BAIJ2 L\l\DASAN TEORI 2.1 Pengertian Dem.ografi Demografi berasal dari bahc.sa Yunani yang berarti rakyat atau. penduduk dan "Grqfein" adalah ffienuiis. "Demos" adalah Maka Jemografi ndalah tulisan-tuEsan atau karangan-karangan mcngenai rakyat atau penduduk. fstilah ini dlpakai untuk pertama kalinya oleh Achille Gui11ard dalam karangannya yang berjudul "Liements de S!a!lsttque Humaine ulf Demngraphic Compan:s"' pada tahun 1885. Donald J.Bogue (1973) dalam bukunya yang berjudul "Principles of Demugraphy" memherikan definisi Demografi sehagai berikut: "Demografi athdah Hmu yang mempelajari secara statistik dan mal':cmatik tentang besar 1 kornposisi dan distribusi penduduk dan prTuhahan-perubahannya komponen dernografi sepanjan:g masa melah.J:i y.ai:tu Kebhi.ran bekerjanya (Fertilitas). (1\IortaHtas), Perk.awinan, Migrasi, dan .\'IobHitas Sosi2l" 5 Kematian 9 Heberapa ukuran k'"llantltatifuntuk tingkat kematian, antara lain: a. Angka Kematian Kasal" (Crude Death Rate =CDR) CDR didcfinisikan sebagai jumlah kematian pada ter::entu dibagi deogan jumlah penduduk pada tersebut tahun pertengahan tahun Secara konvensionaJ, angka kematian untuk 1000 orang dapat dinyatakan der:gan . di mana : D = jumlah kcmatian pada tahun x P = Jumlah penduduk pada pcnengahan tahun x k !COO h. A.ngka Kem2-tian M(':nurut Umur ( Age Specific Death Rate ASDR) Tingkat kematian rncnurut sederhana yang ha:1ya umur adalah suatu menur:_ju.tc.l.can suatu sub angka yang kelompok dalam penduduk itu sehingga dalam bentuk rumus dapat dinyatakan dengan: jASDR,. = k I dimana: Ll' -'--1 I ASDR;-' Ting;.;-2!kematian untuk kelompok urnur i_ D; - Kema ian penduduk kclompok umur i. 10 Pi Jumlah penduduk pada pertcngahan tahun kelompok i. k - lOOO. c. Angk.\o_ Kema.tbm Bayi (Infimt A1ortality Rate= IMR) lMR mcmpakan angka kematian bayi yang bemmui dibawa:1 l tahun., sehingga dalsm bentuk rumus dapat dinyatakan dengan : 1 ., ! IL\JR 1 -'-D -K - ' : B I dimana D:; = Jumlah kernatian pada anak anak dibawah umur 1 tahLLn_ 2.2 B Jmnlah kdahiran hidup dalam tahun x. k - ;ooo_ Tabe! Morta!it.as (f.£fe Table) Tabe1 mortalitas (l{fe !able) rnempakan aiat me:-nberikan populasi_ analisa mortalitas yang gambanm mengenai tiogl<at kematian (mortalita) dalam Terdapat du.a :nacam cant yang biasa ti,1gbt kematian yaitu scbuah digunakan dalam menentukan cara lang ung (direct method) dan cara tidak langsung (indtrect method). Cara langsung rnengumpuikan keterangan mengenai kcmatian yang terjadi selama kurun waktu terteJ.tu (biasa;cya satu tahun scbelum \vaktu wawancara) dan membagi angka tersebut ciengan pcmbagi yang tepat, biasanya 11 jumlah penduduk . Cara tidak langsung mempcrkirakan tingkat kemalian dcngan menggunakan infonnasi tertentu yang tidak berhubungan langsung dengan data kematian, seperti struktur umur penduduk, jumlah anak yang iahir hidup dan jumlah anak yang masih hid up, kemudian dikonversikan dengan m tode tertentu (BPS; p56). Banyak negara berkcmbang tidak memiliki data yang mengenai kematian dari lcngkap penduduknya dikarcnakan inforrnasi yang dikumpu!kan tidak rinci , atau tidak dapat digunakannya karena data tidak rnenye\uruh. Dalam kasus ketidaktersediaan data tersebut, ru11i demografi mcnggunakan teknik tak langsung (indirect techniques) yaitu teknik pendekatan dengan mcny-usuTJ sebuah model mortalitas atau model table kehid:tlpan (model /if;: tables). Walaupun secara teori kita tidak dapat menentukan waktu yang tersisa bagi seseorang. Dalam penggunaannya terdapat dua macam lif'c table yang biasa digunakan, &."'ltara 1a1n . a. Complete LU?: Table b. Abridge L fe J(Jllie Pada complete life table, umur ditampilkan dengan imerva1 l tahcm (0,1,2,3,... ). Scdangkan pada interval leblh dari satu abridfie life table, umur ditampilkan dcngan (biasanya 5 :ahem periode), dimulai dengan 0 dar; meningkat menjadi I ,5,10,15 dan sclC"'!.lsnya. Grup pertama dan kedua adalah grup "dibawah l tahun" rian "1-4 tahun'·, hal ini disebabkan f::husus dan pentingnya tingkat kematian bayi (LVJR)(Epidemiological Rulletin; p. 3). 12 Heberapa komponen yang pada life tah!e antara lain : a. Umur tepat (x), kolom tersebut menur:jukkan bahwa anggo:a cohort yang dimaksud telah mejalani hidup selama tepat x tahun arau pada saat tersebut bcrada pada ulnng tnhunnya yang ke-x. b. Interval umur (n). untuk umur 0-1 Pada abridge l[(e table digunakan interval umur 1 tahun, inte"'·al ,1 untuk i-4, dan sclanjutnya de11gan interval 5. c. Jumlah orang yang bcrhasi! mencapai umur tepat x Clx) lo bcrarti jumJah orang yang saat lepat lahir, scdangkan untuk h berartjumlah orang yang berhasil mencapai ulang tahunnya ya:1g ke-1, dan setemsny2.. Dalam setiap tabel kerr:c..tlan, nilai 10 ditcn"tukan :;ecara scmbara:1g, dimana ditentukan t0 = unt1.2l< 100_000 (at2.u memudahkar1 QF·Jc)_ membactt, biasanya Besar kecilnya 10 tidak akan rnempengan;hi intcrprc:tasi tebel ke:l;atian_ Oleh karena itu lu di ebut radiks tabel kematian, yaitu mc:t.·pckan jumiah orang yang akan diikuti sejak kelahirarmya sampai scmua orang tersebut meninggal. Jika diketahui !;. = 65.5 berarti bahwa rne:eka yang lahir, 65_5% diantaranya dapat mer,capai u1ang tab.:nnya yang ke-5. 13 d Rata-rata angka tahun hiCup oleh yang meninggal antara umur x dan x+n (,a,.), walaupun nilai tcrschut penting dalam pcrhitungan tetapi kcrap kali fa.ktor tersebut tidak muncul pada life table_ Pada abridge lire tabel terdapat beberapa nilai ,a_ Untuk yang mcninggal pada inten.'<d umur 5 tn.hun menggunakan nilai ,a,, -2_5_ Indonesia mcmiliki tingkat IMR (Infant l\4ortality Rate) dibawah 0,1.Untuk group umur 0 c_ Tingkat !<::ematian (fil-Vl.x). Nilai tcrscbut diperoleh pembagian angka kematian pada interval x dan x+l jumlah orang pad a sub grup umur tertentu (Px). dari has;] (dx) der.gan 14 \ f Probabilitas kcmatian antara umur tepat x dan x+n (nq;.,:). nqx dihimng berdasarka.'1 tingkat kematian sub grup umur tcrtentu. Nilai tersebut menunjukkan peluar:g kcmatian antara umur x dan- x+n. grup terakhir pada life tabl<>, saat kematian tidak peluar,g kcmatian ada!ah l. Jibt nilai 5q40= Untuk sub tcrclakkan, maka 0,05 berarti sckitar 5% dari mercka yang telah mencapai ulang tahunnya ke 40 meninggal sebelum mencapai umur 45(40-i-5) tahun_ ! 0 nxnfvf, !' • g_ Jumlah waktu dalam tahurt orang hidup yang dijalani antara umur tcpat x dan x+n (nLx). Setiap anggota dari sebuah cohort yang hid up memberikan se_iumlah tahun hidup untuk nilai L, untuk setiap anggota cohort meninggal antara tahun x dan x -n. Jika dikct:ithui .1L1 = 305 000 . maka hal tersebut menunjukkan bahwa cohort dengan radiks 100_000 orang antara umur tepat t dan 5 tahun menjaiani 305.000 tahun hidup_ h_ Angka harapan hidup pada saat umur tepat x (ne_.:. ). Ini rnenrpakan rata-rata tahun hid:..rp yang dijalani oleh anggota cohort setelah ia mencapai ulang tahunnya yang ke x. Ji.ka dikctahui e5= 51,5 hal tcrsebut menunjukkan bahwa apabila seseorang mencapai u1a g !5 talmnnya yang ke-5, secw.""a rata-rata ia diharapkan akan hidup 51,5 tahun lagi. .e I i 11.7: rl /! ::c:: ! n x I Misalkan dx jumlah orang yang meninggal dari dx orang sebelum mcncapai usia x t- 1 tahun. J.adi,, Misalkan ....v usia tertinggi schingga lw> 0 dan lw- 1-0. lni berarti bahwa w adalah usia te11inggi yang dapat dicapai olch suatu kohort. dx menyatakan jumlah orang yang meninggal setahun antara usia x dan x+1, l OOOq;.: rr:enyata.l.;:an peluang seseorang berusia x akan me:iinggal sebeium us:a x+l dikalikan 1000 (dikalikan 1000 agar bilangan datam lajur tidak terlalu ban yak di be1akang koma). nPx mcnyatakan peluatlg seseorang bcmsia x akan hidup (paling scdikit) n tahun. Dengan pcrkataan lain, nPx adalah jumlah ·orang(dari sebanyak lx pada usia x) yang mencapax usia x+n dibagi jumlah orang pada usia x. Bila n-1, maka 16 Sedangkan nqx menyatakan peluaog seseorang berusia x akan meninggal da1am n tabun, atau sebelum mencapai usia n + x. I In qX -]·.-.,J'n Lajur tcrakhir pacta tabe! mortalitas berisi harapan hldup menurut usia, nex, menyatak:a.11 rata-rata jumlah tahun yang lengkap yang masih akan dia\ami oleh seseorang yag sekarang berusia x tahun_ Tahun yang lengkap maksudnya bahwa dalam pe:-hitt:ngan harapan hidup tcrscbut hanya diperhitungkan tahun yang pcnuh dialami, jadi bagian ta,1un (pecahan) tidak diperhitungkan_ Sehingga jtka ses.eora..r.g lahir pada 2 JuE maka dalam perhitungzn 1951 dan meninggal pada 18 September 1984 barapan hidup ringkas, orang tersebut diar:ggap meninggal tanggar 2 Juli 1984, schingga orang tersebut meninggal pada umur 3 I tahun bukan 31,2 tahun. Jika terdapal scbanyak lx orang yang bcrusia x tahun.·sebanyak lx>l orang daripadanya masih akan semua tepat hidup pada uiang ti.i"J.unnya yang kc x+1, J "'"'" daripadanya :r:.asih akan hidup pada ulang tahunnya yar::g Ke x+2, dan seterusnya, dan tinggal lv. yang masih dapat merayakan har ulang tahu:mya untuk terakhir kalinya. Sehingga jumlah tahu:-1 yang dialaminya oleh lx orang sampai semua mcninggal adalah 17 lni berarti, setiap or&tg dari I_, pada rata-ratanya mcmperoleh sebanyak karena I I" - '= ' j ' ' (J ' , ... Jika dalam perhitungan ex bagian pccahan rah:..m yang dial ami scscorang anggota I, ih1t diperhitungkan maka kita pewleh apa yang disebut harapan hidup lcngkap r:ei "' I) dan dit:Jlis [ u ,iC, -.r 2.3 f-, 1 1 1 d , 11 -i . p,dt [ Indirect ,_11;-fethod Untuk mengukur tingkat kemat an (lewd of mortality). terdapat 2 macam cara yang biasa digcnakan yaitu cara langsung (direct method) dan cara tak langsur:;g (indirect methoa)- Cara !angsung menb"Umpulbn kctcrangan menge!lai kerna ian yang terjadi selama k:urun waktu terLentu (biasanya setahun sebelum waktu 'vawancara) dan membag: angka tadi dengan pe:1.yebul yang tepat, biasar:ya jumlah pcnduduk. Cara tidak iangsung memperkirakan angka kematian !8 bayi dengan menggunakan. inforrnasi tertentu yang lidak bcrhubungan langsung dengan data kernatian, rnisalnya struktur umur penduduk, komposisi anggota rumah tangga, jumlah anak lahir hidup dan jumlah anak yang masih hid up yang kemudian dikonversikan dengan mctodc terfentu_ Cara langsung tidak dapat digunakan t ntuk rnemperkirakan angka kematian bayi dari hasil sensus karena informasi yang dikumpulkan tidak rinci seperti dalam pengumpulan data di beberapa survei kepcndudukan_ A Metode Sullivan Sullivan ( 197:2) mengembangkan Met ode Rrass dengan perbedaan pada faktor pengali yang di dapat dari persamc:an rcgresi Model regresi cara Sullivan ini tcrdiri dari emp2..!modei l{fe table coa!e-demeny yaitu : West, South, F.ast dan North Pada saat ini para peneEti biasa memperkirakan AKB menggunakan YVest 1\1odel unruk karena pola mortalitas di Indonesia mendekati model tersebut. Da1am memperkirakan kcmatian anak, Sullivan hanya memakai rasio B Mc ode Feeney Dalam pcrhitungan kematian, Feeney menyeG.iakan tabel kh:1sus yang dikembangkaa dari ::;rode! kurva fcrtilitas polinomial (Brass, 1975 dan Feeney, !976). Dari s.eti<::p nilai rasio paritas d.?.pct diperkirakan ur:mr rata rata me]ahirkan dari \vanita dalam masa reproduksi yang akan menghasilkan rat-rata 1:mur :r:elah:rkan dari seluruh penduduk wanita subur. Perkiraan angka kematian anak beserta waktu rujukarmya dihi:ung bcrdasarkan nilai proporsi anak mati dan nilai umur rata-rcta mclahirkan 19 C. Metodc Brass Ada beberapa metode perhitungan IMR (lt?fant !dorta!ity Rate/Angka Kcmatian Bayi) salah s.atunya rnetode Brass_ Metode Brass adalah suatu metoda untuk menghitung a tau memperkirakan tingkat kematian (level of mortali(v) dari suatu daerah atau ncgara dengan dasar pcnggunaan data sensus penduduk ten.tang: ® Rata-rata anak yang pernah lahir (Average number of Chikken ever bom) untuk setiap g.;·up umur perempuan 15-19 tahun sampai gmp umur 30-34 tahun yang pernah kawin ® Rata-rata anak yang masih hidup (Average number of children stili alive) untuk setiap grup umur tersehut diatas. 0 Proporsi peremp'-"an umur 15-19 tabun dan umur 20-24 tahun yang pemab kawin. Metode Braas menghitung rasio kematian anak dcngan mengalikan data propo;-s1 anak yang masih hidup dan proporsi anak yang sudah meninggai menurut umur _ibu (dalam renggang waktu 5 mhunan) dengan suam fabor pcngali_ Perhitungan. in.i menghasilkat su:atu ukuran kematian anak yang dia1iikar. sebagai Oanyaknya anak yang meninggal per an<>-"- tersehut mencapa1 us1a 1,2,3,5,10,15,20 1.000 kelahiran sebclum atau diberi simbol ql,q2,q3,q5,qlO,ql5. dan q20. Faktor pengali yang dlgunakan didasarkan pada nilai V1/P.2 atau P2/P3 dcngan Pl,P2,dan P3 adalah mta-rata anak lahir hidup pada wanita umur 15-19 untuk ?1,20-24 unluk P2, 25-29 urituk P3_ 20 2.4 Mood Life Table Terdapat empat sistem mode! tabe1 mortalitas yang tclah dikernbangkan untuk menambah pllihan daflar tabcl kehidupan sebagai das.ar penentuan dan perhitungan dari tingkat resiko kematian pada populasi yang scbenarnya (U!\l ; p18). Sistem sistem tcrsebut antara lain : '*' Model United Nations (UN life tables). '* Model Coaie dan Demcny_ 'l> Sistem model tabe1 kehidupan Lcdermann's ® Sistc:n Brass legit. Pada penggunaanya model mortalitas Coale-Demeny yaitu tersebut a.\::ar: menggur.akrm model model tabel West, South, E."ast, dan North_ Dalam kas ts ini. kita me::tggunakan model ·west_ Karena menurut McDonald (1978) bahwa sctc!ah Ta mengadakan penelitian (ana!isa) yang memakan waktu lebih dari tiga tahun unhik sepuluh wilayah di Indonesia maka menurutnya :ebih baik menggunakan l{fe table model west dari model CocJc Demeny untuk )Jegara Republik lndon.esia dibandingkan dengan model life table lainnya_(UG\.1 ; p.ll) 21 2.4.1 1'\:!orld Life Table Coaie-Demen.y Model l(fe tahle dari Coale-Demcny dipcrluaskan tahun 1966. Model tersebut berisi l 92 tabel kehidupan berdasar jenis kelamin yang terkumpul dari populasi sebenarnya. Dari ana\isa dapat dinyatakan bahwa terdapat empat pola mortaiitas yang berbeda , yaitu pola ''North", "South··. "l;:ast '', dan daiam "fVesl". pcnggunaannya Sctiap pola memiliki perbcdaan yang disesuaikan dcngan karakteristik nega.ra. Beberapa negara yang menggtmakan pol a tersebut antara lain: Pol a "F.ast". Deberapa negara yang menggunakan life table tersebat antara lain· Austria, Jerman(sebelum 1900), Republik Jerman(setelah perang dunia kedua). itaE bagian utara dat1 pusat, serta Cekoslovakia dan Polandia_ Yola tersebut menggambarkart tinggir;ya angka kema:ian bayi dan renlan_g umnr diatas 50 tahun. 2. Pola "jVorth" Negara yang sesuai dengan pola tersehut antara lain: Iceland, Norwcgia, dan Swedia. Pola tersebut digunakan oleh negara negara yang mr;:.!niliki 2.11gka kematian diakibatkan oleh pen yak it. 3. Pola ·'South" Reberapa negara yang sesuc.i dcngan po1a tersebut ar;tara lain: Spanyol, Portugi\ dan beberapa bagian Hali. Pol a tersebut mempu:1y:::i k2taktcristik tingginya angka kematian bayi dibawah umur .5 tahun, rendahnya angka Kernalian pada rentang umt:r '10-60 tahun, dan tahun. tingginya angka kematian untuk rentang urr:ur diatas 65 22 4. Poia "Wesf'. Pola tersebut disusun sedemikian rupa sehingga tidak dijumpai pada pola yang lain. Model l{fe table berik'llt memiliki tingkat keragaman y.ang 1ua.s, oleh sebab itu model life table berih.ut dapat rnenggambarkan pola mortalitas secara umum. Sccara umum negara-negara mengs.runakan acuan model life table berikut ini. Pada mode! "West' te:-dapat bcbcrapa level mortalitas, untuk memperkirakan level tersebllt dilakubm. beberapa langkah perhitungan. Menurut metode Brass ma.ka kita hanya membatas.i group umur 15-19 tahun sampai 30-34 tahun. 2. 4.2 Perkiraan Level :MortaJi\tas Dalam mencari 1:iiai dsri proporsi t:nak yang meninggal untuk r:na.sing-masing group umur dapat digunakan mmus: , · P".rporsi : I - --,---c anc.k m:.:ni:1 gul ---cc· - mtu - wta anak rata - raca an_ak ya:;g "' I - ---- y ng me\_ ih flidup P< _'!h _}Rhi.,. [ Scdang:<an untuk memperoleh propors1 perempuan yang pcrnah kawin digunakar: persamaan bcrlkut: h _ JUI::l l; percmpuan \"ang ne:mah ktJ,,in . · ·pmpors! pcrcmpuan tc 1a 1r;<mm = -· _1unilah penduduk pcrcmpuan scbc1un' rne:1e:-1tukan faktor pengali kita ha.'Us menentukan PJP2 dcngan mmus befikut: (rata-rata anak ya::tg pen1ah lahir untuk umur 20-211) (proporsi perer:1puan yang pcrnah kawin pada umur 20-24) 23 r::--:--··"-----. ! J; l.r, XIIll h,xm1 diman:a · b 1= rata-rata anak yang pernah lahir umuk group 1 (15-19tahun) bi-.,. rata-rata anak yang pernah lahir :..mtuk group 2 (20-24tahun) m 1=propursi percmpuan yang pemah kawin pad a group 1 (15-19 tahun) m 2=proporsi perempuan yang pernah kawin pada group 2 (20-24 tahan) kemudian dengan menggunakan tabel multiplier factor, k'_ta interpolasi untuk mendapatk.?.n harga faktor pengali sesuai dengan group umurnya_ Sedangkan untuk rnencar1 nilai xl..j_o yang tclah disesuaikan, digunakan mrr,ns · ktor pe:-tgali :< proporsi <:.nak mer.inggal i kc:nudian dengan mengg;;.nakan nilai );q0 yang tclah diperoleh sebelumny?. kita dapat menghitung nilai L: yaiu jumlah anak yang masih tinggal dar! dirumuskan kelahiran :if, -100000 Dengar. 1 DC GOO orang, dalam rr:a1ema1ika dapat A 0 (l00000)! menggunakan tabel kita dapat menentukan level mortalita.::. sesuc.i deo1gan L.. sch\ngga berdasarkan rata-rata niiai level 24 mortalitas yang diperoieh untuk scluruh group umur dapat d1tentukan nilai ekspektasi hidup setiap group umur. 2.5 Angka Harapan Hid up Personal Angka harapan h;dup (life expectancy) seseorang berarti berapa lama \Vaktu yang tersisa untttk menjalankan hidup, wa1.aupun umur seseorang adalah relatif dan hanya Tuhan \'1vffi memperkirakan secara yang dapat menentukan, tetapi kita dapat matematika be pa besar angka hara.pan hidup terscbut. Harapa.t'1 hidup setlap orang berbeda - beda dika1 enakan beberapa faktor yang mempengaruhtingkal i<cmatian (nMx) seseorang lidaklah sama_ Para kcsehatan melakukan penelitian dan diperoleh beberapa faktor mempcngn.mhi tingkat kematian tcrscbut. scbagcj acuan dalam meGgkalkulasL dasar ahli yang Ahua..ris menggunakan data tersebut tingkat atau besar premi yang akan dikenabn pada nasabah. Dari jurnal - jurnal kesehatan dari beberapa insti':L1Si seperti :New England .loumal of Afedicine, American Joumal of Epidemiology, National Center of !lealth Statistic, Journal Health Jan of Epide:niology and Community Amials ofEpidemiology dipe:oleh kcsimpu1an beberapa fa.'l;.tor yang mernpengaruhi tingkat kcmatian dan akan berpengamh kcpada harapan hidup seseorang. Menurut hebe:apa jurnal diatas faktor tingkat kematian adalah . w Urnur faktor yang mempcrngaruhi 25 e Jents Kelamin e Status pemikahan "' BtxF A1a:,s Index (BMI) yang dipengaruhi oleh berat dan tinggi scseorang. ' Status merokok_ > Status bekerja Faktor- fa.ictor tcrscbut akan diikutsertakan dalam menghitung harapan hidup scseorang. Kita akan melihat mempcngaruhi ting.l.;.at kematian ter..tunya mcrni1iki bagaimana scseorang_ Orang yang bcrumur harapan hidup lebih lama telah bemm :: 50 tahun_ interval 5 tahu:-1. Kita faktor-faktor berikut I 0 tahun dibandingkan dengan orang yang menggur.akan grol!p umur dengan rentang atau Scdangkan pria memiliki harapan hidup yang !ebih rendah dihandingkan peremp"tan_ scsemang berpemgaruh pada Dalnm beberapa kasus didapati bahwa status kcschatan, dimana berdasarkan pcnclitian oleh Smith dan \Vaitzman (Annals of Epidemiclogy ?'.o.7 July 1997) marital status berpengaruh Pemikahan terhadap dapat terjadinya berpengaruh menir.gkatnya tingkat sosia! dan Waite 1995). obesitas Bmy f,cfass merupakar faktor penyaki;: pada dalam cardiovascular dan kcschatan seseorang hati. dalaT!l hal meningkatka:1 kebiasaan sehat (Liilard and Index r.1.en:.1njukkan tingkat obcsitas seseorang, pemicu dari muncdnya beberapa penyaki.t. Meningkatr;ya HMl se"eora.Ig maka orang tersebut memiliki peluang yang besar tersera.ng kanker (1\"'EJM, vol. 341), pada pria ditemukan kasus kanker 26 pencernaan dan prostat, sedangkan pad.a wanita ditemukan kasus payudara, uterus, cen'ix dan ovarium (NEJM, vol. 348). kanker Mcnurut penelitian merokok berhubungan dengan tingkat kematian seseorang (CDC 2001b). Rody A1av.s Index juga berhubungan dengan merokok dan resiko kematian (Garrison et aL 1983). Umumnya, bekas perokok memiliki BMI lebih tinggi dibandingkan dengan non perokok, yang juga memiliki BM1 lebih tinggi dari perokok. Mcrokok dapat mengurangi lcmak tubuh dengan mcngurangi kalori yang ada, meningkatkB..n metabolisme dan mcningkatkan energy yang dihasilkan (Himes 2000). Mewkok dapat mengurangi BMI seseorang, ironisnya dcngan bcrhenti merokok da."i akan mengakibatkan rneningkatkan resiko kematian dengan perokok yang ter ebut akan dikarenakan merniiiki naiknya berat mer:.iugkatnya BML Bivll dtbawah rata-rata tubuh dan Lain hal (under >Feight) hal mengakibatkan naiknya resiko kematian dikarcnakan hal tersebur menunjukkan bahwa orruJg tersebut dalam keadaan kronik terjangkit penyakit. 2.5.1 .Falktor-faktor dan toiak ukur tingkat kematian F"a!...-tor umur menjadt salah satu variabd yaug bcrpengaruh terhadap tingkat kematian seseorang Cimana kita gunakan dengan interval 5 tabun dimulai dengan 0,1-4,5-9,10-14, dan seterusnya. Jenis kciamin dibagi rnenjadi pna dikarenaka;1 harapan dan wan:ta. hidup pria Jcnis Xelamin menjadi faktor lebib rendah dibar.dingkar:. dcngan harapan hidup wanita. Status merokok dikclom?okkan menjadi non perokok, perokok yang mengkonsumsi kurang dari l (satu) bungJ.'.Us (kurang dari 19 27 batang) rokok perhari, perokok yang mengkonsumsi kurang dari 2 (dua) bungkus (20 samp<'n 40 1-r,engkcnsumsi 2 atau batang) lebih dari rokok perhart, perokok 2 (dua) bungkus -(40 batang yang atau. lebih)rokok perhari, bckas perokok yang mengkonsumsi kurang dari l (satu} bungkus (kurang dari 19 batang) rokok pcrhari, bekas perokok yang mengkonsumsi kurang dari 2 (dua) bungkus (19 sampai kurang dari 40 batang) rokok bungkus atau perhari, bekas perokok lehih (40 batang alau yang mengkonsumsi 2(dua) ehih) rokok perhari. perkembangannya non perokok juga didcfmisikan sebagai Daiarn orang yang werokok kurang dari 100 batar:g dalam hidupnya(Rogers and PowcllGriner 1991). Fa1..i.or s:atus pemikahan dikelompokkan pernah :nenikal":.., dan tidak pemah mcnikah_ mcnjadi menikah, Dalam hal sosio-ekonomi faktor- faktor yang mempengaruhi aJalzh status bekerja. Status bckcrja dikelompokkan menjadi karyawa, bukan karyawan dan bukan termasuk angkatan pekerja Da1am mengukur B:\·fL yang dihitur.g dengan badan mer:1bagi berat (dalam kilogram) dcngar; kuadrat tinggi (dalam meter)_ Hm!th Organi:::ation (1997) merchagi menjadi 6 kelas, yaitu World 1mder weighi (Bl\1J<18 5), normal(B: vil 1 X 5-24 9), over weight (BMl 25_029.9), obcs;tas tingkat l (B:\11 30_0-34.9), obesitas tingkat 2 (B 1J 35 039.9), dan obesitas tingkat 3 (BMI >=4.0). 28 2.5.2 Penye:suaiao l.i.le Table L{fe table yang telah kita perolch sebelumnya akan kita scsuaikan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tingkat kematian seseorang_ Menumt l{fe table yang telah kita peroleh untuk wilayah DKi Jakarta setiap orang cohort memiliki harapan hidup yang sama, dengan disesuaikan kernatian berdasarkan akan diperoleh seseorang hendak mcnjadi faktor-faktor nilai yang harapan nasabah sebuah rnempengaruhi hidup personal. tingkat Misaikan pcrusahaan asuransi, maka akan dilakukan wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan informa i yang diantaranya . nama lcngkap, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, ke'Jiasaan merokok, status pernikahan, dan status bckerja_ Ini merupakan hal ha1 dasar yang dipertanyakan untuk menyusun sebuah proposal yang nantinya akan memberikan sebuah g.ambaran berapa besar premi aka!1 berpengaruh terhadap perlindungan yang dipcrolch. Semakin sehat seseorang maka semakin ringan pcrlindungan yang diperoleh. besar premi dan scmakin besar OJch karena itu dibutuhka:n informasi berapa bcsar harapan hidup orang tt:rsebut, semakin ehat semakin besar harapan hidup orang tcrsebut. A.l....-tuaris dibutuhkan pada posisi tersebut, mengil.itung pcrlindungan. hampan hidup dan mcnentukan besar prem1 dan 29 Setiap orang mempunyai keadaan fisik, kebiasaan, dan keadaan sosio-ekonomi yang berbeda, rnaka dengan fa1..-tor-faktor terscbut. harapan hidup barus disesuaikan indonesia tidak mcmi!iki registrasi vital sehingga tidak dapat dipero1eh berapa jumlah orang yang meningga1 akibat dari sebuah penyakit, oleh karena itu dalam hal ini digunakan kocfisien dan nilai inten,ept yang dipcroleh dari penelit!an kependlidukan National Center for Health Statistics (NCHS)nrlai koefis1cn tersebut kita disest:aikan untuk persor.al. Dengan menggunakan menyusun life table dapat yang telah Pada life table terdahulu nilai rata-rata tingkat kematian (Jvfx} diperolch dengan membagi jum1ah kematian pacta group umur tertentu dengar1 jumlah pcnduduk group umur tersebut. Fungsi Sigmoid menggunakan beberapa input dalam mengalikan dengan peluar:.g da.ri setiap input. Fungsi Sigmoid merupakan fungsi nonEnicr yang digunakan dalarn fungsi regrcsi logistik (Anderson, 1995 p.413) (Nelson, 1990 p !08). t d+c-'1 --------- --h------- :;_:::.., . '':// l'. "':; I ): -""'/ : -"5,='-::,.-----'---,,_--- - X Gam bar 2. 1Kurva 2 Dimemi Fungsi Sigrnold 30 Berdasarkan model regres1 !ogistik , kita dapat mengkalkulasi nilai t Mxdengan rumus berikut: r-------1 .:,M_y = j 1 , +e ("eel, I dimana x menunjukkan group umur, dan ace menunjukkan nilai hasil regresi logistik dengan mcnggvnakan koefisien yang tdah tersedia. lace 2.6 - f3u + fl 1 x 1 +f3:x - {i,x 1 2 ) R.ckayasa Piranti Ltmak Rekayasa piranti lunak menw ut Fritz Rauer (Pressman, 1992, p23) adalah pcnctapan dan pemakaian prinsip-prinsip rckayasa dalam rangka menrJapatkan piranti Junak yang ekonomis yaitu terpe:rcaya dan bekerja efisien pada mesin (komputer). Mcnumt "Pressman (1992, p24) rekayasa pirami Junak mencak-up 3 elemen yang mamp:.t mcngontrol proses pengembangan piranti lunak, yaitu · l_ Metode--metude (A1ethods) c. 2. Menyediakao. cara-cara teknis untuk membangtm piranti lunak_ Alat-alat bantu (Tools) 'll' Mcngadakan dukungan otomatis atau semi otomatis untuk metode- metodc scpcrti CASF (Compnter Aided S( ft;vare Lngineering) yang mr.:ngkombinasikan sojtlmre, hardware dan software database_ 3_ Proscdur·prosedur (Procedures) e Merupakan pengcmbangan metode dan alat bantu. engineering 31 Dalam pemncangan software Serangkaian kegiatan yang dikenal istilah Classic Life L)cie. sclama masa pcrancangan sqjtware, dilak.'Ukan diantaranya· 1. Rckavasa svstem ' ' Tahap awa! perancangan piran1i tunak adalah rekayas.a sistem yang akan dtbangun dengan menetapkan kebutuhan-kebutuhan dc;nen sistem. 2. Analisa kebutuhan piranti lunak Sebelum merancang s;stem harus terleblh dahulu diketahui kebutuhan, informasi bcscrta spes.ifikasi piranti h.:.nak. 3. Pcrancangan Tz.hap perancangan ini menitikbcratkan pada tiga komponen program yaitu struktur data, arsitektur piranti iunak d<n prosedur detail. 4. Pengkodcan merupakan pcr.crjcmahan hasil rancangan ke bahasa yang dimengerti oleh mesln Calam bcntuk program-program. 5 Pengujian Scbelum diapiikasikan suatu piranti !unak harus diuji dahu1u agar keluaran yang dihasilkan oleh sistem sesuai dengan yang diharapkan_ 6_ Pemelihan:an Pemclihcraa:1 piranti lunak diiaku.kan untuk pcningkatan kebutuhan pengguna akan fJng i-fun[;si baru_ mcngantlSlpasl 32 i System Er1gioeerlng -· --· ' TeS:mg Maintenance Gambar 2. 2 Clas ·ic Life Cycle ,