bentuk molekul - Teknik Kimia UNDIP

advertisement
BENTUK MOLEKUL
(MOLECULE SHAPES)
RINGKASAN MATERI BAB 10
“MOLECULAR NATURE OF MATTER AND CHANGE 4ED”
MARTIN S. SILBERBERG
OLEH :
FAROUK ABDILLAH (21030112130042)
KELAS B
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
Abstrak
Dalam kehidupan ini kita tidak terlepas dari benda-benda
disekitar kita. Setiap benda, manusia, hewan, tumbuhan,
bahkan seluruh isi jagat raya ini terdiri berbagai materi
penyusun. Tahukah kamu apakah penyusun terkecil dari suatu
unsur, senyawa, ataupun materi itu? Itu disebut atom. Atom
ini terdiri dari proton yang bermuatan positif, elektron yang
bermuatan negatif, dan neutron yang bersifat netral. Atom ini
merupakan penyusun dari unsur, dan unsur akan menyusun
berbagai senyawa.
Setiap atom akan berusaha mencapai kestabilan. Apa
maksudnya? Karena ia harus mencapai kestabilan, maka ia
akan berikatan dengan unsur-unsur lain dengan membentuk
senyawa. Bagaimana penggambaran bentuk molekul dari
senyawa ini? Disini saya akan menjelaskan secara ringkas
sesuai dengan apa isi BAB 10 dari buku Martin S. Silberberg ini.
Demikian penggambaran dari isi ebook ini. Dimohon
saran dan kritiknya terhadap ebook ini agar dapat dilakukan
perbaikan kedepannya.
Terima Kasih.
Penulis
Farouk Abdillah
Bagian 1 Menggambarkan Bentuk Molekul dan Ion Dengan
Struktur Lewis
Dalam penyusunan struktur Lewis untuk suatu atom atau
unsur, kita dapat menuliskan simbol titik pada sekeliling atom yang
menggambarkan masing-masing atom dan juga atom-atom
disekelilingnya secara 2 dimensional. Tiap titik akan mewakili satu
elektron yang terdapat pada kulit valensi atom tersebut.
A. Penggambaran Struktur Lewis
Ada dua aturan dalam penyusunan struktur Lewis, yaitu:
1. Kaidah Duplet
Atom-atom yang memiliki satu elektron pada kulit
terluarnya dapat berikatan satu sama lainnya membentuk
aturan duplet. Contohnya adalah ion H dengan H membentuk
molekul H2.
2. Kaidah Oktet
Setiap atom akan berusaha mencapai kestabilan dengan cara
memenuhi kaidah oktet dimana unsur gas mulia telah
mencapainya. Atom tersebut akan cenderung berikatan
dengan atom yang lainnya untuk saling memberi atau
menerima elektron
Disini
saya
akan
lebih
menjelaskan
bagaimana
menggambarkan bentuk molekul dengan struktur Lewis
menggunakan aturan oktet. Bagaimana cara menggambarkannya?
Hal itu dapat dijelaskan oleh gambar berikut
Gambar 1.1 Bagan Pengambaran Struktur Lewis
Penjelasan detailnya sebagai berikut. Disini saya memakai senyawa
NF3 sebagai contoh.
1. Cek nomor Atom Relatif masing-masing atom
Letakkan atom yang memiliki elektronegatifitas paling
kecil daripada atom-atom lainnya sebagai pusat sebagai atom
pusat.
2. Jumlahkan seluruh elektron valensi
Pada NF3, N mempunyai 5 buah elektron pada kulit
terluarnya, sedangkan F memiliki masing-masing 7 buah
elektron pada kulit terluarnya.
[1xN(5e-)]+[3xF(7e-)} = 5e- + 21e- = 26e3. Gambarkan ikatan tunggal disekitar atom pusat yang berisi 2
buah elektron untuk masing-masing ikatan.
Hitung jumlah elektron tersisa :
3N-F x 2e- = 6e-, jasi sisanya = 26 e- - 6e- = 20e4. Tempatkan elektron yang tersisa pada masing-masing unsur
sehingga memenuhi kaidah oktet (duplet untuk H).
Pertama tempatkan elektron disekitar atom yang
keelektronegatifannya lebih tinggi. Jika masih ada yang tersisa,
tempatkan pada atom pusat
B. Ikatan Rangkap
Terkadang setelah langkah 1 sampai 4 dijalankan, atom pusat
tidak memenuhi kaidah oktet. Ini menunjukkan adanya ikatan
rangkap. Bagaimana mengatasi hal ini? Caranya adalah dengan
menemukan atom yang bisa membentuk ikatan rangkap. Ubahlah
ikatan bebas dari salah satu atom agar berikatan dengan atom
pusat.
C. Resonansi
Kita bisa menuliskan lebih dari satu struktur Lewis. Dengan
masing-masingnya memiliki posisi yang relatif sama terhadap atom
pusat. Seringkali terjadi satu ikatan rangkap bersebelahan dengan
ikatan tunggal dan membentuk satu kesatuan. Contohnya adalah
Ozon (O3) yang memiliki 2 macam isomer. Pada gambar ini
struktrur I dan struktur II identik, tetapi berbeda posisi dalam
penggambaran ikatan rangkap
Tetapi dari kedua penyusunan tersebut ternyata tidak tetap
karena ada gaya tolak menolak antara atom O yang berikatan
rangkap pada atom pusat dengan atom O yang berikatan tidak
rangkap dengan atom pusat. Posisi ikatan rangkap ini bisa berubahubah tergantung kondisinya. Fenomena berpindah-pindahnya
ikatan rangkap ini disebut Resonansi.
O3 tidak bisa bolak balik secara cepat dari struktur I ke struktur
II. Struktur sebenarnya lebih tepat disebut sebagai Resonansi Hibrid,
yaitu bentuk rata-rata dari kedua struktur tersebut. Resonansi Hibrid
dituliskan dengan garis putus-putus, yang menandakan adanya
delokalisasi.
D. Muatan Formal
Resonansi hibrid adalah bentuk rata-rata dari bentuk resonansi
dua struktur Lewis. Hal ini berartia ada salah satu struktur yang lebih
mendominasi. Cara menentukannya adalah dengan menggunakan
muatan formal.
Muatan formal dapat digambarkan sebagai jumlah elektron
valensi dalam atom bebasnya dikurangi dengan jumlah elektron
yang dimiliki atom tersebut dalam struktur Lewis. Muatan formal
untuk suatu molekul adalah 0 dan muatan formal suatu ion sesuai
dengan muatan ionnya.
Syarat dari muatan formal adalah sebagai berikut.
1. Muatan formal kecil baik positif maupun negatif lebih
cenderung dibandingkan yang besar
2. Muatan sama yang bersebelahan akan tolak menolak
3. Muatan formal dengan nilai negatif pasti merupakan atom
yang lebih elektronegatif.
E. Pengecualian Untuk Aturan Oktet Struktur Lewis
a. Molekul kekurangan elektron
Senyawa dengan atom pusat Be atau B cenderung
mempunyai eletron valensi yang kurang dari 8. Sebagai contoh
disini BF3 dan BeCl3.
b. Molekul memiliki elektron ganjil
Beberapa molekul mempunyai jumah elektron ganjil
sehingga tidak memungkinkan mencapai 8 elektron. Molekul
ini disebut radikal bebas. Sifatnya adalah tidak berpasangan,
tidak berikatan, bersifat paramagnetik, dan sangat reaktif.
Contohnya adalan NO2 dan jika berikatan dengan sesamanya
akan membentuk N2O4 dengan elektron valensi 8.
c. Ekspansi Kulit Valensi
Beberapa molekul/ion memiliki lebih dari 8 elektron
disekitar atom pusatnya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan
kapasitas
kulit
valensinya
dengan
memanfaatkan kulit d yang kosong untuk berikatan. Proses ini
hanya mungkin terjadi pada unsur nonlogam periode 3 atau
lebih. Sebagai contoh adalah SF6, PCl5, dan H2SO4.
Struktur Lewis SF6
Struktur Lewis PCl5
Struktur Lewis H2SO4
Bagian 2 Menggambarkan Bentuk Molekul Secara Tiga
Dimensi
Berdasarkan struktur Lewis suatu molekul, para ilmuwan
mengembangkan teori Valence-Shell Electron-Pair Repulsion
(VSEPR), suatu metode berdasarkan adanya tolakan antara
pasangan elektron. Pasangan elektron ini akan menempatkan diri
pada posisi yang sejauh mungkin dari pasangan elektron lainnya
untuk meminimalkan gaya tolak-menolak. Kelompok elektron
tersebut kemungkinan mengandung ikatan tunggal, ikatan rangkap
dua, ikatan rangkap tiga, elektron bebas, bahkan elektron tunggal.
Domain Elektron dan Bentuk Molekul
Domain elektron ditentukan berdasarkan pasangan
elektron valensi, apakah berikatan atau tidak. Sedangkan
bentuk molekul ditentukan oleh posisi pasangan elektron
terhadap pusat atom.Istilah yang secara umum digunakan
adalah AXmEn. A adalah atom pusat, X adalah pasangan
elektron yang berikatan, E adalah pasangan elektron bebas, m
menunjukkan jumlah pasangan elektron ikat, dan n
menunjukkan pasangan elektron bebas. Gambar dibawah
menunjukkan berbagai bentuk molekul.
a. Bentuk Molekul dengan 2 pasangan elektron
Jika ada 2 pasangan elektron yang berikatan dengan
atom pusat, maka PEI tersebut akan bergerak sejauh mungkin
dengan arah yang berlawanan. Hal tersebut mengakibatkan
bentuk yag dihasilkan berupa linier dengan sudut ikatan 180˚
b. Bentuk Molekul dengan 3 pasangan elektron
Tiga pasangan elektron disekitar atom pusat akan
memberikan gaya tolak menolak satu sama lainnya menuju
sudut seperti segitiga sama sisi dengan sudut ikatan 120˚.
Adanya elektron bebas dapat mempengaruhi besar sudut
ikatan, menjadi lebih kecil atau lebih besar, tergantung kepada
banyaknya pasangan elektron bebas yang dimiliki molekul
tersebut dan posisi dari pasangan elektron bebas tersebut.
Adanya ikatan rangkap juga mempengaruhi bentuk
molekulnya.
c. Bentuk Molekul dengan 4 pasangan elektron
Empat pasangan elektron disekitar atom pusat akan
memberikan gaya tolak menolak satu sama lainnya
membentuk tetrahedral dengan sudut sebesar 109,5o. Adanya
elektron bebas dapat mempengaruhi besar sudut ikatan,
menjadi lebih kecil atau lebih besar, tergantung kepada
banyaknya pasangan elektron bebas yang dimiliki molekul
tersebut dan posisi dari pasangan elektron bebas tersebut.
Adanya ikatan rangkap juga mempengaruhi bentuk
molekulnya.
Gaya tolak menolak antara pasangan elektron bebas menyebabkan
berkurangnya sudut ikatan ideal.
PEI-PEI > PEI-PEB > PEB-PEB
d. Bentuk Molekul dengan 5 pasangan elektron
Lima pasangan elektron disekitar atom pusat akan
membentuk Bipiramida Trigonal. Molekul ini mempunyai 2
posisi PEI disekitarnya dan memiliki dua sudut ikatan ideal,
yaitu 1200 dan 900.
e. Bentuk Molekul dengan 6 pasangan elektron
Enam pasangan elektron disekitar atom pusat akan
membentuk Oktahedral dengan sudut ikatan 900.
Download