PEMILIHAN LETAK BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS ZAINAL ABIDIN, M.BA PEMILIHAN LETAK BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS SUB POKOK BAHASAN 1. PENTINGNYA LETAK BISNIS 2. FAKTORS YANG MEMPENGAUHI PEMILIHAN LETAK BISNIS 3. TAHAP-TAHAPAN PENENTUAN LETAK BISNIS 4. LINGKUNGAN BISNIS (DEMOGRAFI, EKONOMI, TEKNOLOGI, POLITIK/HUKUM, SOSIALBUDAYA, EKOLOGI, PERILAKU BIROKRASI) PEMILIHAN LETAK BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS I. PENTINGNYA LETAK BISNIS A. KEPUTUSAN UNTUK MENEMPATKAN/MELETAKKAN BISNIS PADA SUATU TEMPAT TERTENTU MEMPUNYAI EFEK YANG PENTING BAGI SUKSES ATAU GAGALNYA OPERASI BISNIS. OKI, HARUS DIDASARKAN ATAS PERTIMBANGAN YANG CERMAT B. PEMILIHAN LOKASI/LETAK BISNIS HARUS DILAKUKAN DENGAN PERENCANAAN YANG TEPAT. AGAR DAPAT BEROPERASI DENGAN EFISIEN DAN EFEKTIF. C. PERLU DIBEDAKAN ANTARA "TEMPAT KEDUDUKAN" DAN "TEMPAT KEDIAMAN" SUATU BISNIS. 1. TEMPAT KEDUDUKAN BISNIS IALAH TEMPAT BISNIS MENGADAKAN AKTIVITAS ADMINISTRASINYA. DALAM TEMPAT INI KITA HANYA MENDAPATKAN BARANG BARANG SEPERTI ALMARI BUKU, MEJA TULIS, KOMPUTER DAN ALAT-ALAT KANTOR LAINNYA. TEMPAT KEDUDUKAN BISNIS BIASANYA DILETAKKAN DI KOTA, PUSAT-PUSAT PERDAGANGAN, DEKAT DENGAN PELABUHAN DAN SEBAGAINYA. 2. SEDANGKAN YANG DIMAKSUD DENGAN TEMPAT KEDIAMAN BISNIS YAITU TEMPAT BISNIS MENGADAKAN AKTIVITAS TEKNISNYA. PADA USAHA PERIKANAN TERUTAMA DISEBABKAN KARENA MENDEKATI SUMBER BAHAN MENTAHNYA. HAL INI BANYAK DIJUMPAI PADA PERUSAHAAN PERIKANAN, MEMILIKI KANTOR PUSAT YANG MEMILIKI TEMPAT KEDUDUKAN DI KOTA BESAR YANG DEKAT DENGAN KONSUMEN DAN PELABUHAN, DAN MEMILIKI TEMPAT KEDIAMAN BISNIS PADA UNIT-UNIT USAHA YANG TERSEBAR DI DAERAH BAHAN BAKU. II. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI BISNIS 1. LINGKUNGAN MASYARAKAT 2. KEDEKATAN DENGAN PASAR 3. KEDEKATAN DENGAN BAHAN BAKU 4. TENAGA KERJA 5. FASILITAS DAN SARANA TRANSPORTASI 6. SUMBERDAYA-SUMBERDAYA ALAM LAINNYA 7. DLL: HARGA TANAH, DOMINASI MASYARAKAT, PERATURAN-PERATURAN TENAGA KERJA (LABOR LAWS) DAN RELOKASI TERMASUK PENETAPAN UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR), KEDEKATAN DENGAN PABRIK-PABRIK DAN GUDANG-GUDANG LAIN PERUSAHAAN MAUPUN PARA PESAING, TINGKAT PAJAK, KEBUTUHAN UNTUK EKSPANSI, CUACA ATAU ILKIM, KEAMANAN, SERTA KONSEKUNSI PELAKSANAAN PERATURAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP. SELAIN ITU, ADA DUA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI BISNIS, YAITU : 1. FAKTOR UTAMA MELIPUTI : LETAK DARI PASAR, LETAK DARI SUMBER BAHAN MENTAH, TERDAPATNYA FASILITAS PENGANGKUTAN, SUPPLY DARI BURUH DAN TENAGA KERJA YANG TERSEDIA, DAN TERDAPATNYA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (POWER STATION). 2. FAKTOR SEKUNDER MELIPUTI : RENCANA MASA DEPAN, BIAYA DARI TANAH DAN GEDUNG, KEMUNGKINAN PERLUASAN, TERDAPATNYA FASILITAS SERVICE, TERDAPATNYA FASILITAS PEMBELANJAAN, PERSEDIAAN AIR, TINGGI RENDAHNYA PAJAK DAN UNDANG – UNDANG PERBURUHAN, MASYARAKAT DI DAERAH ITU (SIKAP, BESAR, DAN KEAMANAN), IKLIM, TANAH, PERUMAHAN YANG ADA DAN FASILITAS – FASILITAS LAINNYA. PENEMPATAN LOKASI BISNIS JUGA MEMPERTIMBANGKAN DAERAH SUBURBAN, YAITU DAERAH PINGGIRAN KOTA BESAR ATAU KOTAKOTA KECIL YANG ADA DI DEKAT KOTA BESAR, KARENA: 1. UPAH BURUH RELATIF LEBIH MURAH DIBANDING DI KOTA-KOTA BESAR 2. LETAKNYA RELATIF DEKAT DENGAN PASAR DARIPADA DAERAH-DAERAH LUAR KOTA 3. HARGA TANAH RELATIF LEBIH MURAH DARIPADA DI KOTA-KOTA BESAR DAN TANAH YANG LUAS BANYAKNYA TERSEDIA UNTUK KEMUNGKINAN PERLUASAN 4. BANYAK MEMPUNYAI HUBUNGAN TRANSPORTASI KE KOTA-KOTA BESAR SEBAGAI PASAR UNTUK BARANG-BARANG YANG DIHASILKANNYA 5. DEKAT DENGAN SERVICE INDUSTRIES YANG UMUMNYA BANYAK TERDAPAT DI KOTA-KOTA BESAR 6. TIDAK PERLU MEMBANGUN ATAU MENDIRIKAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SENDIRI KARENA LISTRIK KOTA BESAR BIASANYA DAPAT DENGAN MUDAH MENCAPAI DAERAH INI. 7. PAJAK-PAJAK PADA UMUMNYA LEBIH RENDAH DARIPADA KOTA-KOTA BESAR 8. BIAYA-BIAYA GEDUNG/BANGUNAN BIASANYA LEBIH MURAH/RENDAH 9. ADANYA PERSEDIAAN TENAGA KERJA YANG BESAR DIBANDINGKAN DENGAN DAERAH-DAERAH YANG JAUH DI LUAR KOTA 10. HANYA SEDIKIT WAKTU DAN USAHA YANG DIKELUARKAN UNTUK PERGI DAN PULNG DARI PEKERJAAN 11. SEDIKITNYA PEMBOLOSAN (ABSENTEISME) KARENA KESEMPATAN KERJA DISINI KURANG 12. ADANYA LABOR RELATION YANG LEBIH AKRAB III. TAHAP-TAHAP YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM MEMILIH LOKASI SUATU PABRIK ADALAH • TAHAP PERTAMA: MELIHAT KEMUNGKINAN DAERAH-DAERAH MANA YANG DAPAT DITENTUKAN SEBAGAI DAERAH-DAERAH ALTERNATIF DENGAN MELIHAT KETENTUAN PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT MENGENAI LOKASI PENDIRIAN INDUSTRI YANG DIPERBOLEHKAN. • TAHAP KEDUA: MELIHAT PENGALAMAN ORANG LAIN ATAU PENGALAMAN KITA SENDIRI DALAM MENENTUKAN LOKASI PABRIK. • TAHAP KETIGA: MEMPERTIMBANGKAN DAN MENILAI MASYARAKATMASYARAKAT DARI DAERAH-DAERAH YANG PADA TAHAP KEDUA TELAH DIPILIH UNTUK LOKASI PABRIK KARENA DIANGGAP PALING MENGUNTUNGKAN. IV. LINGKUNGAN BISNIS (DEMOGRAFI, EKONOMI, TEKNOLOGI, POLITIK/HUKUM, SOSIAL-BUDAYA, EKOLOGI, PERILAKU BIROKRASI) PEMAHAMAN KONSEP: • LINGKUNGAN BISNIS DAN CARA PERUSAHAAN MENGANALISIS LINGKUNGAN INI UNTUK MEMAHAMI PASAR DAN KONSUMEN DENGAN LEBIH BAIK • PERUSAHAAN HARUS TERUS MENGAMATI DAN MENGELOLA LINGKUNGAN BISNIS UNTUK MENCARI PELUANG DAN MENCEGAH ANCAMAN • LINGKUNGAN BISNIS TERDIRI DARI SEMUA PELAKU DAN KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN PERUSAHAAN UNTUK MELAKUKAN TRANSAKSI BISNIS SECARA EFEKTIF DENGAN PASAR SASARANNYA ENAM KEKUATAN YANG MEMBENTUK LINGKUNGAN MAKRO PERUSAHAAN MELIPUTI KEKUATAN: • DEMOGRAFIS • EKONOMI • ALAM • TEKNOLOGI • POLITIK • BUDAYA LINGKUNGAN DEMOGRAFIS • DEMOGRAFI ADALAH STUDI KARAKTERISTIK POPULASI MANUSIA • SAAT INI LINGKUNGAN DEMOGRAFIS MEMPERLIHATKAN: • STRUKTUR USIA YANG BERUBAH • PERUBAHAN PROFIL KELUARGA • PERUBAHAN POPULASI GEOGRAFIS • POPULASI TERDIDIK DAN PEKERJA KERAH PUTIH YANG LEBIH BANYAK • PENINGKATAN KERAGAMAN 10 LINGKUNGAN EKONOMI • LINGKUNGAN EKONOMI TERDIRI DARI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA BELI DAN POLA PEMBELIAN • LINGKUNGAN EKONOMI CENDERUNG DITENTUKAN OLEH PERHATIAN KONSUMEN PADA NILAI DAN PERUBAHAN POLA BELANJA KONSUMEN PERUBAHAN LINGKUNGAN DEMOGRAFIS DAN LINGKUNGAN EKONOMI (1) • SAAT INI KONSUMEN YANG TERPERAS SECARA FINANSIAL SEDANG MENCARI NILAI YANG LEBIH BESAR—KOMBINASI YANG TEPAT DARI KUALITAS DAN JASA YANG BAIK PADA HARGA YANG WAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN DEMOGRAFIS DAN LINGKUNGAN EKONOMI (2) • DISTRIBUSI PENDAPATAN JUGA BERUBAH • ORANG KAYA SEMAKIN KAYA, KELAS MENENGAH MENURUN, DAN ORANG MISKIN TETAP MISKIN, MENGHASILKAN DUA TINGKAT PASAR • SEKARANG BANYAK PERUSAHAAN MELAKUKAN PENAWARAN PEMASARAN MEREKA PADA DUA PASAR YANG BERBEDA—ORANG KAYA DAN ORANG MISKIN LINGKUNGAN ALAM • LINGKUNGAN ALAM MEMPERLIHATKAN TIGA GEJALA UTAMA: • KELANGKAAN BAHAN MENTAH TERTENTU • TINGKAT POLUSI YANG LEBIH TINGGI • SEMAKIN BANYAKNYA INTERVENSI PEMERINTAH DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM • KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENCIPTAKAN PELUANG PASAR BAGI PERUSAHAAN YANG WASPADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI • LINGKUNGAN TEKNOLOGI MENCIPTAKAN PELUANG DAN TANTANGAN • PERUSAHAAN YANG GAGAL MENGIKUTI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI AKAN KEHILANGAN PELUANG PRODUK DAN PEMASARAN BARU LINGKUNGAN POLITIK LINGKUNGAN POLITIK TERDIRI DARI HUKUM, BADAN, DAN KELOMPOK YANG MEMPENGARUHI ATAU MEMBATASI TINDAKAN PEMASARAN LINGKUNGAN POLITIK PERUBAHAN MENDUNIA LINGKUNGAN POLITIK TELAH MENGALAMI TIGA PERUBAHAN YANG MEMPENGARUHI PEMASARAN DI SELURUH DUNIA: • SEMAKIN BANYAKNYA UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR BISNIS • PENEGAKAN HUKUM YANG KUAT OLEH BADAN PEMERINTAH • PENEKANAN TINDAKAN TANGGUNG JAWAB ETIKA DAN SOSIAL YANG LEBIH BESAR LINGKUNGAN BUDAYA LINGKUNGAN BUDAYA TERDIRI DARI INSTITUSI DAN KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI: • NILAI • PERSEPSI • SELERA • PERILAKU SOSIAL LINGKUNGAN BUDAYA PERUBAHAN-PERUBAHAN LINGKUNGAN BUDAYA MEMPERLIHATKAN: • KECENDERUNGAN MENUJU "KEPOMPONG" DIGITAL • KEPERCAYAAN KEPADA INSTITUSI YANG SEMAKIN BERKURANG • PENINGKATAN RASA PATRIOTISME • KEPEDULIAN TERHADAP ALAM YANG SEMAKIN BESAR • SPIRITUALISME BARU • PENCARIAN NILAI YANG LEBIH BERARTI DAN ABADI LINGKUNGAN PEMASARAN REAKSI PERUSAHAAN (1) • PERUSAHAAN DAPAT SECARA PASIF RNENERIMA LINGKUNGAN PEMASARAN SEBAGAI ELEMEN YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN DI MANA MEREKA HARUS: • BERADAPTASI • MENGHINDARI ANCAMAN • MEMANFAATKAN PELUANG YANG ADA LINGKUNGAN PEMASARAN REAKSI PERUSAHAAN (2) • ATAU PERUSAHAAN DAPAT MENGAMBIL TINDAKAN PROAKTIF, BEKERJA UNTUK MENGUBAH LINGKUNGAN DAN TIDAK HANYA BEREAKSI TERHADAPNYA • SETIAP SAAT, PERUSAHAAN HARUS BERUSAHA PROAKTIF DAN TIDAK REAKTIF