BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar belakang perkembangan musik di Kota Vienna yang memberikan gambaran perkembangan gaya virtuos Beethoven pada bentuk – bentuk simfoni dan sonata. Gaya Beethoven tersebut berlawanan dengan mode intimasi khas Schubert pada karya piano lirik dan bentuk – benuk musik kamarnya. Hal ini menjadi pencerminan sebuah manifestasi terselubung perjuangan Kaum Borjuis untuk menghadapi arogansi Kaum Aristokrat yang pada waktu itu cukup efektif untuk memberi rasa keleluasaan keluar dari kungkungan pengaruh kekuasaan Kerajaan yang penuh dengan sensor terhadap karya yang dianggap berbau anti Kerajaan. Schubert sebagai komponis asli Vienna dengan cermat mengambil gaya – gaya dari para komponis pendahulunya untuk dikembangkan menjadi gayanya sendiri. Kondisi ekonomilah yang menjadi pemicu gaya dari karya musik kamar-nya termasuk lieder, yang menciptakan suasana intim diantara sahabat – sahabatnya sebagai bagian dari publik yang menyukai karyanya. Perjuangan membuat karya lieder merupakan cerminan perjuangannya melawan 145 146 bentuk – bentuk komposisi yang lebih besar seperti sonata dan simfoni yang sekaligus menjadi cerminan dari dualisme yang mulai merebak di era Romantik awal disamping masalah amatir dan profesional serta masalah nilai – nilai Klasik dan Romantik dalam bermusik. Karya lieder Schubert merupakan cerminan ekspresi terdalamnya dalam memberi makna terhadap karya – karya puisi yang mempengaruhi imajinasinya. Hal ini dipengaruhi oleh pandangan kebebasan berekspresi para penyair yang mengadopsi gerakan freemason yang menghargai manusia dan benda-benda yang mendukung kehidupannya yang mempunyai martabat yang dapat dihargai setara dengan manusia. Lieder Heidenröslein yang dibuat pada tahun 1815 mencerminkan ungkapan tersebut dengan mengeksplorasi keceriaan seorang anak untuk memetik bunga mawar memiliki ungkapan yang jauh lebih dalam saat puisi Goethe tersebut diinterpretasikan dalam kerangka musik. Kekhasan Schubert dalam mengkomposisi dapat membuat karya tersebut lebih dikenal dibandingkan karya dari komponis lain yang menggunakan puisi yang sama. Sementara itu lieder An Die Musik yang dibuat pada tahun 1817 lebih jauh mengungkapkan hubungan pertemanannya dengan Schober yang terjalin dalam alunan musik dan melalui lagu inilah tercipta sebuah ungkapan terimakasih kepada musik. Jika 147 ditinjau dari tahun pembuatannya, kedua karya tersebut mengacu pada tahun – tahun awal pengkomposisian Schubert yang masih didominasi oleh pengaruh komponis Klasik seperti Beethoven, Haydn dan Mozart Keahlian Schubert merajut melodi yang bertautan dengan iringan piano menjadi sebuah kesatuan yang merupakan keinginan pribadinya untuk menempatkan keduanya setara (seimbang), saling mengisi dan menampilkan keunggulan masing-masing sebagai kesatuan menunjukkan konsep Klasik yang kental. Musik menjadi alat baginya untuk menjalin keintiman dengan para penulis syairnya, meskipun dalam berbagai sisi saat ia ingin karya tersebut ditampilkan keinginannya tidak dapat terpenuhi karena berbagai situasi baik kondisi ekonomi, maupun dalam kerangka keterbatasan menjalin relasi dengan pihak – pihak yang mengusung musiknya. Situasi ekonomi kota Vienna dan pengaruh – pengaruh musikal Beethoven, Haydn, dan Mozart telah membawanya menjadi pelopor gaya lagu seni modern Jerman. Karya lieder-nya menjadi cerminan perlawanan terhadap bentuk – bentuk musik yang lebih besar sekaligus kecenderungan virtuositas karya musik yang sedang digandrungi saat itu. Meskipun bisa dikatakan tidak berhasil namun dampaknya dapat dilihat dari penerbitan dan penyajian ulang karyanya. 148 Aspek-aspek keseimbangan yang didapati pada komposisi musik pada masa awal pengkomposisian lieder-nya menjadi ciri khas yang mendominasi pengolahan komposisinya. Beberapa gaya lieder yang khas adalah sebagai berikut. 1. Melodi yang cenderung mengikuti gaya lagu rakyat (folk song) yang mudah untuk diingat, 2. Struktur musik berbait dengan bentuk yang seimbang, 3. Penggunaan caesura, jeda yang tidak terduga dengan penggunaan fermata, 4. Penggunaan dinamika crescendo dan decrescendo sebagai akibat dari penemuan instrumen piano yang menggantikan harpsichord, 5. Gaya komposisi yang saling melengkapi dan seimbang antara melodi dan iringan dalam pembawaannya Karakteristik gaya yang diungkapkan diatas membuktikan bahwa gaya lieder Schubert lebih cenderung mengarah kepada gaya era Klasik yang lebih lirik dan tidak dramatik. Hal ini juga sekaligus merevisi anggapan dalam taraf tertentu bahwa Schubert dianggap mewakili komponis era Romantik dalam penciptaan lieder seperti yang dikutip pada awal tulisan ini karena dengan mencermati karya – karyanya akan ditemukan berbagai informasi yang lebih akurat untuk menunjukkan gayanya yang sesungguhnya. 149 Beberapa pengamat fakta musik yang lieder ditemukan Schubert oleh para penyaji menunjukkan dan adanya penyimpangan gaya pembawaan lieder tersebut kemudian ditelusuri kembali melalui berbagai review pertunjukan dan catatan dari orang – orang terdekat dan para sahabatnya. Meski ia jarang memberikan catatan dalam penulisan karyanya dan karena ia lebih sering memposisikan diri bukan sebagai penyaji musik solo namun kedekatannya dengan sahabat-sahabatnya menyentuh hati secara pribadi membuat catatan yang ditulis para sahabatnya mampu memberikan gambaran yang hampir menyeluruh terhadap karyanya sehingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk merumuskan gaya pembawaan lieder-nya yang sesungguhnya. Semangat Schubert untuk membuat karya – karyanya bagi para sahabatnya yang menjadi destinasi seninya menjadi sebuah karakter komponis Vienna sejati pada masanya. Konsep Tripartisi Molino pada akhirnya mampu menjadi sebuah landasan pijak untuk membuktikan bahwa intimasi sebuah karya musik memiliki daya esthesic yang lebih besar untuk dipakai sebagai inspirasi bagi reproduksi karya – karya Schubert yang jauh melebihi masa hidupnya. Hal tersebut dapat dilakukan tanpa harus kehilangan esensi sebagai karya seni yang menjawab kebutuhan pada masanya dan dapat dipertahankan gayanya hingga sekarang. 150 B. SARAN Sebuah karya musik sesederhana apapun bentuknya membutuhkan kejelian dalam prosesnya karena semua upaya yang dilakukan akan membutuhkan waktu. Oleh karena itu upaya menggali informasi yang lebih akurat mengenai gaya komponis perlu dilakukan oleh: 1. para penanggung jawab pembelajaran olah vokal klasik Barat secara umum dan lieder secara khusus sebagai bagian dari tanggung jawab artistik untuk menampilkan karya musik klasik Barat yang bercita rasa tinggi dan sempurna. Hal ini berarti sebuah perjuangan yang tanpa henti dari para pemerhati musik klasik Barat khususnya para pengajar dan penyanyi lagu seni lieder agar mencermati kompleksitas aspek penyajian karya secara individual meskipun berasal dari komponis yang sama bahkan dari karya yang secara sepintas terkesan sederhana dan artless. 2. Para pencinta musik klasik Barat agar bisa mengenal dan memberikan apresiasi yang proporsional kepada karya komponis berdasarkan latar belakang kehidupan komponis menyeluruh sesuai dengan jaman penciptaan musiknya. secara