota Solo: SWOT Strenght (Kekuatan) Dinas Kesehatan Kota Surakarta 1. Campaign maker Yayasan Kanker PT. Avail Elok Indonesia 1. Campaign maker dari 1. Campaign maker terpercaya yaitu lembaga yang dapat menerapkan sistem CSR DKK Surakarta, dipercaya dan fokus (Corporated Social terhadap masalah Resposibility) dan kanker, sistem MLM sehingga 2. Lebih optimal sebab jangkauannya 2. Jangkauan bisa langsung difokuskan dalam kampanyenya skala mengedukasi calon wilayah nasional jadi sangat pembeli / calon Karesidenan Kota luas, dan variasi distributor mengenai Solo, dalam pengalaman, kanker serviks, 3. Mempunyai 3. Mempunyai sumber jaringan pusat- daya manusia yang pusat layanan berkompeten, kesehatan milik 4. Menggunakan talent pemerintah. artis ibukota sehingga 4. Sumber dana dari 2. Jangkauan luas, skala nasional, 3. Bisa menguntungkan karena menjadi peluang bisnis. lebih mudah diterima Pemerintah Kota masyarakat. Solo. Weakness (Kelemahan) 1. Anggaran dana 1. Jangkauan kampanye 1. Bentuk kampanyenya tidak hanya untuk yang dilakukan berupa promosi produk satu buah umumnya hanya di sehingga info kampanye/ promosi kota-kota besar saja mengenai kanker kesehatan, sehingga (ibu kota provinsi). serviks hanya sekilas alokasi dana dan tidak utama, terbatas. 2. Media komunikasi 2. Harga produk tidak commit to user terjangkau semua 60 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id yang dimiliki kalangan masyarakat. pemprov Kota Solo sulit menjangkau target audiens (remaja) Opportunity (Peluang) 1. Tingkat pendidikan 1. Solo termasuk kota 1. Masyarakat kota Solo remaja di Kota dengan kasus kanker memiliki tingkat Solo sudah baik, serviks yang cukup kesadaran yang tinggi sehingga tinggi prosentasenya, terhadap suatu produk mempermudah sehingga perlu dari segi manfaatnya penerimaan info didirikan lembaga terhadap kesehatan, (akses) kesehatan. yang terfokus pada 2. Masih sedikitnya pencegahan kanker pesaing bisnis MLM serviks. dengan produk pembalut kesehatan di kota Solo. Treats (Ancaman) 1. Kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan masih kurang, kecuali sudah dalam kondisi sakit. 1. Jumlah dana yang 1. Adanya masuk tiap bulan ketidakpercayaan tidak tetap, sehingga masyarakat terhadap info berpengaruh pada yang diberikan. kampanye yang sedang dilakukan. E. USP (Unique Selling Prepositions) Dinas Kesehatan Kota Surakarta sendiri mempunyai keunikan dari lembaga komparasi yang lain yaitu DKK merupakan lembaga milik pemerintah kota Surakarta yang memiliki landasan hukum dan memiliki kemitraan dengan seluruh pengambil kebijakan di kota Surakarta, bahkan mungkin bisa sampai tingkat yang lebih tinggi. commit to user 61 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id DKK Surakarta mempunyai tenaga, pembiayaan dan pembekalan kesehatan dalam kapasitas yang cukup dan berkesinambungan sehingga diharapkan dapat memberi bantuan kepada masyarakat kota Solo secara optimal. Kampanye yang dirancang menyajikan karakteristik yang berbeda dari kampanye-kampanye yang pernah dilakukan, antara lain: 1. Bentuk kampanye ini merupakan kampanye pertama di kota Solo yang mengenalkan kanker serviks pada remaja putri guna pencegahan dini. 2. Kampanye yang merambah tren social-networking yang paling sering dikunjungi oleh remaja putri di Kota Solo, dengan mengajak berinteraksi juga berkreasi. F. Positioning Definisi positioning dalam Bahasa Indonesia ialah suatu proses menempatkan suatu produk, merk, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. (Rhenald Khasali, 1995 : 155) Dalam perancangan ini Dinas Kesehatan Kota Surakarta diposisikan sebagai lembaga pemerintah di bidang kesehatan yang memberikan pelayanan yang nyata kepada masyarakat kota Solo dengan meningkatkan mutu upaya kesehatan, termasuk juga kesehatan masyarakat terhadap kanker serviks, dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif. Sementara dari beberapa keunggulan tersebut dalam tabel SWOT, perancangan kampanye sosial oleh DKK Surakarta diharapkan bisa menempatkan diri pada posisi yang tepat untuk mengkomunikasikan pesan kepada masyarakat terkhusus kaum remaja putri. Positioning yang dirancangkan adalah kampanye sebagai bentuk layanan dari pemerintah Kota Solo kepada masyarakatnya, khususnya kaum remaja putri, mengenai kanker serviks. Kampanye yang memberitahukan segala sesuatu tentang commit to user kanker serviks dengan bentuk komunikasi melalui event yang memancing partisipasi 62 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id remaja putri kota Solo untuk peduli atau bertanggungjawab kepada kesehatan diri sendiri, teman, ibu dan saudara. Kampanye yang bersifat memberikan informasi, mengajak berpartisipasi, dan berkreasi, ini menggerakkan khalayak supaya mengecek kesehatan reproduksi dan melakukan pencegahan primer terhadap ancaman penyakit Kanker Serviks. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN A. Metode Perancangan Perancangan kampanye sosial pencegahan kanker serviks ini ditujukan untuk remaja putri dan dilakukan dengan pendekatan komunikasi informatif, yaitu mengungkapkan fakta-fakta utama penyakit kanker serviks dan ajakan untuk melakukan pencegahan awal. Dari pengetahuan tentang kanker serviks yang diketahui, target audiens didorong pada situasi yang lebih emosional yaitu untuk peduli terhadap ancaman kanker serviks yang sangat berpotensi menyerang diri mereka. Dari pemikiran ini, target diajak untuk waspada kanker serviks supaya dirinya dan orang-orang yang disayangi bebas dari penyakit tersebut. Kesadaran target audiens untuk bebas dari kanker serviks diwadahi dalam komunikasi berbentuk event yang melibatkan target secara langsung. Event ini berisi serangkaian kegiatan yakni: seminar dengan tema “All About Cervical Cancer” serta konsultasi kesehatan remaja secara langsung, dilanjutkan dengan layanan vaksinasi untuk pencegahan primer kanker serviks dan tes skrining, dan terakhir kegiatan berupa permainan mengisi TTS jumbo bagi para remaja putri. Serangkaian acara tersebut disusun dengan tujuan akhir agar masyarakat kota Solo khususnya remaja putri mengenal apa itu kanker serviks dan mengetahui bagaimana cara mencegahnya serta melakukan pencegahan primer terhadap Kanker Serviks yaitu dengan melakukan vaksinasi dan menghidupi gaya hidup sehat dengan menjauhi faktor risiko kanker serviks, sehingga bahaya penyakit ini dapat dicegah sedini mungkin. commit to user 63 64 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id B. Konsep Kreatif Perancangan kampanye sosial ini disusun dengan gaya desain dan karakteristik visual yang sesuai dengan khalayak sasaran kampanye, yaitu remaja putri. Adapun unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Strategi Visual Verbal Perancangan kampanye juga menyertakan pendekatan secara menyeluruh terhadap unsur verbal atau naskah. Strategi ini bertujuan untuk menarik perhatian (attention), ketertarikan (interets), keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action) khalayak. Adapun unsurnya adalah sebagai berikut: a. Headline (Baris Utama) Dalam perancangan kampanye sosial Pencegahan Kanker Serviks ini menggunakan headline “Apa sih Kanker Serviks?”. Kalimat tanya tersebut muncul dari sebagian besar audiens yang menjawab pertanyaan „apa yang kamu tahu soal kanker serviks?‟. Kalimat ini digunakan menjadi pembuka yang memunculkan rasa keingintahuan sehingga mendorong pada respon selanjutnya. Selain untuk memunculkan ketertarikan dan keingintahuan pembaca, headline “Apa sih Kanker Serviks?” akan mempermudah audiens untuk memahami pesan serta mempermudah perancang untuk menerjemahkan bahasa visual yang ditampilkan dalam kampanye. b. Sub Headline (Baris Penjelas) Sub headline juga dapat bertujuan untuk membagi-bagi pesan kampanye menjadi bagian-bagian terutama apabila ternyata terdapat ide atau item-item yang berbeda. Pada perancangan kampanye ini baris penjelas dari baris utama adalah “All About Cervical Cancer”,commit kalimat ini memberi petunjuk untuk mendapat to user jawaban dari kalimat tanya yang dikemukakan oleh headline. perpustakaan.uns.ac.id 65 digilib.uns.ac.id c. Body copy (Badan Naskah) Dalam perancangan kampanye ini body copy yang digunakan dalam media-media kampanye, yaitu: 1) Mengenai detil informasi tentang penyakit kanker serviks. Informasi yang disampaikan meliputi apa itu Kanker Serviks, bahaya Kanker Serviks, penyebab Kanker Serviks, gejala Kanker Serviks, perjalanan penyakit Kanker Serviks, pencegahan Kanker Serviks, dan vitamin yang dapat mencegah kanker serviks. 2) Mengenai detail informasi tentang acara yang diselenggarakan yaitu All About Cervical Cancer. Informasi tersebut meliputi ajakan kepada target untuk datang dalam event tersebut, waktu dan tempat berlangsungnya acara, dan penjelasan tenteng jenis acara yang diselenggarakan. 2. Strategi Visual non Verbal a. Logo Pada perancangan kampanye sosial ini juga memerlukan sebuah logo yang menarik, mudah dipahami, dan mudah dikenali oleh target audiens. Logo yang diperlukan adalah yang mewakili pesan kampanye, oleh sebab itu diperlukan logo yang fleksibel dan tahan lama. Logo akan dirancang dengan elemen gambar yang dekat dengan istilah utama yaitu „serviks atau leher rahim‟. Elemen gambar yang diperjelas dengan tulisan yang terpisah akan menjadi pernyataan logo kampanye sosial yang akan dibuat. b. Ilustrasi Remaja putri masih berkutat pada dunia yang menyukai keindahan, sesuatu yang manis, kreatif dan penuh semangat. Ilustrasi gambar bermakna to user adalah salah satu bentuk visualcommit yang dapat mewakili dunia itu. Dalam kampanye 66 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id ini gambar bermakna yang digunakan berfungsi untuk memvisualisasikan kalimat headline, dengan karakteristik gambar yang ilustratif dan tidak kaku. c. Typography Typography adalah seni memilih jenis huruf, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia. Dalam perancangan kampanye ini memakai jenis huruf yang friendly, mudah dibaca dan optimis serta bebas; hal ini dipilih untuk menunjukkan sisi-sisi kematangan emosi seorang perempuan muda. d. Warna Warna mempunyai kekuatan pada desain yaitu untuk memberikan efek psikologis kepada khalayak yang melihat. Perancangan kampanye ini menggunakan warna sesuai dengan perkembangan jiwa remaja putri; warna yang bersifat feminim, anggun, ceria dan menimbulkan efek cinta dan semangat. e. Layout (Tata Letak) Tata letak elemen desain pada kampanye sosial ini menonjolkan kesamaan sistem desain. Kesamaan tersebut diaplikasikan melalui warna, tipografi dan elemen-elemen desain lainnya. Tujuannya adalah untuk menunjang kesadaran audiens terhadap kampanye yang akan dilakukan. commit to user 67 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3. Alur Komunikasi ALUR KOMUNIKASI Pre-Event 1. Informasi acara aktivasi Isi Pesan/ Komunikasi Utama Event 1. Memberikan informasi yang meliputi nama acara, kegiatan, lebih detil tentang Kanker tempat dan waktu pelaksanaan, Serviks kepada audiens, 2. Mengajak audiens bersama- 2. Mengajak audiens untuk sama mengetahui/ mengenal menghindari faktor resiko Kanker serviks dengan Kanker Serviks, mengunjungi acara yang diselenggarakan tersebut, 3. Mengedukasi audiens tentang 3. Mengajak audiens melakukan vaksinasi sebagai pencegahan primer. keberadaan Kanker Serviks. Spanduk, backdrop, leaflet, Media Poster, iklan koran, mini board, Flagchain, X-banner, TTS vertical banner, twitter, blog, (game), booklet, baliho, tiket facebook, dan spanduk. periksa, e-book, dan merchandises. 1. Membawa/ menarik khalayak untuk mengikuti acara aktivasi, 2. Untuk membangun kesadaran pencegahan Kanker Serviks kepada audiens dengan khalayak terhadap Kanker kegiatan yang lebih lengkap Serviks, dan kemasan yang menarik, 3. Supaya audiens melakukan Tujuan 1. Untuk mensosialisasikan 2. Memberikan pengetahuan pesan kampanye sosial yang secara lengkap kepada disampaikan. audiens mengenai Kanker Serviks, 3. Memberikan pengalaman secara langsung kepada audiens dalam menjaga commit to user kesehatan mereka, khususnya kesehatan reproduksi. Waktu Tiga minggu Sehari 68 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kegiatan pre-event berfungsi untuk memberitahukan mengenai acara yang akan diselenggarakan. Selain itu pre-event juga berfungsi untuk mengenalkan kanker serviks kepada khalayak dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat khususnya remaja putri terhadap kanker serviks. Kegiatan kampanye yang berupa event dirasa cukup efektif untuk media sosialisasi. Melalui kegiatan ini target audiens diajak untuk berpartisipasi secara langsung dan diberikan pengalaman yang nyata tentang pesan yang disampaikan, yaitu cara praktis menghindari faktor risiko kanker serviks dan ajakan untuk melakukan pencegahaan dini melalui vaksinasi dan tes pap-smear. Sementara itu, dari dua kegiatan ini akan didapat data target audiens yang berpartisipasi, yang masuk ke dalam data pengunjung acara. Data tersebut bisa ditindak lanjuti sebagai evaluasi atau tolak ukur keberhasilan dari kampanye sosial yang telah dilakukan. commit to user 69 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id C. Standar Visual Standar visual merupakan acuan elemen-elemen desain yang akan dibuat pada perancangan kampanye yang akan dilakukan. Dalam perancangan kampanye sosial pencegahan kanker serviks ini standar visualnya meliputi: 1. Logo Kampanye Berdasarkan klasifikasi bentuknya, logo pada kampanye sosial ini menggunakan jenis logo berpola konstruksi yang terdiri dari picture mark dan letter mark, artinya elemen gambar dan tulisan saling terpisah namun membentuk satu-kesatuan yang utuh. Picture mark yang dibuat mendekati bentuk-bentuk dasar/ basic shapes sehingga bentuknya cenderung bersifat abstrak dan sulit diterjemahkan maknanya bila berdiri sendiri, apalagi kampanye ini baru pertama kali. Oleh karena itu perlu bantuan letter mark yang menjelaskan maknanya. a. Picture Mark Picture mark berbentuk basic shape yang merupakan simbol dari obyek aslinya. Dalam kampanye ini diambil obyek yang berhubungan dengan Kanker Serviks yaitu Serviks itu sendiri, yang berarti leher rahim. Leher rahim merupakan bagian dari alat reproduksi wanita. commit to user 70 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Logo di atas merupakan simbolisasi dari leher rahim pada alat reproduksi wanita. logo ini dibentuk seolah-olah dari pita dua warna yang melingkar-lingkar. Pita sendiri sering digunakan sebagai tanda atau simbol solidaritas bagi orang-orang yang mempunyai penyakit tertentu. Contohnya: Red Ribbon untuk HIV Aids. Pita merupakan benda yang akrab dalam dunia wanita, biasanya berfungsi sebagai aksesoris atau pemanis penampilan. Logo diatas merupakan perlambangan perjuangan memerangi Kanker Serviks dengan semangat feminisme. b. Letter Mark Fungsi letter mark pada logo ini adalah sebagai penjelas bagian picture mark pada logo. Letter mark dibentuk dari headline yang diserukan sebagai pesan kampanye. commit to user 71 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id c. Warna Asosiasi : Ungu menyiratkan sesuatu yang anggun, kehalusan, kreativitas dan romantis. Begitu juga jiwa remaja putri. Asosiasi : kesehatan, feminism, dan sukacita. commit to user 72 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id d. Graphic Standart Manual (GSM) 1) Master logo 2) Skala Ukuran Logo commit to user 73 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3) Area isolasi 4) Grid logo commit to user 74 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 5) Pengecilan minimum 6) Skala prosentase logo commit to user 75 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 7) Aplikasi logo yang tidak bisa diterima a) Jangan mengubah proporsi commit to user perpustakaan.uns.ac.id 76 digilib.uns.ac.id b) Jangan diletakkan pada background yang penuh c) Jangan menggunakan konfigurasi warna yang tidak ditetapkan 2. Ilustrasi Pada perancangan ini dibuat ilustrasi yang menggambarkan kalimat dalam commit to userGambar kaki-kaki berderet tersebut headline yaitu “Apa sih Kanker Serviks?”. 77 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id menceritakan keingintahuan kaum wanita, yakni target audiens, tentang kanker serviks. Keingintahuan tersebut diwujudkan dengan mengantre, seperti yang digambarkan pada ilustrasi di atas. Teknik gambar menggunakan pewarnaan yang simple dan penuh warna, seperti dunia remaja. 3. Tipografi Fungsi tipografi yang terpenting adalah kemampuannya untuk menarik perhatian dan mudah dibaca. Tipografi yang dipakai dalam perancangan kampanye sosial Pencegahan Kanker Serviks ini adalah : a. AlphaMack AOE ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890,./ AlphaMack AOE merupakan jenis huruf yang termasuk dalam huruf dekoratif. Huruf dekoratif memiliki kelemahan yaitu sulit untuk dibaca. Akan tetapi, AlphaMack AOE mempunyai ciri lain, huruf ini mudah dibaca jika yang dipakai huruf kecil dengan adanya pengaturan jarak antar font. Apa sih Kanker Serviks ? AlphaMack AOE memiliki sifat atau ciri friendly, informal dan kekanakan. commit to user 78 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. Abscissca ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890,./ Abscissca merupakan termasuk jenis huruf dekoratif tetapi bersih tanpa serif sehingga mudah dibaca. Oleh karena itu, Abscissca di gunakan sebagai bodytext. Jadilah FOLLOWER di salah satu media sosial kami, ajak teman sebanyakbanyaknya dan bawa pulang puluhan GOODIE BAG imut, serta segudang info soal KANKER SERVIKS! c. Mischstab Oblivion ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890,./ Mischstab Oblivion tergolong jenis huruf yang sifatnya maskulin dan informal. Meski bersifat maskulin, huruf ini bisa menggambarkan bahaya kanker serviks yang mengancam perempuan. “All about: Cervical Cancer” d. Arial Rounded MT Bold ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890,./ Arial Rounded MT Bold bersifat semi-formal, rapi dan sesuai untuk penulisan body text. commit to user 79 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 4. Warna Warna yang digunakan pada perancangan kampanye sosial ini adalah: a. Turquoise Warna ini melambangkan healing (menyembuhkan), kesehatan, masa muda dan feminim. b. Pink Pink menyimbolkan feminim, kesehatan, sukacita, dan cinta. Begitulah nilainilai kampanye sosial ini diusung. c. Easter purple Ungu menyiratkan sesuatu yang anggun, kehalusan, kreativitas dan romantis. Begitu juga jiwa remaja putri. d. Black Warna hitam merupakan simbol formal tetapi elegan. C : 0 M : 0 Y : 0 K : 100 commit to user 80 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id D. Target Audience 1. Demografi: a. Jenis kelamin : perempuan b. Usia : 15 tahun s.d. 24 tahun c. Kelas sosial : semua kalangan d. Pendidikan : SMP – perguruan tinggi 2. Geografis : Solo 3. Psikografis : wanita konsumtif, gaya hidup bebas, pola hidup tidak sehat. E. Target Visual Adapun Target Visual atau Target Karya yang digunakan sebagai sarana dalam perancangan strategi promosi Keiko adalah sebagai berikut: 1. Pre-Event a. Media Cetak 1) Poster 2) Leaflet (Folder) 3) Spanduk 4) Iklan Koran 5) Miniboard 6) Vertical Banner 7) Media Online: a) Blog b) Facebook commit to user perpustakaan.uns.ac.id 81 digilib.uns.ac.id c) Twitter d) E-book 2. Event a. Spanduk b. Backdrop c. Flagchain d. Teka Teki Silang (TTS) e. Booklet f. Tiket Pemeriksaan Kesehatan g. Coordination Card h. X-banner i. Baliho 3. Mechandise a. Paper Bag (Tas) b. Kaos c. Notebook d. Bolpen e. Kalender f. Gantungan kunci g. Stiker F. Pemilihan Media dan Media Placement Dalam menentukan media yang akan digunakan untuk kampanye, diperlukan commit to user dasar-dasar pemikiran mengenai karakteristik dari target audiens, efektifitas media 82 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kampanye serta faktor biaya kampanye. Hal ini dilakukan supaya media yang dipilih tepat sehingga pesan komunikasi tersampaikan dengan efektif. Oleh karena itu dalam kampanye sosial ini digunakan media-media sebagai berikut: 1. Pre-Event a. Media Cetak 1) Poster Poster berfungsi sebagai media penyampai informasi, digunakan untuk mempromosikan sesuatu, propaganda, kampanye sosial dan lainlain. Elemen utamanya dapat berupa visual maupun teks dan juga mencantumkan mandatories. Ukuran poster yang besar dengan sendirinya memberi keleluasaan yang besar kepada desainer dan karena ukaran itu pula poster bisa sangat menarik perhatian bila didesain dengan strategi kreatif dan komunikasi yang baik. (Surianto Rustan, 2008: 108) Pada kampanye sosial ini, poster merupakan media yang mendominasi media lainnya dari segi kuantitas. Fungsinya adalah untuk menyampaikan pesan awareness terhadap Kanker Serviks dan untuk memberikan informasi tentang kegiatan yang akan berlangsung meliputi tempat dan waktu pelaksanaan. Media Placement: SMP, SMA dan kampus baik swasta maupun negeri di kota Solo, rumah sakit, rumah sakit bersalin, Mall Luwes, Indo Mart, Alfa Mart, Solo Grand Mall, puskesmas, Salon. commit to user 83 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2) Leaflet (Folder) Leaflet berfungsi sebagai media publisitas produk/ jasa/ acara dan lain-lain. Ukurannya sangat bervariasi, ada yang menggunakan lipatan ada yang tidak. Sementara variasi lipatannya pun beragam. Leaflet memuat lebih banyak elemen layout karena tersedia cukup ruang. Teks merupakan elemen utama. Selain itu leaflet dapat didesain dengan kreatif dan prinsipprinsip layout lebih dapat diterapkan dengan baik. Leaflet tidak dibagikan begitu saja di tempat umum, tapi lebih banyak di acara-acara atau tempat dimana target audiens banyak berkumpul. (Surianto Rustan, 2008: 105). Media Placement: rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, puskesmas, salon, klinik perawatan tubuh, dan tempat pelaksanaan event. 3) Spanduk Seperti baliho, spanduk merupakan media luar ruangan yang efektif karena sifatnya massal. Pada kegiatan pre-event ini spanduk berfungsi untuk memberitahukan tentang kegiatan yang akan berlangsung meliputi tempat dan waktu pelaksanaan. Media Placement: Dekat Solo Grand Mall, area-area dekat sekolah dan kampus. 4) Iklan Koran Koran atau surat kabar memiliki keunggulan dari media cetak lainnya, antara lain terbit setiap hari, memiliki aktualisasi berita yang jauh lebih tinggi dari media cetak lainnya, dan jangkauannya luas. Media Placement: commithari to user Solopos, rubrik Gaul tanyang Minggu selama dua kali. 84 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 5) Miniboard Miniboard mempunyai keunggulan sebagai media luar ruangan, diantaranya ukurannya cukup besar dan terdapat di tepi jalan sehingga semua orang dapat memperhatikan pesan dan informasi yang disampaikan. Media Placement: Pemkot Solo sendiri memiliki empat titik baliho: depan kecamatan Jebres, proliman Komplang Banjarsari, area pintu keluar Balaikota, dan Nonongan (arah masuk Solo Baru). 6) Vertical Banner Vertical Banner sebagai media yang membantu penyampaian detil kampanye yang akan dilakukan di ruang publik. Media Placement: Ditempatkan di Jalan Adi Sucipto (Manahan), Jalan Kolonel Sutarto (panggung) dan Jalan Ir. Sutami (kampus UNS). b. Media Online Media Online: dengan mendaftar pada akun-akun sosial media seperti Blog, Facebook dan Twitter, informasi sudah dapat diunggah dan kampanye pun sudah dapat dilakukan. Sementara itu elektronik book juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan audiens pengguna tablet dan smartphone. E-book dapat diunduh melalui link blog, facebook ataupun twitter secara gratis. Media Placement: Blog, Facebook, Twitter, E-book. 4. Event Pada perancangan kampanye sosial pencegahan kanker serviks di Solo ini commit to user menggunakan suatu acara/ event sehingga target market dapat berinteraksi secara 85 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id langsung dan memperoleh pengalaman dari pesan yang disampaikan dalam kampanye. Media-media pendukung saat pelaksanaan event berupa: a. Spanduk Fungsi spanduk pada saat event adalah menarik perhatian serta memberitahu tentang acara yang sedang berlangsung pada masyarakat saat melintas di dekat tempat pelaksanaan acara. Contoh tempat pelaksanaan event: Lantai 1 Solo Grand Mall (SGM). Media Placement: Di depan SGM, dan di tengah-tengah lantai 2. b. Backdrop Backdrop berfungsi untuk memperjelas acara yang sedang berlangsung. Media Placement: Sebagai background pada saat event berlangsung. c. Flagchain Flagchain berfungsi sebagai penanda berlangsungnya acara. Flagchain juga berfungsi untuk menyemarakkan suasana event. Media Placement: Di sekitar area tempat event digelar, termasuk di pagar dan pintu masuk gedung. d. Teka Teki Silang (TTS) TTS merupakan media komunikasi yang berupa games pada saat kegiatan aktivasi. Karena berbentuk permainan, jadi bersifat menarik dan menyenangkan. Pada prinsipnya sama seperti mengisi TTS di koran atau user Seluruh pertanyaan yang diajukan majalah, bedanya TTS ini commit dibuat to jumbo. 86 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id berhubungan dengan Kanker Serviks, sehingga manfaat yang didapat oleh target audiens bukan hanya kesenangan tetapi pengetahuan yang berarti mengenai Kanker Serviks. e. Booklet Booklet merupakan media publikasi yang dapat menampung cukup banyak informasi karena memiliki beberapa halaman. Booklet dapat menampung banyak informasi mengenai kanker serviks. Dengan sajian yang menarik dan desain yang baik, booklet diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi dan edukasi mengenai kanker serviks. f. Tiket Pemeriksaan Kesehatan Tiket diperlukan untuk mengkoordinasi target audiens yang hendak memeriksakan kesehatan reproduksinya. Selain untuk menjaga situasi yang kondusif, tiket juga berperan dalam menyampaikan pesan melalui logo. g. Coordination Card Co-card berfungsi untuk menandai panitia penyelenggara acara sehingga pengunjung akan lebih mudah untuk mengenali dan mendapatkan informasi tentang acara dengan tepat. Cocard bisa dipakai pula untuk menyampaikan pesan saat acara berlangsung. Dipakai oleh panitia dengan cara dikalungkan di leher h. X-Banner X-Banner merupakan media dalam ruangan yang berisi suatu pesan atau informasi dan dapat berfungsi untuk menarik perhatian pengunjung. Media Placement: DKK Surakarta, puskesmas, rumah sakit, tempat pelaksanaan event: Solo Grand Mall. commit to user 87 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id i. Baliho Baliho merupakan media periklanan yang terbuat dari papan kayu atau tripleks atau bahan lain yang sejenis, dipasang pada tiang atau konstruksi lain yang sifatnya tidak permanen. Baliho berfungsi untuk menginformasikan event kampanye yang akan dilaksanakan. Ukurannya yang besar akan mempermudah informasi diterangkap secara visual dan pesan disampaikan dengan baik kepada masyarakat. Media Placement: Jalan Adi Sucipto (Manahan), dan Jalan Kol. Sutarto (Panggung). 5. Mechandise a. Paper Bag Paper bag dapat berfungsi sebagai media kampanye sosial yaitu sebagai salah satu media penyampai pesan secara singkat kepada khalayak. Tas dapat dipakai siapa saja dan bersifat moveable, sehingga relatif efektif untuk promosi. Tas akan diberikan kepada remaja putri yang melakukan suntik vaksin, dan ibu-ibu yang melakukan tes IVA. b. Kaos Seperti tas, kaos juga sangat efektif dalam kampanye sosial ini, selain dapat dipakai oleh siapa saja, kaos juga dapat dibaca oleh siapa saja. Kaos sebagai merchandise akan diberikan kepada remaja putri yang melakukan vaksinasi, dan ibu-ibu yang melakukan tes IVA. commit to user 88 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id c. Notebook Notebook atau buku catatan dapat menjadi media komunikasi dan pengingat yang efisien. Notebook sebagai buku catatan sangat memungkinkan untuk dibawa kemana pun. Apalagi wanita usia remaja cenderung banyak kegiatan, sehingga dunia remaja sangat dekat dengan buku catatan semacam diary. Notebook akan diberikan peserta seminar “All about: Cervical Cancer”. d. Bolpen Seperti notebook, bolpen juga menjadi media komunikasi dan pengingat yang efisien. Selain berfungsi sebagai alat tulis, bolpen sebagai merchandise dapat menjangkau audiens lebih luas. Bolpen akan diberikan peserta seminar “All about: Cervical Cancer”. e. Kalender Kalender dapat menjadi media kampanye yang sangat efektif sebab kalender bersinggungan dengan target audiens setiap hari. Selain sebagai pengingat dan pemanis ruangan, kalender berfungsi untuk menyampaikan pesan secara visual. Kalender akan diberikan kepada kepada remaja putri yang dapat menjawab pertanyaan pada game TTS. f. Gantungan kunci Gantungan kunci merupakan media komunikasi penyampai pesan yang efisien, sebab penggunaannya praktis dan fungsinya jelas. Karena mempunyai fungsi yang jelas, gantungan kunci berpotensi digunakan dalam jangka waktu yang lama. commit to user 89 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Gantungan kunci akan diberikan kepada seluruh peserta yang berperan aktif dalam kegiatan aktivasi tersebut. g. Stiker Sama halnya dengan gantungan kunci, stiker merupakan media komunikasi penyampai pesan yang efisien, sebab penggunaannya praktis dan fleksibel. Stiker juga akan diberikan kepada setiap peserta yang berperan aktif mengikuti kegiatan aktivasi. G. Prediksi Biaya Anggaran dana untuk pembiayaan kesehatan di kota Solo berasal dari berbagai sumber, sementara bidang promosi kesehatan termasuk dalam belanja langsung yang dibiayai APBD kota Solo. Hal ini penting untuk diperhatikan supaya tidak melebihi dana yang telah dianggarkan, sekaligus tanpa mengurangi efektifitas kampanye yang akan dilakukan. Berikut prediksi anggaran biayanya: 1. Media Cetak no Media Ukuran Jumlah 1 Poster A3 500 lembar 477.500 2 Iklan koran 3 x 190mmkl 2 x tayang 9.050.000 3 Miniboard 5 x 2.5 m 4 buah 1.250.000 4 Leaflet/ folder A4 1000 lembar 985.000 5 Vertical Banner 160 x 60 cm 10 buah 750.000 6 Spanduk 5x1m 10 buah 600.000 7 Baliho 4x6m 2 buah 14.000.000 Jumlah commit to user Biaya 27.112.500 90 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. Media Event no Media Ukuran Jumlah 1 Spanduk 5x1m 2 buah (mmt) 250.000 2 Backdrop 400 x 150 cm 1 buah 150.000 3 Flagchain A5 200 lembar 47.750 4 TTS 320 x 120 cm 1 buah 96.000 Booklet A5 1000 buah 4.000.000 6 Tiket Periksa 5 x 7 cm 200 buah 30.000 7 X-banner 160 X 60 cm 10 buah 750.000 5 Biaya 5.323.750 Jumlah 3. Media Merchandise no Media Ukuran Jumlah 1 Paper Bag 20 x 30 x 10 cm 200 buah 1.200.000 2 Kaos All size 200 buah 8.000.000 3 notebook A5 100 buah 550.000 4 Pen Standar 100 buah 500.000 5 Kalender 15 x 15 cm 100 buah 1.000.000 6 Gantungan kunci 58mm 500 buah 1.250.000 7 Stiker 5 x 7 cm 500 buah 50.000 Jumlah commit to user Biaya 12.550.000 91 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Total Biaya kampanye Sosial Pencegahan Kankes Serviks: Jumlah biaya media cetak : Rp. 27.112.500,- Jumlah biaya media Event : Rp. 5.323.750,- Jumlah biaya Merchandise : Rp. 12.550.000,+ Total : Rp. Sumber: Solopos, LifeSign, Sinar Solo. commit to user 71.348.750,- perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V VISUALISASI KARYA 1. Pre-event a. Media cetak 1) Iklan Koran Media/ bahan : Kertas koran Ukuran : 19 x 12 cm Format desain : full color commit to user 92 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 93 Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, headline, sub-headline, logo dinas kesehatan, logo Pemkot Surakarta, logo facebook, logo twitter, kaki remaja SMA. Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : cetak Offset Distribusi : Solopos, rubrik Gaul tayang Minggu selama dua kali. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 94 b. Media percetakan 1) Poster Media/ bahan : Art paper 150 gr Ukuran : A3 Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, headline, body copy, logo dinas kesehatan, logo Pemkot Surakarta, logo facebook, logo twitter, Kaki remaja SMP, SMA, wanita rok mini, wanita karir. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 95 Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : cetak Offset Distribusi : SMP, SMA dan kampus baik swasta maupun negeri di kota Solo, rumah sakit, rumah sakit bersalin, Mall Luwes, Indo Mart, Alfa Mart, Solo Grand Mall, puskesmas, Salon. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 96 2) Folder Cover depan Cover belakang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 97 Media/ bahan : Art carton 230 gr Ukuran : setengah A6 (10.5 x 7.4) Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, headline, bodycopy, logo dinas kesehatan, logo Pemkot Surakarta, logo facebook, logo twitter, Kaki remaja SMP, SMA, wanita rok mini, wanita karir, balon kata. Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : cetak Offset Distribusi : rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, puskesmas, salon, klinik perawatan tubuh, dan tempat pelaksanaan event. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 98 3) Spanduk Media/ bahan : MMT Ukuran :5X1m Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, headline, body copy, logo dinas kesehatan, logo Pemkot Surakarta, logo facebook, logo twitter. Visualisasi : Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : Digital printing Distribusi : Dekat Solo Grand Mall, area-area dekat sekolah dan kampus. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 99 4) Mini-board Media/ bahan : MMT Ukuran : 5 X 2.5 m Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, headline, logo pemkot Surakarta, logo Dinas kesehatan, antrean kaki-kaki. Visualisasi : Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : Digital Printing Distribusi : Pemkot Solo sendiri memiliki empat titik baliho: depan kecamatan Jebres, proliman Komplang Banjarsari, area pintu keluar Balaikota, dan Nonongan (arah masuk Solo Baru). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 100 5) Vertical banner Media/ bahan : MMT Ukuran : 160 X 60 cm Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, headline, logo pemkot Surakarta, logo Dinas kesehatan Visualisasi : Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : Ditempatkan di Jalan Adi Sucipto (Manahan), Jalan Kolonel Sutarto (panggung) dan Jalan Ir. Sutami (kampus UNS). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 101 6) Baliho Media/ bahan : MMT Ukuran :4X6m Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold, Abscissca Ilustrasi : Logo, headline, logo pemkot Surakarta, logo Dinas kesehatan Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : Ditempatkan di Jalan Adi Sucipto (Manahan), Jalan Kolonel Sutarto (panggung) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 102 c. Media Online 1) Facebook Media/ bahan : Jaringan internet Ukuran : Standar Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : banner facebook versi timeline, logo Visualisasi : Adobe Photoshop CS4 Realisasi : jejaring sosial Distribusi : pengguna jejaring sosial facebook commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 103 2) Twitter Media/ bahan : jaringan internet Ukuran : standar Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, twitter, headline Visualisasi : Adobe Photoshop CS4 Realisasi : jejaring sosial Distribusi : pengguna jejaring sosial twitter commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 104 3) Blog Media/ bahan : jaringan internet Ukuran : standar Format desain : fullcolor Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, banner, headline, sub-headline, bodycopy, antrean kaki, logo facebook, logo twitter Visualisasi : Adobe Photoshop CS4 Realisasi : jejaring sosial Distribusi : pengguna blog, pengguna fasilitas internet commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 105 4) E-book commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 106 Media/ bahan : Electronik book (e-book) Ukuran : standar Format desain : fullcolor Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, banner, headline, sub-headline, bodycopy, antrean kaki, logo facebook, logo twitter Visualisasi : Ncesoft Flip Book Maker Realisasi : jejaring sosial Distribusi : Pengguna fasilitas internet (Issue dan foursquare) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 107 2. Event a. Spanduk Media/ bahan : MMT Ukuran :5X1m Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, headline, sub-headline, logo Dinas Kesehatan, logo Pemkot Surakarta, logo facebook, logo twitter, kaki remaja SMA. Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : Di depan SGM, dan di tengah-tengah lantai 2 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 108 b. Backdrop Media/ bahan : MMT Ukuran : 4 X 1.5 m Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, headline, sub-headline, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan, logo facebook, logo twitter, antrean kaki. Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : Sebagai background pada saat event berlangsung. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 109 c. Flagchain Media/ bahan : Art paper 150 gr Ukuran : A5 Format desain : full color Tipografi : Abscissca, Mischstab Oblivion Ilustrasi : Logo, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : Di sekitar area tempat event digelar, termasuk di pagar dan pintu masuk gedung. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 110 d. Booklet Cover Isi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 111 Media/ bahan : Art carton 230 gr (cover), art paper 150 gr (isi) Ukuran : A5 Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, headline, sub-headline, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan, logo facebook, perempuan-perempuan berdiri Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : cetak Offset Distribusi : saat acara berlangsung. commit to user logo twitter, gambar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 112 e. Tiket pemeriksaan kesehatan Media/ bahan : Art carton 230 gr Ukuran : 5 x 7 cm Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, bodycopy, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan, kaki remaja SMA, kaki wanita karir, balon kata Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : saat acara berlangsung. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 113 f. Teka-teki silang (TTS) Media/ bahan : MMT Ukuran : 320 x 120 cm Format desain : full color Tipografi : Abcisca Ilustrasi : Logo, bodycopy, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan Visualisasi : Adobe Phototshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : saat acara berlangsung. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 114 g. Co-card Media/ bahan : Art carton 210 gr Ukuran : A6 Format desain : full color Tipografi : Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, bodycopy, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : saat acara berlangsung dipakai oleh panitia sebagai identitas. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 115 h. X-Banner Media/ bahan : MMT Ukuran : 160 x 60 cm Format desain : full color Tipografi : Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, bodycopy, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : saat acara berlangsung, diletakkan di pinggir area. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 116 3. Merchandise a. Paper Bag Sisi depan Sisi belakang Media/ bahan : art paper 260gr Ukuran : 20 x 30 x 10 cm Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan, kaki wanita karir, logo facebook, logo twitter Visualisasi : Adobe Photoshop CS4 Realisasi : digital printing Distribusi : akan diberikan kepada remaja putri yang melakukan vaksinasi, dan wanita dewasa yang melakukan tes IVA. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 117 b. Kaos Media/ bahan : kain kaos katun Ukuran : all size Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, headline Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak sablon Distribusi : kaos akan digunakan oleh panitia dan sebagai merchandise, akan diberikan kepada remaja putri yang melakukan vaksinasi, dan wanita dewasa yang melakukan tes IVA. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 118 c. Notebook Cover Depan Cover Belakang Media/ bahan : Art carton 210 gr Ukuran : A5 Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : logo, logo Pemkot Surakarta, logo Dinas Kesehatan, antrean kaki, logo facebook, logo twitter, isolasi Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : cetak Offset Distribusi : notebook diberikan kepada pengunjung yang mengikuti seminar. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 119 d. Bolpen Media/ bahan : bolpen Ukuran : standar Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold Ilustrasi : Logo, headline Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : bolpen ditempel stiker Distribusi : bolpen diberikan kepada pengunjung yang mengikuti seminar commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 120 e. Kalender Media/ bahan : Karton tebal Ukuran : 15 x 15 cm Format desain : full color Tipografi : Arial Rounded MT Bold, Abscisca Ilustrasi : Logo, logo facebook, logo twitter, headline, kaki mengantre Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : cetak Offset Distribusi : saat berlangsung acara, diberikan kepada kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan pada game TTS commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 121 Media/ bahan : Art paper 120 gr Ukuran : 10 x 14 cm Format desain : full color Tipografi : Bahamas Light, Arial Rounded MT Bold, Abscisca Ilustrasi : Logo, logo Pemkot Surakarta, logo Dinas Kesehatan, logo facebook, logo twitter, headline, kaki mengantre Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : cetak Offset Distribusi : saat berlangsung acara, diberikan kepada kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan pada game TTS. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 122 f. Gantungan kunci Media/ bahan : Doff Ukuran : diameter 4.4 cm Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold, Abscisca Ilustrasi : Logo, logo facebook, logo, twitter, headline Visualisasi : Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : Gantungan kunci akan diberikan kepada seluruh peserta yang berperan aktif dalam kegiatan aktivasi tersebut commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 123 g. Stiker Media/ bahan : Graftact Ukuran : 2 x 10 cm Format desain : full color Tipografi : AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold, Abscisca Ilustrasi : Logo, logo facebook, logo, twitter, headline Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : digital printing Distribusi : stiker akan diberikan kepada seluruh peserta yang berperan aktif dalam kegiatan aktivasi tersebut. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari pengalaman menyusun perancangan Kampanye Sosial Kanker Serviks ini, penulis banyak belajar mengenai penyakit Kanker Serviks itu sendiri. Penulis menyadari bahwa kebutuhan promosi kesehatan, pada kesempatan kali ini kesehatan mengenai kanker serviks, sangat diperlukan. Kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan nama kanker serviks merupakan penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita. Kasus kanker serviks di kota Solo pun tergolong tinggi dan meningkat setiap tahun. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat kanker serviks adalah penyakit yang tidak sama dengan penyakit kanker lainnya sebab jika terdeteksi lebih awal, dapat disembuhkan 100%. Salah satu penyebab tingginya kasus kanker serviks di Solo adalah rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya jenis kanker yang satu ini. Hal ini disebabkan karena informasi mengenai kanker serviks belum banyak diketahui sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker serviks masih rendah. Oleh karena kebutuhan yang tinggi akan informasi tentang kanker serviks, maka perlu strategi perancangan yang tepat untuk menyampaikannya. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menjadi commit tojawab user terhadap informasi kesehatan di lembaga yang paling bertanggung 124 125 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kota Solo. Tahun 2012, DKK Solo mempunyai rencana kerja untuk melakukan penanganan khusus terhadap kanker serviks. Mereka akan lebih berkonsentrasi dengan melakukan penguatan-penguatan sosialisasi dan langkah pencegahannya. Dari rencana ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat kota Solo terhadap kanker serviks. B. Saran Pengadaan kampanye sosial kanker serviks sangat penting bagi remaja putri guna pencegahan lebih dini. Dengan pengetahuan yang lengkap sejak dini maka besar prosentase penurunan kasus penyakit kanker serviks. Bentuk kampanye yang dirasa efektif adalah kampanye dengan komunikasi langsung berbentuk event dan komunikasi dengan socialnetworking yang sekarang sedang menjadi tren di kalangan remaja yaitu twitter dan facebook. Kampanye dengan bentuk event akan memberikan dampak secara langsung (direct impact) kepada audiens dan juga pengalaman yang baru. Dengan begitu mempercepat aktivasi. Sementara pemilihan dan penempatan media dirancang sesuai dengan target yang dituju yaitu remaja putri. Selain itu pemerintah kota Surakarta hendaknya lebih meningkatkan dana promosi kesehatan dari tahun ke tahun supaya informasi mengenai kesehatan dapat diterima oleh masyarakat dengan lengkap dan maksimal. commit to user