Seminar Tugas Akhir Agustus 2016 Incubator Analyzer Portabel Tampil PC Via Bluetooth ( Sensor Suhu dan Air Flow ) (Vina Alfi Madidah, Bambang Guruh Irianto, Andjar Pudji) ABSTRAK Incubator Analyzer adalah perangkat yang dirancang untuk memverifikasi pengoperasian dan kondisi lingkungan inkubator bayi yang dapat melakukan perekaman parameter seperti aliran udara, kebisingan, suhu, dan kelembaban relatif dengan tingkat kelayakan kebocoran suhu ruang ±1°C, tingkat kelembaban >70%, lau aliran udara<0,35 m/s, dan tingkat kebisingan di dalam inkubator <60 dBA. Sebelumnya, pernah dibuat modul Incubator oleh Ahmad Syaifudin (Tahun 2015) dan Denny Prasetyo (Tahun 2015). Dari alat tersebut tampilan masih menggunakan LCD, kondisi seperti ini menyebabkan pencatatan hasil ukur per parameter masih manual. Penulis mengembangkan modul Incubator Analyzer dilengkapi pengiriman Bluetooth tampilan pada PC. Modul “Incubator Analyzer Tampil PC Via Bluetooth” yang dibuat penulis menggunakan sensor suhu LM35 sebagai sensor suhu T1, T2, T3, dan T4. Sementara untuk sensor Air Flow, digunakan anemometer. Dari Pengujian dan pengukuran, didapatkan error terbesar dengan jarak 5 meter pada sensor suhu modul sebesar: 0.6727273% pada T1, 0.757576% pada T2, 0.8060606% pada T3, dan 0.7878788% pada T4. Modul sensor Air Flow mendeteksi laju aliran udara minimal sebesar 0.2 m/s pada keadaan anemometer berputar. Kata Kunci: Suhu, Air Flow, Incubator Analyzer PENDAHULUAN Latar Belakang Incubator analyzer merupakan perangkat yang dirancang untuk memverifikasi pengoperasian dan kondisi lingkungan inkubator bayi yang dapat melakukan perekaman parameter seperti aliran udara, kebisingan, suhu (dengan empat mode pengukuran individual), dan kelembaban relatif (Flukebiomedical). Inkubator bayi berfungsi menjaga temperatur di sekitar bayi supaya tetap stabil, atau dengan kata lain dapat mempertahankan suhu tubuh bayi dalam batas normal. Selain itu, di dalam inkubator bayi juga perlu diperhatikan kebisingan ruang inkubator, kelembaban, dan aliran udara. Untuk memverifikasi seluruh parameter pada inkubator bayi, maka perlu dilakukan pengkalibrasian alat. Definisi kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan instrumen ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkannya terhadap standart ukurannya yang ditelusuri (traceable) ke standart Nasional atau Internasional (Dewan Standarisasi Nasional,1990). Pada alat Incubator Analyzer dengan menggunakan 4 parameter yang salah satunya adalah empat mode suhu yang menggunakan pengukuran individual dan aliran udara, dalam pengukurannya parameter tersebut membutuhkan kondisi yang stabil untuk menghasilkan nilai ukur sesuai standartnya. Sedangkan alat Incubator Analyzer yang sebelumnya telah di buat tugas akhir oleh Ahmad Syaifudin dan Denny Prasetyo, pada sensor aliran udara maih belum sesuai dengan target yang di tentukan dan masih menggunakan layar lcd. Kondisi seperti ini menyebabkan pencatatan hasil ukur per parameter masih manual dan pada sensor aliran udara belum mencapai yang di harapkan. 1 Seminar Tugas Akhir Alat Incubator Analyzer sebelumnya pernah dibuat oleh Herlina Candra Putri dan Rohmantus Sholihah (Tahun 2006) dengan 3 parameter (suhu, kebisingan, kelembaban) yang tampil bersamaan dalam satu display. Alat tersebut menurut pengamatan penulis masih kurang efektif karena belum portable (masih menggunakan kabel power) dan belum ada parameter air flow. Kemudian dikembangkan oleh Aljaziroh Jannatul Maghfiroh dan Ghafur Slamet (Tahun 2014) dengan penambahan baterai (dibuat portabel). Alat ini masih memiliki kekurangan, dimana sensor kebisingan tidak dapat mendeteksi range 30 dB - 44 dB (yang terbaca range 45 dB – 60 dB) dan belum ada parameter air flow. Selanjutnya dikembangkan oleh Ahmad Syaifudin dan Denny Prasetyo (Tahun 2015) dengan penambahan parameter sensor air flow, baterai dan tampilan LCD karakter 4x20, namun pada sensor air flow tidak dapat mencapai range sebesar 0,7 m/s (yang terbaca range 0 – 1.2 m/s). Selain itu, sensor kebisingan tidak dapat mendeteksi pada range 30 dB – 60 dB (yang terbaca hanya pada range 42-55dB untuk pengukuran di luar baby incubator, sedangkan di dalam baby incubator pada range 52-58 dB), pada sensor kelembaban pada range 50% – 90% (yang terbaca pada range 88,61%) dan proses pengukuran perparameter harus secara bergantian karena hanya menggunakan satu display. Kondisi tersebut menyebabkan nilai terbaca kurang linier. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis ingin menyempurnakan sensor modul yang hasilnya kurang linier, dengan dilengkapi pengiriman data melalui bluetooth yang di tampilkan ke personal computer. Batasan Masalah (Berisi batasan permasalahan dari pekerjaan/kegiatan ini, bisa berupa spesifikasi minimal dari sistem modul yang dibuat) Agustus 2016 Rumusan Masalah Dapatkah dikembangkan Incubator Analyzer Portabel dilengkapi dengan pengiriman data ke PC melalui Bluetooth? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Dikembangkannya Incubator Analyzer Portabel dilengkapi dengan pengiriman data ke PC melalui bluetooth. Tujuan Khusus 1.Membuat rangkaian sensor suhu yang dapat mengukur suhu dari 300 – 500C 2.Membuat rangkaian sensor air flow yang dapat mengukur pada range 0 – 0,7 m/s 3.Membuat program pengiriman data melalui bluetooth dan menerima dari modul ke personal computer 4.Melakukan uji fungsi sensor suhu dan sensor aliran udara atau air flow Manfaat Manfaat Teoritis 1.Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa Teknik Elektromedik dibidang alat kalibrasi terutama Incubator Analyzer dan dapat menjadi acuan atau referensi penelitian berikutnya. 2.Dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya. Manfaat Praktis 1.Memberikan informasi mengenai nilai dari suhu dan air flow di dalam incubator 2.Memberikan informasi mengenai sensitivitas sensor suhu dan air flow yang digunakan 3.Memberikan informasi mengenai cara pengiriman hasil data pengukuran ke PC via Bluetooth. Seminar Tugas Akhir Agustus 2016 METODOLOGI Diagram Blok Sistem Keterangan penulis Diagram Alir Proses/Program Diagram Alir Transmitter : tidak dibahas Ketika tombol power ditekan, maka baterai akan menyuplai tegangan keseluruh rangkaian sehingga, sensor suhu 1, 2, 3, 4, aliran udara, kelembaban, dan kebisingan akan aktif. Setelah itu tekan tombol Start yang dikontrol melalui PC maka sensor akan memulai pembacaan. Data hasil pembacaan kemudian masuk ke rangkaian Buffer Amplifier, kemudian masuk ke port ADC pada IC Arduino yang sudah diberi program dan diolah sedemikian rupa sehingga mendapatkan hasil (output) yang dikirimkan ke PC melalui Bluetooth HC05. Hasil pembacaan sensor suhu dan sensor Air Flow ditampilkan pada PC. Apabila melakukan pengukuran selanjutnya, tekan tombol Reset dan menekan tombol Start pada PC. Diagram Alir Receiver Pada diagram alir transmitter setelah dilakukan inisialisasi, dilakukan pembacaan sensor kemudian dilakukan konversi. Untuk suhu dari T1, T2, T3, T4 diberikan kode “AB, CD, EF, GH” dan untuk aliran udara diberi kode “MN” kemudian, dilakukan pengiriman oleh transmitter ( Bluetooth HC-05 ) ke receiver ( Bluetooth PC ). Pada diagram alir receiver setelah dimulai, Receiver akan menerima data serial sesuai dengan yang dikirimkan oleh transmitter. Kemudian, data serial tersebut akan dikonversi dan dikirim ke PC secara bergantian setiap 6 menit sebanyak 10 kali pembacaan untuk ditampilkan pada dekstop Seminar Tugas Akhir Agustus 2016 dengan menggunakan aplikasi dhelpi sesuai dengan kode masing-masing. 2. Sensor Air Flow Diagram Mekanis Sistem Keterangan: 1.Tempat USB parameter kelembaban 2.Indicator level baterai 3.Tombol power 4.Test point 5.Programmer 6.Indicator Air Flow 7.Port sensor Air Flow 8.Port Charger baterai 9.Indicator Bluetooth 10.Sensor Kebisingan HASIL PENGUKURAN ANALISIS Hasil Pengukuran Test Point 1. Sensor Suhu suhu dan Hasil Pengukuran terhadap Kalibrator 1. Sensor Suhu DAN 2. Sensor Air Flow Seminar Tugas Akhir Agustus 2016 menunjukkan nilai rata – rata 330C. Sehingga dari hasil data rata – rata suhu thermometer dan hasil data rata – rata suhu yang ditampilkan pada Delphi didapatkan error sebesar 0.184848%. 3. Pengukuran pada suhu T3 Hasil Perhitungan/Analisis Data 1. Pengukuran pada suhu T1 Data hasil pengukuran suhu T1 pada jarak 10 cm dengan waktu 1 jam atau 60 menit . Penulis menggunakan thermometer sebagai acuhan standart suhu yang dipilih, sehingga nilai suhu inkubator tidak digunakan untuk perbandingan (kalibrasi). Pada thermometer (acuhan standart) menunjukkan nilai suhu rata – rata yaitu 33.090C dan tampilan pada Delphi PC menunjukkan nilai rata – rata 33.0260C. Sehingga dari hasil data rata – rata suhu thermometer dan hasil data rata – rata suhu yang ditampilkan pada Delphi didapatkan error sebesar 0.0787879%. 2. Pengukuran pada suhu T2 Data hasil pengukuran suhu T2 pada jarak 10 cm dengan waktu 1 jam atau 60 menit . Penulis menggunakan thermometer sebagai acuhan standart suhu yang dipilih, sehingga nilai suhu inkubator tidak digunakan untuk perbandingan (kalibrasi). Pada thermometer (acuhan standart) menunjukkan nilai suhu rata – rata yaitu 33.0610C dan tampilan pada Delphi PC Data hasil pengukuran suhu T3 pada jarak 10 cm dengan waktu 1 jam atau 60 menit. Penulis menggunakan thermometer sebagai acuhan standart suhu yang dipilih, sehingga nilai suhu inkubator tidak digunakan untuk perbandingan (kalibrasi). Pada thermometer (acuhan standart) menunjukkan nilai suhu rata – rata yaitu 33.0580C dan tampilan pada Delphi PC menunjukkan nilai rata – rata 33.040C. Sehingga dari hasil data rata – rata suhu thermometer dan hasil data rata – rata suhu yang ditampilkan pada Delphi didapatkan error sebesar 0.1757576% 4. Pengukuran pada suhu T4 Da ta hasil pengukuran suhu T4 pada jarak 10 cm dengan waktu 1 jam atau 60 menit . Penulis menggunakan thermometer sebagai acuhan standart suhu yang dipilih, sehingga nilai suhu inkubator tidak digunakan untuk perbandingan (kalibrasi). Pada thermometer (acuhan standart) menunjukkan nilai suhu rata – rata yaitu 33.0230C dan tampilan pada Delphi PC menunjukkan nilai rata – rata 33.060C. Sehingga dari hasil data rata – rata suhu thermometer dan hasil data rata – rata suhu yang ditampilkan pada Delphi didapatkan error sebesar 0.069697% Seminar Tugas Akhir Agustus 2016 5. Perhitungan Air Flow pada jarak 10 cm Data hasil pengukuran Air flow pada jarak 10 cm dengan waktu 1 jam atau 60 menit.Penulis membandingkan dengan perhitungan sesuai refrensi yang didapat sebelumnya. Pada Tampilan Delphi PC menunjukkan nilai kecepatan aliran udara rata – rata yaitu 0.301714 m/s dan perhitungan menunjukkan nilai rata – rata 0.324511 m/s. 6. Perhitungan Air Flow pada jarak 2 meter Data hasil pengukuran Air flow pada jarak 2 meter dengan waktu 1 jam atau 60 menit . Penulis membandingkan dengan perhitungan sesuai refrensi yang didapat sebelumnya. Pada Tampilan Delphi PC menunjukkan nilai kecepatan aliran udara rata – rata yaitu 0.321829 m/s dan perhitungan menunjukkan nilai rata – rata 0.35904 m/s. 7. Perhitungan Air Flow pada 5 meter Data hasil pengukuran Air flow pada jarak 5 meter dengan waktu 1 jam atau 60 menit . Penulis membandingkan dengan perhitungan sesuai refrensi yang didapat sebelumnya. Pada Tampilan Delphi PC menunjukkan nilai kecepatan aliran udara rata – rata yaitu 0.2816 m/s dan perhitungan menunjukkan nilai rata – rata 0.33792 m/s. PEMBAHASAN Rangkaian 1. Rangkaian Sensor Suhu LM35 (T1, T2, T3, T4) LM 35A 1 3 2 R1 150 R2 150 2 U20 + - 1 LM358 4 3 J3 TP3 0 C1 1 uF 0 1 J2 TP2 8 J1 TP1 1 +5V 1 +5V 0 T1 Rangkaian RC (ResistorKapasitor) Circuits digunakan dalam penyaringan sinyal dengan memberikan tahanan atau blok. Tahanan tersebut dihasilkan oleh resistor melalui kemampuan resistansi . Selanjutnya sinyal juga akan disimpan dalam kapasitor melalui efek kapasitansi. Mengingat kembali bahwa resistor adalah komponen yang memungkinkan adanya hambatan untuk Manahan aliran arus listrik dan kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan sementara arus listrik yang lewat maka metode penyaringan sinyal yang tepat telah ditemukan. Jika dikaitkan pada hukum kirchoff maka pada rangkaian ini dengan mengabaikan unsur ekstern maka kita akan mengetahui bahwa arus yang mengalir pada resistor dan kapasitor memiliki nilai sama. Spesifikasi rangkaian: 1. Rangkaian membutuhkan tegangan 5 volt terhadap ground. 2. Setiap 10 mV = 10 C Cara kerja rangkaian: Rangkaian mendapatkan tegangan input 5V, sehingga membuat sensor LM35 aktif. Sensor LM35 mendeteksi suhu sekitar, yang membuat tegangan output A0 berubah per 10 mV tiap terjadi perubahan suhu 10C pada ruangan. Tegangan output nantinya akan melalui Buffer sebelum masuk ke ADC Mikrokontroller. Pengecekan dan Pengujian: 1. Memberikantegangan input 5v pada rangkaian 2. Mengukurtegangan output sensor LM35. Didapatkan data pembacaan suhu pada modul sebesar 28.790C. TP1 merupakan tegangan output sensor LM35, TP2 adalah tegangan output capasito dan resistor, TP3 adalah tegangan buffer. Dari alur pertama, sensor suhu LM35 mendeteksi suhu ruang, kemudian suhu ruang dikonversi oleh LM35 kedalam nilai tegangan. Pada tabel 5.1, tegangan output Seminar Tugas Akhir LM35 adalah 0.287 volt. Tegangan output LM35 masuk pada rangkaian capasitor dan resistor, mengasilkan tegangan output sebesar 0.287volt. Tegangan output capasitor dan resistor dilanjutkan menuju rangkaian buffer dengan menghasilkan tegangan output sebesar 0.287 volt. Diketahui: Vin = TP1 = 0.287 volt Maka: Vout = Vin Vout = 0.287 volt Berdasarkan hasil yang diperoleh secara teori perhitungan dan hasil pengukuran langsung (praktek), didapatkan hasil tegangan output buffer yang tidak jauh berbeda antara teori dan praktek. Dengan sub Program Arduino pada parameter Suhu //T1 float tempC1; int reading1; float referenceVoltage; int tempPin1=A0; void setup () { Serial.begin(9600); analogReference(EXTERNAL); referenceVoltage=3.5; } reading1=0; for(inti=0; i<40; i++ ) { reading1 +=analogRead(tempPin1); delay(20); } tempC1= (referenceVoltage*reading1*2.11)/1023;} Serial.print("A"); Serial.print(tempC4); Serial.print("B"); Serial.print("C"); Serial.print(tempC2); Serial.print("D"); Serial.print("E"); Serial.print(tempC3); Serial.print("F"); Serial.print("G"); Serial.print(tempC1); Serial.print("H"); Agustus 2016 Program diatas berlaku juga untuk list program pada TempC2, TempC3, dan TempC4 (hanya berbeda pada variabelnya). 2.Rangkaian Sensor Air Flow Spesifikasi Sensor Air Flow Sensor Air Flow menggunakan perpaduan antara sensor tachometer encoder dan Anemometer van probe. Pada sensor tachometer ini terdapat empat kaki yaitu VCC +5v, ground, DO yang berupa pin digital, dan AO yang berupa pin analog. Dapat digunakan pada pin analog atau digital tetapi pada penggunaan sensor Air Flow ini menggunakan pin digital sebagai outputannya. Prinsip kerja dari sensor ini adalah saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC +5V yang kemudian menghasilkan cahaya, cahaya masuk pada photodiode dan tidak terhalangi maka akan menghasilkan tegangan sebesar +5V dan begitu juga sebaliknya saat terhalangi maka akan menghasilkan tegangan sebesar 0V. Dimana tegangan menjadi inputan untuk mikrokontroller . Pada gambar diatas Led Infrared kita gunakan untuk menembakkan cahaya sedangkan disisi lain light receive atau menerima cahaya menggunakan sensor cahaya yaitu photodiode. Seminar Tugas Akhir Perhitungan Konversi Sensor Air Flow Satuan RPM menunjukkan jumlah putaran yang ditempuh dalam waktu satu menit. Impilkasinya jika sebuah titik melakukan satu putaran penuh berarti telah menempuh jarak sejauh satu kali keliling lingkaran baling – baling. Dari nilai RPM dikonversi menjadi nilai RPS (Rotasi Per Second), RPM berasal dari hasil frekuensi. Diketahui : f = frekuensi 60 =nilai konversi untuk merubah ke RPM 1 menit = 60 detik Maka, RPM = f x 60 RPS = RPM / 60 detik Untuk mengetahui berapa kecepatannya aliran udara V (m/s) harus mengetahui nilai besar jari – jari / radian (r) dari baling- baling lingkaran yang berputar. Diketahui : Jari-jari Baling – baling = 3.2 cm 𝜋 = 3.14 (22/7) Maka, Keliling Baling-baling Lingkaran =𝜋𝑥𝑑 =3.14 x 6.4 cm = 3.14 x 0.064 m = 0.20114286 m V Air Flow (m/s)=RPS x Keliling Balingbaling = RPSx 0.20114286 m Dari perhitungan diatas dapat diketahui dengan mengkalikan hasil nilai RPS (Rotasi Per Second) dengan hasil keliling baling- baling lingkaran akan didapatkan satuan m/s. Dengan sub program Parameter Air Flow //FLOW intencoder_pin = 2; unsigned int rpm; unsigned intrps; volatile byte pulses; unsigned long timeold; unsigned intpulsesperturn = 20; void counter() { pulses++;} { rpm = ( 60*1000 / pulsesperturn ); rpm = rpm / (millis() - timeold)* pulses; rps = rpm / 60 ; float flow = (rps * 0.20114286 ) ; timeold = millis(); pulses = 0; attachInterrupt(0, counter, FALLING); } delay(1000); } Serial.print("M"); Serial.print(flow,DEC); Serial.print("N"); 3. Rangkaian Minimum Sistem ATMega328 +5V R7 1K J23 PROGRAMMER SW6 RESET C8 10uF 5 4 3 2 1 Saat baling-baling berputar maka Sensor Tachometer Encoder berfungsi untuk menghitung berapa kali cahaya infrared mengenai atau menembakkan ke photodiode, dari berapa kali banyak putaran maka akan muncul nilai RPM. Karena sensor air flow berupa kecepatan aliran udara maka satuannya yaitu meter per detik. Pada program arduino akan mengkonversi dari nilai RPM menjadi meter per detik (m/s). Agustus 2016 0 U3 0 22pF C7 22pF C6 0 0 Y2 CRY STAL RESET1 14 15 16 17 18 19 9 10 PC6 (RESET) 8/PB0 (ICP) 9/PB1 (OC1A) 10/PB2 (OC1B) 11/PB3 (MOSI) 12/PB4 (MISO) 13/PB5 (SCK) 14/PB6 (XT1) 15/PB7 (XT2) (RxD) (TxD) (INT0) (INT1) (T0) (T1) (AIN0) (AIN1) PD0/0 PD1/1 PD2/2 PD3/3 PD4/4 PD5/5 PD6/6 PD7/7 2 3 4 5 6 11 12 13 +5V +5V 23 24 25 26 27 28 A0/PC0 A1/PC1 A2/PC2 A3/PC3 A4/PC4 A5/PC5 (ADC0) (ADC1) (ADC2) (ADC3) (SDA) (SCL) ATMEGA328 VCC GND AVCC AREF AGND 7 8 R9 1K 20 21 22 R8 D6 20K 3.3v 0 0 Spesifikasi Modul Rangkaian Minimum Sistem yang diperlukan adalah: 1.Tegangan kerja yang dibutuhkan maksimum 5 VDC dan ground. 2.IC Mikrokontroller yang digunakan adalah ATMega328 3.Membutuhkan sambungan MISO, MOSI, SCK dan RESET untuk dapat memprogram ATMega328 Seminar Tugas Akhir 4.Menghubungkan HC-05 5.Menggunakan PIN A0, A1, A2, A3 sebagai input data sensor suhu dan PIN 2 Digital sebagai input Data Interruptdari Modul Sensor air flow. Langkah–langkah pengaturan/pengujian yaitu: 1. Dapat diisi program ataupun dihapus dengan programmer (dengan syarat rangkaian telah terhubung dengan catu daya 5V) 2. Mengatur referensi ADC (dengan mengatur multiturn pada pin AREF sebesar 3.5 volt (pada pin 21 ATMega328) Menjalankan program sederhana untuk ADC denganmemberikaninouttegangan max 5 volt pada PIN ADC. Program Delphi pada PC Tampilan pada PC berupa Delphi dengan 10 kali pengukuran untuk setiap parameter dalam jangka waktu 6 menit setiap pengukuran selama 1 jam, dengan pengiriman melalui bluetooth HC-05 dari modul. Pada bluetooth HC-05 yang dipasang pada modul dengan menyambungkan rx ke tx , tx ke rx dan tersambung dengan +5V DC dan Bluetooth eksternal yang terkoneksi pada laptop sudah aktif dengan otomatis. Kemudian melakukan pairing atau menyambungkan antara Bluetooth HC05 dan Bluetooh eksternal. Kinerja Sistem Keseluruhan Cara kerja modul Incubator Analyzer Portabel via Bluetooth ini yaitu ketika power ON/OFF dalam posisi ON maka Agustus 2016 seluruh rangkaian akan mendapatkan tegangan dari baterai (power bank) dengan tegangan kerja yang dibutuhkan pada minimum system maksimum 5 VDC. Sensor LM35 mendeteksi suhu relative pada ruang Baby incubator. Output sensor yang berupa tegangan dapat dikatakan sudah linier , karena setiap kenaikan satu derajat sama dengan 10 mV. Output sensor masuk ke rangkaian seri R-C dan Buffer, kemudian masuk pada pin A0, A1, A2, A3 (Analog nomor 0, 1, 2, 3) Minsis Arduino sebagai inputan ADC untuk dikonversi tegangannya menjadi derajat celcius. Untuk parameter Sensor Air Flow menggunakan modul anemometer berupa baling – baling yang dapat mendeteksi adanya angin dan perpaduan sensor tachometer encoder untuk menghitung berapa banyak putaran baling – baling dari anemometer berupa RPM yang kemudian dikonversi menjadi kecepatan aliran udara m/s. Setelah itu output dari sensor masuk pada pin 2 digital. Kemudian hasil dari konversi dari suhu dan Air Flow dikirim pada PC melalui Bluetooth HC-05 yang sebelumnya telah “pair” dengan PC yang akan menerima data, kemudian ditampilkan pada Delphi saat menekan start pada display Delphi. Data akan tampil secara berkala setiap 6 menit sekali dengan 10 kali pengukuran yang dapat ditempuh dengan waktu 1 jam. Setelah melakukan pengujian dan pengukuran, maka dilakukan pendataan hasil untuk mengetahui ketepatan dari pembuatan modul yang penulis lakukan dengan data yang dikirim dengan 3 macam jarak pengukuran yaitu pada jarak 10 cm, 2 meter dan 5 meter. Hasil data 10 kali pengukuran yang ditampilkan ke Delphi terdapat nilai error terbesar pada jarak 5 meter yaitu pada suhu (T1) sebesar 0.6727273%, suhu (T2) 0.757576%, suhu (T3) sebesar 0.8060606% dan pada suhu (T4) sebesar 0.7878788% dengan batas toleransi ±10C. Pada sensor Air Flow Seminar Tugas Akhir mampu mendeteksi kecepatan aliran udara pada Baby Incubator minimal dari 0.2011428594 m/s. Modul dilengkapi dengan kabel roll yang praktis sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan pengukuran dan pengemasan setelah digunakan. Modul ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut: 1) Pada jarak 5 meter pengukuran counter pada Delphi melambat yang menyebabkan nilai error semakin besar dan pengukuran akan berhenti bila dihalangi tembok 2) Sensor Air Flow tidak memiliki pembanding yang sesuai dengan alat asli pada Incubator Analyzer Modul ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut: 1) Tidak dilengkapi dengan penyimpanan data sehingga, operator tidak dapat melihat hasil pengukuran sebelumnya 2) Tidak dilengkapi dengan pemilihan print data sehingga, operator harus menulis ulang hasil pengukuran 3) Tidak adanya LCD sebagai pembanding antara modul dengan data pengukuran pada Delphi PENUTUP Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian, pengukuran dan analisa data dapat disimpulkan bahwa: 1.Sensor suhu LM35 dapat mendeteksi suhu ruang dengan cukup baik dimana didapatkan error terbesar dengan jarak 5 meter pada sensor suhu modul sebesar: 0.6727273% untuk sensor T1, 0.757576% untuk sensor T2, 0.8060606% untuk sensor T3, dan 0.7878788% untuk sensor T4. 2.Sensor air flow dapat mendeteksi aliran udara minimal 0.2011428594 m/s saat baby incubator dinyalakan. Agustus 2016 3.Menggunakan pengiriman data dengan bluetooth HC-05 yang ditampilkan pada Delphi. 4.Setelah melakukan pengukuran terhadap jarak yang mempengaruhi pada proses koneksi pengiriman, jarak efektif yang masih bagus untuk digunakan ialah berjarak 5 meter. Secara umum dapat disimpulkan alat ini layak digunakan karena suhu masih dalam batas toleransi yaitu ±10C dan air flow memiliki respon terhadap aliran udara yang berada di Baby Incubator. Saran 1.Gunakan sensor Air Flow yang lebih kecil dari yang sebelumnya penulis gunakan dan dapat mendeteksi dari berbagai bagian sisi Baby Incubator. 2.Tambahkan mode penyimpanan dan mode print setelah pengukuran agar operator tidak menulis ulang data hasil pengukuran. DAFTAR PUSTAKA [1] Kadir Abdul, 2012, Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemogramannya menggunakan Arduino,Yogyakarta [2] -----------------------.. Fluke Biomedical. Incubator Analyzer. http://www.flukebiomedical.com/bi omedical/usen/incubatoranalyzer/incu-incubatoranalyzer.htm?PID=56329. 2005 ( diakses 20 Septemberr 2015) [3] ----------------------- Fluke Biomedical. Incubator Analyzer Operators Manual. USA: Fluke Corporation. 2005 [4] -----------------------.Sensor Suhu IC LM35, http://elektronikadasar.web.id/tag/spesifikasi-sensorsuhu-lm35/. 2012 ( diakses 12 September 2015 ) Seminar Tugas Akhir [5] -----------------------.Menentukan Jenis Flow Meter, http://www.kpmi.or.id/tulisan/1800/ Menentukan+Jenis+Flow+Meter. 2012 (diakses, 18 Sptember 2015) [6]----------------------. Definisi dari personal komputer, https://www.facebook.com/Java.Act ivist/posts/295357167193140 (diakses 29 September 2015) [7] -----------------------. Definisi rangkaian buffer, http://instrumentasi.lecture.ub.ac.id/ prinsip-rangkaian-buffer/ (diakses 29 September 2015) [8] -----------------------. Toleransi pengukuran suhu pada Baby Incubator, http://mohamadsofie.blogspot.co.id/ 2015_04_01 archive.html (diakses 15 Desember 2015) [9] -----------------------. Nilai dari 1 RPM berapa m/s http://id.answers.yahoo.com/questio n/index?qid=.html (diakses 20 Maret 2016) [10]-----------------------. Prinsip kerja rangkaian seri R-C http://komponenelektronika.biz/ram Agustus 2016 gkaian-rc-resistor-kapasitor. html (diakses 2 juni 2016) [11] Departemen Pendidikan Nasional,2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta : Balai Pustaka. [12 ]Syaifudin, Ahmad,2015, Incu Analyzer Portable Berbasis Mikrokontroller ATMEGA32 dengan parameter sensor suhu dan sensor air flow, Tugas Akhir tidak diterbitkan, Prodi D-3 Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Surabaya, Surabaya BIODATA PENULIS Nama : Vina Alfi Madjidah NIM : P27838013024 TTL : Banyuwangi, 23 Mei 1995 Alamat : Jalan Yos Sudarso 193 Tanjung Klatakan Banyuwangi