pengaruh investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap

advertisement
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BULELENG
PERIODE 2008-2012
Luh Irma Dewi Susi S, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja
Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: [email protected], Ketut [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) investasi, tenaga kerja, dan ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi, (4) ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, dan (5) investasi terhadap jumlah
tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif
kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, dan objeknya
adalah investasi, tenaga kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi. Pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan teknik dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) ada pengaruh positif dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi,
(3) ada pengaruh positif dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, (4) ada pengaruh positif dari
ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, dan (5) ada pengaruh positif dari investasi terhadap jumlah
tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. (1) besar pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 89,9%, (2) besar pengaruh dari investasi terhadap pertumbuhan
ekonomi adalah 41,9%, (3) besar pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi adalah
13,6%, (4) besar pengaruh dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 20,6%, dan (5) besar
pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng adalah 33,4%.
Kata Kunci : investasi, tenaga kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi
Abstract
This study aimedtodetermine the effect of (1) investment, labor, and exports to economic
growth,(2) investment to economic growth, (3) labor to economic growth, (4) exports to economic growth,
and (5) investment to the amount of labor in Buleleng. This research uses a quantitative research design
causal. The subjects of this study was Buleleng Regency Government. The object of this study was
investment, labor, exports, and economic growth. The data collection in this study used documentation
technique. The data were analyzed using path analysis.
The results of this study showed that (1) there was effect of investment, labor, and exports to
economic growth, (2) there was a positive influence of the investment to economic growth, (3) there was
a positive influence of labor to economic growth, (4) there was a positive influence of exports to
economic growth, and (5) there was a positive influence of the investment to the amount of labor in
Buleleng. (1) the significant effect of investment, labor, and exports to economic growth was 89,9%, (2)
the significant effect of investment to economic growth was 41,9%, (3) the significant effect of labor to
economic growth was 13,6%, (4) the significant effect of exports to economic growth was 20,6%, and (5)
the significant effect of investment to the amount of labor in Buleleng was 33,4%.
Keywords: investment, labor, exports, economic growth
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan
suatu gambaran yang nyata dari dampak
suatu kebijakan pembangunan ekonomi.
Bagi daerah, khususnya untuk Kabupaten
Buleleng yang terletak di belahan Utara
Pulau Bali memanjang dari Barat ke Timur
yang terletak pada posisi 8°03’40” 8°23’00” Lintang Selatan dan 114°25’55” 115°27’28” Bujur Timur masih ditemukan
kehidupan ekonomi dan kesenjangan sosial
yang menuntut usaha yang sungguhsungguh untuk mengatasinya, agar tidak
berkelanjutan dan berkembang ke arah
yang menimbulkan kecemburuan sosial
(Bappeda
Kab.
Buleleng,
2013:3).
Perluasan dan penataan dunia usaha
masih perlu ditingkatkan dalam rangka
menggairahkan
kegiatan
ekonomi,
memperluas
lapangan
kerja
dan
kesempatan berusaha, merupakan suatu
indikator yang penting untuk mengetahui
keberhasilan pembangunan dan berguna
untuk
menentukan
arah
kebijakan
pembangunan di masa yang akan datang.
Laju pertumbuhan dapat ditunjukkan
dengan PDRB (Produk Domestik Regional
Bruto).Kabupaten
Buleleng
yang
dikategorikan
memiliki
pertumbuhan
ekonomi yang rendah ternyata memiliki
sumber daya alam yang cukup banyak,
seperti komoditi sub sektor perkebunan
sampai saat ini masih mengandalkan
tanaman kopi robusta, vanili dan cengkeh.
Investasi merupakan salah satu
faktor
penting
dalam
menentukan
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi.
Untuk
mendukung
upaya
pembangunan ekonomi daerah, pemerintah
daerah perlu membuat kebijakan yang
mendukung penanaman modal yang saling
menguntungkan baik bagi pemerintah
daerah, pihak swasta maupun terhadap
masyarakat. Modal pembangunan yang
penting selain keuangan daerah dan
investasi
adalah
sumber
daya
manusia.Apabila pertumbuhan ekonomi
suatu negara mengalami peningkatan maka
akan terjadi peningkatan kesempatan kerja,
kesejahteraan, produktivitas dan distribusi
pendapatan. Hasil yang dicapai dalam
pembangunan juga akan lebih cepat
dirasakan untuk daerah sendiri sehingga
dapat merangsang kesadaran masyarakat
membangun wilayah lokal masing-masing.
Untuk
mendukung
pelaksanaan
pembangunan diperlukan sumber daya
manusia
yang
berkualitas
agar
terpenuhinya kuantitas permintaan tenaga
kerja.Dalam perekonomian terbuka seperti
yang dianut oleh bangsa Indonesia peranan
sektor luar negeri sangatlah penting untuk
meningkatkan kapasitas produksi di dalam
negeri. Ekspor dapat memperluas pasar
dan
memungkinkan
negara
yang
mengekspor memperoleh keuntungan serta
pendapatan nasional akan naik sehingga
pada gilirannya dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data sekunder yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Buleleng, jumlah PDRD selalu
mengalami kenaikan setiap tahunnya,
namun perkembangan nilai investasi,
jumlah tenaga kerja, dan jumlah nilai ekspor
di Kabupaten Buleleng mengalami fluktuasi.
Perkembangan nilai investasi mengalami
penurunan dari tahun 2009 sebesar Rp.
126.754.800.000,00 turun menjadi Rp.
64.170.700.000,00 pada tahun 2010 dan
pada tahun 2011 turun menjadi sebesar Rp.
59.340.200.000,00. Jumlah tenaga kerja
juga mengalami penurunan pada tahun
2010 sebanyak 32.641 orang turun menjadi
29.809 orang pada tahun 2011. Nilai ekspor
juga mengalami penurunan pada 2011 yaitu
sebesar Rp. 891.603.500,00 turun menjadi
Rp. 792.946.000,00 pada tahun 2012.
Pada kenyataannya, di Kabupaten
Buleleng masih memiliki jumlah tenaga
kerja yang banyak yaitu sekitar 177.160
jiwa. Apabila tidak diimbangi dengan
pertumbuhan lapangan kerja maka akan
menyebabkan
tingginya
tingkat
pengangguran, karena pada dasarnya
tenaga
kerja
adalah
modal
bagi
bergeraknya roda perekonomiaan. Jumlah
penduduk di Kabupaten Buleleng sampai
tahun 2012 mencapai 675.513 jiwa, namun
memiliki jumlah pengangguran sebesar
7,17% dari jumlah penduduk Kabupaten
Buleleng pada tahun 2012 (Bappeda Kab.
Buleleng, 2013: 83). Pada bidang ekspor,
dari sekian jenis barang yang dihasilkan di
Kabupaten Buleleng, kegiatan ekspor
hanya didominasi oleh komodoti kopi dan
vanilli. Ini disebabkan karena sebagian
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
besar hasil produksi yang dihasilkan di
Kabupaten Buleleng dipasarkan di dalam
daerah dengan alasan proses pembayaran
yang
dilakukan
cukup
dengan
menggunakan satu macam mata uang.
Sebaliknya jika dipasarkan di luar daerah
maka proses pembayaran yang dilakukan
akan menggunakan dua atau lebih mata
uang. Alasan lainnya adalah karena harga
jual hasil produksi di dalam daerah lebih
mahal dibandingkan jika dijual di luar
daerah. Berdasarkan penjelasan tersebut,
maka dipandang perlu untuk dilakukan
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor
terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
Di
Kabupaten Buleleng Periode 2008-2012”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut. (1) Seberapa
besar pengaruh dari investasi, tenaga kerja,
dan
ekspor
terhadap
pertumbuhan
ekonomi?, (2) Seberapa besar pengaruh
dari investasi terhadap pertumbuhan
ekonomi?, (3) Seberapa besar pengaruh
dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan
ekonomi?, (4) Seberapa besar pengaruh
ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi?,
(5) Seberapa besar pengaruh dari investasi
terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten
Buleleng periode 2008-2012?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui (1) pengaruh dari investasi,
tenaga kerja, dan ekspor terhadap
pertumbuhan ekonomi, (2) pengaruh dari
investasi terhadap pertumbuhan ekonomi,
(3) pengaruh dari tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi, (4) pengaruh ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi, (5)
pengaruh investasi terhadap jumlah tenaga
kerja di Kabupaten Buleleng periode 20082012.
Manfaat Penelitian
Hasil penulisan ini diharapkan akan
mempunyai manfaat, yaitu sebagai berikut.
(a)
Bagi Perguruan Tinggi, hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
bahan
yang
bermanfaat
bagi
pengembangan ilmu penelitian dalam
bidang
Manajemen
Keuangan
yang
berkaitan dengan investasi, tenaga kerja,
dan
ekspor
terhadap
pertumbuhan
ekonomi. (b)
Bagi Lembaga-Lembaga
Terkait, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan kepada Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Buleleng
untuk
mengambil kebijakan tentang investasi,
tenaga kerja, ekspor dan pertumbuhan
ekonomi serta memberikan informasi
kepada semua pihak yang berkepentingan
dengan penelitian ini melalui perwujudan
variabel-variabel yang mempengaruhinya.
Kajian Pustaka
Investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran
atau
pembelanjaan
penanaman modal untuk membeli barangbarang modal. Peningkatan investasi akan
mendorong naiknya volume produksi dan
kesempatan kerja yang produktif sehingga
akan meningkatkan pendapatan perkapita
sekaligus
kesejahteraan
masyarakat.
Investasi pada hakekatnya merupakan awal
kegiatan pembangunan ekonomi yang
dapat dilakukan oleh swasta, pemerintah
atau kerjasama antara pemerintah dan
swasta.Investasi ada dua yaitu investasi
jangka panjang dan jangka pendek.
Investasi jangka panjang adalah investasi
yang dimasukkan akan diputar dan baru
dapat dicairkan setelah jangka waktu
minimal satu tahun. Contohnya adalah
properti merupakan salah satu investasi
jangka
panjang
yang
sangat
menguntungkan, harga properti akan terus
merangkak naik dari tahun ke tahun.
Investasi jangka pendek adalah adalah
investasi yang dimasukkan akan diputar
dan baru dapat dicairkan setelah jangka
waktu yang relatif singkat. Investasi
bersumber dari Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal
Asing (PMA). Penanaman Modal Dalam
Negeri adalah kegiatan menanam modal
untuk melakukan usaha di wilayah negara
Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal dalam negeri dengan
menggunakan
modal
dalam
negeri.
Penanam modal Dalam Negeri dapat
dilakukan oleh perseorangan WNI, BUMN,
dan BUMS yang melakukan penanaman
modal di wilayah Negara Republik
Indonesia. Penanaman Modal Asing (PMA)
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
merupakan bentuk investasi dengan jalan
membangun,
membeli
total
atau
mengakuisisi perusahaan dan banyak
mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya
jangka panjang, banyak memberikan andil
dalam alih teknologi, alih keterampilan
manajemen, membuka lapangan kerja
baru. Syarat-syarat Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) adalah sebagai
berikut. (1) Permodalan menggunakan
modal
yang
merupakan
kekayaan
masyarakat Indonesia baik langsung
maupun tidak langsung. (2) Pelaku
investasinya adalah .egara dan swasta.
Pihak swasta dapat terdiri dari orang dan
atau badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum di Indonesia. (3)
Bidang usaha menggunakan semua bidang
yang terbuka bagi swasta, yang dibina,
dipelopori atau dirintis oleh pemerintah. (4)
Perizinan dan perpajakan harus memenuhi
perizinan yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah,
yaitu
izin
usaha,
lokasi,
pertanahan, perairan, eksplorasi, hak-hak
khusus, dll. (5) Batas waktu berusaha
merujuk kepada peraturan dan kebijakan
masing-masing daerah. (6) Tenaga kerja
wajib menggunakan tenaga ahli bangsa
Indonesia, kecuali apabila jabatan-jabatan
tertentu belum dapat diisi dengan tenaga
bangsa Indonesi dan mematuhi ketentuan
UU ketenagakerjaan (merupakan hak dari
karyawan). Fungsi Penanaman Modal
Asing bagi Indonesia adalah sebagai
berikut. (1) Sumber dana modal asing dapat
dimanfaatkan untuk mempercepat investasi
dan pertumbuhan ekonomi. (2) Modal asing
dapat berperan penting dalam penggunaan
dana untuk perbaikan struktural agar
menjadi lebih baik lagi. (3) Membantu
dalam proses industrilialisasi yang sedang
dilaksanakan.
(4)
Membantu
dalam
penyerapan tenaga kerja lebih banyak
sehingga bisa mengurangi pengangguran.
(5) Mampu meningkatkan kesejahteraan
pada masyarakat. (6) Menjadi acuan agar
ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi
dari sebelumnya. (7) Menambah cadangan
devisa negara dengan pajak yang diberikan
oleh penanam modal. Sedangkan tujuan
Penanaman Modal Asing (PMA) adalah
sebagai berikut. (1) Untuk mendapatkan
keuntungan berupa biaya produksi yang
rendah, manfaat pajak lokal dan lain-lain.
(2) Untuk membuat rintangan perdagangan
bagi perusahaan-perusahaan lain. (3)
Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi
daripada di negara sendiri melalui tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,
sistem
perpajakkan
yang
lebih
menguntungkan dan infrastruktur yang lebih
baik. (4) Untuk menarik arus modal yang
signifikan ke suatu Negara
Tenaga kerja adalah penduduk pada
usia kerja yaitu antara 15-64 tahun.
Penduduk dalam usia kerja ini dapat
digolongkan menjadi dua yaitu angkatan
kerja
dan
bukan
angkatan
kerja
(Suparmoko, 2002: 114). Yang digunakan
sebagai satuan hitung tenaga kerja adalah
orang, maka disini dianggap bahwa semua
orang
mempunyai
kemampuan
dan
produktivitas kerja yang sama dan lama
waktu kerja yang dianggap sama.
Penggunaan tenaga kerja hanya bisa
diwujudkan kalau tersedia dua unsur pokok,
Pertama adalah adanya kesempatan kerja
yang cukup banyak, yang produktif dan
memberikan imbalan yang baik, Kedua,
adalah tenaga kerja yang mempunyai
kemampuan dan semangat kerja yang
cukup tinggi. Kesempatan kerja dapat
tercipta jika terjadi permintaan akan tenaga
kerja di pasar kerja.
Ekspor adalah perdagangan dengan
cara mengeluarkan barang dari dalam
negeri ke luar wilayah pabean Indonesia
dengan memenuhi ketentuan yang berlaku
(Hutabarat,
1989:
306).
Sedangkan
menurut Apridar (2009: 81), ekspor adalah
proses transportasi barang atau komoditas
dari suatu negara ke negara lain secara
legal,
umumnya
dalam
proses
perdagangan. Ekspor ditentukan oleh
beberapa faktor yang akan menentukan
kemampuan Negara pengekspor. Menurut
Sukirno (2004) beberapa faktor tersebut
antara lain adalah daya saing di pasaran
luar negeri, keadaan ekonomi di negaranegara lain, kebijakan proteksi di negara
luar, dan kurs valuta asing.
Perekonomian suatu negara dikatakan
mengalami pertumbuhan jika balas jasa riil
terhadap penggunaan faktor-faktor produksi
pada tahun tertentu lebih besar daripada
tahun-tahun
sebelumnya.
Dengan
demikian, pengertian pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan sebagai kenaikan kapasitas
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
produksi barang dan jasa secara fisik dalam
kurun waktu tertentu (Prasetyo, 2009:237).
Sedangkan menurut Prof. Simon Kuznets
(dalam P. Todaro, 2000), menyatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi adalah
kenaikan kapasitas dalam jangka panjang
dari negara yang bersangkutan untuk
menyediakan berbagai barang ekonomi
kepada
penduduknya.
Pertumbuhan
ekonomi yang diukur melalui PDRB
perkapita tersebut sangat ditentukan oleh
beberapa faktor, sebagai berikut. (a) tanah
dan kekayaan alam lainnya, (b) jumlah dan
kualitas dari penduduk dan tenaga kerja, (c)
kapital, (d) tingkat teknologi, (e) sistem
sosial dan sikap masyarakat. Salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi
ekonomi di suatu daerah dalam suatu
periode tertentu ditunjukkan oleh data
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
baik atas dasar harga yang berlaku atau
atas dasar harga
konstan. PDRB
merupakan penjumlahan nilai output bersih
perekonomian yang ditimbulkan oleh
seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah
tertentu (provinsi dan kabupaten /kota), dan
dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun
kelender). PDRB juga didefinisikan sebagai
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam satu daerah
tertentu, atau merupakan jumlah seluruh
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonomi di suatu daerah.
Hasil ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh, (1) Bambang Kustianto dan
Istikomah (1999), dengan Judul “Peranan
Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”.
Penelitian ini menggunakan metode ECM
(Error Correction Model). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bantuan luar negeri
(AID) dan tabungan domestik (S) memiliki
hubungan
yang
signifikan
terhadap
pertumbuhan ekonomi serta nilai koefisien
hasil estimasi menunjukan tanda positif,
yang berarti bantuan luar negeri dan
tabungan domestik memiliki berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan Penanaman Modal Asing (FDI)
tidak memiliki hubungan yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi dan nilai
koefisien hasil estimasi menunjukan tanda
negatif, yang berarti mengindikasikan
hubungan negatif antara FDI dengan
pertumbuhan
ekonomi.
(2)
Daniel
Sitanggang (2001), dengan Judul “Analisis
Peranan
Modal
Asing
Terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
Indonesia”.
Penelitian ini menggunakan model regresi
berganda dengan metode OLS (Ordinary
Least Square). Hasil Regresi menunjukkan
bahwa hutang luar negeri, PMA, dan
tabungan domestik secara bersama-sama
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi. Sedangkan pengujian secara
parsial menunjukan hasil bahwa variabel
hutang luar negeri dan penanaman modal
asing, masing-masing menunjukan tanda
positif yang berarti berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara
variabel
independen
hutang
luar
menunjukan tanda negatif, berarti hutang
luar negeri memiliki hubungan negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi.
METODE
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian kausal, adalah suatu penelitian
yang menggambarkan suatu generalisasi
atau menjelaskan hubungan sebab akibat
dan pengaruh dari suatu variabel terhadap
variabel lain.
Subjek dan Objek
Subyek dalam penelitian ini adalah
Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng,
dan obyeknya adalah investasi (X 1), tenaga
kerja (X2), ekspor (X3), dan pertumbuhan
ekonomi (Y).
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder kuantitatif, yaitu data bulanan
selama lima tahun yang meliputi data
penerimaan investasi, tenaga kerja, ekspor,
dan pertumbuhan ekonomi yang bersumber
dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Buleleng.
Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan
dokumentasi.
teknik
Teknik Analisis Data
Alat analisis yang digunakan adalah
analisis jalur (Path Analysis).
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil analisis jalur (Path Analysis)
dengan bantuan Statistical Package for
Social Science (SPSS) 16.0 For Windows
maka diperoleh hasil penelitian seperti yang
tampak pada Tabel 1dan Tabel 2 berikut ini.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Analisis Jalur (Path Analysis)
No
1
Parameter
Ryx1x2x3
Koefisien
0,948
p-value
0,000
Alpha (α)
0,05
Keputusan
Menolak Ho
2
R2yx1x2x3
0,899
0,000
0,05
Menolak Ho
3
Pyx1
0,647
4
P2yx1
0,419
0,000
0,05
Menolak Ho
5
Pyx2
0,368
6
P2yx2
0,136
0,043
0,05
Menolak Ho
7
Pyx3
0,454
8
P2yx3
0,206
0,027
0,05
Menolak Ho
9
Px2x1
0,578
10
P2x2x1
0,334
0,000
0,05
Menolak Ho
0,101
-
-
-
11
(Sumber: Hasil Output SPSS)
Kesimpulan
Ada
hubungan X1,
X2 dan X3
terhadap Y
Besar
pengaruh X1,
X2 dan X3
terhadap Y
adalah 89,9%
- Ada
pengaruh X1
terhadap Y
- Besar
pengaruh X1
terhadap Y
adalah
41,9%
- Ada
pengaruh X2
terhadap Y
- Besar
pengaruh X2
terhadap Y
adalah
13,6%
- Ada
pengaruh X3
terhadap Y
- Besar
pengaruh X3
terhadap Y
adalah
20,6%
- Ada
pengaruh X1
terhadap X2
- Besar
pengaruh X1
terhadap X2
adalah
33,4%
Besar
pengaruh dari
faktor lain
adalah 10,1%
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel X1, X2, dan X3 Terhadap Y
Keterangan
Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y
Besar pengaruh tidak langsung X 1 terhadap Y
melalui X2
Besar pengaruh total X1 terhadap Y
Besar pengaruh total X2 terhadap Y
Besar pengaruh total X3 terhadap Y
Besar pengaruh total X1, X2, dan X3 terhadap Y
Besar pengaruh variabel lain terhadap Y
Total
Besar
Sumbangan
0,419
0,138
Persentase (%)
0,557
0,136
0,206
0,899
0,101
1,000
55,7%
13,6%
20,6%
89,9%
10,1%
100%
41,9%
13,8%
(Sumber: Hasil Output SPSS)
(1) Pengaruh investasi, tenaga kerja, dan
ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Buleleng periode 20082012.
Pada Tabel 1 diperoleh Ryx1x2x3 =
0,948,
dengan
nilai
p-value
0,000<alpha 0,05. Hal ini berarti
menolak Ho, yang artinya ada
pengaruh dari investasi, tenaga kerja,
dan ekspor terhadap pertumbuhan
ekonomi
di
Kabupate
Buleleng.
Besarnya pengaruh investasi, tenaga
kerja,
dan
ekspor
terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng dapat dilihat pada Tabel1.
Besar koefisien determinasi (R2yx1x2x3)
adalah
0,899.
Hasil
tersebut
menunjukkan bahwa sebesar 89,9%
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng secara simultan dipengaruhi
oleh variabel investasi, tenaga kerja,
dan ekspor, sedangkan sisanya
sebesar 0,101 atau 10,1% dipengaruhi
oleh variabel lain.
(2) Pengaruh dari investasi terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng periode 2008-2012.
Pada Tabel 1 diperoleh hasil
Pyx1 = 0,647 dengan nilai p-value
0,000<alpha 0,05, maka menolak Ho.
Hasil ini berarti ada pengaruhdari
investasi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Buleleng.
Besarnya pengaruh total investasi
terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Buleleng yaitu sebesar
0,557 atau 55,7%.
(3) Pengaruh dari tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng periode 2008-2012.
Pada Tabel 1 diperoleh hasil Pyx2
= 0,368 dengan nilai p-value 0,043
<alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil
ini berarti ada pengaruhdari tenaga
kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Buleleng. Besarnya
pengaruh total tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupatn
Buleleng yaitu sebesar 0,136 atau
13,6%.
(4) Pengaruh
dari
ekspor
terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng periode 2008-2012.
Pada Tabel 1 diperoleh hasil Pyx3
=
0,454
dengan
nilai
p-value
0,027<alpha 0,05, maka menolak Ho.
Hasil ini berarti ada pengaruhdari
ekspor tehadap pertumbuhan ekonomi
di
Kabupaten
Buleleng.Besarnya
pengaruh
total ekspor terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng yaitu sebesar 0,206 atau
20,6%.
(5) Pengaruh dari investasi terhadap
jumlah tenaga kerja di Kabupaten
Buleleng periode 2008-2012.
Pada Tabel 1 diperoleh hasil Px2x1
= 0,578 dengan nilai p-value 0,000
<alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil
ini berarti ada pengaruh dari investasi
terhadap jumlah tenaga kerja di
Kabupaten
Buleleng.
Besarnya
pengaruh total investasi terhadap
jumlah tenaga kerja di Kabupaten
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
Buleleng yaitu sebesar 0,138 atau
13,8%.
Pyε = 0,101
X1
Pyε
Px2x1 = 0,578
X2
Pyx1 = 0,647
Pyx2 = 0,368
Y
Pyx3 = 0,454
X3
R2yx1x2x3 = 0,899
Gambar 1.Pengaruh Variabel X1, X2 dan X3
terhadap Y
Keterangan:
X1 = Investasi
X2 = Tenaga Kerja
X3 = Ekspor
Y = Pertumbuhan Ekonomi
ε = Variabel lain
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
analisis jalur (Path Analysis) dengan
menggunakan bantuan Statistical Package
for Social Science (SPSS) 16.0 For
Windows memberikan implikasi bahwa
investasi, tenaga kerja, dan ekspor
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Buleleng. Temuan
hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang
dinyatakan oleh David Ricardo berpendapat
bahwa pertumbuhan ekonomi antara lain
dipengaruhi oleh sumber daya alam yang
terbatas, jumlah penduduk yang selalu
berkembang, proses kemajuan teknologi,
sektor pertanian yang dominan.Serta
pendekatan Keynes yang menyatakan
bahwa pertumbuhan pendapatan ditentukan
oleh peningkatan permintaan pengeluaran
faktor-faktor penentunya yaitu konsumsi,
pengeluaran pemerintah, investasi dan
ekspor dan impor. Temuan penelitian ini
juga sesuai dengan hasil penelitian
terdahulu dari penelitian yang dilakukan
oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil
bahwa investasi, tenaga kerja, dan ekspor
secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
diindikasikan bahwa investasi, tenaga kerja,
dan ekspor secara berama-sama berperan
dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Buleleng.
Investasi
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng.Temuan penelitian ini sejalan
dengan teori yang dinyatakan oleh HarrodDomar yang menerangkan adanya korelasi
positif antara tingkat investasi dan laju
pertumbuhan ekonomi. Alasan mengapa
Harrod dan Domar menetapkan investasi
sebagai kunci pertumbuhan ekonomi adalah
karena investasi memiliki sifat ganda
sebagai berikut (Jhingan, 1990) : Pertama,
ia menciptakan pendapatan, dan kedua, ia
memperbesar
kapasitas
produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan
stok modal. Temuan penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil
bahwa variabel investasi berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi.Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Deddy
Rustiono (2008), memperoleh hasil bahwa
variabel
investasi
juga
berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tenaga kerja berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng. Temuan penelitian ini sejalan
dengan teori yang dinyatakan oleh Malthus,
”pertumbuhan penduduk adalah menurut
deret ukur dan pertumbuhan ekonomi
adalah menurut deret hitung”. Temuan
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji
(2005), dengan hasil bahwa variabel tenaga
kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi.Sedangkan
penelitian
yang
dilakukan oleh Deddy Rustiono (2008), juga
dengan hasil bahwa variabel tenaga kerja
berpengaruh
terhadap
terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Ekspor
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng.Temuan penelitian ini sejalan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
dengan
teori
basis ekonomi yang
mendasarkan pandangannya bahwa laju
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
ditentukan oleh besarnya peningkatan
ekspor dari wilayah tersebut.Temuan
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji
(2005), dengan hasil bahwa ekspor
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Buleleng.
Investasi
berpengaruh
terhadap
jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng.
Temuan ini sejalan dengan pendapat dari
Prasojo (2009), bahwa dengan adanya
investasi akan mendorong terciptanya
barang modal baru sehingga akan
menyerap faktor produksi baru yaitu
menciptakan lapangan kerja baru atau
kesempatan kerja yang akan menyerap
tenaga yang pada gilirannya akan
mengurangi pengangguran. Pendapat yang
sama juga dikemukakan oleh Harrod-Domar
(dalam Mulyadi, 2000), hubungan antara
investasi dengan penyerapan tenaga kerja
adalah investasi tidak hanya menciptakan
permintaan, tetapi juga memperbesar
kapasitas produksi, sehingga tenaga kerja
merupakan salah satu faktor produksi,
otomatis akan ditingkatkan penggunaanya.
Temuan ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ahmad Yani (2011),
dengan hasil bahwa investasi berpengaruh
terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten
Buleleng.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
(1) Investasi, tenaga kerja, dan ekspor
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Buleleng periode
2008-2012. (2) Investasi berpengaruh positif
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
di
Kabupaten Buleleng periode 2008-2012. (3)
Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng periode 2008-2012. (4) Ekspor
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Buleleng periode
2008-2012. (5) Investasi berpengaruh positif
terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten
Buleleng 2008-2012.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
pembahasan dan simpulan yang telah
dikemukakan di atas, dapat diajukan
beberapa saran sebagai berikut.
(1) Pemerintah daerah diharapkan dapat
meningkatkan investasi baik Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun
Penanaman Modal asing (PMA) di
Kabupaten
Buleleng
melalui
penyederhanaan proses perijinan dan
mempermudah
peraturan
dalam
berinvestasi sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Buleleng.
(2)
Pemerintah
daerah
diharapkan
dapat
meningkatkan
produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan
keterampilan bagi tenaga kerja serta
memperluas kesempatan kerja sehingga
output meningkat dan pada akhirnya dapat
memacu
pertumbuhan
ekonomi
di
Kabupaten Buleleng. (3) Pemerintah daerah
diharapkan dapat mendorong ekspor di
Kabupaten
Buleleng
dengan
cara
menyederhanakan
perijinan
dokumen
ekspor, memperbaiki sarana dan prasarana
sektor perdagangan, serta memperlancar
arus distribusi barang sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Buleleng.
DAFTAR RUJUKAN
Apridar. 2009. Ekonomi Internasional
(Sejarah,
Teori,
Konsep,
Permasalahan Dalam Aplikasinya).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Badan
Pusat
Statistik.
Berbagai
tahun.Kabupaten Buleleng dalam
Angka.BPS Kabupaten Buleleng.
Bambang Kustianto dan Istikomah.1999.
Peranan Penanaman Modal Asing
(PMA) Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia.Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Indonesia. Vol. 14, No.
2, 1 – 13.
Bappeda Kabupaten Buleleng. 2012. PDRB
Kecamatan
Se-Kabupaten
Buleleng.
BPS
Kabupaten
Buleleng: Arysta Jaya, Denpasar.
________________________.
2013.
Kabupaten Buleleng Dalam Angka.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
BPS Kabupaten Buleleng: Arysta
Jaya, Denpasar.
Hutabarat, Roselyne. 1989. Transaksi
Ekspor Impor. Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga.
Kade, Luh Datrini. 2009. Dampak Investasi
dan Tenaga Kerja Terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
Serta
Pengaruhnya Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Provinsi Bali.Sarathi
Vol. 16 No. 3 Oktober 2009.
Mardiana, Aji. 2005. Analisis Faktor –
Faktor
Yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan
Ekonomi
di
Indonesia Periode Tahun 19842003.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi UII.
Prasetyo, P. Eko. 2009. Fundamental
Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta
Offset.
Pujiati, Amin. 2008. Analisis Pertumbuhan
Ekonomi di Karesidenan Semarang
Era Desentralisasi Fiskal. Jurnal
Ekonomi Pembangunan Vol. 13
No. 2
Rustiono, Deddy. 2008. Analisis Pengaruh
Investasi, Tenaga Kerja, dan
Pengeluaran Pemeritah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi
Jawa Tengah. Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Sitanggang, Daniel. 2001. Analisis Peranan
Modal
Asing
Terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
Indonesia.Jurnal. Medan: STIE
Teladan.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro ekonomi:
Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Pustaka.
Suparmoko. 2000. Keuangan Negara dalam
Teori dan Praktek, Edisi 5, BPFE,
Yogyakarta.
Download