BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Amerika Serikat

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Amerika Serikat adalah sebuah negara besar dan dikenal sebagai
negara super power di dunia. Amerika terdiri dari berbagai suku dan ras
dunia. Mereka datang ke Amerika dari berbagai wilayah dengan berbagai
macam tujuan pula. Tetapi tidak semua yang datang ke Amerika karena
keinginan mereka melainkan dipaksa dan diperjualbelikan di Amerika.
Mereka adalah bangsa kulit hitam yang ditangkap dari Afrika untuk
diperjualbelikan sebagai budak. Perbudakan Amerika tidak bisa dilepaskan
dari sejarah Amerika. Perbudakan ada karena para pemilik ladang
perkebunan dan tuan tanah membutuhkan tenaga kerja untuk mengolah
dan dipekerjakan di perkebunan. Sistem perbudakan Amerika sudah ada
sejak abad ke-18.
Sejarah orang-orang kulit hitam Amerika pada awalnya adalah para
budak yang dibawa dari Afrika dengan paksa. Menurut Sowell (1981:183)
para budak dari Afrika ditangkap dan dibawa ke Amerika dengan paksa
dan bukan karena keinginan mereka. Mereka berasal dari berbagai daerah
di Afrika. Mereka datang pertama kali pada 1619 dan mereka sangat
menderita karena sistem perbudakan di Amerika yang berlangsung
bertahun-tahun. Mereka diperlakukan dengan buruk dan tidak manusiawi
karena hanya dianggap sebagai komoditi dan properti oleh majikannya dan
hanya melakukan apa yang mereka perintahkan. Para pemilik budak tidak
1
melihat budak sebagai manusia tetapi properti yang bisa mereka
perlakukan semau mereka. Mayoritas para budak tinggal dan bekerja di
perkebunan tembakau, kapas, nila, dan sebagainya.
Dari banyaknya budak kulit hitam yang dibawa dari Afrika ke
Amerika, sekitar 30% di antaranya adalah Muslim. Di antara para budak
Muslim itu bahkan ada yang berpendidikan, orang kaya, bahkan seorang
pangeran dari suku asalnya di Afrika. Seperti kisah seorang pangeran
Muslim bernama Abdul Rahman Ibrahima Sori yang ditangkap dan dijual
sebagai budak di Amerika. Abdul Rahman adalah putra dari Raja Fulbe
dari Futa Jallon di Afrika Barat yang sekarang dikenal sebagai negara
Republik Ghana. Abdul Rahman selain seorang pangeran, dia juga orang
yang berpendidikan. Abdul Rahman mendapatkan pendidikan Islam yaitu
membaca dan menulis Al-Qur’an, tetapi juga mendapatkan pendidikan
tentang geografi, astronomi, ilmu hitung, dan ilmu hukum. Kisah hidup
dari Abdul Rahman Ibrahima Sori tersebut dikisahkan dalam sebuah buku
biografi yang berjudul Prince Among Slaves yang ditulis oleh Terry Alford
dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1977. Selain dikisahkan dalam
bentuk sebuah buku biografi juga dalam bentuk film dokumenter dengan
judul sama yaitu Prince Among Slaves.
Selain kisah hidup dari Abdul Rahman Ibrahima Sori sebagai
seorang budak Muslim dan berpendidikan, masih ada beberapa tokoh lain
seperti Omar Ibn Said, Nicholas Said, Bilali “Ben Ali”, dan Yarrow
Marmood. Mereka adalah sedikit dari banyaknya budak kulit hitam yang
2
berpendidikan dan Muslim. Ini membuktikan bahwa tidak semua budak
kulit hitam adalah bodoh dan tidak berpendidikan, dan juga membuktikan
bahwa Islam ada di antara mereka.
Ini menandakan bahwa masuknya Islam di Amerika Serikat tidak
bisa lepas dari sejarah perbudakan. Para budak hidup dalam tekanan dan
menempati strata sosial paling rendah. Mereka juga harus bekerja dari
matahari terbit hingga tenggelam di bawah kekuasaan orang kulit putih
sebagai majikan mereka yang beragama Kristen. Dan sebagai penganut
Islam, mereka juga harus tetap melaksanakan ibadah sesuai ajaran Islam.
Dengan keadaan yang menekan mereka banyak yang kemudian pindah
keyakinan mengikuti agama majikan mereka yaitu Kristen, atau mencoba
melarikan diri untuk kembali ke negara asal mereka yaitu Afrika. Banyak
dari para budak Muslim tersebut yang memberontak sebagai usaha untuk
melawan terhadap tekanan yang mereka alami. Demi keselamatan mereka
banyak yang berpindah keyakinan, tetapi masih ada beberapa yang tetap
dengan teguh memeluk Islam dan melaksanakan ibadah meski harus
sembunyi-sembunyi. Para budak Muslim yang hidup dalam lingkungan
sosial yang mayoritas Kristen dan tekanan hidup sebagai budak yang tidak
bisa bebas melaksanakan ibadahnya, hal tersebut menyebabkan para budak
Muslim tidak mempunyai peluang sepenuhnya untuk melaksanakan
ibadahnya.
Peneliti tertarik meneliti tentang budak Muslim yang dikisahkan
dalam biografinya Abdul Rahman Ibrahima Sori, karena kisah hidupnya
3
sangat menarik untuk dibahas. Peneliti akan membahas fenomenafenomena yang terjadi dalam kehidupan Abdul Rahman Ibrahima Sori
selama 40 tahun menjadi budak. Sehingga dapat kita pelajari tentang
fenomena adanya budak Muslim terutama periode antebellum.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang penelitian tersebut dalam
membahas lebih lanjut, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut
ini:
a. Apa keistimewaan Abdul Rahman Ibrahima Sori sebagai budak
Muslim dibanding budak Muslim lainnya di Amerika Serikat?
b. Bagaimana
Abdul
Rahman
Ibrahima
Sori
mempertahankan
identitasnya sebagai seorang budak Muslim?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini akan menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari
rumusan masalah, yaitu:
a. Untuk mengetahui keistimewaan Abdul Rahman Ibrahima Sori sebagai
budak Muslim dibanding budak Muslim lainnya di Amerika Serikat.
b. Untuk
mengetahui
cara
Abdul
Rahman
Ibrahima
Sori
mempertahankan identitasnya sebagai seorang budak Muslim.
Diharapkan
penelitian
ini
akan
memberikan
kontribusi
pengetahuan tentang ilmu Pengkajian Amerika dan bisa memberikan nilai
untuk memulai penelitian lebih mendalam tentang budak Muslim di
Amerika pada tahun 1800an, terutama yang digambarkan dalam
4
kehidupan Abdul Rahman Ibrahima Ibn Sori. Penelitian ini juga
diharapkan memberikan suatu pengetahuan tentang Muslim di awal
Amerika sebagai bagian dari sejarah. Karena selama ini jarang sekali
dibahas tentang tokoh-tokoh Muslim di era perbudakan Amerika Serikat.
D. BATASAN PENELITIAN
Penelitian ini membahas tentang seorang tokoh bernama Abdul
Rahman Ibrahima Sori, seorang pangeran Muslim yang diperbudak selama
40 tahun di Amerika Serikat.
Abdul Rahman Ibrahima Sori yang juga sering disebut Abdul
Rahman adalah seorang budak Muslim yang bekerja pada seorang kulit
putih bernama Thomas Foster di Natchez Mississippi Amerika Serikat.
Sebagai seorang budak, Abdul Rahman berbeda dengan budakbudak lainnya karena kepandaian dan keahliannya. Abdul Rahman bisa
membaca dan menulis dalam bahasa Arab, dan juga sebagai seorang
pangeran Abdul Rahman bisa mengatur dan berjiwa pemimpin. Sehingga
dipercaya oleh Foster sebagai mandor di perkebunannya.
Ruang lingkup penelitian ini adalah pada masa perbudakan di
Amerika Serikat pada akhir tahun 1700an sampai awal 1800an.
E. MANFAAT PENELITIAN
Peneliti berharap penelitian ini akan bermanfaat bagi mahasiswa
Pengkajian Amerika, Fakultas Ilmu Budaya dan pembaca yang tertarik
tentang Amerika, terutama tentang sejarah budak-budak Muslim pada
masa perbudakan di Amerika Serikat. Sistem perbudakan di Amerika yang
5
tidak bisa terlepas dari sejarah Amerika ternyata juga ada fenomena
menarik bahwa di antara banyaknya budak kulit hitam ada sekitar 30%
adalah Muslim. Mereka menganut Islam secara turun-temurun dari nenek
moyang mereka ketika di Afrika. Sehingga dengan penelitian ini akan
memberikan pengetahuan dan sumbangan pemikiran yang lebih luas
terutama fakta adanya eksistensi Islam dalam sejarah awal Amerika, yang
digambarkan dalam kisah yang dialami oleh seorang pangeran yang
diperbudak selama 40 tahun di Amerika Serikat yang bernama Abdul
Rahman Ibrahima Ibn Sori.
Peneliti juga berharap bahwa penelitian ini akan memberikan
kontribusi dalam mengungkap fakta sejarah tentang sejarah islam di
Amerika Serikat yang masih sangat terbatas sumber datanya.
Selain itu, harapan dari penulis diharapkan penelitian ini dapat
menambah
wawasan
pembaca,
terutama
untuk
memahami
ilmu
Pengkajian Amerika dan diharapkan bisa menjadi referensi dalam
memahami ilmu Pengkajian Amerika.
F. TINJAUAN PUSTAKA
Mental evidence penelitian ini adalah biografi dari Abdul Rahman
Ibrahima Sori, seorang pangeran Muslim kulit hitam dari Afrika yang
dijadikan budak di Amerika Serikat selama 40 tahun. Berangkat dari
biografi tersebut kemudian ditelaah dan dikembangkan untuk dianalisis
fenomena dan fakta yang ada selama Abdul Rahman menjadi seorang
budak Muslim di Amerika Serikat.
6
Pengertian biografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu bios dan graphien yang berarti hidup dan tulis.
Sehingga dapat diartikan sebagai kisah riwayat hidup seseorang. Biografi
dapat memuat, menganalisis dan menerangkan fakta-fakta dari kehidupan
seseorang dan peran pentingnya. Biografi dapat bercerita tentang tokoh
sejarah ataupun tokoh yang masih hidup, orang terkenal ataupun orang
yang tidak terkenal (Balai Pustaka, 2008). Biografi berisi gambaran
tentang kejadian-kejadian penting yang dialami oleh seseorang dalam
hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi
orang tersebut. Sehingga biografi adalah alat pengumpul data untuk
mengetahui riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain hingga
akhir hidupnya. Biografi membantu kita untuk memahami sejarah dan isuisu yang terjadi pada masa kehidupan tokoh tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mendeskripsikan tentang
budak Muslim di Amerika yang digambarkan berdasarkan biografi dari
Abdul Rahman Ibrahima Sori. Kisah hidup dari Abdul Rahman dikisahkan
dalam sebuah buku biografi Prince Among Slaves yang ditulis oleh Terry
Alford pada tahun 1977. Alford menulis dalam bukunya tentang Abdul
Rahman dengan membagi dalam tiga bagian, yaitu kehidupan Abdul
Rahman ketika di Afrika sebagai pangeran, ketika menjadi budak selama
40 tahun di Amerika Serikat, dan ketika menjadi manusia bebas.
7
Penulis menemukan beberapa penelitian tentang budak-budak
Muslim Afrika yang diperbudak di Amerika yang dapat dijadikan bahan
referensi penelitian. Seperti Displacement and the negotiation of an
American Identity in African Muslim Slave Narratives yang ditulis oleh
Safet Dabovic (2009). Penelitian tersebut mengkaji tentang budak-budak
Muslim Afrika yang terpelajar dan sangat menonjol, yaitu Ayuba
Suleiman Diallo, Abdul Rahman Ibrahima Sori, Omar Ibn Said, Bilali
Muhammed, Salih Bilali, Lamena Kebe, Mahommah Gardo Baquaqua,
dan Nicholas Said. Safet Dabovic dalam penelitiannya menelaah tentang
cerita atau kisah hidup masing-masing dari tokoh-tokoh tersebut.
Moustafa Bayoumi menulis sebuah jurnal Moving Beliefs:
Migrations and Mutiplicities in Black Atlantic Islam. Dalam jurnalnya,
Moustafa mendeskripsikan bagaimana orang-orang kulit hitam Afrika
diperdagangkan sebagai budak oleh orang-orang kulit putih. Lebih
fokusnya tentang budak-budak Muslim yang mempunyai kemampuan
membaca dan menulis karena mereka berpendidikan. Asumsi dan
pandangan terhadap budak-budak bahwa mereka buta huruf dan bodoh,
tetapi dengan adanya eksistensi para budak yang bisa membaca dan
menulis tersebut merubah pandangan tersebut.
Kemudian Precious Rasheeda Muhammad dalam bukunya yang
berjudul Muslim and the Making of America memaparkan tentang
eksistensi Muslim pada masa awal Amerika. Menurut Rasheeda, Islam
sudah ada pada era perbudakan dan sudah dikenal oleh masyarakat
8
Amerika meski eksistensinya tidak terlalu kuat. Para budak Muslim sendiri
tidak bisa menyebarkan agama Islam, tetapi mereka juga ikut dalam
perang sipil pada masa itu.
Michael A. Gomez menulis dalam jurnalnya yang berjudul
Muslims in Early America. Dalam jurnal tersebut membahas tentang
budak-budak Muslim Afrika dan eksistensinya. Menurut Gomez, sejarah
Islam di awal Amerika sifatnya masih tentatif karena terbatasnya data
yang ada.
Sementara itu penulis mengetahui bahwa belum ada satupun
mahasiswa Pengkajian Amerika, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Gadjah Mada yang sudah menulis tesis tentang budak Muslim di Amerika
terutama dari biografi Abdul Rahman Ibrahima Sori. Ini membuktikan
bahwa biografi dari Abdul Rahman Ibrahima Sori bermanfaat dan menarik
untuk didiskusikan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning
point moment yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau
mengubah hidup seseorang. Sehingga penelitian ini akan menelaah
fenomena-fenomena yang ada dalam kisah hidup dari Abdul Rahman
Ibrahima Sori selama menjadi budak.
Penulis memilih topik penelitian tentang Studi Amerika yaitu Islam
khususnya budak Muslim Amerika: Abdul Rahman Ibrahima Sori. Setiap
gagasan dan ide yang dikutip dari referensi-referensi dan sumber-sumber
lain, penulis dan penerbitnya akan dicantumkan dalam penelitian ini.
9
G. KERANGKA TEORI
1. TEORI PENGKAJIAN AMERIKA
Penelitian ini menggunakan pendekatan American Studies yang
bersifat interdisipliner, karena penelitian ini merupakan salah satu
kerangka disiplin dari ilmu Pengkajian Amerika atau American Studies
sebagai suatu studi yang mengkaji pengalaman Amerika dari berbagai
perspektif, misalnya ilmu sastra, antropologi, sejarah, ekonomi, politik,
dan agama. Interdisipliner adalah saling terkait antar disiplin tersebut.
Menurut Meredith:
“American Studies is an interdisiplinary with utilitizes social,
literature, history, politic, economic structure.”
Pendekatan
interdisipliner
diterapkan
karena
pengalaman
menunjukkan bahwa keinterdisiplineran yang memfokuskan kebudayaan
tertentu sering memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang
kebudayaan tersebut daripada jika hanya didekati dengan satu disiplin saja.
Menurut Tate (1973) masalah utama dalam American Studies adalah
masalah integrasi disiplin dalam memahami pengalaman dan fenomena
yang terjadi pada bangsa Amerika yang terjadi karena pada dasarnya untuk
memenuhi suatu pengalaman Amerika yang kecil sekalipun akan
melibatkan berbagai teori dari disiplin yang berbeda-beda. Ada beberapa
pendekatan yang akan dipakai dalam penelitian ini, yaitu pendekatan
sejarah dan pendekatan identitas sosial.
Menurut McDowell (1948:82) American Studies bergerak menuju
rekonsiliasi waktu, rekonsiliasi disiplin-disiplin akademis, dan rekonsiliasi
10
wilayah, bangsa, dan dunia. Disiplin American Studies juga merupakan
proses
intelektual
yang
memungkinkan
mahasiswa
memahami
kompleksitas peradaban Amerika melalui berbagai disiplin ilmu seperti:
ilmu sosial, sejarah, sastra, filsafat, dan seni. Menurut Henry Nash Smith
(1960:13-14), American Studies dimulai dari bagian kecil sebagai awal
mula dan kemudian diteliti secara keseluruhan dari suatu budaya dengan
menggunakan pendekatan interdisipliner. Dalam hal ini yaitu biografi dari
Abdul Rahman Ibrahima Sori yang kemudian dikembangkan dengan
melihat fenomena dan fakta yang terjadi semasa hidup Abdul Rahman
terutama pada masa hidup sebaga budak di Amerika Serikat.
2. TEORI IDENTITAS SOSIAL
Penelitian ini menggunakan pendekatan identitas sosial. Menurut
Henry Tajfel (1982), social identity atau identitas sosial adalah bagian dari
konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang
keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan signifikansi
nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut. Social identity berkaitan
dengan keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga dari keanggotaan
dalam suatu kelompok tertentu. Tajfel mengemukakan bahwa:
“The groups (e.g. social class, family, football team, etc.) which
people belonged were an important source of pride and selfesteem. Groups give us a sense of social identity: a sense of
belonging to the world.” (Tajfel, 1979: 27)
Karena manusia tidak hidup sendiri tetapi hidup bersama dalam
masyarakat dan lingkungannya, maka identitas terbentuk. Ini karena
manusia butuh pengenalan diri. Identitas juga hadir agar manusia bisa
11
saling mengenal
sesama
dan
bisa membedakan
sesama.
Tajfel
mendefinisikan identitas sosial sebagai pengetahuan individu di mana dia
merasa sebagai bagian anggota kelompok yang memiliki kesamaan emosi
serta nilai (Tajfel, 1979). Identitas sosial juga merupakan konsep diri
seseorang sebagai anggota kelompok (Abrams & Hogg, 1990). Identitas
bisa berbentuk kebangsaan, ras, etnik, kelas pekerja, agama, umur, gender,
suku, keturunan, dan lain-lain. Biasanya, pendekatan dalam identitas sosial
erat kaitannya dengan hubungan interrelasionship, serta kehidupan
alamiah masyarakat ternyata tidak terbentuk secara sejajar, tapi juga
menimbulkan status sosial dan kekuasaan.
Dalam teori identitas sosial, seorang individu tidaklah dianggap
sebagai individu secara mutlak satu dalam kehidupannya. Individu
merupakan bagian dari kelompok tertentu baik disadari maupun tidak
disadari. Konsep identitas sosial dengan demikian adalah bagaimana
seseorang itu secara sosial dapat didefinisikan.
Sebagai contoh adalah Abdul Rahman, ketika di Afrika sebagai
seorang pangeran tetapi kemudian harus menjalani hidup sebagai seorang
budak di Amerika Serikat. Abdul Rahman yang seorang terpelajar dan dari
kalangan aristokrat, tentu saja pada awalnya berontak dan menolak dengan
keadaan tersebut tetapi pada akhirnya bisa menerima. Meskipun bisa
menerima dan menyesuaikan diri dalam lingkungan yang sangat berbeda
dengan kehidupan Abdul Rahman sebelumnya, tetapi Abdul Rahman tidak
meninggalkan identitasnya sebagai seorang Muslim.
12
H. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data adalah cara untuk mendapatkan datadata yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini,
pertama-tama penulis membaca dan memahami biografi Abdul Rahman
Ibrahima Sori, yaitu buku Prince Among Slaves yang ditulis Terry Alford.
Kemudian penulis mencari data-data pendukung yang relevan dengan
objek penelitian.
Data utama penelitian ini adalah biografi Abdul Rahman Ibrahima
Sori. Data sekunder atau data pendukung berupa buku-buku, jurnal-jurnal,
ensiklopedi, internet, dan sebagainya. Buku-buku pendukung yang relevan
adalah buku Muslims in Early America, Muslim and the making of
America, Moving beliefs: Migrations and Multiplicities in Black Atlantic
Islam, Displacement and the Negotiation of An American Identity in
African Muslim Slave Narratives. Setelah semua data terkumpul kemudian
dipelajari dan dipahami dengan menggunakan teori pendekatan American
Studies dan teori sejarahnya Robert E. Spiller. Sedangkan teori identitas
sosial mengambil teorinya Henry Tajfel.
I. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka.
Peneliti mengamati data dengan membaca biografi Abdul Rahman
Ibrahima Sori dan menganalisis data menggunakan metode kualitatif yang
dalam bentuk kata dan kalimat. Metode kualitatif menurut Meleong adalah
suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena
13
dalam konteks sosial alamiah dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti
(Herdiansyah, 2010:9). Sedangkan menurut Creswel:
The research is a qualitative means the process of understanding
based on distinct methodological tradition of inquiri that explore a
social or human problem (Creswel, 1998:15).
Denzin dan Lincoln (1994:2) berpendapat bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang melibatkan interpretasi dan pendekatan
naturalistic terhadap subyeknya. Sehingga penelitian bentuk ini mengamati
sesuatu
dalam
setting
yang
natural
dan
memaknai
atau
menginterpretasikan fenomena dari sudut pandang masyarakat setempat.
Kemudian dikemukakan juga oleh Staus dan Corbin (2003:4)
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik dan bentuk hitungan lainnya.
Walaupun data bisa juga dihitung sebagaimana sensus, analisa bersifat
kualitatif.
Peneliti menganalisis setting, kondisi masyarakat untuk mengambil
masalah dalam tesis ini, yaitu budak Muslim di Amerika pada tahun
1800an yang menjadi latar belakang dari kehidupan Abdul Rahman
Ibrahima Sori.
J. PRESENTASI
Penelitian ini akan disajikan dalam empat bab, yaitu:
Bab pertama adalah pendahuluan. Dalam pendahuluan berisi
tentang gambaran umum tentang studi dalam penelitian ini.
14
Bab kedua adalah tentang latar belakang sejarah perbudakan dan
Islam di Amerika Serikat, serta budak-budak Muslim di Amerika Serikat.
Dalam bab ini akan dibagi dalam tiga sub-bab, yaitu perbudakan di Afrika
dan di Amerika Serikat yang membahas tentang pengertian perbudakan,
sejarah perbudakan, dan perbudakan di Afrika dan Amerika Serikat.
Kemudian dalam sub-bab Islam di Amerika Serikat akan dibahas tentang
Islam di Amerika Serikat sebelum Columbus dan sejarah masuknya Islam
ke Amerika Serikat. Sub-bab terakhir adalah budak-budak Muslim di
Amerika Serikat dan akan dibahas tentang Muslim Afrika di masa awal
Amerika dan pelaksanaan ibadah para budak Muslim.
Bab ketiga adalah analisis. Dalam analisis ini akan membahas
tentang kehidupan Abdul Rahman Ibrahima Sori sebagai seorang pangeran
Muslim yang berpendidikan dan dijadikan budak di Amerika selama 40
tahun dan akhirnya bebas kembali. Dalam bab ini akan dibahas tentang
Muslim di masa awal Amerika, seorang pangeran di Afrika, seorang budak
di Amerika Serikat, dan sebagai manusia bebas.
Bab keempat atau terakhir adalah kesimpulan dari diskusi yang
menjawab pertanyaan obyek penelitian.
15
Download