BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Golongan darah adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Golongan darah adalah jenis darah dalam tubuh manusia yang ditentukan
berdasarkan sifat-sifat khusus darah tersebut. 1 Golongan darah terdiri dari empat
macam, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Melalui golongan darah seseorang
mampu dilihat kesehatan, sifat dan karakternya. Dewasa ini banyak yang mengaitkan
peranan golongan darah terhadap kehidupan seseorang. Salah satunya adalah negara
Jepang. Masyarakat Jepang percaya adanya keterkaitan antara golongan darah dengan
kepribadian, pekerjaan dan cinta.2
Golongan darah ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901, seorang
ilmuwan dari Austria.
3
Karl Landsteiner menerima penghargaan Nobel atas
pengamatannya tentang perbedaan golongan darah. Pada tahun 1930 saat Perang Dunia
II golongan darah digunakan oleh pemerintah Jepang untuk melatih tentara membentuk
kelompok pertempuran sesuai dengan golongan darahnya.
1
Golongan Darah, diakses dari htpps://kbbi.web.id/darah/golong, pada tanggal 14 November 2015 .
Evans, R. “Dating by blood type in Japan”.BBC News Magazine 28 April 2010.
www.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/8646236, diakses pada tanggal 29 September 2015.
3
Buerk, R. “Japan and blood types: Does it determine personality?”. BBC News Magazine 5
November 2012. www.bbc.com/news/magazine-20170787, diakses pada tanggal 29 September 2015.
2
1
2
Populasi masyarakat di Jepang terdiri dari 40 % yang memiliki golongan darah
A, dilanjutkan dengan 30 % untuk golongan darah O, 20 % untuk golongan darah B
dan 10 % untuk golongan darah AB. Banyak penelitian yang mengaitkan karakter
kepribadian seseorang dengan golongan darah. Salah satu contohnya, beberapa
perusahaan di Jepang memilih karyawannya sesuai dari golongan darah yaitu,
golongan darah A yang mempunyai tanggung jawab yang tinggi dan loyal terhadap
pekerjaan. 4 Selain itu, hubungan percintaan seseorang sangat berkaitan erat dengan
golongan darah. Melalui golongan darah, perbedaan sifat dan karakter untuk menjalin
suatu hubungan menjadi daya tarik untuk diamati. Oleh karena itu, penerjemah
memilih tema berupa terjemahan berjudul [Yappa A-gata da] tte iu na! karya Masako
Mitaki sebagai pemenuhan Tugas Akhir Prodi Bahasa Jepang.
Buku [Yappa A-gata da] tte iu na! terbagi menjadi enam bagian. Bagian
pertama; A-gata ningen no sugao to shinjitsu menceritakan tentang sifat dasar orang
Jepang yang bergolongan darah A. Bagian kedua; A-gata ningen no kihon seikaku
tentang sifat-sifat umum orang Jepang yang bergolongan darah A. Bagian ketiga; Agata ningen no jireishuu tentang opini dari berbagai orang yang memiliki kenalan
orang bergolongan darah A. Bagian keempat; A-gata ningen no ren’ai to kekkon
tentang sifat-sifat orang yang bergolongan Jepang A dalam percintaan dan pernikahan.
Bagian kelima; A-gata ningen ni taijin kankei tentang sifat-sifat orang Jepang yang
bergolongan darah A dalam pertemanan dan keluarga. Bagian keenam atau terakhir; A-
4
Ibid.
3
gata ningen no shokuba to shigoto berisi tentang sifat-sifat orang Jepang yang
bergolongan darah A dalam karir dan pekerjaan.5
Dalam Tugas Akhir ini akan diterjemahkan 2 sub-bab IV. Bab ini menceritakan
tentang sifat-sifat seseorang bergolongan darah A dalam hubungan percintaan Selain
itu, bab ini juga menceritakan hubungan percintaan seseorang bergolongan darah A
dengan golongan darah B, O, dan AB. Harapan dari hasil terjemahan tentang hubungan
percintaan dan antara golongan darah A dan golongan darah lainnya dapat memberikan
informasi kepada masyarakat umum sehingga dapat menjalin komunikasi yang baik.
1.2 Pokok Bahasan
Pokok bahasan dalam tugas akhir ini adalah terjemahan buku [Yappa A-gata
da] tte iu na! 2 sub-bab IV “A-gata ningen no ren’ai to kekkon” dalam Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
1.3 Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, digunakan acuan berupa Tugas Akhir
mahasiswa angkatan 2012 bernama Dyah Anggraini Ramadiningsih berjudul [Yappa,
A-gata da] tteiuna! Bab I dan 10 Sub-Bab II. Hasil terjemahan menceritakan tentang
riwayat dari golongan darah A. Menurut hasil terjemahan tugas akhir, riwayat dari
golongan darah A adalah seorang petani. Seorang petani tidak akan melewatkan sehari
5
Ramdiningsih, Dyah Anggraini. Terjemahan buku [Yappa, A-gata da] tteu iu na! bab 1 dan 10 subbab II. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2015. hlm. 2
4
pun tanpa menyiram tanamannya dan konsisten dalam pekerjaannya. Sifat konsisten
dalam pekerjaan merupakan ciri-ciri dari orang bergolongan darah A. Selain itu, bab
tersebut menceritakan jumlah presentase golongan darah A di Jepang, penyebaran
golongan golongan darah A di dunia, dan sifat-sifat dasar yang ada di golongan darah
A. seseorang bergolongan darah penyebaran golongan darah A terbanyak adalah
bagian negara Eropa timur, benua Afrika, Australia bagian selatan, Asia, dan negara
Rusia timur dan tengah. Selain itu, sifat-sifat dasar orang bergolongan darah A adalah,
mereka akan merasa cemas dan selalu berhati-hati, dapat membaur dengan sekitar
walaupun diri sendiri tidak menginginkan hal tersebut, lebih menyukai keselarasan
kelompok dibandingkan diri sendiri, dan sebagainya.6
Bagian yang sudah diterjemahkan terdiri dari bab Bab I dan 10 Sub-Bab II,
sedangkan Tugas Akhir ini akan diterjemahkan 2 sub-bab IV tentang sifat seseorang
bergolongan darah A dalam hubungan percintaan.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Menerjemahkan buku [Yappa A-gata da] tte iu na! 2 sub-bab IV “A-gata
ningen no ren’ai to kekkon” karya Masako Mitaki dalam Bahasa Indonesia
yang baik dan benar sehingga mudah di mengerti oleh pembaca.
6
Ibid. hlm. 93
5
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang buku [Yappa A-gata da] tte iu
na! 2 sub-bab IV “A-gata ningen no ren’ai to kekkon” karya Masako Mitaki.
1.5 Metode Penulisan
Pengertian Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber,
dalam buku The Teory and Practice of Translation, dalam buku Widyatama (1989:11)
Menerjemahkan merupakan memindahkan suatu pesan dari bahasa sumber ke dalam
bahasa penerima (sasaran) dengan pertama-tama mengungkapkan maknanya dan
kedua mengungkapkan gaya bahasanya.7
Dalam buku Penerjemahan dan Kebudayaan karya Benny Hoedoro Hoed, metode
terjemahan terdiri dari:
1. Metode Penerjemahan Kata Demi Kata
Metode ini dilakukan dengan cara menerjemahkan kata demi kata dan
membiarkan susunan kalimat sepert dalam teks sumber.
2. Metode Penerjemahan Idiomatis
Metode ini dilakukan untuk mengupayakan penemuan padanan, istilah,
ungkapan, dan idiom dari apa yang tersedia di dalam bahasa sumber sasaran.
7
Widyamartaya, A. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius. 1989. hlm. 11
6
3. Metode Penerjemahan Bebas
Metode ini adalah metode yang pengungkapkannya teks sumber sasaran sesuai
dengan kebutuhan calon pembaca, akan tetapi penerjemahan bebas tidak
melakukan penyesuaian budaya.
4. Metode Penerjemahan Semantik
Metode ini dilakukan oleh penerjemah dengan sangat menekankan pada
penggunaan istilah, kata kunci ataupun ungkapan yang harus dihadirkan dalam
terjemahannya.
5. Metode Penerjemahan Komunikatif
Metode ini dilakukan untuk mementingkan pesan yang terdapat di dalam teks
sumber, tetapi tanpa harus menerjemahkan secara bebas. Hal ini dilakukan
biasanya dalam penerjemahan brosur, pengumuman, ataupun tulisan popular.8
Dari metode-metode terjemahan di atas, akan digunakan metode penerjemahan
komunikatif dalan penugasan tugas akhir ini. Teks dalam buku [Yappa A-gata da] tte
iu na! 2 sub-bab IV “A-gata ningen no ren’ai to kekkon” karya Masako Mitaki cocok
menggunakan metode ini karena bersifat informatif sehingga menghasilkan terjemahan
yang baik dan mudah dipahami oleh pembaca.
Dalam proses terjemahan ada beberapa tahap yang harus dilalui. Tahap pertama
adalah menentukan buku dan bagian yang akan diterjemahkan. Setelah itu membaca
secara cepat (scanning) bagian yang akan diterjemahkan. Lalu, mencari kanji dan pola
8
Hoed, Benny Hoedoro. Penerjemahandan Kebudayaan. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 2006. hlm.
56-58.
7
tata bahasa yang terasa sulit. Mencari kanji dan pola tata bahasa Jepang menggunakan
kamus, buku pola tata Bahasa Jepang dan bertanya kepada guru atau teman. Langkah
selanjutnya adalah menerjemahkan kata per kata dan pola tata bahasa. Menerjemahkan
kata per kata sesuai dengan arti yang terdapat di dalam kamus dan buku pola tata
Bahasa Jepang. Kemudian, menyatukannya pada hasil terjemahan keseluruhan dengan
kalimay yang baik dan komunikatif.
Dalam buku H.G de Maar, dapat ditemukan beberapa petunjuk penerjemahan,
antara lain:
1. Berlakulah setia kepada aslinya dan berikanlah kebenaran, seluruh kebenaran
dan tak lain daripada kebenaran. Tidak boleh ada ide penting muncul dalam
terjemahan kalau ide itu tidak ada dalam karangan aslinya. Tidak boleh ada hal
kecil tetapi penting dihilangkan dari terjemahan kalau hal itu terdapat dalam
karangan aslinya.
2. Perhatikanlah secara seksama dalam semangat atau suasana apa karangan asli
ditulis. Kalau gayanya ramah, ramahlah dalam terjemahan anda; kalau luhur,
berikanlah pada terjemahan anda suatu nada yang luhur.
3. Sebuah terjemahan harus tak terbaca sebagai suatu terjemahan. Terjemahan
harus tidak mengingatkan akan karangan aslinya, tetapi harus terbaca wajar
seolah-olah muncul langsung dari pikiran si pelajar. Harus terbaca seperti
8
sebuah karangan yang asli. Terjemahan harus mengungkapkan segenap arti dari
karangan aslinya, tetapi tanpa mengorbankan tuntutan yang baik dan idiomatis.9
1.6 Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari tiga bab. Bab I yaitu pendahuluan, berisi tentang
latar belakang, pokok bahasan, tinjauan pustaka, tujuan penulisan, metode terjemahan,
dan sistematika penulisan. Bab II akan dipaparkan teks hasil terjemahan per kalimat
dan teks hasil terjemahan keseluruhan dalam bahasa Indonesia. Dalam Bab III, yaitu
penutup, akan diberikan kesimpulan isi terjemahan teks dari buku [Yappa A-gata da]
tte iu na! 2 sub-bab IV “A-gata ningen no ren’ai to kekkon”.
9
Op.cit.hlm. 12
Download