pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

advertisement
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEMUDAHAN BEKERJA
SERTA PENINGKATAN KINERJA DOSEN PADA
UNIVERSITAS DARWAN ALI
Darmono
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Darwan Ali
([email protected])
ABSTRAK
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kemudahan bekerja serta peningkatan kenirja dosen adalah
serangkaian kegiatan dan strategi yang ingin dicapai untuk mencapai enam tujuan pendidikan yang di anggap mampu memberikan nilai
tambah dalam proses pembelajaran, termasuk di dalamnya pengelolaan lembaga pendidikan. Yang memiliki sasaran, tujuan, terhadap bidang
pendidikan guna tercipta sistem pendidikan modern. Fokus penelitian adalah bagaimana pemanfaatan dan faktor pendukung serta kendala
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kemudahan bekerja serta peningkatan kenirja dosen pada Universitas Darwan
Ali. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta faktor
pendukung dan kendala pada Universitas Darwan Ali. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode deskriptif, lokasi penelitian di
Universitas Darwan Ali. Metode penelitian ini menggunkan tehnik pengumpulan data yaitu observasi ke lokasi penilitian, wawancara
langsung dengan objek penelitian dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Kata kunci : Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kemudahan bekerja, peningkatan kinerja dosen
1. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat telah menimbulkan tuntutan baru dalam
segala aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Sehingga membawa pengaruh terhadap
penggunaan alat-alat bantu mengajar di perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Mungkin saja,
bagi universitas – universitas yang sudah maju dan mampu, telah menggunakan alat-alat tersebut sebagai
alat bantu mengajar, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Dalam kebijakan nasional, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mempunyai kunci dalam 2 hal
yaitu (1) effisiensi proses, dan (2) memenangkan kompetisi, demikian juga dengan lembaga pendidikan
(universitas). Tanggung jawab universitas dalam memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan
mahasiswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat. Hal ini
menyebabkan universitas dituntut untuk mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang
mampu bersaing dalam kompetisi global. Peningkatan kualitas dan kemampuan mahasiswa dapat
dilakukan dengan mudah, yakni dengan memanfaatkan internet sebagai lahan untuk mengakses ilmu
pengetahuan seluas-luasnya. Upaya ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sebagai media dalam proses pembelajaran pada Lembaga Pendidikan (Universitas).
Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan dapat dimaknai dalam
tiga paradigma, yaitu (1) Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) sebagai alat atau berupa produk
teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan, (2) Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) sebagai
konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (TIK) sebagai program aplikasi atau alat bantu untuk manajemen pendidikan
yang efektif dan efisien. Ketiga paradigma tersebut disinergikan dalam sebuah kerangka sumberdaya
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang secara khusus diposisikan dan diarahkan untuk mencapai
visi dan misi pendidikan di Indonesia.
Sedangkan dalam dunia pendidikan di Indonesia itu sendiri, ada beberapa alasan problematik yang
melatar belakangi pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yaitu: (1)
meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang, (2) mengatasi kesenjangan layanan pendidikan akibat
kondisi geografis yang mana jika diabaikan akan menimbulkan disparitas mutu layanan, (3) perubahan
sosio-budaya masyarakat yang bergerak dinamis, dan (4) memupuk rasa nasionalisme untuk menjaga
kesatuan dan persatuan bangsa. Dalam dunia pendidikan media pembelajaran dapat
memanfaatkan
beberapa media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, chatting, e-library dan e-book.
Interaksi antara dosen dan mahasiswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga
dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Demikian pula mahasiswa dapat memperoleh
informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan
menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut
“cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan
internet.
Perubahan tersebut disebabkan oleh karakteristik pesarta didik saat ini. Jika dimasa lalu, pendidikan
terpusat pada peran dosen sebagai tutor (teacher – controlled), namun sekarang lebih menekankan pada
mahasiswa diarahkan (student-directed), dimana peserta didik diharapkan lebih aktif dan turut
bertanggungjawab dalam menyiapkan proses pembelajaran.
Selanjutnya dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Universitas Darwan Ali
unit Kuala Pembuang masih dirasa belum terpenuhi sarana dan prasarana serta kelengkapan untuk
memudahkan dosen dalam memberikan materi pembelajaran. Sedangkan untuk mewujudkan mutu
pendidikan ada tiga hal yang harus diwujudkan, yaitu: 1. Peserta didik dan dosen harus memiliki akses
teknologi digital di dalam lingkungan lembaga pendidikan. 2. Adanya sarana dan prasarana teknologi
informasi dan komunikasi guna menunjang dan memudahakan proses pembelajaran. 3. Dosen harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan media-media pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komuniksai untuk membantu mahasiswa agar mencapai standar akademik dan
mengembangkan potensinya
2. KERANGKA TEORI
Kerangka Teori merupakan suatu model yang mererangkan bagaimana hubungan suatu factor –
factor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Arti teori merupakan suatu kumpulan
proposisi umum yang saling berkaitan dan akan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang akan timbul
antara variabel yang di observasi.
2.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi memikili arti tersendiri yaitu, Teknologi Informasi
adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi yang di maksud adalah penggunaan seperangkat komputer untuk mengolah data, system
jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan,
dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi
informasi bagi dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk
menyiarkan program pendidikan. Teknologi informasi dan komunikkasi (TIK) juga memainkan peran
penting dalam menunjang tiga pilar kebijakan pendidikan nasional, yaitu:(1) perluasan dan pemerataan
akses; (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas dan
citra publik pendidikan, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, akuntabel, murah, merata dan
terjangkau rakyat banyak.
Sedangkan Menurut Puskur Diknas Indonesia, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mencakup
dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
1. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah
suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah:
1. Menyadarkan akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang terus
berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi.Memotivasi
kemampuan agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari
secara mandiri dan lebih percaya diri.
2. Mengembangkan kompetensi dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan
sehari hari.
3. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong agar lebih terampil
dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
4. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab
dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran, bekerja, dan
pemecahan masalah sehari hari.
Penerapannya di lingkungan pendidikan atau pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) mencakup perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi dan
infrastruktur yang fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi dalam sistem pendidikan.
Pemahaman mengenai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak lagi hanya sebatas pada halhal yang canggih (sophisticated), seperti komputer dan internet, tetapi juga mencakup yang konvensional,
seperti bahan cetakan, kaset audio, Overhead Transparancy (OHT) atau Overhead Projector (OHP),
bingkai suara (sound slides) dan LCD Proyektor. Namun teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
tersebut dapat digunakan sebagai sarana dan prasarana penunjang dalam proses belajar mengajar di
lembaga pendidikan guna memberikan kemudahan bagi seorang pendidik maupun peserta didik yang
manfaatnya dapat dirasakan langsung.
2.2 Kemudahan Bekerja
Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kemudahan di artikan sebagai suatu keadaan yang mudah
atau sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar usaha atau kegiatan. Kemudian arti bekerja dalam
kamus besar bahasa indonesua (KBBI) adalah melakukan suatu pekerjaan, baik sacara bersama – sama maupun
sendiri – sendiri. Sedangkan menurut Malayu Hasibuan (2006:41) kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan
mental yang dilakukan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan.
Kemudahan bekerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu
memiliki tingkat kemudahan bekerja yang berbeda – beda sesuai dengan kemampuan dan bidang
pekerjaannya.
2.3 Peningkatan Kinerja Dosen
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Bambang
Kusriyanto dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9), “Kinerja adalah perbandingan hasil yang
dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam)”.
Selanjutnya menurut Faustino Cardosa Gomes dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9)
mengemukakan bahwa: “Definisi kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering
dihubungkan dengan produktivitas”.
Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia (SDM) adalah prestasi
kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia (SDM)
per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
3. METODE PENELITIAN
Dalam rancangan penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian
kualitatif. Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Administrasi mengatakan
bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel atau lebih
(independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel
yang lain” (Sugiyono, 2002: 11). Menurut Sukardi, mengatakan bahwa: “Penelitian deskriptif merupakan
metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa
adanya”.
Sumber data merupakan tempat atau obyek ataupun subyek yang menjadi sumber informasi untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Sumber data penelitian yang di gunakan pada
penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diambil dari lapangan yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara) pada saat melaksanakan penelitian. Dalam penelitian Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Universitas Darwan Ali (UNDA), sumber data
primer dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel Data Primer
No
Sumber Data Primer
Jumlah
1
Dosen
5 Orang
2
Mahasiswa
5 Orang
Jumlah
10 Orang
Sumber Data: Universitas Darwan Ali unit Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan tahun 2013
Jadi, sumber data primer yaitu orang-orang atau pegawai yang menjadi pemberi informasi atau
narasumber yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi
sumber data primer yaitu beberapa dosen di Universitas Darwan Ali unit kuala pembuang dan
mahasiswa yang menjadi tolak ukurnya (lihat tabel diatas).
2.
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh instansi terkait dan atau pihak lain) dalam bentuk dokumentasi
arsip, dan laporan-laporan yang berhubungan dengan masalah-masalah penelitian.
3.1 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang dipergunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dalam penelitian dan merupakan faktor yang sangat menentukan. Menurut Sugiyono
mengungkapkan bahwa “Pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan
observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi…” (Sugiyono, 2005: 63). Hal
ini akan diuraikan sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara
cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada
desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau
kondisi yang ada di lapangan.
Kemudian metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang situasi dan kondisi secara
universial dari obyek penelitian, yakni letak geografis atau lokasi universitas, struktur organisasi dan
peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Universitas Darwan Ali (UNDA).
b.
Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melalui tanya – jawab langsung antara peneliti
dengan informan yang ditujukan untuk mendapatkan data
berupa keterangan atau pendapat yang
kompeten.
Dalam penelitian ini peneliti mengadakan wawancara dengan informan, yaitu orang – orang yang
dianggap sangat potensial atau dalam arti oarng tersebut banyak memiliki informasi mengenai masalah
yang diteliti. Yang menjadi informan utama atau obyek wawancara adalah dosen di Universitas Darwan
Ali (UNDA).
c.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah sumber data yang berupa catatan atau dokumen yang tersedia. Hal ini sejalan
dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan bahwa: “Dokumentasi dari asal kata dokumen
yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya” (Suharsimi Arikunto, 2002: 135).
Dokumentasi disini digunakan peneliti yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan
mendokumentasikan buku-buku atau dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dokumen adalah catatan-catatan penting dari suatu peristiwa atau
seseorang yang digunakan sebagai bukti keterangan yang dapat berupa foto, catatan biografi dan dokumen
- dokumen lain yang ada hubungannya dengan penelitian.
3.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga data yang diperoleh mudah diolah.
Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan harus diutamakan dalam penelitian kualitatif. Karena
dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama yang melakukan pengamatan terhadap
objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi pada kemudahan dalam bekerja dan peningkatan kinerja dosen di universitas darwan ali unit
kuala pembuang. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono yang menyatakan bahwa:
“Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah
fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian
sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan melali observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun kelapangan sendiri, baik pada grand
tour question, tahap fokused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat
kesimpulan” (Sugiyono, 2005:61).
Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Pedoman Wawancara berisi “Tentang rincian penelitian yang biasa dituangkan dalam bentuk daftar
pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik” (Riduwan, 2005: 74).
2. Catatan Anekdot atau catatan lapangan adalah “Catatan peneliti segala sesuatu yang terjadi pada
saat pengamatan berlangsung peristiwa atau sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan
singkat tanpa harus menuruti aturan tertentu” (Riduwan, 2005: 76).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam instrumen penelitian selain peneliti itu sendiri yang
terjun langsung dan terlibat di lapangan, juga menggunakan instrumen/ alat berupa pedoman wawancara
dan catatan anekdot sebagai alat untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dari lapangan
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menetapkan secara sistematis dari catatan hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi. Menurut Matthew B. Miles dan H Michael Huberman dalam bukunya
Analisis Data Kualitatif, menjelaskan hal-hal apa yang terdapat dalam analisis kualitatif yaitu :
a. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabsahan dan
transpormasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data
bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis karena reduksi data merupakan bagian dari analisis
data. Reduksi data juga merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa
hingga kesimpulan – kesimpulan finalnya dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasi.
b. Penyajian data
Penyajian data termasuk dalam teknik analisis data. Karena penyajian data sebagai sekumpulan
informasi tersusun yang akan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Dengan demikian maka akan dapat dipahami apa ynag sedang terjadi dan
apa yang harus dilakukan. Lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan atasa
pemahaman yang didapat dari penyajian – penyajian data tersebut.
c. Menarik Kesimpulan atau verifikasi
Menarik Kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan paling penting dalam analisis data
kualitatif. Karena kesimpulan final, mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir,
tergantung pada besarnya kumpulan –kumplan catatan lapangan, penarikan kesimpulan hanyalah
sebagian dari suatu kegiantan konfigurasi yang utuh. Komponen – komponen analisis data dapat
digambarkan dalam bagan berikut ini :
Pengumpulan
Data
Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulankesimpulan :
Penarikan / verifikasi
Gambar Komponen Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus
menurus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi menjadi
gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkain kegiatan analisis yang saling susul menyusul.
3.4 Teknik Pengecekan Kevalidan Data
Agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan maka diperlukan pengecekan data apakah data
yang disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik keabsahan atau kevalidan data, antara lain:
1.
Triangulasi
Triangulasi adalah dimana peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dan melakukan
pengecekan dari berbagai sumber, orang, waktu, tempat yang berbeda. Hal ini sejalan dengan pendapat
Sugiyono yang menyatakan bahwa “Triangulasi dalam pengujian krebilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu” (Sugiyono, 2005:125).
2.
Member Check
Member chek adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti dari pemberi data. Menurut
Sugiyono “Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data”
(Sugiyono, 2005:129). Tujuan member check adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan
dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.
Dalam pelaksanaan member chek dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai atau setelah
mendapat suatu temuan atau kesimpulan pelaksanaan berupa peneliti datang langsung kepada narasumber
atau pemberi data. Untuk melakukan pembuktian bersama tentang seluruh data yang diperoleh peneliti.
4 HASIL PENELITIAN
1.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Memberikan Kemudahan Bekerja
Bagi Dosen
Dapat dijelaskan bahwa pemanfaatan teknologi informsai dan komunikasi (TIK) benar – benar
sangat memberi kemudahan kepada dosen Universitas Darwan Ali (UNDA) dalam aktivitas kerja sehari –
hari. Salah satu medianya teknologi informsai dan komunikasi (TIK) ialah LCD projctor yang digunakan
untuk proses belajar mengajar, komputer atau laptop yang digunakan untuk mengerjakan atau
menyelesaikan tugas dan kewajiban dosen serta internet yang di gunakan untuk mencari bahan kajian
penelitian, bahan ajar dan mencari informasi tentang sumber – sumber ilmu para ahli.
Secara
umum,
intervensi teknologi informsai dan komunikasi (TIK)
mengajar dapat dikelompokkan menjadi
dalam proses belajar
dua: komplementer dan substitusi.
Yang
pertama
mengandaikan bahwa cara belajar mengajar dengan pertemuan tatap-muka masih berjalan tetapi ditambah
dengan model interaksi dengan bantuan teknologi informsai dan komunikasi (TIK). Sedang yang kedua
sebagian besar proses belajar mengajar dilakukan dengan bantuan teknologi informsai dan komunikasi
(TIK). Saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga telah memfasilitasi pemanfaatan teknologi
informsai dan komunikasi (TIK), sebagai substitusi proses belajar mengajar konvensional.
2.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Penigkatan Kinerja Dosen
Dosen di lingkungan Universitas Darwan Ali (UNDA) mengalami peningkatan kinerjanya setelah
memanfaatan teknologi informsai dan komunikasi (TIK) dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas tugas dan tanggung jawabnya sebagai dosen, seperti tepat waktu dalam pengumpulan nilai- nilai
mahasiswa ke prodi, kemudian kehadiran dosen dalam mengajar juga ada peningkatan setelah
memanfaatkan teknologi informsai dan komunikasi (TIK) walaupun dalam mengajar atau menyampaikan
materi ke mahasiswa tidak bertatap muka secara langsung dengan mahasiswa, akan tetapi menggunakan
media peralatan teknologi informsai dan komunikasi (TIK) yaitu media teleconference.
Kemudian dengan Beban kerja dosen
mencakup kegiatan pokok
yaitu
merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melaksanakan evaluasi pembelajaran, membimbing dan
melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan serta melakukan pengabdian pada masyarakat.
Beban kerja sekurang–kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) satuan kredit semester (SKS) dan
sebanyak banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit semester. Dengan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) juga meningkatkan kinerja dosen dalam pertukaran informasi dan kerja sama dalam
berbagai bidang, walaupun jarak terpisah oleh jarak yang jauh.
3.
Faktor Pendukung dan Kendala Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Faktor pendukung dan beberapa kendala – kendala yang dihadapi dalam kegiatan pemanfaatan
teknologi
informsai
dan
komunikasi
(TIK)
yaitu
:
a. Faktor Pendukung
Tersedianya peralatan atau faslitas teknologi informsai dan komunikasi (TIK) pada Universitas
Darwan Ali bertujuan untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar di kampus, sehingga proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan Universitas Darwan Ali perlunya
pendukung pemanfaatan teknologi informsai dan komunikasi (TIK) yang sesuai kebutuhan untuk
menunjang kegiatan akademik dan proses belajar mengajar di Universitas Darwan Ali (UNDA).
b. Kendala – kendala yang dihadapi
Dalam pemanfaatan teknologi informsai dan komunikasi (TIK) di Universitas Darwan Ali masih
banyak kendala – kendala yang di hadapi. Kendala – kendala tersebut yaitu :
1. Masih kurangnya infrastruktur dan mahalnya biaya pengadaan serta penggunaan fasilitas
teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
2. Masih digunakannya fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berupa multimedia
yang kurang update,
3. Kurang memadainya sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
4. Tidak ada aloksi dana khusus untuk perawatan terhadap sarana dan prasarana teknologi
informasi dan komunikasi (TIK),
5. Masih kurangnya unsur manajemen yang di laksanakan dalam pengelolaan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK),
6. Kurangnya perencanaan dalam pengadaan peralatan atau perlengkapan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji dan Sri Suryati. 1995. Perilaku Keorganisasian, Cetakan Pertama. Jakarta: Dunia Pustaka
Jaya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek, Edisi V. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
As’ad, Moch. 1998. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.
Cascio, W.F. 1998. Applied Psychology in Personel Management. Third edition. New Jersey : Prestice
Hill, Inc.
Departemen Pendidikan Nasional. Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
Dosen. Bandung: Fokusmedia 2005
Gomes, Foustino Cardoso. 2000. manajemen personalia dan sumber daya manusia, edisi kedua.
Yogyakarta: Andy Offset.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian untuk penulisan Skripsi dan Tesis, edisi revisi. Jakarta :
Penerbit PPM.
Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Miles , M.B. & Huberman, A.M. 1984. Qualitative data analysis , Asourcebook of new method. Bevelly
hills, CA : sage.
Moleong. 1990. Metodologi Pendidikan Kualitattif. Bandung : Remaja Pustaka Karya.
Notoadmojo. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Cahaya Ilmu.
Prabu, A.A Anwar. Mangkunegara. 2005. Perilaku Konsumen. Bandung: PT. Refika Aditama.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah untuk Guru-guru dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rosenberg. 2001. Pemanfaatan Multimedia dalam Pendidikan. New york : Addison Wesley Longman.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju.
Sisdiknas. 2005. Himpunan Peraturan Per Undang – Undangan Guru dan Dosen. Bandung: Fokus Media.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Werther,William B dan Davis,Keith.1996.Human Resources and Personnel Management.New
York:McGraw-Hill.
Yanto D. 2008. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Nidya Pustaka.
Download