Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian

advertisement
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
PEMAHAMAN KONSEPTUAL :
PENDEKATAN DAN PENGERTIAN,
KERANGKA ANALISIS DAN TEORI
S. Djuarsa Sendjaja, Ph, D..
Drs. Tandiyo Pradekso, M. A.
Dr. turnomo Rahardjo
A.PENGERTIAN KOMUNIKASI, KOMPONEN DAN TUJUAN KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak
orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifinisikannya. Dari
banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat
disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu
orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang
terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks
tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik.
Gambar berikut menggambarkan apa yang dapat kita namakan
model universal komunikasi. Ini mengandung elemen-elemen yang
ada dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu
bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka,
atau komunikasi masa.
Konteks (Lingkungan
Saluran/
media
Pesan
Umpan balik
Sumber/
enkoder
Sumber/
enkoder
Penerima/
dekoder
Pesan
Bacaan Kuliah
Gangguan
Umpan balik
Penerima/
dekoder
Saluran/
media
Teori Komunikasi
Page 1
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
2. Komponen Komunikasi
a. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki
tiga dimensi:
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang
nyata atau berwujud.
2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status
di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang,
serta
aturan
budaya
masyarakat
di
mana
mereka
berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup
rasa
persahabatan
atau
permusuhan,
formalitas
atau
informalitas, serius atau senda gurau,
3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam,
hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masingmasing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Sebagai
contoh, terlambat memenuhi janji dengan seseorang (dimensi
temporal),
dapat
mengakibatkan
berubahnya
suasana
persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang
kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan
pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fisik).
Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak
perubahan lain. Proses komunikasi tidak pernah statis.
b. Sumber-Penerima
Kita
menggunakan
istilah
sumber-penerima
sebagai
satu
kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap
orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau
pembicara)
sekaligus
penerima
(atau
pendengar).
Anda
mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 2
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan
mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima
pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar
diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat
banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan
dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau
bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara
dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan
tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati,
persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyaratisyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
c. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan
pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding
(encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke
dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita
menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu.
Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita
menamai
tindakan
menerima
pesan
(misalnya,
mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding).
Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di
atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi,
anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai
enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai
dekoder
(decoder).
Seperti
halnya
sumber-penerima,
kita
menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak
terpisahkan
fungsi-fungsi
untuk
ini
menegaskan
bahwa
secara simultan.
anda
Ketika
menjalankan
anda berbicara
(enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar
(dekoding).
d. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 3
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989).
Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang
peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan
(content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan
bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada
pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak
layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan
tentang
tatacara
perilaku
nonverbal
(misalnya
kepatutan
sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga
merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai
banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang
komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin
banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi
sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari
perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya,
makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin
banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
e. Pesan
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita
mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau
kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya
kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau
tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga
berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh,
busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan,
berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut,
duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita
ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
f. Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang
sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita
menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda
secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 4
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita
juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara
visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium
bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh,
ini pun komunikasi (saluran taktil).
g. Umpan Balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke
sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau
dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda
panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang
lain
dalam
kedua
arah
adalah
umpan
balik.
Bila
anda
menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada
orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda
menerima
umpan
balik
dari
pesan
anda
sendiri.
Anda
mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan
anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari
orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai
bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan
kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya
adalah bentuk umpan balik.
h. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang
mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam
menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan.
Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini
membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang
diterima.
Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain
berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala
kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel dibawah
menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 5
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
Macam
Definsi
Contoh
Fisik
Interferensi
Desingan mobil yang lewat,
dengan
fisik
transmisi dengungan
isyarat
komputer,
atau kacamata
pesan lain
Psikollogis
Semantik
Interferensi
Prasangka
dan
bias
kognitif
atau sumber-penerima,
mental
yang sempit
Pembicaraan
dan Orang
pendengar
berbicara
bahasa
yang
memberi arti yang menggunakan
berlainan
pada
pikiran
dengan
berbeda,
jargon
atau
istilah yang terlalu rumit yang
tidak dipahami pendengar
Gangguan
dalam
komunikasi
tidak
terhindarkan.
Semua
komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak
dapat meniadakannya samasekali,
kita dapat mengurangi
gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih
akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima
pesan
nonverbal,
serta
meningkatkan
keterampilan
mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik
adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
i. Efek Komunikasi
Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau
lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap
tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Sebagai contoh,
anda
mungkin
bagaimana
memperoleh
menganalisis,
pengetahuan
melakukan
atau
belajar
sintesis,
atau
mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual
atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru
atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini
adalah dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh
cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola
atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 6
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
j. Etik dan Kebebasan Memilih
Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik
di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada
aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. Tidak
seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip
komunikasi yang etis sulit dirumuskan.
Seringkali kita
berdasarkan
dapat mengamati dampak komunikasi, dan
pengamatan
ini,
merumuskan
prinsip-prinsip
komunikasi yang efektif. Tetapi, kita tidak dapat mengamati
kebenaran atau ketidakbenaran suatu tindak komunikasi.
Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu
terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga
sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap
orang. Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan
bagian integral dalam setiap tindak komunikasi. Keputusan
yang kita ambil dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh
apa yang kita anggap benar di samping juga oleh apa yang kita
anggap efektif.
Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis, landasannya adalah
gagasan kebebasan memilih serta asumsi bahwa setiap orang
mempunyai
hak
untuk
menentukan
pilihannya
sendiri.
Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan memilih
seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar
pemilihan yang akurat. Komunikasi dikatakan tidak etis bila
mengganggu
kebebasan
memilih
seseorang
dengan
menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan informasi yang
relevan dalam menentukan pilihan. Oleh karenanya, komunikasi
yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang (1)
mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya
atau (2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan
dipilihnya.
Sebagai
contoh,
seorang
pejabat
rekruting
perusahaan mungkin saja membesar-besarkan manfaat bekerja
di Perusahaan X dan dengan demikian mendorong anda untuk
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 7
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
menentukan pilihan yang secara normal tidak akan anda ambil
(jika saja anda mengetahui fakta-fakta sebenarnya).
Dalam etik yang didasarkan atas kebebasan memilih ini, ada
beberapa persyaratan. Kita mengasumsikan bahwa orang-orang
ini sudah cukup umur dan berada dalam kondisi mental yang
memungkinkan mereka melaksanakan pilihan secara bebas.
Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa kebebasan memilih
dalam situasi mereka tidak akan menghalangi kebebasan
memilih orang lain. Sebagai contoh, anak-anak berusia 5 atau 6
tahun tidak akan siap untuk menentukan pilihan sendiri
(memilih menu mereka sendiri, memilih waktu untuk tidur,
memilih jenis obat), sehingga harus ada orang lain yang
melakukannya untuk mereka. Begitu juga, seseorang yang
menderita keterbelakangan mental membutuhkan orang lain
untuk mengambilkan keputusan tertentu bagi mereka.
Di samping itu, situasi lingkungan kehidupan seseorang dapat
membatasi kebebasan memilih ini. Sebagai contoh, anggota
tentara seringkali harus melepaskan kebebasan memilih dan
makan nasi bungkus, bukan roti keju, mengenakan seragam
militer, bukan jins, lari pagi, bukan tidur. Dengan menjadi
tentara, seseorang setidak-tidaknya harus melepaskan sebagian
hak mereka untuk menentukan pilihan sendiri. Akhirnya,
kebebasan memilih yang kita miliki tidak boleh menghalangi
orang lain untuk menentukan pilihan mereka sendiri.
Kita
tidak
kebebasan
bisa
untuk
membiarkan
mencuri,
seorang
karena
pencuri
dengan
memiliki
memberikan
kebebasan ini kita menghalangi korban pencurian untuk
menikmati kebebasan memilih mereka—hak untuk memiliki
barang dan hak untuk merasa aman dalam rumah mereka.
4. Tujuan Komunikasi
Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di
sini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar,
juga
tidak
perlu
mereka
yang
terlibat
menyepakati
tujuan
komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat
dikenali ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun. teknologi komunikasi
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 8
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
berubah
dengan
cepat
dan
drastis
(kita
mengirimkan
surat
elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi
pada
dasarnya
tetap
sama,
bagaimanapun
hebatnya
revolusi
elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang. (Arnold dan
Bowers, 1984; Naisbit.1984).
a. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri
(personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain,
anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang
lain.
Kenyataannya,
persepsi-diri
anda
sebagian
besar
dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri
dari
orang
lain
selama
komunikasi,
khususnya
dalam
perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain
kita
memperoleh
umpan
balik
yang
berharga
mengenai
perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti
ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak
jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif
ini membantu kita merasa "normal."
Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui
proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan,
prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan
orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian
besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain.
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik
diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi,
komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia
luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain.
Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi
untuk
mendapatkan
informasi
tentang
hiburan,
olahraga,
perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi,
serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita
peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh
dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 9
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan
akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai
hasil interaksi kedua sumber ini.
b. Untuk berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan
dengan orang lain (membina dan
memelihara hubungan
dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan
kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain.
Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita
untuk
membina
dan
memelihara
hubungan
sosial.
Anda
berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan
barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan
orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi
dengan mitra kerja.
c. Untuk meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar
mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena
adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita
membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih
banyak
bertindak
penyampai
pesan
sebagai
melalui
konsumen
media,
ketimbang
tetapi
tidak
sebagai
lama
lagi
barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu—
bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah,
atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai
bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga
menghabiskan
banyak
waktu
untuk
melakukan
persuasi
antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima.
Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha
mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha
mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan
baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku,
rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu
salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu,
dan sebagainya. Daftar ini bisa sangat panjang. Memang,
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 10
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak
berupaya mengubah sikap atau perilaku.
d. Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk
bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak,
pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan.
Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang
untuk
menghibur
orang
lain
(menceritakan
lelucon
mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita
yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir,
tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian
orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.
Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak
tujuan komunikasi yang lain. Tetapi keempat tujuan yang
disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang
utama. Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong
hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada
dunia ini.
Oleh karenanya,
setiap komunikasi barangkali
didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu
tujuan.
B. PENDEKATAN / ALIRAN KEILMUAN
Menurut Littlejohan (1996) dalam bukunya ”Theories of Human
Communcation ”, secara umum dunia masyarakat ilmiah menurut cara
pandang serta objek pokok pengamatannya dapat dibagi dalam tiga (3)
kelompok atau aliran pendekatan. Ketiga kelompok tersebut adalah
pendekatan
scientific
(ilmiah-empiris),
pendekatan
humanitic
(humaniora interpretif), serta pendekatan social science (ilmu-ilmu
sosial )
1) Pendekatan Scientific ( ilmiah empiris )
Pendekatan scinetific umumnya berlaku di kalangan para ahli
ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, biologi, kedokteran, matematika
dan lain-lain. Menurut pandangan ini ilmu diasosiasikan dengan
objektivitas. Objektivitas yang dimaksud adalah objektivitas yang
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 11
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
menekankan
Landasan
prinsip
filosofisnya
standarisasi
dalah
bahwa
observasi
dunia
dan
ini
konsistensi.
pada
dasarnya
mempunyai bentuk dan stuktur. Secara individual para peneliti boleh
jadi berbeda-beda pandangannya satu sama lain tentang bagaimana
rupa atau macam dari bentuk dan stuktur tersebut. Namun apabila
para peneliti melakukan penelitian terhadap suatu fenomena dengan
menggunakan metode yang sama maka akan dihasilkan temuan
yang sama. Inilah hakekat objektivitas dalam kotneks standarisasi
observasi dan konsistensi
Ciri utama lainnya dari kelompok pendekatan ini adalah
adanya pemisahan yang tegas antara ”known” objek atau hal yang
ingin diteliti) dan ”knower” (subyek pelaku atau pengamat). Salah
satu metode penelitian yang lazim dilakukan adalah metode
”eksperimen”.
Melalui
metode
ini,
si peneliti
secara
sengaja
melakukan suatu percobaan terhadap objek yang ditelitinya. Tujuan
penelitian lazimnya diarahkan pada upaya mengukur ada tidaknya
pengaruh atau hubungan sebab aibat di antara dua variabel atau
lebih, dengan mengontrol pengaruh dari variabel lainnya. Prosedur
yang umum dilakukan adalah dengan cara memberikan atau
mengadakan suatu perlakuan khusus kepada objek yang diteliti
serta meneliti dampak atau pengaruhnya. Sebagai contoh: lima ekor
tikus diberi suntikan X, sementara tikus lainnya (yang mempunyai
ciri yang sama) tidak, setelah kurun waktu tertentu (misalnya setelah
1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan, dan seterusnya ) dibandingkan ada
tidaknya perbedaan diantara kedua kelompok lima ekor tikus
tersebut. Kalau ternyata ada perbedaan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa perbedaan tersebut terjadi karena pengaruh dari suntikan X
tersebut.
2) Pendekatan humanistic ( humaniora-interpretatif)
Apabila
aliran scientific mengutmakan prinsip objektivitas,
maka kelompok pendekatan humanistic mengasosiasikan illmu
dengan prinsip subjectivitas.perbedaan-perbedaan pokok antara
pendekatan humanistic dan scientifik dapat kita lihat pada bagan
berikut
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 12
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
no
Pandangan
Scientific
Humanistic
tentang
1
manusia
Manusia dianggap pasif. Manusia
aktif
Tidak ubahnya dengan penuh
dan
dengan
benda-benda yang ada kreativitas
di alam ini
2
Tujuan ilmu
Untuk
Mengutamakan
menstandarisasikan
kreativitas individual
observasi
3
Ilmu
Sesuatu yang berada di Sesuatu yang berada
pengetahuan luar
diri didalam
pengamat/peneliti
diri
(pemikiran,
interpretasi)
pengamat / peneliti
4
Fokus
Dunia hasil penemuan
perhatian
5
Hubungan
known
Dunia
para
penemunya
Pemisahan yang tegas
dan
Cenderung
tidak
memisahkan
knower
6
Upaya
perolehan
Konsensus
Mengutamakan
interpretasiinterpretasi alternatif
Dalam konteks ilmu-ilmu sosial, salah satu bentuk metode
penelitian yang lazim dipergunakan adalah ”partisipasi observasi”,
melalui metode ini, si peneliti dalam mengamati sikap dan perilaku
dari orang-orang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan diri
secara aktif dalam kehidupan orang-orang yang ditelitinya. Misalnya
bergaul, tinggal di rumah ornag-orang tersebut, seerta ikut serta
dalam aktivitas sehari-hari mereka dalam kurun waktu tertentu (1
minggu, 1 bulan dan seterusnya). Interpretasi atas sikap dan
perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, tidak hanya didasarkan
atas informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara atau tanya
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 13
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
jawab dengan orang-orang yang ditelitinya, tetapi juga atas dasar
pengamatan langsung dan pengalaman berinteraksi dengan mereka
Pandangan klasik dari aliran humanistic adalah bahwa cara
pandang
seseorang
tentang
sesuatu
hal
akan
menentukan
penggambaran dan uraiannya tentang hal tersebut. Karena sifatnya
yang subyektif dan interpretatif,maka pendekatan aliran humanistic
ini lazimnya cocok diterapkan untuk mengkaji persoalan-persoalan
yang menyangkut sistem nilai, kesenian, kebudayaan, sejarah dan
pengalaman pribadi.
3) Pendekatan Social Science (ilmu-ilmu sosial )
Pendekatan yang diterapkan para pendukukng kelompok
aliran ini pada dasarnya merupakan gabungan atau kombinasi dari
pendekatan-pendekatan
scientific
dan
humanistic.
Dalam
hal,
pendekatan ilmu sosial merupakan perpanjangan dari pendekatan
ilmu alam, karena beberapa metode yang diterapkan banyak
diantaranya yang diambil dari ilmu alam, karena metode yang
diterapkan banyak diantaranya ygn diambil dari ilmu alam. Namun
dalam perkembangan selanjutnya
metode-metode pendekatan
aliran humanistik juga diterapkan dalam konteks ilmu-ilmu sosial ,
salah satu bentuk metode penelitian yang lazim dipergunakan yang
diambil dari pendekatan scientiic adalah mempergunakan statistik
sebagai
alat
analisis
data.
Sedangkan
yang
diambil
dalam
pendekatan humnistik adalah partisipasi obeservasi. Melalui metode
ini, si peneliti
dalam mengambil sikap dan perilaku dari orang-
orang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan diri secara aktif
dalam kehidupan orang-orang yang ditelitinya. Misalnya bergaul,
tinggal di rumah orang tersebut, serta ikut dalam aktivitas seharihari orang yang ditetlitinya, tidak hanya didasarkan atas informasi
yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan orang-orang yang
ditelitinya, tetapi juga atas dasar pengamatan langsung dan
pengalaman interaksi dengan mereka.
Dipergunakannya
dua
pendekatan
”scientific
”
dan
:humanistic” yang masing-masing berbeda prinsip ini, adalah karena
yang menjadi onjek studi dalam ilmu pengetahuan sosial adalah
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 14
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
kehidupan
manusia.
Untuk
memahami
tingkah
laku
manusia
diperlukan pengamatan yang cermat dan akurat. Untuk ini jelas
bahwa pengamatan harus dilakukan seobyektif mungkin agar
hasilnya dapat berlaku umum umum tidak bersifat khusus. Dengan
kata lain, para ahli ilmu sosial sepeti halnya ahli ilmu alam harus
mampu mencapai kesepakatan atau konsensus mengenai hasil
temua ”relatif” dalam arti dibatasi oleh faktor-faktor waktu, situasi
dan
kondisi
tertentu.
Disamping
faktor
objektivitas,
pengetahuan sosial juga mengutamakan faktor
ilmu
penejelasan dan
interpretasi. Hal ini disebabkan oleh manusia yang jadi objek
pengamatan
adalah
mahluk
yang
aktif,
memiliki
daya
pikir,
berpengetahuan, memegang prinsip dan nilai-nilai tertentu, serta
sikap tindakannya dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itulah
maka
interpretasi
subyektif
terhadap
kondisi-kondisi
spesifik
tingkah laku manusia yang menjadi obyek pengamatan juga
diperlukan guna menangkap makna dari tingkah laku tersebut
Interpretasi dan penjelasan juga diperlukan karena meskipun
berdasarkan ciri-ciri biologis, sosial, atau ciri-ciri lainnya manusia
dapat dibagi dalam beberapa katagori-katagori tertentu, tidak
berarti bahwa masing-masing baik secara individual maupun
kelompok akan mempunyai persamaan dalam hal sikap dan
perilakunya. Misalnya 3 orang ( si A, si B dan si C ) semuanya
memiliki
beberapa
karakteristik
individual
yang
sama
yakni
semuanya wanita, semuanya bekerja sebagai guru SD dan semuanya
berpendidikan tamtan sarjana. Namun demikian orang tersebut
boleh jadi masing-masing akan mempunyai perbedaan satu sama
lainnya mengenai sikap dan perilakunya tentang sesuatu hal.
Bidang kajian imu komunikasi sebagai salah satu ilmu
pengetahuan sosial, pada dasarnya difokuskan pada pemahaman
tentang bagaimana tingkah laku manusa dalam menciptakan,
mempertukarkan
dan
menginterpretasikan
pesan-pesan
untuk
tujuan tertentu. Namun dengan adanya dua pendekatan yang
diterapkan, muncul dua kelompok masyarakat ilmuwan komunikasi
yang berbeda baik dalam spesifikasi objek permasalahan yang
diamatinya, maupun dalam hal aspek metodologis serta teori-teori
dan
Bacaan Kuliah
model-model
yang
dihasilkannya.
Kalangan
ilmuwan
Teori Komunikasi
Page 15
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
komunikasi yang mendalami bidang studi speech commnication
(komunikasi ujaran) umumnya banyak menerapkan metode aliran
pendekatan
humanistic.
Teori-teori
yang
dihasilkannya
pun
lazimnya disebut teori retorika. Sementara para ahli ilmu komukasi
yang meneliti bidang – bidang stui lainnya seperti ilmu komunikasi
antar
pribadi,
komunikasi
kelompok,
komunikasi
organisasi,
komunikasi massa dan lain-lain, umumnya banyak menerapkan
metode
pendekatan
scientifik.
Teori-teori
yang
dihasilkannya
biasanya disebut teori komunikasi (communication theory), namun
demikian, pengelompokan semacam ini sekarang tidak jelas lagi.
Karena dalam prakteknya, kalangan ilmuwan yang mendalami
bidang
kajian
pendekatan
humanistic
komunikasi
scientific,
juga
ujaran
sementara
banyak
sering
itu
diterapkan
pula
menerapkan
pendekatan-pendekatan
dalam
penelitian
tentang
masalah-masalah komunikasi antarpribadi, komuniikasi kelompok,
komunikasi organisasi, komunikasi massa dan lain-lain
C. PENGERTIAN TENTANG ILMU DAN TEORI DALAM KOMUNIKASI
Terdapat banyak definisi tentang ilmu yang dirumuskan oleh para
ahli. Masing-masing mempunyai penekanan arti yang berbeda satu
dengan lainnya. Beberapa definisi tentang ilmu antar lain :
” ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik,
pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut
kaidah-kaidah umum ” ( Nasir, 1989 )
” konsepsi
rasionalisme,
ilmu
dapat
pada dasarnya mencakup
digeneralisasi,
dan
dapat
tiga
hal:
adanya
disistematisasi
(
Shaphere, 1974 )
” pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subyektif,
dan konsistenti dengan realitas sosial ( Alfred Schutzm 1962 )
” Ilmu tidak hanya merupakan suatu pengetahuan yang terhimpun
secara sistematik, tetapi juga merupakan metodelogi” ( Tan, 1964 )
Dari keempat definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada
dasarnya
adalah
pengetahuan
tentang
sesuatu
hal,
baik
yang
menyangkut alat (natural) atau sosial ( kehidupan masyarakat), yang
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 16
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
diperoleh manusia melalui proses berpikir. Pengertian ilmu dalam dunia
ilmiah menuntut tiga ciri, pertama, ilmu harus merupakan suatu
pengetahuan
yang
didasarkan
pada
logika,
kedua,
ilmu
harus
terorganisasi secara sistematik. Ketiga ilmu harus berlaku umum.
1) Pengertian Ilmu Komunikasi
Pengertian
mengenai
ilmu
komunikasi
pada
dasarnya
mempunyai karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara
umum. Hanya saja objek perhatiannya difokuskan pada peristiwaperistiwa komunikasi antar manusia. Salah satu definisi yang cukup
jelas mengenai ilmu komunikasi diberikan oleh Berger dan Chaffe
dalam
bukunya
handbook
of
Communication
Science
1987.
Menurutnya, Ilmu komunikasi adalah ”suatu pengamatan terhadap
produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan
lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan
digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang
berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistemsistem tanda dan lambang”.
Pengertian ilmu komunikasi yang dijelaskan oleh ”Beerger dan
Chaffe
memberikan
3
(tiga)
pokok
pikiran,
pertama
objek
pengamatan yang jadi fokus perhatian dalam ilmu komunikasi
adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda
dan lambang dalam konteks kehidupan manusia. Kedua, ilmu
komunikasi bersifat ilmiah empiris dalam arti pokok-pokok pokiran
dalam ilmu komunikasi (dalam bentuk teori) harus yang berlaku
umum. Ketiga, ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan, fenomena
sosial yang berkatian dengan produks, proses dan pengaruh dari
sistem-sistem tanda dan lambang.
Ilmu komunikasi pada dasarnya adalah pengetahuan tentang
peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui penelitian tentang
sistem, proses dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan
sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan.
2) Pengertian Teori dalam Komunikasi
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 17
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung
beberapa pengertian sebagai berikut :

Teori adalah abstraksi dari realitas

Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan definisidefinisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspekaspek dunia empiris secara sistematis

Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi, dan
aksioma-aksioma dasar yang berkaitan

Teori
terdiri
dari
teorema-teorema
yakni
generalisasi-
generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris
Pada
dasarnya
teori
merupakan
”konseptualisasi”
atau
penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena. Teori
memiliki dua ciri umum, pertama semua teori adalah ”abstraksi”
tentang suatu hal. Dengan demikian teori sifatnya terbatas. Teori
teentang radio kemungkinan besar tidak dapat dipergunakan
untuk menjelaskan hal-hal yang menyangkut televisi. Kedua,
semua reori adalah konstruksi ciptaan individual manusia. Oleh
sebab itu sifatnya relatif, dalam arti tergantung pada cara
pandang si pencipta teori, sifat dan aspek hal yang diamati,
seerta kondisi-kondisi lain yang mengikat seperti waktu, tempat
dan lingkungan sekiratnya
Jadi secara sederhana dapat diartikan bahwa teori komunikasi
pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis
tentang
fenomena
peristiwa
komunikasi
dalam
kehidupan
manusia. Peristiwa yang dimaksud mencakup produksi, porses,
dan pengaruh dari sistem-sisstem tanda dan lambang yang
terjadi dalam kehidupan manusia.
3) Penjelasan dalam Teori
Penjelasan dalam teori tidak hanya menyangkut penyebutan
nama
dan
pendefinisian
variabel-variabel,
tetapi
juga
mengidentifikasikan kebeeraturan hubungan di antara variabel.
Menurut Littlejohn (1987), penjelasan dalam teori berdasarkan pada
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 18
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
”prinsip keperluan” yakni suatu penjelasan yang menerangkan
variabel-variabel
apa
yang
kemungkinan
dieperlukan
untuk
menghasilkan sesuatu. Contoh : Untuk menghasilkan X, barangkali
diperlukan adanya Y dan Z.
Selanjutnya, Littlejohn menjelaskan bahwa prinsip kepeprluan
ini ada tiga macam yaitu 1) causal necessity ( keperluan kasual ) 2)
Practical necessity (keperluan praktis), dan 3) logical necessity (
keperluan logis). Keperluan kasual berdasarkan atas hubungan
sebab-akibat. Umpamanya, karena ada Y dan Z maka terjadi X.
Keperluan praktis menunjuk pada kondisi hubungan tindakankonsekuensi. Kalua menurut prinsip keperluankausal X terjadi
karena Y dan Z, maka menurut prinsip penjelasan keperluan ppraktis
Y dan Z memang bertujuan untuk, atau praktis akan menghasilkan
X. Prinsip yang keiga (prinsip keperluan logis) beerdasarkan pada
azas konsistensi logis. Artinya Y dan Z secara konsisten dan logis
akan selalu menghasilkan X.
Penjelasan dalam teori juga lebih lanjut dapat dibagi dalam
dua katagori : Penjelasan yang memfokuskan pada orang/pelaku
(person centered) dan penjelasan yang memfokuskan pada situasi
(situation
centered).
Penjelasan
yang
memfokuskan
pada
orang/pelaku menunjuk pada faktor-faktor internal yang ada dalam
diri
seseorang
(si
pelaku).
Semenetara
penjelasan
yang
memfokuskan pada situasi menunjuk pad faktor-faktor yang ada di
luar diri orang tersebut ( faktor eksternal )
4) Sifat, Tujuan dan Fungsi Teori
Sifat dan tujuan teori, menurut Abraram Kaplan (1964), adalah
bukan semata untuk menemukan fakta yang tersembunyi, tetapi
juga suatu cara untuk melihat fakta, mengorganisasikan serta
mempresentasikan fakta tersebut. Suatu teori harus sesuai dengan
ciptaan Tuhan, dalam arti dunia yang sesuai
dengan ciri yang
dimilikinya sendiri. Dengan demikian teori yang baik adalah teori
yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung oleh fakta serta
dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Apabila konsep dan
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 19
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
penjelasan teori tidak sesuai dengan realitas maka keberlakuannya
diragukan dan teori demikian tergolong teori semu.
Teori juga mempunyai fungsi. Menurut Littlejohn, fungsi teori
adalah

Mengorganisasikan dan menyimpulkan
Ini berarti dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukan
secara sepotong-sepotong. Kita perlu mengorganisasikan dan
mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan. Pola-pola
dan hubungan-hubungan harus dapat dicari dan ditemukan.
Pengetahuan kita
tentang pola-pola dan hubungan-hubungan
ini kemudian diorganisasikan dan disimpulkan. Hasilnya (berupa
teori) akan dapatdipakai sebagai rujukan atau dasar bagi upayaupaya studi berikutnya.

Memfokuskan
Artinya hal-hal atau aspek-aspek dari suatu objek yang diamati
harus jelas fokusnya. Teori pada dasarnya hanya menjelaskan
tentang suatu hal,bukan banyak hal

Menjelaskan
Maksudnya adalah bahwa teori harus mampu membuat suatu
penjelasan tentang hal yang diamatinya. Penjelasan ini tidak
hanya berguna untuk memahami pola-pola hubungan hubungan,
tetapi juga menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tertentu.

Mengamati
Fungsi ini menunjukkan bahwa teori tidak saja menjelaskan
tentang apa yang sebaiknya diamati, tetapi juga memberikan
petunjuk bagaimana cara mengamatinya. Oleh karena itulah teori
yang baik penting karena bisa dijadikan sebagai patokan untuk
mengamati hal-hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teori.

Membuat prediksi
Meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu, namum
berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu
perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal-hal
yang digambarkan oleh teori juga tercerminkan dalak kehodupan
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 20
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
di masa sekarang. Fungsi prediksi ini terutama sekali penting
bagi bidang-bidang kajian komunikasi terapan seperti peersuasi
dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika
kelompok kecil, periklanan, public relation, dan media massa

Heuristik
Aksioma umum menyebutkan bahwa teori yang baik adalah teori
yang diciptakan dapat merangsang timbulnya upaya-upaya
apenelitian selanjutnya. Hal ini dapatterjadi apabila konsepkonsep
dan
penjelasan-penjelasan
teori
cukup
jelas
dan
operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penelitianpenelitian selanjutnya

Komunikasi
Menunjukkan bahwa teori sebenarnya tidak menjadi monopoli si
penciptanya.
terbuka
Teori
terhadap
harus
dipublikasikan,
kritikan-kritikan.
didiskusikan,
Dengan
cara
ini
dan
maka
modifikasi dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan

Kontrol/mengawasi
Fungsi ini bersifat normatif. Hal ini dikarenakan bahwa asumsiasumsi teori dapat kemudian berkembang menjadi norma-norma
atau nilai-nilai yang dipegang dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan
kata
lain,
teori
dapat
berfungsi
sebagai
sarana
pengendali atau pengontrol tingkah laku kehidupan manusia

Generatif
Fungsi ini terutama sekali menonjol di kalangan pendukung
tradisi/aliran pendekatan interpretatif dan teori kritis. Menurut
pandangan
teori
ini,
teori
juga
berfungsi
sebagai
sarana
perubahan sosial dan kulturasi, serta sarana untuk menciptakan
pola dan car kehidupan yang baru.
5) Pengembangan Teori
Proses pengembangan atau pembentukan teori umumnya mengikuti
model pendekatan ekperimental yang lazim dipergunakan dalam
ilmu pengetahuan alam. Menurut pendekatan ini, biasa disebut
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 21
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
hypothetic-deductive method ( metoda hipotetis-deduktif), proses
pengembangan teori melibatkan empat tahap sebagai berikut :

Developing questions (pengembangan pertanyaan )

Forming hypotheses ( membentuk hipotesis)

Testing the hyphotheses ( menguji hipotesis )

Formulating theory ( menformulasikan teori )
Ada beberapa patokan yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur
dalam mengevaluasi kesahihan teori antar lain :

Cakupan
teoritis
(theoritical
scope
)
yang
menjadi
permasalahan pokok disini adalah apakah suatu teori yang
dibangun memiliki prinsip ”generality” atau keberlakuuan
umum

Kesesuaian ( appropriateness ), yakni apakah isi teori sesuai
dengan
pertanyaan-peertanyaan
/
permasalahan-
permasalahan teoritis yang diteliti.

Heuristic. Yang dipertanyakan adalah apakah suatu teori yang
diebntuk punya potensi untuk menghasilkan penelitian atau
teori-teori lainnya yang berkaitan

Validitas ( validity) atu konsistensi internal dan eksternal.
Konsistensis internal mempersoalkan apakah konsep dan
penjelasan teori konsisten dengan pengamatan. Konsistensi
eksternal
mempertanyakan
apakah
teori
yang
dibentuk
didukung oleh teori teori lainnya yang telah ada

Parsimony (kesederhanaan ). Inti pemikirannya adalah bahw
teori yang baik adalah teori yang berisikan penjelasanpenjelasan yang sederhana.
D. KOMPONEN KONSEPTUAL DAN JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI
Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu
pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, definisi mengenagi
komunikasi yang diberikan para ahli pun sangat beragam. Masingmasing punya penekanan arti, cakupan,m dan konteksnya yang
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 22
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
berbeda sat usama lainnya. Frank.E.X.Dance (1976) seorang sarjana
Amerika yang menekuni bidang komunikasi, menginventarisasi 126
definisi komunikasi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Dari
definisi-definisi ini ia menemukan adanya 15 (lema belas) komponen
konseptual pokok antara lain :
1. Simbol-simbol / verbal / ujaran
Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal
(Hoben, 1954)
2. Pengertian / pemahaman
Komunikasi
adalah
suatu
proses
dengan
mana
kita
bisa
memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan
proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan
situasi yang berlaku (Anderson, 1959)
3. Interaksi / hubungan / proses sosial
Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah satu
perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakantindakan kebersamaan tidak akan terjadi (Mead, 1963)
4. Pengurangan rasa ketidakpastian
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi
rasa
ketidakpastian,
beertindak
secara
efektif,
mempertahankan atau memperkuat ego (Brandlund, 1964)
5. Proses
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan,
emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan simbolsimbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan
lain-laian (Berelson dan Steiner, 1964)
6. Pengalihan/penyampaian/pertukaran
Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada
adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke
benda atau orang lainnya. Kata komunikasi kadang-kadang
menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai
sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan
proses upaya pengalihan. Dalam banyak kasus, apa yang
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 23
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersama. Oleh
karena itu komunikasi juga menuntut adanya partisipasi (Ayer,
1955)
7. Menghubungkan / menggabungkan
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu
bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya (Ruesch, 1957)
8. Kebersamaan
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari
semula dimiliki oleh sesorang (monopoli seseorang) menjadi
dimiliki oleh dua orang atau lebih (Gode, 1959)
9. Saluran/alat/jalur
Komunikasi
adalah
alat
pengiriman
pesan-pesan
kemiliteran/order, dan lain-lain seperti telegraf, telepon, radio,,
kurur, dan lain-lain (American Colledge Dictionary)
10.
Replikasi/memori
Komunikasi
adalah
proses
yang
mengarahkan
perhatian
seseorang dengan tujuan mereplikasi memori (Cartier dan
Harwood, 1953)
11.
Tanggapan diskriminatif
Komunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisme
terhadap suatu stimulus (Stevens, 1950)
12.
Stimuli
Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai penyampaian
informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber
terhadap penerima (Newcomb, 1966)
13.
Tujuan / kesengajaan
Komunikasi pada dasarnya, penyampaian yang disengaja dari
sumber
terhadap
penerima
dengan
tujuan
mempengaruhi
tingkah laku pihak peneerima (Miller 1966)
14.
Bacaan Kuliah
Waktu / situasi
Teori Komunikasi
Page 24
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
Proses
komunikasi
merupakan
suatu
transisi
dari
suatu
keseluruhan struktur situasi ke situasi yang lain sesuai pola yang
diinginkan (Sondel, 1956)
15.
Kekuasaan / kekuatan
Komunikasi
adalah
suatu
mekanisme
yang
menimbulkan
kekuatan/kekuasaan (Schacter, 1951)
Kelimabelas komponen diatas merupakan kerangka acuan yang
dapat dijadikan sebagai dasar dalam menganalisis fenomena peristiwa
komunikasi. Komponen-komponen tersebut, baik secara tersendiri, secaa
gabungan
(kombinasi
dari
beberapa
komponen)
ataupun
secara
keseluruhan, dapat dijadikan sebagai fokus perhatian dalam penelitian
E. JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI
Menurut Litlejohn (1989), berdasarkan metode penjelasan serta
cakupan objek pengamatan, secara umum teori-teori komunikasi dapat
dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama disebut kelompok teoriteori umun (general theory) kelompok kedua adalah kelompok teori-teori
kontekstual (contextual theories)
Ada empat jenis teori yang diklasifikaasikan masuk ke dalam
kelompok teori-teori umum yaitu
1. Teori fungsional dan struktura
Ciri dua jenis teori ini adalah adanya kepercayaan pandangan
tentang beerfungsinya secara nyata stuktur yang berada di luar diri
pengamat. Menurut pandangan ini, seorang pengamat adalah bagian
dari stuktur. Oleh karena itu cara pandangnya juga akan dipengaruhi
oleh struktur yang berada di luar dirinya
Meskipun pendekatan fungsional dan struktural ini sering kali
dikobinasikan, namun masing-masing mempunyai titik penekanan
yang
berbeda.
linguistik,
Pendekatan
menekankan
strukturalisme
pengkajiannya
yang
pada
berasal
hal-hal
dari
yang
menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem sosial. Pendekatan
fungsionalime yang berasal dari biologi, menekankan pengkajiannya
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 25
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
tentang cara-cara mengorganisasikan an mempertahankan sistem.
Apabila ditelaah kedua pendekatan ini sama-sama mempunyai
penekanan yang sama yakni tentng sistem sebagai struktur yang
berfungsi
Kedua pendekatan ini mempunyai beberapa persamaan dan
karakteristik sebagai berikut
a. Baik
pendekatan
strukturalisme
maupun
pendekatan
fungsionalisme, dua-duanya sama-sama lebih mementingkan
synchrony (stabilitas dalam kurun waktu tertentu) daripada
diachrony (perubahan dalam kurun waktu tertentu.)
b. Kedua
pendekatan
memusatkan
sama-sama
perhatiannya
pda
mempunyai
kecenderungan
akibat-akibat
yang
tidak
diinginkan daripada hasil-hasil yang sesuai tujuan. Kalangan
sturkturalis tidak mempercayai konsep-konsep subjectivitas dan
kesadaran. Bagi mereka yang diamati terutama sekali adalah
faktor-faktor yang berada di laur kontrol kesadaran manusia
c. Kedua pendekatan sama-sama punya kepercayaan bahwa realitas
itu pada dasarnya objectif dan independent (bebas). Oleh karena
itu pengetahuan, menurut pandangan ini, dapat ditentukan
melalui metode pengamatan (observasi) empiris yang cermat.
d. Pendekatan sturkturalisme dan fungsionalime juga sama-sama
bersifat dualistik, karena kedua-duanya memisahkan bahasa dan
lambang
dari
pemikiran-pemikiran
dan
objek-objek
yang
disimbolkan dalam komunikasi. Menurut pandangan ini, dunia ini
hadir karena dirinya sendiri, sementara bahasa hanyalah alat
untuk merepresentasikan apa yang telah ada
e. Kedua pendekatan juga sama-sama memegang prinsip the
correspondence theory of truth (teori kebenaran yang sesuai).
Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitas.simbolsimbol harus merepresentasikan sesuatu secara akurat
2. Teori-teori behavioral dan cognitive
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 26
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
Sebagaimana
halnya
dengan
teori-teori
stukturalis
dan
fungsional, teori-teori behavioral dan kognitif juga merupakan
gabungan dari dua tradisi yang berbeda. Asumsinya tentang hakekat
dan cara menemukan pengetahuan jgua sama dengan aliran
strukturalis
dan
fungsional.
behavioral dan kognitif
Perbedaan
utama
antara
aliran
dengan aliran stukturalis dan fungsional
hanyalah terletak padafokus pengamatan serta sejarahnya. Teoriteori strukturalis dan fungsional yang berkembang dari sosiologi
dan ilmu-ilmu sosial lainnya cenderung memusatkan pengkajiannya
pada hal-hal yang menyangkut stuktur sosial dan budaya, semenara
teori-teori behavioral dan kgonitif yang berkembang dari psikologi
dan
ilmu-ilmu
pengatahuan
behavioral
lainnya,
cenderung
memusatkan pengamatan padasiri manusia secara individual. Salah
satu konsep pemikirannya yang terkenal adalahssentang model ”SR” (Stimulus
- respons) yang menggambarkan proses informasi
antara ”stimulus (rangsangan) dan ”respon” (tanggapan)
Teori-teori
Behavioral
dan
cognitif
juga
mengutamakan
variabel analitic (analisis variabel). Analisis ini pada dasarnya
merupakan upaya mengidentifikasikan variebl-variabel kognitif yang
diangap penting serta mencari hubungan korelasi diantar variabel.
Anlisis ini juga menguraikan tentang cara-cara bagaimana varabelvariabel
proses
kognitif
dan
informasi
menyebutkan
atau
menghasilkan informasi tertentu
Komunikasi menurut pandangan teori ini, dianggap sebagia
manifestasi dari tingkah laku, proses berpikir dan fungsi ”bioneural” dari individu. Oleh karenanya, variabel-variabel penentu
yang memegang peranan penting terhadap sarana kognisi seseorang
(termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrol dan kesadaran
orang tersebut.
3. Teori-teori konvensional dan interaksional
Teori-teori
ini
berpandangan
bahwa
kehidupan
sosial
merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara
serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal
ini
bahasa
Bacaan Kuliah
dan
simbol-simbol
komunikasi.menurut
teori
ini,
Teori Komunikasi
Page 27
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
dianggap sebagai alat perekat masyarakat. Kelompok teori ini
berkembang dari aliran pendekatan ”interaksionisme simbolis ,
sosiologi dan filsafat bahasa ordiner. Bagi kalangan pendukung
teori-teori
ini, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode
interpretasi
Berbeda dengan teori-teori stukturalis yang memandang
stuktur
sosial
sebagai
penentu,
teori-teori
inteaksional
dan
konvensional melihat stuktur sosial sebagai produk dari interaksi.
Fokus pengamatan teori-teori ini bukan terhadap stuktur, tetapi
bagaimana bahasa dipergunakan untuk membentuk stuktur sosial,
serta bagaimana bahasa dan simbol-simbol lainnya direproduksi,
dipelihara serta diubah dalam penggunaanya. Makna menurut
pandangan teori ini, tidak merupakan suatu kesatuan obyektif yang
ditransfer melalui komunikasi, tetapi muncul dari dan diciptakan
oleh interaksi. Dengan kata lain, makna merupakan produk dari
interaksi
Menurut teori-teori interaksinal dan konvensional, makna
pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh
melalui interaksi. Oleh karena itu, makna dapat berubah dari wakti
ke waktu, dari koneksi ke koneksi,serta dari satu kelompok sosial ke
kelompok sosial lainnya. Dengan demikian sifat objektivitas dari
makna adalah relatif dan temporer
4. Teori-teori kritis dan interaktif
Gagasan-gagasan teori ini banyak berasal dari berbagai tradisi,
seperti sosiologi interpretif, pemikiran Max Weiber , phenomenology
dan hermeneutic.
Meskipun ada beberapa perbedaan di antara teori-teori yang
termasuk dalam kelompok ini, namun terdapat dua karakteristik
umum. 1) penekanan terhadap peran subyektifitas yang didasarkan
pada pengalaman individual. 2) makna atau ”meaning” merupakan
konsep kunci dalam teori-teori ini. Pengalaman dipandang sebagai
meaning
centered
atau
dasarpemahaman
makna.
Dengan
memahami makna dari suatu pengalaman, seseorang akan menjadi
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 28
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
sadar akan kehidupan dirinya. Dalam hal ini bahasa menjadi konsep
sentral
karena
bahasa
dipandang
sebagai
kekuatan
yang
mengemudikan pengalaman manusia.
Disamping persamaan umun, juga terdapat perbedaan yang
mendasar antara teori-teori interpretatif dan teori-teori kritis dalam
hal
pendekatannya.
Pendekatan
menghindarkan sifat-sifat
teori
interpretif
cenderung
perpektif dan keputusan-keputusan
absolut tentang fenomena yang adiamati, pengamatan, menurut
teori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentatif dan relatif.
Sementara teori-teori kritis lazimnya cenderung menggunakan
keputusan-keputusan yang absolut prespektif dan juga politis
sifatnya.
Berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori
komunikasi secara umum dapat dibagi dalam konteks atau tingkatan
sebagai berikut :
a) Intrapersonal Communication
Adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang.
Yang menjadi pusat perhatian disini adalah bagaimana jalannya
proses pengolahan informasi yang dialami seseorang melalui
sistem syarat dan indranya. Teori-teori komunikasi intrapersonal
umumnya membahas mengenai proses pemahaman, ingatan dan
interpretasi
terhadap
suatu
simbol-simbol
yang
ditangkap
melalui pancaindera
b) Interpersonal communication
Adalah komunikasi antarperorangan yang bersifat pribadi, baik
yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatankegiatan seperti percakapan tatap muka, percakapan melalui
telepon, surat menyurat pribadi merupakan contoh-contoh
komunikasi
antarpribadi.teori-teori
komunikasi
antarpribadi
umumnya memfokuskan pengamatannya pada bentuk-bentuk
dan sifat hubungan, percakapan, interaksi dan karakteristik
komunikator
c) Group communication
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 29
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
Komunikasi
kelompok
memfokuskan
pembahasannya
pda
interaksi di antara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil.
Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi.
Teori-teori komunikasi kelompok antara lain membahas tentang
dinamika
kelompok,
efisiensi
dan
efektivitas
penyampaian
informasi dalam kelompok, pola dan bentuk komunikasi, serta
pembuatan keputusan.
d) Organizational communication
Komunikasi
organisasi
menunjuk
pada
pola
dan
bentuk
komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi
formal
dan
informal,
serta
bentuk-bentuk
komunikasi
antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan teori-teori
komunikasi organisasi antara lain menyangkut stuktur dan fungsi
organisasi, hubungan antar manusia , komunikasi dan proses
pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi
e) Mass communication
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yang
ditujukan
kepada
komunikasi
intrapribadi,
dan
sejumlah
massa
khalayak
melibatkan
yang
aspek-aspek
besar.
k
Proses
omunikasi
komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok,
komunikasi
organisasi.
umumnya memfokuskan
Teori-teori
komunikasi
massa
perhatiannya pada hal-hal yang
menyangkut strukutr media, hubungan media dan masyarakat,
hubungan antara media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari
komunikasi massa, serta dampak serta hasil
komunikasi masa
terhadap individu
F. EMPAT PERSPEKTIF DALAM ILMU KOMUNIKASI
Dilihat dari metode dan logika terdapat 4 (empat ) perspektif yang
mendasari pengembangan teori kommuniaksi. Keempat perpektif tersebut
adalah
1. Covering Laws theories
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 30
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
Pada dasarnya pemikiran Covering Laws theories berangkat
dari prinsip sebab akibat atau hubungan kausal. Rumusan umum
dari prinsip ini antara lain diceerminkan dalam pernyataanpernyataan hipotesis yang berbunyi : Jika A....................maka
B.................... Pemikiran covering laws model ini diperkenalkan oleh
Dray. Menurut Dray penjelasan covering laws theories didasarkan
pada
dua
asas.
Pertama,
bahwa
teori
berisikan
penjelasan-
penjelasan yang berdasarkan pada keberlakuan umum/hukum
umum.
Kedua,
bahwa
penjelasan
teori
berdasarkan
analisa
keberaturan
Keterbatasan dari perpestif ini antara lain a) keberlakukan
prinsip universalitas
bersifat relatif, b). Formula statistik covering
laws sulit diterapkan dalam mengamati tingkah laku manusa karena
pada dasarnya tingkah laku manusia itu berubah-ubah dan sulit
diterka. C) manusia dalam kehidupannya juga terikat oleh ikatanikatan kultur spesifik;d) kehidupan manusia penuh keragaman dan
kompleks, e) sifat kehidupan manusia bisa berubah-ubah f) analisa
covering laws terlalu didasarkan pada perhitungan-perhtungan
statistik yang belum tentu sesua dg realita
2. Rules
Pemikiran rules theori didasarkan prinsip praktis bahwa
manusia
aktif
memilih
dan
mengubah
aturan-aturan
yang
menyangkut kehidupannya. Umpamanya si A mempunyai suatu
maksud tertentu ( Y ) dalam upayanya mencapai Y ini, ia akan aktif
dan selektif melakukan tindakan tertentu ( X )
Ciri penting dari rules theori ; 1) aturan (rules) pada dasarnya
merefleksikan fungsi-fungsi perilaku dan kognitif yang kompleks
dari
kehidupan
manusia.
2)
aturan
menunjukkan
sifat-sifat
keberaturan yang berbeda dari keberaturan sebab akibat
3. System theories
Secara umum pemikiran pendekatan sistem mempunya empat
ciri/sifat pokok yaitu a) sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri
dari bagian-bagian, elemen-elemen, unsur-unsur, yang masingmasing mempunyai karakteristiknya sendiri b) sistem berada secara
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 31
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
tetap dalam lingkungan yang berubah. C) sistem hadir sebagai
reaksi atas lingkungan, d) sistem merupakan koordinasi dari hierarki
Kerangka kerja sistempada dasarnya tidak bersifat monolitis,
sistem mempunya 3 model yaitu : a) General system theory. b)
sybermetics dan c) struktural fuction
4. Symbolic interactions
Kerangka
pemikiran
symbolic
interation
berasal
dari
disiplin
sosiologi. Terdapat tujuh proposisi umum yang mendasari pemikiran
symbolic interactionism
a. Bahwa tingkah laku dan interaksi antar manusia dilakukan
melalui peraturan lambar –lambang yang mengandung arti
b. Orang menjadi manusiawi setelah berinteraksi dengan orangorang lainnya
c. Bahwa masyarakat merupakan himpunan dari orang-orang yang
berinteraksi
d. Bahwa manusia secara sukarela aktif membentuk tingkah lakunya
sendiri
e. Bahwa kesadaran atau proses berpikir seseorang melibatkan
proses interaksi dalam dirinya
f. Bahwa manusia membangun tingkah lakunya dalam melakukan
tindakan-tindakan
g. Bahwa untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan
penelaahan tentang tingkah laku / perbuatan yang tersembunyi
A. Pokok –Pokok Pikiran George Herbert Mead
Menurut Mead
orang adalah aktor (pelaku dalam masyarakat.
Bukan reaktor. Sementara social act (tindakan sosial) merupakan
payungnya. Mead juga menuyatakan bahwa tindakan merupakan
suatu unit lengkap yang tidak bisa dianalisis menurut bagianbagiannya secara terpisah. Tindakan sosial mencakup tiga bagian
yang saling berkaitan
1. Individual gesture (gerak isyarat awal) dari seorang individu
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 32
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
2. Respon (tanggapan) atas gerak isyarat tersebut dari individuindividu lainnya, baik secara nyata ataupun tersembunyi
3. Asil dari tindakan yang dipersepsikan oleh kedua belah pihak
Menurut
Mead
masyarakat
merupakan
hmpunan
dari
perbuatan-perbuatan kooperatif yang berlangsung di antara para
warga/anggotanya namun demikian perbuatan kooperatif ini bukan
hanya
menyangkut
proses
fisik-biologis
saja,
tetapi
juga
menyangkut aspek psikologis krn melibatkan proses berpikir
Salah satu konsep pokok yang dicetuskan Mead adalah konsep
the generalized other. Konsep ini pad ahakekatnya menunjukkan
bagaimana seseorang melihat dirinya sebagaimana orang-orang
lain melihat dirinya
B. Pokok –Pokok Pikiran Herbert Blumer
Herbert
Blumer
adalah
pencetus
istilah
”symbolic
interactionism pikiran-pikiran Blumer antara lain
1. Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan pemahaman
arti dari sesuatu tersebut
2. Pemahaman arti ini diperoleh melalui interaksi
3. Pemahaman arti ini juga merupakan hasil proses interpretasi.
Dengan demikian meaning atau arti dalam sesuatau,menurut
Blumer , merupakan hasil dari proses internal dan eksternal
Blumer seperti halnya Mead, memandang orang
sebagai
aktor, bukan reaktor. Tindakan atau aksi sosial menurut Blumer
merupakan perluasan dari tindakan-tindakan individu dimana
masing-masing
individu
menyesuaikan
tindakannya,
sehingga
hasilnya merupakan gabungan.
Dalam pembahasannya Blumer juga mengemukakan aspekaspek metodologi, kegiatan penyelidikan atau penelitian yang
dilakukan umumnya menyangkut enam hal
1. Peneliti harus memiliki kerangka kerja atau model empiris yang
jelas hal ini penting karena penelitian tidak bisa dilakukan dalam
tingkatan abstraksi yangtidak bisa diukur dalam realita
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 33
Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian
2. Penelliti
harus
mempunyai
pertanyaan-pertanyaan
sebgai
kerangka permasalah pokok yang akan dikaji
3. Penelitia harus melakukan pengumpulan data melalui cara-cara
yang realistis
4. Peneliti harus mampu menggali pola-pola dan karakteristikkarakteristik hubungan berdasarkan data yang ada
5. Peneliti harus membuat interpretasi atas hasil pengumpulan
datanya
6. Peneliti juga mengonseptualisasikan hasil penyelidikannya
C. Pokok –Pokok Pikiran Manford Kuhn
Secara umum pokok pikiran Manfor Kuhnlebih bersifat mikro
dan empiris/kuantitatif. Ada 4 hal yang dikemukakan oleh Kuhn :
1. Objek sasaran
Obyek sasara bisa mencakup semua aspek realitas, dapat
berbebtuk benda, kualitas, peristiwa, atau keadaan
2. Rencana tindakan
3. Orientational other
4. Konsep diri
D. Pokok –Pokok Pikiran Kenneth Burke
Bacaan Kuliah
Teori Komunikasi
Page 34
Download