Skala Magnitudo Gempa Bumi

advertisement
Skala Magnitudo Gempa Bumi
Written by syafrizal
Monday, 14 July 2014 12:07 - Last Updated Monday, 14 July 2014 12:36
Setiap kali gempa bumi bumi terjadi, hal yang pertama sekali ditanyakan adalah berapa skala
gempa tersebut. Skala kekuatan gempa atau skala magnitudo gempa merupakan sebuah
ukuran logaritmik kekuatan gempa bumi atau ledakan bom berdasarkan pengukuran
amplitudo maksimum gelombang gempa bumi. Amplitudo tersebut tentu saja berdasarkan hasil
rekaman peralatan perekam gelombang gempa bumi. Nilai
skala gempa
bersifat logaritmik, ini berarti bahwa Skala gempa 6 = 10 x skala gempa 5, skala gempa 5 = 10
x skala gempa 4, dsb. Saat ini, terdapat beberapa skala magnitudo gempa yang digunakan di
dunia. Masing-masing magnitudo merekam gelombang gempa yang berbeda-beda sehingga
pembaca jangan heran apabila ketika gempa terjadi, skala magnitudo yang dikeluarkan BMKG,
USGS dan beberapa lembaga lain berbeda.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang skala gempa bumi, berikut
beberapa magnitudo yang digunakan oleh seismologi dalam mengamati gempa bumi yang ada
di seluruh dunia.
1. Magnitudo Lokal (ML); Ini merupakan skala magnitudo yang pertama sekali dikembang
oleh Charles Richter pada tahun 1935. Ide dasar beliau mengembangkan skala Magnitudo
Lokal ini adalah untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang kerap terjadi di California
berdasarkan skala sebuah alat dan bukan berdasarkan skala yang dirasakan oleh manusia.
Skala berdasarkan pengukuran alat (instrumen) in sangat bergantung kepada jarak alat
terhadap sumber gempa yang dapat dibaca berdasarkan simpangan Amplitudo maksimumnya
yang terekam pada seismogram. Data gempa yang terjadi di California ini akan terus dikumpul
oleh Pak C. Ricther sehingga menjadi data gempa dalam jangka waktu tertentu yang disebut
katalog gempa. Skala Magnitudo yang dikembangkan oleh C. Richter inilah yang saat ini kita
kenal sebagai Skala Richter (SR). Skala Richter atau Magnitudo Lokal ini cuma cocok
digunakan untuk gempa-gempa lokal saja atau gempa bumi yang berjarak kurang dari 600 Km
dan gempa-gempa kecil. Apabila jaraknya sudah melebihi 600 Km dan skala gempanya juga
besar, maka skala Richter ini sudah tidak sesuai lagi digunakan. Saat ini, stasiun pengamat
gempa yang ada di seluruh dunia sudah sangat jarang menggunakan skala magnitudo ini.
2. Magnitudo Gelombang Badan (Mb); Magnitudo gelombang badan ini dibuatkan untuk
mengatasi kelemahan Magnitudo lokal yang sangat terbatas pada jarak (kurang dari 600 Km).
Pada gempa-gempa yang jauh, fasa-fasa gelombang badan primer terekam sangat jelas
sehingga Magnitudo Mb ini memanfaatkan gelombang badan primer ini. Seperti yang saya
jelaskan di atas, babwa fasa gelombang ini sangat bergantung terhadap jarak dan makin jauh
dengan sumber maka akan ada efek pelemahan gelombang. Untuk mengatasi efek
peluruhan/pelemahan gelombang ini, pada perumusan dasar untuk menghitung magnitudo
harus adanya fungsi kalibrasi jarak dan kedalaman gempa sehingga stasiun pengamat gempa
yang berjarak 700 Km dengan stasiun pengamatan 900 Km mendapatkan skala yang sama
yang satu kejadian gempa yang sama.
1/2
Skala Magnitudo Gempa Bumi
Written by syafrizal
Monday, 14 July 2014 12:07 - Last Updated Monday, 14 July 2014 12:36
3. Magnitudo Gelombang Permukaan (Ms); Apabila magnitudo Mb memanfaatkan
gelombang badan, maka Magnitudo gelombang permukaan atau disingkat Ms menggunakan
simpangan/amplitudo gelombang permukaan. Penggunakan magnitudo gelombang permukaan
ini dikarenakan gempa yang berjarak lebih dari 600 Km dimana pusat gempanya dangkal,
maka gelombang gempa yang akan terekam didominasi oleh gelombang permukaan. Nilai
perioda gelombang gempa bumi yang digunakan untuk mengukur magnitudo gelombang
permukaan adalah perioda 20 detik dari gelombang Rayleigh dari seismometer komponen
vertikal.
4. Magnitudo Momen (Mw); Magnitudo ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1979
oleh Hiroo Kanamori dan Tom Hanks dan paling banyak digunakan saat ini. Magnitudo ini
mengukur “
seismic moment” atau momen seismik yang
menunjukkan seberapa besar energi yang dilepaskan untuk menghasilkan gempa bumi
berdasarkan luas rekahan, panjang slip dan sifat rigiditas (kekakuan) batuan. Saat ini, hampir
semua stasiun pengamat gempa bumi yang ada di seluruh dunia menggunakan skala ini.
Kawan-kawan dari media massa harusnya lebih sering menggunakan skala ini apabila meliput
berita gempa bumi dari luar negeri.
Semoga artikel tentang Skala Magnitudo Gempa Bumi ini bermanfaat dan menambah ilmu ge
mpa bumi
bagi kita
.
Sumber: http://www.ibnurusydy.com/mengenal-skala-magnitudo-gempa-bumi/
2/2
Download