dwi nur fatmawatik – s1 keperawatan bina sehat ppni

advertisement
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA IBU DAN ANAK YANG
MENGHADAPI MENARCHE DI SDN CENTONG DESA CENTONG
KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO
Noer Saudah, Tria W, Dwi Nur fatmawatik
At the age of 10-14 years there has been a physical change which is characterized by
the occurrence of menarche which is the first experience for girls, so it requires an
understanding and knowledge of menarche, so as not to be psychic emergence negative
reactions, during first menstruation. Interpersonal communication between children and
mothers is helpful in understanding, the changes that occur in adolescent girls. The purpose
of this study is to describe the interpersonal communication between mother and child who
face menarche at SDN Centong, Centong Village, District Gondang, Mojokerto. Design of
this research using descriptive method. The population in this study is all girls grade IV, V,
and VI, which face menarche, which amounted to 55 respondents. Samples numbered 55
respondents, taken using total sampling. Data sources using primary data, the instruments
using questionnaire that distributed to respondents. Data were analyzed using descriptive
analysis with frequency distribution. The result showed, almost all respondents said that
interpersonal communication with her mother in the medium category as many as 42
respondents (76.4%). Respondents usually do communication with parents at certain times
because many of them still feel shame and fear while communicating with her mother about
menstruation problems. Mother, should provide sufficient time for communication in
children, to discuss children's issues, particularly reproductive health problems, associated
with menstruation so that children do not feel afraid to face the changes that occur.
Keywords: Interpersonal Communication, Mother And Child, Menarche
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa
perkembangan
sikap
tergantung
(dependence), terhadap orang tua kearah
kemandirian (independence), minat-minat
perempuan,
pemahaman
moral (Yusuf, 2012). Pada usia 10-14
tahun masa ini telah terjadi perubahan fisik
pada
remaja
sehingga
memerlukan
adaptasi terhadap perubahan-perubahan
yang
terjadi
secara
fisik
maupun
pasikologis (Cahyaningsih, 2011). Hal ini
ditandai dengan terjadinya menarche yang
merupakan pengalaman pertama bagi anak
dan
memerlukan
pengetahuan
tentang
menarche agar tidak menjadi munculnya
reaksi-reaksi psikis yang negatif pada saat
haid pertama (Hartono, 2007).
seksual, perenungan diri, dan perhatian
terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu
sehingga
Selama ini anak remaja kurang
mendapatkan informasi tentang perubahan
yang terjadi pada dirinya, baik informasi
maupun komunikasi dari tenaga kesehatan
maupun orang tua. Oleh karena itu banyak
remaja
yang
kurang
siap
dalam
menghadapi haid pertama, hal ini juga
terjadi pada anak sekolah dasar di SDN
Centong . Komunikasi interpersonal antara
anak dengan ibu sangat membantu dalam
memahami
perubahan-perubahan
yang
15
siswa,
terdapat
5
anak
(25%)
terjadi pada remaja putri, komunikasi
mengetahui informasi tentang menstruasi
interpersonal
komunikasi
dari media (internet), sedangkan 10 siswa
antara dua orang dan dapat berlangsung
(75%) diantaranya tidak tahu tentang
dengan
menstruasi dan belum siap menghadapi
merupakan
komunikasi
tatap
muka
dan
komunikasi bermedia (Effendy, 2009).
menstruasi,
sehingga
mereka
merasa
Menurut WHO, jumlah remaja di
cemas, khawatir, dan bingung apabila
dunia saat ini mencapai ± 1,2 milyar dan
nanti mengalami menstruasi. Hal ini dapat
satu dari lima orang di dunia ini adalah
disebabkan karena salah satunya adalah
remaja. Di Asia Tenggara, jumlah remaja
tidak adanya komunikasi interpersonal
mencapai ± 18% - 25 % dari seluruh
antara ibu dengan anak, serta orang tua
populasi
mereka
di
daerah
tersebut.
Hasil
tidak
pernah
penelitian dari Riskesdas (2013), diketahui
masalah menstruasi.
37,5% perempuan Indonesia mengalami
Pada
remaja
membicarakan
yang
mendapat
menarche pada usia 13-14 tahun; 0,1%
menarche lebih dini, mereka cenderung
pada usia 6-8 tahun; 19,8% usia 15-16
lebih berat dan lebih tinggi pada saat
tahun dan 4,5% pada usia di atas 17 tahun.
menarche
Usia menarche remaja putri di Indonesia
belum menstruasi pada usia yang sama.
berkisar antara 12-14 tahun. Berdasarkan
Umumnya,
remaja
yang
mengalami
penelitian yang dilakukan terhadap 17.571
kematangan
seksual
lebih
dini
terdapat 4.145 (24%) remaja putri yang
memiliki indeks massa tubuh yang lebih
berada
Indonesia,
tinggi, menarche dapat menimbulkan efek
didapatkan menarche termuda 9 tahun dan
yang positif maupun negatif bagi remaja
menarche tertua 18 tahun. Dengan nilai
perempuan. Tidak adanya komunikasi
rata rata menarche 12,96 tahun. Rata rata
antara anak dengan orang tua tentang
usia
masalah
di
tujuh
menarche
kawasan
terendah
terdapat
di
dibandingkan
yang
dengan
dihadapi
oleh
yang
akan
remaja
Yogyakarta (12,5 tahun) dan tertinggi di
mengakibatkan timbulnya kecemasan dan
Kupang (13,86 tahun) (Depkes, 2013).
perasaan bingung dalam menghadapi masa
Berdasarkan
hasil
studi
menarche (Hartono, 2009).
pendahuluan di SDN Centong kecamatan
Sebagai
upaya
Gondang Mojokerto, usia 9 – 11 tahun dan
menumbuhkan
kepercayaan
berada di kelas 4, 5, 6 yang belum
remaja adalah peran orang tua untuk
mengalami menarche pada tanggal 15
membangun komunikasi yang baik dengan
Nopember 2014, melalui wawancara pada
anaknya,
salah
satunya
untuk
diri
pada
adalah
mewujudkan
terjadinya
komunikasi
diteliti melalui data sampel atau populasi
interpersonal dalam menyelesaikan setiap
sebagaimana adanya, tanpa melakukan
masalah yang dialami oleh para remaja
analisis dan memuat kesimpulan yang
awal. Karena peran ibu sangat penting
berlaku untuk umum. Populasi dalam
dalam
penelitian
proses
perumbuhan
dan
ini
adalah
seluruh
anak
perkembangan anak, terutama pada masa
perempuan kelas IV, V, dan VI yang
remaja, remaja mulai mengenal seks
belum
pertama kali melalui ibu (Sarwono, 2008).
berjumlah
Sebagai
perlu
sampel dalam penelitian ini adalah dengan
memberikan penyuluhan di sekolah –
menggunakan nonprobability Sampling
sekolah
dengan teknik Total Sampling. Populasi
tenaga
dasar
kesehatan
tentang
persiapan
mengalami
55
menarche
yang
responden.Pengambilan
menghadapi menarche. Hal ini sangat
dalam
membantu para remaja awal untuk lebih
perempuan kelas IV, V, dan VI yang
mengenali setiap perubahan yang terjadi
belum
pada dirinya terutama masalah menstruasi
berjumlah 55 responden.Variabel dalam
agar saat menghadapi menstruasi pertama
penelitian
tidak ada keraguan dan lebih siap.
interpersonal ibu dan anak. Penilaian
Berdasarkan
uraian
diatas
penelitian
ini
mengalami
ini
adalah
menarche
adalah
anak
yang
Komunikasi
komunikasi interpersonal ibu dan anak
mengindikasikan bahwa masih banyak
berisi
para remaja awal yang tidak mengerti
(Openness),
tentang menstruasi oleh karena itu peneliti
mendukung (supportiveness), Sikap positif
tertarik untuk melakukan penelitian yang
(positiveness),
berhubungan dengan kejadian menarche
Masing-masing indikator berisi 4 item soal
pada remaja putri dengan judul “Gambaran
dengan skala jawaban “Selalu”, “Sering”,
komunikasi interpersonal antara ibu dan
“Kadang-kadang”,
anak yang menghadapi menarche di SDN
Penelitian menganalisa data dua variable
Centong
hanya
Desa
Centong
Kecamatan
Gondang Kabupaten Mojokerto.
indikator
seperti
Empati
(empathy),
Kesetaraan
menggunakan
Desain penelitian ini menggunakan
metode deskriptif yaitu statistik yang
berfungsi untuk mendiskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang
Sikap
(Equality).
“Tidak
tabulasi
Pernah”.
silang
peneliti melakukan distribusi frekuensi
pada masing-masing variabel.
METODE PENELITIAN
Keterbukaan
Berdasarkantabel di atasdidapatkan
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan umur
No
1.
2.
3.
4.
UmurResponden
9 tahun
10 tahun
11 tahun
12 tahun
Jumlah
(f)
14
13
19
9
55
(%)
25,5
23,6
34,5
16,4
100
(Sumberdata : data primer tahun 2015)
Berdasarkan
tabel
di
atas
didapatkan data bahwa hampir setengah
responden berusia 11 tahun yaitu sebanyak
19 responden (34,5%).
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan informasi tentang
menstruasi
data bahwa hampir setengah responden
mendapatkan informasi tentang menstruasi
dari media elektronik yaitu sebanyak 24
responden (43,6%).
Tabel 4 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan kedekatan dengan
anggota keluarga
No
1.
2.
3.
4.
Kedekatan Dengan
Anggota Keluarga
Ayah
Ibu
Nenek
Kakak / adik
Jumlah
(f)
(%)
2
50
2
1
55
3,6
90,9
3,7
1,8
100
(Sumberdata : data primer tahun 2015)
Berdasarkan
tabel
di
atas
didapatkan data bahwa hampir seluruh
No
1.
2.
Informasi Tentang
Menstruasi
Sudah
Belum
Jumlah
(f)
(%)
49
6
55
89,1
10,9
100
(Sumberdata : data primer tahun 2015)
Berdasarkan
tabel
di
atas
didapatkan data bahwa hampir seluruh
responden sudah pernah mendapatkan
informasi
tentang
responden mengakut dekat dengan ibunya
yaitusebanyak 50 responden (90,9%).
Tabel 5 Distribusi frekuensi gambaran
komunikasi interpersonal antara
ibu dan anak yang menghadapi
menarche di SDN Centong Desa
Centong Kecamatan Gondang
Kabupaten Mojokerto
menstruasi
yaitusebanyak 17 responden (54,8%).
No
Tabel 3 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan sumber informasi
1.
2.
3.
No
1.
2.
3.
4.
Sumber Informasi
Guru
Orang tua
Teman
Media Elektronik
Jumlah
(f)
6
19
6
24
55
(Sumberdata : data primer tahun 2015)
(%)
10,9
34,6
10,9
43,6
100
Komunikasi
Interpersonal
Rendah
Sedang
Tinggi
Jumlah
(f)
(%)
3
42
10
55
5,5
76,4
18,1
100
(Sumberdata : data primer tahun 2015)
Berdasarkan
menunjukkan
responden
komunikasinya
bahwa
tabel
hampir
menyatakan
interpersonal
di
atas
seluruh
bahwa
dengan
ibunya
dalam
kategori
sedang
yaitu
sebanyak 42 responden (76,4%).
hal yang sangat privat. Salah satu orang
yang paling bisa membantu menurut dia
adalah ibunya atau saudara kandung
PEMBAHASAN
perempuannya.Responden
Hasil penelitian tentang gambaran
komunikasi interpersonal antara ibu dan
anak yang menghadapi menarche di SDN
Centong
Desa
Centong
Gondang
Kabupaten
Agustus
2015
Kecamatan
Mojokerto
didapatkan
7-8
fakta
berdasarkan tabel 4.5 menunjukkanbahwa
hampir seluruh responden menyatakan
bahwa
komunikasinya
interpersonal
sudah
baik
sebanyak
42
responden
(76,4%). Komunikasi interpersonal adalah
penyampaian pesan oleh satu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain atau
sekelompok kecil orang, dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk
memberikan umpan balik segera (Bagus,
2010).
responden yang menginjak masa remaja
awal, banyak terjadi perubahan pada
dirinya
baik
psikologis.
secara
fisik
maupun
Perubahan
fisik
terutama
menarche membawa dampak pada kondisi
psikologisnya
seperti
bingung,
takut,
cemas dan juga rasa penasaran yang tinggi
terhadap apa yang sedang terjadi pada
dirinya, ditambah lagi peristiwa yang
dialaminya tersebut tidak bisa bebas ia
ceritakan pada siapapun karena merupakan
dalam
menunjukkan bahwa peran ibu sangat
penting
sebagai
role
model
dalam
pemberian informasi khususnya tentang
masalah
kewanitaan.
Komunikasi
interpersonal yang dilakukan responden
pada
ibunya
dapat
dilihat
menurut
indikator komunikasi.
Berdasarkan
keterbukaan
komunikasi
didapatkan
rata-rata
responden tidak pernah membicarakan
masalah menstruasi pada ibunya tanpa
malu-malu.
Responden
penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar dari
mereka
melakukan
interpersonal
kategori
Responden penelitian merupakan
komunikasi
kategori cukup pada ibunya hal tersebut
dengan ibunya dalam kategori sedang atau
cukup
melakukan
penelitian
Responden
dengan
sedang
ibu
ibunya
atau
merasa
membicarakan
pada
komunikasi
mereka.
cukup
baik.
dan
takut
malu
masalah
dalam
mensrtuasinya
Terbuka
dalam
pengertian ini adalah mengakui bahwa
perasaan dan pikiran yang anda lontarkan
adalah memang milik anda dan anda
bertanggungjawab
atasnya.
Mereka
biasanya mencoba melakukan komunikasi
bila sedang bersantai bersama ibunya,
mereka tanya tentang hal-hal yang belum
mereka ketahui.
Berdasarkan
didapatkan
parameter
rata-rata
empati
ibu mereka masih menganggap anaknya
responden
masih sangat membutuhkan informasi atau
menyatakan ibu mereka tidak mengerti
komunikasi
tentang perasaan yang dihadapinya saat
tentang menstruasi yang sedang dihadapi
menghadapi
anaknya.
menstruasi
pertama.
Sedangkan berempati adalah merasakan
yang intens
Berdasarkan
dari
parameter
ibunya
sikap
sesuatu seperti orang yang mengalaminya.
positif didapatkan rata-rata responden
Orang yang empatik mampu memahami
menyatakan ibu mereka tidak pernah
motivasi dan pengalaman orang lain,
bersikap acuh dengan masalah menstruasi
perasaan dan sikap mereka, serta harapan
yang dihadapinya. Sikap positif mengacu
dan
pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi
keinginan
mereka
untuk
masa
mendatang (Bagus, 2010). Responden
interpersonal.
menyatakan bahwa ibu mereka kurang bisa
interpersonal
merasakan ketakutan mereka.Responden
memiliki sikap positif terhadap diri mereka
yang
mempunyai
cenderung
dengan
lebih
kakaknya
Pertama,
terbina
jika
seseorang
kakak
perempuan
sendiri.Kedua,
banyak
komunikasi
situasi komunikasi pada umumnya sangat
dari
positif
untuk
ibunya,
penting untuk interaksi yang efektif.Tidak
dikarenakan ibunya sibuk bekerja dan
ada yang lebih menyenangkan daripada
kurang mengerti keadaan atau perubahan
berkomunikasi dengan orang yang tidak
yang dialami anaknya.
menikmati interaksi atau tidak bereaksi
Berdasarkan
pada
perasaan
komunikasi
parameter
sikap
secara menyenangkan terhadap situasi atau
mendukung didapatkan rata-rata responden
suasana
penelitian menyatakan
ibu tidak pernah
mereka sebisa mungkin menyempatkan
menganggap
cukup
mampu
waktu untuk duduk bersama mereka
menghadapi masalah menstruasi anda
membicarakan tentang masalah-masalah
sehingga ibu tidak membicarakan masalah
yang terjadi setiap hari terutama masalah
menstruasi. Komunikasi yang terbuka dan
menstruasi sehingga sikap positif dari
empatik tidak dapat berlangsung dalam
ibunya membuat mereka lebih tenang
suasana yang tidak mendukung. Kita
menghadapi menstruasi.
mereka
memperlihatkan sikap mendukung dengan
interaksi
(Bagus,
2010).Ibu
Berdasarkan parameter kesetaraan
bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2)
didapatkan
spontan,
(3)
menyatakan bahwa ibu mereka tidak
provisional, bukan sangat yakin (Bagus,
pernah bersikap sibuk dengan aktivitasnya
2010). Pernyataan ini menunjukkan bahwa
dan
bukan
strategic,
dan
rata-rata
menyempatkan
responden
waktu
untuk
memberikan informasi tentang menstruasi.
Dalam suatu hubungan interpersonal yang
ditandai
oleh
BagiTenagaKesehatan
ketidak-
Tenaga
sependapatan dan konflik lebih dillihat
meningkatkan
sebagai upaya untuk memahami perbedaan
dengan memberikan pendidikan kesehatan
yang
sebagai
tentang kesehatan reproduksi tidak hanya
kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain
pada anak dan juga pada ibunya sehingga
(Bagus, 2010). Sikap tersebut didukung
ibu juga mempunyai pengetahuan yang
oleh aktivitas ibu yang kebanyakan hanya
baik.
sebagai ibu rumah tangga lebih banyak
3.
pasti
kesetaraan,
2.
ada
daripada
waktu untuk menemani anaknya dan
berkomunikasi dengan anaknya.
kesehatan
perannya
harus
dikomunitas
PenelitiSelanjutnya
Penelitian
ini
masih
bersifat
deskriptif sehingga masih dimungkinkan
untuk penelitian lebih lanjut tentang
SIMPULAN
komunikasi interpersonal antara ibu dan
Hasil penelitian tentang gambaran
komunikasi interpersonal antara ibu dan
anak yang menghadapi menarche di SDN
Centong
Desa
Centong
Gondang
Kabupaten
Mojokerto
7-8
besar komunikasi interpersonal dengan
ibunya dalam kategori sedang atau cukup
baikyaitusebanyak 42 responden (76,4%).
SARAN
Bagi Responden
Bagi masyaraka tkhususnya ibu,
harus memberikan waktu
memasukkan faktor yang mempengaruhi
komunikasi interpersonal ibu dan anak
Kecamatan
Agustus 2015 didapatkan fakta sebagian
1.
anak yang menghadapi menarchedengan
yang cukup
untuk melakukan komunikasi pada anak,
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Fajri& Maya Khairani, 2011.
Hubungan antara Komunikasi Ibu-Anak
Dengan Kesiapan Menghadapi
Menstruasi
Pertama(Menarche)
pada Siswi SMP Muhammadiyah
Banda Aceh. Jurnal Psikologi
Undip, Vol 10, No 2, Oktober
2011. Kuala Banda Aceh: Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian
Pendekatan Suatu Praktek. Jakarta
: PT. Rineka Cipta
membahas masalah-masalah anak terutama
masalah
kesehatan
reproduksi
terkait
dengan menstruasi sehingga anaktidak
Badriyah. 2004. Be Smart, Girl! Petunjuk
Islami Kesehatan Reproduksi bagi
Remaja.Jakarta: Gema Insani.
merasa takut menghadapi perubahan yang
terjadi.
Bagus, 2010. Komunikasi Interpersonal :
Definisi, Klasifikasi, Tujuan dan
Faktor
yang
Mempengaruhi
Efektivitas
Komunikasi
Interpersonal . Jurnal Manajemen,
Bahan
Kuliah
Manajemen
http://jurnalsdm.com/2010/01/komunikasiinterpersonal-definisi.html
http://belajarpsikologi.com/peranan
-ibu-dalam-keluarga/
Hidayat, A.A. 2007. Riset Keperawatan
Dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Jakarta : Salemba Medika
Budiarto, Eko, 2002. Biostatistik untuk
Kedokteran
dan
Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. EGC
Hurlock Elizabeth. 2013. Edisi Kelima.
Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta. Erlangga
Cahyaningsih, D., S.2011. Pertumbuhan
Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta. Rineka Cipta.
Kartono, K. 1997 Psikologi Wanita
Mengenal
wanita
Bandung.
Mandar maju
Depkes,
2013.
http://wawasankesehatan.com/2013
/09/Kejadian-menarche-padaremaja-di-Indonesia-dan-daerahseluruh-indonesia.html
Akses
bulan Desember 2014
LPPM.2015.
BukuPanduanPenyusunan
KTI
danSkripsi.Mojokerto:
STIKES
BinaSehat
PPNI
Mojokerto.
Efendy, 2009. Keperawatah Kesehatan
Komunitas: teori dan Praktik
dalam
Keperawatan.
Jakarta.
Salembar Medika
Effendi OchjanaOnong, 2009. Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktik.
Bandung. Remaja Rosda Karya.
Fajar.
2009.
IlmuKomunikasiTeoridanPraktik,
Jogjakarta: GrahaIlmu.
Hartono, 2009. Model Kesuksesan Sistem
Teknologi
Informasi.Edisi
2
Yogyakarta: Andi.
Hartono,
Jogiyanto,
2007.
Model
Kesuksesan
Sistem
Teknologi
Informasi. Edisi 1 Yogyakarta:
Andi.
Haryanto, 2010. Peranan Ibu dalam
Keluarga.
Diakses
di
Manuaba, IA Ayu Sri Kusuma, 2009. Buku
Ajar
GinekologiUntukMahasiswaKebid
anan. Jakarta: EGC
Nanda
Fitrian Pratama Putra, 2013.
Peranan Komunikasi Interpersonal
Orang Tua dan Anak Dalam
Mencegah Perilaku Seks Pranikah
di SMA Negeri 3 SamarindaKelas
XII.eJournalIlmuKomunikasi: Vol
1, No 3, h.35-53. Mulawarman:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman
Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi
Keperawatan; konsep dan praktik.
Salemba Medika
Nursalam. 2010. Konsep Dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi,
Tesis, Dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Pendekatan
Praktis Edisi 3. Jakarta. Salemba
Medika
Prawirohardjo,S., 2008. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono.
Riset
Kesehatan
Dasar.
2013.http://www.litbang.depkes.Ri
skesdas.pdf. diakses tanggal 27
Mei 2015
Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Sarwono, 2008.PsikologiRemaja. Jakarta:
Raja GrafindoPersada
Setiadi, 2007. Konsep Dan Penulisan Riset
Keperawatan. Jakarta. Graha Ilmu
Setiadi, 2013. Konsep Dan Penulisan Riset
Keperawatan. Jakarta. Graha Ilmu
Sugiyono.2010.MetodelogiPenelitianKuan
titatifKualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta
Wikipedia, 2015. Ibu. Diakses di
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibu
Yusuf, S. 2009. Psikologi Perkembangan
Anak & Remaja. Bandung :
RemajaRosdakarya.
Yusuf, S. 2012. Psikologi Perkembangan
Anak & Remaja. Bandung :
RemajaRosdakarya.
Download