5.1 PENDAHULUAN Pada chapter 4, kita membicarakan tentang gerak elektron dalam zat padat, menggunakan model elektron bebas. Model ini disederhanakan, karena potensial kristal terabaikan. Tapi potensial tersebut tidak dapat sepenuhnya diabaikan jika kita ingin menjelaskan hasil eksperimen secara kuantitas. Selain itu, beberapa efek tidak dapat dijelaskan sama sekali tanpa mengambil potensial ini ke dalam hitungan, seperti yang kita tunjukkan pada akhir bab 4. Karena itu, bab ini memperlakukan pengaruh potensial kristal pada sifat elektronik zat padat. Di bagian pertama kita akan mempertimbangkan spektrum energi dari elektron dalam kristal. Kita akan melihat bahwa spektrumnya berisi pita yang kontinu, tidak seperti kasus atom, dimana spektrum adalah seperangkat level diskrit. Kita akan diskusikan sifat dan fungsi gelombang dari pita secara ditail, dan mengembangkan kriteria yang berguna untuk membedakan logam dari isolator dalam model pita ini. Lalu kita akan menangani densitas dari bahan dan permukaan fermi, yang berfungsi sebagai karakteristik yang berguna dari zat padat. Elektron pada kristal tetap konstan bergerak. Formula dikembangkan untuk menghitung kecepatan elektron dan massa efektif. Kita akan belajar efek dari medan listrik dalam gerakan elektron, lalu menurunkan ekspresi untuk konduktivitas listrik elektron. Walaupun ekspresi ini mengurangi dengan yang diturunkan sebelumnya pada chapter 4 di bawah kondisi yang tepat, bentuk yang kita harus kembangkan di sini adalah lebih umum, dan membawa lebih jelas faktor konduktivitas yang mempengaruhi fisik. Resonansi siklotron dan efek hall juga akan di diskusikan lagi dan kita akan menunjukan bagaimana fenomena ini dapat digunakan untuk memperoleh informasi dalam zat padat. Bagian terakhir akan menangani limit dari energi – model pita, dan logam – insulator transisi. 5.2 Spektra Energi Dalam Atom, Molekul, dan Solid Pembahasan materi ini dilakukan untuk mendeskripsikan secara kualitatif spektrum energi dari sebuah elektron yang bergerak dalam kristal solid. Sebelumnya, pembahasan akan dimulai dengan mempertimbangkan spektrum dari atom bebas, dengan memperhatikan perubahannya menjadi bentuk solid. Sebagai contoh konkret, Lithium. Dengan mempertimbangkan atom Lithium bebas: elektron bergerak dalam sumur potensial, lihar gambar 5.1a. Dengan penyelesaian persamaan Schrodinger, kita dapatkan deret pemisahan level energi. Dalam kasus aton hidrogen, level energi ini disimbolkan dengan 1s, 2s, 2p, danseterusnya. Atom Lithium terdiri dari tiga elektron, dua elektron berada pada kulit 1s (penuh), elektron ketiga berada pada subkulit 2s. Dengan pertimbangan situasi dimana dua atom Lithium bergabung untuk membentuk molekul Lithium, Li2.. Maka potensial pada elektron menjadi dua kalinya, dilihat pada gambar 5.1b. Energi spektrum di sini terdiri dari satu set doublet terpisah. Setiam level atomik, yaitu 1s, 2s, 2p, dst, memiliki patahan dalam dua jarak level terdekat. Karena ada hubungan antara atomik dan level molekul. Level energi molekular terdiri dari dua sublevel. Gambar 5.1a Gambar 5.1b Gambar 5.1c Dapat dilihat mengapa level atomik terbagi menjadi hanya dua sublevel, seperti pada hidrogen molekul. Hal ini dikarenakan: ketika dua atom Li sangat jauh, pengaruh sebuah atom pada sebuah elektron pada atom lain akan menjadi sangat kecil, dan kemungkinan akan menjadi masalah. Perkiraan ini, level 1s, 2s, dst yang tidak bermasalah masing-masing terdegenerasi double. Degenerasi ini valid hanya jika interaksi antara atom tidak diperhatikan secara menyeluruh. Ketika interaksi ini diperhatikan, double degenarasi akan meningkat, dan setiap level terbagi menjadi dua sublevel. Orbit molekular yang berhubungan dengan sublevel ini biasanya diambil sebagai kombinasi simetris dan asimetris daru hubungan orbit atomik. Setiap level molekular dapat mengakomodasi paling banyak dua alektron, dengan spin berkebalikan, tergantung pada prinsip pencegahan. Molekul Li2 memiliki enam elektron. Empat elektron dimiliki oleh 1s doblet molekular, yang lain pada energi terendah dari doublet 2s. Jumlah pembagian tergantung kekuatan pada jarak memiliki enam elektron. Empat elektron dimiliki oleh 1s doblet molekular, yang lain pada energi terendah dari doublet 2s. Jumlah pembagian tergantung kekuatan pada jarak internulkir dari dua atom pada molekul. Dua nuklei terdekat, masalah terkuat, dan pembagian terbesar. Pembagian/ patahan tergantung pada orbital atomik: orbital level 2p lebih besar daripada level 2s, juga lebih besar dari level 1s. Alasannya adalah jari-jari orbital 1s sangat kecil, orbitnya terikat kuat pada inti. Hal ini tidak dipengaruhi oleh pertubation. Jadi ledih tinggi energi, patahan akan lebih mudah terjadi. Pertimbangan di atas dapat digeneralisasikan pada molekul poliatomik Li berdasarkan nomor atom. Pada molekul 3-atom, setiap level atomik terbagi menjadi tiga. Pada molekul 4-atom menjadi quadruplet, dst. Padatan Lithium dilihat sebagai kasus terbatas dengan nomor atomsangat besar, menghasilkan perbesaran molekul Lithium. Lalu, apa yang terjadi pada bentuk spektrum energi? Setiap level energi terbagi menjadi N jarak sublevel terdekat, dimana N adalah nomor atom pada padatan. Tetapi ketika N sangat besar, sekitar 1023 , sublevel akan mendekat satu sama lain dan membentuk pita energi. Level 1s, 2s, 2p, dst meningkat pada pita 1s, 2s, 2p lihat gambar 5.1c. Untuk menggambarkan seberapa dekat tiap-tiap sublevel pada pita, berdasarkan contoh numerical berikut. Anggap lebar pita 5 eV maka energi intervalnya adalah 5 x 10-23 eV. Dengan nilai yang sagat kecil ini, sublevel masing-masing dipisahkan, maka diketahui bahwa distribusi pita energi kontinu. Untuk emnghitung, spektrum energi sebuah padatan terdiri dari satu set pita energi. Dipisahkan oleh energi gaps- wilayah energi terlarang- yang tidak dapat diisi elektron. Kondisi sebaliknya pada atom bebas sebuah molekul, dimana energi yang dibolehkan terbentuk dari level terpisah. Lebar pita bervariasi, tetapi pada umumnya semakin tinggi pita, akan semakin lebar, karena energi yang tinggi berhubungan dengan jarak atom yang besar dan karena perturbation yang kuat, menyebabkan level melewati tempat pertama. Begitu sebaliknya. Gambar 5.2 Gambar 5.2 memperlihatkan pita 2s dan 2p untuk logam Lithium, disebut sebagai fungsi dari kisi konstan a. Dengan catatan, lebar pita meningkat saat a berkurang, seperti yang dapat diperkirakan, pada jarak interatom yang lebih kecil, pertubation akan semakin besar. Catatan lain, untuk a < 6a0, pita 2s dan 2p melintasi titik overlap. Orbit kristal lebih lama menembus padatan, tidak seperti orbital atomik, dimana penempatannya mengelilingi atom pada umumnya, dan peluruhan eksponensial pada atom. Pada kasus ini, kita memilih fungsi gelombang solid sebagai delocalized orbital. Orbit ini menggambarkan pergerakan gelombang elektron pada padatan. Prinsip declocalization adalah salah satu dasar untuk semua fenomena pergerakan elektronik pada padatan, seperti konduksi listrik. 5.3 Pita Energi Pada Solid: Teorema The Bloch Fungsi The Bloch ψ(r) =E ψ(r) (5.1) Gambar 5.3 Dimana V(r) adalah potensial kristal yang terlihat pada elektron, dan ψ(r) dan E adalah fungsi kedudukan dan energi dari elektron. Potensial V(r) termasuk interaksi pada elektron dengan semua atom pada padatan, sama seperti interaksi dengan elektron lain. Pada poin ini kita membuat pengamatan penting bahwa potensial V(r) bersifat periodik. Potensial tersebut memiliki simetri seperti kisi, yaitu V(r+R) = V(r) (5.2) Dimana R adalah vektor kisi. Seperti sebuah potensial yang ditunjukkan gamabr 5.3. Menurut teorema Bloch, solusi dari 5.1 untuk potensial periodik V(r) adalah Ψk(r) = eikruk(r) (5.3) Dimana fungsi uk(r) memiliki simetri translasi sama dengan kisi, yaitu uk (r+R) = uk (r) (5.4) vektor k adalah kuantitas yang berhubungan dengan momentum partikel. Pembuktian teorema Bloch, ψ(r) = f(r) u(r) dimana u(r) periodik, seperti pada 5.4 dan fungsi f(r) ditentkan. Pada potensial V(r) perodik, satu syarat semua dapat teramati adalah berhubungan denagn elektron yang juga periodik. Pada umumnya, kuantitas dengan kemungkinan elektron juga periodik. Maka f(r) Fungsi yang cocok dengan persyaratan untuk semua R adalah suatu bentuk eksponensial eikr . ini menunjukkan solusi persamaan Schrodinger memiliki bentuk Bloch (5.3), sebagai buktinya. Gambar 5.4 Fungsi kedudukan ψ(r)dari bentuk (5.3), diketahui sebagai fungsi Bloch, memiliki beberapa properti menarik a) Fungsi ψ(r) memiliki bentuk gelombang pesawat bergerak, digambarkan sebagai faktor eikr dengan pendapat bahwa elektron meningkat menembus kristal seperti partikel bebas. Efek dari fungsi uk (r) adalah untuk memodulasi gelombang ini sehingga amplitudo berosilasi periodik dari satu sel ke sel selanjutnya, seperti pada gambar 5.4, tetapi hal itu tidak berpengaruh pada karakter dasar dari fungsi kedudukan gelombang berjalan. Jika elektron benar-benar bebas, fungsi kedudukan ψk diberikan oleh (1/V1/2) eikr. Fungsi uk (r) konstan. Tetapi elektron tidak bebas ketika elektron berinteraksi dengan kisi, dan interaksi ini menentukan karakter khusus fungsi periodik uk. b) Karena elektron sebagai gelombang dari vektor k, elektron memiliki panjang gelombang DeBroglie λ=2π/k. Dan momentumnya P= c) Fungsi The Bloch ψ(r) adalah orbit kristal, yang dilokalisasi menembus padatan dan tidak dilokalisasi mengelilingi atom umumnya. Elektron dibagi berdasarkan kristalnya. Hal ini sesuai dengan properti a) di atas, dimana kita mendeskripsikan elektron sebagai gelombang berjalan. Dengan catatan bahwa fungsi ψ(r) dipilih bahwa kemungkinan distribusi elektron periodik pada kristal. Pita Energi Spektrum energi sebagai hasil dari penyelesaian persamaan Schrodinger (5.1). Persamaan tersebut dalam bentuk lain. Subtitusi untuk ψ(r) dari bentuk (5.3) The Bloch, dan eliminasi faktor eikr, maka didapatkan uk(r) =Ek uk(r) (5.6) Persamaan gelombang untuk fungsi periodik uk(r). Ini adalah persamaan nilai eigen, seperti persamaan Schrodinger, dapat juga diselesaikan dengan cara yang sama. Sebagai catatan, operator dalam tanda kurung adalah fungsi eksplisit dari k, dan kedua fungsi eigen dan nilai eigen tergantung pada k. Sebuah persamaan nilai eigen memimpin munculnya beberapa solusi. Untuk setiap nilai k, kita dapat menemukan banyak solusi, diberikan satu set enerdi terpisah Ei,k, E2,k, ..., seperti pada gambar 5.5. energi tergantung pada k, energi menyebabkan kotinuitas seperti k yang berbeda pada jangkauan nilai. Setiap level dicontohkan sebagai sebuah pita energi, yang diperlihatkan gambar. Nilei eigen energi ditulis sebagai En(k), dan n sebagai indeks pita. Gambar 5.5 Nomor pita adalah besar, biasanya tak terbatas, tetapi hanya yang paling rendah yang ditempati oleh elektron. Setiap pita ditutupi oleh jangkauan energi tertentu, sepanjang nilai terendah dan tertinggi yng diambil pada jarak-k. Interval energi antara pita menentukan gap energi, dimana energi terlarang tidak dapat ditempati elektron. k adalah vektor kuantitas, diagram seperti gambar 5.5 adalah plot dari pita energi pada hanya satu tujuan umum pada ruang k. Jika pita ini ditempatkan pada tujuan k berbeda, penampakannya akan berubah, secara umum. Penggambaran lengkap dari pita mensyaratkan satu spesifikasi nilai energi pada ruang-k. Seringkali hal ini ditunjukkan dengan gambar kontur energi dalam ruang-k untuk beberapa pita. Potensial Kristal Pembahasan kali ini tentang potensial kristal V(r) yang bekerja pada elekton. Potensial ini terdiri dari dua bagian: interaksi elektron dengan pusat ion yang membentuk kisi, dan interaksi dengan elektron Bloch lain yang bergerak melintasi kisi. Pada Sodium padat, sebagai contoh, sebuah elektron pada pita 3s berinteraksi dengan ion Na+ membentuk struktur bbc, sama baiknya dengan elektron lain pada pita ini. Kita dapat menulis V(r) sebagi hasil V(r)=Vi(r) + Ve(r) (5.7) Dimana bagian pertama sebelah kanan menunjukkan interaksi dengan ion pusat dan yang kedua interaksi dengan elektron. Bagian ionik dapat dituliskan, sebagai berikut: (5.8) Dimana adalah potensial dari ion yang terdapat pada vektor kisi Rj, seperti pada gambar 5.5a, dan penjumlahan semua ion. Potensial Vi(r) memiliki sifat periodik yang sama dengan kisi. Gambar 5.6 Potensial elektronik Ve(r), disebut juga interaksi elektron-lektron, menunjukkan beberapa lompatan yang membuat penjagaan menjadi sangat sulit. Pertama, kita dapat mengevaluasi bagian ini hanya jika kita tahu kedudukan untuk semua elektron-elektron lain, tetapi kedudukan ini tidak diberikan dalam lanjutan. Kedua, potensial V(r) buaknlah periodik ketat, dimana elektron dalam gerak konstan melintasi kisi. Ketiga, penjagaan yang baik harus benar-benar mempertimbangkan pergerakan elektron secara simultan, bukan satu elektron dalam satu waktu, seperti yang telah kita lakukan. Ini adalah beberapa masalah yang sering dihadapi dalam fisika zat padat. Melihat kesulitan ini, akan baik jika interaksi elektron-elektron berubah menjadi cukup lemah, untuk alasan yang diberikan pada bagian 4.3, karena fakta ini membuat kesulitan di atas lebih tidak serius daripada sebaliknya. Dampak utama dari interaksi ini adalah distribusi elektron mereka sendiri secara umum mengelilingi ion, karena itu interaksi elektron-ion lemah, bahkan dalam jangka lama. Jadi, kita dapat menulis perkiraan untuk potensial sebagai Dimana adalah potensial ion yang terletak pada titik kisi Rj. Dan dipastikan karena potensial ini peruiodik, ini memenuhi persyaratan teorema Bloch. Gambar 5.6b menunjukkan potensial kristal untuk Na. 5.4 Pita Enrgi di ruang-k : Zona Brillouin Energi eigenvalue En(k) untuk pita energi memiliki banyak sifar simetri yang berguna ketika pita energi ini diletakkan di ruang-k Zona Brillouin Zona Brilloin ditemui ketika terjadi difraksi Bragg dari sinar-x. Ketika bidang normal yang membagi dua vektor kisi balik, daerah itu ditutup antara antara bidang tersebut dari variasi Brillouin Zone. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, syarat terjadinya difraksi 2 (k+G) = k2 : Bragg adalah k2 + 2k .G + G2 = k2 Untuk kristal satu dimensi, k berhimpit dengan G sehingga 2k.G = 2k.G cos 0 = 2k.G, Dengan demikian nilai k = + ½ G, dimana G = n(2п/a) adalah vektor kisi respirok, dan n adalah bilangan bulat. Sehingga k= + ½ G = + n(п/a) Difraksi pertama terjadi dan celah energi pertama terjadi untuk nilai k = + (п/a). Cdaerah antara - п/a dengan п/a disebut Daerah Brilloiun zona pertama Ksi persegi yang resiprokal , dan kisi persegi di tepi sama dengan 2п/a (liat gambar 5.7). daerah tengah tertutup yang terdekat di sekeliling daerah asal adalah zona pertama. Daerah gelap membentuk zona kedua. Semua zona memiliki area yang sama, tanpa memperhatikan kompleksitas dari zonanya. Ini bisa dilihat dari gambar zona kedua yang memiliki area sama dengan zona pertama yaitu (2п/a)2 . kesaman ini berlaku untuk semua zona. Persamaan area dari zone Brillouin ini benar untuk semua kisi bidang tidak hanya pada kisi persegi. Bahan simetri Setiap pita energi mengikuti simetri bahan i) En(k+G) = En(k) ii) En(-k) = En(k) iii) En(k) memiliki simetri rotasi yang sama seperti kisi sebenarnya. Bahan (i) mengindikasikan En(k) periodik, dengan periode sama dengan vektor kisi resiprokal. Dengan kata lain, dua titik di ruang-k yang berhubungan dengan lainnya dngan perpindahan sama seperti vektor kisi resiprokal memiliki energi sama. sebagai contoh, pada gambar 5.9 pada point P1, P2, P3 energinya sama, karena P2 berhubungan dengan P1 dengan translasi G2. P3 berhubungan dengan P1 dengan transasi G1. G1 dan G2 adalah vektor kisi resiprokal. Gambar 5.9 b menggambarkan bagaimana dengan menggunakan simetri tranlasi ini,berbagai bagian zone kedua ditranslasikan dengan vektor kisi resiprokal akan pas seperti zone pertama. Setiap dua area yang dihubungkan dengan sebuah panah adalah sama. Demikian juga, zona yang lebih tinggi bisa ditranslasikan pas dengan zona pertama. Itu sebabnya, kita hanya membatasi perhatian kita ke zona pertama saja, selama bagian ini memuat semua informasi yang dibutuhkan. Pembalikan bahan (ii) menunjukkan bahwa simetri pita energi dengan pembalikan sekitar k=0. karena itu, di gambar 5.9(a), energi di titik P1 sama denan P1 Bahan (iii) menegaskan bahwa pita energi memiliki simetri rotasi yang sama seperti kisi sebenarnya. Misalnya di kisi persegi, energi seharusnya menunjukkan simetri rotasi dari persegi. Sejak simetri ini mematuhi rotasi п/2 (dan perkaliannya), ini mengikuti seperti gambar 5.9 (c) bahwa energi di titki Q1,Q2,Q3 sama dengan titik P1, karena titik-titik ini diperoleh dari P1 dengan rotasi simetri. Pada gambar 5.9(d) kontor energi disketsa untuk sebuah pita di zone pertama dari kisi persegi. Gambar ini memenuhi berbagai bahan simetri yang digambarkan sebelumnya. Simetri bahan sangat dibutuhkan karena kita bisa menggunakannya untuk mengurangi keterlibatan kerja untuk menentukan pita energi. Penyimpanan kerja bahkan lebih bsar di kasus tiga dimensi. Mislanya di kasus kisi kubik, pita butuh dirinci secara bebas dengan hanya 1/48 tingkat dari zona pertama. Dinyatakan bahwa simetri bahan mengacu kepada pita yang sama. Mereka memegang setiap pita secara terpisah, tetapi jangan hubungkan satu pita ke pita lain. 5.5 Nomer di tiap keadaan Kita menyatakan fungsi Bloch dengan Ψn,k yang terindikasi bahwa nilai index pita n dan vektor k menetukan keadaan elektron atau orbital. Kita menunjukkan bahwa nomor robit di sebuah pita dalam zona pertama sama dengan nomer dari sel unit di kristal. Pertimbangkan dalam kasus satu dimensi, dimana fungsi Bloch memiliki bentuk Ψk(x) = eikxUk(x), nilai k hanya diberikan oleh k = n2п L Dimana n= 0, +1, +2,etc nomer keadaan di zona pertama dengan panjang 2п/a sama dengan : (2п/a)/ 2п/L = L/a = N 5.6 Model Elektron Hampir Bebas Diasumsikan bahwa potensial kristal sangat lemah. Sehingga elektron pada dasarnya berperilaku seperti sebuah partikel bebas. Pengaruh dari potensial ini akan diperlakukan dengan metode perturbasi(gangguan), yang hasilnya diharapkan sevalid potensialnya lemah. Pada model elektron bebas nilai energi didistribusikan secara esensialdari nol sampai tak hingga. Kita lihat dalam Bab sebelumnya bahwa dimana, untuk kondisi batas periodik pada kubus sisi L, dan fungsi gelombang elektron bebas yakni: ini mewakili gelombang berjalan dan membawa momentum p = hk. 5.7 Celah Energi dan Refleksi Bragg Kita tahu bahwa refleksi Bragg adalah fitur karakteristik perambatan gelombang dalam kristal. refleksi Bragg pada gelombang elektron dalam kristal merupakan penyebab celahenergi(energy gaps). (Pada refleksi gelombang Bragg, solusi seperti persamaan Schrodinger tidak ada, seperti pada Gambar. 2.) celahenergi ini sangat penting dalam menentukan sebuah solid merupakan insulator atau konduktor. Kami menjelaskan secara fisika asal celah energi dalam masalah sederhana dari sebuah solid linier pada kisi a. Bagian energi yang rendah pada struktur band ditampilkan secara kualitatif seperti ditunjukkan pada Gambar. 2, dalam (a) untuk seluruh elektron bebas dan (b) untuk elektron hampir bebas, tetapi dengan celah energi pada . Kondisi Bragg untuk difraksi gelombang vektor k dalam satu dimensi dimana adalah vektor kisi resiprokal dan n adalah bilangan bulat. Refleksi pertama dan celah energi pertama terjadi pada Daerah dalam ruang к antara dan adalah zona Brillouin pertama kisi ini. celah energi lain terjadi karena nilai-nilai lain dari integer n. Kita dapat membentuk dua standing wave berbeda dari dua gelombang berjalan yakni: Gelombang berdiri diberi label (+) atau (-) berdasarkan apakah terjadi perubahan ketika tanda –x disubstitusikan untuk nilai x. 5.14 Dinamika Elektron dalam Medan Listrik Ketika sebuah medan listrik digunakan dalam sebuah benda padat, elektron yang ada di dalam benda padat akan mengalami percepatan. Kita bisa mempelajari gerakkannya paling mudah pada ruang k. Misalkan medan listrik ε diaplikasikan pada kristal. Sebagai hasilnya, sebuah elektron di dalam kristal menghasilkan gaya F = -eε, dan oleh karena itu membuat perubahan pada energinya. Rata-rata penyerapan energi oleh elektron adalah (5.77) dimana persamaan di sebelah kanan mengekspresikan kekuatam menyerap oleh objek yang bergerak. Jika kita menulis dan menggunakan persamaan (5.70) untuk v, lalu subtitusikan ke (5.77), kita menemukan hubungan sederhana (5.78) Ini menunjukkan bahwa rata-rata dari perubahan k adalah proporsional untuk – dan terletak pada arah yang sama- gaya listrik F (contoh : berlawanan dengan medan ε, dengan mengutamakan muatan negatif elektron). Hubungan ini sangat penting dalam dinamika dari elektron Bloch, dan ini dikenal sebagai teorema percepatan. Persamaan (5.78) belum terduga. Kita telah menandai fakta bahwa vektor hk berkelakuan seperti momentum dari elektron Bloch (seksi 5.3). Pada konteks tersebut, persamaan (5.78) secara sederhana menyatakan bahwa rata-rata waktu dari perubahan momentum adalah sebanding dengan gaya, dimana sesuai dengan hukum Newton kedua. Sekarang kita mempertimbangkan akibat dari teorema percepatan, dimulai dengan kasus 1 dimensi. Persamaan (5.78) bisa ditulis dalam persamaan (5.79) Menunjukkan bahwa vektor gelombang k naik seragam dengan waktu. Jadi, sebagai kenaikan t, elektron melintasi ruang k pada rata-rata, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 5.34. Jika kita menggunakan skema zona berulang, elektron, dimulai dari k=0, sebagai contoh, bergerak naik sampai meraih puncak (titik A) dan kemudian mulai untuk turun sepanjang BC. Jika kita menggunakan skema zona redusi, kemudian elektron melewati pinggiran zona A, segera terlihat kembali pada titik ekuivalen A’, kemudian dilanjutkan untuk turun sepanjang garis A’B’C’. Ingat kembali, menurut ciri simentri translasi dari seksi 5.4, titik B’, C’ masing-masing equivalen dengan titik B, C jadi kita bisa menggunakan kedua skema tersebut. Ingat bahwa kehadiran dari medan listrik, elektron bergerak konstan pada ruang k, ini tidak pernah beristirahat. Juga ingat bahwa pergerakan di ruang k adalah periodik pada skema zona redusi, setelah melewati zona sekali, elektron mengulang pergerakan. Periode dari pergerakan sudah ditemukan, pada basis dari persamaan (5.79) menjadi (5.80) Gambar 5.34(b) menunjukkan kecepatan dari elektron sebagai perlintasan garis k. Dimulai dari k=0 sebagai waktu yang berlalu, kecepatan meningkat, mencapai maksimum, berkurang, dan kemudian lenyap pada zona pinggir. Elektron berputar dan mendapatkan kecepatan negatif dan seterusnya. Kecepatan yang kita diskusikan adalah kecepatan sebenarnya seperti contoh kecepatan fisika biasanya. Ini mengikuti bahwa elektron Blonch, di hadapan medan listrik statis, membuat gerakan periode osilasi pada ruang sebenarnya, sama sekali tidak sama dengan elektron bebas. Ini merupakan salah satu konklusi yang mengejutkan pada dinamika elektron pada kristal. Pergerakan osilasi belum disebutkan diatas belum bisa diobservasi dan alasannya tidak sulit didapat. Periode T dari persamaan (5.80) sekitar 10-5 s untuk nilai parameter yang biasa digunakan, dibandingkan dengan waktu tumbukkan elektron pada temperatur ruangan. Jadi elektron mengalami banyak tumbukkan, sekitar 109, pada sebuah siklus. Akibatnya pergerakan osilasi dibersihkan keluar. Sekarang bedasarkan situasi dari dua dimensi (gambar 5.35). Ketika sebuah gaya listrik F diaplikasikan, dimulai dari beberapa titik P yang berubah-ubah, bergerak pada titik P1, ini terlihat kembali pada P1’, dilanjutkan pada P2, dan muncul kembali pada titik P2’. Ini mengikuti gari sselang seling seperti yang terlihat pada gambar 5.35 (a). Jika kita masih menggunakan skema zona berulang (gambar 5.35b), kemudian garis dari elektron di ruang k akan menjadi garis lurus sederhana P P1 P’P2’ P’P3’ (ingat bahwa P’2’ adalah setara dengan P2, P’3’ pada P3, dll). Ini menjadi salah satu situasi dimana skema zona berulang membuktikan lebih mudah dari pada skema zona perpanjangan. 5.15 Dinamika Massa Efektif Ketika medan listrik diaplikasikan pada sebuah kristal, elektron Bloch mengalami percepatan. Ini bisa dihitung dengan menggunakan berikut : ketika percepatan adalah turunan dari kecepatan, kita mempunyai (5.81) Dimana kita telah memilih untuk memperlakukan kasus 1 dimensi terlebih dahulu. Tetapi kecepatan adalah fungsi dari vektor gelombang k, dan akibatnya adalah persamaan di atas ditulis menjadi dimana, ketika kita mensubtitusikan untuk kecepatan dari persamaan (5.72), dan untuk dk/dt dari persamaan (5.78), menghasilkan persamaan (5.82) Bentuk persamaan ini sama dengan bentuk hukum Newton kedua, sehingga bisa didefinisikan dinamika massa efektif m* dengan hubungan (5.83) Jadi, sepanjang pergerakan di dalam sebuah medan listrik diperhatikan, elektron Bloch berkelakuan seperti elektron bebas yang memiliki massa dalam persamaan (5.83). Massa m* terbalik sebanding dengan kelengkungan; dimana kelengkungannya besar – karenad2E/dk2 juga besar – massanya kecil; kelengkungan kecil mengakibatkan massanya besar (gambar 5.36). Sebelumnya kita telah menggunakan konsep dari massa efektif (bagian 5.6 dan 5.8). Situasi tersebut sekarang diganti dengan – kasus kenyataan spesial – hubungan biasa (5.38). Jadi, jika energinya adalah pangkat dua dari k (5.84) dimana α konstan. Sehingga menghasilkan persamaan (5.38) (5.85) Dimana sebanding dengan persamaan (5.84) menjadi E = h2k2/2m*, bentuk sederhana. Gambar 5.37 (a) dan (b) menunjukkan, secara berurutan, stuktur dan massa efektif m*, yang terakhir dihitung bedasarkan persamaan (5.83). Dekat dengan bagian bawah gambar, massa efektif m* memiliki nilai positif, karena hubungan kuadrat sesuai dekat dengan bagian bawah. Tetapi sebagai penambahan k, m* tidak lagi konstan, sekarang menjadi fungsi k, karena hubungan kuadrat tidak valid. Ingat juga bahwa di luar titik perubahan kc massa m* menjadi negatif, sejak daerahnya dekat dengan puncak, dan massa diharapkan menjadi negatif (bagian 5.6 dan 5.8). Massa negatif dapat dilihat dinamis dengan meniadakannya, sesuai dengan gambar 5.34, pengurangan kecepatan untuk k>kc. Jadi percepatannya negatif contoh lawanlah gaya yang diberikan, gunakan massa negatif. Ini berarti bahwa pada daerah ruang-k kisi eksert seperti perlambatan (atau pengereman) gaya pada elektron bahwa ia mengatasi penggunaan gaya dan menghasilkan percepatan negatif. Hasil di atas dapat diperpanjang untuk tiga diemnsi. Percepatannya adalah Jika kita menulis pada bidang kartesius, dan menggunakan persamaan (5.70) dan (5.78), kita dapat menemukan bahwa , i, j = x, y, z Dimana digunakan untuk mendefinisikan massa efektif menjadi i,j = x, y, z (5.86) Massa efektif sekarang menjadi urutan kedua tensor dimana ada sembilan komponen. Ketika hubungan dispersi dapat ditulis sebagai berikut (5.87) Kemudian gunakan persamaan (5.86) untuk mencari massa efektif dengan tiga komponen m*xx = h2/2α1, m*yy = h2/2α2, dan m*zz = h2/2α3. Pada kasus ini massa dari elektron adalah anisotropik, dan bergantung pada arah dari gaya luar. Ketika gaya sepanjang sumbu-k, elektron merespon dengan massa m*xx, ketika gaya berkorespondensi di arah ky memunculkan massa efektif m*yy. Sebuah hubungan tipe (5.87), berkorespondensi dengan kontor elipsoid, ini biasa terjadi pada bahan semikonduktor, contoh Si dan Ge. Ingat bahwa pada kasus ini, tidak seperti kasus elektron bebas, percepatan tidak seperti itu, pada umumnya, sama arah dengan gaya yang digunakan. Ini juga mungkin terjadi pada α (5.87) negatif. Ini menunjukkan bahwa hubungan massa adalah negatif, ketika arah lainnya menunjukkan massa positif. Hal ini sangat berbeda dengan kebiasaan dari elektron bebas. Konsep massa efektif sangat berguna, ini sering digunakan untuk menyelesaikan masalah dari elektron Blonch dengan cara menganalogikannya dengan elektron bebas. Meskipun demikian, elektron Blonch menunjukkan banyak sifat biasa dimana asing untuk elektron bebas. 5.16 Momentun, momentum kristal, dan physical origin of the effective mass Dinyatakan pada beberapa kejadian pada elektron Bloch dalam keadaan k menunjukkan memiliki momentum sebesar ħk. Pada dasarnya ada tiga alasan berbeda yang mendukung pernyataan ini. a) Fungsi Bloch memiliki persamaan b) Ketika medan listrik diterapkan, vektor gelombang terhadap waktu berdasarkan Menyatakan bahwa ħk sebagai momentum. c) Pada proses tumbukan yang menyertakan elektron Bloch, elektron menambahkan/ memperbesar elektron sebanding dengan ħk. Alasan-alasan ini cukup penting untuk menjamin bahwa ħk adalah momentum.untuk membuat menjadi lebih jelas, tunjukkan vektor ħk dengan , yaitu Ini dinyatakan sebagai momentum kristal. 5.17 The hole Lubang yang terjadi di pita adalah diisi penuh kecuali untuk satu tempat kosong. E hole 0 k Konsep lubang merupakan satu teori penting, terutama dalam semikunduktor sebagai sifat dasar dalam mengoperasikan beberapa barang, seperti transistor. Bila lubang ditempatkan pada vektor seperti pada gambar, densitas arus pada sistem adalah Bila jumlah pengisian pita adalah nol, densitas arunya juga sebanding dengan 5.18 Konduktivitas listrik Kami membahas konduktivitas listrik sebelumnya sehubungan dengan model elektron bebas, di mana kita diperoleh hasil N kuantitas adalah konsentrasi elektron konduksi atau valensi dan τ_F adalah waktu tabrakan untuk sebuah elektron pada permukaan Fermi. Sekarang mari kita berasal ungkapan yang sesuai untuk konduktivitas listrik dalam kerangka teori band. Ketika sistem berada pada kesetimbangan, ketika tidak ada medan listrik FS ini berpusat tepat di asal. Akibatnya arus bersih adalah nol, karena kecepatan elektron membatalkan berpasangan. Itu adalah untuk setiap elektron dalam K negara yang kecepatan adalah v (k) elektron lain ada di K negara yang kecepatan v (-K) =-v (k) hanya kebalikan dari yang pertama. Hasil ini ditemukan dalam model bebaselektron, juga terus baik dalam teori band, dan rekening untuk hilang dari arus pada kesetimbangan. Ketika medan listrik diterapkan, setiap elektron perjalanan melalui k-ruang pada tingkat yang seragam, seperti yang dibahas. Dimana adalah perpindahan dalam waktu δt interval. Karena elektron biasanya hidup untuk yang setara dengan interval waktu τ tabrakan, perpindahan rata-rata (5.103) Akibatnya FS dipindahkan secara kaku dengan jumlah ini, seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.40 (b). sekarang ada beberapa elektron yang tidak dikompensasi, dibatalkan oleh elektron lain dan yang ditunjukkan oleh wilayah menetas salib berbentuk bulan sabit. Mereka memberikan kontribusi yang bersih saat ini Kepadatan arus ini dapat dihitung sebagai berikut: ia telah diberikan (5.104) Dimana adalah komponen kecepatan Fermi dalam arah x dan bar menunjukkan nilai rata-rata. Perhatikan bahwa terkompensasi, memberikan konsentrasi tidak yang kepadatan negara di FS dan δE energi menyerap energi yang diserap oleh elektron dari lapangan. Tidak ada yang menggantikan elektron dari satu (5.103) memperoleh dan Dimana waktu tabrakan telah ditunjuk sebagai dalam sebanyak Jelas kita berhadapan dengan elektron berbaring di FS. Perhatikan bahwa saat ini dalam arah yang sama sebagai bidang. Untuk FS bola ada simetri bola dan maka salah satu dapat menulis yang ketika disubstitusikan ke (5,105) akhirnya mengarah ke ekspresi berikut untuk listrik daya konduksi (5.106) Perhatikan bahwa σ tergantung pada kecepatan Fermi dan waktu tabrakan namun juga mencatat ketergantungan pada kerapatan s negara di FS, . Seringkali ini merupakan faktor dominan dalam menentukan konduktivitas sebagaimana yang akan kita lihat segera Ekspresi (5.106) lebih umum dari rumus elektron bebas (5,102) dan jauh lebih bermakna. Persamaan (5,102) menunjukkan konduktivitas yang dikendalikan terutama oleh n, konsentrasi elektron. Namun, konduktivitas sebenarnya dikendalikan terutama oleh kepadatan g negara sebagai gantinya. Dalam batas yang sesuai, ekspresi (5.106) mengurangi untuk (5,102) sebagai kasus khusus seperti itu harus. Untuk membangun ini kita menggunakan hubungan . and yang kita temukan mengurangi (5.106) untuk (5.102) Gambar 5.41 menunjukkan kepadatan negara untuk khas yang solid, menunjukkan posisi tingkat Fermi untuk logam monovalen dan juga untuk isolator. Dalam logam tingkat terletak dekat bagian tengah dari band mana adalah besar, mengarah ke konduktivitas besar menurut (5.106). dalam isolator tingkat E_F yang benar di bagian atas band, di mana . sehingga konduktivitas adalah nol, meskipun fakta bahwa kecepatan Fermi, yang juga muncul dalam (5.106) adalah sangat besar. Ekspresi (5.106) meskipun terbatas pada kasus di mana FS bola, ini berguna dalam mengungkap peran penting yang dimainkan oleh kepadatan negara. Hasilnya mungkin umum untuk memasukkan pengaruh bentuk FS lebih kompleks, yang sering menyebabkan ekspresi berat. Aspek lain yang penting dari proses konduksi listrik dan fenomena transportasi pada umumnya adalah bahwa mereka memungkinkan kita untuk menghitung waktu tabrakan 5.19 Dinamika elektron dalam medan magnet: resonansi siklotron dan efek hall Persamaan dasar gerak menggambarkan dinamika dalam medan magnetic (5.107) dimana sisi kiri adalah waktu turunan dari momentum kristal dan sisi kanan gaya Lorentz dikenal karena medan magnet. Persamaan ini adalah satu masuk akal dalam terang diskusi dalam bagian 5.14 dan 5.16 di mana kita menyimpulkan bahwa momentum kristal biasanya bertindak sebagai akrab juga mungkin cerived dari perhitungan kuantum rinci. Menurut (5,107) perubahan k dalam interval waktu δt diberikan oleh (5.108) yang menunjukkan bahwa elektron bergerak dalam ruang k sedemikian rupa yang perpindahan δk tegak lurus terhadap bidang yang didefinisikan oleh v dan B. sejak δk tegak lurus terhadap B ini berarti bahwa lintasan elektron terletak pada bidang normal terhadap medan magnet. Selain itu δk tegak lurus ke v yang sebanyak v adalah normal untuk kontur energi di ruang k berarti bahwa δk terletak di sepanjang seperti kontur. Puting dua bit informasi bersama-sama kita menyimpulkan bahwa elektron berputar sepanjang kontur energi normal medan magnet ara 5,42 dan dalam mode berlawanan. Perlu dicatat juga bahwa, karena elektron bergerak sepanjang kontur energi tidak ada energi diserap dari atau dikirim ke medan magnet dalam perjanjian dengan fakta-fakta terkenal tentang interaksi muatan listrik dengan medan magnet. gambar 5.42 menunjukkan gerakan elektron dalam ruang k adalah siklik sejak setelah waktu tertentu elektron kembali ke titik dari mana itu dimulai. Periode T untuk gerak adalah menurut (5,108) yang diberikan oleh (5.109) Dimana lingkaran pada tanda integrasi menunjukkan bahwa integrasi ini harus dilakukan selama siklus lengkap dalam ruang k orbit tertutup. Dalam (5,109) diferensial δk diambil sepanjang perimeter orbit, sementara v (k) adalah besar dari kecepatan elektron orbit normal. Juga mencatat bahwa untuk menurunkan (5,109) dari (5,108) kita telah menggunakan fakta bahwa v adalah normal untuk B sejak lintasan elektron terletak pada bidang normal B. Para frekuensi sudut yang terkait dengan gerakan tersebut yang terang (5,109) diberikan oleh (5.110) Ini adalah frekuensi siklotron untuk elektron Bloch. Ini adalah generalisasi dari frekuensi siklotron (4.38) diturunkan untuk model elektron bebas Kami menyimpulkan bahwa gerakan dari elektron Bloch Dalam medan magnet adalah generalisasi alami dari gerak elektron e bebas di bidang yang sama. Sebuah elektron bebas menjalankan gerak melingkar dalam ruang kecepatan sepanjang kontur energi dengan frekuensi . Sebuah elektron Bloch mengeksekusi sebuah gerak siklotron sepanjang kontur energi dengan frekuensi yang diberikan oleh (5.110). kontur energi dalam kasus yang terakhir ini mungkin tentu saja sangat rumit. Ketika standar dari berlaku frekuensi dalam (5.110) dapat dengan mudah dihitung. Siklotron orbit adalah lingkaran dalam kasus ini dan dalam mengevaluasi integral kami mencatat bahwa sepanjang lintasan ini kontur. Demikian Yang apabila disubstitusikan ke (5.110) menghasilkan yang konstan di Hal ini seperti yang diharapkan setuju dengan hasil untuk model elektron bebas. Tapi tentu saja Persamaan. (5.110) lebih umum dari hasil elektron bebas dan berlaku untuk satu kontur bentuk sewenang-wenang meskipun mengevaluasi integral mungkin menjadi sangat membosankan. Pada bagian masalah pada akhir bab ini, Anda akan diminta untuk mengevaluasi ω_c untuk kontur yang walaupun lebih rumit daripada dalam model elektron bebas masih cukup sederhana untuk membuat integral dalam (5.110) penurut. Dalam membahas gerak siklotron di atas kita telah mengabaikan efek tabrakan. Tentu saja jika ini gerak siklotron harus diamati sama sekali, elektron harus menyelesaikan sebagian besar dari orbit selama satu kali tabrakan yang . Hal ini memerlukan penggunaan sampel yang sangat murni pada suhu rendah di bawah medan magnet yang sangat kuat. Efek ruang Ketika kami sedang mendiskusikan efek lorong dalam model elektron bebas kami menemukan bahwa ruang konstan diberikan oleh (5.111) Dimana adalah konsentrasi elektron. Tanda negatif ini disebabkan oleh muatan negatif dari elektron. Perlakuan umum efek aula untuk elektron Bloch menjadi sangat rumit untuk FS sewenang-wenang, memerlukan upaya yang cukup matematis. Namun, kami dapat memperoleh beberapa hasil penting cukup mudah. Misalkan lubang hanya hadir dalam sampel. Kemudian kita bisa menerapkan ke lubang perlakuan yang sama digunakan untuk elektron dalam bagian 4.10 dan akan mendapatkan aula konstan (5.112) Dimana R sekarang positif karena muatan positif pada lubang adalah konsentrasi lubang). Sebenarnya di lubang logam tidak hadir dengan sendirinya selalu ada beberapa elektron hadir. Jadi ketika dua band tumpang tindih dengan satu sama elektron, lain yang hadir pada pita atas dan lubang dalam ekspresi lower.the untuk ruang konstan ketika kedua elektron dan lubang yang ada secara bersamaan diberikan oleh Dimana dan merupakan kontribusi individu elektron dan lubang seperti tertera di atas dan ( dan adalah konduktivitas elektron dan lubang ) Persamaan (5,113) menunjukkan bahwa tanda aula R konstan mungkin baik negatif atau positif tergantung pada apakah kontribusi elektron atau lubang mendominasi. Jika kita mengambil yang terjadi di logam, kemudian dan tanda R ditentukan sepenuhnya oleh besaran relatif dari konduktivitas dan . Jadi jika , elektron memiliki massa kecil dan seumur hidup lama kontribusi elektron mendominasi dan R adalah negatif. dan ketika kondisi sebaliknya berlaku kontribusi lubang mendominasi dan R adalah positif. Sekarang kita dapat mengerti mengapa beberapa logam Zn dan Cd polyvalent-pameran ruang positif konstan 5.20 METODE EKSPERIMEN DALAM PENENTUAN STRUKTUR PITA Sekarang kita diskusi beberapa teknik eksperimen yg digunakan untuk menentukan struktur pita dalam metal. Sebagai contoh, bagaimana fisikawan menentukan energi Fermi dalam tabel 4.1, atau permukaan fermi yg ditunjukan pada gambar 5.26 untuk Cu dan gambar 5.30 untuk jadi apa? bidang fisika padat ini adalah satu lebar dan telah berkembang dengan pesat. Karena itu diskusi kita di sini akan lebih samar, meninggalkan itu ke pembaca untuk mengejar subjek secara lebih rinci oleh Pengkelasan dalam bibliografi. Kita dapat menentukan energi fermi oleh metode soft x-ray emission.Saat logam ditembak oleh berkas e- energi tinggi, elektron dari kulit K tidak terkunci, meninggalkan tempat kosong dibelakang. Elektron pada pita valensi sekarang bergerak untuk mengisi lowongan ini, mengalami transisi ke bawah, seperti ditunjukan pada gambar 5.43 (a). Emisi foton saat transisi, biasanya menetap di daerah soft x-ray – kira-kira 200 eV – dicatat dan energi mereka diukur. Intensitas spektrum sinar x sama baik dengan angka energi untuk beberapa logam. Saat kulit K sangat sempit, hampir sampai ke titik tingkat diskrit. Angka lebarnya sepenuhnya disebabkan penyebaran zat yang diduduki pada pita valensi. Mari kita sekarang beralih ke penentuan FS dan membahas salah satu metode yang umum digunakan: teknik Azbel-Kaner cyclotron resonance (AKCR). Semi tak terbatas pelat logam ditempatkan dalam medan magnet statis yang kuat Bo, yang sejajar dengan permukaan (gbr. 5.44). Akibatnya, elektron dalam logam mulai melaksanakan gerakan siklotron, dengan frekuensi siklotron w. Sekarang sebuah alternatif sinyal elektromagnetik dari frekuensi w, sirkuler terpolarisasi dalam arah searah jarum jam, diperbolehkan untuk perjalanan sejajar dengan permukaan dan sepanjang arah medan statis Bo. Sinyal ini menembus logam ini hanya untuk sebagian kecil, sama dengan kedalaman kulit (lihat section 4.11), dan begitu juga terbatas pada jarak pendek dari permukaan. Hanya elektron di daerah ini dipengaruhi oleh sinyal. Elektron dekat dengan permukaan merasakan medan sinyal dan menyerap energi darinya. Penyerapan ini adalah yg terbaik pada kondisi... ω = ωc (pers. 5.114) Statis, karena kemudian elektron tetap dalam fase dengan bidang sinyal sepanjang siklus.ini adalah kondisi resonansi. selama ia bagian dari siklus, elektron sebenarnya menembus logam di luar kedalaman kulit, di mana medan sinyal hilang. Kondisi resonansi masih statis asalkan saat elektron kembali ke daerah permukaan, ia kembali berada di fase dengan medan. Oleh karena itu, pada umumnya kondisi resonansi adalah... ω = Iωc (pers. 5.115) Dimana l = 1, 2, 3,.., di semua harmonisasi dari frekuensi siklotron wc. AKCR untuk Cu ditunjukan pada gambar 5.45. (biasanya frekuensi w tetap dan medan bervariasi sampai kondisi resonansi tetap.) Tidak hanya metode yang mampu menentukan ωc, (dan karenanya m* massa efektif), tetapi juga bentuk aktual dari FS. Pada umumnya, elektron berbeda daerah pada permukaan mempunyai perbedaan frekuensi siklotron, tapi frekuensi yang paling diucapkan dalam penyerapan adalah frekuensi yang sesuai untuk orbit ekstrim, dimana FS yg melintang tegak lurus dengan Bo paling besar atau paling kecil. Karena itu, dengan memvariasikan orientasi Bo, seseorang dapat mengukur bagian ekstrim di berbagai arah dan merekonstruksi FS. Eksperimen biasanya ditampilkan pada temperatur rendah, yaitu T = 4 K, pada sempel murni, dan pada medan yg sangat kuat sekitar 100 kG. Kondisi ini, waktu t tabrakan cukup panjang, dan frekuensi siklotron ωc cukup tinggi, jadi kondisi medan yg tinggi ωc ԏ >> 1 tetap. Pada batas ini, mengeksekusi siklus elektron banyak dalam waktu tabrakan tunggal, yang mengarah ke resonansi, tajam diselesaikan dengan baik. frekuensi ωc biasanya jatuh dalam kisaran microwave. Teknik Optical Ultraviolet juga digunakan dalam penentuan struktur ikat. Gambar 5.46 menunjukan prinsip metodenya. Saat berkas sinar melanggar ke logam, elektron tereksitasi dari bawah level fermi ke tingkat pita selanjutnya yg lebih tinggi. Pita di dalam dapat diamati dengan cara optik - teknik reflektansi dan penyerapan, yang memberikan informasi mengenai bentuk ikatan energi. dalam kasus ini, 2 pita yang terlibat secara bersamaan, dan hasilnya tidak dapat dinyatakan dalam satu pita masing-masing secara terpisah. Tapi jika bentuk salah satu diketahui, bentuk yang lain mungkin dapat ditentukan. Untuk diskusi lebih jauh dari sifat optik logam di daerah ultraviolet – yg di mana frekuensi terjadi untuk dibiarkan dalam kasus hampir semua logam – lihat section 8.9 5.21 TEORI LIMIT DARI PITA; BAHAN INSULATOR TRANSISI Sejauh ini pada chapter ini kita telah mendasari diskusi kita sepenuhnya pada yg selanjutnya disebut model ikatan pada padatan. Model ini sudah nilai luar biasa bagi kita, ia mampu menjelaskan semua sifat yang diamati logam dan merupakan dasar dari sifat semi konduktor yang akan dibahas dalam bab 6 dan 7. namun model ini memiliki keterbatasan yang sekarang ingin kita periksa. Mempertimbangkan, misalnya, kasus Na. zat ini adalah konduktor karena ikatan 3s hanya sebagian diisi - setengah penuh, tepatnya. Misalkan kita menyebabkan Na untuk memperluas dengan beberapa cara, sehingga kisi konstan bisa ditingkatkan secara sewenang-wenang. akankah materi kemudian tetap konduktor untuk setiap nilai sewenang-wenang dari nilai a? jawabannya harus ya, jika ada yang percaya model pita, karena tanpa memperhatikan dari nilai a, pita 3s akan selalu setengah penuh. benar (model memprediksikan lebih lanjut) bahwa o konduktivitas penurunan sebagai peningkatan, tetapi penurunan secara bertahap. Pada kenyataannya, bagaimanapun, ini tidak benar. seperti a meningkat, nilai kritis ac yang dicapai di mana konduktivitas turun menjadi nol tiba-tiba, memberi padatan sebuah isolator, dan itu tetap jadi untuk semua nilai a > ac. sehingga untuk kisi besar cukup konstan, logam berubah menjadi isolator, dan kita berbicara tentang logam - transisi isolator (juga dikenal sebagai transisi Mott). Untuk menjelaskan transisi ini, kita butuh memanggil kembali konsep-konsep fundamental yang mendasari teori pita. dalam teori ini, elektron Bloch diasumsikan terdelokalisasi, memperluas seluruh kristal, dan inilah delokalisasi yang bertanggung jawab untuk konduktivitas logam. sebagai partikel terdelokalisasi, elektron Bloch gesekan menghabiskan waktu nya (1 / N, tepatnya), di setiap atom. interaksi antara berbagai elektron Bloch diperhitungkan hanya dalam yaitu, maner rata-rata, interaksi antara elektron individu diabaikan. Namun, a sebagai suatu peningkatan, lebar pita berkurang (ingat model TB, bagian 5.8), sampai menjadi sangat kecil di cukup besar a. dalam kasus ini, model ikatan rusak karena memungkinkan adanya dua atau lebih elektron di lokasi kisi yang sama, yang tidak bisa terjadi karena tolakan coulomb antara elektron. ketika pita yang lebar, ini tidak serius, karena elektron dapat menyesuaikan kembali energi kinetik mereka untuk mengkompensasi peningkatan energi Coulomb potensial. tetapi untuk sebuah ikatan sempit energi kenetic adalah, saat terbaik, cukup kecil, dan penyesuaian ini tidak mungkin berlaku, untuk sangat besar, maka orbital elektronik yang tepat dalam kristal bukan dari jenis Bloch. mereka dilokalisasi orbital orbital berpusat di sekitar sisi masing-masing, yang memperkecil energi coulomb yg besar. karena orbital dilokalisasi, seperti dalam kasus atom-atom bebas, konduktivitas lenyap, seperti yang digambarkan dalam gambar catatan bahwa kesimpulan di atas berlaku meskipun masih tingkat energi membentuk sebuah pita, dan meskipun pita hanya setengah penuh. poinnya adalah bahwa orbital elektronik menjadi lokal, dan karenanya nonconducting. Transisi logam-isolator telah diamati di VO2 (oksida vanadium) dan bahan oxited lainnya. meskipun VO2 biasanya isolator, itu berubah menjadi bahan logam pada tekanan cukup tinggi.