sap_iv_serangga_fitofag

advertisement
SAP IV
PENEMUAN HABITAT, CARA PEMANFAATAN ENERGI OLEH
SERANGGA PADA TANAMAN
1.
Pemunculan Serangga Fitofag
Mayoritas serangga pemakan tumbuhan terspesialisasi dan memiliki kisaran
tumbuhan yang terbatas. Lebih dari 500.000 spesies serangga diketahui sebagai
serangga fitofag yang memakan tumbuhan yang sedang bertumbuh. Kelompok
utama disajikan pada Tabel 1. Yang umum dan berlimpah ditemukan berasal dari 3
kelompok ordo yaitu :
Lepidoptera : Kupu dan ngengat
Coleoptera : kumbang
Hemiptera : kepik penghisap cairan tumbuhan
Hampir semua spesies Lepidoptera (kira-kira 200.000 spesies) merupakan
serangga fitofag (pemakan tumbuhan). Kumbang meliputi 140.000 spesies bersifat
fitofag, kebanyakan termasuk dalam superfamili Chrysomelidae umum dikenal
sebagai hama pertanian, contoh : kumbang kentang Colorado (Leptinotarsa
decemlineata) dan Curculionidae kumbang weevil. Kelompok ordo fitofag yang lain
adalah
Hemiptera;
semua
Stenorrhyncha
dan
Auchenorrhyncha
(seringkali
dikelompokkan bersama sebagai Hemiptera; termasuk aphid/kutu daun dan peloncat
tumbuhan) merupakan pemakan tumbuhan sementara diantara Heteroptera
kebanyakan Pentatomorpha (kepik stink) dan beberapa Cimicomorpha
memiliki
kebiasaan makan seperti ini. Diantara ordo lainnya, Phasmatodea (belalang ranting
dan daun) merupakan fitofag meskipun jumlah spesiesnya relatif kecil. Pada
Orthoptera, semua Acridoidea (belalang) dan kebanyakan Tettigonioidea (belalang
catidid merupakan pemakan tumbuhan. Kebanyakan Diptera merupakan fitofag
meskipun bukan mayoritas. Kelompok famili fitofag lalat yang penting adalah
Cecidomyiidae (lalat gall), Agromyzidae (penggulung daun) dan tephritidae (lalat
buah). Diantara Hymenoptera
adalah semua kelompok Symphita merupakan
serangga pemakan tumbuhan, sementara tawon gall muncul pada Cynipoidea. .
Serangga
Lepidoptera
misalnya,
kebanyakan
tahapan
dewasa
spesiesnya
mengunjungi bungan untuk memperoleh nektar yang berguna sebagai tenaga untuk
terbang. Dalam kasus lain, larva dan dewasa Coleoptera, Orthoptera dan hemiptera
memiliki kebiasaan makan yang sama dan cara makan dewasanya berperan utama
dalam memperoleh cadangan makanan yang dibutuhkan untuk memproduksi telur.
Tabel 1. Kelompok utama serangga fitofag
Ordo
Taksa fitofag
Nama umum
Tahapan
makan
Spesies
dalam
taksa
Serangga
fitofag
Orthoptera
Tettigonidae
Jangkrik bush
Larva, dewasa
5,000
4,500
Acridoidea
Belalang
Larva, dewasa
10,000
10,000
belalang
ranting, b daun
Larva, dewasa
2,500
2,500
Sterrnorrhyncha
kutu daun
Larva, dewasa
15,000
15,000
Auchenorrhyncha
peloncat
tumbuhan
Larva, dewasa
36,500
36,500
Larva, dewasa
17,500
10,500
Larva, dewasa
2,500
2,000
Phasmatodea
Hemiptera
Heteroptera
Thysanoptera
Kepik penghisap
Terebrantia
Thrips
Chrysomeloidea
kumbang daun
kumbang
weevil
Coleoptera
Curculionoidea
Larva, dewasa
70,000
70,000
57,000
57,000
larva
4,000
4,000
larva
larva
1,800
4,000
1,800
4,000
larva
200,000
200,000
Larva, dewasa
Diptera
Cecidomyiidae
Agromyzidae
Tephritidae
Lepidoptera
lalat gall
penggulung
daun
lalat buah
kupu dan
ngengat
Hymenoptera
Symphita
lalat gergaji
larva
5,000
5,000
Cynipoidea
tawon gall
larva
2,300
1,500
Diantara serangga akuatik, fitofag umum adalah Trichoptera (caddish) dan juga
beberapa Ephemeroptera (lalat may) dan Plecoptera (lalat stone/batu). Tapi tidak
dijelaskan dalam artikel ini karena peranan kimiawinya sangat sedikit diketahuui
dalam proses seleksi makanan.
2.
Cakupan Diet
Kira-kira sebanyak 75% dari semua spesies serangga darat memiliki kisaran
spesies tubuhan yang terbatas. Beberapa spesies serangga hanya makan
tumbuhan spesies tertentu, ini disebut monofag, sementara sebagian
spesies lainnya memakan berbagai spesies tumbuhan (oligofag). Spesies
serangga yang memakan tumbuhan lebih dari satu famili disebut polifag
(Tabel 2). Beberapa spesies serangga polifag berasal dari ordo utama
serangga fitofag tetapi biasanya
kurang dari 25% dari semua spesies
pemakan tumbuhan. Belalang adalah perkecualian, kelompok serangga ini
lebih dari 50% memakan tumbuhan lebih dari satu famili, sangat jarang yang
bersifat monofag.
Spesifitas inang berhubungan dengan bagian tumbuhan yang dimakan.
Kebanyakan larva serangga dan belalang yang merupakan pemakan daun
mengkonsumsi semua jaringan daun yang dimakan, tetapi spesies yang lain bersifat
spesifik. Larva beberapa spesies membuat terowongan dalam daun, memakan
jaringan vaskular dan mesencym tetapi menyisakan epidermis. Serangga ini disebut
Leaf miners. Spesies lain melubangi batang membuat terowongan dalam batang
tumbuhan, yang lainnya memakan akar
Tabel 2.
Contoh spesies serangga dengan cakupan diet berbeda dari
kelompok serangga utama
Serangga
Spesies
Tumbuhan inang
Nama umum
Ordo
Nama umum
Genus/
famili
Bootettix argentatus
Belalang creosote
Orthoptera
Creosote bush
Larrea
Nilaparvata lugens
Peloncat tumbuhan coklat
Hemiptera
Padi
Oryza
Bombyx mori
Ngengat sutra
Lepidoptera
Mulberry/murbei
Morus
Coleoptera
St.John’s wort
Hypericum
Olive
Olea
Lalat gergaji spruce
Diptera
Hymenoptera
Spruce
Picea
Locusta migratoria
Acyrthosiphon
pisum
Lokusta migratoria
Orthoptera
Aphid pea
Hemiptera
Pieris brassicacae
Leptinotarsa
decemlineata
Kupu kol
Kumbang kentang
colorado
Lepidoptera
Cruciferae
Coleoptera
Famili kentang
Delia brassicae
Athalia glabricollis
Polifag
Schistocerca
gregaria
Aphis fabae
Spodoptera littoralis
Lalat akar kol
Lalat gergaji
Diptera
Hymenoptera
Crucifer
Crucifer
Lokusta padang pasir
Aphid kacang hitam
cacing daun kapas
Cacing akar jagung
western
Lalat buah mediterrania
Lalat gergaji
Orthoptera
Hemiptera
Lepidoptera
Banyak
Banyak
Banyak
Banyak
Monofag
Chrysolina
quadrigemina
Dacus oleae
Diprion hercyniae
Lalat buah olive
Oligofag
Diabrotica virginifera
Ceratitis capitata
Tenthredo atra
Rumput
Poacea
Legume
Fabacea
Coleoptera
Diptera
Hymenoptera
Brassicacea
Solanacea
Brassicacea
Brassicacea
Banyak
Banyak
Tabel 3 di bawah ini memberi contoh serangga yang hidup pada beebagai
bagian tanaman gandum.
Bagian Tumbuhan
Spesies Serangga
Nama umum
Ordo
Biji
Heliothis armigera
earworm
Lepidoptera
Contarinia sorghicola
Sorghum midge
Diptera
Batang
Daun
Floem
Akar
3.
Dysdercus superstitiosus
Cotton strainer
Hemiptera
Calocorus angustatus
Earhead bugs
Hemiptera
Sorghum stem borrer
Lepidoptera
Chilo partellus
Bisseola fusca
Maize stem borrer
Lepidoptera
Sesamia cretica
Atherigona soccata
Sorghum shoot fly
Lepidoptera
Diptera
Mythimna separata
Oriental armyworm
Lepidoptera
Beberapa belalang
Orthoptera
Peregrinus maidis
Shoot bug
Hemiptera
Rhopalosiphum maidis
Maize aphid
Hemiptera
Phyllophaga crinita
White grub
Coleoptera
Tetraneura bdomalis
Root aphid
Hemiptera
Strategi Mencari Makan
Bagaimanakah serangga dapat menemukan lokasi dan mengenali tumbuhan-
inangnya? Karena serangga dewasa diperlengkapi dengan sayap maka dia dapat
bergerak bebas dibandingkan tahapan larvanya sehingga mereka berperan penting
dalam proses dispersi dan penemuan inang, dan sejak tahapan dewasanya dapat
meletakkan telur pada tumbuhan inang yang cocok untuk perkembangan larvanya
maka larvanya itu sendiri tidak perlu untuk mencari inangnya. Larva juga memiliki
kemampuan untuk membedakan tumbuhan yang merupakan inang dan bukan
inang.
Penemuan suatu tanaman inang dari suatu jarak tertentu dapat diketahui
melalui adanya pergerakan
orientasi
menuju inang atau sebagai hasil dari
pergerakan tidak langsung. Satu-satunya informasi yang dapat digunakan oleh suatu
hewan untuk menemukan tumbuhan inangnya dalam suatu jarak tertentu adalah
pemunculan/penampakan dan bau. Bagaimanapun, tumbuhan memilki beragam
bentuk dan warna dan pada kebanyakan serangga ciri ini bukan merupakan isyarat.
Bau yang dihasilkan oleh tumbuhan seringkali bersifat spesifik dan dapat menjadi
isyarat yang dikenali oleh kebanyakan spesies serangga.
Bau yang dihasilkan oleh suatu tumbuhan disusun oelh banyak senyawa
yang mudah menguap, beberapa diantaranya merupakan produk akhir dari hasil
metabolisme asam lemak dan merupakan bau yang secara umum dimiliki oleh
kebanyakan tumbuhan., sementara pada tumbuhan lainnya merupakan senyawa
sekunder yang bersifat spesifik. Meskipun bau yang kemungkinan dihasilkan terus
menerus oleh tumbuhan tersebut, tapi tidak membentuk stream atau plume yang
bergerak blown away melalui gerakan angin. Adanya turbulensi dan perubahan
kecil dalam kekuatan angin dan sudut direction yang dihasilkan dalam
pembentukan
kantong kecil dari udara yang mengandung bau, dipisahkan satu
dengan yang lainnya melalui adanya udara “bersih” yaitu udara tanpa bau. Sebagai
hasilnya tidak ada gradien konsentrasi yang tetap dimana serangga dapat
menemukan sumber inangnya. sebaliknya, bau memberikan serangga suatu
peringatan stimulus, memberi petunjuk bahwa ada tumbuhan inang
berada di
dekatnya. Arah inang ditentukan oleh angin, bergerak melawan arah angin akan
membawa serangga mendekati sumber bau, dan persepsi bau inangnya dapat
menyebabkan serangga melakukan orientasi terhadap arah angin. Beberapa
gerakan orientasi
disebut anemotaksis positif, dan serangga menggunakan dua
strategi yang berbeda untuk mengatasi pergerakan angin.
Lalat akar kol Delia radicum menghadapkan mukanya ke arah angin sebelum
melakukan proses terbang, kemudian terbang dalam suatu garis lurus kira-kira 50
cm
sebelum melakukan pendaratan dan orientasi kembali. Proses ini dilakukan
berulang kali sampai dia menemukan tumbuhan inangnya. Serangga yang sudah
dalam posisi terbang, bergerak menuju angin kemudian melawan arah angin dalam
suatu pola pergerakan zig- zag melawan angin. Perilaku ini memungkinkan
serangga untuk sesering mungkin kontak dengan kantong udara yang berisi bau.
Download