INOVASI MODEL PEMBELAJARAN VCT ANIL PADA MATERI

advertisement
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan
Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6, No. 5, Januari 2016
ISSN 0854-2172
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN VCT ANIL PADA MATERI
PERUNDANG-UNDANGAN PUSAT DAN DAERAH
Umrotun
SD Negeri Sengon 03 Tanjung Brebes
Abstrak
Permasalahan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi perundang-undangan pusat
dan daerah yang masih rendah dan nilai rata-rata belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), menjadi dasar dalam penelitian peningkatan hasil belajar PKn materi perundangUndangan pusat dan daerah dengan menerapkan model pembelajaran Value Clarification Technique
(VCT) di SD Negeri Sengon 03 Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Jenis penilitian ini
menggunakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Hasil refleksi siklus pertama.
Ketercapaian rata-rata nilai hanya mencapai 70, ketuntaan belajar hanya mencapai 57%. Hanya 19
siswa yang tuntas dari 33 siswa. sedangkan hasil refleksi pada siklus kedua, mengalami
peningkatan nilai rata-rata yaitu 78.atau 89%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran VCT ANIL dapat meningkatkan hasil pembelajaran PKn materi
perundang-undangan pusat dan daerah.
© 2016 Dinamika
Kata Kunci: Hasil Belajar; Pendidikan Kewarganergaran; Model Pembelajaran; Value Clarification
Technique; ANIL (Analisis Nilai).
PENDAHULUAN
Pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea 4 tercantum salah satu tujuan nasional
yaitu menerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah RI melalui
Departemen Pendidikan Nasional berupaya mengadakan perbaikan dan pembaharuan sistem
pendidikan di Indonesia (Putra dkk, 2014). Salah satu komponen yang berperan dalam melakukan
perbaikan dalam sistem pendidikan adalah guru. Pernyataan tersebut selaras dengan Peraturan
Pemerintah RI No. 74 Tahun 2008 bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, guru perlu melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Hendarwati (2013), Hasil
belajar adalah penilaian yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dan
berkenaan dengan penguasaan materi yang telah diterima selama pembelajaran berlangsung. Salah
satu faktor yang mmpengaruhi hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang digunakan oleh
guru. Apabila guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan inovatif, maka siswa akan
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN VCT ANIL PADA MATERI PERUNDANG-UNDANGAN
PUSAT DAN DAERAH
Umrotun
1
termotivasi untuk belajar dan proses belajar menjadi menyenangkan. Siswa semakin semangat dalam
belajar ketika guru dapat memberikan pembelajaran menggunakan metode yang mudah diterima
(Syaerozi, Eko S., dan Sutarno, 2015)
Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dapat diterapkan di berbagai mata pelajaran,
salah satunya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn (Setiana, 2012). Menurut
Lestari (2014), Pendidikan Kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai proses pengembangan dan
perbaikan diri bagi setiap warga Negara dengan usaha sadar dan terencana melalui pengajaran dan
pelatihan sehingga terjadi peningkatan potensi diri dalam hal pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
Dalam proses pembelajaran PKn masih jarang ditemukan model pembelajaran yang inovatif, guru
seringkali mengajar hanya menggunakan metode ceramah. Sehingga menyebabkan siswa kurang
tertarik untuk mendengarkan penjelasan guru. Hal ini tentu akan mempengaruhi hasil belajar siswa
terutama pada mata pelajaran PKn.
Fakta yang terjadi pada kelas V SD Negeri Sengon 03, nilai hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKn materi perundang-undangan pusat dan daerah, masih rendah, nilai rata-rata hanya
mencapai 58. Nilai rata-rata tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan
yaitu 67. dan ketuntasan belajar siswa hanya 14 siswa yang tuntas atau 43%, sedang 19 siswa (57 %)
lainnya masih di bawah KKM. Masalah rendahnya nilai prestasi pada mata pelajaran PKn materi
perundang-undangan pusat dan daerah disebabkan oleh: (1) keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran masih kurang, (2) proses pembelajaran satu arah berpusat pada guru, (3) strategi
pembelajaran kurang menarik minat siswa, (4) penggunaan alat peraga kurang maksimal. Sehingga
perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran PKn. Setelah dilakukan pengkajian beberapa model
pembelajaran yang ada, maka model yang digunakan yaitu metode Value Clarification Technique
(VCT).
Metode VCT adalah suatu metode pembelajaran yang digunakan untuk membantu siswa
mengembangkan pemahaman suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi persoalan melalui
proses menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri siswa (Setiati, 2014). Menurut
Wina Sanjaya (dalam Setiati, 2014) VCT sebagai suatu metode dalam strategi pembelajaran moral
VCT bertujuan: 1) untuk mengukur atau mengetahui tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai, 2)
membina kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimilikinya baik tingkatannya maupun sifatnya
(positif dan negatif) untuk kemudian dibina ke arah peningkatan dan prbaikannya, 3) untuk
menanamkan nilai-nilai tertentu kepada siswa melalui cara yang rasional dan diterima siswa, 4)
melatih siswa bagaimana cara menilai, menerima, serta mengambil keputusan terhadap suatu
persoalan dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Ada dua model VCT,
yaitu VCT percontohan (untuk kelas rendah), dan VCT Analisis Nilai untuk kelas-kelas tinggi.
Dalam kaitannya dengan materi perundang-undangan pusat dan daerah peneliti menerapkan VCT
ANIL.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti melakukan penelitian dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Perundang-Undangan Pusat dan Daerah dengan
Menerapkan Model Pembelajaran VCT ANIL”. Rumusan masalah yang akan dikaji yaitu Apakah
model pembelajaran VCT ANIL dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi perundangundangan? Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran PKn dengan model pembelajaran VCT ANIL.
2
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6. No. 5,Oktober. (2016)
METODE PENELITIAN
1. Subjek, Tempat, dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan dimulai tanggal 01 Agustus sampai dengan 31 Desember 2015 di SD Negeri
Sengon 03 Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V
sebanyak 33 orang, yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 23 orang perempuan.
2. Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research
yang merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya. dan menggunakan metode penelitian deskriptif,
yaitu penelitian yang analisis datanya hanya sampai pada deskripsi variabel. Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi/evaluasi, serta refleksi.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: (1) menyusun rencana perbaikan
pembelajaran, (2) menyiapkan media dan alat pembelajaran, (3) menyusun tugas/ LKS dan lembar
tes yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran untuk mengukur ketercapaian kompetensi dan
indikator, (4) menyusun pedoman observasi sebagai instrumen untuk mengumpulkan data tentang
proses pembelajaran, (5) membuat lembar perenungan terhadap hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Untuk tahap pelaksanaan penelitian diadakan 2 pertemuan yaitu tanggal 9 dan 16
September 2015 dengan durasi waktu 4 x 35 menit setiap pertemuan. Selama pembelajaran
berlangsung dilakukan observasi oleh ketiga observer yang telah ditentukan. Selanjutnya pada tahap
refleksi, peneliti mendiskusikan temuan-temuan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 untuk
dijadikan dasar dalam menyusun rencana perbaikan pembelajaran pada siklus 2.
3. Sumber Data
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara sistematik selama
pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua, hasil evaluasi, dan hasil wawancara guru pengamat
(observer). Sumber data guru didapatkan dari lembar observasi aktivitas guru oleh observer.
sedangkan sumber data dokumen diperoleh dari data awal hasil tes, hasil pengamatan, catatan
lapangan selama proses pembelajaran dan hasil foto.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode
tes dan dokumentasi. Pengumpulan data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil belajar
siswa. Data kualitatif diambil dari lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru,
wawancara serta catatan lapangan.
5. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah: Data berupa hasil belajar PKn dianalisis
menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rata-rata. Adapun penyajian
data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase, (2) Data kualitatif berupa data hasil observasi
aktifitas siswa dan aktifitas guru dalam pembelajaran VCT ANIL, serta hasil catatan lapangan dan
angket dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang
dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
6. Indikator Kinerja
Penelitian dianggap berhasil apabila memenuhi beberapa indikator sebagai berikut: (a) Aktivitas
siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan Model VCT ANIL meningkat dengan kriteria
sekurang-kurangnya baik, (b) Aktivitas guru dalam pembelajaran PKn menggunakan Model VCT
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN VCT ANIL PADA MATERI PERUNDANG-UNDANGAN
PUSAT DAN DAERAH
Umrotun
3
ANIL meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik, (c) 80% siswa mengalami ketuntasan
belajar individual sebesar ≥ 67 dalam pembelajaran PKn.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian Siklus 1
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 terdapat 3 tahap yaitu tahap awal, tahap inti, dan
tahap penutup. Pada tahap awal dilakukan beberapa kegiatan yaitu guru mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan, mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari,
menyampaikan manfaat materi pembelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari,
menyampaikan garis besar cakupan materi, menyampaikan kompetensi yang akan dicapai,
menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan (kegiatan kerja kelompok, untuk bermain
peran sebagai tamu atau tuan rumah), dan menyampaikan lingkup dan teknik penilaian.
Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi perundang-unangan pusat dan daerah (contohcontoh perundang-undangan), tanya jawab tentang perbuatan yang melanggar aturan perundangundangan, siswa diajak untuk membaca pengantar bab peraturan perundang-undangan dan
mengamati gambar-gambar perbuatan melanggar perundang-undangan, siswa merumuskan
pengertian/ definisi peraturan perundang-undangan pusat dan daerah secara individual. Selanjutnya
guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, dan membagi serta menjelaskan tugas/ lembar kerja
kelompok untuk ber-VCT, memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis (individual maupun kelompok), memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok, siswa melaporkan hasil pemikirannya secara
lisan, membuat generalisasi definisi yang telah dibuat oleh semua siswa. Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diketahui siswa serta guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Pada tahap penutup, kegiatan yang dilaksanakan oleh guru yaitu bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi), siswa melakukan perenungan
dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa (ada 3 hal yang mereka pelajari di hari
ini, bagian yang sudah mereka pahami dengan baik, bagian yang belum dipahami, apa manfaat yang
mereka peroleh, serta apa yang mereka ingin ketahui lebih lanjut), melakukan penilaian hasil belajar,
dan mengajak semua siswa berdoa menurut keyakinan masing-masing
Pada kondisi awal, nilai rata-rata kelas pada pembelajaran sehari-hari hanya mencapai 58, ini
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan, yaitu 67, dan ketuntasan belajar siswa
hanya 14 siswa yang tuntas atau 43%, sedangkan 19 siswa (57%) lainnya masih di bawah KKM. Dari
data tersebut disajikan dalam bentuk tabel 1.
Tabel 1. Hasil Analisis Penilaian Kondisi Awal
Jumlah Siswa
Siswa yang Memperoleh Nilai
< 67
≥ 67
Tuntas
Belum Tuntas
33
19
14
14
19
Persentase
57%
43%
43%
57%
Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil refleksi pembelajaran pertemuan kedua pada
Siklus 1 yaitu nilai rata-rata kelas menjadi 70. Hal ini menunjukan adanya peningkatan dari kondisi
4
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6. No. 5,Oktober. (2016)
awal, ketuntasan belajar 57% atau 19 siswa yang tuntas dari 33 siswa kelas V SD Negeri Sengon 03,
meskipun nilai rata-rata sudah mencapai KKM, tetapi secara klasikal ketuntasan belajar masih
menunjukkan persentase yang masih di bawah 75%, oleh karena itu peneliti bersama observer
menganggap bahwa harus ada perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Temuan-temuan pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dijadikan dasar untuk menyusun rencana perbaikan
pembelajaran pada siklus 2. Berikut rincian hasil analisis penilaian pada siklus 1.
a. Hasil Penilaian Kerja Kelompok
Hasil penilaian 5 kelompok belajar antara lain : kelompok Yupiter nilai rata-rata 75 kategori
Cukup Baik, Venus 72,5 Cukup Baik, Mars 82,5 Kategori Sudah Baik, Saturnus 80 Sudah Baik,
Neptunus Sudah Baik.
b. Hasil Penilaian Tes Formatif
Nilai rata-rata kelas aalah 70 ini sudah menunjukan peningkatan dari kondisi awal, ketuntasan
belajar 57 % atau 19 siswa yang tuntas dari 33 siswa, dan yang belum tuntas 14 siswa atau 43 %.
Data terebut disajikan dalam tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Tes Formatif Siklus 1
Jumlah Siswa
Siswa yang Memperoleh Nilai
< 67
14
43%
33
Persentase
≥ 67
19
57%
Tuntas
19
57%
Belum Tuntas
14
43%
2. Hasil Penelitian Siklus 2
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 mengacu pada RPP yang telah disusun setelah ada
perbaikan kekurangan dalam pelaksanaaan pembelajaran siklus 1. Hasil refleksi Siklus 2 diperoleh
nilai rata-rata kelas adalah 78. Selisih, 11 dari KKM yang ditentukan yaitu 67. Siswa yang tuntas 29
atau 89% siswa dari 33 siswa.
a. Hasil Penilaian Kerja Kelompok
Hasil penilaian 4 kelompok belajar antara lain: kelompok Yupiter nilai rata-rata 80 kategori
Sudah Baik, Venus 82,5 Sudah Baik, Mars 83,75 , Kategori Sudah Baik, Saturnus 87,5 Sangat Baik,
Neptunus Sudah Baik.
b. Hasil Penilaian Tes Formatif
Nilai rata-rata kelas adalah 78 ini sudah selisih, 11 dari KKM yang ditentukan yaitu 67. Siswa
yang tuntas 29 atau 89% siswa dari 33 siswa, sedangkan yang belum tuntas 4 siswa atau 11%. Data
tersebut disajikan dalam tabel 3.
Tabel 3. Hasil Analisis Tes Formatif Siklus 2
Jumlah Siswa
33
Persentase
Siswa yang Memperoleh Nilai
< 67
4
11%
≥ 67
29
89%
Tuntas
29
89%
Belum Tuntas
4
11%
Berdasarkan hasil anlisis penilaian mulai dari kondisi awal sampai kondisi akhir di siklus 2,
terlihat ada peningkatan yang signifikan baik pada penilaian hasil kerja kelompok, penilaian tes
formatif, yaitu: pada kondisi awal nilai rata-rata 58, menjadi 70 di siklus 1, dan 78 di siklus 2, sedang
peningkatan jumlah siswa yang tuntas di kondisi awal sebanyak 14 siswa menjadi 19 siswa di siklus
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN VCT ANIL PADA MATERI PERUNDANG-UNDANGAN
PUSAT DAN DAERAH
Umrotun
5
1, dan 29 siswa di siklus 2, adapun persentase peningkatan Ketuntasan Belajar secara klasikal antara
lain pada kondisi awal 43% menjadi 57% di siklus 1, dan 89 % di siklus 2. Dari data tersebut
disajikan pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Analisis Penilaian Mata Pelajaran PKn
No.
Uraian
Jumlah
Siswa
Siswa Yang Tuntas
Siswa Belum Tuntas
Frekuensi
%
Frekuensi
%
1.
Kondisi Awal
33
14
43%
19
57%
2.
Siklus I
33
19
57%
14
43%
3.
Siklus II
33
29
89%
4
11%
Peningkatan Nilai rata-rata tes formatif mulai dari kondisi awal sampai siklus 2 disajikan dalam
tabel 5.
Tabel 5. Peningkatan Nilai Rata-rata Tes Formatif
No.
Uraian
Nilai Rata-Rata
1.
Kondisi Awal
58
2.
Siklus I
70
3.
Siklus II
78
Grafik 1. Peningkatan Nilai Rata-rata Tes Formatif
SIMPULAN
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran
VCT ANIL dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn materi perundangundangan pusat dan daerah di SD Negeri Sengon 03 Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes. Hal
ini dapat terlihat dari kondisi awal dengan nilai rata-rata 58, setelah dilakukan perbaikan
pembelajaran dengan VCT ANIL mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 70 pada siklus
pertama dan 78 atau 89% siswa dinyatakan tuntas pada siklus kedua.
6
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6. No. 5,Oktober. (2016)
DAFTAR PUSTAKA
Hendarwati, Endang. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Melalui Metode
Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa SDN 1 Sribit Delanggu pada Pelajaran IPS. Jurnal
Pedagogia Vol. 2(1):59-70.
Lestari, Nurtia. 2014. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar PKn Materi Contoh Peraturan
Perundang-undangan di Kelas V Melalui Model Value Clarification Technique Tipe Perisai
Kepribadian di SD Al Irsyad 1 Purwokerto. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 1(1):74-86.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. 1 Desember 2008.
Jakarta.
Putra, I Dewa Made Arta, Ign.I Wyn Suwatra, dan Desak Pt. Parmiti. 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran VALUE CLARIFICATION TECNIQUE (VCT) terhadap Hasil Belajar PKn Siswa
Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Volume 2(1).
Setiana, Gustin Indra. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Value Clarification Technique Permainan
untuk Meningkattkan Hasil Belajar PKn pada Siswa Kelas II SD Negeri Kemandungan 3 Kota
Tegal. Skripsi: Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang.
Setiati, Eman. 2014. Pengaruh Metode Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) terhadap Sikap
Demokratis dalam Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mlati Sleman. Skripsi:
Program Studi Penddidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Yogyakarta.
Syaerozi, Eko Supraptono, dan Sutarno. 2015. Penerapan Metode Pembelajaran Drill Berbantuan
Mulltimedia Interaktif dalam Materi Microsoft Excel 2007. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
(Didaktikum)
Vol.
16(4):75-84.
https://irpp.com/index.php/didaktikum/article/download/310/311.
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN VCT ANIL PADA MATERI PERUNDANG-UNDANGAN
PUSAT DAN DAERAH
Umrotun
7
Download