BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Amerika Serikat adalah sebuah negara besar dan dikenal sebagai negara super power di dunia. Amerika terdiri dari berbagai suku dan ras dunia. Mereka datang ke Amerika dari berbagai wilayah dengan berbagai macam tujuan pula. Tetapi tidak semua yang datang ke Amerika karena keinginan mereka melainkan dipaksa dan diperjualbelikan di Amerika. Mereka adalah bangsa kulit hitam yang ditangkap dari Afrika untuk diperjualbelikan sebagai budak. Perbudakan Amerika tidak bisa dilepaskan dari sejarah Amerika. Perbudakan ada karena para pemilik ladang perkebunan dan tuan tanah membutuhkan tenaga kerja untuk mengolah dan dipekerjakan di perkebunan. Sistem perbudakan Amerika sudah ada sejak abad ke-18. Sejarah orang-orang kulit hitam Amerika pada awalnya adalah para budak yang dibawa dari Afrika dengan paksa. Menurut Sowell (1981:183) para budak dari Afrika ditangkap dan dibawa ke Amerika dengan paksa dan bukan karena keinginan mereka. Mereka berasal dari berbagai daerah di Afrika. Mereka datang pertama kali pada 1619 dan mereka sangat menderita karena sistem perbudakan di Amerika yang berlangsung bertahun-tahun. Mereka diperlakukan dengan buruk dan tidak manusiawi karena hanya dianggap sebagai komoditi dan properti oleh majikannya dan hanya melakukan apa yang mereka perintahkan. Para pemilik budak tidak 1 melihat budak sebagai manusia tetapi properti yang bisa mereka perlakukan semau mereka. Mayoritas para budak tinggal dan bekerja di perkebunan tembakau, kapas, nila, dan sebagainya. Dari banyaknya budak kulit hitam yang dibawa dari Afrika ke Amerika, sekitar 30% di antaranya adalah Muslim. Di antara para budak Muslim itu bahkan ada yang berpendidikan, orang kaya, bahkan seorang pangeran dari suku asalnya di Afrika. Seperti kisah seorang pangeran Muslim bernama Abdul Rahman Ibrahima Sori yang ditangkap dan dijual sebagai budak di Amerika. Abdul Rahman adalah putra dari Raja Fulbe dari Futa Jallon di Afrika Barat yang sekarang dikenal sebagai negara Republik Ghana. Abdul Rahman selain seorang pangeran, dia juga orang yang berpendidikan. Abdul Rahman mendapatkan pendidikan Islam yaitu membaca dan menulis Al-Qur’an, tetapi juga mendapatkan pendidikan tentang geografi, astronomi, ilmu hitung, dan ilmu hukum. Kisah hidup dari Abdul Rahman Ibrahima Sori tersebut dikisahkan dalam sebuah buku biografi yang berjudul Prince Among Slaves yang ditulis oleh Terry Alford dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1977. Selain dikisahkan dalam bentuk sebuah buku biografi juga dalam bentuk film dokumenter dengan judul sama yaitu Prince Among Slaves. Selain kisah hidup dari Abdul Rahman Ibrahima Sori sebagai seorang budak Muslim dan berpendidikan, masih ada beberapa tokoh lain seperti Omar Ibn Said, Nicholas Said, Bilali “Ben Ali”, dan Yarrow Marmood. Mereka adalah sedikit dari banyaknya budak kulit hitam yang 2 berpendidikan dan Muslim. Ini membuktikan bahwa tidak semua budak kulit hitam adalah bodoh dan tidak berpendidikan, dan juga membuktikan bahwa Islam ada di antara mereka. Ini menandakan bahwa masuknya Islam di Amerika Serikat tidak bisa lepas dari sejarah perbudakan. Para budak hidup dalam tekanan dan menempati strata sosial paling rendah. Mereka juga harus bekerja dari matahari terbit hingga tenggelam di bawah kekuasaan orang kulit putih sebagai majikan mereka yang beragama Kristen. Dan sebagai penganut Islam, mereka juga harus tetap melaksanakan ibadah sesuai ajaran Islam. Dengan keadaan yang menekan mereka banyak yang kemudian pindah keyakinan mengikuti agama majikan mereka yaitu Kristen, atau mencoba melarikan diri untuk kembali ke negara asal mereka yaitu Afrika. Banyak dari para budak Muslim tersebut yang memberontak sebagai usaha untuk melawan terhadap tekanan yang mereka alami. Demi keselamatan mereka banyak yang berpindah keyakinan, tetapi masih ada beberapa yang tetap dengan teguh memeluk Islam dan melaksanakan ibadah meski harus sembunyi-sembunyi. Para budak Muslim yang hidup dalam lingkungan sosial yang mayoritas Kristen dan tekanan hidup sebagai budak yang tidak bisa bebas melaksanakan ibadahnya, hal tersebut menyebabkan para budak Muslim tidak mempunyai peluang sepenuhnya untuk melaksanakan ibadahnya. Peneliti tertarik meneliti tentang budak Muslim yang dikisahkan dalam biografinya Abdul Rahman Ibrahima Sori, karena kisah hidupnya 3 sangat menarik untuk dibahas. Peneliti akan membahas fenomenafenomena yang terjadi dalam kehidupan Abdul Rahman Ibrahima Sori selama 40 tahun menjadi budak. Sehingga dapat kita pelajari tentang fenomena adanya budak Muslim terutama periode antebellum. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pemaparan dari latar belakang penelitian tersebut dalam membahas lebih lanjut, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut ini: a. Apa keistimewaan Abdul Rahman Ibrahima Sori sebagai budak Muslim dibanding budak Muslim lainnya di Amerika Serikat? b. Bagaimana Abdul Rahman Ibrahima Sori mempertahankan identitasnya sebagai seorang budak Muslim? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini akan menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari rumusan masalah, yaitu: a. Untuk mengetahui keistimewaan Abdul Rahman Ibrahima Sori sebagai budak Muslim dibanding budak Muslim lainnya di Amerika Serikat. b. Untuk mengetahui cara Abdul Rahman Ibrahima Sori mempertahankan identitasnya sebagai seorang budak Muslim. Diharapkan penelitian ini akan memberikan kontribusi pengetahuan tentang ilmu Pengkajian Amerika dan bisa memberikan nilai untuk memulai penelitian lebih mendalam tentang budak Muslim di Amerika pada tahun 1800an, terutama yang digambarkan dalam 4 kehidupan Abdul Rahman Ibrahima Ibn Sori. Penelitian ini juga diharapkan memberikan suatu pengetahuan tentang Muslim di awal Amerika sebagai bagian dari sejarah. Karena selama ini jarang sekali dibahas tentang tokoh-tokoh Muslim di era perbudakan Amerika Serikat. D. BATASAN PENELITIAN Penelitian ini membahas tentang seorang tokoh bernama Abdul Rahman Ibrahima Sori, seorang pangeran Muslim yang diperbudak selama 40 tahun di Amerika Serikat. Abdul Rahman Ibrahima Sori yang juga sering disebut Abdul Rahman adalah seorang budak Muslim yang bekerja pada seorang kulit putih bernama Thomas Foster di Natchez Mississippi Amerika Serikat. Sebagai seorang budak, Abdul Rahman berbeda dengan budakbudak lainnya karena kepandaian dan keahliannya. Abdul Rahman bisa membaca dan menulis dalam bahasa Arab, dan juga sebagai seorang pangeran Abdul Rahman bisa mengatur dan berjiwa pemimpin. Sehingga dipercaya oleh Foster sebagai mandor di perkebunannya. Ruang lingkup penelitian ini adalah pada masa perbudakan di Amerika Serikat pada akhir tahun 1700an sampai awal 1800an. E. MANFAAT PENELITIAN Peneliti berharap penelitian ini akan bermanfaat bagi mahasiswa Pengkajian Amerika, Fakultas Ilmu Budaya dan pembaca yang tertarik tentang Amerika, terutama tentang sejarah budak-budak Muslim pada masa perbudakan di Amerika Serikat. Sistem perbudakan di Amerika yang 5 tidak bisa terlepas dari sejarah Amerika ternyata juga ada fenomena menarik bahwa di antara banyaknya budak kulit hitam ada sekitar 30% adalah Muslim. Mereka menganut Islam secara turun-temurun dari nenek moyang mereka ketika di Afrika. Sehingga dengan penelitian ini akan memberikan pengetahuan dan sumbangan pemikiran yang lebih luas terutama fakta adanya eksistensi Islam dalam sejarah awal Amerika, yang digambarkan dalam kisah yang dialami oleh seorang pangeran yang diperbudak selama 40 tahun di Amerika Serikat yang bernama Abdul Rahman Ibrahima Ibn Sori. Peneliti juga berharap bahwa penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam mengungkap fakta sejarah tentang sejarah islam di Amerika Serikat yang masih sangat terbatas sumber datanya. Selain itu, harapan dari penulis diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca, terutama untuk memahami ilmu Pengkajian Amerika dan diharapkan bisa menjadi referensi dalam memahami ilmu Pengkajian Amerika. F. TINJAUAN PUSTAKA Mental evidence penelitian ini adalah biografi dari Abdul Rahman Ibrahima Sori, seorang pangeran Muslim kulit hitam dari Afrika yang dijadikan budak di Amerika Serikat selama 40 tahun. Berangkat dari biografi tersebut kemudian ditelaah dan dikembangkan untuk dianalisis fenomena dan fakta yang ada selama Abdul Rahman menjadi seorang budak Muslim di Amerika Serikat. 6 Pengertian biografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios dan graphien yang berarti hidup dan tulis. Sehingga dapat diartikan sebagai kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat memuat, menganalisis dan menerangkan fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya. Biografi dapat bercerita tentang tokoh sejarah ataupun tokoh yang masih hidup, orang terkenal ataupun orang yang tidak terkenal (Balai Pustaka, 2008). Biografi berisi gambaran tentang kejadian-kejadian penting yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut. Sehingga biografi adalah alat pengumpul data untuk mengetahui riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain hingga akhir hidupnya. Biografi membantu kita untuk memahami sejarah dan isuisu yang terjadi pada masa kehidupan tokoh tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mendeskripsikan tentang budak Muslim di Amerika yang digambarkan berdasarkan biografi dari Abdul Rahman Ibrahima Sori. Kisah hidup dari Abdul Rahman dikisahkan dalam sebuah buku biografi Prince Among Slaves yang ditulis oleh Terry Alford pada tahun 1977. Alford menulis dalam bukunya tentang Abdul Rahman dengan membagi dalam tiga bagian, yaitu kehidupan Abdul Rahman ketika di Afrika sebagai pangeran, ketika menjadi budak selama 40 tahun di Amerika Serikat, dan ketika menjadi manusia bebas. 7 Penulis menemukan beberapa penelitian tentang budak-budak Muslim Afrika yang diperbudak di Amerika yang dapat dijadikan bahan referensi penelitian. Seperti Displacement and the negotiation of an American Identity in African Muslim Slave Narratives yang ditulis oleh Safet Dabovic (2009). Penelitian tersebut mengkaji tentang budak-budak Muslim Afrika yang terpelajar dan sangat menonjol, yaitu Ayuba Suleiman Diallo, Abdul Rahman Ibrahima Sori, Omar Ibn Said, Bilali Muhammed, Salih Bilali, Lamena Kebe, Mahommah Gardo Baquaqua, dan Nicholas Said. Safet Dabovic dalam penelitiannya menelaah tentang cerita atau kisah hidup masing-masing dari tokoh-tokoh tersebut. Moustafa Bayoumi menulis sebuah jurnal Moving Beliefs: Migrations and Mutiplicities in Black Atlantic Islam. Dalam jurnalnya, Moustafa mendeskripsikan bagaimana orang-orang kulit hitam Afrika diperdagangkan sebagai budak oleh orang-orang kulit putih. Lebih fokusnya tentang budak-budak Muslim yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis karena mereka berpendidikan. Asumsi dan pandangan terhadap budak-budak bahwa mereka buta huruf dan bodoh, tetapi dengan adanya eksistensi para budak yang bisa membaca dan menulis tersebut merubah pandangan tersebut. Kemudian Precious Rasheeda Muhammad dalam bukunya yang berjudul Muslim and the Making of America memaparkan tentang eksistensi Muslim pada masa awal Amerika. Menurut Rasheeda, Islam sudah ada pada era perbudakan dan sudah dikenal oleh masyarakat 8 Amerika meski eksistensinya tidak terlalu kuat. Para budak Muslim sendiri tidak bisa menyebarkan agama Islam, tetapi mereka juga ikut dalam perang sipil pada masa itu. Michael A. Gomez menulis dalam jurnalnya yang berjudul Muslims in Early America. Dalam jurnal tersebut membahas tentang budak-budak Muslim Afrika dan eksistensinya. Menurut Gomez, sejarah Islam di awal Amerika sifatnya masih tentatif karena terbatasnya data yang ada. Sementara itu penulis mengetahui bahwa belum ada satupun mahasiswa Pengkajian Amerika, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada yang sudah menulis tesis tentang budak Muslim di Amerika terutama dari biografi Abdul Rahman Ibrahima Sori. Ini membuktikan bahwa biografi dari Abdul Rahman Ibrahima Sori bermanfaat dan menarik untuk didiskusikan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Sehingga penelitian ini akan menelaah fenomena-fenomena yang ada dalam kisah hidup dari Abdul Rahman Ibrahima Sori selama menjadi budak. Penulis memilih topik penelitian tentang Studi Amerika yaitu Islam khususnya budak Muslim Amerika: Abdul Rahman Ibrahima Sori. Setiap gagasan dan ide yang dikutip dari referensi-referensi dan sumber-sumber lain, penulis dan penerbitnya akan dicantumkan dalam penelitian ini. 9 G. KERANGKA TEORI 1. TEORI PENGKAJIAN AMERIKA Penelitian ini menggunakan pendekatan American Studies yang bersifat interdisipliner, karena penelitian ini merupakan salah satu kerangka disiplin dari ilmu Pengkajian Amerika atau American Studies sebagai suatu studi yang mengkaji pengalaman Amerika dari berbagai perspektif, misalnya ilmu sastra, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan agama. Interdisipliner adalah saling terkait antar disiplin tersebut. Menurut Meredith: “American Studies is an interdisiplinary with utilitizes social, literature, history, politic, economic structure.” Pendekatan interdisipliner diterapkan karena pengalaman menunjukkan bahwa keinterdisiplineran yang memfokuskan kebudayaan tertentu sering memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kebudayaan tersebut daripada jika hanya didekati dengan satu disiplin saja. Menurut Tate (1973) masalah utama dalam American Studies adalah masalah integrasi disiplin dalam memahami pengalaman dan fenomena yang terjadi pada bangsa Amerika yang terjadi karena pada dasarnya untuk memenuhi suatu pengalaman Amerika yang kecil sekalipun akan melibatkan berbagai teori dari disiplin yang berbeda-beda. Ada beberapa pendekatan yang akan dipakai dalam penelitian ini, yaitu pendekatan sejarah dan pendekatan identitas sosial. Menurut McDowell (1948:82) American Studies bergerak menuju rekonsiliasi waktu, rekonsiliasi disiplin-disiplin akademis, dan rekonsiliasi 10 wilayah, bangsa, dan dunia. Disiplin American Studies juga merupakan proses intelektual yang memungkinkan mahasiswa memahami kompleksitas peradaban Amerika melalui berbagai disiplin ilmu seperti: ilmu sosial, sejarah, sastra, filsafat, dan seni. Menurut Henry Nash Smith (1960:13-14), American Studies dimulai dari bagian kecil sebagai awal mula dan kemudian diteliti secara keseluruhan dari suatu budaya dengan menggunakan pendekatan interdisipliner. Dalam hal ini yaitu biografi dari Abdul Rahman Ibrahima Sori yang kemudian dikembangkan dengan melihat fenomena dan fakta yang terjadi semasa hidup Abdul Rahman terutama pada masa hidup sebaga budak di Amerika Serikat. 2. TEORI IDENTITAS SOSIAL Penelitian ini menggunakan pendekatan identitas sosial. Menurut Henry Tajfel (1982), social identity atau identitas sosial adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut. Social identity berkaitan dengan keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga dari keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu. Tajfel mengemukakan bahwa: “The groups (e.g. social class, family, football team, etc.) which people belonged were an important source of pride and selfesteem. Groups give us a sense of social identity: a sense of belonging to the world.” (Tajfel, 1979: 27) Karena manusia tidak hidup sendiri tetapi hidup bersama dalam masyarakat dan lingkungannya, maka identitas terbentuk. Ini karena manusia butuh pengenalan diri. Identitas juga hadir agar manusia bisa 11 saling mengenal sesama dan bisa membedakan sesama. Tajfel mendefinisikan identitas sosial sebagai pengetahuan individu di mana dia merasa sebagai bagian anggota kelompok yang memiliki kesamaan emosi serta nilai (Tajfel, 1979). Identitas sosial juga merupakan konsep diri seseorang sebagai anggota kelompok (Abrams & Hogg, 1990). Identitas bisa berbentuk kebangsaan, ras, etnik, kelas pekerja, agama, umur, gender, suku, keturunan, dan lain-lain. Biasanya, pendekatan dalam identitas sosial erat kaitannya dengan hubungan interrelasionship, serta kehidupan alamiah masyarakat ternyata tidak terbentuk secara sejajar, tapi juga menimbulkan status sosial dan kekuasaan. Dalam teori identitas sosial, seorang individu tidaklah dianggap sebagai individu secara mutlak satu dalam kehidupannya. Individu merupakan bagian dari kelompok tertentu baik disadari maupun tidak disadari. Konsep identitas sosial dengan demikian adalah bagaimana seseorang itu secara sosial dapat didefinisikan. Sebagai contoh adalah Abdul Rahman, ketika di Afrika sebagai seorang pangeran tetapi kemudian harus menjalani hidup sebagai seorang budak di Amerika Serikat. Abdul Rahman yang seorang terpelajar dan dari kalangan aristokrat, tentu saja pada awalnya berontak dan menolak dengan keadaan tersebut tetapi pada akhirnya bisa menerima. Meskipun bisa menerima dan menyesuaikan diri dalam lingkungan yang sangat berbeda dengan kehidupan Abdul Rahman sebelumnya, tetapi Abdul Rahman tidak meninggalkan identitasnya sebagai seorang Muslim. 12 H. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data adalah cara untuk mendapatkan datadata yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, pertama-tama penulis membaca dan memahami biografi Abdul Rahman Ibrahima Sori, yaitu buku Prince Among Slaves yang ditulis Terry Alford. Kemudian penulis mencari data-data pendukung yang relevan dengan objek penelitian. Data utama penelitian ini adalah biografi Abdul Rahman Ibrahima Sori. Data sekunder atau data pendukung berupa buku-buku, jurnal-jurnal, ensiklopedi, internet, dan sebagainya. Buku-buku pendukung yang relevan adalah buku Muslims in Early America, Muslim and the making of America, Moving beliefs: Migrations and Multiplicities in Black Atlantic Islam, Displacement and the Negotiation of An American Identity in African Muslim Slave Narratives. Setelah semua data terkumpul kemudian dipelajari dan dipahami dengan menggunakan teori pendekatan American Studies dan teori sejarahnya Robert E. Spiller. Sedangkan teori identitas sosial mengambil teorinya Henry Tajfel. I. METODE ANALISIS DATA Metode analisis data dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka. Peneliti mengamati data dengan membaca biografi Abdul Rahman Ibrahima Sori dan menganalisis data menggunakan metode kualitatif yang dalam bentuk kata dan kalimat. Metode kualitatif menurut Meleong adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena 13 dalam konteks sosial alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010:9). Sedangkan menurut Creswel: The research is a qualitative means the process of understanding based on distinct methodological tradition of inquiri that explore a social or human problem (Creswel, 1998:15). Denzin dan Lincoln (1994:2) berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang melibatkan interpretasi dan pendekatan naturalistic terhadap subyeknya. Sehingga penelitian bentuk ini mengamati sesuatu dalam setting yang natural dan memaknai atau menginterpretasikan fenomena dari sudut pandang masyarakat setempat. Kemudian dikemukakan juga oleh Staus dan Corbin (2003:4) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik dan bentuk hitungan lainnya. Walaupun data bisa juga dihitung sebagaimana sensus, analisa bersifat kualitatif. Peneliti menganalisis setting, kondisi masyarakat untuk mengambil masalah dalam tesis ini, yaitu budak Muslim di Amerika pada tahun 1800an yang menjadi latar belakang dari kehidupan Abdul Rahman Ibrahima Sori. J. PRESENTASI Penelitian ini akan disajikan dalam empat bab, yaitu: Bab pertama adalah pendahuluan. Dalam pendahuluan berisi tentang gambaran umum tentang studi dalam penelitian ini. 14 Bab kedua adalah tentang latar belakang sejarah perbudakan dan Islam di Amerika Serikat, serta budak-budak Muslim di Amerika Serikat. Dalam bab ini akan dibagi dalam tiga sub-bab, yaitu perbudakan di Afrika dan di Amerika Serikat yang membahas tentang pengertian perbudakan, sejarah perbudakan, dan perbudakan di Afrika dan Amerika Serikat. Kemudian dalam sub-bab Islam di Amerika Serikat akan dibahas tentang Islam di Amerika Serikat sebelum Columbus dan sejarah masuknya Islam ke Amerika Serikat. Sub-bab terakhir adalah budak-budak Muslim di Amerika Serikat dan akan dibahas tentang Muslim Afrika di masa awal Amerika dan pelaksanaan ibadah para budak Muslim. Bab ketiga adalah analisis. Dalam analisis ini akan membahas tentang kehidupan Abdul Rahman Ibrahima Sori sebagai seorang pangeran Muslim yang berpendidikan dan dijadikan budak di Amerika selama 40 tahun dan akhirnya bebas kembali. Dalam bab ini akan dibahas tentang Muslim di masa awal Amerika, seorang pangeran di Afrika, seorang budak di Amerika Serikat, dan sebagai manusia bebas. Bab keempat atau terakhir adalah kesimpulan dari diskusi yang menjawab pertanyaan obyek penelitian. 15