BAB I PENDAHULUAN Shalooom..! Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, dalam kitab Kisah Para Rasul pasal 10 dimulai dengan seorang yang bernama Kornelius dari Kaisarea. Seorang Lukas sebagai penulis kitab Kisah Para Rasul ingin mengatakan dengan tegas bahwa memang kenyataannya ada, dan benar-benar terjadi, bukan sebuah cerita dongeng karena memang ini benar-benar terjadi dengan menyebutkan nama orang yang jelas bernama Kornelius dan tempat tinggal yang jelas yaitu dari Kaisarea yang pada waktu itu adalah ibukota dari provinsi Yudea1. Ia adalah seorang perwira dari pasukan yang disebut pasukan Italia yang mengidentifikasikan bahwa Kornelius adalah orang Roma, orang Non Yahudi, orang Kafir, ini mengingatkan saya akan penyembuhan yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus kepada seorang hamba perwira di Kapernaum (Luk.7:1-10). Saya berusaha sebaik mungkin dalam menyusun makalah ini dan besar harapan saya bahwa makalah ini dapat memperkaya saudara dan saya sendiri sehingga bisa memberkati kita semua. 1 Geoffrey W. Broimiley, International Standard Bible Encyclopedia,Wm.B.Eerdmans Publisihng, 1979,297 1 2 BAB II PEMBAHASAN 1. KORNELIUS Siapakah Kornelius? Dikatakan dalam kitab Kisah Para Rasul pasal 10 bahwa Kornelius adalah seorang perwira pasukan di dalam angkatan bersenjata Romawi yang membawahi seratus prajurit2, seorang perwira Roma siap bertempur dan mati di bawah pemerintahannya dan biasanya bertugas selama dua puluh lima tahun3 yang juga disebut pasukan Italia dengan demikian bisa langsung disimpulkan bahwa Kornelius adalah bukan orang Yahudi, bukan bangsa pilihan Allah, bangsa kafir yang tidak memperoleh janji keselamatan dari Allah. Saya tidak membahas pengelompokan masyarakat Yahudi tapi ijinkan saya hendak memberikan pengelompokan kepada orang non Yahudi yang berkembang dan ada dalam Alkitab, pertama yang disebut dengan “bangsa-bangsa” dan ada juga yang disebut “proselit”. A. Bangsa-bangsa Dalam Easton’s Bible Dictionary4: “bangsa-bangsa”, atau Gentiles (bhs Inggris) berasal dari bahasa Ibrani biasanya dalam bentuk jamak, Goyim. Secara umum berarti semua bangsa kecuali bangsa Yahudi, karena berlalunya waktu, karena orang-orang Yahudi mulai makin lama makin membanggakan diri mereka 2 www.Alkitab.sabda.org/commentary.php?book=44chapter=10?&verse=1 Alkitab Edisi Sutdi, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 1992, 1574 4 Easton’s Bible Dictionary, Matthew George Easton, M.A., d.d., Thomas Nelson,1897, 3 3 sendiri karena hak-hak khusus mereka, maka istilah ini digunakan sebagai istilah penghinaan. Dalam Perjanjian Baru dengan bahasa asli adalah Yunani yaitu Hellenes, secara umumnya menunjuk kepada bangsa non Yahudi. Sedangkan yang ditulis dalam alkitab sabda5 tentang Gentile atau bangsa-bangsa adalah bangsa asing, bangsa bukan Yahudi dengan penjelasan bahwa kata ini hanya bermakna dalam hubungan Israel dan orang Yahudi dengan sisa umat manusia yang lain. Meskipun di Palestina selalu terdapat hubungan baik antara Israel dengan bangsa-bangsa tetangganya. Dalam PB bisa kita lihat dalam Matius 4:15, dimana kita juga membandingkan dengan terjemahan Alkitab versi yang lain TB, “....daerah seberang sungai Yordan, galilea, wilayah bangsa-bangsa lain”. TL, “....galilea, wilayah tanah orang kafir”. KJV, “....beyond Jordan, Galilee of the Gentiles” TR, “....Galilaia{galilea}, ton ethnon {bangsa-bangsa lain} Jadi dalam pengertian umum “gentiles” / “bangsa” sejauh ini saya berkesimpulan menunjuk kepada seluruh bangsa kecuali bangsa Israel. 5 www.Alkitab.sabda.org/dictionary.php\word=gentile 4 B. PROSELIT Adolf Heuken, mengatakan bahwa Proselyt berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah pendatang6. Proselit menurut penelusuran dari internet ditemukan bahwa pada abad ke3SM sampai abad ke-1 sesudah masehi menjadi sebutan bagi orang yang bertobat dari kekafiran dan mau masuk ke dalam agama Yahudi7. Adapun proselit bisa dibagi jadi dua yaitu “Proselit saleh” dan “Proselit pintu gerbang”. Dari easton’s Bible Dictionary membuat pembedaan antara proselit saleh / kebenaran dengan proselit gerbang adalah dari ide rabi-rabi8. Menurut mereka proselit pintu gerbang tidak diwajibkan untuk di sunat atau untuk tunduk pada hukum upacara Musa, mereka hanya diharuskan untuk memenuhi apa yang disebut 7 peraturan / ajaran Nuh yaitu tidak melakukan penyembahan berhala, penghujatan, penumpahan darah, kenajisan, makan dara, pencurian dan harus tunduk pada otoritas. Disamping itu mereka juga diwajibkan untuk tidak bekerja pada hari sabat dan menahan diri dari penggunaan roti pada masa paskah. Porselit yang saleh terikat pada semua ajaran dan peraturan dari sistem Yahudi, dan merupakan anggota-anggota dari sinagog dalam persekutuan sepenuhnya. Sebutan proselit muncul dalam perjanjian baru hanya dalam Mat 23:15; Kis 2:11; 6:5; 13:43. Sebutan dengan mana mereka biasanya ditunjuk adalah ‘orang-orang saleh’ atau orang-orang yang ‘takut akan Allah’ atau ‘menyembah Allah’ 6 Adolf Heuken, SJ (2004).Ensiklopedi gereja jilid VII.Jakarta.Loka Caraka.hal 60 www.wikipedia.org/wiki/proselyt 8 Easton’s Bible Dictionary, Matthew George Easton, M.A., d.d., Thomas Nelson,1897, 7 5 Mari kita perhatikan Kornelius dalam kelompok mana, kita akan simak apa yang dikatakan dalam Alkitab pada ayat 2: “Ia saleh, ia serta seisi takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah”; dalam ayat ini dikatakan pertama bahwa ia saleh, ke dua takut akan Allah bukan kepada dewa atau dewi orang Roma dimana pengaruh dari kebudayaan dan keyakinan sangat kental pada waktu itu orang Roma meyembah dewa Zeus/Yupiter sebagai dewa tertinggi, Apollo dewa kesenian dan kesembuhan, Artemis/Diana dewi perawan, Askleplus adalah dewa para tabib, Atena/Minerva adalah dewi perang, Hera/Yuno adalah dewi perkawinan dan persalinan, Hermes/Merkuri adalah dewa perbatasan dan dewa para gembala dan pencuri, Vulkan adalah dewa api dan tukang besi, Keres adalah dewi pertanian, Bakhus adalah dewa buah-buahan dan kemabukan, Hades/Pluto adalah dewa kematian dan penguasa dunia orang mati, Poseidon/Neptunus adalah dewa laut dan air dan gempa bumi.9 Kita bisa lihat bahwa seorang Kornelius adalah seorang Romawi yang berdiri membela bangsanya tetapi dia adalah orang yang takut akan Allah, dia memilih untuk tidak beribadah kepada dewa dewi bangsanya, dia berdiri bukan berdasarkan mayoritas tetapi berani tampil beda dengan memilih beriman kepada Allah. Bukan hanya itu saja, ke tiga adalah seisi rumahnya juga Takut Akan Allah, ke empat ia beri banyak sedekah, dan yang luar biasa adalah ia SENANTIASA berdoa kepada Allah. Selanjutnya kita lihat di ayat 4: “...jawab malaikat itu: ‘semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau’”. Ini merupakan 9 Alkitab Edisi Sutdi, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 1992, 1808 6 momen yang dinantikan oleh Kornelius atau setiap orang yang berdoa, bahwa doanya dikabulkan, langsung dijawab oleh malaikat Tuhan. Juga dalam ayat 22 “jawab mereka: “Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah”. Dalam terjemahan KJV “a just man (=seorang ..yang tulus/jujur) Dalam NIV: “a righteous..man” (= seorang...yang benar) Terdapat keasalahan menginformasikan/ terjemahan ke dalam bahasa indonesia, jadi dikatakan bahwa Kornelius adalah orang BENAR Kebenaran yang berikutnya ada di ayat 7: “ia mempunyai bawahan seorang prajurit yang saleh” dan ayat 24: “ia mengumpulkan sahabat-sahabat dan keluarganya untuk mendengarkan ajaran /pemberitaan Injil dari Petrus”. Wuaaoow...Kornelius bisa mempunyai pengaruh yang besar untuk mempengaruhi orang-orang sekitarnya bukan kepada keluarganya saja tapi juga kepada bawahan-bawahannya untuk mengenal Allah yang benar. Pertanyaan saya, adakah Anda seperti Kornelius? Jika iya..puji Tuhan Semesta Alam, tapi jika belum.., tidak ada kata terlambat...amiiin... Jadi menurut saya, Kornelius bukan seorang kacangan, tapi memiliki pengaruh yang besar, begitu juga dengan Iman yang ia miliki bukan iman yang “kacangan”. Benar dia adalah orang Roma dan bukan orang Israel, benar dia Non Yahudi, tapi ia memiliki Iman yang sangaaaaat besaaaar... Ini mengingatkan saya pada seorang yang memiliki iman besar dan dipuji oleh Yesus sendiri dalam Matius 8:10 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar 7 ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel”. Dan juga dalam Matius 15:28 “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki” Satu lagi ayat referensi dari saya adalah dalam Ibrani 11:4 “Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya bahwa ia benar, karena Allah BERKENAN AKAN PERSEMBAHANNYA itu”; ayat 6 “tetapi TANPA IMAN TIDAK MUNGKIN ORANG BERKENAN KEPADA ALLAH”. Kesimpulannya adalah Kornelius bukan masuk dalam kelompok “bangsabangsa”, tidak juga masuk dalam kelompok “proselit”, mungkin ia dianggap sebagai seorang kafir tapi bagi Tuhan, Kornelius adalah orang BENAR karena Tuhan melihat hati dan bukan yang dilihat oleh mata manusia. 2. SIMON PETRUS Simon Petrus lahir pada sekitar abad pertama SM dan meninggal pada tahun 64 di kota Roma dengan cara disalibkan. Dikenal juga dengnan nama Kefas, seorang nelayan dari Galilea. Menurut kitab Yohanes Petrus berasal dari Betsaida, suatu kota di daerah Golan yang penduduknya kebanyakan Yunani (Yohanes 1:44). Ia dijadikan seorang pemimpin oleh Yesus diantara murid-muridNya yang juga dinamakan “batu karang” (Mat.16:18) yang mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan gerejaNya di atas Petrus10. 10 www.id.m.wikipedia.org./wiki/Simon_Petrus 8 Dalam kitab Matius 4:19 Yesus sendiri mengajak Petrus untuk ikut Yesus untuk dijadikan penjala manusia, meskipun pada waktu itu menangkap ikan adalah mata pencaharian dan sumber pendapatan utama di daerah Galilea11 tetapi Simon Petrus memilih untuk meninggalkan pekerjaannya dengan meresponi panggilan Yesus sebagai penjala manusia. Hal ini membuat saya bertanya-tanya “apakah masih ada orang yang sudah nyaman hidup dalam zona nyaman, hidup berkecukupan mungkin berkelimpahan (dilihat dari seroang nelayan ‘Petrus’ yang sudah mempunyai perahu sendiri) mau meresponi panggilan Tuhan dengan meninggalkan segala sesuatu ??? Mari kita kembali pada profil Simon Petrus, banyak yang dilakukan Petrus dalam masa pelayanannya bersama Yesus tapi saya akan memberi informasi karya-karya Petrus setelah Penyaliban Yesus yaitu khotbah pertama yang menyebabkan kira-kira tiga ribu orang memberi diri dibaptis (Kis.2:41); Menyembuhkan orang lumpuh di gerbang bait Allah di Yerusalem bersama dengan Yohanes dan menyebabkan Petrus dan Yohanes ditangkap kemudian dibawa ke Mahkama Agama (Sanhedrin) tetapi dilepaskan kembali; Memulai pencurahan Roh Kudus bagi orang percaya di Samaria; menyembuhkan banyak orang dan membangkitkan Dorkas dari kematian; pelayanan kepada Kornelius, seorang perwira Romawi di Kaisarea; Petrus juga menulis surat 1 Petrus dan 2 Petrus yang masuk dalam kanonisasi dalam Perjanjian Baru dalam Alkitab. Simon Petrus adalah salah satu murid Yesus yang mati martir demi imannya, martir dalam bahasa Yunani adalah “saksi” atau “orang-orang yang memberikan kesaksian”12. Simon Petrus mati seorang Martir Kristen yang artinya “seseorang yang 11 12 Alkitab Edisi Sutdi, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 1992, 1620 www.wikipedia.org//wiki/martir 9 memilih untuk menderita sampai mati daripada menyangkal Kristus atau karyaNya yang mengorbankan sesuatu yang sangat penting, bertahan dalam penderitaan karena menjadi saksi Kristus”13 Petrus disalibkan terbalik di Roma sekitar 66 Masehi, pada masa penganiayaan di bawah pemerintahan Kaisar Nero. Dia merasa tidak pantas mati dengan cara yang sama seperti Tuhannya. Hegesippus penulis Kristen pertama menulis bahwa Petrus melihat Kristus muncul di hadapannya. Petrus bertanya kepada Kristus, “Tuhan, kemana Engkau akan pergi?” Dia menjawab, “Aku datang kepadamu untuk disalibkan sekali lagi.” Petrus mengerti bahwa saat itu adalah waktunya bagi dia untuk mati.14 Jadi Simon Petrus adalah seorang nelayan, rakyat biasa yang bahkan mungkin hanya dikenal oleh sebagian kecil orang Galilea tetapi mengalami transformasi setelah memilih untuk mengikuti Yesus, menjadi saksi Yesus, radikal dalam pengiringannya kepada Yesus, bahkan menjadi martir. Inilah contoh pengikut dan murid dan penginjil dan pemimpin yang sangat patut menjadi teladan sepanjang masa. 3. UTUSAN Utusan berasal dari bahasa Yunani “apostolos” yang artinya ‘yang diutus dan menyandang wibawa pengutusnya.15 Menurut KBBI kata utusan memiliki arti mengirimkan orang sebagai wakil atau suruhan.16 Jadi utusan adalah perwalian yang memiliki wibawa pengutusnya utuk melakukan tugas khusus dari pengutusnya. Dalam Kisah Para Rasul 10:1-48 saya melihat terdapat tiga utusan yang disebutkan yaitu: Allah mengutus Malaikat, Kornelius mengutus tiga orang ke Yope, dan Allah mengutus Simon Petrus. 13 Then hidden Stones in Our Foundation edisi 2, Dalam Pondasi Kita, surabaya 2009, 13 Then hidden Stones in Our Foundation edisi 2, Dalam Pondasi Kita, surabaya 2009, 16 15 www.Alkitab.sabda.org/dictionary.word=rasul 16 KBBI 14 10 Pertama Allah mengutus Malaikat, ini adalah pengalaman yang baru pernah dialami oleh seorang Kornelius. Lihat ayat 3 ...jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya; ayat 4 ...jawab malaikat itu “semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau...” Malaikat dalam bahasa Yunani adalah “anggelos”, dalam bahasa Ibrani adalah “Mal’akh” yang sama-sama memiliki arti “utusan”17. Walaupun kitab Kisah Para Rasul tidak menyebutkan secara detail tentang pendelegasian tugas dari Allah kepada malaikat untuk menemui Kornelius, tetapi jika dilihat dari pesan yang disampaikan maka sangat jelas bahwa Malaikat tersebut menjalankan tugasnya sesuai dengan namanya yaitu sebagai utusan. Menarik adalah apa yang dilakukan seorang Kornelius dalam meresponi perintah yang disampaikan malaikat di ayat 5 “...surulah beberapa orang ke Yope..” dengan segera Kornelius memanggil dua orang hambanya dan juga prajurit yang saleh, bisa kita lihat di ayat 7 “setelah malaikat yang berbicara kepadanya itu meninggalkan dia, dipanggilnya dua orang hambanya beserta seorang prajurit yang salih dari orang-orang yang selalu bersama-sama dengan dia.” Yang lebih spesial lagi adalah pengutusan Simon Petrus, meskipun sudah lama menjadi pengikut Yesus tapi pelayanan Petrus masih belum bersifat universal hanya sebatas kelompok orang-orang Yahudi / Israel yang mana masih sangat kental dengan hukum Taurat agama Yahudi yang berkembang semenjak Musa secara turun temurun hingga kepada Petrus sebelum dipanggil oleh Yesus sendiri, bahkan kebiasaan itu telah 17 www.id.m.wikipedia.org/wiki/malaikat 11 mendarah daging karena sangat susah untuk meninggalkan hukum Taurat ini terbukti dari penolakan Petrus sebanyak tiga kali, penolakan yang pertama dia ayat ke 14, penolakan yang kedua pada ayat 15, dan penolakan yang ke tiga pada ayat 16. Dalam Kitab Kisah Para Rasul 10 ini Petrus mengalami terobosan baru dalam pelayanannya dimulai dari pengalaman supranatural dimana ia mendapat penglihatan di siang hari kira-kira pukul dua belas (9) pada saat ia makan hingga tiga kali untuk meyakinkan dia agar meninggalkan cara pandang yang lama dan mengubah pola pikir yang baru yang sesuai dengan kebenaran. Apakah bisa dikatakan Petrus lupa atau belum mengerti sehingga cara pandangnya masih merupakan cara pandang yang lama terbukti pada saat ia mengatakan “kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orangorang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka.”(28) Mari kita bandingkan pada saat Yesus berfirman sesuai yang tertulis dalam Markus 7:19 “’karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?’ dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal”. Yang ingin saya tekankan di sini adalah empat kata terakhir yang diterjemahkan dalam bahasa Yunani adalah “KATHARIZON = Ia; PANTA = Menghalalkan; TA = Semua; BROMATA = Makanan”18. Maka empat kata terakhir Markus 7:19 dapat diterjemahkan menjadi “Dia (Yesus) menghalalkan segala makanan-makanan.” sehingga satu-satunya kenajisan yang benar ialah kenajisan hati nurani. 18 www.sarapanpagi.org/makanan-haram-dalam-kehidupan-jemaat-perjanjian-baru-vt3711.html#p20354 12 Tapi Tuhan mahatahu, Petrus masih bingung dan belum mengerti tentang apa yang baru saja dialaminya (17) sehingga oleh Roh, Petrus diteguhkan hatinya untuk pergi bersaksi dan menjadi utusan Tuhan yaitu pergi menemui utusan dari Kornelius dan bersama sama pergi ke rumah Kornelius, perhatikan di ayat 21 inilah ketaatan yang dilakukan Simon Petrus dalam mendengar pertintah Tuhan. Dari sini saya bisa menyimpulkan bahwa titik ini adalah titik terakhir dimana Petrus mempunyai pandangan yang baru tentang pelayanannya menjadi murid dan bersaksi tentang Yesus Kristus (29) Nah dari ketiga utusan ini yaitu Malaikat, Dua orang hamba dan seorang prajurit Kornelius, dan yang terakhir adalah Simon Petrus / Petrus / kefas / batu karang saya melihat ada sedikit perbedaan dalam pelimpahan kuasa untuk menjadi seorang utusan dari pengutusnya yaitu pada Simon Petrus sendiri. Jika dari sisi Malaikat saya yakin bahwa Malaikat yang diutus segera bertindak melaksanakan tugasnya, begitu juga Kornelius segera memerintahkan utusannya pergi ke Yoppe dan yang diutuspun segera pergi menjalankan tugasnya, tapi saya agak ragu dengan Simon Petrus yang tidak dengan segera melakukan sesuai dengan penglihatannya sehingga ia menolak untuk makan makanan “najis” sampai ia sempat bertanya-tanya tentang penglihatannya ditambah dengan peneguhan untuk menemui tiga orang utusan dari Kornelius, jadi apakah Simon adalah orang yang benar “batu karang” yang agak susah untuk diberikan pengertian, atau sangat berhati-hati dalam bertindak? Menurut saya jika dilihat dari ayat 17, 19-21, 28 dan 29 saya lebih, perjalanan hidup bersama Yesus, pengalaman bersama Yesus, pengalaman pencurahan Roh Kudus pada Kisah Para Rasul pasal 2 dan perjalanan pelayanan Petrus sebelum pasal 10 ini maka saya menyimpulkan bahwa memang simon Petrus masih menyimpan pandangan 13 lamanya tentang kenajisan dalam dirinya dan Tuhan ingin memakai Simon sebagai seorang pemimpin para Rasul19 untuk membuka pintu pelayanan bagi seluruh bangsa termasuk orang-orang non Yahudi. Persamaan dari tiga kelompok utusan ini adalah adanya peranan Roh Kudus dalam mempertemukan semua kelompok dengan tujuan untuk memuliakan Allah dan sebagai awal yang baru dalam pelayanan para Rasul untuk menggenapi amanat Agung yaitu memberitakan Injil kepada siapa saja hingga ke ujung bumi. 4. BERSAKSI Penulis kitab Kisah Para Rasul ingin menunjukan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi penyebarluasnya Injil Yesus ke seluruh dunia20 dan dimulai dari Pelayanan Petrus Terhadap Orang “Kafir” di rumah seorang perwira Romawi Non Yahudi, tidak bersunat yang bernama Kornelius. Simon Petrus tahu tentang pelayanannya kepada orang Non Yahudi dan dengan hati-hati dia bertindak dalam pelayanannya kali ini dengan menyertakan juga saksi-saksi dari orang percaya yang bersunat untuk bersama-sama melayani dengannya (23; 45), dan yang menarik adalah Petrus tidak menerima penyembahan dari manusia karena Petrus sendiri tidak layak menerimanya (26). Dalam ayat 27 hingga ayat ke 35 adalah percakapan antara Simon Petrus dengan Kornelius yang di hadiri juga oleh orang percaya dan juga keluarga Kornelius berserta isi rumah dan prajurit lainnya. Kesaksian 19 20 Alkitab Edisi Sutdi, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 1992, 2012 Alkitab Edisi Sutdi, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 1992, 1774 14 Simon Petrus bermula dari ayat 36, semua kesaksiannya dipimpin oleh Roh Kudus dan berfokus kepada seorang pribadi yang bernama Yesus Kristus (Yoh.16:26). Jadi bersaksi kepada orang yang belum mengenal Yesus seharusnya adalah seperti yang dilakukan oleh Simon Petrus, dengan mengandalkan Roh Kudus kemudian bersaksi tentang Yesus Kristus, pelayanan dan sengsaraNya, kematian, kebangkitan, dan menjadi telah ditentukan Allah untuk menjadi Hakim akhir zaman yang juga berkuasa untuk dapat mengampuni dosa-dosa manusia. Dengan demikian maka iman Kornelius yang sama sekali belum mengetahui tentang Yesus sehingga iman yang dimiliki olehnya adalah iman pengharapan kepada Mesias (seperti para Nabi-nabi Perjanjian Lama) berubah menjadi iman kepada Yesus yang telah menang atas maut dan akan datang sebagai hakim dunia. Ini juga berdampak pada pencurahan Roh Kudus. 5. BAPTISAN Dan kemudian yang dialami oleh semua orang yang belum pernah dibaptis oleh Roh Kudus yang membuat semua orang percaya yang ada sangat heran dan dikatakan tercengang-cengang tidak mengira bahwa Roh Kudus juga bisa dicurahkan kepada orang-orang tak bersunat (45). Baptisan dalam bahasa Yunani adalah “Baptizo” yang artinya “menenggelamkan” atau “menyelamkan”.21 Ada tiga hal yang terjadi setelah Petrus bersaksi yaitu: pertama adalah Orang tak bersunat menerima Roh Kudus(47), mereka juga dipenuhi oleh Roh Kudus dan 21 www.org/dictionary.php/word=Baptisan 15 mereka mendapatkan Karunia Roh Kudus (45), dan yang terakhir adalah penerimaan Roh Kudus oleh orang Non Yahudi terjadi sebelum mereka dibaptis oleh Simon Petrus sebagai Rasul Tuhan. Segala keputusan dan tindakan yang diambil oleh Simon Petrus melalui tuntunan Roh Tuhan dengan melayani orang “kafir” dengan masuk ke rumah mereka, bersaksi, membaptis, bahkan tinggal beberapa hari di rumah Kornelius sangat mempengaruhi pelayanan semua orang Kristen secara universal, dan menimbulkan perselisihan diantara orang-orang dari golongan bersunat. Setelah pertobatan Kornelius ini melahirkan sebuah Konsili Yerusalem dimana para rasul dan gereja mula-mula memutuskan untuk tidak memberlakukan adat Yahudi untuk orang-orang non Yahudi yang ingin menganut agama Kristen. The Catholic Encylopedia memberi ringkasan baptisan Kornelius sbb: “Baptisan Kornelius merupakan peristiwa penting dalam sejarah kekristenan. Pintu gereja, yang saat itu hanya terbuka untuk orang-orang yang bersunat (orang-orang Yahudi) dan menuruti 613 Mitzvot (hukum) Taurat Musa, sekarang terbuka untuk orang-orang non Yahudi yang tidak bersunat, tanpa harus melalui upacara masuk menjadi orang Yahudi”22 Jadi penerimaan Roh Kudus terjadi pada saat seseorang percaya dengan sungguhsungguh kepada Yesus, sedangkan Kepenuhan Roh Kudus terjadi setelah menerima Roh Kudus dan dapat terjadi berkali-kali. 22 F. Bechtel, Catholic Encyclopedia, 1908. 16 BAB III KESIMPULAN 1. Bagi pribadi, jika saudara belum percaya Yesus Kristus, segeralah percaya. Karena sebaik apapun kehidupan saudara, itu tidak mungkin memperkenan Allah dan tidak mungkin bisa menyelamatkan saudara. 2. Kuasa Roh Kudus menuntun setiap orang untuk dapat membawa terobosan baru dan memampukan orang tersebut berjalan sesuai kehendak Tuhan. 3. Roh Kudus harus dimiliki oleh setiap manusia bahkan harus berupaya untuk selalu dipenuhi oleh Roh Kudus. Dan bila dari kita yang melihat ada seseorang atau kelompok orang yang belum menerima Roh Kudus, mintalah tuntunan Roh Kudus untuk dapat memberitakan Injil kepada mereka agar mereka percaya Yesus dan diselamatkan. SELAMAT DITUNTUN OLEH ROH KUDUS DALAM SETIAP PELAYANAN SAUDARA TUHAN YESUS MEMBERKATI !!!