perancangan kampanye sosial cegah kanker serviks pada remaja

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL
CEGAH KANKER SERVIKS PADA REMAJA MELALUI MEDIA
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Disusun oleh:
MARGARETA BUDIWATI
NIM: C0705018
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Pada Jurusan Desain Komunikasi Visual
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SURAKARTA
commit to user
2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Pengantar Karya Tugas Akhir yang berjudul
“PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL CEGAH KANKER SERVIKS PADA
REMAJA MELALUI MEDIA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL”, ini beserta isinya dan
seluruh karya desain yang penulis buat adalah benar-benar karya sendiri, dan penulis tidak
melakikan penjiplakan baik seluruhnya maupun sebagian, dengan cara-cara yang tidak sesuai
etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat akademik.
Atas pernyataan ini, penulis siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
penulis, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap keaslian karya ini.
Surakarta, 20 Desember 2012
Penulis,
Margareta Budiwati
NIM. C0705018
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan tugas akhir saya kepada seluruh kaum perempuan di kota Solo dan
Indonesia. Mari kita berjuang bersama-sama! God’s be with us!
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat
tenaga! (Pengkhotbah 9 : 10). Sebab, kalau sudah melakukan yang terbaik, gagal
sekalipun tidak akan menyesal.

Tidak perlu takut akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum
sebab Tuhan telah menyediakannya :’)

Be a people of integrity and humility!
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Semesta Alam, sebab hanya oleh karena
pertolongan-NYA, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Perancangan
Kampanye Sosial Cegah Kanker Serviks pada Remaja melalui Media Desain Komunikasi
Visual dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. M. Suharto, M.Sn; selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra
dan Seni Rupa UNS.
2. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing Tugas Akhir dan Pembimbing Akademis
atas segala tenaga, pikiran, arahan, dan bimbingan selama ini.
3. Hermansyah Muttaqin, M.Sn, selaku Pembimbing Tugas Akhir atas arahan, bimbingan
dan kesabarannya.
4. dr. Siti Wahyuningsih, S.Sos, selaku Kepala DKK Surakarta, atas kerjasama yang baik.
5. dr. Slamet Riyanto, Sp,AK, selaku Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Surakarta, atas informasi dan kesediaan untuk
wawancara.
6. Purwanti, S.Sos, selaku Kepala Bidang Kesehatan dan Promosi, atas kesediaan untuk
wawancara dan informasi yang diberikan.
7. Semua pihak dan jajaran yang berada di lingkungan kampus untuk ide, kesabaran,
bantuan dan dukungan moral sehingga tugas akhir ini dapat selesai.
Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Surakarta, 20 Desember 2012
commit to user
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM …………………………………………….
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………..
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………..
HALAMAN PERNYATAAN ………………………………………………..
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………...
HALAMAN MOTTO ………………………………………………...............
KATA PENGANTAR ………………………………………………..............
DAFTAR ISI ………………………………………………............................
DAFTAR TABEL ……………………………………………….....................
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………................
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………..............
ABSTRAK ………………………………………………................................
ABSTRACT ………………………………………………..............................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………...
B. Rumusan Masalah ……………………………………………..
C. Tujuan ……………………………………………….................
D. Metodologi Pengumpulan Data ……………………………….
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tijnauan Kampanye …………………………………………...
1. Pengertian Kampanye ………………………………………
2. Jenis dan Bentuk Kampanye ……………………………….
3. Strategi Kampanye …………………………………………
4. Tujuan Kampanye …………………………………………..
B. Tinjauan Media ………………………………………………..
1. Pengertian Media …………………………………………...
2. Jenis Media Periklanan ……………………………………..
C. Tinjauan Desain Komunikasi Visual ………………………….
1. Pengertian Desain …………………………………………..
2. Pengertian Komunikasi …………………………………….
3. Pengertian Visual …………………………………………..
D. Tinjauan Kanker Serviks ………………………………………
1. Pengertian Kanker Serviks …………………………………
2. Perjalanan Penyakit Kanker Serviks ……………………….
3. Penyebab Kanker Serviks …………………………………..
4. Gejala Kanker Serviks ………………………………………
5. Pencegahan Kanker Serviks ………………………………..
E. Tinjauan Remaja ………………………………………………
1. Pengertian Remaja …………………………………………
2. Karakteristik Masa Remaja …………………………………
3. Perkembangan Remaja ……………………………………..
4. Remaja dan Keluarga ………………………………………
5. Remaja dan Informasi ………………………………………
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Dinas Kesehatan Kota Surakarta ………………………………
1. Tugas Pokok dan Fungsi commit
DKK Surakarta
to user ………………….
2. Program Unggulan …………………………………………
3. Visi dan Misi DKK Surakarta ………………………………
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
1
3
3
3
5
5
6
7
8
9
9
9
10
10
18
19
20
20
21
23
24
24
26
26
29
30
34
34
37
37
38
39
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
BAB V
BAB VI
digilib.uns.ac.id
4. Tujuan Pembangunan DKK Surakarta ……………………..
5. Bagan Organisasi DKK Surakarta …………………………
6. Struktur Organisasi DKK Surakarta ………………………..
B. Data Kasus Kanker Serviks di Kota Solo ……………………..
C. Komparasi/ Pembanding
1. Yayasan Kanker Indonesia …………………………………
2. PT. Avail Elok Indonesia …………………………………...
39
40
41
48
D. Analisis SWOT ………………………………………………..
E. USP (Unique Selling Prepositions) ……………………..........
F. Positioning …………………………….....................................
KONSEP PEMIKIRAN DESAIN
A. Metode Perancangan …………………………………………..
B. Konsep Kreatif …………………………………………………
1. Strategi Visual Verbal ………………………………………
2. Strategi Visual nonVerbal ………………………………….
3. Alur Komunikasi ……………………………………………
C. Standar Visual ………………………………………………….
1. Logo Kampanye ……………………………………………
2. Ilustrasi ……………………………………………………..
3. Tipografi ……………………………………………………
4. Warna ………………………………………………………
D. Target Audience ……………………………………………….
1. Demografi …………………………………………………..
2. Geografis ……………………………………………………
3. Psikografis …………………………………………………..
E. Target Visual …………………………………………………..
1. Pre-event ……………………………………………………
2. Event ……………………………………………………….
3. Merchandise ………………………………………………..
F. Pemilihan Media dan Media Placement ………………………
1. Pre-event ……………………………………………………
2. Event ……………………………………………………….
3. Merchandise ………………………………………………..
G. Prediksi Biaya ………………………………………………….
1. Media Cetak ………………………………………………..
2. Media Event ………………………………………………..
3. Media Merchandise …………………………………………
VISUALISASI KARYA ……………………………………...
PENUTUP
1. Kesimpulan ………………………………………….........
60
61
62
50
58
63
64
64
65
67
69
69
76
77
79
80
80
80
80
80
80
81
81
81
82
84
87
89
89
90
90
92
124
2. Saran …………………………………………....................
125
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….......................
UCAPAN TERIMAKASIH ……………………………………….................
LAMPIRAN …………………………………………………………………..
126
128
129
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Data Kasus Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim
di Kota Solo Tahun 2009 .................................................................................
49
Tabel 2: Prediksi Biaya ....................................................................................
90
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Letak Serviks (Leher Rahim) ................................................
Gambar 2 : Perjalanan Penyakit Kanker Serviks ......................................
Gambar 3 : Human Papiloma Virus (HPV) .............................................
Gambar 4 : Tes Pap Smear ....................................................................
Gambar 5 : Brosur Edukasi Mengenai Kanker Serviks
dari Departemen Kesehatan ..................................................
Gambar 6 : Seminar “Untukmu Perempuan Indonesia
Pameran Karya Seni oleh Seniman Perempuan Indonesia”
bersama duta-duta Kanker Serviks ........................................
Gambar 7 : Iklan Koran Kampanye Help X-Out Cervical Cancer ...............
Gambar 8 : Leaflet yang disebar di klinik bersalin ....................................
Gambar 9 : Kegiatan dari kampanye Help X-Out Cervical Cancer .............
Gambar 10: Brosur Avail yang memuat tentang
informasi Kanker Serviks .....................................................
commit to user
21
22
23
25
55
56
56
56
56
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Visualisasi Karya dan Pengaplikasiannya
Lampiran 2
Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing 1
Lampiran 3
Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing 2
Lampiran 4
Surat Ijin Penelitian dari DKK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perancangan Kampanye Sosial
Cegah Kanker Serviks pada Remaja
melalui Media Desain Komunikasi Visual
Margareta Budiwati1
Arief Iman Santoso, S.Sn2 dan Hermansyah Muttaqin, M.Sn.3
ABSTRAK
2012. Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Kampanye Sosial Cegah Kanker Serviks
pada Remaja melalui Media Desain Komunikasi Visual. Adapun masalah yang dikaji
adalah bagaimana merancang bentuk kampanye dan media Desain Komunikasi Visual
yang tepat untuk mendukung kampanye sosial Cegah Kanker Serviks! bagi kalangan
remaja. Kanker serviks merupakan penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita. Kanker ini
adalah kanker nomor dua yang menyebabkan kematian pada wanita di dunia dan nomor
satu di Indonesia. Di Solo jumlah kasus kanker serviks tergolong tinggi dan meningkat
setiap tahun. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat kanker serviks adalah penyakit
yang tidak sama dengan penyakit kanker lainnya sebab jika terdeteksi lebih awal, dapat
disembuhkan 100%. Salah satu penyebab tingginya kasus kanker serviks di Solo adalah
rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya jenis kanker yang satu ini.
Hal ini disebabkan karena informasi mengenai kanker serviks belum banyak diketahui
sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker serviks masih
rendah. Oleh karena kebutuhan yang tinggi akan informasi tentang kanker serviks, maka
perlu strategi perancangan yang tepat untuk menyampaikannya. Dinas Kesehatan Kota
(DKK) Surakarta menjadi lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap informasi
kesehatan di kota Solo. Tahun 2012, DKK Solo mempunyai rencana kerja untuk
melakukan penanganan khusus terhadap kanker serviks. Mereka akan lebih berkonsentrasi
dengan melakukan penguatan-penguatan sosialisasi dan langkah pencegahannya. Guna
upaya pencegahan, target yang tepat untuk kampanye ini adalah kalangan remaja putri.
Perancangan strategi kampanye dan pemilihan media yang tepat akan mengoptimalkan
komunikasi, sehingga pesan dapat diterima dengan baik oleh target audiens. Kampanye
sosial Cegah Kanker Serviks! ini termasuk dalam oriented campaigns yang akan disajikan
dalam bentuk kegiatan atau event yang menarik bagi remaja putri, dan disertai pemilihan
media yang efektif, meliputi media periklanan lini atas dan lini bawah. Dari pemilihan
strategi kampanye dan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan
bahaya kanker serviks sehingga pada akhirnya akan mendorong remaja putri di kota Solo
untuk menanggulangi kanker serviks dan berupaya mencegahnya sejak dini.
1
Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM.
commit to user
C0705018
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Social Campaign Design for Adolescent
to Prevent Cervical Cancer
using Visual Communication Media
Margareta Budiwati4
Arief Iman Santoso, S. Sn5 and Hermansyah Muttaqin, M. Sn6
ABSTRACT
2012. This final project is entitled Social Campaign Design for Adolescent to Prevent
Cervical Cancer using Visual Communication Media. This project studied how to design an
appropriate campaign type and supporting visual communication media. Cervical cancer is a
harmful disease for women. It is the second deadliest kind of cancer in the world and the
deadliest one in Indonesia to cause women’s death. In Solo, cervical cancer case is high in
number and is increasing each year. It is lamentable that actually cervical cancer is different
from the others as if it is detected earlier, it can be 100% cured. One of the factors that cause
the high rate of cervical cancer in Solo is the lack of knowledge and awareness of its danger
among adolescent. The information about cervical cancer is slightly known by them. Because
the information of cervical cancer is high required, a strategic design to communicate this
information is urgently required. Department of Public Health in Solo is responsible to
provide health information in Solo. In 2012, this department has a focused work plan to
overcome cervical cancer. They are focusing in spreading information and prevention steps
of cervical cancer. As a prevention steps, the target audience of this campaign are young
women. The strategic campaign design and the correct media selection can optimize the the
way of communication so that the information can be accepted by the audience. This social
campaign Prevent Cervical Cancer! Is an oriented campaign. It will be organized as exciting
events for young women and will make use of effective media, including advertizing media
both in upper and lower sectors. By using this campaign strategy and media, it is hoped that
the awareness on the threat of cervical cancer will increase and finally, young women in Solo
will be motivated to overcome and prevent cervical cancer early on.
4
Student of Visual Communication Design, Letter and Fine Art, Sebelas Maret University, Student Number:
commit to user
C0705018
5
The First Lecturer
6
The Second Lecturer
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL
CEGAH KANKER SERVIKS PADA REMAJA
MELALUI MEDIA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Margareta Budiwati1
Arief Iman Santoso, S.Sn2 Hermansyah Muttaqin, M.Sn.3
ABSTRAK
2012. Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Kampanye Sosial
Cegah Kanker Serviks pada Remaja melalui Media Desain
Komunikasi Visual. Adapun masalah yang dikaji adalah
bagaimana merancang bentuk kampanye dan media Desain
Komunikasi Visual yang tepat untuk mendukung kampanye sosial
Cegah Kanker Serviks! bagi kalangan remaja. Kanker serviks
merupakan penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita. Kanker ini
adalah kanker nomor dua yang menyebabkan kematian pada
wanita di dunia dan nomor satu di Indonesia. Di Solo jumlah kasus
kanker serviks tergolong tinggi dan meningkat setiap tahun. Hal ini
tentu sangat disayangkan, mengingat kanker serviks adalah
penyakit yang tidak sama dengan penyakit kanker lainnya sebab
jika terdeteksi lebih awal, dapat disembuhkan 100%. Salah satu
penyebab tingginya kasus kanker serviks di Solo adalah rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya jenis kanker
yang satu ini. Hal ini disebabkan karena informasi mengenai
kanker serviks belum banyak diketahui sehingga pengetahuan dan
kesadaran masyarakat akan bahaya kanker serviks masih rendah.
Oleh karena kebutuhan yang tinggi akan informasi tentang kanker
serviks, maka perlu strategi perancangan yang tepat untuk
menyampaikannya. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta
menjadi lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap
informasi kesehatan di kota Solo. Tahun 2012, DKK Solo
1
Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Fakultas Sastra
dan Seni Rupa UNS dengan NIM. C0705018
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
mempunyai rencana kerja untuk melakukan penanganan khusus
terhadap kanker serviks. Mereka akan lebih berkonsentrasi dengan
melakukan penguatan-penguatan sosialisasi dan langkah
pencegahannya. Guna upaya pencegahan, target yang tepat untuk
kampanye ini adalah kalangan remaja putri. Perancangan strategi
kampanye dan pemilihan media yang tepat akan mengoptimalkan
komunikasi, sehingga pesan dapat diterima dengan baik oleh target
audiens. Kampanye sosial Cegah Kanker Serviks! ini termasuk
dalam oriented campaigns yang akan disajikan dalam bentuk
kegiatan atau event yang menarik bagi remaja putri, dan disertai
pemilihan media yang efektif, meliputi media periklanan lini atas
dan lini bawah. Dari pemilihan strategi kampanye dan media
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya
kanker serviks sehingga pada akhirnya akan mendorong remaja
putri di kota Solo untuk menanggulangi kanker serviks dan
berupaya mencegahnya sejak dini.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan nama kanker serviks
merupakan penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita. Kanker ini adalah kanker
nomor dua yang menyebabkan kematian pada wanita di dunia dan nomor satu di
Indonesia. Menurut data Globocan 2011, sebanyak 37 wanita di Indonesia didiagnosa
menderita kanker serviks setiap hari. Dan setiap satu jam, satu wanita meninggal
karena kanker ini. Sementara di Solo, hasil pemeriksaan tahun 2010 menunjukkan,
dua dari 100 ibu rumah tangga di kota ini terjangkit kanker serviks (Harian Suara
Merdeka dan Metronews.com, Maret 2010) dan di tahun 2011 lalu, tercatat 134 per
500 ribu penduduk Solo menderita penyakit tersebut (Kepala DKK Surakarta, Siti
Wahyuningsih).
Belum banyak penyebaran informasi tentang kanker serviks yang dilakukan
melalui kampanye sosial. Salah satu kampanye sosial mengenai kanker serviks yang
pernah dilakukan di Indonesia diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI)
yang merupakan wadah yang menangani kanker. YKI bersama lima advokasi lainnya
dari Asia Pasifik bergabung sebagai anggota koalisi Everything I Can. Koalisi ini
terdiri dari National Cancer Institute of Thailand, National Cancer Society Malaysia,
dan Taiwan Counter Contagious Disease Society. Namun, kampanye ini terasa kurang
efektif sebab tujuan dari kampanye, yaitu meningkatkan kewaspadaan perempuan di
seluruh Asia dan di Indonesia tentang bahaya dari infeksi virus Human Papilloma
(HPV) yang dapat menyebabkancommit
kankerto serviks,
belum tercapai secara merata,
user
khususnya di daerah.
1
digilib.uns.ac.id2
perpustakaan.uns.ac.id
Di Solo penanganan kesehatan masyarakat ditangani oleh Dinas Kesehatan
Kota (DKK), termasuk penyakit menular seperti kanker serviks. Tahun 2012, DKK
Solo mempunyai rencana kerja untuk melakukan penanganan khusus terhadap kanker
serviks. Mereka akan lebih berkonsentrasi dengan melakukan penguatan-penguatan
sosialisasi dan langkah pencegahannya. Bersumber dari data kasus kanker serviks
yang terus meningkat di Solo, usaha pencegahan memang sangat mendesak untuk
dilakukan.
Kanker serviks adalah penyakit yang sulit dideteksi hingga penyakit telah
memasuki stadium lanjut. Perkembangan penyakitnya memakan waktu antara 5-20
tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi prakanker hingga positif menjadi kanker serviks.
Oleh karena itu, untuk menekan korban kanker serviks, maka perlu digalakkan
langkah pencegahan dini. Usia remaja merupakan usia yang tepat untuk memulainya.
Sesuai dengan perkembangannya, remaja membutuhkan lebih banyak kesempatan
untuk melatih dan mengambil keputusan yang realistis. Mereka perlu dilibatkan
dalam kegiatan dan berperan serta dalam pemecahan masalah terhadap pilihan-pilihan
yang ada di dunia nyata, seperti seks, merokok, obat-obatan dan sebagainya (Mann
dalam Santrock, 2003).
Maka dari itu dibuat perancangan yang berjudul “Perancangan Kampanye
Sosial Cegah Kanker Serviks pada Remaja melalui Media Desain Komunikasi
Visual”.
commit to user
digilib.uns.ac.id3
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang diacukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang kampanye sosial bagi kalangan remaja untuk pencegahan
kanker serviks?
2. Bagaimana merancang media kampanye sosial beserta media pendukung lainnya
yang mampu menyampaikan tujuan dan maksud dari kampanye pencegahan
kanker serviks ini?
C. Tujuan
Adapun tujuan perancangan ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang kampanye sosial bagi kalangan remaja untuk pencegahan kanker
serviks.
2. Merancang media kampanye sosial beserta media pendukung lainnya yang
mampu menyampaikan tujuan dan maksud dari kampanye pencegahan kanker
serviks ini.
D. Metodologi Pengumpulan Data
Supaya perancangan media film dokumenter dan media pendukungnya dapat
mencapai tujuan, beberapa proses pengumpulan data dilaksanakan dengan cara
berbagai berikut untuk mencapai kebutuhan para audience. Berikut metode
Pengumpulan Data perancangan ini:
commit to user
digilib.uns.ac.id4
perpustakaan.uns.ac.id
1. Wawancara mendalam (in depth interview)
Pengumpulan data dengan melakukan wawancara yang bersifat terbuka,
santai serta dapat dilakukan setiap waktu. Wawancara jenis ini dilakukan dengan
pertanyaan yang fokus dan relevan dengan permasalahan. serta dilakukan dengan
cara yang tidak formal tapi terstruktur sehingga diharapkan akan lebih banyak
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
2. Studi Pustaka
a. Data Internal
Data internal pada perancangan ini bersumber dari data Dinas Kesehatan
berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan.
b. Data Eksternal
(1) Literatur
Pengumpulan data yang didapat dari buku-buku, artikel dari majalah
maupun Koran, data dari internet dan lain-lain.
(2) Dokumentasi
Data ini berupa foto, brosur, catatan dan lain-lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Kampanye
1. Pengertian Kampanye
Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu gerakan
(tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi).
Menurut Rogers and Storey (1987), kampanye adalah serangkaian kegiatan
komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu
terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu.
Leslie B. Snyder (2002) mengungkapkan “a communications campaign is an
organized communication activity, directed at a particular audience, for a particular
periode of time to achieve a particular goal.” Secara garis besar bahwa kampanye
komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak tertentu, pada
periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan. (Rosady Ruslan, 2008:
23).
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai arti
kampanye, yakni:
a. Adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi khalayak
tertentu,
b. Untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpartisipasi,
c. Ingin menciptakan efek dan dampak tertentu seperti yang direncanakan,
d. Dilaksanakan dengan tema spesifik dan nara sumber yang jelas,
commit to user
5
digilib.uns.ac.id6
perpustakaan.uns.ac.id
e. Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan
terencana baik untuk kepentingan kedua belah pihak atau sepihak
f. Adanya penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggungjawab suatu
produk kampanye (campaign makers), hal ini menolong khalayak dapat
mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap
saat.
2. Jenis dan Bentuk Kampanye
Pada dasarnya kegiatan kampanye bertitik tolak untuk memotivasi atau
membujuk untuk mencapai tujuan tertentu. Charles U. Larson membagi jenis-jenis
kampanye dalam bukunya yang berjudul Persuasion, Reception, and Resposibility
sebagai berikut:
a. Product - Oriented Campaigns
Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya
dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu
peluncuran produk yang baru. Misalnya peluncuran provider seluler Flexi –
Telkom, pergantian nama National ke Panasonic perubahan logo baru Global TV
dan sebagainya.
b. Candidate - Oriented Campaigns
Kegiatan kampanye yang berorientasi pada calon (kandidat) yang umumnya
dimotivasi oleh kekuasaan politik. Maka kampanye ini biasanya disebut
kampanye politik (political campaign). Tujuannya antara lain adalah untuk
memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan
partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan
lewat proses pumilihan umum.
commit to user
digilib.uns.ac.id7
perpustakaan.uns.ac.id
Kampanye ini biasanya memakan waktu relatif pendek dengan keperluan
dana yang sangat besar, sementara audiensnya tersebar diseluruh wilayah tertentu
dan nusantara. Kampanye Caleg, kampanye pemilu gubernur Tangerang,
kampanye pemilihan Presiden-wakil Presiden merupakan contoh-contoh dari
kampanye ini.
c. Ideological or Cause - Oriented Campaigns
Jenis kampanye ini berorientasi pada tujuan yang bersifat khusus dan
seringkali berdimensi pada perubahan sosial (social change campaigns).
Contohnya adalah kampanye bidang kesehatan (misalnya AIDS, KB, menyusui
dengan ASI). Kampanye lingkungan (misalmya tentang stop pembalakan liar,
menggunakan air bersih), kampanye pendidikan (misalnya BOS), kampanye
kemanusiaan (misalnya Dompet Peduli Merapi-Mentawai-Wasior, koin Cinta
untuk Bilqis) dan lain sebagainya.
Kampanye cegah kanker serviks sejak dini ini juga kampanye yang
termasuk dalam
ideological or cause - oriented campaigns dengan jenis
kampanye sosial.
3. Strategi Kampanye
Pada umumnya strategi kampanye menggunakan pendekatan persuasif.
Menurut Michael Pfau & Roxanne Parrot (1993), campaigns are inherently
persuasive communication activities, artinya persuasif selalu melekat pada setiap
kegiatan kampanye.
Persuasi secara umum, menurut Pace, Peterson & Burnett (1979) adalah
tindakan komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan khalayak mengadopsi
pandangan komunikator tentang sesuatu hal atau melakukan suatu tindakan tertentu.
commit to user
Sementara Johnston (1994) mengungkapkan
definisi persuasi secara khusus, yaitu
digilib.uns.ac.id8
perpustakaan.uns.ac.id
proses transaksional diantara dua orang atau lebih dimana terjadi upaya
merekonstruksi realitas melalui pertukaran makna simbolis yang pada akhirnya
menciptakan perubahan kepercayaan, pandangan, sikap, atau perilaku secara sukarela.
(Rosady Ruslan, 2008: 26-27)
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kampanye
dengan pendekatan persuasif terdapat empat hal yang menandai yaitu terdapat dua
pihak (komunikan dan komunikator) yang terkait, adanya tindakan mempengaruhi
secara sengaja, adanya pesan persuasif yang disampaikan, dan respon sukarela dari
penerima pesan. Sementara tujuannya adalah untuk mengubah atau ingin
memperteguh sikap, pandangan, kepercayaan, dan perilaku masyarakat secara
sukarela sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh komunikatornya.
4. Tujuan Kampanye
Secara umum kampanye bertujuan untuk memberikan kesadaran, pengertian
pemahaman, memotivasi, membujuk/ mendidik, mencari dukungan dan mendorong
khalayak bertindak sesuai dengan program rencana kampanye dan diharapkan dapat
mengubah secara:
a. Kognisi
: Dari tidak tahu menjadi tahu
b. Afeksi
: dari tidak senang menjadi senang
c. Behavior : perilaku negatif berubah menjadi positif.
(Rosady Ruslan 2008 : 123)
commit to user
digilib.uns.ac.id9
perpustakaan.uns.ac.id
B. Tinjauan Media
1. Pengertian Media
Media merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan sehingga
dapat ditangkap oleh panca indera konsumennya dalam bentuk cetak maupun audio
visual (Philip Kotler, 1992 : 56).
Media merupakan saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan. (Onong Effendy, 2003: 18)
Menurut John Fiske (1982) media dibagi dalam tiga kelompok utama, yaitu:
a. Presentational media – adalah tampilan wajah, suara atau komunikasi tubuh
(anggota tubuh) atau dalam kategori pesan maka media ini dimasukkan dalam
pesan verbal dan nonverbal dalam komunikasi tatap muka.
b. Representational media – adalah media yang diciptakan oleh kreasi manusia, yang
termasuk dalam kelompok ini adalah tulisan, gambar, fotografi, komposisi musik,
arsitektur, pertamanan, dan lain-lain. Semua jenis media ini memiliki konvensi
estetika baik secara teknis maupun praktik.
c. Mechanical media – adalah radio, televisi, video, film, surat kabar dan majalah,
telepon yang digunakan untuk memperkuat dua fungsi media di atas. (Liliweri,
2007 : 147)
2. Jenis Media Periklanan
Dalam dunia periklanan media berkaitan dengan cara penyajian dibagi menjadi
tiga, yaitu:
a. Media Lini Atas (Above The Line Media)
Media yang dalam penyampaian pesannya berhubungan langsung dengan
masyarakat dan bersifat komersil.
Media
yang dipakai antara lain: media cetak
commit
to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(surat kabar, tabloid), media elektronik (tv, radio) dan media luar ruang (papan
reklame). (Frank Jefkins 1997: 82)
b. Media Lini Bawah (Below The Line)
Media yang secara tidak langsung bersifat komersil, dan tidak menggunakan
sistem pembayaran komisi. Media ini bersifat sebagai penunjang, seperti leflet,
brosur, kalender agenda, souvenir dan lain-lain. (Frank Jefkins 1997:135)
c. Media riset
Media riset adalah media khusus (ambient media) yang diciptakan melalui
pengadaan riset tentang konsumen dalam kehidupan sehari-hari dengan
menampilkan brand-brand produk. Menggunakan media secara luas dan
memunculkan sesuatu yang baru (kurang lazim) dan tidak terduga (unexpected),
dengan tujuan untuk lebih menarik minat / menjangkau audiens yang lebih banyak
lagi. Contoh: pemasangan gambar baju pada nampan untuk iklan sabun cuci dan
pemasangan iklan pada lantai dan pintu.
C. Desain Komunikasi Visual
1. Pengertian Desain
Desain merupakan aturan dari bagian-bagian ke dalam sebuah koherensi yang
menyeluruh. Pada umumnya desain diartikan merancang, menciptakan bentuk yang
mengandung kaidah, rasa, nilai artistik dari wujud termaksud. Ada pula yang
mengartikannya sebagai berikut: desain adalah rancangan, pola dua maupun tiga
dimensional, memilih dan menyusup, memecahkan masalah yang bertujuan
menciptakan susunan atau organisasi. (M. Suyanto, 2004:27)
a.
Struktur Desain
commit to user
Struktur desain (kerangka desain) biasanya memenuhi syarat sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
11
digilib.uns.ac.id
a. Memenuhi maksud/fungsi dan kaidah estetika
b. Sederhana
c. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya
d. Sesuai dengan material yang digunakan
b.
Elemen-elemen Desain
Desain atau rancangan pada dasarnya mempunyai arti sebagai sebuah
elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan
keperluan pengiklan atau pengemasan. Dapat juga diartikan sebagai usaha
deskripsi gagasan bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsurunsurnya yang membentuk wajah suatu benda.
Tata letak atau proses pembuatan layout, adalah merangkai unsur-unsur
penunjang menjadi susunan yang menyenangkan dan mencapai suatu tujuan.
Layout juga dapat disebut sebagai bagian seni atau teknik untuk memperindah.
Kaitan layout dengan proses pembuatan iklan sangat erat, karena di dalam
layout terdapat elemen-elemen penting yang harus ada sebagai faktor pendukung
bagi iklan yang akan dibuat. Elemen-elemen penting tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Judul
Judul merupakan suatu kata atau gambaran yang dicetak tebal dan besar.
Kemudian diletakkan di atas teks (naskah) atau bagian lain dalam sebuah iklan.
2) Ilustrasi
Dalam berbagai bentuk iklan yang realis, dekoratif, atau foto (hitam putih dan
warna) akan selalu menonjolkan sebuah deskripsi yang terkadang eksplisit juga,
agar penikmat iklan mempu berimajinasi dengan khayalannya masing-masing.
commit to user
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Keterangan gambar
Pada bagian ini biasanya menggunakan huruf yang kecil, dan ditempatkan di
atas atau di bawah tulisan ataupun ilustrasi yang semuanya berfungsi untuk
menerangkan gambar dengan jelas.
4) Naskah (teks)
Materi ini berupa pesan utama yang disampaikan kepada penikmat iklan
untuk dapat menarik perhatian masyarakat, yang nantinya diharapkan ingin
membeli produk yang ditawarkan tersebut.
5) Logo
Pada hal ini logo mempunyai fungsi yang cukup penting karena mewakili
dan sebagai simbol perusahaan yang harus ditonjolkan dalam penyampaian
pesan. Karena bila logo tersebut sudah sangat dikenal masyarakat, mereka
akan dengan sendirinya memakai produk itu tanpa ada penawaran lebih
lanjut.
c.
Aspek-aspek dalam Desain
Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu
diperhatikan, sebagai pendukung baik tidaknya yang akan dibuat, antara lain:
1)
Proporsi
Sesuai dengan arti dari KBBI, proporsi merupakan bagian atau ukuran,
yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili unsur-unsur
garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya.
Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan
yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain, sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat meningkatkan
nilai jual.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
13
digilib.uns.ac.id
1) Keseimbangan
Dalam desain, keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan
pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan ini dipengaruhi oleh
ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna.
2) Kontras
Kontras adalah perlawanan. Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk
menyatakan sesuatu yang ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol.
Unsur yang lebih menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara
khusus, untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan.
3) Kesatuan
Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu sama
lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan. Kesan tersebut
diperoleh dengan pengelompokan unsur-unsur yang memiliki hubungan.
4) Harmoni
Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk dengan adanya pembuatan
layout yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus memerhatikan efek
kesatuan.
2. Komposisi dalam Desain
a. Garis
Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati
permukaan. Alatnya antara lain pensil, ballpoint, pointed brush, keyboard,
mouse, dan sebagainya. Garis dapat juga merupakan potongan di permukaan
yang keras, yang biasa disebut grafir. Garis juga didefinisikan sebagai titik-titik
to usersebagai jalur terbuka.
yang bergerak. Selain itu, gariscommit
juga disebut
perpustakaan.uns.ac.id
14
digilib.uns.ac.id
b. Bentuk
Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau sesuatu (jalur) yang
tertutup. Banyak cara melukiskan bentuk pada permukaan dua dimensi. Salah
satu caranya adalah dengan garis. Garis dapat digunakan untuk menggambarkan
bentuk yang datar, seperti lingkaran (bola), elips, silinder, piramid, atau kubus.
Bentuk dapat menggambarkan sesuatu yang ingin disampaikan. Misalnya bentuk
lingkaran yang menunjukkan kesatuan, segi empat yang menggambarkan
kestabilan, piramid terbalik menunjukkan hal yang labil, dll. Bentuk dapat diisi
dengan warna, nada, atau tekstur. Bagaimana bentuk tersebut digambarkan akan
menampilkan kualitasnya.
c.
Warna
Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. Empat
warna bukan hitam putih: CMYK (cyan, magenta, yellow, black) akan
meningkatkan efektivitas dan biaya iklan. Dengan demikian, desain yang
dirancang sesuai dengan warna yang disukai pasar akan memberikan keunggulan
bersaing dalam periklanan. Warna sulit dikendalikan ketika menampilkan pada
layar multimedia, baik di televisi maupun di web.
d.
Kontras nilai
Nilai digunakan untuk menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan
sebuah elemen visual. Hubungan antar satu elemen dengan elemen lain yang
berkaitan dengan kecerahan dan kegelapan disebut kontras nilai. Kontras nilai
memberikan citra dan persepsi secara rinci. Kita membutuhkan kontras nilai
untuk membaca kata atau tulisan pada suatu layar multimedia. Tulisan pada layar
user kita kesulitan bahkan tidak bisa
yang mempunyai nilai hampircommit
sama to
membuat
perpustakaan.uns.ac.id
15
digilib.uns.ac.id
membacanya. Gunakan nilai kontras. Misalnya, jika tipe tulisan putih, maka layar
berwarna hitam. Perbedaan kontras nilai akan memberikan efek yang berbeda
baik visual maupun emosional. Jika rentang kontras sempit maka disebut kontras
rendah, jika nilai tinggi disebut kontras tinggi.
e.
Tekstur
Tekstur merupakan kualitas permukaan atau papan atau kertas atau
halaman elektronik. Di dalam seni, tekstur dikategorikan menjadi dua, yaitu
tekstur tactile dan tekstur visual. Tekstur tactile adalah nyata. Kita dapat
merasakan permukaannya dengan jari kita. Sedangkan tekstur visual adalah ilusi.
Tekstur tersebut memberikan impresi yang sederhana dari tekstur yang nyata.
f. Sinar
Sinar merupakan unsur yang lebih banyak digunakan untuk mengolah foto.
Untuk foto yang kurang jelas sinarnya, perlu adanya penambahan komposisi
sinar agar sesuai dengan foto yang diharapkan. Penerapan komposisi sinar sangat
beraneka ragam, tergantung dari kebutuhan desainer.
g. Tata letak
Komposisi tata letak merupakan pengaturan elemen desain dengan tujuan
tertentu yang ingin dicapai. Sedikit penataan ulang atas elemen-elemen mekanis
dalam multimedia dapat meningkatkan kemampuannya menarik perhatian.
Misalnya dalam membuat desain brosur, foto-foto akan lebih tepat bila diletakkan
di sebelah kiri.
3. Unsur-unsur Pembentuk Desain
a. Huruf (tipografi)
Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia desain grafis,
to user Jefkins dalam buku “Periklanan”
khususnya di bidang desain commit
cetak. Frank
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berpendapat: “Tipografi adalah seni memilih huruf dari ratusan jumlah rancangan
atau desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya dengan jenis huruf yang
berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia;
dan menandai naskah untuk typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf
yang berbeda.”
Ada yang berpendapat bahwa: “Tipografi merupakan representasi visual
dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok
dan efektif”.
Ada juga pendapat bahwa: “Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur
bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau
kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat
memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan,
tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan citra tanpa kesan secara
verbal. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik”.
Huruf diberi nama dengan nama penemunya. Gromendel membagi hurufhuruf menjadi 5 kelompok:
a) Roman
Sifatnya serius, kaitnya melengkung.
Contoh: Times New Roman.
b) Bodoni
Sifatnya semi serius, agak kaku. Kaitnya tegak lurus.
Contoh: Bodoni MT
c) Egyptyan
Kesannya misterius, keras, tegas. Kaitnya tebal.
Contoh: Rockwell
commit to user
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Sans Serif
Kesannya ringan, santai. Tanpa kait.
Contoh: Arial
e) Dekoratif
Kesannya feminin, lembut, luwes. Banyak variasinya
Contoh: Mischtab Oblivion
b. Ilustrasi
Pengertian ilustrasi adalah gambaran atau wujud lain yang menyertai teks.
Ilustrasi dan teks merupakan satu kesatuan dengan tujuan untuk menjelaskan teks.
Ilustrasi bisa merupakan hal utama atau tambahan di dalam desain. Ilustrasi juga
berfungsi sebagai penerang, penjelas, serta penghias dalam buku sehingga
menimbulkan rangsangan dan daya tarik bagi pembaca.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilustrasi dapat mendukung
sebuah makna desain, karena iliustrasi dapat menyampaikan kalimat yang panjang
sebagai suatu gambar nyata dan punya daya tarik. Sehingga, besar kemungkinan
masyarakat akan tertarik untuk memperhatikan iklan, dan akan dapat
mengevaluasi iklan tersebut sesuai dengan pengamatannya sendiri.
Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan tanda,
dan ilustrasi simbol. Ilustrasi hubungan tanda adalah ilustrasi yang menggunakan
tanda lebih spesifik daripada ilustrasi gambar bermakna. Suatu obyek merupakan
tanda dari sesuatu. Penggunaan ilustrasi harus sesuai dan letak yang proporsional
dengan elemen desain lainnya.
c. Warna
commit to user
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Warna sebagai pelengkap bagi suatu bentuk sebagai penambah kekuatan
daya tarik visual. Kekontrasan warna yang khusus adalah panas dan dingin,
cemerlang dan suram, cerah dan redup, saling melengkapi dan saling
bertentangan. Setiap pribadi bereaksi secara individual terhadap warna, efek dari
suatu warna atau kombinasi yang selalu berlainan.
Warna harus dipakai dalam jumlah yang benar. Satu atau dua warna sudah
cukup menonjolkan sesuatu. Pemakaian warna yang terlalu banyak atau terlalu
banyak cetakan dalam warna, dapat merusak wajah barang cetakan tersebut.
2. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris commnucation berasal dari kata
Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama
disini maksudnya sama makna. (Onong Effendy, 2003 : 9)
Menurut Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Ia
juga menjelaskan istilah komunikasi dengan pertanyaan Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect? Yang artinya, suatu proses yang
menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dengan efek
apa. Sementara menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses mengubah
perilaku orang lain (communication is the proses to modify the behavior of other
individuals). (Onong Effendy, 2003 : 10)
Menurut Liliweri (2007), komunikasi adalah setiap proses pertukaran
informasi, gagasan, dan perasaan. Proses ini meliputi informasiyang disampaikan baik
secara lisan maupun tertulis dengan kata-kata, atau disampaikan dengan bahasa tubuh,
gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu disekitar kita sehingga sebuah
pesan menjadi lebih kaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
19
digilib.uns.ac.id
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu
komunikasi terdapat unsur-unsur yang terlibat di dalam prosesnya, yakni:
a. Sumber komunikasi,
b. Pesan komunikasi yang berbentuk verbal maupun nonverbal,
c. Media,
d. Penerima atau sasaran yang menerima pesan,
e. Efek atau tujuan dan maksud komunikasi.
3. Pengertian Visual
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata visual berarti dapat dilihat
dengan indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan, bentuk menjadi sebuah
pengajaran bahasa (bahasa visual). Dengan arti lain memvisualisasikan adalah
menjadikan suatu konsep dapat dilihat dengan indra penglihat.
Ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam proses visual, yaitu:
a. Unsur- unsur (elements)
Unsur-unsurnya meliputi elemen visual (realistic, analogic, dan
organisasi), elemen verbal (jenis teks/ huruf, ketebalan, ukuran, warna dan
sebagainya), dan elemen daya tarik (kejutan, teksture dan interaksi)
b. Pola (Pattern)
Beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhinya antara lain
keselarasan dari unsur-unsur, bentuk, keseimbangan, gaya, warna, skema, dan
warna menarik .
c. Pengaturan (Arrangement)
Sehubungan dengan penataan layout seperti kedekatan (proximity),
petunjuk (directional), gambar warna (colored elements), gambar dan kontras latar
commit to (consistency).
user
(figure-ground contrast), dan konsistensi
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Tinjauan Kanker Serviks
1. Pengertian Kanker Serviks
a. Kanker
Kanker atau tumor ganas adalah istilah untuk menjelaskan suatu penyakit
dimana sel-sel tubuh yang normal berubah menjadi abnormal. Sel-sel abnormal
tersebut bermultiplikasi tanpa kontrol, serta dapat menginvansi jaringan
sekitarnya; organ yang dekat maupun yang jauh. (Dra. Hartati Nurwijaya, 2010: 5)
Ada tiga faktor penyebab utama kanker, yaitu; genetic predisposition
(faktor keturunan), genetic environment, dan interaksi agen-agen infeksi
(Palengaris, 2007). Sel kanker juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh
melalui darah dan sistem limpa.
b. Serviks
Serviks berasal dari bahasa Latin yang artinya leher. Serviks adalah suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim
terletak antara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina). (Makalah Dr. dr.
Dwiana Ocviany, SpOG(K), Berbagai Teknik Deteksi Dini kanker Serviks dan
Payudara).
Panjang serviks atau leher rahim diperkirakan 2 inci, berbentuk silinder
atau kerucut dan menonjol keatas. Fungsinya adalah untuk memungkinkan aliran
darah menstruasi dari rahim ke dalam vagina, tempat jalan keluarnya bayi saat
dilahirkan, dan mengarahkan sperma ke dalam rahim selama hubungan seksual.
commit to user
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 1 : Letak Serviks (Leher Rahim)
Kanker leher rahim terjadi jika sel-sel yang ada di daerah tersebut membelah
secara tak terkendali dan menjadi abnormal. Jika sel-sel tersebut terus membelah,
maka akan terbentuk massa jaringan yang disebut tumor. Tumor dapat bersifat jinak
atau ganas. Jika tumor pada leher rahim menjadi ganas, maka disebut sebagai kanker
leher rahim.
2. Perjalanan Penyakit Kanker Serviks
Ilmu kedokteran menggunakan beberapa istilah untuk menggambarkan
perubahan pra-kanker, yaitu Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN), dan displasia
atau Neoplasia Intraepitel Serviks (NIS). Berikut gambar dari perkembangan kanker
serviks:
commit to user
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2 : Perjalanan Penyakit Kanker Serviks
Adapaun tingkatannya adalah sebagai berikut:
a. Tingkat 0 (CIN III):
Kanker hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel pada jaringan yang
melapisi leher rahim. Tingkat 0 juga disebut carcinoma in situ.
b. Tingkat I:
Kanker telah menyerang leher rahim dibawah lapisan atas dari sel-sel. Itu
ditemukan hanya di leher rahim.
c. Tingkat II:
Kanker meluas melewati leher rahim kedalam jaringan-jaringan berdekatan,
Meluas ke bagian atas dari vagina. Kanker tidak menyerang ke bagian ketiga yang
lebih rendah dari vagina atau dinding pelvic (lapisan dari bagian tubuh antara
pinggul).
d. Tingkat III:
Kanker meluas ke bagian bawah dari vagina. mungkin telah menyebar ke dinding
user
pelvic dan simpul-simpul getahcommit
bening to
yang
berdekatan.
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Tingkat IV:
Kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian-bagian lain tubuh.
3. Penyebab Kanker Serviks
Kanker serviks disebabkan infeksi virus yang disebut HPV (Human Papiloma
Virus). Virus ini bersifat onkogenik (berpotensi menimbulkan kanker) pada saluran
reproduksi wanita. Telah diidentifikasi sebanyak 20 tipe yang menjadi penyebab
kanker serviks, tetapi paling banyak (70 %) kanker serviks disebabkan tipe 16 dan 18.
Virus papilloma relatif kecil menyerupai bola golf ketika diperbesar dengan
mikoroskop elektron. Virus ini dapat menginfeksi seseorang melalui kontak seksual.
Bila sudah terinfeksi, seseorang sangat mungkin akan terinfeksi seumur hidupnya
sebab tidak ada pengobatan untuk infeksi ini. Meskipun infeksi aktif dikendalikan
oleh kekebalan tubuh sehingga bisa tidak aktif selama beberapa waktu, tapi tidak
mungkin diprediksi virus tersebut kapan atau apakah akan aktif kembali. (Makalah dr.
Slamet Riyanto, Sp,AK, 2010)
Gambar 3: Human Papiloma Virus (HPV)
Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks antara lain:
commit to user
a. Infeksi HPV
perpustakaan.uns.ac.id
24
digilib.uns.ac.id
b. Infeksi herpes genetalis
c. Banyak mitra seks
d. Merokok
e. Gangguan sistem kekebalan tubuh
f. Coitus awal di usia muda ( < 16 th )
g. Pemakaian pil KB
h. Multi paritas ( >3 )
4. Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks memang penyakit yang sangat berpotensi menyerang kaum
wanita, tetapi hanya wanita yang telah melakukan hubungan seksual yang dapat
menderita penyakit tersebut. Ditambah lagi, gejala yang muncul merupakan keluhan
yang bersifat biasa dan tidak khusus sehingga sering terabaikan.
Gejala awal kanker serviks pada stadium lanjut, antara lain:
a. Keputihan yang tidak sembuh dengan pengobatan pada umumnya
b. Nyeri pada perut bawah
c. Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim
d. Pendarahan sesudah mati haid (menopause)
e. Seringkali tanpa gejala, dideteksi dengan skrining
5. Pencegahan Kanker Serviks
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan faktor penyebab kanker serviks
yaitu mencegah terjadinya infeksi HPV baik dengan cara menghindari faktorfaktor yang menyebabkan infeksi HPV dan melakukan vaksin HPV.
Vaksin diberikan pada wanita yang belum pernah berhubungan intim dan
committetapi
to user
kepada wanita yang sudah menikah
tidak terdeteksi terjangkit virus HPV.
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Vaksin diberikan dengan suntikan. Suntikan dilakukan 3 kali yaitu disuntik
sekarang, bulan depan dan bulan ke-enam. Suntikan vaksin dilakukan di lengan
atau di paha.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah menemukan kelainan lesi prakanker dan
mengobati lesi prakanker yang ditemukan sehingga kelainan tidak berlanjut
menjadi kanker serviks.
Cara yang dilakukan dalam pencegahan sekunder adalah dengan skrining.
Adapun jenis skrining untuk mendeteksi kanker serviks adalah:
1) Pap Smear
Tes pap merupakan pemeriksaan mikroskopis terhadap sel-sel yang
diperoleh dari hapusan pada mulut leher rahim. ACS (American Cancer
Society) menganjurkan pemeriksaan pap smear 3 tahun setelah hubungan
seksual. Bila pada 2-3 kali pemeriksaan pap smear hasilnya normal, maka
pemeriksaan pap smear selanjutnya dianjurkan setiap 2 tahun setelah usia > 30
tahun.
commit to user
Gambar 4 : Tes Pap Smear
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Tes IVA (Inspection Visual with Acetic Acid)
Tes IVA jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih
murah dilakukan. Kanker leher rahim dapat dideteksi dini dengan pap smear
atau IVA secara teratur dengan biaya sekitar Rp. 50.000,00 hingga Rp
20.000,00.
E. Tinjauan Remaja
1. Pengertian Remaja
a. Menurut Jean-Jacques Rousseau
Berikut perkembangan remaja menurut Rousseau:
1) Usia 4-5 tahun pertama : masa balita C Tahap ini didominasi oleh perasaan
senang (pleasure) dan rasa sakit (pain) serta kebutuhan fisik yang kuat. Pada
masa ini anak serupa dengan binatang.
2) Usia 5-12 tahun : masa primitif (savage). Pada masa ini perkembangan
sensoris sangat penting untuk melatih ketajaman indra dan ketrampilan
anggota-anggota tubuh. Pada masa ini nalar belum berkembang.
3) Usia 12-15 tahun : bangkitnya akal (ratio), nalar (reason) dan kesadaran diri
(self conciousness). Pada masa ini anak memiliki rasa keingintahuan yang
sangat besar terhadap segala sesuatu dan cenderung ingin bereksplorasi.
4) Usia 15-20 tahun : masa kesempurnaan remaja (adolescence proper) dan
puncak perkembangan emosi. Individu mulai menjadi matang secara
emosional. Sifat mementingkan diri sendiri diganti dengan minat pada orang
lain. Nilai dan moral juga tampil pada masa ini.
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Definisi remaja menurut Dr. Sarlito Wirawan
Indonesia memiliki masyarakat dengan perbedaan suku, adat, dan
tingkatan sosial – ekonomi maupun pendidikan. Maka cukup sulit menyimpulkan
profil remaja yang seragam secara nasional. Tapi Dr. Sarlito Wirawan membuat
pedoman batasan usia remaja di Indonesia yakni, 11 sampai 24 tahun, dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1) Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual
sekunder mulai nampak (kriteria fisik)
2) Di banyak masyarakat Indonesia, usia 11 tahun sudah dianggap akil balik, baik
menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan
mereka sebagai anak-anak (kriteria sosial)
3) Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa
seperti tercapainya identitas diri (ego identity, menurut Erik Erikson),
tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual (menurut Freud), dan
tercapainya puncak perkembangan kognitif (menurut Piaget) maupun moral
(menurut Kohlberg)
4) Batas usia 24 tahun merupakan bakat maksimal, yaitu untuk memberi peluang
bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada
orang tua, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa (secara
adat/tradisi), belum bisa memberikan pendapat sendiri dan sebagainya.
Dengan kata lain, orang-orang yang sampai batas usia 24 tahun belum dapat
memenuhi persyaratan kedewasaan secara sosial maupun psikologis, masih
digolongkan remaja. Golongan ini cukup banyak terdapat di Indonesia,
terutama dari kalangan kelas menengah ke atas yang mempersyaratkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
28
digilib.uns.ac.id
berbagai hal (terutama pendidikan setinggi-tingginya) untuk mencapai
kedewasaan.
5) Belum menikah. Seorang yang sudah menikah, usia berapapun dianggap dan
diperlakukan sebagai orang dewasa penuh, baik secara hukum maupun dalam
kehidupan masyarakat dan keluarga.
2. Karakteristik Masa Remaja
a. Masa Remaja Sebagai Periode Penting
Usia remaja merupakan periode yang penting sebab pada masa ini terjadi
perubahan fisik dan psikologis yang cepat. Peningkatan emosional ini merupakan
hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari
segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada
dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak
tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan
untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan
bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring
berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awalawal masa kuliah. Perubahan ini berdampak langsung dan jangka panjang, maka
dari itu perlu penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat
baru.
b. Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak. Pada masa ini
manusia meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanakan. Salah satu yang
paling nampak adalah perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi mulai awal
masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu, dan penyesuaian terhadap
nilai dan sifat baru yang sesuai.commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
29
digilib.uns.ac.id
c. Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan
Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan
orang lain. Selama masa remaja banyak hal - hal yang menarik bagi dirinya
dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan
lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar
pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan
mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan
dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari
jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang
dewasa.
d. Masa Perubahan Nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
e. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang
terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka
takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan
kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
3. Perkembangan Remaja
Perkembangan remaja dihasilkan dari proses kegiatan perkembangan biologis,
kognitif dan sosio-emosional, sehingga bersifat kompleks.
a. Proses Biologis dan Perkembangan Fisik Remaja
Dalam proses ini meliputi gen yang diwariskan dari orang tua,
perkembangan otak, pertambahan tinggi, berat badan, ketrampilan motorik, dan
perubahan hormonal pada masa pubertas.
Pubertas adalah perubahan cepat menuju kematangan fisik yang
to useryang terutama terjadi selama masa
melibatkan perubahan hormoncommit
pada tubuh
perpustakaan.uns.ac.id
30
digilib.uns.ac.id
remaja awal. Penentu pubertas meliputi makanan, kesehatan, bawaan, dan massa
tubuh. Kematangan fisk yang terjadi ditopang perubahan fisik yang meliputi:
1) Perubahan tinggi dan berat badan
Diawal masa remaja, remaja putri cenderung lebih tinggi daripada
remaja putra yang seusianya, tetapi mendekat akhir masa SMP putra mengejar
ketinggiannya bahkan lebih tinggi dari remaja putri. Begitu juga dengan alur
perkembangan berat badan pada remaja.
2) Kematangan seksual.
Dua hal ini bisa terjadi pada remaja dalam usia yang berbeda.
Perubahan fisik ini berpengaruh pada psikologis remaja. Masa ini remaja
mulai peduli terhadap penampilan fisik mereka. Terdapat semacam perasaan
tidak puas terhadap kondisi fisik yang berubah dan menunjukkan reaksi
negatif pada kematangan seksual yang dialami.
b. Proses Kognitif
Pada masa remaja mengalami perkembangan dalam berpikir, intelegensi
dan bahasa individu. Perkembangan ini mempengaruhi bagaimana orang untuk
membentuk konsep dan penalaran mengenai dunia sosial mereka, termasuk
hubungan pribadinya dengan orang lain.
Menurut Piaget terdapat tahap-tahap perkembangan kognitif dari masa
perkembangan anak sampai usia remaja. Tahap yang dialami pada masa remaja
adalah tahap Pemikiran Operasional Formal.
Ciri tahap pemikiran operasional formal:
1) Remaja tidak hanya terbatas pada pengalaman nyata dan konkret sebagai
landasan berpikir. Mereka mampu membayangkan situasi rekaan dan mencoba
commit
to user
mengolahnya dengan pemikiran
logis.
perpustakaan.uns.ac.id
31
digilib.uns.ac.id
2) Meningkatnya pemikiran tentang pemikiran itu sendiri
3) Pemikiran yang penuh dengan idealisme dan kemungkinan-kemungkinan
(hipotesis), namun dalam tahap akhir dari pemikiran ini, remaja mulai menguji
hipotesis-hipotesis yang dibuat. Remaja dapat memahami bahwa tindakan
yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang.
Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari
tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan
dirinya.
4) Mengalami perkembangan penggunaan bahasa.
5) Perkembangan ketrampilan menulis. Pada tahap ini remaja mulai mampu
menghasilkan tulisan yang baik, berstrukrur hierarkis sehingga dapat dipahami
oleh pembaca
6) Perkembangan kemampuan bercakap-cakap.
7) Egosentris. Pada masa ini remaja tidak memiliki kemampuan melihat suatu hal
dari sudut pandang orang lain. Menurut Elkid (Santrock, 2003), salah satu
bentuk cara berpikir egosentris adalah personal fabel, yaitu keyakinan remaja
bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam.
c. Proses Sosio-emosional
Karakteristik dari proses ini adalah perubahan dalam hubungan dengan
orang lain, dalam emosi, kepribadian, dan dalam konteks sosial. Masa ini disebut
sebagai masa “storm and stres”, dimana terjadi peningkatan ketegangan
emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa ini
emosi seringkali sangat intens, tidak terkontrol dan nampak irrasional, secara
umum terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui.
commitmenjadi
to user mudah marah, mudah gembira, dan
Misalnya, pada usia 14 tahun, remaja
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meledak secara emosional, sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya
mereka mengatakan tidak terlalu merasa khawatir. Hal yang paling membuat
remaja marah adalah apabila mereka diperlakukan seperti anak-anak atau pada
saat merasa diperlakukan tidak adil. Ekspresi kemarahannya mungkin berupa
mendongkol, menolak untuk bicara, atau mengkritik secara keras. Hal yang juga
cukup mengemuka yaitu pada masa ini remaja lebih iri hati terhadap mereka yang
memiliki materi lebih.
Salah satu tugas perkembangan yang paling sulit pada masa remaja adalah
penyesuaian sosial. Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis kelamin yang
berlainan dalam suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap
orang dewasa diluar keluarga dan lingkungan sekolah. Pada masa ini remaja
paling banyak menghabiskan waktu mereka di luar rumah bersama dengan teman
sebaya mereka, sehingga bisa difahami apabila teman sebaya sangat berpengaruh
terhadap sikap, cara bicara, minat, penampilan, dan perilaku remaja. Perubahan
dalam perilaku sosial terlihat dengan adanya perubahan dalam sikap dan perilaku
dalam relasi heteroseksual, mereka yang tadinya tidak menyukai keterlibatan
lawan jenis menjadi menyukai pertemanan dengan lawan jenis.
Secara umum dapat dikatakan bahwa minat terhadap lawan jenis
meningkat. Selain itu, perubahan sosial yang terjadi dengan adanya nilai-nilai baru
dalam memilih teman, dimana sekarang remaja lebih memilih yang memiliki
minat dan nilai-nilai yang sama, bisa memahami dan membuat merasa aman,
dapat dipercaya dan bisa diskusi mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan
dengan guru atau orang tua. Pada masa ini pun remaja memiliki keinginan untuk
tampil sebagai seorang yang populer dan disukai oleh lingkungannya.
commit to user
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Remaja dan Informasi
Pemrosesan
informasi
menitikberatkan
pada
bagaimana
cara
orang
menganalisa berbagai sumber informasi dalam lingkungannnya dan memahami
pengalaman-pengalaman yang dialami. Hal tersebut mencakup bagaimana informasi
masuk ke dalam benak seseorang, bagaimana informasi tersebut disimpan dan diolah,
bagaimana informasi tersebut ditarik keluar untuk dipergunakan dalam berpikir dan
memecahkan masalah.
Perkembangan proses informasi yang terjadi pada remaja meliputi:
a. Kecepatan pemrosesan
Remaja memproses informasi lebih cepat, memiliki kapasitas pemrosesan
yang lebih besar. Menurut Case (Santrock, 2003) remaja memiliki lebih banyak
sumber kognitif yang tersedia karena meningkatnya otomatisasi, kapasitas
pemrosesan dan keakraban dengan materi pengetahuan.
b. Perhatian dan ingatan
Perhatian merupakan fokus terhadap suatu hal. Remaja lebih perhatian dari
pada anak-anak. Remaja mempunyai kemampuan lebih dalam hal peningkatan
kecepatan pemrosesan, otomatisasi dan kapasitas.
Ingatan adalah penyimpanan informasi
sepanjang waktu.
Ingatan
mempunyai dua sistem, ingatan jangka pendek (short term memory) dan ingatan
jangka panjang (long term memory). Ingatan jangka pendek adalah sistem ingatan
berkapasitas terbatas, informasi disimpan selama 30 detik, kecuali bila info
tersebut diulangi. Sementara ingatan jangka panjang adalah sistem ingatan yang
relatif menetap, tempat menimpan sejumlah besar informasi untuk jangka waktu
lama. Dalam hal mengingat remaja mempunyi kapasitas penyimpanan informasi
user pendek.
yang lebih luas, terutama dalamcommit
ingatantojangka
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Strategi yang dilakukan untuk mengingat suatu informasi adalah dengan
mengelompokkan obyek dalam kategori-kategori tertentu.
c. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan usia remaja cenderung menelaah situasi
dari berbagai sudut pandang, menciptakan pilihan-pilihan, memperkirakan
konsekuensi dari suatu keputusan dan mempertimbangkan kredibilitas sumber
(Mann dalam Santrock, 2003). Meskipun begitu, pengambilan keputusan yang
dilakukan remaja jauh dari pengambilan keputusan orang dewasa.
Remaja membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk melatih dan
mengambil keputusan yang realistis. Mereka perlu dilibatkan dalam kegiatan dan
berperan serta dalam pemecahan masalah terhadap pilihan-pilihan yang ada di
dunia nyata, seperti seks, merokok, obat-obatan dan sebagainya (Mann dalam
Santrock, 2003).
d. Berpikir kristis
Aspek yang terdapat dalam berpikir kristis diantaranya menggali makna
suatu masalah secara lebih mendalam, berpikir terbuka terhadap pendekatan dan
pandangan yang berbeda, dan menetapkan untuk diri sendiri hal-hal yang diyakini
dan yang akan dilakukan.
Perubahan kognitif yang memungkinkan peningkatan pemikiran kritis pada
remaja, antara lain adalah:
1) Meningkatnya kecepatan, otomatisasi, dan kapasitas pemrosesan informasi,
sehingga mampu untuk tidak dialihkan pada stimulan yang lain,
2) Bertambah luasnya isi pengetahuan mengenai berbagai bidang,
3) Meningkatnya kemampuan membangun kombinasi-kombinasi baru dari
pengetahuan,
commit to user
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Semakin panjang rentang dan spontannya penggunaan strategi untuk
menerapkan atau memperoleh suatu pengetahuan, seperti perencanaan,
mempertimbangkan berbagai pilihan, dan pemantauan kognitif.
Strategi untuk meningkatkan cara berpikir kritis dengan program yang
bersifat domain spesific, yaitu hal-hal yang berkaitan langsung dengan masalah
atau bidang khusus tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Dinas Kesehatan Kota Surakarta merupakan salah satu organisasi publik yang
bertugas mengoptimalkan derajat kesehatan masyarakat kota Surakarta. Dengan arti lain
Dinas yang beralamat di Komplek Balaikota Jl. Jendral Sudirman No. 2 Surakarta ini
merupakan motor penggerak utama yang akan mendorong masyarakat Surakarta untuk
hidup sehat. Pembentukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta berdasar pada Peraturan
Walikota Surakarta Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perusahaan, Tugas Pokok, Fungsi,
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan Peraturan Daerah Kota Surakarta
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota
Surakarta. Adapun identifikasinya adalah sebagai berikut:
1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
a. Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan
asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.
b. Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
1) Penyelenggaraan kesekretariatan dinas;
2) Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
3) Penyelenggaraan promosi kesehatan;
4) Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;
5) Penyelenggaraan upaya kesehatan;
commit to user
6) Penyelenggaraan bina kesehatan;
36
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7) Penyelenggaraan dan pembinaan teknis rumah sakit dan kesehatan khusus;
8) Pengawasan dan pengendalian kefarmasian, makanan, minuman dan obat
tradisional;
9) Penyelenggaraan regristasi, akreditasi dan ijin praktek;
10) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit;
11) Peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan;
12) Peningkatan kesehatan ibu dan anak;
13) Pembinaan kesehatan remaja dan usia lanjut;
14) Penyelenggaraan sosialisasi;
15) Pembinaan jabatan fungsional;
16) Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
2. Program Unggulan
a. Sistem Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kota Surakarta (PKMS)
b. Puskesmas Rawat Inap untuk 3 Puskesmas
c. Layanan Puskesmas Sore semua Puskesmas
d. Program Peningkatan Mutu Puskesmas dengan program sertifikasi ISO 9001
e. Layanan Klinik Infeksi Menular Seksual di 2 Puskesmas
f. Rujukan ke klinik VCT
g. Layanan Klinik Konsultasi Kesehatan Remaja & Program kurikulum KRR di
SLTP
h. Layanan Kunjungan Ahli Anak & Obsgyn ke Puskesmas
i. Program regristasi dan sertifikasi kematian
j. Sistem Informasi Kesehatan Daerah
k.
Layanan Terapi Rumatan Methadon Sistem Penaganan Bencana.
commit to user
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
a. Visi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsinya visi DKK adalah penggerak
pembangunan kesehatan guna terwujudnya budaya hidup bersih dan sehat serta
mutu pelayanan menuju Solo Sehat.
b. Misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
1) Memberdayakan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
2) Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan individu, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan
3) Meningkatkan kinerja dan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau
4) Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntable.
4. Tujuan Pembangunan Kesehatan Kota Surakarta
Tujuan Pembangunan Kesehatan Kota Surakarta adalah:
a. Meningkatnya pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna,
berdaya guna serta terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat dengan
menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif
b. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, swasta, organisasi profesi dan dunia
usaha guna memenuhi ketersediaan sumber daya
c. Meningkatkan penatalaksanaan pembangunan kesehatan yang efektif, efisien dan
akuntabel
d. Memelihara kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Bagan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Kepala
Dinas
Kesehatan
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Sekretariat
SUBBAGIAN
PERENCANAA
N EVALUASI
DAN
PELAPORAN
BIDANG
PROMOSI
KESEHATAN
BIDANG
PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN
PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SEKSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT &
SEKSI
PENCEGAHAN
PENYAKIT &
PENANGGULANGA
N KLB
KEMITRAAN
SEKSI
MANAJEMEN
INFORMASI
KESEHATAN
SEKSI
PENGENDALIA
N PENYAKIT
SEKSI
PENGEMBANGA
N PROMOSI
KESEHATAN
SEKSI
PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SUBBAGIAN
KEUANGAN
SUBBAGIAN
UMUM
DAN
KEPEGAWAIA
N
BIDANG
UPAYA
KESEHATAN
BIDANG BINA
KESEHATAN
MASYARAKAT
SEKSI
PELAYANAN
KESEHATAN
SEKSI
KESEHATAN IBU
ANAK DAN KB
SEKSI
KEFARMASIAN
MAKANAN
MINUMAN &
PERBEKALAN
KESEHATAN
SEKSI
PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
SEKSI
AKREDITASI
DAN
REGISTRASI
UPTD
commit
user
Bagan1: Organisasi Dinas Kesehatan
KotatoSurakarta
Sumber: Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008.
SEKSI
KESEHATAN
REMAJA DAN
LANSIA
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Dinas kesehatan Kota Surakarta mempunyai organisasi yang terstruktur untuk
mendukung kinerja dinas supaya lebih efektif dalam penambilan keputusan utnuk
menentukan arah organisasi. Berikut tugas-tugas dari struktur organisasi Dinas
Kesehatan Kota Surakarta:
a. Kepala Dinas
Tugas Pokok: Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kota Surakarta yang telah ditetapkan.
b. Sekretariat
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi,
dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum
dan kepegawaian. Sekretariat membawahkan berikut ini:
1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan pelaporan
Tugas Pokok: Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan,
pengorganisasian
penyelenggaraan
tugas
secara
terpadu,
pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan
pelaporan meliputi; koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di lingkungan dinas.
2) Subbagian Keuangan
Tugas Pokok: Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan,
pengkoordinasian
penyelenggaraan
tugas
secara
terpadu,
pelayanan administrasi, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan
dinas.
commit to user
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian
Tugas Pokok: Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan,
pengkoordinasian
penyelenggaraan
tugas
secara
terpadu,
pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian,
meliputi; pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi
dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan
dinas.
c. Bidang Promosi Kesehatan
1) Tugas Pokok:
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan, manajemen informasi kesehatan, dan pengembangan promosi
kesehatan.
2) Program
Penyelenggaraan
Promosi
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat:
a) Meningkatnya ketersediaan media promosi kesehatan (spanduk, leaflet,
buku saku NAPZA, dialog interaktif).
b) Meningkatnya rumah tangga dengan tatanan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) utama dan paripurna menjadi 63%.
c) Meningkatnya SD dengan tatanan PHBS utama dan paripurna menjadi
100%.
d) Meningkatnya SLTP dengan tatanan PHBS utama dan paripurna sebesar
30%.
e) Meningkatnya SLTA dengan tatanan PHBS utama dan paripurna sebesar
25%.
commit to user
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Permasalahan
Program
Penyelenggaraan
Promosi
Kesehatan
dan
Pemberdayaan Masyarakat:
a) Masih rendahnya ketersediaan media promosi kesehatan. Untuk kanker
serviks sendiri hanya terdapat sebuah brosur dari Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI.
b) Masih rendahnya cakupan rumah tangga PHBS strata utama dan paripurna.
c) Masih rendahnya cakupan penyuluhan.
d) Belum seluruh penduduk terlindungi asuransi kesehatan.
4) Sumber Dana Promosi Kesehatan:
Sumber dana promosi kota Solo adalah dana APBD kota. Pada tahun 2009
sebesar Rp. 34.821.002.709,- , dengan biaya belanja langsung sebesar Rp.
12.733.683.709,-. Sementara anggaran untuk promosi Rp. 88.340. 000,00.
5) Fasilitas Media Promosi Milik Pemerintah Kota:
Media komunikasi milik pemerintah Kota Solo disediakan secara gratis (tanpa
pajak) untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat kota Solo. Adapun
berberapa fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
a) Siaran radio di RRI
b) Enam titik media lini atas (baliho): depan kecamatan Jebres, proliman
Komplang Banjarsari, terminal jalur Bis Tertonadi, area pintu keluar
Balaikota, arah Bekonang-Semanggi, dan Nonongan (arah masuk Solo
Baru).
c) Materi mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja masuk dalam kurikulum
belajar.
d) Mengadakan penyuluhan rutin di Puskesmas. Karangtaruna, posyandu, dan
PKK.
commit to user
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Bidang Promosi Kesehatan membawahkan berikut ini:
a) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan, meliputi; menggerakkan peningkatan peran serta masyarakat,
organisasi sosial, organisasi profesi, institusi pendidikan dan dunia usaha
serta memacu tumbuhnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
b) Seksi Manajemen Informasi Kesehatan
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang manajemen informasi kesehatan
meliputi: pengembangan sistem informasi kesehatan dan kehumasan.
c) Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan promosi kesehatan,
meliputi pemberian fasilitas dan mengembangkan kegiatan advokasi,
promosi kesehatan demi terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat.
7) Promosi yang pernah dilakukan
Dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kota
Surakarta lebih sering melakukan penyuluhan-penyuluhan di unit pelaksanaan
teknis dinas (UPTD) Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit mengenai tema
yang berkaitan dengan kanker serviks yaitu kesehatan reproduksi remaja.
DKK Surakarta juga melakukan penyuluhan tentang kesehatan melalui
media radio yaitu siaran interaktif di RRI setiap hari Selasa. Selain itu juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
44
digilib.uns.ac.id
memberikan info berupa selebaran yang tersedia di UPTD namun dengan
jumlah terbatas.
Gambar 5: Brosur Edukasi Mengenai Kanker Serviks dari Departemen Kesehatan.
d. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan pelaksanaan di bidang pencegahan penyakit dan penanggulangan KLB,
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Bidang Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan membawahkan berikut ini:
1) Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Tugas
Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar
biasa, meliputi; penyelenggaraan survailans epidemiologi penyakit menular
dan tidak menular, penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa.
2) Seksi Pengendalian Penyakit
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
commit
user pengendalian penyakit, meliputi;
pembinaan dan pelaksanaan
di to
bidang
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penyelenggaraan upaya pengendalian penyakit menular, upaya pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak menular.
3) Seksi Penyehatan Lingkungan
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang penyehatan lingkungan meliputi;
penyelenggaraan
pembinaan,
pengawasan,
penyehatan
lingkungan
pemukiman, tempat-tempat umum, industri, penyehatan tempat pengolahan
makanan minuman, tempat-tempat pengolahan pestisida dan pengawasan
kualitas air minum dan air bersih.
e. Bidang Upaya Kesehatan
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan, kefarmasian, makanan, minuman
dan perbekalan kesehatan, dan akreditasi dan registrasi. Bidang Upaya Kesehatan
membawahkan berikut ini:
1) Seksi Pelayanan Kesehatan
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan meliputi;
penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, pengembangan sarana/fasilitas
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, penunjang medik dan medik spesifik,
mengembangkan dan memantapkan norma dan standard pedoman pelayanan
kesehatan
serta
mengembangkan
dan
memantapkan
pelayanan
penanggulangan kegawatdaruratan kesehatan.
2) Seksi Kefarmasian, Makanan, Minuman dan Perbekalan Kesehatan
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
46
digilib.uns.ac.id
pembinaan dan pelaksanaan di bidang farmasi, makanan,minuman dan
perbekalan kesehatan meliputi; pelaksanaan pembinaan mutu keamanan obat,
sediaan farmasi, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan.
3) Seksi Akreditasi dan Registrasi
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang akreditasi dan registrasi meliputi;
pelaksanaan proses penerbitan dan penerbitan perijinan, kelayaan, pengawasan
dan akreditasi terhadap upaya penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan
(medik dan penunjang medik) dan tenaga kesehatan, usaha farmasi, industri
rumah tangga pangan dan usaha lain di bidang kesehatan serta pemberian
rekomendasi perijinan rumah sakit.
f. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan pelaksanaan di bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, perbaikan
gizi masyarakat, dan kesehatan remaja dan lansia. Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat membawahkan berikut ini:
1) Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan KB
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesehatan ibu, anak dan KB, meliputi;
penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan pengendalian upaya pelayanan
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
2) Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang perbaikan gizi masyarakat, meliputi;
commitgizi
to user
penyelenggaraan upaya perbaikan
keluarga, masyarakat, dan institusi.
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia
Tugas Pokok: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang, kesehatan remaja dan lansia meliputi:
penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan
remaja, kesehatan usia lanjut dan usaha kesehatan sekolah.
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan masingmasing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Data Kasus Kanker Serviks di Kota Solo
Penyakit Kanker Serviks telah mendominasi sepuluh penyakit terbanyak pasien
yang menjalani rawat inap di RSUD dr. Moewardi, Solo. Hal ini berdasarkan data yang
dirilis pihak rumah sakit mulai Januari hingga Desember 2010. Jumlahnya mencapai
1.613 pasien dan menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak. Jumlah ini
mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya yakni, 1.495 kasus pada tahun
2009 dan 1.031 kasus dengan 953 pasien pada tahun 2008.
Berikut data kasus kanker serviks atau kanker leher rahim di kota Solo pertahun
2009:
commit to user
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 1. Data Kasus Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim di Kota Solo Tahun 2009
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta, 2009
No.
1.
Sarana Pelayanan Kesehatan
PUSKESMAS
Pajang
Penumping
Purwosari
Jayengan
Kratonan
Gajahan
Sangkrah
Purwodiningratan
Ngoresan
Sibela
Pucangsawit
Nusukan
Manahan
Gilingan
Banyuanyar
Setabelan
Gambirsari
SUB JUMLAH I
2.
RUMAH SAKIT
Dr. Moewardi
Slamet Riyadi
Dr. Oen Ska
Brayat Minulyo
Panti Waluyo
Kasih Ibu
PKU Muh Ska
Kustati
Triharsi
RSD Surakarta
SUB JUMLAH II
JUMLAH/ TOTAL
Tahun 2008
Jumlah Kasus
6
8
18
1
0
0
0
0
0
0
10
0
0
0
0
49
1.495
12
56
1
8
35
17
0
0
0
1.624
1.673
1.031
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Komparasi/ Pembanding
Kampanye sosial merupakan kegiatan yang memberikan edukasi serta
mengajak suatu kelompok masyarakat untuk mengerti dan selanjutnya mengubah
kebiasaan seiring dengan kampanye yang dilakukan. Beberapa lembaga dan perusahaan
pun turut serta dalam kampanye sosial sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat (CSR). Berikut beberapa lembaga/ perusahaan yang melaksanakan
kampanye sosial mengenai kanker serviks di Indonesia:
1. Yayasan Kanker Indonesia
a. Sejarah YKI
Berdirinya YKI diawali dari Seminar Kanker Nasional I pada tanggal 22
s.d. 24 Januari 1976 Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Seminar ini diikuti oleh
Yayasan Pemberantasan Penyakit Kanker Indonesia di Jakarta, Yayasan Anti
Kanker "Kucala" di Yogyakarta, Yayasan Kanker Bandung di Bandung, Yayasan
Kanker "Dasa Mala Marta" di Surakarta, Yayasan Anti penyakit Kanker di
Semarang,
Yayasan
Kanker
"Wisnuwardhana"
di
Surabaya,Yayasan
Pemberantasan Kanker di Malang.
Yayasan Kanker Indonesia lahir pada tanggal 17 April 1977 dan
mengkhususkan diri berkiprah di bidang penanggulangan penyakit kanker. Setelah
melewati masa-masa awal yang tidak selalu mulus, YKI saat ini memiliki 26 YKI
Wilayah yang tersebar di tingkat provinsi dan 178 YKI Cabang di tingkat
kabupaten.
Bila menengok kebelakang, YKI dapat terbentuk berkat dedikasi dan
bantuan dari para tokoh pendiri, antara lain Mantan Wakil Presiden RI DR. Moh.
Hatta. Menteri kesehatan Dr. G.A Siwabessy dan 15 orang lainnya. Pada dasarnya
commit to user
keberadaan YKI sebagai organisasi non-pemerintah mendukung Pemerintah
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia dalam upaya menangani masalah-masalah yang ditimbulkan karena
penyakit kanker. Bahkan banyak di antara para relawan yang sudah mengabdikan
tenaganya di Yayasan ini selama hampir 25 tahun.
b. Tujuan YKI
Mengupayakan penanggulangan kanker dengan mengadakan berbagai
kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehablilitatif. Hal tersebut
didasarkan atas kepedulian dan keprihatinan terhadap semakin banyaknya
penderita kanker, serta tingginya angka kematian penderita akibat berobat pada
stadium lanjut.
c. Visi dan Misi YKI
1) Visi
a) Memberikan Perhatian bahwa kanker bukan hanya masalah individu atau
keluarga mereka yang terkena kanker.
b) Memberikan Dukungan baik moral maupun material sesuai dengan
kemampuan dan kapasitasnya.
c) Memberikan Lindungan agar mereka yang terkena kanker merasa terayomi
sehingga timbul semangat untuk mencari solusi terbaik dalam upaya
pengobatan maupun peningkatan kualitas hidup pasien kanker.
2) Misi
Meringankan sampai seminimal mungkin beban penderitaan manusia yang
disebabkan oleh kanker dan mengorganisasikan upaya tersebut melalui usaha
dan kekuatan masyarakat sendiri meliputi promotif, preventif dan supportif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
51
digilib.uns.ac.id
d. Kegiatan
Prioritas YKI saat ini: Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara, Kanker
Hati, Kanker Paru, Kanker Kulit, Kanker Nasofaring, Kanker Kolorektal,
Leukemia Trofoblas Ganas, Limfoma, Maligna.
Guna mendukung program-programnya, Yayasan Kanker Indonesia
memliki struktur organisasi yang bekerja secara terpadu dan berkesinambungan,
meliputi:
1) Bidang Pendidikan dan Latihan Profesi
YKI bekerjasama dengan berbagai lembaga khusus di Indonesia dan
International, antara lain:
a) Ikatan AhIi Patologi Anatomi Indonesia untuk melaksanakan kursuskursus Sito-skriner. Kursus pengambilan Pap smear secara rutin
dilaksanakan balk di tingkat pusat maupun di daerah
b) FKUI melaksanakan Kursus Deteksi Dini yang pertama. Kursus ini
selanjutnya diselenggarakan oleh YKI bekerjasama dengan Perhimpunan
Onkologi Indonesia (POI) dan diselenggarakan sekali setahun.
c) POI mengganti sistem kursus Deteksi Dini dengan menyelenggarakan
Training Of Trainers (TOT) dalam bidang kanker.
2) Bidang penelitian dan registrasi kanker
Konsep penelitian yang dilakukan YKI adalah dilakukan dengan
melibatkan sernua potensi yang ada di seluruh Indonesia melalui kerjasama
institusional, baik Iangsung maupun melalui YKI Wilayah.
Dalam kegiatan registrasi kanker, YKI bekerjasama dengan Ikatan AhIi
Patologi Anatomi Indonesia membantu program registrasi kanker berdasarkan
commit to user
patologi di 13 rumah sakit yang rnempunyai unit kanker.
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Bidang pelayanan dan rehabilitasi
Komitmen bidang ini adalah memberi pelayanan kepada masyarakat,
dimulai dan program penemuan dini, program santunan sitostatika bagi pasien
kanker yang kurang mampu dan santunan biaya pengobatan bagi pasien
kanker leher rahim stadium dini hingga program suportif bagi pasien kanker
payudara, pasien dengan stoma, juga pasien kanker pada stadium terminal.
4) Bidang penyuluhan dan penerangan masyarakat
YKI memprioritaskan program yang bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker
dengan berbagai kegiatan penyuluhan.
5) Bidang organisasi dan pembinaan wilayah
Pengembangan organisasi secara intern, antara lain dengan:
a) Membina YKI Wilayah di Daerah Tingkat I dan YKI Cabang di Daerah
Tingkat II berdasarkan Wilayah Pemerintah Republik Indonesia.
b) Membantu
Dep.
Kesehatan
dengan
melaksanakan
program
Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) bekerjasama dengan
PKK untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan, dalam
rangka meringankan semaksimal mungkin beban penderitaan manusia
yang disebabkan oleh kanker. Saat ini 10 YKI Wilayah dan 26 YKI
Wilayah telah melaksanakan Program PKTP.
c) Meningkatkan komunikasi dan informasi antara Pengurus Pusat dan
Pengurus
Wilayah
serta
Cabang
dengan
menyebarluaskan
perangkatlsarana organisasi, antara lain Hasil Musyawarah Nasional IV
tahun 2000, Buku AD & ART, Buku Daftar Nama dan Alamat Pengurus
commitDian
to user
Pusat & Wilayah dan Buletin
Tantri.
perpustakaan.uns.ac.id
53
digilib.uns.ac.id
d) Pembinaan Wilayah dilaksanakan dengan memacu kegiatan organisasi
YKI Wilayah dan Cabang dengan cara:
(1) kunjungan kerja Pengurus Pusat YKI ke YKI Wilayah dan Cabang,
(2) memberikan bantuan dana pelaksanaan Program PKTP bagi YKI
Wilayah,
(3) menetapkan Stratifikasi YKI Wilayah dalam kategori I, II, dan Ill.
e) Untuk menetapkan Program Kerja YKI melaksanakan Musyawarah
Nasional 5 tahun sekali diikuti oleh musyawarah wilayah. Sedangkan
Rapat Kerja Nasional di tingkat Pusat dilaksanakan antara dua Munas.
Musyawarah Wilayah di tingkat Wilayah (Daerah Tingkat I).
Pengembangan Organisasi secara ekstern dilakukan dengan membina
kerjasama dengan sektor terkait baik di dalam maupun di luar negeri. YKI
menjadi anggota UICC (Union Internationale Contre le Cancer), anggota
APFOCC (Asian and Pacific Federation of Organizations for Cancer
Research and Control) untuk menjalin komunikasi dan mendapatkan
informasi tentang upaya penanggulangan kanker di luar negeri.
6) Bidang dana
Sumber dana YKI diperoleh dari:
a) Donatur tetap
b) Donatur tidak tetap
c) Pengumpulan dana
d) Khusus untuk dana penelitian didapatkan, antara lain, dan Terry Fox
Foundation melalui Kedutaan Besar Kanada.
7) Unit penanggulangan masalah merokok
8) Unit hubungan luar negeri commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Alamat
Jl. DR. Sam Ratulangi 35 Jakarta 10350
Telepon : (021) 3152606, 3152603, 3920568 - Fax : (021) 3108170
Website: http:/www.kankerindo.org/
Email: [email protected]
f. Jenis Kampanye yang pernah dilakukan
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh YKI dalam mendukung programprogram yang direncanakan adalah dengan kegiatan penyuluhan dan penerangan
kepada masyarakat. Ada beberapa kampanye yang dilakukan sehubungan dengan
kegiatan tersebut:
1) Kampanye Bantu Cegah Kanker Serviks Sekarang!
Kampanye ini juga melibatkan artis-artis ibukota seperti Sigi Wimala,
Ira Wibowo, Sandrina Malakiano dan Dewi Gita sebagai duta. Duta-duta
tersebut bertugas menginformasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyakit kanker Serviks kepada masyarakat Indonesia. Dan sebagian besar
kegiatannya adalah menjadi pembicara dalam seminar-seminar yang
berhubungan dengan kanker Serviks.
Kampanye ini cenderung bersifat edukasi mengenai pencegahan atau
penanggulangan kanker serviks. Anak kegiatan yang pernah dilakukan adalah
acara seminar yang dibalut dengan pameran seni dengan tema: "Untukmu
Perempuan Indonesia. Pameran Karya Seni oleh Seniman Perempuan
Indonesia". Acara tersebut didukung oleh beberapa perusahaan swasta seperti
PT MSD Indonesia (Merck Sharp & Dohme), Freeport dan Femina Group.
commit to user
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 6: Seminar “Untukmu Perempuan Indonesia. Pameran Karya Seni oleh
Seniman Perempuan Indonesia” oleh bersama duta-duta Kanker Serviks.
2) Kampanye Help X-Out Cervical Cancer
Kampanye ini dibuat oleh Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan YKI, didukung oleh PT. GiaxoSmithKline. Pada dasarnya memiliki
kegiatan yang sama dengan kampanye yang dilakukan YKI lainnya yaitu
promosi dan edukasi mengenai kanker serviks melalui seminar dan
pelayanan kepada masyarakat. Tetapi kampanye Help X-Out Cervical
Cancer yang juga menggandeng PT. GiaxoSmithKline yang menghasilkan
vaksin Kanker Serviks untuk pencegahan penyakit tersebut secara dini.
Dalam kampanye ini dipilih juga duta untuk mewakili kampanye
yang dilakukan yaitu Yuanita Ronalo dan putrinya Alika serta Penulis novel,
Dewi Lestari.
commit to user
56
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 7 :
Iklan Koran Kampanye Help X-Out Cervical
Gambar 8: leaflet yang disebar di klinik
bersalin
Cancer
Sumber: Jawa Pos 2011
Gambar 9: Kegiatan dari kampanye Help X-Out Cervical Cancer
commit to user
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. PT. Avail Elok Indonesia
a. Tentang Avail
P.T. Avail Elok Indonesia adalah perusahaan yang telah memiliki izin
dalam industri multi – level marketing, berlokasi di Jakarta, Indonesia. P.T. Avail
Elok Indonesia menyediakan produk – produk perawatan kesehatan berkualitas,
khususnya untuk wanita. Avail menghadirkan produk FC Bio Sanitary Pad, Avail
Fiber Clorophyll, dan masih banyak produk lain lagi di masa depan. Produk –
produk berkualitas tersebut adalah khusus dirancang dalam memulai bisnis di
Avail.
b. Misi perusahaan
Membuat banyak orang menikmati kehidupan yang lebih baik.
c. Falsafah dan Motto Avail
1) Mencari produk-produk alamiah terbaik dengan pendekatan komprehensif
untuk kesehatan manusia
2) Menguntungkan konsumen-konsumen kami dengan produk inovatif yang
terbaru dengan harga dan kualitas yang terbaik melalui jaringan konsumen.
3) Meningkatkan kualitas lingkungan manusia untuk masa depan dunia dan
keturunan kita
4) Untuk membantu anda dalam mencapai tujuan dan mendapatkan penghasilan
tambahan dengan biaya minimal.
d. Data Perusahaan
1) Nama perusahaan
: PT. AVAIL ELOK INDONESIA
2) No. SIUPL
: 25/PDN.2/SIUPL-T/11/2009
3) No.Anggota APLI
: 0114/07/09
4) Alamat
user Raya No. 1
: Jl. commit
GunungtoSahari
58
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Komp. Ruko Mangga Dua Square Blok B no. 3 & 5
Jakarta Utara 14430, Indonesia
5) No. Telp
: (+62) 21 6231 3500
6) No. Fax
: (+62) 21 6231 3056
7) Website
: www.availelok.co.id
e. Promosi yang pernah dilakukan
PT. Avail mengkampanyekan pencegahan kanker serviks melalui penyuluhan di
beberapa daerah. Penyuluhan ini tak lepas dari promosi produk yang ditawarkan.
Sementara brosur, yang didalamnya terdapat informasi mengenai kanker serviks,
diberikan kepada distributor resmi PT. Avail saja. Keterangan mengenai kanker
serviks diberikan melalui keterangan langsung dari distributor resmi kepada calon
pembeli dan atau calon distributor.
Gambar 10: Brosur Avail yang memuat tentang Informasi Kanker Serviks
commit to user
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Analis SWOT
Dari survey data yang diperoleh berikut analisa SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunity, Treath) atau kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
bagi kampanye sosial penyakit kanker serviks kepada remaja di kota Solo:
SWOT
Strenght
(Kekuatan)
Dinas Kesehatan
Kota Surakarta
1. Campaign maker
Yayasan Kanker
PT. Avail Elok
Indonesia
1. Campaign maker dari 1. Campaign maker
terpercaya yaitu
lembaga yang dapat
menerapkan sistem CSR
DKK Surakarta,
dipercaya dan fokus
(Corporated Social
terhadap masalah
Resposibility) dan
kanker,
sistem MLM sehingga
2. Lebih optimal
sebab
jangkauannya
2. Jangkauan
bisa langsung
difokuskan dalam
kampanyenya skala
mengedukasi calon
wilayah
nasional jadi sangat
pembeli / calon
Karesidenan Kota
luas, dan variasi
distributor mengenai
Solo,
dalam pengalaman,
kanker serviks,
3. Mempunyai
3. Mempunyai sumber
jaringan pusat-
daya manusia yang
pusat layanan
berkompeten,
kesehatan milik
4. Menggunakan talent
pemerintah.
artis ibukota sehingga
4. Sumber dana dari
2. Jangkauan luas, skala
nasional,
3. Bisa menguntungkan
karena menjadi peluang
bisnis.
lebih mudah diterima
Pemerintah Kota
masyarakat.
Solo.
Weakness
(Kelemahan)
1. Anggaran dana
1.
Jangkauan kampanye 1. Bentuk kampanyenya
tidak hanya untuk
yang dilakukan
berupa promosi produk
satu buah
umumnya hanya di
sehingga info
kampanye/ promosi
kota-kota besar saja
mengenai kanker
kesehatan, sehingga
(ibu kota provinsi).
serviks hanya sekilas
alokasi dana
dan tidak utama,
terbatas.
2. Media komunikasi
2. Harga produk tidak
commit to user
terjangkau semua
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang dimiliki
kalangan masyarakat.
pemprov Kota Solo
sulit menjangkau
target audiens
(remaja)
Opportunity
(Peluang)
1. Tingkat pendidikan 1. Solo termasuk kota
1. Masyarakat kota Solo
remaja di Kota
dengan kasus kanker
memiliki tingkat
Solo sudah baik,
serviks yang cukup
kesadaran yang tinggi
sehingga
tinggi prosentasenya,
terhadap suatu produk
mempermudah
sehingga perlu
dari segi manfaatnya
penerimaan info
didirikan lembaga
terhadap kesehatan,
(akses) kesehatan.
yang terfokus pada
2. Masih sedikitnya
pencegahan kanker
pesaing bisnis MLM
serviks.
dengan produk
pembalut kesehatan di
kota Solo.
Treats
(Ancaman)
1. Kesadaran
masyarakat untuk
rutin
memeriksakan
kesehatan masih
kurang, kecuali
sudah dalam
kondisi sakit.
1. Jumlah dana yang
1. Adanya
masuk tiap bulan
ketidakpercayaan
tidak tetap, sehingga
masyarakat terhadap info
berpengaruh pada
yang diberikan.
kampanye yang
sedang dilakukan.
E. USP (Unique Selling Prepositions)
Dinas Kesehatan Kota Surakarta sendiri mempunyai keunikan dari lembaga
komparasi yang lain yaitu DKK merupakan lembaga milik pemerintah kota Surakarta
yang memiliki landasan hukum dan memiliki kemitraan dengan seluruh pengambil
kebijakan di kota Surakarta, bahkan mungkin bisa sampai tingkat yang lebih tinggi.
commit to user
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DKK Surakarta mempunyai tenaga, pembiayaan dan pembekalan kesehatan
dalam kapasitas yang cukup dan berkesinambungan sehingga diharapkan dapat
memberi bantuan kepada masyarakat kota Solo secara optimal.
Kampanye yang dirancang menyajikan karakteristik yang berbeda dari
kampanye-kampanye yang pernah dilakukan, antara lain:
1. Bentuk kampanye ini merupakan kampanye pertama di kota Solo yang
mengenalkan kanker serviks pada remaja putri guna pencegahan dini.
2. Kampanye yang merambah tren social-networking yang paling sering dikunjungi
oleh remaja putri di Kota Solo, dengan mengajak berinteraksi juga berkreasi.
F. Positioning
Definisi positioning dalam Bahasa Indonesia ialah suatu proses menempatkan
suatu produk, merk, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka
yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. (Rhenald Khasali, 1995 : 155)
Dalam perancangan ini Dinas Kesehatan Kota Surakarta diposisikan sebagai
lembaga pemerintah di bidang kesehatan yang memberikan pelayanan yang nyata
kepada masyarakat kota Solo dengan meningkatkan mutu upaya kesehatan, termasuk
juga kesehatan masyarakat terhadap kanker serviks, dengan menitikberatkan pada
upaya promotif dan preventif. Sementara dari beberapa keunggulan tersebut dalam
tabel SWOT, perancangan kampanye sosial oleh DKK Surakarta diharapkan bisa
menempatkan diri pada posisi yang tepat untuk mengkomunikasikan pesan kepada
masyarakat terkhusus kaum remaja putri.
Positioning yang dirancangkan adalah kampanye sebagai bentuk layanan dari
pemerintah Kota Solo kepada masyarakatnya, khususnya kaum remaja putri,
mengenai kanker serviks. Kampanye yang memberitahukan segala sesuatu tentang
commit to user
kanker serviks dengan bentuk komunikasi melalui event yang memancing partisipasi
62
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
remaja putri kota Solo untuk peduli atau bertanggungjawab kepada kesehatan diri
sendiri, teman, ibu dan saudara. Kampanye yang bersifat memberikan informasi,
mengajak berpartisipasi, dan berkreasi, ini menggerakkan khalayak supaya mengecek
kesehatan reproduksi dan melakukan pencegahan primer terhadap ancaman penyakit
Kanker Serviks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
KONSEP PEMIKIRAN DESAIN
A. Metode Perancangan
Perancangan kampanye sosial pencegahan kanker serviks ini ditujukan untuk
remaja putri dan dilakukan dengan pendekatan komunikasi informatif, yaitu
mengungkapkan fakta-fakta utama penyakit kanker serviks dan ajakan untuk melakukan
pencegahan awal.
Dari pengetahuan tentang kanker serviks yang diketahui, target audiens
didorong pada situasi yang lebih emosional yaitu untuk peduli terhadap ancaman kanker
serviks yang sangat berpotensi menyerang diri mereka. Dari pemikiran ini, target diajak
untuk waspada kanker serviks supaya dirinya dan orang-orang yang disayangi bebas dari
penyakit tersebut.
Kesadaran target audiens untuk bebas dari kanker serviks diwadahi dalam
komunikasi berbentuk event yang melibatkan target secara langsung. Event ini berisi
serangkaian kegiatan yakni: seminar dengan tema “All About Cervical Cancer” serta
konsultasi kesehatan remaja secara langsung, dilanjutkan dengan layanan vaksinasi untuk
pencegahan primer kanker serviks dan tes skrining, dan terakhir kegiatan berupa
permainan mengisi TTS jumbo bagi para remaja putri. Serangkaian acara tersebut disusun
dengan tujuan akhir agar masyarakat kota Solo khususnya remaja putri mengenal apa itu
kanker serviks dan mengetahui bagaimana cara mencegahnya serta melakukan
pencegahan primer terhadap Kanker Serviks yaitu dengan melakukan vaksinasi dan
menghidupi gaya hidup sehat dengan menjauhi faktor risiko kanker serviks, sehingga
bahaya penyakit ini dapat dicegah sedini
mungkin.
commit
to user
63
64
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Konsep Kreatif
Perancangan kampanye sosial ini disusun dengan gaya desain dan karakteristik
visual yang sesuai dengan khalayak sasaran kampanye, yaitu remaja putri. Adapun
unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Strategi Visual Verbal
Perancangan kampanye juga menyertakan pendekatan secara menyeluruh
terhadap unsur verbal atau naskah. Strategi ini bertujuan untuk menarik perhatian
(attention), ketertarikan (interets), keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan
tindakan (action) khalayak. Adapun unsurnya adalah sebagai berikut:
a. Headline (Baris Utama)
Dalam perancangan kampanye sosial Pencegahan Kanker Serviks ini
menggunakan headline “Apa sih Kanker Serviks?”. Kalimat tanya tersebut
muncul dari sebagian besar audiens yang menjawab pertanyaan „apa yang kamu
tahu soal kanker serviks?‟. Kalimat ini digunakan menjadi pembuka yang
memunculkan rasa keingintahuan sehingga mendorong pada respon selanjutnya.
Selain untuk memunculkan ketertarikan dan keingintahuan pembaca, headline
“Apa sih Kanker Serviks?” akan mempermudah audiens untuk memahami pesan
serta mempermudah perancang untuk menerjemahkan bahasa visual yang
ditampilkan dalam kampanye.
b. Sub Headline (Baris Penjelas)
Sub headline juga dapat bertujuan untuk membagi-bagi pesan kampanye
menjadi bagian-bagian terutama apabila ternyata terdapat ide atau item-item yang
berbeda. Pada perancangan kampanye ini baris penjelas dari baris utama adalah
“All About Cervical Cancer”,commit
kalimat
ini memberi petunjuk untuk mendapat
to user
jawaban dari kalimat tanya yang dikemukakan oleh headline.
perpustakaan.uns.ac.id
65
digilib.uns.ac.id
c. Body copy (Badan Naskah)
Dalam perancangan kampanye ini body copy yang digunakan dalam
media-media kampanye, yaitu:
1) Mengenai detil informasi tentang penyakit kanker serviks. Informasi yang
disampaikan meliputi apa itu Kanker Serviks, bahaya Kanker Serviks,
penyebab Kanker Serviks, gejala Kanker Serviks, perjalanan penyakit Kanker
Serviks, pencegahan Kanker Serviks, dan vitamin yang dapat mencegah
kanker serviks.
2) Mengenai detail informasi tentang acara yang diselenggarakan yaitu All About
Cervical Cancer. Informasi tersebut meliputi ajakan kepada target untuk
datang dalam event tersebut, waktu dan tempat berlangsungnya acara, dan
penjelasan tenteng jenis acara yang diselenggarakan.
2. Strategi Visual non Verbal
a. Logo
Pada perancangan kampanye sosial ini juga memerlukan sebuah logo yang
menarik, mudah dipahami, dan mudah dikenali oleh target audiens. Logo yang
diperlukan adalah yang mewakili pesan kampanye, oleh sebab itu diperlukan logo
yang fleksibel dan tahan lama. Logo akan dirancang dengan elemen gambar yang
dekat dengan istilah utama yaitu „serviks atau leher rahim‟. Elemen gambar yang
diperjelas dengan tulisan yang terpisah akan menjadi pernyataan logo kampanye
sosial yang akan dibuat.
b. Ilustrasi
Remaja putri masih berkutat pada dunia yang menyukai keindahan,
sesuatu yang manis, kreatif dan penuh semangat. Ilustrasi gambar bermakna
to user
adalah salah satu bentuk visualcommit
yang dapat
mewakili dunia itu. Dalam kampanye
66
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ini gambar bermakna yang digunakan berfungsi untuk memvisualisasikan kalimat
headline, dengan karakteristik gambar yang ilustratif dan tidak kaku.
c. Typography
Typography adalah seni memilih jenis huruf, menggabungkannya dengan
jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan
ruang yang tersedia. Dalam perancangan kampanye ini memakai jenis huruf yang
friendly, mudah dibaca dan optimis serta bebas; hal ini dipilih untuk menunjukkan
sisi-sisi kematangan emosi seorang perempuan muda.
d. Warna
Warna mempunyai kekuatan pada desain yaitu untuk memberikan efek
psikologis
kepada
khalayak
yang melihat.
Perancangan
kampanye
ini
menggunakan warna sesuai dengan perkembangan jiwa remaja putri; warna yang
bersifat feminim, anggun, ceria dan menimbulkan efek cinta dan semangat.
e. Layout (Tata Letak)
Tata letak elemen desain pada kampanye sosial ini menonjolkan kesamaan
sistem desain. Kesamaan tersebut diaplikasikan melalui warna, tipografi dan
elemen-elemen desain lainnya. Tujuannya adalah untuk menunjang kesadaran
audiens terhadap kampanye yang akan dilakukan.
commit to user
67
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Alur Komunikasi
ALUR KOMUNIKASI
Pre-Event
1. Informasi acara aktivasi
Isi Pesan/
Komunikasi
Utama
Event
1. Memberikan informasi yang
meliputi nama acara, kegiatan,
lebih detil tentang Kanker
tempat dan waktu pelaksanaan,
Serviks kepada audiens,
2. Mengajak audiens bersama-
2. Mengajak audiens untuk
sama mengetahui/ mengenal
menghindari faktor resiko
Kanker serviks dengan
Kanker Serviks,
mengunjungi acara yang
diselenggarakan tersebut,
3. Mengedukasi audiens tentang
3. Mengajak audiens melakukan
vaksinasi sebagai pencegahan
primer.
keberadaan Kanker Serviks.
Spanduk, backdrop, leaflet,
Media
Poster, iklan koran, mini board,
Flagchain, X-banner, TTS
vertical banner, twitter, blog,
(game), booklet, baliho, tiket
facebook, dan spanduk.
periksa, e-book, dan
merchandises.
1. Membawa/ menarik khalayak
untuk mengikuti acara aktivasi,
2. Untuk membangun kesadaran
pencegahan Kanker Serviks
kepada audiens dengan
khalayak terhadap Kanker
kegiatan yang lebih lengkap
Serviks,
dan kemasan yang menarik,
3. Supaya audiens melakukan
Tujuan
1. Untuk mensosialisasikan
2. Memberikan pengetahuan
pesan kampanye sosial yang
secara lengkap kepada
disampaikan.
audiens mengenai Kanker
Serviks,
3. Memberikan pengalaman
secara langsung kepada
audiens dalam menjaga
commit to user
kesehatan mereka, khususnya
kesehatan reproduksi.
Waktu
Tiga minggu
Sehari
68
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kegiatan pre-event berfungsi untuk memberitahukan mengenai acara yang
akan diselenggarakan. Selain itu pre-event juga berfungsi untuk mengenalkan kanker
serviks kepada khalayak dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat khususnya
remaja putri terhadap kanker serviks.
Kegiatan kampanye yang berupa event dirasa cukup efektif untuk media
sosialisasi. Melalui kegiatan ini target audiens diajak untuk berpartisipasi secara
langsung dan diberikan pengalaman yang nyata tentang pesan yang disampaikan,
yaitu cara praktis menghindari faktor risiko kanker serviks dan ajakan untuk
melakukan pencegahaan dini melalui vaksinasi dan tes pap-smear.
Sementara itu, dari dua kegiatan ini akan didapat data target audiens yang
berpartisipasi, yang masuk ke dalam data pengunjung acara. Data tersebut bisa
ditindak lanjuti sebagai evaluasi atau tolak ukur keberhasilan dari kampanye sosial
yang telah dilakukan.
commit to user
69
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Standar Visual
Standar visual merupakan acuan elemen-elemen desain yang akan dibuat pada
perancangan kampanye yang akan dilakukan. Dalam perancangan kampanye sosial
pencegahan kanker serviks ini standar visualnya meliputi:
1. Logo Kampanye
Berdasarkan klasifikasi bentuknya, logo pada kampanye sosial ini
menggunakan jenis logo berpola konstruksi yang terdiri dari picture mark dan
letter mark, artinya elemen gambar dan tulisan saling terpisah namun membentuk
satu-kesatuan yang utuh.
Picture mark yang dibuat mendekati bentuk-bentuk dasar/ basic shapes
sehingga bentuknya cenderung bersifat abstrak dan sulit diterjemahkan maknanya
bila berdiri sendiri, apalagi kampanye ini baru pertama kali. Oleh karena itu perlu
bantuan letter mark yang menjelaskan maknanya.
a. Picture Mark
Picture mark berbentuk basic shape yang merupakan simbol dari obyek
aslinya. Dalam kampanye ini diambil obyek yang berhubungan dengan
Kanker Serviks yaitu Serviks itu sendiri, yang berarti leher rahim. Leher rahim
merupakan bagian dari alat reproduksi wanita.
commit to user
70
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Logo di atas merupakan simbolisasi dari leher rahim pada alat
reproduksi wanita. logo ini dibentuk seolah-olah dari pita dua warna yang
melingkar-lingkar. Pita sendiri sering digunakan sebagai tanda atau simbol
solidaritas bagi orang-orang yang mempunyai penyakit tertentu. Contohnya:
Red Ribbon untuk HIV Aids. Pita merupakan benda yang akrab dalam dunia
wanita, biasanya berfungsi sebagai aksesoris atau pemanis penampilan.
Logo diatas merupakan perlambangan perjuangan memerangi Kanker
Serviks dengan semangat feminisme.
b. Letter Mark
Fungsi letter mark pada logo ini adalah sebagai penjelas bagian picture
mark pada logo. Letter mark dibentuk dari headline yang diserukan sebagai
pesan kampanye.
commit to user
71
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Warna
Asosiasi
: Ungu menyiratkan sesuatu yang anggun, kehalusan,
kreativitas dan romantis. Begitu juga jiwa remaja putri.
Asosiasi
: kesehatan, feminism, dan sukacita.
commit to user
72
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Graphic Standart Manual (GSM)
1) Master logo
2) Skala Ukuran Logo
commit to user
73
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Area isolasi
4) Grid logo
commit to user
74
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Pengecilan minimum
6) Skala prosentase logo
commit to user
75
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7) Aplikasi logo yang tidak bisa diterima
a) Jangan mengubah proporsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
76
digilib.uns.ac.id
b) Jangan diletakkan pada background yang penuh
c) Jangan menggunakan konfigurasi warna yang tidak ditetapkan
2. Ilustrasi
Pada perancangan ini dibuat ilustrasi yang menggambarkan kalimat dalam
commit
to userGambar kaki-kaki berderet tersebut
headline yaitu “Apa sih Kanker
Serviks?”.
77
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menceritakan keingintahuan kaum wanita, yakni target audiens, tentang kanker
serviks. Keingintahuan tersebut diwujudkan dengan mengantre, seperti yang
digambarkan pada ilustrasi di atas.
Teknik gambar menggunakan pewarnaan yang simple dan penuh warna,
seperti dunia remaja.
3. Tipografi
Fungsi tipografi yang terpenting adalah kemampuannya untuk menarik
perhatian dan mudah dibaca. Tipografi yang dipakai dalam perancangan
kampanye sosial Pencegahan Kanker Serviks ini adalah :
a. AlphaMack AOE
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890,./
AlphaMack AOE merupakan jenis huruf yang termasuk dalam huruf
dekoratif. Huruf dekoratif memiliki kelemahan yaitu sulit untuk dibaca. Akan
tetapi, AlphaMack AOE mempunyai ciri lain, huruf ini mudah dibaca jika
yang dipakai huruf kecil dengan adanya pengaturan jarak antar font.
Apa sih Kanker Serviks ?
AlphaMack AOE memiliki sifat atau ciri friendly, informal dan
kekanakan.
commit to user
78
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Abscissca
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890,./
Abscissca merupakan termasuk jenis huruf dekoratif tetapi bersih
tanpa serif sehingga mudah dibaca. Oleh karena itu, Abscissca di gunakan
sebagai bodytext.
Jadilah FOLLOWER di salah satu media sosial kami, ajak teman sebanyakbanyaknya dan bawa pulang puluhan GOODIE BAG imut, serta segudang
info soal KANKER SERVIKS!
c. Mischstab Oblivion
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890,./
Mischstab Oblivion tergolong jenis huruf yang sifatnya maskulin dan
informal. Meski bersifat maskulin, huruf ini bisa menggambarkan bahaya
kanker serviks yang mengancam perempuan.
“All about: Cervical Cancer”
d. Arial Rounded MT Bold
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890,./
Arial Rounded MT Bold bersifat semi-formal, rapi dan sesuai untuk
penulisan body text.
commit to user
79
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Warna
Warna yang digunakan pada perancangan kampanye sosial ini adalah:
a. Turquoise
Warna ini melambangkan healing (menyembuhkan), kesehatan, masa muda
dan feminim.
b. Pink
Pink menyimbolkan feminim, kesehatan, sukacita, dan cinta. Begitulah nilainilai kampanye sosial ini diusung.
c. Easter purple
Ungu menyiratkan sesuatu yang anggun, kehalusan, kreativitas dan romantis.
Begitu juga jiwa remaja putri.
d. Black
Warna hitam merupakan simbol formal tetapi elegan.
C : 0 M : 0 Y : 0 K : 100
commit to user
80
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Target Audience
1. Demografi:
a. Jenis kelamin
: perempuan
b. Usia
: 15 tahun s.d. 24 tahun
c. Kelas sosial
: semua kalangan
d. Pendidikan
: SMP – perguruan tinggi
2. Geografis
: Solo
3. Psikografis
: wanita konsumtif, gaya hidup bebas, pola hidup tidak
sehat.
E. Target Visual
Adapun Target Visual atau Target Karya yang digunakan sebagai sarana
dalam perancangan strategi promosi Keiko adalah sebagai berikut:
1. Pre-Event
a. Media Cetak
1) Poster
2) Leaflet (Folder)
3) Spanduk
4) Iklan Koran
5) Miniboard
6) Vertical Banner
7) Media Online:
a) Blog
b) Facebook
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
81
digilib.uns.ac.id
c) Twitter
d) E-book
2. Event
a. Spanduk
b. Backdrop
c. Flagchain
d. Teka Teki Silang (TTS)
e. Booklet
f. Tiket Pemeriksaan Kesehatan
g. Coordination Card
h. X-banner
i. Baliho
3. Mechandise
a. Paper Bag (Tas)
b. Kaos
c. Notebook
d. Bolpen
e. Kalender
f. Gantungan kunci
g. Stiker
F. Pemilihan Media dan Media Placement
Dalam menentukan media yang akan digunakan untuk kampanye, diperlukan
commit to user
dasar-dasar pemikiran mengenai karakteristik
dari target audiens, efektifitas media
82
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kampanye serta faktor biaya kampanye. Hal ini dilakukan supaya media yang dipilih
tepat sehingga pesan komunikasi tersampaikan dengan efektif. Oleh karena itu dalam
kampanye sosial ini digunakan media-media sebagai berikut:
1. Pre-Event
a. Media Cetak
1) Poster
Poster berfungsi sebagai media penyampai informasi, digunakan
untuk mempromosikan sesuatu, propaganda, kampanye sosial dan lainlain. Elemen utamanya dapat berupa visual maupun teks dan juga
mencantumkan mandatories. Ukuran poster yang besar dengan sendirinya
memberi keleluasaan yang besar kepada desainer dan karena ukaran itu
pula poster bisa sangat menarik perhatian bila didesain dengan strategi
kreatif dan komunikasi yang baik. (Surianto Rustan, 2008: 108)
Pada kampanye sosial ini, poster merupakan media yang
mendominasi media lainnya dari segi kuantitas. Fungsinya adalah untuk
menyampaikan pesan awareness terhadap Kanker Serviks dan untuk
memberikan informasi tentang kegiatan yang akan berlangsung meliputi
tempat dan waktu pelaksanaan.
Media Placement:
SMP, SMA dan kampus baik swasta maupun negeri di kota Solo, rumah
sakit, rumah sakit bersalin, Mall Luwes, Indo Mart, Alfa Mart, Solo Grand
Mall, puskesmas, Salon.
commit to user
83
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Leaflet (Folder)
Leaflet berfungsi sebagai media publisitas produk/ jasa/ acara dan
lain-lain. Ukurannya sangat bervariasi, ada yang menggunakan lipatan ada
yang tidak. Sementara variasi lipatannya pun beragam. Leaflet memuat
lebih banyak elemen layout karena tersedia cukup ruang. Teks merupakan
elemen utama. Selain itu leaflet dapat didesain dengan kreatif dan prinsipprinsip layout lebih dapat diterapkan dengan baik. Leaflet tidak dibagikan
begitu saja di tempat umum, tapi lebih banyak di acara-acara atau tempat
dimana target audiens banyak berkumpul. (Surianto Rustan, 2008: 105).
Media Placement:
rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, puskesmas, salon, klinik
perawatan tubuh, dan tempat pelaksanaan event.
3) Spanduk
Seperti baliho, spanduk merupakan media luar ruangan yang
efektif karena sifatnya massal. Pada kegiatan pre-event ini spanduk
berfungsi untuk memberitahukan tentang kegiatan yang akan berlangsung
meliputi tempat dan waktu pelaksanaan.
Media Placement:
Dekat Solo Grand Mall, area-area dekat sekolah dan kampus.
4) Iklan Koran
Koran atau surat kabar memiliki keunggulan dari media cetak
lainnya, antara lain terbit setiap hari, memiliki aktualisasi berita yang jauh
lebih tinggi dari media cetak lainnya, dan jangkauannya luas.
Media Placement:
commithari
to user
Solopos, rubrik Gaul tanyang
Minggu selama dua kali.
84
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Miniboard
Miniboard mempunyai keunggulan sebagai media luar ruangan,
diantaranya ukurannya cukup besar dan terdapat di tepi jalan sehingga
semua orang dapat memperhatikan pesan dan informasi yang disampaikan.
Media Placement:
Pemkot Solo sendiri memiliki empat titik baliho: depan kecamatan Jebres,
proliman Komplang Banjarsari, area pintu keluar Balaikota, dan Nonongan
(arah masuk Solo Baru).
6) Vertical Banner
Vertical Banner sebagai media yang membantu penyampaian detil
kampanye yang akan dilakukan di ruang publik.
Media Placement:
Ditempatkan di Jalan Adi Sucipto (Manahan), Jalan Kolonel Sutarto
(panggung) dan Jalan Ir. Sutami (kampus UNS).
b. Media Online
Media Online: dengan mendaftar pada akun-akun sosial media seperti
Blog, Facebook dan Twitter, informasi sudah dapat diunggah dan kampanye
pun sudah dapat dilakukan. Sementara itu elektronik book juga dirancang
untuk memenuhi kebutuhan audiens pengguna tablet dan smartphone. E-book
dapat diunduh melalui link blog, facebook ataupun twitter secara gratis.
Media Placement:
Blog, Facebook, Twitter, E-book.
4. Event
Pada perancangan kampanye sosial pencegahan kanker serviks di Solo ini
commit
to user
menggunakan suatu acara/ event
sehingga
target market dapat berinteraksi secara
85
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
langsung dan memperoleh pengalaman dari pesan yang disampaikan dalam
kampanye. Media-media pendukung saat pelaksanaan event berupa:
a. Spanduk
Fungsi spanduk pada saat event adalah menarik perhatian serta
memberitahu tentang acara yang sedang berlangsung pada masyarakat saat
melintas di dekat tempat pelaksanaan acara. Contoh tempat pelaksanaan event:
Lantai 1 Solo Grand Mall (SGM).
Media Placement:
Di depan SGM, dan di tengah-tengah lantai 2.
b. Backdrop
Backdrop
berfungsi
untuk
memperjelas
acara
yang
sedang
berlangsung.
Media Placement:
Sebagai background pada saat event berlangsung.
c. Flagchain
Flagchain berfungsi sebagai penanda berlangsungnya acara. Flagchain
juga berfungsi untuk menyemarakkan suasana event.
Media Placement:
Di sekitar area tempat event digelar, termasuk di pagar dan pintu masuk
gedung.
d. Teka Teki Silang (TTS)
TTS merupakan media komunikasi yang berupa games pada saat
kegiatan aktivasi. Karena berbentuk permainan, jadi bersifat menarik dan
menyenangkan. Pada prinsipnya sama seperti mengisi TTS di koran atau
user Seluruh pertanyaan yang diajukan
majalah, bedanya TTS ini commit
dibuat to
jumbo.
86
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berhubungan dengan Kanker Serviks, sehingga manfaat yang didapat oleh
target audiens bukan hanya kesenangan tetapi pengetahuan yang berarti
mengenai Kanker Serviks.
e. Booklet
Booklet merupakan media publikasi yang dapat menampung cukup
banyak informasi karena memiliki beberapa halaman. Booklet dapat
menampung banyak informasi mengenai kanker serviks. Dengan sajian yang
menarik dan desain yang baik, booklet diharapkan dapat menjadi media yang
efektif untuk menyampaikan informasi dan edukasi mengenai kanker serviks.
f. Tiket Pemeriksaan Kesehatan
Tiket diperlukan untuk mengkoordinasi target audiens yang hendak
memeriksakan kesehatan reproduksinya. Selain untuk menjaga situasi yang
kondusif, tiket juga berperan dalam menyampaikan pesan melalui logo.
g. Coordination Card
Co-card berfungsi untuk menandai panitia penyelenggara acara
sehingga pengunjung akan lebih mudah untuk mengenali dan mendapatkan
informasi tentang acara dengan tepat.
Cocard bisa dipakai pula untuk menyampaikan pesan saat acara
berlangsung. Dipakai oleh panitia dengan cara dikalungkan di leher
h. X-Banner
X-Banner merupakan media dalam ruangan yang berisi suatu pesan
atau informasi dan dapat berfungsi untuk menarik perhatian pengunjung.
Media Placement:
DKK Surakarta, puskesmas, rumah sakit, tempat pelaksanaan event: Solo
Grand Mall.
commit to user
87
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i. Baliho
Baliho merupakan media periklanan yang terbuat dari papan kayu atau
tripleks atau bahan lain yang sejenis, dipasang pada tiang atau konstruksi lain
yang sifatnya tidak permanen. Baliho berfungsi untuk menginformasikan
event kampanye yang akan dilaksanakan. Ukurannya yang besar akan
mempermudah informasi diterangkap secara visual dan pesan disampaikan
dengan baik kepada masyarakat.
Media Placement:
Jalan Adi Sucipto (Manahan), dan Jalan Kol. Sutarto (Panggung).
5. Mechandise
a. Paper Bag
Paper bag dapat berfungsi sebagai media kampanye sosial yaitu
sebagai salah satu media penyampai pesan secara singkat kepada khalayak.
Tas dapat dipakai siapa saja dan bersifat moveable, sehingga relatif efektif
untuk promosi.
Tas akan diberikan kepada remaja putri yang melakukan suntik vaksin,
dan ibu-ibu yang melakukan tes IVA.
b. Kaos
Seperti tas, kaos juga sangat efektif dalam kampanye sosial ini, selain
dapat dipakai oleh siapa saja, kaos juga dapat dibaca oleh siapa saja. Kaos
sebagai merchandise akan diberikan kepada remaja putri yang melakukan
vaksinasi, dan ibu-ibu yang melakukan tes IVA.
commit to user
88
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Notebook
Notebook atau buku catatan dapat menjadi media komunikasi dan
pengingat yang efisien. Notebook sebagai buku catatan sangat memungkinkan
untuk dibawa kemana pun. Apalagi wanita usia remaja cenderung banyak
kegiatan, sehingga dunia remaja sangat dekat dengan buku catatan semacam
diary.
Notebook akan diberikan peserta seminar “All about: Cervical
Cancer”.
d. Bolpen
Seperti notebook, bolpen juga menjadi media komunikasi dan
pengingat yang efisien. Selain berfungsi sebagai alat tulis, bolpen sebagai
merchandise dapat menjangkau audiens lebih luas.
Bolpen akan diberikan peserta seminar “All about: Cervical Cancer”.
e. Kalender
Kalender dapat menjadi media kampanye yang sangat efektif sebab
kalender bersinggungan dengan target audiens setiap hari. Selain sebagai
pengingat dan pemanis ruangan, kalender berfungsi untuk menyampaikan
pesan secara visual.
Kalender akan diberikan kepada kepada remaja putri yang dapat
menjawab pertanyaan pada game TTS.
f. Gantungan kunci
Gantungan kunci merupakan media komunikasi penyampai pesan yang
efisien, sebab penggunaannya praktis dan fungsinya jelas. Karena mempunyai
fungsi yang jelas, gantungan kunci berpotensi digunakan dalam jangka waktu
yang lama.
commit to user
89
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gantungan kunci akan diberikan kepada seluruh peserta yang berperan
aktif dalam kegiatan aktivasi tersebut.
g. Stiker
Sama halnya dengan gantungan kunci, stiker merupakan media
komunikasi penyampai pesan yang efisien, sebab penggunaannya praktis dan
fleksibel. Stiker juga akan diberikan kepada setiap peserta yang berperan aktif
mengikuti kegiatan aktivasi.
G. Prediksi Biaya
Anggaran dana untuk pembiayaan kesehatan di kota Solo berasal dari berbagai
sumber, sementara bidang promosi kesehatan termasuk dalam belanja langsung yang
dibiayai APBD kota Solo. Hal ini penting untuk diperhatikan supaya tidak melebihi
dana yang telah dianggarkan, sekaligus tanpa mengurangi efektifitas kampanye yang
akan dilakukan. Berikut prediksi anggaran biayanya:
1. Media Cetak
no
Media
Ukuran
Jumlah
1
Poster
A3
500 lembar
477.500
2
Iklan koran
3 x 190mmkl
2 x tayang
9.050.000
3
Miniboard
5 x 2.5 m
4 buah
1.250.000
4
Leaflet/ folder
A4
1000 lembar
985.000
5
Vertical
Banner
160 x 60 cm
10 buah
750.000
6
Spanduk
5x1m
10 buah
600.000
7
Baliho
4x6m
2 buah
14.000.000
Jumlah
commit to user
Biaya
27.112.500
90
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Media Event
no
Media
Ukuran
Jumlah
1
Spanduk
5x1m
2 buah (mmt)
250.000
2
Backdrop
400 x 150 cm
1 buah
150.000
3
Flagchain
A5
200 lembar
47.750
4
TTS
320 x 120 cm
1 buah
96.000
Booklet
A5
1000 buah
4.000.000
6
Tiket Periksa
5 x 7 cm
200 buah
30.000
7
X-banner
160 X 60 cm
10 buah
750.000
5
Biaya
5.323.750
Jumlah
3. Media Merchandise
no
Media
Ukuran
Jumlah
1
Paper Bag
20 x 30 x 10 cm
200 buah
1.200.000
2
Kaos
All size
200 buah
8.000.000
3
notebook
A5
100 buah
550.000
4
Pen
Standar
100 buah
500.000
5
Kalender
15 x 15 cm
100 buah
1.000.000
6
Gantungan
kunci
58mm
500 buah
1.250.000
7
Stiker
5 x 7 cm
500 buah
50.000
Jumlah
commit to user
Biaya
12.550.000
91
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Total Biaya kampanye Sosial Pencegahan Kankes Serviks:
Jumlah biaya media cetak
: Rp.
27.112.500,-
Jumlah biaya media Event
: Rp.
5.323.750,-
Jumlah biaya Merchandise
: Rp.
12.550.000,+
Total
: Rp.
Sumber: Solopos, LifeSign, Sinar Solo.
commit to user
71.348.750,-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
VISUALISASI KARYA
1. Pre-event
a. Media cetak
1) Iklan Koran
Media/ bahan : Kertas koran
Ukuran
: 19 x 12 cm
Format desain : full color
commit to user
92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial
Rounded MT Bold
Ilustrasi
: logo, headline, sub-headline, logo dinas kesehatan, logo Pemkot
Surakarta, logo facebook, logo twitter, kaki remaja SMA.
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: cetak Offset
Distribusi
: Solopos, rubrik Gaul tayang Minggu selama dua kali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
b. Media percetakan
1) Poster
Media/ bahan : Art paper 150 gr
Ukuran
: A3
Format desain : full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial
Rounded MT Bold
Ilustrasi
: logo, headline, body copy, logo dinas kesehatan, logo Pemkot
Surakarta, logo facebook, logo twitter, Kaki remaja SMP, SMA,
wanita rok mini, wanita karir.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: cetak Offset
Distribusi
: SMP, SMA dan kampus baik swasta maupun negeri di kota Solo,
rumah sakit, rumah sakit bersalin, Mall Luwes, Indo Mart, Alfa
Mart, Solo Grand Mall, puskesmas, Salon.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96
2) Folder
Cover depan
Cover belakang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97
Media/ bahan : Art carton 230 gr
Ukuran
: setengah A6 (10.5 x 7.4)
Format desain : full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial
Rounded MT Bold
Ilustrasi
: logo, headline, bodycopy, logo dinas kesehatan, logo Pemkot
Surakarta, logo facebook, logo twitter, Kaki remaja SMP, SMA,
wanita rok mini, wanita karir, balon kata.
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: cetak Offset
Distribusi
: rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, puskesmas, salon, klinik
perawatan tubuh, dan tempat pelaksanaan event.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98
3) Spanduk
Media/ bahan : MMT
Ukuran
:5X1m
Format desain : full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial
Rounded MT Bold
Ilustrasi
: logo, headline, body copy, logo dinas kesehatan, logo Pemkot
Surakarta, logo facebook, logo twitter.
Visualisasi
: Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: Digital printing
Distribusi
: Dekat Solo Grand Mall, area-area dekat sekolah dan kampus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99
4) Mini-board
Media/ bahan : MMT
Ukuran
: 5 X 2.5 m
Format desain : full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial
Rounded MT Bold
Ilustrasi
: Logo, headline, logo pemkot Surakarta, logo Dinas kesehatan,
antrean kaki-kaki.
Visualisasi
: Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: Digital Printing
Distribusi
: Pemkot Solo sendiri memiliki empat titik baliho: depan
kecamatan Jebres, proliman Komplang Banjarsari, area pintu
keluar Balaikota, dan Nonongan (arah masuk Solo Baru).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100
5) Vertical banner
Media/ bahan : MMT
Ukuran
: 160 X 60 cm
Format desain : full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: Logo, headline, logo pemkot Surakarta, logo Dinas kesehatan
Visualisasi
: Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: Ditempatkan di Jalan Adi Sucipto (Manahan), Jalan Kolonel
Sutarto (panggung) dan Jalan Ir. Sutami (kampus UNS).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
6) Baliho
Media/ bahan : MMT
Ukuran
:4X6m
Format desain : full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold, Abscissca
Ilustrasi
: Logo, headline, logo pemkot Surakarta, logo Dinas kesehatan
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: Ditempatkan di Jalan Adi Sucipto (Manahan), Jalan Kolonel
Sutarto (panggung)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102
c. Media Online
1) Facebook
Media/ bahan : Jaringan internet
Ukuran
: Standar
Format desain : full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: banner facebook versi timeline, logo
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4
Realisasi
: jejaring sosial
Distribusi
: pengguna jejaring sosial facebook
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103
2) Twitter
Media/ bahan : jaringan internet
Ukuran
: standar
Format desain : full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: logo, twitter, headline
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4
Realisasi
: jejaring sosial
Distribusi
: pengguna jejaring sosial twitter
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
3) Blog
Media/ bahan : jaringan internet
Ukuran
: standar
Format desain : fullcolor
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: logo, banner, headline, sub-headline, bodycopy, antrean kaki,
logo facebook, logo twitter
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4
Realisasi
: jejaring sosial
Distribusi
: pengguna blog, pengguna fasilitas internet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
4) E-book
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
Media/ bahan : Electronik book (e-book)
Ukuran
: standar
Format desain : fullcolor
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: logo, banner, headline, sub-headline, bodycopy, antrean kaki,
logo facebook, logo twitter
Visualisasi
: Ncesoft Flip Book Maker
Realisasi
: jejaring sosial
Distribusi
: Pengguna fasilitas internet (Issue dan foursquare)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
2. Event
a. Spanduk
Media/ bahan
: MMT
Ukuran
:5X1m
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: logo, headline, sub-headline, logo Dinas Kesehatan, logo Pemkot
Surakarta, logo facebook, logo twitter, kaki remaja SMA.
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: Di depan SGM, dan di tengah-tengah lantai 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
b. Backdrop
Media/ bahan
: MMT
Ukuran
: 4 X 1.5 m
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: Logo, headline, sub-headline, logo Pemkot Surakarta, Logo
Dinas Kesehatan, logo facebook, logo twitter, antrean kaki.
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: Sebagai background pada saat event berlangsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
c. Flagchain
Media/ bahan
: Art paper 150 gr
Ukuran
: A5
Format desain
: full color
Tipografi
: Abscissca, Mischstab Oblivion
Ilustrasi
: Logo, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: Di sekitar area tempat event digelar, termasuk di pagar dan pintu
masuk gedung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110
d. Booklet
Cover
Isi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111
Media/ bahan
: Art carton 230 gr (cover), art paper 150 gr (isi)
Ukuran
: A5
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: Logo, headline, sub-headline, logo Pemkot Surakarta, Logo
Dinas
Kesehatan,
logo
facebook,
perempuan-perempuan berdiri
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: cetak Offset
Distribusi
: saat acara berlangsung.
commit to user
logo
twitter,
gambar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112
e. Tiket pemeriksaan kesehatan
Media/ bahan
: Art carton 230 gr
Ukuran
: 5 x 7 cm
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: Logo, bodycopy, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan,
kaki remaja SMA, kaki wanita karir, balon kata
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: saat acara berlangsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113
f. Teka-teki silang (TTS)
Media/ bahan
: MMT
Ukuran
: 320 x 120 cm
Format desain
: full color
Tipografi
: Abcisca
Ilustrasi
: Logo, bodycopy, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan
Visualisasi
: Adobe Phototshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: saat acara berlangsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114
g. Co-card
Media/ bahan
: Art carton 210 gr
Ukuran
: A6
Format desain
: full color
Tipografi
: Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold
Ilustrasi
: Logo, bodycopy, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: saat acara berlangsung dipakai oleh panitia sebagai identitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115
h. X-Banner
Media/ bahan
: MMT
Ukuran
: 160 x 60 cm
Format desain
: full color
Tipografi
: Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded MT Bold
Ilustrasi
: Logo, bodycopy, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: saat acara berlangsung, diletakkan di pinggir area.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116
3. Merchandise
a. Paper Bag
Sisi depan
Sisi belakang
Media/ bahan
: art paper 260gr
Ukuran
: 20 x 30 x 10 cm
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold
Ilustrasi
: Logo, logo Pemkot Surakarta, Logo Dinas Kesehatan, kaki
wanita karir, logo facebook, logo twitter
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: akan diberikan kepada remaja putri yang melakukan vaksinasi,
dan wanita dewasa yang melakukan tes IVA.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
117
b. Kaos
Media/ bahan
: kain kaos katun
Ukuran
: all size
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Abscissca, Mischstab Oblivion, Arial Rounded
MT Bold
Ilustrasi
: logo, headline
Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak sablon
Distribusi
: kaos akan digunakan oleh panitia dan sebagai merchandise, akan
diberikan kepada remaja putri yang melakukan vaksinasi, dan
wanita dewasa yang melakukan tes IVA.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
118
c. Notebook
Cover Depan
Cover Belakang
Media/ bahan
: Art carton 210 gr
Ukuran
: A5
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold
Ilustrasi
: logo, logo Pemkot Surakarta, logo Dinas Kesehatan, antrean kaki,
logo facebook, logo twitter, isolasi
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: cetak Offset
Distribusi
: notebook diberikan kepada pengunjung yang mengikuti seminar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119
d. Bolpen
Media/ bahan
: bolpen
Ukuran
: standar
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold
Ilustrasi
: Logo, headline
Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: bolpen ditempel stiker
Distribusi
: bolpen diberikan kepada pengunjung yang mengikuti seminar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
120
e. Kalender
Media/ bahan
: Karton tebal
Ukuran
: 15 x 15 cm
Format desain
: full color
Tipografi
: Arial Rounded MT Bold, Abscisca
Ilustrasi
: Logo, logo facebook, logo twitter, headline, kaki mengantre
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: cetak Offset
Distribusi
: saat berlangsung acara, diberikan kepada kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan pada game TTS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
121
Media/ bahan
: Art paper 120 gr
Ukuran
: 10 x 14 cm
Format desain
: full color
Tipografi
: Bahamas Light, Arial Rounded MT Bold, Abscisca
Ilustrasi
: Logo, logo Pemkot Surakarta, logo Dinas Kesehatan, logo
facebook, logo twitter, headline, kaki mengantre
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: cetak Offset
Distribusi
: saat berlangsung acara, diberikan kepada kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan pada game TTS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
122
f. Gantungan kunci
Media/ bahan
: Doff
Ukuran
: diameter 4.4 cm
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold, Abscisca
Ilustrasi
: Logo, logo facebook, logo, twitter, headline
Visualisasi
: Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: Gantungan kunci akan diberikan kepada seluruh peserta yang
berperan aktif dalam kegiatan aktivasi tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
123
g. Stiker
Media/ bahan
: Graftact
Ukuran
: 2 x 10 cm
Format desain
: full color
Tipografi
: AlphaMack AOE, Arial Rounded MT Bold, Abscisca
Ilustrasi
: Logo, logo facebook, logo, twitter, headline
Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: digital printing
Distribusi
: stiker akan diberikan kepada seluruh peserta yang berperan aktif
dalam kegiatan aktivasi tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengalaman menyusun perancangan Kampanye Sosial Kanker
Serviks ini, penulis banyak belajar mengenai penyakit Kanker Serviks itu
sendiri. Penulis menyadari bahwa kebutuhan promosi kesehatan, pada
kesempatan kali ini kesehatan mengenai kanker serviks, sangat diperlukan.
Kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan nama kanker
serviks merupakan penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita. Kasus
kanker serviks di kota Solo pun tergolong tinggi dan meningkat setiap
tahun. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat kanker serviks adalah
penyakit yang tidak sama dengan penyakit kanker lainnya sebab jika
terdeteksi lebih awal, dapat disembuhkan 100%.
Salah satu penyebab tingginya kasus kanker serviks di Solo adalah
rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya jenis
kanker yang satu ini. Hal ini disebabkan karena informasi mengenai
kanker serviks belum banyak diketahui sehingga pengetahuan dan
kesadaran masyarakat akan bahaya kanker serviks masih rendah.
Oleh karena kebutuhan yang tinggi akan informasi tentang kanker
serviks,
maka
perlu
strategi
perancangan
yang
tepat
untuk
menyampaikannya. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menjadi
commit tojawab
user terhadap informasi kesehatan di
lembaga yang paling bertanggung
124
125
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kota Solo. Tahun 2012, DKK Solo mempunyai rencana kerja untuk
melakukan penanganan khusus terhadap kanker serviks. Mereka akan
lebih berkonsentrasi dengan melakukan penguatan-penguatan sosialisasi
dan langkah pencegahannya. Dari rencana ini diharapkan mampu
meningkatkan kesadaran masyarakat kota Solo terhadap kanker serviks.
B. Saran
Pengadaan kampanye sosial kanker serviks sangat penting bagi
remaja putri guna pencegahan lebih dini. Dengan pengetahuan yang
lengkap sejak dini maka besar prosentase penurunan kasus penyakit
kanker serviks.
Bentuk kampanye yang dirasa efektif adalah kampanye dengan
komunikasi langsung berbentuk event dan komunikasi dengan socialnetworking yang sekarang sedang menjadi tren di kalangan remaja yaitu
twitter dan facebook. Kampanye dengan bentuk event akan memberikan
dampak secara langsung (direct impact) kepada audiens dan juga
pengalaman yang baru. Dengan begitu mempercepat aktivasi. Sementara
pemilihan dan penempatan media dirancang sesuai dengan target yang
dituju yaitu remaja putri.
Selain
itu
pemerintah
kota
Surakarta
hendaknya
lebih
meningkatkan dana promosi kesehatan dari tahun ke tahun supaya
informasi mengenai kesehatan dapat diterima oleh masyarakat dengan
lengkap dan maksimal.
commit to user
Download