KLASIFIKASI IKLIM Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi). Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan. Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim yang berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas atau obyek dalam bidang-bidang tersebut Thornthwaite (1933) dalam Tjasyono (2004) menyatakan bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi dan suhu. Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada kemungkinan merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus. Sistem iklim terdiri komponen: 1. atmosfer atau udara 2. litosfer atau batuan 3. hidrosfer terdiri dari cair atau air 4. kriosfer tediri dari es, salju dan gletser. 5. biosfer terdiri tumbuhan dan mahluk hidup. Pengelompokan iklim berdasarkan pendekatan: 1. Metode genetik : penentu faktor iklim yaitu pola sirkulasi udara, radiasi bersih dan fluks kelembaban. 2. Metode generik (empirik): unsur iklim yang diamati atau efeknya terhadap gejala lain, contohnya manusia atau tumbuhan. Mayoritas pengelompokan iklim menggunakan metode genetik sekitar 10 % sisanya berdasarkan metode empirik. Metode Genetik digunakan oleh: 1. H.Flohn (1950) berdasarkan : sabuk angin global dan ciri curahan 2. Strahler (1969) berdasarkan: massa udara yang dominan dan ciri curahan. 3. Budyko (1956) berdasarkan: neraca energi ( indeks radiasi kekeringan). Metode empirik digunakan oleh : 1. Koppen (1900) berdasarkan hubungan iklim dengan tumbuhan dengan kriteria numerik digunakan untuk menentukan jenis dan unsur iklim. 2. Thornthwaite berdasarkan evapotranspirasi dan curah hujan. 3. Miller berdasarkan suhu dan curah hujan. 4. Schmidt & Ferguson (1951) berdasarkan curah hujan untuk menentukan jumlah bulan kering dan bulan basah. 5. Oldeman (1975) berdasarkan curah hujan yang difokuskan pada bidang pertanian 6. Mohr berdasarkan tingkat kelembaban dengan menyertakan pengaruh curah hujan 7. Miller berdasarkan suhu dan curah hujan Jenis Iklim Flohn (1950) Jenis Iklim Karakteristik Curah Hujan I Katulistiwa Barat Basah II Tropis Hujan musim panas III Kering subtropics Kering sepanjang tahun IV Hujan musim dingin Hujan musim dingin V Ekstra tropis barat Curahan sepanjang tahun VI Subpolar Curahan sepanjang tahun tetapi terbatas VIa Sub Benua Boreal VII Polar Tinggi Curahan musim panas terbatas, curahan musim dingin kurang Curahan kurang sekali,salju turun awal musim dingin, curahan musim panas Jenis Iklim Strahler (1969) Jenis Iklim Iklim lintang rendah I a Khatulistiwa basah b Pantai angin pasat c Gurun dan stepa tropis d Gurun pantai barat e Kering-basah tropis Iklim lintang menengah II a Subtropis lembab b Pantai barat laut c Mediterania d Gurun dan stepa lintang menengah e Benua lembab Faktor penentu iklim Massa udara katulistiwa dan tropis Massa udara polar dan tropis Jenis Iklim III Iklim lintang tinggi Faktor penentu iklim Massa udara polar dan artik Subartik benua Subartik laut tundra IV Iklim daratan tinggi Ketinggian sebagai penentu iklim Jenis Iklim Budyko (1956) Jenis Iklim Nilai indeks kekeringan I Gurun >3 II Separuh gurun 2-3 III Stepa 1-2 IV Hutan 0.33-11 V Tundra <0.33 Jenis Iklim Koppen (Dr. Wladimir Koppen ahli ilmu iklim dari Jerman, 1918) Koppen membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan diatasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masingmasing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E. Jenis Iklim Koppen Lambang A Af Aw Am B BSh BSk BWh BWk Jenis Iklim Iklim Hujan Tropis Iklim hutan hujan tropis Iklim savanna Iklim monsoon tropis Iklim kering Iklim stepa kering Iklim stepa sejuk Iklim gurun terik Iklim gurun sejuk Jenis Iklim Koppen Lambang Jenis Iklim Iklim Hujan Sedang Panas C Cfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik Cfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas Cfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk Cwa Hujan musim panas, musim panas terik Cwb Hujan musim panas, musim panas panas Csa Hujan musim dingin, musim panas terik Csb Hujan musim dingin, musim panas panas Jenis Iklim Koppen Lambang D E Jenis Iklim Iklim Hutan Salju Sejuk Dfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik Dfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas Dfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk Dfd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa Dwa Hujan musim panas,musim panas terik Dwb Hujan musim panas,musim panas panas Dwc Hujan musim dingin,musim panas terik Dwd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa Iklim Kutub Jenis Iklim Koppen Lambang E Jenis Iklim Iklim Kutub ET Tundra EF Salju dan es abadi Menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D. Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara. Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan. C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan. D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya. Kriteria utama iklim A,B,C,D,E Jenis Iklim Ciri-ciri iklim A Suhu rata-rata bulan terdingin minimal 18゜ C, curah hujan tahunan > evapotranspirasi tahunan. Evapotranspirasi potensial tahunan rata-rata > curahan tahunan rata-rata. Tidak ada kelebihan air. Suhu rata-rata bulan terdingin -3 s.d 18゜C . Bulan terpanas > 10 ゜C. Suhu rata-rata bulan terdingin < 10 ゜C, bulan terpanas >10 ゜C. B C D Kriteria tambahan Iklim Koppen Jenis Iklim Ciri-ciri iklim f Tidak ada musim kering,basah sepanjang tahun. m Monsoon,dengan musim kering pendek,dan sisanya hujan lebat sepanjang tahun. w Hujan musim panas S Kondisi kering pada musim panas W Kondisis kering pada musim dingin Kriteria tambahan Iklim Koppen Jenis Iklim a b c d Ciri-ciri iklim Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22゜C Musim panas yang panas, suhu rata-rata bulan terpanas <22゜C Musim panas yang sejuk dan pendek, rata-rata kurang dari 4 bulan memiliki suhu > 10゜C Musim dingin yang sangat dingin, suhu ratarata bulan terdingin < -3゜C h Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 ゜C k Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 ゜C Jenis Iklim Ciri-ciri iklim a h Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22゜C Musim panas yang panas, suhu rata-rata bulan terpanas < 22゜C Musim panas yang sejuk dan pendek, ratarata kurang dari 4 bulan memiliki suhu > 10゜C Musim dingin yang sangat dingin, suhu rata-rata bulan terdingin < -3゜C Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 ゜C k Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 ゜C b c d Jenis Iklim Thornthwaite (1933) Pembagian daerah berdasarkan suhu Lambang Ciri-ciri iklim Karakteristik Tanaman Indeks P-E A Basah Hutan Hujan >128 B Lembab Hutan 64-127 C Kurang lembab 32-63 D Agak kering Padang rumput Stepa 16-31 Lambang Ciri-ciri iklim Indeks T-E A` Tropis >128 B` Mesotermal 64-127 C` Mikrotermal 32-63 D` Taiga 16-31 E` Tundra <16 F` Salju Contoh klasifikasi iklim: BA`: iklim tropis lembab BB` :iklim mesotermal lembab CA`:iklim tropis kurang lembab DA`:iklim tropis agak kering DB`:iklim mesotermal agak kering Iklim Schmidt & Feguson Menggunakan kriteria bulan sebagai berikut: Bulan Curah hujan Basah > 100 mm Lembab 60-100 mm Kering < 60 mm Dengan menggunakan persamaan: Q = Jumlah rata-rata bulan kering Jumlah rata-rata bulan basah Tahapan menghitung Q: 1. Menghitung jumlah bulan kering dan bulan basah tiap tahun 2. Menjumlahkan hasil no.1 dalm suatu periode (misal 30 tahun) 3. Menghitung nilai Q Lambang Iklim A (Sangat Basah) Nilai Q < 0.143 B (Basah) 0.144-0.333 C (Agak Basah) 0.334-0.600 D (Sedang) E (Agak Kering) 0.601-1 1.001-1.670 F (Kering) 1.671-3 G (Sangat Kering) 3.001-7 H (Sangat Kering Sekali) > 7.001 Jenis Iklim di Pesisir Pulau Jawa menggunakan klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson (1967-1976) Jenis Iklim Oldeman Bulan Curah hujan Basah > 200 mm Kering < 100 mm Lambang Jumlah Bulan Basah Yang Berurutan A >9 B 7-9 C 5-6 D 3-4 E <3 Lambang Jumlah Bulan Basah Yang Berurutan Jumlah Bulan Kering Yang Berurutan A >9 - B1 7-9 <2 B2 7-9 2-4 C1 5-6 <2 C2 5-6 2-4 C3 5-6 5-6 D1 3-4 <2 D2 3-4 2-4 D3 3-4 5-6 D4 3-4 >6 E1 <3 <2 E2 <3 2-4 E3 <3 5-6 Jenis Iklim di Bandung menggunakan klasifikasi Iklim Oldeman (1967-1976) Iklim Mohr Bulan Curah hujan Basah > 100 mm Lembab 60-100 mm Kering < 60 mm Jenis Iklim Miller A Iklim Terik Suhu rata-rata tahunan > 21.1 oC, tak ada bulan yang memiliki suhu < 18 oC Jenis Iklim Kriteria Curah Hujan 1 Iklim khatulistiwa Hujan dengan maksimum ganda 1m Iklim khatulistiwa Hujan jenis monsun 2 Iklim laut topis 2m Iklim laut tropis Tak menunjukan musim kering yang jelas Hujan jenis monsun 3 Iklim benua tropis Hujan pada musim panas 3m Iklim benua tropis Hujan jenis monsun B Iklim Sedang Panas Jenis Iklim Tak ada musim dingin, tak ada bulan dengan suhu< 6.1 oC Kriteria Curah Hujan 1 Iklim mediterania Hujan pada musim dingin 2 Iklim mediterania Hujan merata 2m Iklim mediterania Hujan jenis monsun C Iklim Sedang Sejuk Musim dingin lamanya 1-5 bulan dengan suhu rata-rata < 6.1 oC Kriteria Curah Hujan Jenis Iklim 1 Iklim laut 2 Iklim benua Hujan merata atau maksimum pada musim dingin Hujan maksimum pada musim panas 2m Iklim benua Hujan jenis monsun D Jenis Iklim Musim dingin lamanya 6 bulan dengan suhu rata-rata < 6.1 oC Kriteria Curah Hujan 1 Iklim laut Hujan merata atau maksimum pada musim dingin 2 Iklim benua Hujan maksimum pada musim panas 2m Iklim benua Hujan jenis monsun E Iklim Artik F Iklim Gurun Tidak ada musim panas > 3 bulan dengan suhu rata-rata < 6.1 oC Curahan rata-rata < 20 % suhu tahunan rata-rata 1 Iklim gurun terik 2 Iklim gurun lintang menengah Iklim Pegunungan G Iklim Dingin Tak ada musim dingin, tak ada bulan dengan suhu < 6.1 oC Terdapat beberapa bulan dengan suhu < 6.1 oC Tidak ada musim panas > 3 bulan dengan suhu rata-rata < 6.1 oC Tipe Iklim Menurut Junghuhn 1. Daerah panas/tropis Tinggi tempat antara 0–600 m d.p.l. Suhu 26,3–22°C. Tanaman : a.l. padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa & kakao. 2. Daerah sedang Tinggi tempat 600–1500 m d.p.l. Suhu 22-17,1°C. Tanaman : a.l. padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina & sayuran 3. Daerah sejuk Tinggi tempat 1500–2500 m d.p.l. Suhu 17,1–11,1°C. Tanaman : a.l. teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran. 4. Daerah dingin Tinggi tempat lebih dari 2500 m d.p.l.. Suhu 11,1–6,2°C. Tidak ada tanaman budidaya. Pembagian iklim menurut Junghunn TUGAS Carilah jurnal yang membahas menegenai klasifikasi iklim Dan Buatlah resumenya dalam 2 halaman (A4, spasi 1,5 ; arial 12) Bawa saat pertemuan perkuliahan berikutnya Selesai