POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 Implementasi Mikrokontroler pada Pengujian Golongan Darah Implementation of Microcontrollers for Blood Testing Yul Antonisfa, Junaldi Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Padang Telp. 0751-72590 Fax. 0751-72576 ABSTRACT Microcontrollers can be used to distinguish the type of human blood group automatically. Which the ABO blood grouping system using blood group A, B, AB and O.The working principle of this test equipment to distinguish the type of blood group agglutination or coagulating base and light received by the sensor. From these groupings can be applied with ATMega 8535 microcontroller and sensor LDR (Light Dependent Resistor) to distinguish each blood type. of the output voltage between the coagulating lath lowest to highest and dissolved coagulating lowest to highest dissolves in getting LDR sensor. so that readings can blood through the LCD display on the automatic test equipment. Keywords: ABO blood group system, mikrokontroler ATMega 8535, LDR. PENDAHULUAN Darah merupakan salah satu unsur penting dalam tubuh manusia sehingga di pelajari khusus oleh suatu cabang ilmu pengetahuan yang disebut hematologi. Salah satu fungsi darah adalah sebagai sistim transportasi dalam tubuh. Tidak semua manusia mempunyai jenis darah yang sama. Oleh karena itu, untuk mempermudah mengindentifikasi jenis darah manusia dibuatlah metode penggolongan darah. salah satu metode yang paling umum digunakan yaitu sistem ABO, yang membagi golongan darah menjadi empat jenis yaitu: A, B, AB dan O. Darah mempunyai sifat mengumpal terhadap serum anti A dan anti B, sehingga penggolongan dilakukan dengan cara mencampurkan serum pengumpal anti A dan anti B dengan sampel darah yang akan di uji. Penggolongan darah yang biasa dilakukan di klinik atau laboratorium yaitu secara manual. Dengan melihat hasil pengujian serum terhadap sampel darah dengan indra penglihatan petugas mengunakan mata terbuka yang memungkinkan adanya kekeliruan pembacaan manusia. karena faktor kesalahan Penelitian ini bertujuan membuat suatu alat bantu elektronik yang dikendalikan oleh sebuah IC mikrokontroler untuk membaca hasil pengujian golongan darah manusia dari sampel yang telah diberi serum. Alat ini mempunyai prinsip kerja membandingkan reaksi antigen- antibodi yang menyebabkan aglutinasi ( penggumpalan ) METODOLOGI Bahan yang digunakan pada penelitian adalah sampel darah, serum anti A dan anti B. Pada Slide test diteteskan dua sampel darah beserta serumnya ditempat yang telah ditentukan agar tepat mengenai daerah kerja sensor. Dalam rangkaian sensor akan dibedakan antara terjadi dan tidak terjadinya penggumpalan oleh LDR berdasar intensitas cahaya yang lewat pada sampel darah yang kemudian diterima oleh LDR. Terjadi dan tidak terjadinya penggumpalan akan berpengaruh terhadap 64 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 nilai resistansi LDR. Apabila tidak terjadi penggumpalan atau melarut, maka intensitas cahaya yang diterima LDR akan lebih rendah dibandingkan dengan sampel darah yang mengalami penggumpalan. Darah yang tidak menggumpal atau melarut membentuk cairan pekat merata tanpa celah sehingga cenderung menghalangi cahaya langsung ke LDR. Sedangkan darah yang mengalami penggumpalan akan membiarkan cahaya lewat melalui celah antara gumpalan-gumpalan darah yang terbentuk. Sesuai dengan karakteristik LDR, yaitu semakin rendah intensitas cahaya yang mengenainya maka semakin tinggi nilai resistansinya, maka apabila tidak terjadi penggumpalan atau mencair maka keluaran tegangan pada rangkaian sensor lebih besar dibandingkan dengan sampel yang mengalami penggumpalan. Hasil pembacaan sensor tersebut kemudian di teruskan ke mikrokontroler Atmega 8535. sebaliknya pada saat terjadi penggumpalan nilai tegangan keluaran sensor lebih kecil ISSN : 1858-3709 Alat ini terdiri dari blok rangkaian sensor, blok rangkaian power supply, blok rangkaian driver motor, blok rangkaian mikrokontroler ATMega 8535 dan rangkaian LCD. Blok Diagram alat dapat dilihat pada gambar 1 berikut: Gambar 1. Blok Diagram Alat 65 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 Diagram Alir Program dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2. Flowchart Program HASIL Pengujian lapangan di puskesmas ambacang kuranji kota padang. Alat uji ini telah melakukan pengujian laboratorium di puskesmas, bertujuan untuk membandingkan hasil yang dilakukan secara Medis dengan hasil pengujian dari alat uji golongan darah. Langkah – langkah melakukan pengujian laboratorium yang ada di puskesmas : 1. Siapkan bahan yang akan diperlukan seperti serum anti A dan B, kapas, alkohol, batang pengaduk, kertas tes, blod lancet pen. 2. Siapkan ujung jari pasien, usapkan kapas yang telah di berikan alkohol tadi pada ujung jari yang akan diambil sampel darah, supaya jari bebas dari kuman atau bakteri. Kemudian taruh blood lancet pen lalu tekan, maka akan keluar darah pasien 3. Letakan darah pasien di atas kertas tes yang di sediakan oleh pihak puskesmas, pada kolom tertentu. Lebih kurang satu tetes dan serum anti A dan B satu tetes di masing masing kolom, kemudian aduk kedua sampel tadi yang telah diberikan serum 66 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 dengan batang pengaduk, sehingga membentuk aglutinasi atau pengumpalan. 4. Maka dari hasil kedua reaksi tadi dapat menentukan golongan darah seseorang, dengan indra penglihatan mata petugas. Langkah – langkah melakukan pengujian dengan alat uji golongan darah : Gambar 3. Hasil Pengolongan Darah Secara Medis 1. Siapkan bahan yang akan diperlukan dilakukan dengan alat uji seperti serum anti A dan B, kapas, alkohol, batang pengaduk, blood lancet pen, kaca. 2. Hidupkan alat uji dengan menekan tombol ON lalu ikuti perintah yang di tampilkan LCD, masukan sampel darah dengan menekan tombol OPEN sehingga objek glass atau penampan tempat sampel darah keluar. 3. Siapkan ujung jari , usapkan kapas yang telah di berikan alkohol tadi pada ujung jari supaya jari bebas dari kuman atau bakteri. Kemudian taruh blood lancet pen lalu tekan, maka akan keluar darah pasien. 4. Selanjutnya letakan darah tersebut di tengah - tengah pada tempat yang telah di tentukan lebih kurang satu tetes, kemudian berikan serum anti A dan B sesuai label pada objec kaca tersebut. Setelah itu aduk dengan batang pengaduk sehingga tercampur merata. 5. Setelah itu tekan tombol CLOSE selanjutnya tekan TOMBOL TEST maka akan terlihat pada alat jenis dari golongan darah tersebut. Hasil pengujian dengan alat uji golongan darah Gambar 4. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Pada TP7 Gambar 5. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Pada TP8 Maka di dapat data sebagai berikut : Hasil pengujian laboratorium yang dilakukan di puskesmas: Gambar 6. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Uji Tabel 1. Hasil Perhitungan Golongan Darah B Perhitungan GOLONGAN DARAH B Pengukuran Data ADC TP7 TP8 TP7 TP8 ADC0 ADC1 1,15 0,45 1,15 0,45 58 23 Untuk memperkuat hasil pengujian dengan alat uji elektronik, maka dilakukan pengujian kepada 2 orang petugas laboratorium yang sebelumnya golongan darah sudah diketahui 67 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 jenisnya yaitu AB dan O maka di dapat data sebagai berikut : Pengujian Alat 1 Gambar 8. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Uji Pada TP8 Gambar 7. Hasil Pengolongan Darah Dengan Alat Uji Pada TP7 Gambar 9. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Uji Tabel 2. Hasil Perhitungan Golongan Darah AB Perhitungan Pengukuran GOLONGAN TP7 TP8 TP7 TP8 DARAH AB 0,4 0,5 0,4 0,5 Data ADC ADC0 ADC1 20 25 Pengujian Alat 2 Gambar 11. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Pada TP8 Gambar 10. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Pada TP7 Gambar 12. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Uji 68 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 Tabel 3. Hasil Perhitungan Golongan Darah O Perhitungan GOLONGAN TP7 TP8 DARAH O 1,35 1,5 Pengukuran TP7 TP8 Data ADC ADC0 ADC1 1,35 68 1,5 Untuk membuktikan tingkat kecocokan alat uji, maka dilakukan pengujian dengan orang yang mau mengetahui golongan darah untuk memperbanyak sampel sesuai standar medis. di dalam tabel dibawah ini sampel 76 darah yang diujikan yaitu secara acak sebagian ada yang sudah diketahui golongan darahnya. Tabel 4. Nilai Tegangan Hasil Pengukuran Sampel Darah. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 NAMA NASRUL TEDI WAHYU INDRA ANDI PRASKA FERDINAL FIRAS ALGIFARI YURA. M. KHALID DIO RAMADHAN YOGI MARDIANTO KEVIN BUDHI .A. AMELDI IHSAN NANI KARTINI REFNI NINI ANDRIAN Hasil Pengujian TP7 TP8 Jenis Golongan Darah 1,4 1,6 0,4 1,45 1,1 1,2 0,4 0,45 1 1 1,5 0,45 1,35 1,2 1,5 0,45 0,52 0,8 1,6 1,2 0,4 1,2 0,46 1,2 1,1 1,4 1,2 1,5 0,4 0,45 B B A O O B A AB O O O A O B B KET Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Untuk menguji dari hasil pengukuran golongan darah A maka di ambil salah satu sampel diatas sehingga di dapat data sebagai berikut : Gambar 14. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Uji Pada TP8 Gambar 13. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Uji Pada TP7 Gambar 15. Hasil Pengolongan Darah dengan Alat Uji 69 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 Tabel 5. Hasil Perhitungan Golongan Darah A Perhitungan Pengukuran GOLONGANTP7 TP8 TP7 TP8 DARAH A 0,4 1,2 0,4 1,2 Data ADC ADC0 ADC1 20 61 PEMBAHASAN = Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan alat uji elektronik terhadap petugas medis/laboratorium tersebut dapat di analisa mengunakan rumus sebagai berikut : = = Perhitungan golongan darah B Perhitungan ( TP7 ) = = = = = = = = = = = = = = = = Perhitungan Golongan darah AB Titik Pengukuran ( TP7 ) = = = = V V Titik Perhitungan ( TP8 ) = = 70 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 = = = = = = V Perhitungan Golongan Darah O Titik Pengukuran ( TP7 ) = = = = = = = = = V = Titik Pengukuran ( TP8 ) = = = = = = = = = = = = = V Titik Pengukuran ( TP8) = = = 71 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 = ISSN : 1858-3709 = = = = V = Titik Perhitungan ( TP8 ) = = = = = = = = = = = V = Perhitungan Golongan Darah A Titik Perhitungan ( TP7 ) = = = = = = = = = = = = Darah manusia mempunyai tingkat kekentalan yang berbeda-beda, antara darah yang kadar tinggi, maka warna darah merah terang dan sebaliknya, jika Kadar rendah, maka warna darah merah tua sehingga output tegangan yang di hasilkan berbeda beda pada setiap titik pengukuran golongan darah. Dari output tegangan itu dapat dikelompokan pada tabel – tabel berikut : = 72 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 Tabel 6. Nilai Tegangan Berdasarkan Jenis Golongan Darah Pada Tiap-Tiap Titik Pengukuran ( TP ) Sampel Darah 1 2 3 Golongan Darah AB AB AB Kondisi Sampel Mengumpal TP7 ( Sensor 1 ) Kondisi Sampel Mengumpal TP8 ( Sensor 2 ) 0,4 V 0,45 V 0,5 V 0,5 V 0,52 V 0,55 V Maka tegangan yang di dapat pada tabel diatas dapat di kelompokan kondisi sampel pada ( sensor 1 ) dari mengumpal terendah 0,4 V sampai 0,5 V untuk mengumpal tertinggi. dan untuk kondisi sampel pada ( sensor 2 ) dari mengumpal terendah dari 0,5 V sampai 0,55 V untuk mengumpal tertinggi. Tabel 7. Nilai Tegangan Berdasarkan Jenis Golongan Darah Pada Tiap-Tiap Titik Pengukuran ( TP ) Sampel Darah 1 2 3 Golongan Darah A A A Kondisi Sampel Mengumpal TP7 ( Sensor 1 ) 0,4 V 0,55 V 0,45 V Maka tegangan yang di dapat pada tabel diatas dapat di kelompokan kondisi sampel pada ( sensor 1 ) dari mengumpal terendah 0,4 V sampai 0,55 V untuk mengumpal Kondisi Sampel Melarut TP8 ( Sensor 2 ) 0,8 V 1,5 V 1,35 V tertinggi. dan untuk kondisi sampel pada (sensor 2) dari melarut terendah dari 0,8 V sampai 1,5 V untuk melarut tertinggi. Tabel 8. Nilai Tegangan Berdasarkan Jenis Golongan Darah Pada Tiap-Tiap Titik Pengukuran ( TP ) Sampel Darah 1 2 3 Golongan Darah B B B Kondisi Sampel Melarut Kondisi Sampel Mengumpal TP7 ( Sensor 1 ) TP8 ( Sensor 2 ) 1,15 V 0,8 V 1,55 V Maka tegangan yang di dapat pada tabel diatas dapat di kelompokan kondisi sampel pada (sensor 1) dari melarut terendah 0,8 V sampai 1,55 V untuk melarut tertinggi. dan 0,45 V 0,4 V 0,58 V untuk kondisi sampel pada ( sensor 2 ) dari mengumpal terendah dari 0,4 V sampai 0,58 V untuk mengumpal tertinggi. 73 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 Tabel 9. Nilai Tegangan Berdasarkan Jenis Golongan Darah Pada Tiap-Tiap Titik Pengukuran ( TP ) Sampel Golongan Darah Darah 1 2 3 O O O Kondisi Sampel Melarut TP7 ( Sensor 1 ) 1 V 1,35 V 1,4 V Maka tegangan yang di dapat pada tabel diatas dapat di kelompokan kondisi sampel pada (sensor 1) dari melarut terendah 1 V sampai 1,4 V untuk melarut tertinggi. dan untuk kondisi sampel pada (sensor 2 ) dari melarut terendah dari 0,95 V sampai 1,55 V untuk melarut tertinggi. Kondisi Sampel Melarut TP8 ( Sensor 2 ) 0,95 V 1,5 V 1,55 V diperoleh makin baik dan alat lebih mudah digunakan 2. Dalam melakukan pengujian usahakan posisi kaca object datar atau rata, agar sampel tidak berserakan keluar dari batas sensor, sehingga proses pembacaan tegangan sensor berkurang. SIMPULAN Dari hasil pembuatan dan pengujian alat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu: 1. Mikrokontroler ATMega 8535 dapat diimplementasikan pada alat untuk menguji golongan darah. 2. LDR dapat digunakan untuk membedakan jenis golongan darah dari tegangan pada kondisi mengumpal dan tegangan pada kondisi melarut pada darah. 3. Perhitungan dan pengukuran serta analisa yang dilakukan mendapatkan hasil yang tepat. dari tegangan output kondisi mengumpal terendah 0,4 V sampai 0,58 untuk mengumpal tertinggi dan ouput tegangan kondisi melarut terendah 0,8 sampai 1,5 untuk melarut tertinggi. 4. Dari hasil pengujian lapangan yang dilakukan pada puskesmas ambacang kuranji kota padang terhadap alat uji ini cocok dengan yang dilakukan secara medis. SARAN 1. Perlu dilakukan beberapa pengembangan dan penyempurnaan alat agar hasil yang UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Saudara Muhammad Syah Reza dan semua petugas Puskesmas Ambacang yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Andrianto,Heri. 2008. Pemograman Mikrokontroler AVR Atmega16. Bandung : Informatika. Barmawi,Malvino. 1999. Prinsip-Prinsip Elektronika edisi 3. Jakarta: Erlangga. Bishop,Owen. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga. Priadi,Arif. 2009. Biology Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira. Winoto,Ardi. 2008. Mikrokontroler AVR Atmega8/16/8535 dan Pemogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR. Bandung : Informatika 74 POLI REKAYASA Volume 8, Nomor 2, April 2013 ISSN : 1858-3709 http://elektronika-dasar.com/ teorimelektronika / prinsip -kerjamotor-dc/ http://www.atmel.com. http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan Darah. http://www.sentraedukasi.com/2011/07/pen ggolongan-darah.html http://www.datasheetcatalog.com 75