Modul Sosiologi Komunikasi

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi
Komunikasi
Kommas sebagai sistem sosial
dan pranata sosial
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
PR
Tatap Muka
06
&
07
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
SM Niken Restaty, M.Si
Abstract
Kompetensi
Pembahasan pada modul ini
meliputi
komunikasi
massa
sebagai pranata sosial dan
sistem sosial.
Dari materi kuliah tersebut di
atas, diharapkan mahasiswa
dapat memahami komunikasi
massa sebagai pranata sosial
dan
sistem
sosial,
serta
penerapannya.
Pembahasan
Beberapa defenisi komunikasi massa
Komunikasi massa adalah proses di mana informasi diciptakan dan disebarkan oleh
organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak (Ruben, 1992)
Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah orang (Bittner, 1980).
Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan
media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan
makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda
dengan melalui berbagai cara. (DeFleur dan Denis, 1985) .
Dari ketiga defenisi di atas dapat disarikan beberapa unsur yang terlibat dalam komunikasi
massa.
1.
Sumber
2.
Khalayak
3.
Pesan
4.
Proses
5.
Konteks
6.
Media
Karakteristik Komunikasi massa:
1.
Ditujukan pada khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar dan tidak mengenal
batas geografis-kultural.
2.
bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Kegiatan penciptaan pesan melilbatkan
orang banyak dan terorganisasi.
3.
pola penyampaian bersifat cepat dan tidak terkendala oleh waktu dalam
menjangkau
khalayak yang luas.
4.
penyampaian pesan cenderung satu arah.
5.
kegiatan komunikasi terencana, terjadwal dan terorganisasi.
6.
penyampaian pesan bersifat berkala, tidak bersifat temporer.
7.
isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya,
politik dll)
2016
2
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Memahami komunikasi massa tidak akan terlepas dari media massa, karena objek kajian
terbesar adalah pada peran dan pengaruh yang dimainkan media massa. Di bawah ini akan
diuraikan faktor-faktor yang mendasar dari media massa:
1.
Media massa merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan
lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga
merupakan industri sendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan
institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media
di atur oleh masyarakat.
2.
Media massa merupakan sumber kekuatan- alat kontrol, manajemen, inovasi dalam
masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau sumber daya lainnya.
3.
Media merupakan forum atau agen yang semakin berperan untuk menampilkan
peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.
4.
Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja
dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian
pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
5.
Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh
gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif.
Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan
hiburan.
Setiap masyarakat membutuhkan sarana dan tata cara dalam berkomunikasi. Untuk
memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan
komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi
secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu
masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikais sekaligus merupakan unsur
pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa
berkomunikasi satu sama lain.
FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI MASSA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Fungsi Surveillance dan Fungsi Korelasi
Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi
massa yang dilakukan secara:
2016
3
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Objektif
Analisis isi dirumuskan dengan persis agar siapa saja yang menggunakan akan
memperoleh hasil yang sama.

Sistematik
Isi media massa yang akan dianalisis dipilih dengan cara yang telah ditetapkan

Sosiologis
masalah yang akan dianalisis mempunyai relevansi dengan kehidupa kemasyarakatan.
Analisis ini dapat menghasilkan pemahaman tentang pengiriman atau sumber pesan,
kecerdasan, kepribadian, sikap, motif, nilai dan tujuan serta pengaruh dari kelompok. Namun
perlu diperhatikan bahwa analisis isi tidak memberikan bukti yang langsung tentang sifat
komunikator, khalayak ataupun efeknya. Sedangkan pendekatan analisis fungsional
perhatiannya pada fungsi dan disfungsi komunikasi massa bagi kehidupan anggota
masyarakat.
Kajian Sosiologis mengenai Komunikasi Massa
Telaah sosiologis terhadap fenomena komunikasi massa belum sepenuhnya berkembang
seperti yang diharapkan. Penyebab yang terpenting antara lain karena luasnya masalah itu
sendiri, di samping adanya beberapa orientasi atau tema yang mendominasi studi mengenai
masalah ini pada masa yang lalu. Tema yang dominan itu adalah tentang efek-efek langsung
media massa kepada individu dan publik, dan mengenai apa yang disebut sebagai masyarakat
dan kebudayaan massa.
Seharusnya sosiologi komunikasi massa mengkaji secara mendalam masalah-masalah pokok
yang begitu luas, mengenai interaksi media massa dengan masyarakat media massa dengan
institusi sosial yang lain, dan sistem komunikasi massa dengan sistem-sistem sosial lainnya.
Selain dengan tatanan masyarakat secara keseuruhan.
KOMUNIKASI MASSA SEBAGAI SISTEM SOSIAL
Pengertian Sistem Sosial
Melalui fungsi surveillence, media massa memberikan informasi kepada masyarakat. Segala
peristiwa dan kejadian, di mana saja di sekitar kita baik dekat maupun jauh hampir tidak
pernah luput dari pemberitaan media massa. Contoh: pada waktu meletusnya Perang Teluk,
masyarakat di seluruh dunia dapat mengikuti perkembangan dari detik ke detik selama 24
jam melalui media massa.
2016
4
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi surveillance sendiri bagi individu dapat berfungsi sebagai :

Peringatan (warning)

Menambah pretise

Instrumental

Pemberi status bagi masyarakat

Peringatan (awaning)

Membuat masyarakat menjadi etis
Interaksi Sistem Komunikasi Massa dengan Sistem Sosial Lainnya
Melalui fungsi pewarisan budaya, media massa melakukan pendidikan kepada masyarakat,
karena melalui informasi, maka masyarakat akan merasa lebih padu dengan lainnya.
Sehingga dengan demikian dapat dicapai suatu dasar berpikir yang sama. Sebab melalui
media massa semua informasi dapat menyebar dengan cepat melebihi saluran yang lain.
Disfungsi dari pewarisan budaya bagi individu adalah proses sosialisasi yang sama bagi
setiap individu karena adanya pengaruh komunikasi massa yang memberitakan hal-hal yang
sama
Fungsi hiburan bagi individu merupakan pelepas lelah, sedangkan bagi masyarakat adalah
pelepas bagi kelompok-kelompok massa. Adapun disfungsinya bagi individu adalah
meningkatkan kepastian menurunnya selera sedangkan bagi masyarakat merupakan suatu
pelarian.
Semua aktivitas sosial pada hakikatnya merupakan suatu sistem. Hal ini dikarenakan pada
umumnya semua kegiatan sosial terdiri dari sejumlah komponen, yang satu sama lain
terangkai dalam fungsi-fungsi tertentu dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Menurut Almond keterkaitan antara elemen terebut di atas memiliki ciri-ciri tertentu yaitu:

Kekomprehensifan

Interdependensi

Adanya batas
Menurut Reading, sistem sosial merupakan suatu sistem dari elemen-elemen sosial. Mihel
berpendapat bahwa suatu sistem sosial pada dasarnya terdiri dari dua orang individu yang
melakukan interaksi secara langsung dan tidak langsung dalam suatu situasi kebersamaan.
Yang menjadi perhatian khusus dari sosiologi adalah oreientasi para individu yang menjadi
unsur sistem tersebut.
Media Massa dan Social Control
2016
5
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Apabila kita membaca surta kabar/majalah maka berita yang kita baca merupakan hasil
interaksi antara sistem komunikasi massa dengan sistem-sistem sosial hasilnya seperti
misalnya sistem politik dan sistem ekonomi.
Sistem komunikasi massa dapat mempengaruhi sistem pendidikan misalnya sistem
komunikasi massa yang terlalu berorientasi untuk mencapai keuntungan, sehingga segala
sesuatunya diarahkan untuk mendapatkan uang. Bagi pendidikan hal ini dapat menimbulkan
dampak yang negatif.
Komunikasi Massa dan Budaya Massa
Sebagai pranata sosial media massa berfungsi melakukan pengendalian sosial (social control)
di tengah kehidupan masyarakat. Efektif atau tidaknya social control yang dilakukan oleh
media massa, akan tergantung pada integritas media massa itu sendiri serta tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap media massa yang bersangkutan.
Media massa sendiri menjadi objek pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat.
Untuk keperluan itu bahkan diadakan sejumlah pranata lain seperti badan sensor, dewan
kehormatan pers dan sebagainya. Jadi pengawasan sosial yang berlangsung sifatnya dalah
timbal balik antara media massa dengan menyasarakat itu sendiri.
Aktivitas dan isi dari komunikasi massa turut membentuk masyarakat massa. Hal ini karena
sebagian dari isi yang dikandung dan disebarluaskan oleh media massa adalah apa yang
dikenal sebagai budaya massa. Budaya massa pada saat ini lebih banyak menghasilkan seni
yang ringan dan hal-hal yang tak mungkin. Akibatnya orang cenderung menyukai karya yang
ringan-ringan. Hal ini berakibat timbul penggolongan budaya tinggi dan budaya rendah.
Peran media massa dalam hal ini sangat besar, ditunjang pula dengan adanya publisitas, iklan
dan reportase.
Media Massa dan Proses Sosialisasi
Tanpa mengikari fungsi dan manfaat media massa dalam kehidupan masyarakat, disadari
adanya sejumlah efek sosial negatif yang ditimbulkan oleh media massa. Karena itu media
massa dianggap ikut bertanggung jawab atas terjadinya pergeseran nilai-nilai dan perilaku di
tengah masyarakat seperti menurunnya tingkat selera budaya, meningkatnya kejahatan,
rusaknya moral dan menurunnya kreativitas yang bermutu.
Efek negatif yang ditimbulkan oleh media massa terutama dalam hal delinkuensi dan
kejahatan bersumber dari besarnya kemungkinan atau potensi pada tiap anggota masyarakat
untuk meniru apa-apa yang disaksikan ataupun diperoleh dari media massa. Pengenaan
2016
6
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(exposure) terhadap isi media massa memungkinkan khalayak untuk mengetahui sesuatu isi
media massa, kemudian dipengaruhi oleh isi media tersebut. Bersamaan dengan itu memang
terbentang pula harapan agar khalayak meniru hal-hal yang baik dari apa yang ditampilkan
media massa.
Hampir setiap hari umumnya masyarakat dihadapkan pada berita dan pembicaraan yang
menyangkut perilaku kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, perkosaan dan bentukbentuk yang lain. Akibat logis dari keadaan tersebut bahwa segala sesuatu yang digambarkan
serta disajikan kepada masyarakat luas dapat membantu dan mengembangkan kemampuan
menentukan sikap pada individu-individu di tengah masyarakat dalam menentukan pilihan
mengenai apa yang patut ditempuhnya untuk kehidupan sosial mereka.
Pemberian masalah kejahatan melalui media massa mempunyai aspek positif dan negatif.
Pengaruh media massa yang bersifat halus dan tersebar (long term impact) terhadap perilaku
seolah-olah kurang dirasakan pengaruhnya, padahal justru menyangkut masyarakat secara
keseluruhan.
Hasil dari berbagai penelitian menyatakan bahwa efek langsung komunikasi massa pada
sikap dan perilaku khalayaknya, kecil sekali, atau belum terjangkau oleh teknik-teknik
pengukuran yang digunakan sekarang.
Media Massa sebagai Agen Sosialisasi
Kemungkinan dan proses bagaimana terjadinya peniruan terhadap apa yang disaksikan atau
diperoleh dari isi media massa dapat dipahami melalui beberapa teori. Yang pertama adalah
teori peniruan atau imitasi. Kemudian teori berikutnya tentang proses mengidentifikasi diri
dengan seseorang juga menjelaskan hal yang sama. Sedangkan teori social learning
mengungkapkan faktor-faktor yang mendorong khalayak untuk belajar dan mampu berbuat
sesuatu yang diperolehnya dari interaksi sosial di tengah masyarakat.
Memang teori-teori tadi belum tuntas sepenuhnya dalam memaparkan perihal peniruan
terhadap isi media massa. Namun konsep-konsep pokok yang diajukan oleh masing-maisng
teori itu kurang lebih dapat membantu kita untuk memahami terjadinya peniruan yang
dimaksud dalam hubungan bahasan kita di sini yang merupakan faktor penting dari efek
sosial yang ditimbulkan oleh media massa.
Studi pertama tentang efek TV yang dilakukan dengan lengkap adalah yang disebut Payne
Fund Studies Film and their Effect on Children, yang berlangsung selama empat tahun 19291932. Hasil studi ini sebanyak dua belas jilid telah diterbitkan oleh Macmillan di antara tahun
1933-1935.
2016
7
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada tahun 1961, UNESCO menerbitkan sebuah bibliografi beranotasi The Influence of the
Cinema on Children and Adolescent yang berisikan 491 buku, artikel dan jurnal.
Charters (1934) mengemukakan bahwa pada tahun 1930, tiga tema besar film yang
dipertunjukkan adalah: cinta (29,6%), kejahatan (27,4 %) dan seks (15,0%). Ke dalam
kategori kejahatan yang 27,4% itu, terutama isinya adalah mengenai: pemerasan, extortion,
penganiayaan, dendam dan pembalasan.
Efek Sosial Komunikasi Massa
Pertumbuhan media massa sebagai perangkat kehidupan baik bagi individu maupun untuk
bermasyarakat, turut mengubah masyarakat yang tadinya bersifat agraris menjadi masyarakat
kota. Pada saat yang sama, pertumbuhan menuju masyarakat yang bersifat urban itu memang
membutuhkan sarana dan aktivitas komunikais yang bersifat modern, yakni komunikasi
massa.
Sistem Sosial
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema. Artinya sehimpunan dari bagian atau
komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan (Narwoko dan Suyanto, 2004: 123). Dalam tradisi ilmu sosial penggunaan istilah
sistem lebih sering digunakan untuk merujuk pada pengertian sebuah sistem organik, yaitu
sebuah system yang di dalamnya terdiri dari beberapa komponen yang lebih kecil yang
memiliki kehidupan (animate). Istilah ini digunakan untuk membedakan penggunaan istilah
yang sama pada ilmu-ilmu eksata, dimana sebuah sistem anorganik terdiri dari beberapa
komponen yang lebih kecil dan tak berjiwa (in-animate). Walaupun demikian, kedua istilah
sistem itu mengarah kepada pengertian sistem sebagai sebuah himpunan kehidupan sosial
yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya secara
teratur dan sistematis serta membentuk suatu kehidupan yang menyeluruh.
Komponen penting Komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial
Di dalam komunikasi dan sistem sosial tentunya memiliki komponen penting yang harus ada,
dan berikut adalah komponen penting dalam sebuah sistem sosial :
1.
Nara sumber sebagai sumber informasi bagi media massa
2.
Publik yang mengonsumsi media massa
2016
8
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3.
Media Massa, meliputi : organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas produksi,
distribusi, kebijakan yang ditempuh dan ideology yang diperjuangkan
4.
Aturan hokum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta kode etik
yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa
5.
Institusi samping yang tumbuh untuk memberi kontribusi terhadap kegiatan komunikasi
massa
6.
Pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa
7.
Unsur penunjang lain yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan komunikasi massa
(Nasution 2003: 5.6-5.7).
Talcott Parsons (1996: 238) mejelaskan teori sistem sosial bahwa setiap masyarakat
memiliki sistem sosial yang dapat digambarkan dengan AGIL (Adaptation, Goal Attainment,
Integration, Latency).
Adaptasi merupakan suatu keharusan bagi sistem-sistem sosial untuk menghadapi
lingkungannya. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan tersebut dan menyesuaikan
lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya.
Goal attainment ( Pencapaian Tujuan ) merupakan suatu persyaratan fungsional yang muncul
dari tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan utama.
Integrasi merupakan pengatur hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Dengan
kata lain, ia harus menjaga hubungan antara ketiga skema yang lain (adaptasi, goal
attainment, latensi).
Latensi (pemeliharaan pola) merupakan suatu sistem yang harus melengkapi, memelihara,
dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural.
Komponen komunikasi massa di atas saling berhubungan satu dengan yang lainnya secara
fungsional dan terus mengembangkan fungsi mereka secara bertahap serta merevisi fungsifungsi yang sudah tidak berguna lagi dengan fungsi-fungsi sistem lainnya yang lebih baik,
actual, efisien dan efektif.
Contoh Komunikasi Massa Sebagai Sebuah Sistem Sosial di lingkungan sekitar
Adapun beberapa fenomena yang ada di lingkungan sekitar kita yang bisa dijadikan contoh
Komunikasi Massa sebagai sebuah sistem sosial adalah pada waktu meletusnya Perang
Teluk, masyarakat di seluruh dunia dapat mengikuti perkembangan dari detik ke detik selama
24 jam melalui media massa.
2016
9
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fenomena lainnya adalah ketika mahasiswa baru yang akan masuk ke dalam lingkungan
Universitas Trunojoyo Madura maka mereka akan mengikuti Ospek supaya bisa beradaptasi
dalam lingkungan kampus. Untuk mengikuti Ospek dan beradaptasi ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi dan syarat tersebut di komunikasikan oleh pihak Universitas Trunojoyo
Madura melalui media online yaitu website www.trunojoyo.ac.id.
Contoh lainnya adalah saat adanya rencana kenaikan harga BBM yang akan terjadi pada awal
tahun 2014 yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maka tentunya khalayak pasti pertama
kali mengetahuinya dari media massa karena tidak mungkin masyarakat biasa bisa
mengkases informasi dari pemerintah pusat secara langsung tanpa adanya media massa.
Pranata Sosial
Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu.
Pranata termasuk kebutuhan sosial. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami
komunikasi massa dan pranata sosial.
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan struktur dan fungsi
yang sangat sempurna bila dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Manusia juga
diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan
berinteraksi secara personal maupun sosial. Di sisi lain, kerena manusia adalah mahluk sosial,
maka manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia inibaik sendiri dalam
konteks fisik maupun dalam konteks sosial budaya.
Aktifitas interaksi sosial dan tindakan komunikasi itu dilakukan baiksecara verbal,
non verbal maupun simbolis. Kebutuhan adanya sebuah sinergi fungsional dan akselerasi
positif dalam melakukan pemenuhan kebutuhan manusia satu dengan yang lainnya ini
kemudian melahirkan kebutuhan tentang adanya norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
mampu mengatur tindakan manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhannya, sehingga
tercipta keseimbangan sosial (social equilibrium) antara hak dan kewajiban dalam
pemenuhan kebutuhan manusia, terutama juga kondisi keseimbangan itu akan menciptakan
tatanan sosial (social order) dalam proses kehidupan masyarakat saat ini dan waktu yang akan
datang.
Demikian pula halnya dalam menata manusia supaya menjadi masyarakat yang
memiliki struktural dan lapisan (layer) yang bermacam-macam, ragam struktur dan lapisan
masyarakat tergantung pada kompleksitas masyarakat itu sendiri. Semakin kompleks suatu
2016
10
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
masyarakat, maka stuktur masyarakat itu semakin rumit pula. Kompleksitas masyarakat juga
ditentukan oleh ragam budaya dan proses-proses yang dihasilkan.
Semakin masyarakat itu kaya dengan kebudayaannya, maka semakin rumit prosesproses sosial yang dihasilkan. Berbagai proses komunikasi dalam masyarakat terkait dengan
stuktur dan lapisan (layer) maupun ragam budaya dan proses social yang ada di masyarakat
tersebut, serta tergantung pula pada adanya pengaruh dan khalayaknya, baik secara individu,
kelompok ataupun masyarakat luas. Sedangkan substansi bentukatau wujud komunikasi
ditentukan oleh individu itu sendiri
Pengertian Pranata Sosial
Pranata sosial berasal dari istilah bahasa Inggris social institution. Istilah-istilah lain pranata
sosial ialah lembaga sosial dan bangunan sosial. Walaupun istilah yang digunakan berbedabeda, tetapi social institution menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku anggota
masyarakat.
Pranata juga berasal dari bahasa latin instituere yang berarti mendirikan. Kata
bendanya adalah institution yang berarti pendirian. Dalam bahasa Indonesia institution
diartikan institusi (pranata) dan institut (lembaga). Institusi adalah sistem norma atau aturan
yang ada. Institut adalah wujud nyata dari norma-norma.
Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu.
Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam pranata termasuk
kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Pranata merupakan seperangkat aturan,
bersifat abstrak.
Menurut Koentjaraningrat, istilah pranata dan lembaga sering dikacaukan
pengertiannya. Sama halnya dengan istilah institution dengan istilah institute. Padahal kedua
istilah itu memiliki makna yang berbeda.
Menurut Horton dan Hunt (1987), pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk
mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting. Dengan kata
lain, pranata sosial adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir yang mengejawantahkan
nilai-nilai serta prosedur umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga
masyarakat. Oleh karena itu, ada tiga kata kunci di dalam setiap pembahasan mengenai
pranata sosial yaitu:
a. Nilai dan norma.
b. Pola perilaku yang dibakukan atau yang disebut prosedur umum.
2016
11
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Sistem hubungan, yakni jaringan peran serta status yang menjadi wahana untuk
melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur umum yang berlaku.
Perbedaan Pranata Sosial dengan Lembaga Sosial
Institution (pranata) adalah sistem norma atau aturan yang menyangkut suatu aktivitas
masyarakat yang bersifat khusus. Sedangkan institute (lembaga) adalah badan atau organisasi
yang melaksanakannya. Lembaga sosial merupakan wadah/tempat dari aturan-aturan khusus,
wujudnya berupa organisasi atau asosiasi. Contohnya KUA, mesjid, sekolah, partai, CV, dan
sebagainya. Sedangkan pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan yang mengatur
perilaku dan hubungan antara anggota masyarakat agar hidup aman, tenteram dan harmonis.
Dengan bahasa sehari-hari kita sebut “aturan main/cara main”. Jadi peranan pranata sosial
sebagai pedoman kita berperilaku supaya terjadi keseimbangan sosial. Pranata sosial
merupakan kesepakatan tidak tertulis namun diakui sebagai aturan tata perilaku dan sopan
santun pergaulan. Contoh: kalau makan tidak berbunyi, di Indonesia pengguna jalan ada di
kiri badan jalan, tidak boleh melanggar hak orang lain, dan sebagainya. Jadi lembaga sosial
bersifat konkret, sedangkan pranata sosial bersifat abstrak, namun keduanya saling berkaitan.
Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu.
Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam pranata termasuk
kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Pranata merupakan seperangkat aturan,
bersifat abstrak. Wujud nyata dari pranata adalah lembaga. Untuk jelasnya lihat tabel
berikut ini :
Pranata dan Lembaga
No.
Kegiatan dan Kebutuhan
Pranata
Lembaga
1
Makanan, pakaian, perumahan
Perdagangan
Keluarga Abimanyu
2
Peran serta politik
Pemilihan umum
Komisi Pemilihan Umum
3
Pengembangan keturunan
Pernikahan
KUA, Catatan Sipil, Gereja
2016
12
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Macam-Macam Pranata Sosial
1. Pranata Keluarga
Keluarga merupakan unit masyarakat yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Keluarga mempunyai banyak fungsi penting yaitu :
Fungsi Reproduksi : Keluarga merupakan lembaga yang fungsinya mempertahankan
kelangsungan hidup manusia. Dalam masyarakat yang beradab, keluarga adalah satu-satunya
tempat untuk tujuan itu. Berlangsungnya fungsi reproduksi berkaitan erat dengan aktivitas
seksual laki-laki dan wanita. Dengan berkeluarga, manusia dapat melanjutkan keturunan
secara tepat, wajar, dan teratur di lihat dari segi moral, cultural, sosial, dan kesehatan.
Fungsi Afeksi : Salah satu kebutuhan manusia adalah kasih saying atau rasa saling
mencintai. Apabila kebutuhan kasih sayang tidak terpenuhi, keluarga akan mendapatkan
gangguan emosional, masalah perilaku, dan kesehatan fisik.
Fungsi Sosialisasi : Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama dan paling utama bagi
anak sehingga kelak dapat berperan dengan baik di masyarakat. Keluarga sebagai media
sosialisasi kelompok primeryang pertama bagi seorang anak, dan dari situlah perkembangan
kepribadian dimulai. Pada saat anak sudah cukup umur untuk memasuki kelompok atau
media sosialisasi lain diluar keluarga. Pondasi dasar kepribadian anak sudah tertanam secara
kuat, dan kepribadiannya pun sudah terarah dengan baik melalui keluarga.
Fungsi Ekonomi : Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggota
keluarganya. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, semua anggota keluarga
melakukan kerja sama. Pada umumnya, seorang suami melakukan kegiatan ekonomi untuk
mencukupi kebutuhan-kebutuhan keluarga, sedangkan isteri berfungsi mengatur keuangan
dan belanja keluarga.
2. Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi adalah pranata sosial yang menangani masalah kesejahteraan materiil, yang
mengatur kegiatan atau cara berproduksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup masyarakat agar semua lapisan masyarakat mendapatkan
bagian yang semestinya. Fungsi pranata ekonomi yaitu :
a. Memelihara ketertiban,
b. Mencapai consensus,
c. Meningkatkan produksi ekonomi semaksimal mungkin.
2016
13
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh dari Pranata Ekonomi adalah , bertani, industri, bank, koperasi dan sebagainya.
3. Pranata Politik
Pranata Politik adalah peraturan-peraturan untuk memelihara tata tertib, untuk mendamaikan
pertentangan-pertentangan dan untuk memilih pemimpin yang wibawa. Fungsi pranata politik
yaitu :
a. Melaksanakan undang-undang yang telah disahkan,
b. Melembagakan norma melalui undang-undang yang dibuat oleh lembaga legislatif,
c. Menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi diantara warga masyarakat, dll.
Contoh Pranata politik adalah seperti sistem hukum, sistem kekuasaan, partai,wewenang,
pemerintahan.
4. Pranata Pendidikan
Tujuan pranata pendidikan ialah memberikan ilmu pengetahuan, pendidikan sikap, dan
melatih keterampilan kepada warga agar seseorang dapat mandiri dalam mencari
penghasilan. Contohnya seperti Kegiatan Belajar Mengajar, sistem pengetahuan, aturan,
kursus, pendidikan keluarga, ngaji
5. Pranata Kepercayaan/Agama
Fungsi pokok pranata agama adalah memberikan pedoman bagi manusia untuk berhubungan
dengan Tuhannya dan memberikan dasar perilaku yang ajeg dalam masyarakat. Contohnya
seperti upacara semedi, tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
6. Pranata Kesenian
Fungsi Pranata Kesenian adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan,
contohnya seperti seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dan sebagainya.
7. Hubungan Antarpranata
Dalam masyarakat terdapat bermacam-macam pranata sosial yang saling berhubungan.
Contohnya dalam masyarakat Jakarta merupakan suatu tatanan yang terdiri dari berbagai
pranata sosial yang saling berkaitan, antara lain pranata keluarga, pranata pendidikan, pranata
politik, pranata agama, dll.
8. Pranata Total
2016
14
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Masyarakat merupakan tatanan pranata sosial. Kehidipan dalam masyarakat berarti adanya
kesempatan berpindah dari satu pranata ke pranata lain. Warga masyarakat mengalami
perpindahan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kehidupan siswa SMA biasanya sejak
pagi hingga malam hari ditandai oleh perpindahan tsb. Pagi hari ketika bangun tidur siswa tsb
berada dalam pranata keluarga. Norma-norma yang mengatur, cara berpikir, bertindak, dan
berperasaan bersumber pada pranata keluarga. Kemudian pindah ke pranata pendidikan dan
rekreasi. Begitu seterusnya sampai pulang ke rumah.
9. Pranata Dominan
Pranata dominan merupakan pranata sosial yang menuntut loyalitas penuh dari orang-orang
yang berada dibawah naungannya. Contohnya militer dan pranata sekte keagamaan.
Kommas sebagai sistem sosial dan pranata sosial
Di dalam kehidupannya manusia membutuhkan lembaga sosial di dalam
prosespemenuhan kebutuannya. Masyarakat misalnya memerlukan suatu lembaga atau
pranatadalam memenuhi kebutuhan manusia dalam hal pendidikan, untuk itu ada
wadahnyayaitu pranata pendidikan dalam hal ini sekolah. Begitupun halnya dengan adanya
mediamassa sebagai solusi di dalam proses kebutuhan manusia mengenai segala informasi
danuntuk keperluan komunikasi yang menyangkut orang banyak, pranatanya adalah
komunikasi massa.
Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran
informasi secara missal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Informasi
massa adalah informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan
informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Gatekeeper adalah penyeleksi
informasi. Wartawan, desk surat kabar, editor, bahkan penerima telpon di sebuah institusi
media massa memiliki kesempatan untuk menjadi gatekeeper ini. Khalayak adalah massa
yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa. Umpan balik dalam
komunikasi massa umumnya bersifat tertunda sedangkan umpan balik pada komunikasi tatap
muka bersifat langsung. Akan tetapi sifat umpan balik yang tertunda ini sudah mulai
ditinggalkan seirama dengan perkembangan teknologi
Massa memiliki unsur – unsur penting, yaitu :
a. Terdiri dari masyarakat dalam jumlah yang besar.
2016
15
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak bisa dibedakan satu dengan
lainnya.
c. Sebagian anggota massa memiliki negative image terhadap pemberitaan media massa.
d. Karena jumlah yang besar, maka massa juga sukar diorganisir.
e. Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas.
Proses Komunikasi Massa
Menurut McQuail (1992 : 33), proses komunikasi massa terlihat berproses dalam
bentuk :
a. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar.
b. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari komunikator ke
komunikan.
c. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara komunikator dan
komunikan, menyebabkan komunikasi di antara mereka berlangsung datar dan
bersifat sementara.
d. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (non-pribadi) dan tanpa nama.
e. Proses komunikasi juga berlangsung berdasarkan pada hubungan – hubungan
kebutuhan (market) di masyarakat.
Audiensi Massa
a. Khalayak memiliki sifat-sifat sebagaimana yang ada pada konsep massa, namun lebih
spesifik teragregat pada suatu media massa. Jadi, sifat dari audien massa umpamanya:
a. Terdiri dari jumlah yang besar. Pendengar radio, televisi, atau pembaca koran
adalah massa dalam jumlah yang besar. Sulit diprediksi jumlah mereka. Contoh kasus,
umpamanya sebuah harian mengklaim bahwa pembaca adalah sebesar 300 ribu orang,
hal ini disimpulkan dari jumlah langganan tetap koran tersebut. Jumlah ini bisa lebih
banyak karena selain pembaca berlangganan, ada juga pembaca bebas yang hanya
membeli koran itu secara eceran. Pada media massa elektronik, kondisi prediksi ini
semakin sulit dilakukan karena sifat pemberitaan media massa elektronik yang cepat
dan sesaat.
b. Suatu pemberitaan media massa dapat ditangkap oleh masyarakat dari berbagai
tempat, sehingga sifat audien massa tersebar dimana – mana, terpencar, dan tidak
mengelompok pada wilayah tertentu.
2016
16
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Audiensi massa memiliki pilihan berinteraksi atau tidak berinteraksi dengan media
massa.
d. Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang sangat heterogen. Audensi massa tidak
dapat dikategorikan terdiri dari segmentasi tertentu, kalaupun ada seperti dalam acaraacara televisi dan radio maupun media cetak, maka heterogenitas dalam segmen
tersebut tidak dapat dihindari. Jadi, tetap saja audensi massa memiliki sifat heterogen
dan sulit dikelompokan.
e. Tidak terorganisir dan bergerak sendiri. Karena sifatnya yang besar, maka audensi
massa sulit diorganisir dan akhirnya bergerak sendiri-sendiri.
Budaya Massa
Komunikasi massa berproses pada level budaya massa, sehingga sifat-sifat
komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh budaya massa yang berkembang di masyarakat di
mana proses komunikasi itu berlangsung. Dengan demikian, maka budaya massa dalam
komunikasi massa memiliki karakter:
Non tradisional, yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya
populer. Acara-acara infotaiment, seperti AFI, API, KDI dan sebagainya adalah salah satu
contoh karakter budaya massa ini.
Budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehinggga tidak
mengerucut di tingkat elite, namun apabila ada elite yang terlibat dalam proses ini, maka itu
bagian dari basis massa itu sendiri. Budaya massa memproduksi produk – produk massa
seperti umpamanya infotaiment adalah produk pemberitaan yang peruntukkan kepada massa
secara luas. Semua orang dapat memanfaatkannya sebagai hiburaan umum.
Budaya massa sangat berhubungan dengan budaya populer sebagai sumber budaya
massa. Bahkan secara tegas dikatakan bahwa, bukan populer kalau bukan budaya massa,
artinya budaya tradisional juga dapat menjadi populer apabila menjadi budaya massa.
Contohnya adalah Srimulat, Ludruk, maupun Campursari. Pada mulanya kesenian tradisional
ini berkembang di masyarakat tradisional dengan karakter-karakter tradisional, namun ketika
kesenian ini dikemas di media massa, maka sentuhan-sentuhan populer mendominasi seluruh
kesenian tradisional itu, baik cerita, kostum, latar, dan sebagainya tidak lagi menjadi
konsumsi masyarakat pedesaan namun secara massal menjadi konsumsi semua lapisan
masyarakat di pedesaan dan perkotaan.
Budaya massa, terutama yang diproduksi oleh media massa di produksi menggunakan
biaya yang cukup besar, karena itu dana yang besar itu harus menghasilkan keuntungan untuk
2016
17
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kontinuitas budaya massa itu sendiri, karena itu budaya massa di produksi secara komersial
agar tidak saja menjadi jaminan keberlangsungan bagi kapital yang diinvestasikan pada
kegiatan tersebut.
Budaya massa diproduksi secara esklusif menggunakan simbol – simbol kelas sosial
sehingga terkesan diperuntukkan kepada masyarakat modern yang homogen, terbatas, dan
tertutup. Namun sebenarnya budaya massa yang ekslusif ini terbuka untuk siapa saja yang
ingin menikmatinya. Syarat utama dari eksklusifnya budaya massa ini adalah keterbukaan
dan kesediaan terlibat dalam perubahan budaya secara massal.
Menurut Bungin (2008: 83-84), komunikasi massa sebagai sistem sosial memiliki
komponen-komponen penting, yaitu :
a. Narasumber sebagai sumber-sumber informasi bagi mediamassa.
b. Publik yang mengkonsumsi media massa.
c. Media massa, meliputi; organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas produksi,
distribusi, kebijakan yang ditempuh, idealogi yang diperjuangkan dan sebagainya.
d. Aturan hukum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta kode etik
yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder dan komunikasi massa.
e. Institusi samping yang tumbuh untuk memberi konstribusi terhadap kegiatan
berkomunikasi massa, sepertipercetakan, periklanan, badan sensor dan sebagainya.
f. Pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi masma, permodalan,
penguasa, kekuatanpolitik, maupun kelompok kepentingan.
g. Unsur-unsur penunjang lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan
komunikasi massa (Nasution,2003: 5.6-5.7).
Media Massa sebagai Pranata Sosial
Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi
pelopor perubahan. Ini adalahparadigma utama media massa. Menurut Bungin (2008: 85-86),
dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan sebagai berikut :
a. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi.
Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas,
terbukapikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju.
b. Media massa juga menjadi media informasi kepada masyarakat. Dengan informasi
yang terbuka, jujur dan benar disampaikan kepada media massa kepada masyarakat,
maka masyarakat akan menjadimasyarakat yang kaya dengan informasi masyarakat
2016
18
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang terbuka dengan informasi, sebaliknya masyarakat akan menjadi masyarakat yang
informatif, masyarakat yang dapat menyampaikan informasidengan jujur kepada
media massa.
c. Media massa sebagai hiburan (agent of change) yaitu mendorong agar perkembangan
itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, dengan demikian
media massa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang
justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.
Daftar Pustaka
Sendjaya, Sasa Djuarsa, Teori Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka, 1999
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Radja Grafindo Persada, 2002
Sosanto, Astrid, Komunikasi Sosial, Jakarta, Binacipta, 1980.
Bungi, Burhan, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, Kencana, 2006
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan diskursus.
2016
19
Sosiologi Komunikasi
SM Niken Restaty, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download