kanker payudara pada wanita lanjut usia oleh salmawati pendahuluan

advertisement
OLEH
SALMAWATI
PENDAHULUAN
 Bertanggungjawab atas > 1 juta dari 10 juta
didiagnosa neoplasma diseluruh dunia tiap tahun
di kedua jenis kelamin
 10,4% dari seluruh kejadian kanker diseluruh
dunia
 Penyebab utama kematian akibat kanker pada
wanita secara global
Pendahuluan
 Penyebab kematian kelima kematian umum di
dunia
 10,4 % dari seluruh kejadian kanker pada wanita
 375.000 kematian pada tahun 2000 di dunia
 519.000 kematian pada tahun 2004 diseluruh
dunia
Struktur Payudara
Kelenjar Getah bening Aksila
 Untuk tujuan klinis, payudara dibagi 4
kuadran
1. Luar atas bagian dalam
2. Luar atas
3. Lebih rendah dalam
4. Lebih rendah
 Kanker terjadi paling sering di
Kuadran Luar Atas
Kanker Payudara yang terjadi pada
Kantung susu
Perubahan Payudara
a. Perubahan Jinak :
1. Nonproliferative
2. Proliferatif tanpa Atypia
3. Proliferatif dengan Atypia
b. Neoplasma Ganas payudara
Jenis Kanker Payudara
1. Noninvasive Kanker Payudara
- Ductal Carsinoma In Situ (DCIS)
- Lobular Carsinoma In Situ (LCIS)
2. Kanker payudara Invasive
- Invasif Carsinoma Ductal
- Invasif Lobular Carsinoma
- Tubular Carcinoma
Kanker payudara Invasive
 Karsinoma Medullary
 Karsinoma Mucinous, juga disebut karsinoma koloid,
 Karsinoma Mucinous, juga disebut karsinoma koloid,
 Berkisi Karsinoma Invasif
 Karsinoma Invasif Papiler
 Karsinoma Invasif Micropapillary
3. Jenis Lain Kanker Payudara
 Kanker Payudara Inflamasi
 Penyakit Paget dari puting susu
 Tumor Phylloides (juga dieja phyllodes)
Progression of Breast Cancer
Progression of Breast Cancer
EPIDEMIOLOGI
Variasi Geografis di seluruh
Dunia
Variasi Umur Spesifik di seluruh
Dunia
 Pola Kanker Payudara menurut
Wilayah Dunia
EPIDEMIOLOGI
Variasi Geografis di seluruh
Dunia
Gambar 1 Breast cancer incidence worldwide: age-standardised rates (world
population). Bray et al. Breast Cancer Res 2004
Gambar 2 Variations in breast cancer incidence in selected cancer registries: agestandardised rates (world population). Source: [2].Bray et al. Breast Cancer Res 2004
EPIDEMIOLOGI
Variasi Umur Spesifik di seluruh
Dunia
Age-specific breast cancer incidence rates in selected cancer registries. Bray et
al. Breast Cancer Res 2004
Gambar 3
EPIDEMIOLOGI
Pola Kanker Payudara menurut
Wilayah Dunia
Gambar 4. Breast cancer incidence trends over time in selected cancer
registries in Europe, the Americas and Asia: age-standardised rates (world
population). Bray et al. Breast Cancer Res 2004
Gambar 5. Variations in breast cancer incidence in selected cancer registries:
age-standardised rates (world population). Source: [2].Bray et al. Breast Cancer
Res 2004
Gambar 6. Incidence (a) and mortality trends (b) by age group in Sweden: truncated
age-standardised rate (European population). Source: [13].Bray et al. Breast Cancer Res
2004
Gambar 7. Incidence (a) and mortality trends (b) by age group in Denmark:
truncated age-standardised rate (European population). (c) Breast cancer agespecific mortality by birth cohort, age-cohort model parameters for the same
dataset. Bray et al. Breast Cancer Res 2004
Gambar 8.
Incidence (a) and mortality trends (b) by age group in Estonia;
mortality trends by age group in Romania (c); mortality trends by age group in
Hungary (d): truncated age-standardised rate (European population). Source:
[13].Bray et al. Breast Cancer Res 2004
Indonesia
 Angka kejadian 26 per 100.000
 Tahun 2006 kejadian Ca Mammae 8.327 kasus atau
19,64% dari seluruh kejadian kanker
 Tahun 2007 kejadian Ca Mammae 8227 kasus atau
16,85 % dari seluruh kejadian kanker
Indonesia
Faktor resiko terjadi kanker di Indonesia :
 Merokok 23,7 %
 Obesitas ≥ 15 tahun 23,8 %
 kurang konsumsi buah dan sayur 93,6 %
 konsumsi makanan yang diawetkan 6,3%
 Makanan dengan penyedap 77,8%
 Kurang aktifitas fisik 48,2%
Indonesia
 Studi kasus kontrol hospital based tahun 1992-1995
pada 226 kasus dan 452 kontrol memberikan
kesimpulan bahwa
“ asupan lemak merupakan faktor penentu dari
kanker payudara antara populasi dengan diet rendah
lemak “
TANDA DAN GEJALA
 Lebih dari 80% kasus kanker payudara ditemukan
setelah wanita merasa adanya benjolan
 perubahan dalam ukuran atau bentuk payudara,
dimpling kulit, inversi puting susu
 Ketika sel kanker payudara menyerang pembuluh
getah bening dermal limfatik-kecil di kulit payudara
menampilkan menyerupai peradangan kulit dan
dengan demikian dikenal sebagai kanker payudara
inflamasi (IBC).
FAKTOR RESIKO UNTUK KANKER
PAYUDARA
1. Umur
2. Gender
3. Keturunan
4. Alcohol
5. Diet
a. Asupan Lemak
b. Diet Lemak Tertentu
c. Fitoestrogen
d. Vitamin D
e. Sayuran Brassica
f. Jamur
FAKTOR RESIKO UNTUK KANKER
PAYUDARA
6. Obesitas
7. Hormone
7.a. Kehamilan, melahirkan dan menyusui
7.b. Kontrasepsi hormonal
7.c. Terapi pengganti hormon
7.d. Ooforektomi dan Mastektomi
7.e. Pengganggu hormon
8. Factor-Factor Lingkungan
8.a. Xenoestrogen
8.b. Aromatik Amines
8.c. Benzena
8.d. DDT
8.e. Etilena Oksida
8. Factor-Factor Lingkungan
8.f. Hidrokarbon Polisiklik Aromatik (PAH
8.g. Red No. 3
8.h. Vinyl Chloride
8.i. Tembakau
8.j. Radiasi
8.k. Dioksin
8.l. Cahaya di Malam Hari dan Gangguan Irama
Sirkardian
8.m. Defisiensi Yodium
Factor Dengan Penelitian
Inkonklusif
 Teh
 1,-3 Butadiene
Factor Resiko Dengan Dampak
Minimal atau Tidak Berdampak
 10.a. Aborsi
 10.b. Bras
 10.c. Deodoran
 10.d. Perawatan Kesuburan
 10.e. Virus
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Didiagnosis menggunakan pemeriksaan payudara
klinis"triple test“
 pemeriksaan payudara oleh seorang praktisi medis
yang terlatih)
 Mamografi
 sitologi aspirasi jarum halus
STADIUM KANKER PAYUDARA
 Stadium 0 : T0 N0 M0
 Stadium 1 : T1 N0 M0
 Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0
 Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0
 Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3
N1 M0 / T2 N2 M0
 Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0
 Stadium III C : Tiap T N3 M0
 Stadium IV : Tiap T-Tiap N -M1
PENGOBATAN
a. Bedah
 Lumpectomy
 Mastektomi
Lumpectomy
Indikasi Mastectomy
 Dua atau lebih tumor yang ada di berbagai wilayah





payudara (suatu "multifokal" kanker)
Payudara sebelumnya juga telah menerima radioterapi.
Besar tumor relatif terhadap ukuran payudara.
Pasien menderita skleroderma atau penyakit lain dari
jaringan ikat, yang dapat mempersulit radioterapi.
Kehidupan pasien di suatu daerah di mana radioterapi
tidak dapat diakses.
Pasien khawatir risiko kekambuhan setelah lumpectomy
local
Pengobatan
b. Terapi radiasi
Indikasi Radiasi
 Setelah lumpectomy atau eksisi lokal luas
 Setelah mastektomi: Pasien dengan kemungkinan
lebih tinggi terkena kanker berulang karena kondisi
seperti primer besar tumor atau keterlibatan
substansial dari kelenjar getah bening .
 Tidak diindikasikan pada pasien dengan stadium
lanjut (stadium IV) kecuali untuk paliatif
Pengobatan
c. Terapi Sistemik
1. Kemoterapi
2. Terapi Reseptor Hormonal
 Tamoxifen,
 aromatase inhibitor
 GnRH-analog
PEMBAHASAN JURNAL
PENELITIAN
“Risk Factors for Breast Cancer in
Elderly Women”
 Carol Sweeney, Cindy K. Blair, Kristin E. Anderson,
DeAnn Lazovich, and Aaron R.Folsom
 American Journal of Epidemiology Vol. 160, No. 9
2004;160:868–875 Downloaded from
aje.oxfordjournals.org
TUJUAN PENELITIAN
 Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor resiko
terhadap terjadinya kanker payudara pada wanita
lanjut usia pada kelompok umur 55-64 tahun, 65-74
tahun, dan 75-84 tahun atau 75 tahun lebih
METODE PENELITIAN
 studi kohort prospektif berbasis populasi yang dilakukan
selama 16 tahun (dimulai Januari 1986 sampai 31
Desember 2001)
 36.658 sampel yang diambil dari anggota Women Health
Study Iowa. Peserta tinggal di satu Negara, hamper semua
ras kaukasia
 responden yang kemudian dikeluarkan(drop out) dari
penelitian karena ada riwayat kanker (n = 3830), pernah
mastektomi sebelumnya (n = 547), status pre menopause
(n = 354) dan yang tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang menyangkut factor resiko (n = 447).
METODE PENELITIAN
Variabel yang diteliti
 Sosiodemografi
 Riwayat Reproduksi (Usia saat pertama kali melahirkan





dan paritas / nullipara)
Eksposur ke hormone endogen ( usia menarche dan usia
saat menoupause)
Anthropometri ( berat badan saat usia 18 tahun, berat
badan dan tinggi bandan saat ini termasuk lingkar pinggul
dan lingkar pinggang)
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara
Factor gaya hidup
Diet
METODE PENELITIAN
 Untuk menganalisis hubungan antara factor resiko
dengan kejadian kanker payudara digunakan metode
regresi cox proportional
 analisis multivariate dilakukan dengan kovariat
berikut : usia pada awal penelitian, pendidikan, usia
pertama kali melahirkan, paritas / nullipara, usia
menarche,usia saat menopause, riwayat keluarga
dengan kanker payudara, dan indeks massa tubuh
 confidence interval 95%
HASIL PENELITIAN
 43 % kuisioner yang diterima kembali
 Pada usia 56 tahun insiden kanker payudara 9 kasus.
Pada usia 69 tahun insiden kanker payudara 157 kasus.
Insiden tertinggi tertinggi pada permpuan usia 75-79
tahun
 Tren peningkatan resiko kanker payudara terkait
dengan setiap kenaikan kuartil dalam indeks massa
tubuh, dan kecenderungan ini jelas dalam setiap
kelompok usia
HASIL PENELITIAN
 Ada peningkatan resiko diagnose kanker payudara pada
usia 75 tahun atau lebih dikaitkan dengan usia tua saat
melahirkan pertama. Namun dalam studi kohort ini usia
tua saat melahirkan pertama juga dikaitkan dengan jumlah
kelahiran dan pendidikan. Wanita nullipara berada di
resiko yang lebih tinggi terhadap perempuan yang
melahirkan pertama di usia sebelum 20 tahun. Insiden
kanker payudara pada perempuan nullipara meningkat
dari 447 per 100.000 orang-tahun pada usia 55-64 tahun
menjadi 496 per 100.000 orang-tahun pada usia 65-74
tahun (table 3)
 Wanita yang melahirkan ≥ 5 kelahiran dikaitkan dengan
penurunan resiko kanker payudara di semua kelompok
umur wanita menopause termasuk yang berusia 75 tahhun
lebih
HASIL PENELITIAN
 Menarche lebih tua dari usia 11 tahun dikaitkan
dengan penurunan resiko kanker payudara pada usia
55-64 tahun (table 3). Usia tua saat menopause (≤ 49
tahun dan usia 55-64 tahun) dikaitkan dengan
peningkatan kanker payudara (gambar 2 bag. C)
 Ada sedikit hubungan antara riwayat keluarga kanker
payudara dan resiko kanker payudara pada usia 55-64
tahun, namun peningkatan resiko yang berhubungan
dengan sejarah keluarga terdapat pada usia 65-74
tahun dan 75-84 tahun (gambar 2 bagian D).
KESIMPULAN
 Paritas, usia saat menopause, dan sejarah keluarga
mempengaruhi resiko kanker payudara dikalangan
perempuan berusia 75 tahun atau lebih.
 Tinggi indeks massa tubuh merupakan factor resiko
dimodifikasi, secara konsisten dikaitkan dengan
meningkatnya kanker payudara pada semua kelompok
umur perempuan pasca menopause
KESIMPULAN
 Kekuatan penelitian ini adalah berbasis populasi dan
prospektif, dengan peserta yang sama diikuti terus
menerus selama jangka waktu 16 tahun.
 Tidak ada perbedaan antara hasil penelitian ini
dengan referensi yang saya dapatkan
Download