Pdt. Alex Letlora S.Th, M.Min. GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI Matius 2:1 – 12. Jemaat yang terkasih, 1. Apakah Natal mengganggu saudara ? 2. Apakah Natal mengejutkan saudara ? 3. Apakah Natal menakutkan saudara ? Kisah Natal adalah kisah dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Herodes Agung. ‘prestasi’ Herodes Agung 1. Membunuh istrinya Mariamme karena takut. 2. Membunuh Alexandra, ibu Mariamme. 3. Membunuh Kostobar, iparnya. 4. Membunuh Alexandros dan Aristobolus, anak-anaknya. 5. Membunuh anak-anak di Bethlehem Ketika orang majus datang untuk menyembah Yesus, Herodes dan semua penduduk Yerusalem terkejut. KJV/RSV/NASB: ‘was troubled’ (= terganggu). NIV: ‘was disturbed’ (= terganggu). Maka yang terjadi adalah ketakutan di antara penduduk Yerusalem yang tahu watak Herodes sebagai yang iri hati, haus kekuasaan. Maka sebenarnya yang terjadi adalah Natal telah ‘mengganggu’ Herodes. Ia menganggap kehadiran Tuhan Yesus ‘mengganggu’ kehidupannya / kedudukannya sehingga ia menentang Tuhan Yesus dan ingin membunuhNya. Perlu diketahui bahwa orang yang memusuhi Yesus belum tentu memusuhi gereja. Herodes membangun Bait Allah, tetapi ia memusuhi Yesus. Jadi bisa saja saudara pro pada gereja / kekristenan (simpatisan kristen), tetapi saudara memusuhi Yesus! Mungkin agama saudara bertentangan dengan Yesus, dan karena itu saudara menganggap Yesus sebagai gangguan. Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu kenikmatan hidup saudara karena Yesus melarang saudara berzinah. Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu acara piknik saudara pada hari Minggu karena Ia menyuruh saudara untuk berbakti di gereja. Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu pekerjaan saudara karena Ia melarang saudara berdusta dan menyuruh saudara untuk hidup jujur. Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu pelajaran sekolah saudara karena ia melarang saudara tidak jujur pada waktu ulangan / ujian. Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu saudara dalam persoalan pacaran karena Ia melarang saudara berpacaran dengan orang yang tidak seiman. Mungkin saudara merasa Yesus mengganggu kehidupan keluarga saudara karena keluarga saudara selalu aktirf di gereja sehingga menyebabkan saudara kesepian. Semua ini berarti NATAL adalah masalah bagi saudara. Ketika Natal adalah masalah maka Natal tidak lagi menjadi ikatan pelangi yang membawa harapan. PARA IMAM/AHLI TAURAT Mereka adalah rohaniwan / tokoh agama, dan mereka adalah orang-orang yang melayani Tuhan, mengerti dan bahkan hafal Firman Tuhan (ay 4-6). Mereka mau dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Firman Tuhan, dan mereka mengutip Mikha 5:1 untuk menjawab pertanyaan Herodes / orang-orang Majus (ay 4-6). Tetapi imam-imam dan ahli-ahli Taurat yang tahu banyak tentang Firman Tuhan / Mesias ini, tidak mau pergi ke Betlehem untuk mencari Mesias. Mereka acuh tak acuh terhadap diri Tuhan Yesus sendiri. Matius mengganti ‘yang terkecil’ dengan ‘bukan yang terkecil’ untuk menunjukkan bahwa karena kasih karunia Allah yang sudah menjadikan kota itu sebagai kota kelahiran Yesus, maka ‘yang terkecil’ berubah menjadi ‘bukan yang terkecil’. Banyak orang Kristen yang mempunyai jabatan tinggi dalam gereja / sudah melayani Tuhan, mengerti banyak tentang Firman Tuhan, tetapi tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan, dan tidak pernah ‘datang’ kepada Yesus. Mereka punya interest terhadap segala sesuatu dalam gereja (pendetanya, aliran gerejanya, aktivitasnya, jemaatnya, dsb) tetapi mereka acuh tak acuh terhadap diri Yesus sendiri. Ini berarti Natal menjadi masalah sebab Natal menggugat perilaku yang nampak tulus tetapi bulus. Badan ada di gereja tetapi pikiran tidak fokus pada pelayanan. Pemuka agama sering menganggap sepele hubungan pribadi dengan Allah. Ini juga berarti Masalah. Orang Majus Tidak diketahui dengan jelas dari mana datangnya orang-orang Majus ini. Kitab Suci hanya mengatakan bahwa mereka datang ‘dari Timur’ Orang-orang Majus ini kontras sekali dengan gembalagembala yang datang pada waktu kelahiran Yesus (Luk 2:8-dst). Mereka tidak mengerti Firman Tuhan (sehingga harus bertanya-tanya kepada Herodes); mereka hanya mendapat petunjuk ‘bintang’, tetapi mereka lalu mencari Yesus, rela berkorban dalam menempuh jarak jauh, sehingga akhirnya menemukan Yesus. Alangkah kontrasnya golongan ini dengan golongan imam-imam dan ahli-ahli Taurat, yang sekalipun mengerti banyak tentang Firman Tuhan, tetapi acuh tak acuh terhadap Yesus sendiri. Mereka menyembah Yesus (ay 2,11). Mereka memberi persembahan yaitu: emas, kemenyan, mur (ay 11). Mereka taat kepada wahyu yang Tuhan berikan. Mereka taat kepada wahyu yang Tuhan berikan. Mula-mula Tuhan memberi petunjuk melalui ‘bintang’ (ay 2). Setelah ini mereka taati, lalu Tuhan memberi petunjuk melalui Firman Tuhan yang diberikan oleh imam-imam dan ahli-ahli Taurat (ay 5-6). Setelah mereka mentaati petunjuk ini, lalu Tuhan memberi petunjuk dengan bintang lagi (ay 9-10). Setelah mereka mentaatinya lagi, maka Tuhan memberi petunjuk melalui mimpi (ay 12), dan mereka juga mentaatinya. Herodes dan Ahli Taurat memahami Natal sebagai masalah tetapi Orang majus melihat Natal sebagai Masa atau Waktu Tuhan. Maka menerima Natal sebagai masalah sangat beda dengan menerima Natal sebagai Masa Allah. Bagaimanakah kita menerima Natal Yesus ? 1. Jangan terganggu dengan pergumulan kita sendiri 2. Tetap yakin pada Firman Tuhan. 3. Menyembah Yesus seutuhnya. AMIN.