162 Cari,dkk/ Analisis Potensial Rosen Morse I Menggunakan Metode Hypergeometry dan SUSY Operator Analisis Potensial Rosen Morse Hipergeometri dan SUSY Operator I Menggunakan Metode Cari, Fuzi Marati Sholihah, Suparmi Program Studi Ilmu Fisika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami no 36 Kentingan Surakarta email: [email protected] Abstrak - Potensial Rosen Morse I adalah model potensial yang digunakan untuk menerangkan tingkah laku getaran molekul antar atom. Spektrum energi dan fungsi gelombang potensial Rosen Morse I dapat dianalisis menggunakan metode hipergeometri dan SUSY Operator mekanika kuantum. Fungsi gelombang tingkat dasar yang dipengaruhi oleh potensial Rosen Morse I divisualisasikan dengan simulasi komputer. Energi dan fungsi gelombang yang dianalisis menggunakan metode hipergeometri dan sesuai dengan hasil yang diperoleh menggunakan SUSY Operator. Energi potensial Rosen Morse I dianalisis secara numerik mulai dari n = 0 hingga n = 5. Kata kunci : fungsi gelombang, Rosen Morse I, spektrum energi, hipergeometri, operator SUSY Abstract - Rosen Morse I potential is a potential model used to describe the behavior of molecular vibrations between atoms. Energy spectrum and wave functions Rosen Morse I potential can be analyzed using the methods and Susy hypergeometry operator of quantum mechanics. The ground state wave functions which is influenced by Rosen Morse I potential in visualization with computer simulations. Energy and wave function are analyzed using hypergeometric methods and in accordance with the results obtained using Susy Operator. Rosen Morse I potential energy analyzed numerically starting from n = 0 to n = 5. Key words: wave function, Rosen morse I, energy spectrum, hypergeometry, SUSY operator I. PENDAHULUAN Persamaan Schrödinger merupakan jantung dalam mekanika kuantum. Energi dan fungsi gelombang suatu sistem partikel dapat ditentukan dengan menyelesaikan persamaan Schrödinger secara langsung dari sistem partikel [1]. Persamaan Schrödinger untuk sistem partikel dipengaruhi oleh potensial yang energi potensialnya merupakan fungsi posisi. Persamaan Schrödinger biasanya diselesaikan dengan cara mereduksi persamaan Schrödinger menjadi persamaan diferensial orde dua, fungsi Hermit, Laguerre, hipergeometri. Di antara fungsi-fungsi tersebut, hanya persamaan fungsi hipergeometri yang mempunyai bentuk penyelesaian paling umum. Persamaan tersebut dirasa umum karena persamaan - persamaan diferensialnya dapat direduksi menjadi persamaan hipergeometri. Persamaan (1) merupakan persamaan diferensial orde dua fungsi hipergeometri [2] . Persamaan (1) dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan Schrödinger berbagai potensial. (1) Dalam dua dasa warsa terakhir, para ilmuwan dalam bidang mekanika kuantum membahas tentang penyelesaian PS partikel yang dipengaruhi potensial “shape invariant” dapat diselesaikan secara eksak [2, 3]. Beberapa jenis potensial seperti potensial Morse, Rosen Morse, Manning Rosen, Pöschl-Teller, Gendenshtein, Symmetrical Top, Eckart, yang mana kelompok shape invariant ini. mempunyai energi potensial yang fungsinya tidak cukup sederhana. Persamaan Schrödinger diaplikasikan pada potensial Rosen Morse I Penjabaran potensial Rosen Morse I dimulai dari persamaan umum Schrödinger (2) Potensial Rosen Morse I adalah (3) Persamaan (2) dimasukkan ke persamaan (3) maka diperoleh PS potensial Rosen Morse I Persamaan (4) direduksi ke hipergeometri dengan memisalkan dalam (4) persamaan (5) Pengubahan variabel diambil dari formula SUSY WKB [4]. Kemudian diambil dari buku Practical Quantum Mechanics [4, 5] Persamaan (5) diturunkan dua kali kemudian dimasukkan dalam persamaan (4) membentuk persamaan (6) (6) dan (7) Persamaan (6) dapat diubah ke dalam persamaan deferensial orde dua hipergeometri dengan cara Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823 Cari,dkk/ Analisis Potensial Rosen Morse I Menggunakan Metode Hypergeometry dan SUSY Operator 163 pendekatan z = 0 dan z = 1. Persamaan (6) mempunyai dua buah titik regular singular. merupakan titik regular singular, maka penyelesaian didekati dengan bentuk deret yaitu (8) Persamaan (8) dimasukkan ke persamaan (6) dipilih penyelesaian (9) dengan , menggunakan cara yang sama untuk z = 1 dipilih penyelesaian Dari uraian di atas dapat disimpulkan penyelesaian umum persamaan (4) adalah (10) bahwa (13) Persamaan potensial positif dan negatif adalah Operator SUSY Operator menggunakan persamaan [7] dapat (14) ditentukan A+ = dan A = (15) Sebelum menentukan operator SUSY terlebih dahulu menentukan superpotensial. Persamaan superpotensial untuk potensial Rosen Morse I ditebak dan ditentukan sehingga diperoleh persamaan oleh (11) dan diperoleh dari penjabaran persamaan (7) yang digunakan untuk menentukan fungsi gelombang. Energi potensial Rosen Morse I dapat ditentukan dengan metode hipergeometri (16) Persamaan (17) digunakan untuk menentukan fungsi gelombang potensial Rosen Morse I (12) Perkembangan mekanika kuantum telah membawa konsep simetri sebagai landasan berfikir para fisikawan. Simetri tidak hanya menyederhanakan diskripsi fisis, tetapi juga terkait dengan hukum kekekalan di alam. Secara matematis simetri suatu sistem dinyatakan sebagai sifat invariant suatu sistem bila dikenai transformasi suatu grup. SUSY Operator adalah simetri yang tetap invarian dalam transformasi yang mengubah boson menjadi fermion dan sebaliknya. Dalam sistem SUSY Operator mekanika kuantum terdapat operator super muatan yang komut dengan hamiltonian, maka operator super muatan adalah penyusun dari hamiltonian [6]. Kerangka acuan dari sistem SUSY mekanika kuantum dimungkinkan dari faktorisasi hamiltonian persamaan Schrödinger. Efeknya untuk memecahkan persamaan diferensial tidak linear untuk superpotensial yang termasuk dalam kelas Riccati [7]. Tidak semua bentuk dari persamaan Schrödinger memenuhi kriteria sebagai acuan pemecahan masalah, hanya beberapa potensial yang ada yang mungkin bisa dipecahkan secara eksak. Potensial-potensial yang dapat dipecahkan adalah suatu permasalahan yang menarik dalam mekanika kuantum itu sendiri. Adapun potensial-potensial yang memiliki fungsi gelombang yang ternormalisasi dan spektra tingkat energi adalah osilator harmonik, Coloumb, osilator isotropik, Morse, Pöschl- Teller, Rosen Morse, simetrical top, Kepler [6, 7]. Bentukbentuk potensial tersebut secara umum digambarkan dalam bentuk fungsi-fungsi aljabar yang telah dikenal seperti polinomial ekponensial atau besaran trigonometri. Hubungan persamaan Schrödinger standar dengan persamaan Schrödinger SUSY Operator adalah [7] (18) Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan besaran numerik energi dan fungsi gelombang potensial Rosen Morse I. (17) Energi potensial Rosen Morse I dijabarkan dari potensial positif dan negatif II. METODE PENELITIAN Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Persamaan fungsi gelombang dan energi menggunakan metode hipergeometri 2F1 b. Persamaan fungsi gelombang dan menggunakan metode SUSY Operator (19) (20) energi (21) (22) III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penjabaran energi dan fungsi gelombang menggunakan metode hipergeometri sama dengan metode SUSY operator. Metode hipergeometri dan SUSY Operator adalah metode matematis aljabar biasa sehingga lebih mudah penyelesaiannya. Contoh perhitungan fungsi gelombang tingkat dasar dengan hipergeometri dijabarkan dari persamaan (11) 2F1 = Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823 164 Cari,dkk/ Analisis Potensial Rosen Morse I Menggunakan Metode Hypergeometry dan SUSY Operator (23) Contoh perhitungan fungsi gelombang dengan metode SUSY dijabarkan dari persamaan (21) (24) Persamaan (23) dan (24) adalah persamaan fungsi gelombang potensial Rosen Morse I tingkat dasar. dan dimulai Apabila diketahui dari 0 sampai 5 maka energi potensial Rosen Morse I dapat dianalisis secara numerik. Dengan memisalkan maka energinya dapat dihitung berdasarkan pada Tabel 1. Energi potensial Rosen- Morse I dijabarkan menggunakan metode hipergeometri dan SUSY Operator sebagai (25) Tabel 1. Energi Potensial Rosen Morse I n 0 1 2 3 4 5 6 Gambar 1. Fungsi Gelombang Potensial Rosen Morse I IV. KESIMPULAN Spektrum energi dan fungsi gelombang tingkat dasar potensial Rosen-Morse I telah ditentukan menggunakan metode hipergeometri dan supersimetri. Dua metode itu telah menunjukkan adanya kesamaan hasil. Metode supersimetri lebih mudah dalam menentukan spektrum energi dan fungsi gelombangnya karena dalam perhitungannya tidak perlu menghitung persamaan Schrödinger. PUSTAKA [1] Bromley, D, A, Quantum Mechanics, Springer-Verlag, Dari Tabel 1 pada keadaan dasar energinya maksimum. Semakin besar nilai n energi yang dihasilkan menuju ke negatif tak terhingga. Gambar 1 menunjukkan contoh fungsi gelombang potensial Rosen-Morse I tingkat dasar dengan sumbu x adalah sudut dalam radian dan sumbu y adalah fungsi gelombang dalam femtometer. Secara fisis fungsi gelombang tersebut memiliki makna bahwa pada keadaan dasar (ground state) dapat direpresentasikan oleh fungsi gelombang yang ternormalisasi dan energi yang dihasilkan maksimum. Bentuk grafik menunjukkan fungsi invers sinus dikalikan dengan eksponensial. Fungsi gelombang tersebut dapat digunakan untuk menerangkan getaran molekul antar atom. Berlin, 1989. [2] Dehesa, J, S, and V, N, Sokorin, Information-theoretic measures for Morse and P¨oschl-Teller potentials, Department of Physics, Granada University, Spain, 2005 [3] Gorgun, N, S, Isik, F, Algebraic Treatment of Scattering via the Manning-Rosen Potential Related to the SO(2, 1) Group, physics department, Tokyo University, 2006 [4] Greiner, W, Quantum Mechanics, Physics Departement, Frankfurt University, 1989. [5] Eckmann, B, and L, Van der, Waerden, Practical Quantum Mechanics 1, physikalisches Institut der Universitat Freiburg, Berlin, 1971. [6] Inomata, A, Suparmi, Kurth, S, In Prociding of 18th international Colloqiumon Group teoritical Methods in Physical, eds, V, Dodonovand L, V manko, Springer, Berlin,199` [7] Suparmi, Mekanika Kuantum II, Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret,2011 TANYA JAWAB Mirza Satriawan, UGM: ? Apakah ada hal baru dalam penelitian saudara, terutama bukankah menyelesaikan persamaan diferensial sudah sering dilakukan? Fuzi Marati Sholihah : @ Ada pada penelitian terdahulu untuk penelitian potensial, biasanya diselesaikan menggunakan cara Nikiforov-Uforov. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823 Cari,dkk/ Analisis Potensial Rosen Morse I Menggunakan Metode Hypergeometry dan SUSY Operator 165 Penelitian kami menekankan pada subtitusi variabel dan parameter fungsi gelombang, sedangkan pada penelitian terdahulu substitusi variabel dan parameter tidak ditunjukkan. Sholihun, UGM : ? Apakah ini sudah pernah dilakukan peneliti lain dengan cara yang sama ? ? Cenderung teoritis atau komputasi ? Fuzi Marati Sholihah : √ Belum pernah, karena penelitian terdahulu metode yang digunakan Nikiforov-Uforov, sedangkan pada penelitian ini menonjolkan subtitusi variabel dan subtitusi parameter. √ Kami menggunakan teori dan komputasi. Pramudita Anggraita, Batan : ? Mohon bandingkan hasil dua metode yang atau hampir serupa ? ? Masalah apa yang telah dicoba diselesaikan ? ? Bagaimana metode penyelesaian yang digunakan lebih mudah dikerjakan daripada metode sebelumnya ? Fuzi Marati Sholihah: √ Dari dua metode/cara tadi maka hasil yang diperoleh sama. √ Fungsi gelombang dan energi dari potensial Rosen-Morse 1 √ Lebih mudah, karena sekali kita menentukan substitusi variabel bisa digunakan untuk menyelesaiakan potensial yang sejenis. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823