BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio terus menjadi media yang paling luas di muka bumi, bahkan lebih dari internet. Radio tetap tersebar dimana-mana karena tidak ada sejengkal tanah maupun permukaan laut yang tidak terjamah oleh sinyal elektromagnetik yang di pancarkan oleh lebih dari 35.000 stasiun di seluruh dunia. (Keith , 2000; 13). Dunia penyiaran radio telah berkembang pesat seiring kemajuan teknologi komunikasi . Radio dulunya mempunyai jangkauan terbatas, namun sekarang kita dapat menikmati radio seluruh dunia dengan bantuan satelit dan internet. Radio menjadi tempat penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum memiliki peran yang penting. Dalam perkembangannya radio dengan mudah menjadi teman untuk pendengarnya karena radio merupakan media yang komunikatif, edukatif, menghibur, serta pendengar hanya membutuhkan indra pendengarannya. Radio menarik bagi siapa saja dan tersedia bagi semua orang karena radio dapat didengarkan sambil melakukan kegiatan lain dan keanekaragaman tawaran program radio menjadikannya media yang paling popuer dalam sejarah. Keunikan pendekatan pribadi yang dimiliki radio jaman sekarang telah menghasilkan perubahan penggunaan media tersebut bagi khalayak. Radio telah berubah dari alat hiburan keluarga sebelum tahun 1950-an menjadi teman pribadi dalam setengah abad terkahir ini. Kemampuan radio bergerak bersama khalayaknya adalah yang terhebat (Keith , 2000 ; 15) dan hanya radio yang beradaptasi dengan gaya hidup khalayaknya’(Keith , 2000 ; 17). Selain itu radio punya daya tarik sendiri yaitu kata-kata dari penyiar, musik dan efek suara. Ketiga hal ini membat pendengar radio menjadi lebih kreatif karena dapat membangkitkan imajinasi mereka atau yang biasa disebut dengan Theatre of Mind. Radio hanya mengandalkan suara. Radio tidak seperti TV yang dapat menghadirkan gambar, karena itulah dibutuhkan berbagai program-program menarik dan kreatif untuk merangkul pendengar. Industri radio di tuntut untuk berubah dan menyesuaikan diri dengan berbagai individu dalam masyarakat. Program-program radio di sesuaikan dengan tuntutan perubahan dan dikemas dengan sebaik mungkin agar masyarkat tertarik untuk mendengarkan. Hal ini membuat persaingan di industri radio baik nasional maupun lokal semakin ketat. Salah satu radio lokal yang bersaing di Sulawesi selatan adalah radio Prambors yang telah berdiri selama 7 tahun. Radio Prambors Makassar merupakan Cabang dari Prambors Jakarta yang juga meiliki jaringan di 6 kota lain tempat lain yaitu Solo (99.2 FM), Bandung (98.4 FM), Semarang (102 FM), Jogjakarta (98.5 FM), Surabaya (89.3 FM), dan Medan (97.5 M) Target pendengar radio Prambors Makassar sendiri adalah usia 14-25 tahun dengan sasaran utama pelajar SMA, sasaran utama kedua mahasiswa dan sasaran ketiga adalah orangorang dewasa/eksekutif muda. Selain itu Prambors menargetkan orang-orang yang menyukai musik-musik baru, dengan potensi ekonomi menengah ke atas atau AB+. Prambors Makassar memainkan berbagai jenis musik seperti pop, rock, jazz, dan juga metal. Dikutip dari wikipedia (akses 5 Januari 2011 , 2:30 WITA) musik metal merupakan kependekan dari Heavy metal. Musik metal adalah sebuah aliran musik rock yang berkembang di tahun 1968 dan 1974 di Inggris dan Amerika serikat . Berakar dari musik rock ,musik metal khas dengan suara yang keras, distorsi yang sangat kuat dan panjang , duntuman yang keras serta keseluruhan musiknya sangat nyaring. Lirik-lirik Band metal umumnya menggambarkan maskulinitas dan kejantanan. Heavy metal menjadi salah satu musik populer dan berpengaruh di seluruh dunia. Popularitasnya telah sampai ke berbagai negara yang berbeda dengan bahasa yang berbeda pula . Perkembangan Musik Metal di dunia menjadi fenomena yang menarik, berbagai penelitian di lakukan untuk mengkaji musik metal. Saat heavy metal meraih popularitasnya, beragam fenomena muncul ke permukaan. Pada awal pertumbuhannya di tahun 1970-an sampai dengan awal 1980-an hampir semua band beraliran heavy metal terdiri dari personel laki-laki. Frith dan McRobbie dalam Junaedi (2008 :348) memperkenalkan istilah ‘cock rock’ untuk menunjuk pada eksplorasi kesan macho yang ditampilkan oleh para musisi heavy metal . Dalam studi yang dilakukan oleh Sloat mengenai pendeskripsian perempuan dan seksualitasnya dalam lirik heavy metal, perempuan secara mayoritas digambarkan dalam bentuk subversi seksual, seperti yang ditunjukan dengan pemakain kata whore dan bitch atau dengan menggambarkan perempuan sebagai alat pemuas kebutuhan laki-laki serta dengan penggambaran dominasi seksual laki-laki. Sloat mengemukakan bahwa lirik yang terdapat dalam heavy metal berakar dari sistem patriarki dalam masyarakat kapitalis kontemporer dan digunakan sebagai sarana untuk menunjukan dominasi sosial laki-laki terutama anak muda dengan menjadikan perempuan sebagai korban (victim). Posisi perempuan sebagai pihak yang “tidak berkuasa” ini dimaksudkan agar anak muda laki-laki tidak merasa bahwa mereka sendirilah sebenarnya yang menjadi korban (Junaedi 2008: 348). Selain itu banyak ilmuwan memiliki pandangan musik metal terkait dengan masalahmasalah sosial seperti kehancuran diri , pemujaan setan dan bunuh diri yang menjadi sorotan tajam dari segala pihak ,salah satunya dari PMRC (Parents Music Resource Center) yang merupakan gerakan melawan Musik Metal. Mereka mengungkapkan beberapa kasus bunuh diri terjadi karena terinspirasi oleh heavy metal. Salah satunya adalah lirik lagu musisi metal, “Ozzy Osbourne” yang berjudul “Suicide Solution” dianggap mengakibtakan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang fansnya berusia sembilan belas tahun bernama John Mc Collum. Di malam akhir tahun 1984, John Mc Collum sendirian berbaring di ruang tamu rumahnya. Tubuhnya dibalut pakaian kulit berwarna hitam. Lewat headphones yang melekat di telinganya berdentang lagulagu Ozzy Osbourne dari album Blizzard of Ozz, yang salah satunya lagunya berjudul Suicide Solution. Tidak lama kemudian, John Mc Collum masuk kamar dan keesokan harinya ia ditemukan tewas bunuh diri dengan peluru menembus kepalanya. Kasus bunuh diri lainnya yang dihubungkan dengan pengaruh negatif heavy metal melalui Suicide Solution-nya Ozzy Osbourne dialami oleh Michael Waller (16 tahun) yang ditemukan tewas di dalam mobilnya pada tahun 1986. Mirip dengan kasus John Mc Collum, dalam mobil Michael Waller ditemukan kaset album Ozzy Osbourne, Blizzard of Ozz (Junaedi , 2008; 349). Penelitian lain mengenai music metal dan bunuh diri yang dikutip dari www.suite101.com (akses 18 januari 2010 ; 0:42 WITA) menemukan bahwa meskipun tingkat bunuh diri lebih tinggi pada fans rock dan heavy metal, studi dari siswa dengan gangguan jiwa yang juga penggemar musik metal benar-benar menunjukkan suasana hati membaik setelah mendengarkan musik pilihan mereka. Studi-studi lain dari siswa depresi telah menemukan hasil yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat menggunakan musik ini untuk membantu mengobati depresi mereka daripada menjadi tertekan sebagai akibat dari mendengarkan musik metal. Hal ini senada dengan penelitian Stuart Cadwallader dari University of Warwick ditahun 2007 dan diterbitkan oleh www. ScienceDaily.Com. Temuan ini menyebutkan bahwa penggemar musik metal ternyata lebih bisa meredam emosi negatif, dan lebih ekspresif, dan lebih bisa meluapkan kemarahannya. Penggemar fanatik (lebih dikenal dengan sebutan metalheads dan headbangers) mengatakan musik metal selalu menemami mereka dalam setiap kegiatan, namun mereka lebih sering mendengarkan musik tersebut saat mood (suasana hati) mereka buruk. Studi ini juga mengungkapkan, mereka yang menikmati musik heavy metal cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka. Mereka menjadikan musik sebagai media ‘keterbukaan’ diri mereka. Yang lebih menarik lagi, penelitian ini menujukkan anggapan bahwa murid yang suka musik klasik dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca adalah orang-orang cerdas dan memiliki intelijensi tinggi . Sementara mereka yang menyukai musik metal jarang memiliki potensi akademis yang cukup baik, dapat dibantah. Mereka yang menyukai musik alternatif, rock atau metal benar-benar mendapatkan nilai tes IQ yang lebih tinggi rata-rata, terutama pada pertanyaan di mana abstraksi diperlukan. Beberapa studi juga menemukan bahwa di remaja pendengar heavy metal memiliki kecerdasan yang tinggi. Dari berbagai penelitian di atas, dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang ditimbulkan musik heavy metal terhadap perilaku pendengarnya. Prambors Makassar mempunyai sebuah program khusus untuk music metal yang dibuat untuk merangkul penikmat musik ini, program ini bernama ‘Overloud’. Overloud merupakan satu-satunya program radio dengan segmen anak muda di Makassar yang berisi info mengenai band metal, album metal dan memutarkan lagu metal selama satu jam Penuh. Overloud telah menjadi program yang dipertahankan keberadaannya sejak berdirinya Prambors Makassar di tahun 2003. Overloud merupakan gabungan dari kata over yang berarti berlebihan dan loud yang berarti kencang, jadi overloud berarti sangat kencang. Hal ini sangat menggambarkan musik metal. Overloud dibawakan secara khas , yaitu tanpa logat yang umumnya menjadi ciri khas radio Prambors. Program ini dijalankan oleh 1 orang yang merangkap produser sekaligus penyiar dan satu orang Operator. Overloud di mengudara di hari minggu , jam tujuh sampai jam delapan malam. Sebelumnya , Overloud disiarkan pada hari selasa dijam yang sama. Berdasarkan beberapa uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai ‘PENGARUH SIARAN PROGRAM ‘OVERLOUD’ TERHADAP MINAT KAWULA MUDA DI MAKASSAR’ B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut di atas maka disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penilaian pendengar terhadap kegiatan siaran program overloud yang disajikan oleh radio Prambors? 2. Bagaimana pengaruh program ‘Overloud’ terhadap minat kawula muda Prambors di kota Makassar? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan penelitian : 1. Untuk mengetahui penilaian pendengar terhadap kegiatan siaran program overloud yang disajikan oleh radio Prambors Makassar 2. Untuk mengetahui pengaruh program ‘Overloud’ terhadap perilaku kawula muda Prambors di kota Makassar? Kegunaan Penelitian : a. Secara teoritis , penelitian ini bertujuan sebagai sumbangan bagi pengembangan ilmu komunikasi , khususnya bagi penelitian di bidang dunia broadcasting radio. b. Secara praktis, penelitian ini di harapkan dapat menjadi landasan dalam memajukan program Overloud di radio Prambors Makassar. D. Kerangka Konseptual Setiap individu terlahir unik dan memiliki pengalaman serta tanggapan yang berbeda dalam terhadap suatu permasalahan. Teori Perbedaan Individual (Individual Differences Theory) membahas mengenai hal tersebut dan dikemukakan oleh Melvin D. Defleur . DeFleur (Bungin, 2008: 278) berasumsi bahwa pesan-pesan media berisi stimulus tertentu yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari para anggota audiene. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis. Tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang lain. Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu,maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. (Effendi 2003; 275) Selain teori perbedaan individual, teori lain yang membahas tentang terpaan media terhadap khalayak adalah teori Stimulus-Organism-Response atau yang lebih dikenal dengan Teori S-O-R. Menurut stimulus organism response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini yang diambil dalam Effendy (2003; 254) adalah ; Pesan (stimulus, S) Komunikan (organism, O) Efek (Response, R) Teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus (rangsangan) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula Hovland, Janis dan Kelley dalam Effendy (2003; 255) yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu : (a) perhatian, (b) pengertian, dan (c) penerimaan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) , dalam hal ini adalah kegiatan siaran, dimana menurut Joshep Dominik (Morissan; 221) format stasiun penyiaran radio ketika diterjemahkan dalam kegiatan siaran meliputi Kepribadian penyiar, pilihan musik dan lagu, Gaya berututur, serta spot atau jinggle. Ada 3 pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (radio) yaitu efek kognitif (pengetahuan) , efek afektif (emosional dan perasaan) , dan efek behavioral (perilaku). Begitupun, reaksi tiap individu dalam menerima dan menganggapi pesan yang bersifat mum dan universal dari komunikator. Hal ini karena, pesan yang diterima, disaring, dipikirkan dan dipertimbangkan. (Wulan, 2008; 9) Ketika mendengarkan sebuah siaran , musik dan efek suara yang di sajikan dalam sebuah program radio memberikan stimulus pada organ-organ tubuh untuk memberikan reaksi berupa tanggapan pada program tersebut. Menurut Rahmat (2007;51) tanggapan adalah pengalaman tentang objek , peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sementara itu McQuail dalam Zulwamar dikutip dari Wulan (2008;9) menjelaskan bahwa tanggapan adalah suatu proses dimana indivdu berubah atau menolak perubahan sebagai tanggapan terhadap pesan yang dirancang untuk mempengaruhi sikap dan perilaku individu. Dalam penelitian ini perilaku yang dimaksud adalah minat mendengar program. Untuk mengukur pengaruh program Overloud terhadap minat muda prambors akan digunakan indikator frekuensi , durasi dan intensitas. Menurut Adriyanto dan Erdinaya dalam Pahlevi (2009; 15) Ketiga pola ini sering dilakukan untuk mengukur terpaan media, pengukuran frekuensi program mingguan (berapa kali dalam sebulan). Sedangkan pengukuran variable durasi penggunaan media dihitung berapa lama khalayak tergantung pada suatu media (berapa menit khalayak mengikuti program). Kemudian Hubungan Khalayak dan program berkaitan dengan perhatian atau atensi. Frekuensi, merupakan pengguaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali dalam sebulan seseorang mendengarkan Program Overloud. Durasi merupakan data berapa lama mendengarkan seseorang mendengarkan Program Overloud serta intensitas yaitu seberapa besar perhatian pada Program Overloud. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel pengaruh (program Overloud) , variabel antara (Frekuensi , durasi dan intensitas) dan Variabel terpengaruh (perilaku kawula muda). Dengan demikian , untuk lebih jelasnya penulis menetapkan landasan kerangka konseptual sebagai berikut : Program Overloud: : Isi (content) : Penyiar : lagu : Cara penyiar membawakan Program X5 : Penempatan Waktu X6 : durasi Minat Kawula Muda X1 X2 X3 X4 1. 2. 3. 4. 5. Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Frekuensi Durasi Intensitas Gambar 1: Kerangka Konseptual Penelitian E. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang keliru, maka perlu diberikan batasan pengertian sebagai berikut: a. Program Overloud adalah sebuah program siaran Radio tersegmentasi di radio Prambors yang memutarkan Lagu Heavy Metal b. Isi (konten) Program adalah penilaian responden terhadap keseluruhan isi dalam Program Overloud. c. Penyiar adalah Penilaian responden terhadap kepribadian (personality on air) dari peyiar. d. Lagu adalah penilaian responden terhadap pilihan music dari program overloud e. Cara penyiar membawakan Program adalah penilaian responden terhadap cara penyiar membawakan program dengan mencampurkan logat Makassar , sedikit berteriak, sering mengkritik , dan juga cuek. f. Penempatan Waktu adalah penilaian responden terhadap timing Program Overloud yaitu setiap hari Minggu jam 7 – 8 malam. g. Durasi adalah penilaian responden terhadap lamanya program berlangsung , yaitu 1 jam. h. Minat yang dimaksudkan adalah keinginan pendengar kawula muda prambors yang diukur dengan menggunakan skala dengan range (1,2,3,4,5). Angka 1 sama dengan sangat rendah, angka 2 sama dengan rendah, angka 3 sama dengan sedang, angka empat sama dengan tinggi , dan angka 5 berarti sangat tinggi. i. Frekuensi adalah Seberapa sering (dalam bulan) pendengar mendengarkan Overloud. Pengukuran akan dilakukan dengan menggunakan skala interval : 1 kali (skor 1) 2 kali (skor 2) 3 kali (skor 3) ≥ 4 kali (skor 4) j. Durasi adalah Berapa lama waktu yang di pakai mendengarkan Overloud dalam skala interval 1-15 menit (skor 1) 16-30 menit (skor 2) 30-45 menit (skor 3) 45-60 menit (skor 4) k. Internsitas adalah seberapa intens pendengar mendengarkan program overloud Setengah-seengah (skor 1 ) Sepenuhnya (skor 2) l. Prambors Makassar adalah radio dengan segmen remaja yang merupakan cabang/jaringan/networking dari Prambors Jakarta. Kepanjangan dari Prambors sendiri adalah Prambanan-Borobudur-Mendut dan sekitarnya m. Kawula Muda merupakaan Sapaan untuk pendengar Radio Prambors F. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung mulai dari bulan Februari - Maret dengan lokasi Radio Prambors Makassar (Jln.Ratulangi No.35, Mall Ratu Indah Lt.4) 2. Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah survey yang dilakukan dengan cara menyebar kuisoner atau daftar pertanyaan tertulis pada responden 3. Teknik pengumpulan data - Kuisoner , daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada pendengar . Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat. - Studi Pustaka , Dilakukan dengan membaca sejumlah buku, hasil penelitian, serta bahan tulisan lain yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti. 4. Populasi dan Sampel - Pendengar Rata-Rata Radio Prambors pada pukul 19.00-20.00 adalah 36 orang (Program Overloud tayang pada pukul 19.00-20.00, berdasarkan data AC Nilsen 2006 yang diperoleh dari manajemen Radio Prambors ) - Penarikan Sampel Mengikuti nomogram Harry King dengan tingkat kesalahan 5% akan menghasilkan sampel 32. 5. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis melalui pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu dengan mengungkapkan, menguraikan data dengan tabel silang mendeskripsikan data yang ditemukan melaui tabel frekuensi , table silang. Korelasi dan regresi yang akan di bantu dengan Program SPSS 17. Teknik data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Teknik analisis regresi linear sederhana untuk mengukut hubungan fungsional antara satu variabel bebeas dengan satu variabel terikat . Rumus yang digunakan adalah : Y = a + bx b. Teknik analisis regresi linear berganda dengan 6 prefiktor digunakan untuk mengukur dimensi mana yang paling besar pengaruhnya dari lima kualitas pelayanan. Rumus yang digunakan adalah: Y= a+ b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6 Dimana ; Y = Minat mendengar kawula muda X1 = Isi (content) X2 = Penyiar X3 = Lagu X4 = Cara penyiar membawakan Program X5 = Penempatan Waktu X6 = Durasi a = Konstanta b = Koefisien Regresi Persamaan regresi untuk 6 prediktor adalah : Untuk mencari koefisienregresi b1, b2, b3, b4, b5, b6 dapat di gunakan persamaan simultan, sebagai berikut : 1. x1y = b1x12 + b2x1x2 + b3x1x3 + b4x1x4 + b5x1x5 + b6x1x6 2. x2y = b1x1x2 + b2x22 + b3x1x3 + b4x1x4 + b5x1x5 + b6x1x6 3. x3y = b1x1x3 + b2x1x2 + b3 x32 + b4x1x4 + b5x1x5 + b6x1x6 4. x4y = b1x1x4 + b2x1x2 + b3x1x3 + b4 x42 + b5x1x5 + b6x1x6 5. x5y = b1x1x5 + b2x1x2 + b3x1x3 + b4x1x4 + b5 x52 + b6x1x6 6. x6y = b1x1x62 + b2x1x2 + b3x1x3 + b4x1x4 + b5x1x5 + b6x62 b0 = y – b1y1 + b2y2 + b3y3 + b4y4 + b5y5 + b6y6 c. Teknik analisis Korelasi parsial. Teknik ini dilakukan utnuk mengetahui tingkat hubungan satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Rumus yang di gunakan adalah rxy = 𝑛Σ𝑥1 𝑦1 −(Σ𝑥1 )(Σ𝑦1 ) √(𝑛Σ𝑥12 − (Σ𝑥1)2 ) (𝑛Σ𝑦12 − (Σ𝑦1)2 ) ) d. Uji F . Teknik ini digunakan untuk mengukur tingkar signifikansi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat . Rumus yang di gunakan adalah : F= 𝑅 2 ( 𝑁−𝑚−1) 𝑚(1−𝑅 2 ) Angka- angka yang digunakan untuk dianalisis data statistic diperoleh dari pengukuran dan perhitungan yang dilakukan terhadap responden dengan menggunakan kuisoner yang telah disiapkan. G. Hipotesis penelitian Sebagai jawaban sementara mengenai pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka hipotesis yang di susun adalah sebagai berikut : Program overloud berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat mendengar kawula muda prambors, artinya semakin baik program overloud semakin tinggi minat mendengar kawula muda.