identifikasi tumbuhan penghijauan sebagai media

advertisement
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PENGHIJAUAN
SEBAGAI MEDIA BELAJAR BIOLOGI
Suraida
Abstrak
Identifikasi tumbuhan merupakan suatu cara untuk
mempelajari ilmu botani dalam pembelajaran biologi terutama
pokok bahasan Klasifikasi dan Taksonomi Tumbuhan. Identifikasi
memiliki kompleksitas materi yang cukup tinggi, sehingga perlu
media yang efektif dalam penyampaiannya. Obyek serta
persoalan-persoalan biologi banyak ditemukan di sekitar kita, hal
ini sangat baik bila dijadikan sebagai sumber belajar. Penggunaan
lingkungan sebagai media sumber belajar tidak banyak
mengalami kesulitan, mengingat biologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang makhluk hidup yang obyek dan persoalannya
banyak terjadi di lingkungan alam sekitar.
Tumbuhan penghijauan merupakan tumbuhan yang
mempunyai banyak fungsi mulai dari fungsi ekologi, kesehatan,
lingkungan, psikologi, serta fungsi pendidikan dan pengajaran.
Namun sangat sayang sekali, tumbuhan yang begitu banyak
manfaatnya kurang disadari, masyarakat juga pemerintah.
Identifikasi dikenal juga dengan istilah pengenalan. Melakukan
identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan
identitas (“jati diri”) suatu tumbuhan, yang dalam hal ini tidak lain
daripada “menentukan nama yang benar dan tempat yang tepat
dalam sistem klasifikasi”. Oleh karena itu dalam penyampaian
media ini, peran guru (dosen) sebagai fasilitator sangat penting
sehingga pencapaian materi dapat berjalan efektif.
Identifikasi sangat penting dalam ilmu botani karena
digunakan sebagai media belajar. Hal ini harus didukung dengan
dengan adanya penguasaan jenis-jenis yang ada di sekitar
lingkungan terutama tumbuhan peneduh jalan, maka dapat
membantu pemahaman pokok bahasan Klasifikasi dan
Taksonomi Tumbuhan secara lebih mendalam.
Kata Kunci : Identifikasi, tumbuhan penghijauan, media belajar.
A. PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan, paradigma lama mengenai proses belajar
mengajar bersumber pada teori. Kita mengenal teori tabularsa John
Locke. Dia mengatakan bahwa pikiran seorang anak didik mirip seperti
kertas kosong yang putih bersih dan siap menerima coretan-coretan
gurunya. Kondisi dunia pendidikan sudah banyak berubah, sehingga
55
Suraida, Identifikasi …
tuntutan pembelajaran juga berubah. Oleh karena itu, paradigma
pendidikan dan pembelajaran juga harus berubah sesuai dengan
perkembangan sains dan teknologi serta tuntutan jaman (Lufri, dkk.
2007).
Identifikasi tumbuhan penghijauan merupakan suatu cara untuk
mempelajari ilmu botani dalam pembelajaran biologi, terutama pokok
bahasan Klasifikasi dan Taksonomi Tumbuhan. Identifikasi tumbuhan
penghijauan ini merupakan pembelajaran botani yang penting sekali,
karena dengan mempelajarinya, kita dapat memahami klasifikasi
tumbuhan-tumbuhan khususnya tumbuhan penghijauan. Dalam hal ini
identifikasi pada mata kuliah Botani merupakan salah satu bagian dari
pokok bahasan biologi yang mempelajari tentang ciri-ciri tumbuhan, sifat
fisik, habitat, maupun klasifikasi. Identifikasi ini memiliki tingkat
kompleksitas materi yang sangat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari
isi (content) materi Klasifikasi dan Taksonomi Tumbuhan yang berkaitan
erat dengan dasar-dasar ilmu biologi, seperti bahasa ilmiah, morfologi,
anatomi dan ekologi. Oleh karena itu maka dapat dimaklumi bahwa
identifikasi merupakan salah satu materi biologi yang dianggap cukup
sulit untuk dikuasai oleh siswa.
Mata kuliah Botani pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia tumbuh-tumbuhan.
Oleh karena itu diperlukan cara yang efektif untuk mempelajarinya.
Para ilmuwan terdahulu telah melakukan penelitian-penelitian dan
menghasilkan media kunci determinasi dunia tumbuhan yang berisi
identifikasi tumbuhan yang ada di muka bumi. Oleh karena itu,
berdasarkan media yang telah ada dalam biologi maka perlu
dikembangkan lagi selanjutnya agar materi-materi yang ada dalam ilmu
botani dapat disampaikan ke siswa dengan baik.
Beberapa materi dalam biologi, seringkali menuntut guru (dosen)
dalam pembelajaran untuk lebih aktif dalam menyajikan materi dengan
cara-cara yang lebih interaktif. Memberikan penjelasan kepada siswa
tentang materi yang sedang diajarkannya membutuhkan kesiapan
berbagai metode yang efektif sehingga dapat membantu pemahaman
siswa terhadap materi-materi yang disampaikan. Guru bertindak sebagai
“panglima” dan guru dipandang sebagai “orang yang paling
mengetahui”, sehingga dibutuhkan keterampilan guru dalam
menggunakan berbagai media yang mendukung pembelajaran nantinya.
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi Klasifikasi dan
Taksonomi Tumbuhan semakin rendah, apabila guru (dosen)
menggunakan metode pembelajaran maupun media yang kurang tepat,
dan hanya mengandalkan sumber belajar yang berasal dari buku paket
atau buku ajar saja. Selain itu, proses komunikasi yang terjadi seringkali
satu arah, yaitu guru kepada siswa. Sementara itu, banyak diantara
guru yang memiliki kemampuan komunikasi yang kurang memadai.
56
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
Berbagai hambatan yang berkaitan erat dengan komunikasi dan
sumber belajar dapat diatasi dengan menghadirkan berbagai bentuk
media yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Untuk itulah
sebelum menggunakan suatu media, seorang guru harus
mempertimbangkan beberapa hal yaitu karakteristik materi,
ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung, dan ketrampilan
guru dalam menggunakan media tersebut dan lain sebagainya.
Obyek serta persoalan-persoalan biologi banyak ditemukan di
sekitar kita, hal ini sangat baik bila dijadikan sebagai sumber belajar.
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar tidak banyak
mengalami kesulitan, mengingat biologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang makhluk hidup yang obyek dan persoalannya banyak terjadi di
lingkungan alam sekitar.
B. TUMBUHAN PENGHIJAUAN
Tumbuhan penghijauan adalah tanaman/tumbuhan dalam suatu
hamparan tertentu di wilayah kota untuk memperbaiki dan menjaga iklim
mikro, nilai estetika dan fungsi resapan air, serta menciptakan
keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota (KEMENHUT,
2004).
Tumbuhan peneduh jalan/tumbuhan penghijauan merupakan
tumbuhan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup walaupun
secara tidak langsung karena tumbuhan sebagai produsen pertama
yang mengubah energi matahari menjadi energi potensial untuk
makhluk hidup lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses
fotosintesis.
Tumbuhan penghijauan mempunyai banyak fungsi mulai dari
fungsi ekologi, kesehatan, lingkungan, psikologi, serta fungsi pendidikan
dan pengajaran. Namun sangat sayang sekali, tumbuhan yang begitu
banyak manfaatnya kurang disadari masyarakat juga pemerintah,
banyak sekali penebangan liar sampai penjarahan tumbuhan
penghijauan sehingga dikhawatirkan lambat laun akan habis, padahal
untuk menanam kembali perlu waktu yang cukup lama. Mengingat
penting penghijauan khususnya tumbuhan peneduh jalan/tumbuhan
penghijauan maka dalam penanaman perlu diperhatikan jenis-jenis apa
saja yang baik sebagai tanaman penghijauan.
Sebagai tumbuhan peneduh jalan/tumbuhan penghijauan ada
syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi antara lain : buahnya tidak
terlalu besar, jatuhnya daun tidak terlalu banyak, tumbuhnya tidak boleh
liar, pohonnya kuat, tumbuhnya perakaran tidak terlalu cepat, tidak
mudah terserang hama dan penyakit.
Untuk dapat menikmati manfaat penghijauan kota, maka pemilihan
spesies tumbuhan yang akan ditanam harus memperhatikan tiga syarat
utama, antara lain sebagai berikut (Indriyanto, 1993) :
57
Suraida, Identifikasi …
1). Memenuhi syarat sebagai silvikultur yaitu bahwa spesies tumbuhan
yang ditanam harus pada tempat tumbuh yang sesuai dengan
kebutuhan pertumbuhannya, dapat tumbuh pada tanah miskin hara,
mampu memulihkan kesuburan tanah, tahan terhadap serangan
hama dan penyakit, spesies tumbuhan yang selalu hijau, batang
pokok dan cabang kuat sehingga tidak mudah tumbang dan patah,
akar tidak merusak jalan, beton, dan bangunan yang ada di
sekitarnya.
2). Memenuhi syarat manajemen yaitu bahwa spesies tumbuhan yang
dipilih harus mudah cara penanamannya, mudah dan murah
pemeliharaannya,
mudah
pengamanannya,
dan
mudah
pemanfaatannya.
3). Memenuhi syarat keindahan (estetika) yaitu bahwa spesies
tumbuhan yang ditanam harus memiliki morfus dan habitus yang
menampakkan kesesuaian dengan tujuan keindahan. Keindahan
spesies tumbuhan akan ditampilkan pada bentuk utama tajuk,
ukuran, tekstur, dan warna, serta bergantung pada komposisi yang
diinginkan secara tepat.
C. MEDIA BELAJAR BIOLOGI
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang berarti perantara atau pengantar. Pengertian
media secara epistomologi adalah “segala bentuk yang dipergunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi”. Selain sebagai penyalur
informasi, media pembelajaran dapat juga berfungsi sebagai sumber
belajar. Dengan demikian, sebuah media pembelajaran dapat berfungsi
ganda yaitu sebagai alat pengantar atau penyalur informasi (materi)
pelajaran dan sekaligus sebagai sumber belajar (Sadiman, dkk. 2000).
Dalam makna yang lebih luas, media pembelajaran meliputi
berbagai macam bentuk, baik yang bersifat visual saja, atau audio saja
maupun audiovisual. Baik yang berbentuk tiga dimensi, seperti alat
peraga, specimen, dan lain-lain, maupun yang berbentuk dua dimensi,
seperti gambar dan buku pelajaran.
Media memegang peranan penting dalam efisiensi dan efektivitas
pembelajaran. Media dapat mengatasi hambatan dalam berkomunikasi,
keterbatasan fisik dalam kelas, anak didik yang pasif, serta dapat
menyatukan pengamatan anak (Hadimiarso, et.al. 1984). Selain itu
media juga dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
verbalitas dan menimbulkan gairah belajar. Untuk mendisain dan
melakukan pembelajaran yang sistimatis media memegang peranan
penting.
Pertimbangan dalam penggunaan media adalah: a).karakteristik
masing-masing media misalnya gerakan, warna, dan suara; b).cara
58
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
penyajian media, misal diproyeksikan didisplay pada papan;c). cara-cara
agar media dapat digunakan secara efektif (Gerlach, et al. 1980).
Empat tahapan dalam pemilihan media pembelajaran adalah : a).
menuliskan tujuan pembelajaran, b). menentukan domain berdasarkan
tujuan yang akan diklasifikasikan domain kognitif, afektif dan
psikomotorik, c).memilih strategi yang tepat berdasarkan domain, dan
d). memilih media yang sesuai.
Pemilihan media harus
mempertimbangkan juga karakteristik siswa seperti kemampuan verbal,
persepsi terhadap media, pengalaman, intelektual, motivasi dan
kepribadian serta ketrampilan sosial (Gerlach, et al. 1980).
Pemilihan media / sumber belajar yang tepat ditentukan oleh :
a. Situasi pembelajaran
Apakah sistem penyampaian ditujukan untuk peserta didik atau
pembelajar, kelompok kecil peserta didik, kelas konvensional atau
belajar jarak jauh.
b. Peserta didik atau pembelajar berikut karakteristiknya seperti tipe
belajar, usia dan minat.
c. Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dipelajari oleh
peserta didik.
d. Ketersediaan media dan sumber belajar itu sendiri di lokasi belajar.
e. Kemampuan pangajar untuk menggunakannya jika akan digunakan
dalam KBM dengan pola konvensional.
Beberapa prinsip-prinsip memilih dan menggunakan media antara
lain :
a). tidak ada satu mediapun yang terbaik untuk semua
pembelajaran; masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, b).
pastikan bahwa media konsisten dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan, c). mengenali media yang akan digunakan, d). menyadari
bahwa
gaya
belajar,
pengalaman,
preferensi,
ketertarikan
mempengaruhi hasil belajar terhadap media yang digunakan (Brown, et
al. 1983).
Peran media pembelajaran biologi menurut Smaldino dalam
Prawiradilaga (2004) :
a). Diatur pengajar (instructor – directed)
Media pembelajaran yang difungsikan oleh pengajar dan menjadi
bagian dari penyajian materi yang disajikan oleh pengajar tersebut.
b). Diatur peserta didik (learner – directed)
Media pembelajaran yang difungsikan oleh peserta didik itu sendiri
karena ia merasa bahwa ia ingin terlibat langsung dalam kegiatan
belajarnya. Sarana laboratorium, modul adalah media pembelajaran
yang memang khusus pemanfaatannya diatur oleh peserta didik.
c). Belajar jarak jauh (distance education)
Belajar jarak jauh memerlukan sarana telekomunikasi yang
memadai, baik untuk interaksi yang bersifat sinkron atau asinkron.
59
Suraida, Identifikasi …
Pada saat ini pengertian media pembelajaran sering dikaitkan
dengan sumber belajar.
Hal ini terlihat dari kategorisasi media
pembelajaran yang tercakup dalam rumusan sumber belajar seperti
yang diusulkan organisasi tertua teknologi pendidikan AECT yang
disimpulkan oleh Prawiradilaga menjadi :
1). Sumber belajar : orang, peralatan, teknologi, dan bahan ajar untuk
membantu peserta didik.
2). Sumber belajar : sistem ICT, sumber yang terdapat di masyarakat
seperti perpustakaan, museum, kebun binatang, dan pakar.
3). Sumber belajar : media digital seperti CD-ROM, websites,
webQuests, dan EPPS (electronic performance support systems).
4). Sumber belajar : media analog seperti buku dan bahan cetak,
rekaman video, dan media audiovisual tradisional.
D. IDENTIFIKASI TUMBUHAN PENGHIJAUAN SEBAGAI MEDIA
BELAJAR BIOLOGI
Identifikasi tumbuhan penghijauan adalah salah satu media yang
dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi khususnya botani.
Identifikasi dikenal juga dengan istilah pengenalan. Melakukan
identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas
(“jati diri”) suatu tumbuhan, yang dalam hal ini tidak lain daripada
“menentukan nama yang benar dan tempat yang tepat dalam sistem
klasifikasi”. Oleh karena itu dalam penyampaian media ini, peran guru
(dosen) sebagai fasilitator sangat penting sehingga pencapaian materi
dapat berjalan efektif. Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan
efektif yang cukup baik bagi materi Klasifikasi dan Taksonomi
Tumbuhan. Dengan adanya pendekatan ini maka anak didik diarahkan
untuk memanfaatkan lingkungan sebagai media sumber belajar, dalam
hal ini mempelajari identifikasi tumbuhan penghijauan.
Dalam mempelajari materi ini umumnya anak didik dibawa belajar
keluar kelas. Tapi tidaklah mustahil, dalam kondisi tertentu atau untuk
mempelajari objek tertentu dapat dilaksanakan dengan membawa
lingkungan ke dalam kelas atau ke dalam laboratorium.
Dalam menghadapi media yang didapatkan di lingkungan, siswa
pertama-tama akan menemukan pertanyaan “Tumbuhan apakah ini
gerangan?”. Itu berarti bahwa yang ingin ia ketahui lebih dulu adalah
identitas tumbuhan itu, yang berarti pula bahwa yang pertama-tama
harus dilakukan oleh siapapun yang tidak atau belum mengenal
tumbuhan yang ia hadapi, adalah berusaha mengenali atau melakukan
identifikasi tumbuhan tadi.
Langkah-langkah identifikasi tumbuhan penghijauan sebagai media
belajar biologi adalah sebagai berikut :
1). Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada
seorang yang kita anggap ahli dan kita perkirakan mampu
60
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
memberikan jawaban atas pertanyaan kita. Dengan membawa
specimen tumbuhan yang ingin kita ketahui identitasnya kepada
seorang ahli. Bila cara ini dapat kita anggap sebagai salah satu
metode identifikasi, maka metode ini merupakan metode yang paling
mudah, murah, dan cepat memberikan hasil. Cara ini memang lazim
dilakukan oleh orang awam, yang tempat tinggalnya tidak jauh dari
suatu universitas atau lembaga penelitian taksonomi (herbarium).
2). Mencocokkan
dengan
specimen
herbarium
yang
telah
diidentifikasikan. Dalam hal ini dilakukan verifikasi dengan
mencocokkan specimen yang ditemukan dengan koleksi specimenspecimen herbarium yang telah diidentifikasikan oleh para ahli
botani.
3). Mencocokkan dengan candra dan gambar-gambar yang ada dalam
buku-buku flora atau monografi. Yang dibutuhkan adalah
penguasaan peristilahan yang lazim digunakan dalam mencandra
tumbuhan. Selain itu diperlukan peralatan tertentu seperti perangkat
alat pengurai (“dissecting kit”), kaca pembesar (lup), bahkan
mungkin sebuah mikroskop.
4). Penggunaan kunci identifikasi dalam indentifikasi tumbuhan. Kunci
identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang
jawabnya harus ditemukan pada specimen yang akan
diidentifikasikan.
5). Penggunaan lembar identifikasi jenis (“Species Indentification
Sheet”). Adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai
dengan nama dan klasifikasi jenis yang bersangkutan. Di samping
itu, gambar tadi juga dilengkapi dengan candra serta keteranganketerangan lain yang menambah lengkapnya informasi jenis
tumbuhan tadi.
Tumbuhan penghijauan merupakan tumbuhan yang tumbuh sebagai
peneduh jalan yang memiliki multi fungsi. Oleh karena itu pemahaman
jenis-jenis tumbuhan penghijauan yang ada di lingkungan sekitar,
sangat penting sebagai media pembelajaran biologi. Berikut ini adalah
nama-nama jenis tanaman yang direkomendasikan oleh Departemen
Kehutanan sebagai tanaman penghijauan kota (Dephut, 2007) :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama Daerah
Flamboyan
Angsana
Ketapang
Kupu-kupu
Kere payung
Johar
Tanjung
Mahoni
Akasia
Nama spesies
Delonix regia
Pterocarpus indicus
Terminalia cattapa
Bauhinia purpurea
Filicium decipiens
Cassia multiyoga
Mimusops elengi
Swietenia mahagoni
Acacia auriculiformis
61
Suraida, Identifikasi …
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
62
Bungur
Kenari
Johar
Damar
Nyamplung
Jakaranda
Liang Liu
Kismis
Ganitri
Saga
Anting-anting
Asam kranji
Cemara
Pinus
Beringin
Lamtoro gung
Nangka
Albizia
Jati
Kihujan
Bungur
Kelapa
Dadap
Aren
Bambu
Kelapa sawit
Mangium
Waru pantai
Orang-aring
Sambang darah
Asoka besar
Asoka kecil
Biola cantik
Bugenvil
Cemara bundel
Cemara norfolk
Damar kaca
Jambu dersana
Kaca piring
Kurma
Landep
Mangga
Lagerstroemia loudonii
Canarium commune
Cassia sp.
Agathis alba
Calophyllum inophyllum
Jacaranda filicifolia
Salix babilinica
Muehlenbeckia sp.
Elaeocarpus sphaericus
Adenanthera povoniana
Elaeocarpus grandiflorus
Pithecelobium dulce
Cupresus papuana
Pinus merkusii
Ficus benjamina
Leucaena leucocephala
Artocapus integra
Paraserianthes falcataria
Tectona grandis
Samanea saman
Lagerstroemia speciosa
Cocos nucifera
Erythrina variegata
Arenga pinata
Bambusa spp.
Elaeis guineensis
Acacia mangium
Hibiscus tiliaceus
Pouzolzia zeylanica
Hemigraphis alternate
Ixora coccinea
Ixora fulgens
Ficus pandurata
Bougainvillea glabra
Cupressus retusa
Araucaria heterophylla
Shorea javanica
Eugenia malaccensis
Gardenia florida
Phoenix paludosa
Barleria cristata
Mangifera indica
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
Sawo kecik
Pulai
Randu
Jabon
Jambu mete
Jamuju
Kemiri
Kenari
Maja
Sonokeling
Suren
Wareng
Manilkara kauki
Alstonia scholaris
Ceiba pentandra
Anthocephalus chinensis
Anacardium occidentale
Padocarpus imbricatus
Aleurites moluccana
Canarium vulgare
Aegle marmelos
Dalbergia latifolia
Toona sureni
Gmelina arborea
Adanya pedoman tanaman-tanaman penghijauan tersebut
setidaknya membantu siswa dalam mempelajari identifikasi tumbuhan
penghijauan yang ada di lingkungan sekitarnya. Setidaknya mereka
dapat mempelajari terlebih dahulu ciri-ciri fisik dari tumbuhan
penghijauan apabila diamati dari morfologinya.
Pendidikan dikatakan bermutu jika dapat mengembangkan
kompetensi anak didik secara menyeluruh, baik penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (kognitif), kepribadiannya (afeksi) maupun
keterampilannya (psikomotorik) secara optimal. Jika pembelajaran
berjalan optimal maka diprediksi tujuan pembelajaran akan dicapai dan
hasil belajar yang diperoleh juga diharapkan optimal. Dengan demikian
dengan adanya identifikasi tumbuhan penghijauan di lingkungan sekitar
dapat membantu siswa sebagai media belajar biologi yang optimal
dalam memahami materi Klasifikasi dan Taksonomi Tumbuhan.
E. PENUTUP
Identifikasi tumbuhan penghijauan adalah salah satu media yang
dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi khususnya ilmu botani.
Tumbuhan penghijauan merupakan tumbuhan yang tumbuh sebagai
peneduh jalan yang memiliki multi fungsi. Oleh karena itu pemahaman
jenis-jenis tumbuhan penghijauan yang ada di lingkungan sekitar,
sangat penting sebagai media pembelajaran biologi. Dengan adanya
pedoman tanaman-tanaman penghijauan tersebut, setidaknya
membantu siswa dalam mempelajari identifikasi tumbuhan. Setidaknya
mereka dapat mempelajari terlebih dahulu ciri-ciri fisik dari tumbuhan
penghijauan apabila diamati dari morfologinya. Oleh karena itu adanya
identifikasi tumbuhan penghijauan di lingkungan sekitar dapat
membantu siswa sebagai media belajar biologi yang optimal dalam
memahami materi Klasifikasi dan Taksonomi Tumbuhan.
63
Suraida, Identifikasi …
DAFTAR PUSTAKA
Brown, J.W. Lewiss, R.B, Harclewood, F.F. 1983. AV Instruction
Technology, Media and Methods. New Jersey.
Dephut-Departemen Kehutanan. 2007. Hutan Kota untuk Pengelolaan
dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. Jakarta.
www.dephut.go.id.
Gerlach, V.S., Ely, D.P., Melnich, R. 1980. Teaching and Media, a
Systematic Approach, Second Edition. Prentice-Hall. New
Jersey.
Hadimiarso, Y. 1994. Teknologi Komunikasi Pendidikan Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Pustekom Depdikbud dan
CV Rajawali.
Indriyanto. 2005. Identifikasi dan Kesesuaian Spesies Vegetasi
Penghijauan di Kota Bandar Lampung. Prosiding. Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
Kemenhut. 2004. Peraturan Menteri Kehutanan : Pedoman Pembuatan
Tanaman Penghijauan Kota Gerakan Nasional Rehabilitasi
Hutan dan Lahan. Jakarta
Lufri, Arlis, Yunus.Y, Sudirman. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi.
Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Negeri Padang.
Prawiradilaga. 2004. Pembaharuan Pembelajaran. Tangerang: FKIP
Universitas Terbuka.
Sadiman, A.S. 2000. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, Cet.5.
64
Download