bahan ajar pendalaman materi struktur dan fungsi

advertisement
A. Latar Belakang
Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai
pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan
proses
ini
meliputi
keterampilan
mengamati,
menngajukan
hipotesis,
menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu
mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan,
menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan
secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan
untuk menguji gagasan –gagasan atau memecahkan masalah-masalah seharihari.
Mata pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir
analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaaikan masalah yang berkaitan
dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang
matematika, fisik, kimia dan pengetahuan pendukung lainya. Pada bahan ajar ini
penulis akan membahas tentang struktur dan fungsi sel, Struktur jaringan
tumbuhan, struktur jaringan hewan, struktur dan fungsi organ.
B. Deskripsi Singkat
Sel sebagai unit terkecil makluk hidup secara struktural dan fungsional
terdiri dari membran plasma, sitoplasma dan nukleus dan organel-organel yang
masing-masing mempunyai fungsi khusus yang secara bersama menyusun sistem
yang kompak. Nukleus mengandung kromosom, nukleolus dan matrik. Nukleolus
mengandung substansi genetika berupa DNA yang tersusun secara kromosom
mempunyai nukleolus tempat sintesa RNA dan matriknya disebut nukleoplasma.
Sitoplasma terdapat diluar sel diluar nukleus terdiri dari sitosol berupa koloid
yang transparan dan berbagai organel-organel. Bagian-bagian sitoplasmayang
terdiri dari sitosol (matrik) yang bersifat koloid dan organel-organel.
Ribosom sebagai partikel nukleoprotein ysng bebas atau melekat pada retikulum
endoplasma
berfungsi
sebagai
tempat
berlangsungnya
sintesis
protein.
1
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Komplek golgi memiliki struktur yang bervariasi dari amorf sampai kantongkantong pipih bertumpuk, dan berguna untuk menambah glikosilat pada protein
dan fungsi ekskresi. Mitokondria memiliki membran rangkap yang mengandung
DNA dari ribosom dan berperan dalam respirasi sel. Kloroplas termasuk plastid
yang mengandung kloropil, karoten dan Xantofil dan mempunyai membran
rangkap yang didalamnya terdapat stroma dan grana, berperan dalam proses
fotosintesis serta mengandung DNA. Sel tumbuhan memiliki organel tertentu
yang berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki vakuola, plastida dan
dinding sel. Sel hewan memiliki dua sentriol dalam sentrosom untuk pembelahan
sel. Sentriol berperan sebagai kutup-kutup pembelahan waktu membelah.
jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama,
jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan meristem dan dewasa. jaringan meristem
terdiri dari jaringan meristem primer dan sekunder sedangkan jaringan dewasa
terdiri dari jaringan epidermis, parenkim,xilem, floem, endodermis, kolenkim dan
sklerenkim. Kumpulan dari jaringan yang berbeda tersebut membentuk organ.
organ pada tumbuhan adalah akar, batang, daun dan bunga.
Jaringan hewan terdiri dari jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan syaraf,
jaringan otot dan jaringan penguat. sekumpulan jaringan pada hewan tersebut
membentuk organ seperti usus, lambung, jantung, paru-paru.kumpulan organ
pada hewan khususnya manusia membentuk sisstem organ yaang terdidri dari :
sistem pencernaan, pernaafasan, sistem ekskresi, peredaran darah, rangka, gerak,
endokrin, syaraf dan reproduksi.
C. Manfaat Bahan Ajar Bagi Peserta
Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu peserta dalam memperoleh
pengetahuan dan keterampilan untuk memahami struktur dan fungsi makluk
hidup yang merupakan konsep yang mendasar tentang makluk hidup.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta mampu memahami tentang
struktur dan fungsi makhluk hidup.
2
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
2. Indikator keberhasilan
Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta mampu :
a.
Menjelaskan Struktur dan fungsi sel
b.
Membandingkan persamaan struktur sel tumbuhan dan hewan
c.
Menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
d.
Menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan hewan
e.
Menjelaskan struktur dan fungsi organ
f.
Mendeskripsikan macam-macam gangguan atau kelainan pada fungsi
organ.
E. Materi Pokok dan Submateri Pokok
Agar dapat mempermudah untuk mengidentifikasi dan mengalokasi materi
kegiatan yang selanjutnya mempermudah dalam penyusunan program, maka
perlu mengelompokan materi program sesuai dengan materi pokok dan submateri
pokok sebagai berikut :
1. Sruktur dan Fungsi sel
1.1 Sejarah Sel
1.2 Identifikasi Organel Sel Tumbuhan dan Hewan
1.3 Persamaan dan perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
1.4 Mekanisme transport pada membran (transport molekul kecil, transport
molekul besar)
2. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
2.1 Struktur jaringan tumbuhan
2.2 Fungsi jaringan tumbuhan
3. Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
3.1 Struktur jaringan hewan
3.2 Fungsi jaringan tumbuhan
4. Struktur dan fungsi organ manusia
4.1 Struktur jaringan hewan
4.2 Fungsi jaringan hewan
3
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
F. Petunjuk Belajar
Agar penggunaan bahan ajar ini optimal dan tujuan pembelajaran tercapai
dengan baik, diharapkan peserta dapat mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Selama pembelajaran berlangsung, peserta diklat diharapkan mengikuti
proses belajar dengan aktif.
2. Membaca materi dalam bahan ajar ini secara seksama.
3. Mengerjakann latihan yang diberikan agar lebih mudah memahami materi
yang diberikan.
4. Mengikuti dan aktif dalam kegiatan diskusi yang dilaksanakan sesuai dengan
kelompok kerjanya.
5. Mengkaji ulang materi bahasan struktur dan fungsi sel ini dan bila
memungkinkan membandingkan
dengan bahan ajar / modul/ buku yang
ada di sekolah /madrasah masing-masing.
6. Selain bahan ajar ini, setiap peserta diharapkan dapat mempelajari bahan lain
yang berkaitan dengan struktur dan fungsi sel untuk lebih mendalami bahasan
ini.
II. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
A. Sejarah Sel
Semua makluk hidup terdiri atas sel-sel. Dengan kata lain sel merupakan
unit struktural yang membentuk tumbuhan, hewan dan berbagai organisme bersel
tunggal. Secara harfiah sel berarti ruang atau rongga. Dalam biologi, sel
merupakan suatu sakus atau kantung atau kompartemen yang dikelilingi
membrane yang dipenuhi oleh larutan kimia berkonsentrasi tertentu. Kantung
atau membrannya terbuat dari dua lapis fosfolipid. Sel merupakan unit struktural
dan fungsional terkecil pada makluk hidup.Setiap sel tersusun dari berbagai
bagian yaitu membrane plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel. Teori tentang
sel ;Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus dibawah mikroskop.
Ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (kamar). berbagai macam penelitian
berkembang dan kemudian Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan
4
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Rudolf Virchow (1858)
menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex
celulla
Komponen sel (90%) merupakan cairan yang disebut protoplasma, yang
terdiri atas protein, glukosa, asam nukleat dan sejumlah molekul. Secara umum,
unsur sel terdiri dari hydrogen, oksigen, karbon dan nitrogen. Sel terdiri dari
molekul protein, asam nukleat, karbohidrat dan lipida.
Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktur berbeda : sel prokariotik atau sel eukariotik hanya bakteri dan arkea yang
memiliki sel prokariotik. Protista, tumbuhan, jamur dan hewan memiliki sel Sel
Prokariotik. Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti. Sel ini memiliki
materi genetik berupa DNA yang tidak dibungkus membran inti. Sebagian besar
sel prokariotik memiliki dinding sel. Aktivitas sel terjadi pada membran plasma
dan didalam sitoplasma. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti,
sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma. Kesatuan inti sel dan
sitoplasma disebut protoplasma. Materi genetik (DNA) berada dalam inti sel
yang dibungkus membran inti dan memiliki sejumlah organel yang masingmasing memiliki fungsi spesifik
B. Identifikasi Organel pada Sel Hewan dan Tumbuhan
Gambar : Struktur Sel
Organel-organel sel hewan dan tumbuhan diantaranya :
a. Membran Plasma (Membran Sel)
5
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Merupakan batas kehidupan. Membran plasma memisahkan sel yang hidup
dengan lingkungan sekitarnya, memiliki ketebalan sekitar 8 nm berbentuk
lembaran tipis. Membran plasma tertersusun dari molekul-molekul lipid
(lemak), protein, dan sedikit karbohidrat dan bersifat dinamis karena memiliki
struktur seperti fluida (zat cair), sehingga molekul lipid dan protein dapat
bergerak.
b. Inti sel
Dibatasi ole membran inti. Membran inti bergun untuk pertukaran materi antar
nukleoplasma (plasma inti ) dengan sitoplasma. Nukleoplasma memiliki
nukleolus
(anak
inti)
dan
kromosom.
Nukleolus
merupakan
tempat
pembentukan dan pemtangan RNA ribosomal (salah satu bahan pembentuk
ribosom). Fungsi inti sel :
a. Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme di dalam sel.
b. Menyimpan informasi genetik (gen) dalam bentuk DNA
c. Mengatur kapan dan dimana ekspresi gen-gen harus dimulai, dijalankan dan
diakhiri.
d. Tempat terjadinya replikasi (perbanyakan DNA) dan transkripsi (pengtipan
DNA).
c. Sitoplasma
Sitoplasma atau cairan sel adalah matrik yang berada dibagian dalam
membran plasma tetapi diluar nukleus. Sitoplasma tersusun dari sitosol yang
bersifat koloid, sitoskleton (rangka sel) dan organel-organel.
Fungsi sitoplasma :
a. Tempat terjadinya metabolisme sitosolik, misalnya glikolisis serta tempat
terjadinya sintesis protein oleh ribosom
b. Tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel
misalnya enzim, protein dan lemak.
c. Sarana atau fasilitator agar organel tertentu didalam sel dapat bergerk, hal ini
dikarenakan adanya aliran sitoplasma.
6
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
d. Sitoskleton
Sitoskleton merupakan rangka sel yang terdapat pada sitosol. Sitoskleton
berupa jaringan protein filamen yang memantapkan membran plasma sehingga
menyokong stabilitas bentuk sel. Protein filamen ini terdiri dari mikrofilamen,
filamen tengah dan mikrotubulus.
Fungsi sitoskleton :
a. Sebagai rangka sel yang memberi dan menjaga bentuk sel
b. Sebagai pengatur gerakan sel misalnya pada amoeba.
c. Sebagai pengatur gerakan kromosom kearah kutup pada saat sel membelah
secara mitosis maupun meosis
e. Retikulum Endoplasma (RE)
Merupakan struktur yang berbentuk benang-benang yang bermuara di inti
sel , tersusun dari kantong pipih dan tabung 2 lapis membran yang menutupi
sebagian besar sitoplasma. Struktur tabung ini berhubungan dengan membran
inti. Dikenal 2 jenis RE yaitu :1) RE granuler (yang memiliki granular /bintikbintik yang merupakan Ribosom) atau disebut juga dengan RE kasar. Berfungsi
utama RE Kasar ini untuk sintesa protein. 2) RE Agranuler ( tidak memiliki
granular /bintik-bintik/Ribosom) berfungsi sebagai tempat sintesa lipid,
metabolisme karbohidrat, konsentrasi kalsium dan detoksifkasi obat-obatan dan
tempat melakatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik adalah
jenis khusus dari RE halus yang ditemukan pada otot Lurik. Fungsi RE adalah
sebagai alat transportasi zat-zat dalam dalam sel.
f. Ribosom
Bahan penusun ribosom adalah protein dan RNA ribosomal (RNAr).
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil yang melekat
sepanjang RE dan ada pula yang soliter di sitoplasma. Ribosom merupakan
organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah
tempat sintesis priotein.
g. Badan Golgi (aparatus golgi)
Badan golgi berfungsi untuk memproses protein dan molekul lain yang akan
dibawa keluar sel atau ke membran sel. Badan golgi dikaitkan dengan fungsi
ekresi sel , banyak ditemukan pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekresi
7
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
misalnya ginjal, sel-sel kelenjar pencernaan yang mengeluarkan enzim-enzim
pencernaan seperti laktase, sukrase dan peptidase, sel-sel kelelenjar pagkreas yang
mengeluarkan lipase dan tripsin, kelenjer air ludah yang mengeluarkan air lir
yang mengandung amilase
Beberapa fungsi badan golgi :
1. Membentuk Kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi pada sel-sel kelenjar
2. Membentuk membran plasma
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Membentuk akrosom dan spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah
dinding sel telur dan pembentukan lisosom
5. Tempat memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Membentuk lisosom
h. Lisosom
Lisosom merupakan vesikel membran berkantung yang mengandung enzim –
enzim hidrolitik yang bekerja pada kondisi asam. Lisosom terbentuk dari
pertunasan vesikel badan golgi. Lisosom berfugsi untuk mencerna makromolekul
secara intraseluler dan merusak sel-sel asing. Didalam lisosom terdapat enimenzim yang berfungsi untuk menghidolisis materi seluler asing seperti DNA,
RNA, protein dan Lipid. Enzim-enzim tersebut antara lain seperti :
a. Nuklease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA.
b. Potease berfungsi menghidrlisis protein
c. Lipase berfungsi menghidrolisis lipid
d. Fosfatase berfungsi meghidrolisis Oligonukleotida
e. Enzim-enzim lain berfungsi menghidrolisa Karbohidrat plisakarida serta
oligosakaida.
i. Peroksisom
Peroksisom berbentuk seperti lisosom berisi enzim oksidatif dan katalse.
Enzim oksidatif yang terdapat didalam peroksisom mentransfer hidrogen dari
berbagai substrat ke oksegen, yang menghasilkan produk sampingan berupa
hidrogen peroksida (L02). Hidrogen peroksida yang terbentk oleh peroksisom
8
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
merupakan racun. Namun dengan adanya enzim katalase didalam peroksisom ,
maka hidrogen peroksida diubah menjadi air dan oksigen. Fungsi peroksisom
yaitu mengkatalisis perobakan hidrogen perksida dan mengubah lemak menjadi
karbohidrat.
j. Glioksisom
Merupakan peroksisom khusus yang ditemukan dalam jaringan penyimpan
lemak dari biji tumbuhan. Mengandung enzim yang menginisiasi perubahan asam
lemak menjadi gula yang digunakan oleh biji yang sedang tumbuh sebagai sumber
energi dan sumber karbon sampai biji tersebut dan menghasilkan gulanya sendiri
dengan fotosintesis.
k. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel bermembran rangkap yang sangt penting
untuk metabolisme energi dalam sel. Mitokondria terdiri dari membran luar,
membran dalam yang berlekuk-lekuk disebut krista, dan matriks mitokondria.
Membran luar berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam mitokondria dan
sitoplasma. Matriks mitokondria berfungsi untuk oksidasi asam lemak dan
katabolisme asetil koenzim. Matrik mitokondria juga mengandung DNA
mitokondria yang menyediakan gen-gen untuk diekspresikan menjadi protein
membran dalam yang berguna untuk rantai respirasi. Semua proses tersebut dapat
menghasilkan energi tinggi. Fungsinya sebagai oksidasi substrat (piruvat asam
lemak menjadi asetil Ko-A), berperan dalam jalur glikolat yang melibatkan
kloroplas, peroksisom, dan sitosol. Oksidasi asam lemak, perpanjangan rantai
asam lemak serta berperan dalam reaksi amfibolik / anaplerotik (Campbell, 2002)
C. Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Bagian sel tumbuhan yang membedakan dengan sel hewan :
a. Dinding sel
Batang tumbuhan umumnya lebih keras dari tubuh manusia. Hal ini karena
bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan
utama penyususn dinding sl berupa zat kayu, yaitu selulosa yang tersusun oleh
glukosa.selain selulosa,
Dinding sel juga mengandung zat lain misalnya
9
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
pektin, hemiselulosa, dn glikoprotein. Dinding sel mencegah kelebihan air
yang masuk ke dalam sel.
b. Vakuola
Vakuola terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Namun, vakuola pada
sel tumbuhan memiliki bentuk dan fungsi yang lebih nyata dibandingkan
dengan vakuola pada sel hewan. Vakuola berisi senyawa-senyawa cadangan
makanan, misalnya asam amino, gula, beberapa asam organik dan beberapa
protein. Beberapa vakuola lainya berisi metabolit sekunder. Metabolit sekunder
adalah beberapa senyawa kimia yang tidak diperlukan oleh sel itu sendiri.
c. Plastida
Plastida adalah organel bermembran rangkap dengan bentuk dan fungsi
yang bermacam-macam. Beberapa plastida yang penting adalah kloroplas,
kromoplas dan leukoplas. Kloroplas merupakan organel yang mengandung
klorofil. Kloropil berfungsi pada saat fotosintesis. Kromoplas adalah plastida
yang bewarna kuning jingga dan merah karena mengandung karoten. Sel-sel
yang mengandung kromoplas terdapat pada bunga, buah masak dan daun yang
aka gugur. Leukoplas adalah plastia yang tidak bewarna. Leukoplas biasanya
berguna untuk menyimpan cadangan makanan, seperti amilum dan protein
pada sel-sel akar pada kentang.
Sel Hewan
Hewan memiliki organel yang khas pada selnya, yaitu sentriol.
a. Sentriol
Sentriol tersusun dari mikrotubulus yang membentuk suat struktur protein
seperti jala yang tampak berlekatan dengan kromosom selama pembelahan sel
(mitosis dan miosis). Sentriol ini berperan untuk mengatur polaritas pembelahan
sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan sel.
D. Mekanisme Transport pada Membran
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan
ion secara dua arah. Model mozaik fluida membantu menjelaskan bagaimana
membran mengatur lalulintas molekuler sel. Molekul yang dapat melewati
membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar
10
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul
polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus.
Gambar. Membran Plasma
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua
cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui
membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus.
1. Organisasi Molekuler Membran Mengakibatkan Permeabelitas Selektif
Suatu lalulintas yang lunak dari molekul dan ion kecil bergerak melintasi
membran plasma dalam dua arah. perhatikan pertukaran kimia antara sel otot
dan fluida ekstraseluler yang membasahinya. Gula, asam amin, dan nutrien
lain memasuki sel dan produk limbah metabolisme meninggalkan sel. sel
menyerap oksigen untuk respirasi seluler dan mengeluarkan karbondioksida.
sel itu juga mengatur konsentrasi ion organiknya seperti Na+,K+, Ca2+, dan Cl-,
dengan cara membolak balik arahnya dari satu arah kearah lainnya melintasi
membran plasma.
2. Permeabelitas Bilayer Lipid
inti hidfofobik membran menghalangi transpor ion dan molekul polar
yang
bersifat
hidrofilik.
molekul
hidrofobik,
seperti
hidrokarbon,
karbondioksida dan oksigen dapat larut dalam memnbran dan melintasinya
dengan mudah. molekul sangat kecil yang polar tetapi tidak bermuatan juga
dapat lewat melalui membran dengan cepat. Bilayer ini juga relatif tidak
permiable terhadap semua ion kecil seperti H+ dan Na+ .
3. Protein Transport
11
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Membran sel bersifat permiabel terhadap ion dan molekul polar spesifik.
substansi hidrofilik menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan lewat
melaui protein tarnsport yang melintasi membran.
2. Transport Molekul Kecil
a. Transport Pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien
konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi
terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak
termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan
campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang
mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran
selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut
total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke
dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.
1.1 Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien
konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari
cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah
difusi molekuler. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi,
yaitu :

Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.

Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan
difusi.

Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
12
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”

Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat
kecepatan difusinya.

Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
1.2 Osmosis
Adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian
yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran. Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan
atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang
berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis,
sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan
hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan
mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda
dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam
larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah
/lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan
hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami
plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel
darah merah dalam larutan hipertonis menyebab kansel hewan/seldarah
merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
2. Transpor aktif
transport aktif memerlukan energi untuk membawa molekul dari satu sisi
membran ke membran lainya. transport aktif juga memerlukan protein
membran yang berperan sebagai pembawa atau ‘kendaraan’ untuk melewati
membran. Transport aktif dibedakan menjadi 3 tipe :pompa ion, Kotranspor.t
Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan
energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein
kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam
amino dan gula.
13
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Transpor Molekul Besar
Endositos adalah transpor makromolekul dan materi yang sangat kecil ke dalam sel
dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Endositosis dibutuhkan
untuk berbagai macam fungsi yang penting bagi sel, karena endositosis dapat
meregulasi berbagai macam proses seperti pengambilan nutrisi, adhesi dan migrasi
sel, reseptor sinyal, masuknya patogen, neurotransmisi, presentasi antigen, polaritas
sel, mitosis, pertumbuhan dan diferensiasi, dan masuknya obat. terdapat tiga jenis
endositosis, yaitu: Fagositosis ("pemakanan seluler") , Pinositosis ("peminuman
seluler") dan Endositosis yang diperantrai reseptor membutuhkan reseptor yang
disebut ligan. Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein
dan polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan
cara menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma
II. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
A. Struktur Jaringan Tumbuhan
pola struktur jaringn tumbuhan yang tergantung pada tahap
pertumbuhaan dan perkembangan dari tumbuhan itu sendiri. umumnya
tumbuhan berbiji memiliki struktur dasar organ yang samma yaitu : akar,
batang dan daun. Ketiga struktur organ tersebut memiliki variasi dalam hal
ukuran, bentuk dan fungsi pada setiap jenis tumbuhan. Sel-sel tersebut akan
berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ
dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan tumbuhan
dapat dibagi 2 yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan
meristem dapat dibagi 2 macam
a.
Jaringan
Meristem
Primer
Jaringan
meristem
yang
merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh: ujung batang, ujung
akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem
apikal.
14
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
b.
Jaringan Meristem Sekunder Jaringan meristem sekunder adalah jaringan
meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa
dapat dibagi menjadi beberapa macam :
1. Jaringan Epidermis Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan
tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan
yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi
memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan
di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah
dan endosperm. Bentuk sel parenkim
bermacam-macam. Sel parenkim yang
mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan
dilakukan oleh jaringan parenkim.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim.
a.Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan
yang lunak.
b.Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa
lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua
macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh
yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh
15
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
lapis/pembuluh kulit kayu. Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral
terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan
trakeid. Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan
banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan
gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke
arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel
mati yang disebut felem.
B. ORGAN TUMBUHAN
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun. Sedang bagian
lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar,
bunga modifikasi dari ranting dan daun.
1. AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh
sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian
pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama
sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi
oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu
menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum,
dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari
luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
16
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
d. Silinder Pusat/Stele
a.Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati
air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air
dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Kortek
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga
banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel
endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk
seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya
penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila
diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga
air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis
mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.
Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
c.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai
macam jaringan : Persikel/Perikambium Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar
cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. Berkas Pembuluh
angkut/Vasis Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari
jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium. Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan
anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang
17
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan
gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat
dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun
atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae
mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel
atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya
xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah
luar. Antara xilem dan floem terdapat kkambium intravasiuler, pada perkembangan
selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga
berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat
mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya
diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun,
pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada
saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi
pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis,
setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis
lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
b. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan
stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang
menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak
ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat
18
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp). Daun merupakan modifikasi
dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung
klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah,
untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh
lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/mulut daun, stoma berguna untuk
tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons
(jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya
rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih
terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar
karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam
tulang daun dan urat-urat daun.
III. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Seperti halnya tumbuahan, manusia dan hewan merupakan makhluk hidup
multiseluler karena terdiri atas sel-sel. Sel-sel penyusun tubuh tersebut sudah
terspesialisasi sedemikian rupa dari segi bentuk, tempat, dan fungsinya.
A. JARINGAN PEMBENTUK ORGAN
Jaringan pembentuk organ termasuk jaringa epitel, otot, tulang, saraf, dan jaringan
ikat. Jaringan-jaringan itu ditemuka terutama pada hewan-hewan vertebrata.
1. Jaringan Embrional
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah.
Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada tahap awal terbentknya
embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan
19
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk ,
proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan
embrional.
Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu
ectoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata.
dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Tiga lapisan ini tersebut
adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan entoderm (lapisan
dalam).Contoh ; cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.
2. Jaringan Epitel
Berdasarkan jumah sel penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi dua,
yaitu epitel sederhana, yang terdiri atas selapis sel dan epitel berlapis, yang terdiri
atas beberapa lapis sel. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel terdiri atas epitel
skuamosa (pipih), epitel kuboid (berbentuk seperti dadu atau kubus), dan epitel
kolumnar (silindris). Letak jaringan epitel dan fungsinya pada tubuh hewan dapat
dilihat pada gambar di bawah berikut ini.
Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga
tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
a. Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
b. Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar
keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus
tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar
hipofisis dll).
c. Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium)
contoh yang terletak disekitar alat indra.
d. Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai
penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga
dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada
nefron ginjal untuk lewatnya urine.
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :
a. Epitel pipih berlapis tunggal,
20
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian
dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal.
Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b. Epitel pipih berlapis banyak,
Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina,
rongga hidung.
Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c. Epitel kubus berlapis tunggal,
Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan
ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d. Epitel Kubus Berlapis banyak
Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar
keringat pada kulit
e. Epitel Silindris Berlapis Tunggal
Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jonjot usus,
kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas.
Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi
f. Epitel Silindris Berlapis Banyak
Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta
permukaan alat tubuh yang basah.
g. Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia)
Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran
pernapasan.
Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan
zat yang melewati permukaan.
h. Epitel Transisional
Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan
berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah.
Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.
Jarigan sekresi yang berfungsi mensekresikan suatu getah ialah kelenjar. Jaringan
epitel ini merupakan turunan jaringan epitel atas sel-sel yang menghasilkan secret
21
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
atau getah berupa enzim, hormone, atau lender. Berdasarkan cara menyalurkan
sekresinya, kelenjar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Kelenjar Eksokrin, merupakan kelenjar yang mempunyai saluran pelepasan atau
sekretnya digetahkan secara langsung di permukaan. Contohnya kelenjar keringat.
b. Kelenjar Endokrin, marupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran pelepasan
sehingga sekretnya digetahkan ke pembuluh darah atau pembuluh limfe. Secret
kelenjar endokrin disebut hormone. Contohnyakelenjar tiroid dan kelenjar adrenal.
c. Kelenjar Campuran, merupakan kelenjar yang dibangun dari dua jenis kelenjar.
Contohnya, kelenjar pancreas merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormone, tetapi juga merupakan kelenjar eksokrinyang menghasilkan enzim.
3. Jaringan Otot
Tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh.
Dibedakan menjadi tiga ;
a. Jaringan otot polos
b. Jaringan otot lurik (otot rangka)
c. Jaringan otot jantung
Dalam tubuh hewan vertebrata, terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu otot rangka,
otot jantung, dan otot polos. Otot rangka disebut juga otot lurik karena mikrofilamen
yang menyusun jenis otot ini tumpang tindih sehingga dalam pengamatam
mikroskop tampak adanya garis atau serat melintang. Fungsi utama otot rangka ialah
untuk pergerakan tubuh secara sadar. Artinya, kontraksi otot ini terjadi ketika ada
impuls saraf motoris yang berasal dari otak. Berhubungan dengan fungsinya dalam
pergerakan, otot rangka melekat pada tulang dengan bantuan tendon. Jaringan otot
dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1. Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila
diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos
berkontraksi secara refleks dan di bawahpengaruh saraf otonom. Bila otot polos
dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding
pembuluh darah, saluran pernafasan.
2. Jaringan Otot Lurik
22
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis
gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu
nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.
3. Jaringan Otot Jantung/Miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya
menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta
reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah
ke luar jantung.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri
atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang
menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. Jaringan
syaraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan sel yang
memiliki banyak cabang.cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang
satu dengan sel saraf yang lainnya sehingga terbentuk jaringan syaraf.
Untuk mengenal struktur sel syaraf, coba perhatikan gambar berikut!
Terdapat 3 macam sel saraf
1.Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke
sumsum tulang belakang.
1. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
2. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain. Sel saraf
mempunyai
kemampuan
iritabilitas
dan
konduktivitas.
Iritabilitas
artinya
kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas
artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
5. Jaringan Penguat
Jaringan penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat yaitu;
a. Jaringan Pengikat
23
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra
seluler dan serabut disebut matriks. Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau
mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem
organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh Berbeda
dengan jaringan epitel, jaringan pengikat terdiri atas serabut sebagai substansi dasar,
sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular (disebut matriks). Berdasarkan struktur dan
fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi : a). Jaringan ikat longgar, b). Jaringan
ikat padat
a. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut
mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium
yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan.
Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh. Kartilago terdiri atas sel-sel tulang
rawan yang terlindung oleh fibrosa tipis dan tersimpan pada satu rongga dalam
matrriks. Matriksnya banyak dengan komponen utama zat kondrin. Jaringan tulang
rawan merupakan jaringan yang bersifat fleksibel. Fungsinya untuk menyokong
rangka pada embrio dan bagian-bagian dari rangka hewan atau orang dewasa. Ada 3
macam jaringan tulang rawan : Kartilago hialin, Kartilago fibrosa dan Kartilago
elastik
b. Jaringan Tulang
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam
matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam
mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari
kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat
melekatnya otot kerangka. Terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang
tersimpandalam matriks. Matriksnya tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan
garam mineral terutama garam dapur atau kalsium. Makin bertambah usia hewan
atau manusia kadar zat perekat kolagen makin rendah sedangkan kadar zat kapurnya
meningkat sehingga tulang semakin keras dan kuat. Proses ini disebut kalsifikasi
atau pengapuran.
Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :
a.Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat.
24
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Contoh : tulang pipa.
b.Tulang spons, bila matriksnya berongga.
Contoh : tulang pendek.
c. Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan.
Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
a.Sel darah
Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan
sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke
dalam tubuh.
b.Keping-keping darah (trombosit)
Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
c.Plasma darah
Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa
hasil metabolisms, antibodi dan lain-lain.
d. Jaringan Limfa atau getah bening
Adalah bagian darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah
air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya
berupa limfosit dan granulosit. Fungsi jaringan ini adalah untuk mengangkut cairan
jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke system
pembuluh darah
Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh
darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa,
garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit. Jaringan limfe
menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain
untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan,
protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh
darah.
5. Jaringan Lemak
25
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Nama lainnya adalah jaringan adiposa, jaringan ini terdapat di seluruh tubuh.
Fungsinya untuk menyimpan lemak untuk cadangan makanan, dan mencegah
hilangnya panas secara berlebihan.
A. KESIMPULAN
Sel adalah unit terkecil penyusun tubug makluk hidup. sel pertama kali
diteliti atau ditemukan oleh Robert Hooke 1665. Komponen sel terdiri dari 90 %
cairan protoplasma. sel dibagi atas dua yaitu sel Prokariotik dan eukariotik. sel
prokariotik tidak memiliki membran inti sedangkan sel eukariotik memiliki
memban inti sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma.
Secara umum, sel tumbuhan dan hewan memiliki organel atau bagian
penyusun yang sama. organel sel tersebut diantaranya ; membran plasma, inti sel,
ribosom, badan golgi, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma (RE),
mitokondria, glioksisom, dan sitoskleton. Pada sel tumbuhan terdapat dindingsel,
plastida dan vakuola yang lebih besar, sedangkan pada sel hewan terdapat
sentriol untuk mengatur pembelahan sel.
Membran sel selain berfungsi untuk membatasi sel dengan dunia luar, juga
berfungsi sebagai lalulintas ion, molekul dan senyawa dari dan kedalam sel.
membran sel terdiri dari lapisan bilayer lipid, protein dan karbohidrat. transpor
membran terdiri dari transpor molekul kecil dan molekul besar. transpor molekul
kecil terdiri dari transpor pasif (Difusi, osmosis) dan aktif. transpor molekul besar
yaitu endositosis dan eksositosis. Difusi adalah perpindahan suatu zat dalam
pelarut dari bagian yang berkonsentrsi tinggi kebagaian yang berkonsentrasi
rendah. osmosis adalah perpindahan air melaui selektif permiable dari bagian
yang berkonsentrasi rendah ke bagian yang berkonsentrasi tinggi. transpor aktif
merupaakan transportasi melawan gradien konsentrasi dengan bantuan.
Eksositosis dan endositosis mentranspor molekul besar . pada eksositosis,
vesikula transpor bermigrasi kemembran plasma, bergabung dan melepaskan
kandugannya. pada endositosis molekul besar memasuki sel sel di dalam vesikula
yang dijepit kedalam dari membran plasma.
B. Tindak Lanjut
26
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Dengan membaca dan mempelajari bahan ajar pembelajaran ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peserta tentang struktur dan funsi
sel dan selanjutnya untuk dapat digunakan untuk pembelajaran di unit kerja
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
1. Campbell Reece-Mitchell, Biologi, Jakarta, Erlangga, 2002.
2. John, W.Kimball,1983, Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.
3. Lucia Maria Santoso, Didi Jaya Santri,Biologi Sel, Pendidikan Biologi
Universitas Indrajaya, Palembang, 2005.
4. Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan, Modul Diklat Rumpun Bidang
Pendidikan dan Akademik Pendalaman Materi Biologi, Jakarta, 2008.
5. Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan daan Keagamaan, Modul Diklat Teknis
Tingkat Dasar bagi Guru Mata pelajaran Biologi Madrasah Aliyah,
Jakarta, 2011
27
Pendalaman Materi Biologi Aspek “Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup”
Download