Uploaded by common.user151465

Pancasila sebagai Ideologi Dunia: Analisis Konsep dan Relevansi Global

advertisement
PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI DUNIA
DOSEN PENGAMPU:
Maulana, M.E.
Disusun Oleh:
Muhammad Yudhistira Ananda
(202534003)
Fadhlulrrahman
(202534005)
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTANAH NAHRASIYAH LHOKSEUMAWE
TAHUN 2025 M / 1447 H
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas kelompok untuk memenuhi salah satu syarat dalam ”Pendidikan
Pancasila”, dengan judul " Pancasila Sebagai Idiologi Dunia".
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi perbaikan di masa
yang akan datang.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini, terutama kepada bapak Maulana, M.E. serta rekan-rekanyang
turut memberikan dukungan dan masukan yang berharga.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan tambahan bagi membaca
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang telah diberikan kepada kami, yakni oleh
bapak Maulana pada mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan. Makalah ini diberi judul
“Pancasila Sebagai Idiologi Dunia” Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dalam memahami “Pancasila Sebagai Idiologi Dunia”
Lhokseumawe, 15 September 2025
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1
LATAR BELAKANG................................................................................................ 1
1.2
RUMUS MASALAH ................................................................................................ 1
1.3
TUJUAN PENULISAAN ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAAN ................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Pancasila Dan Ideologi Dunia.................................................................... 2
2.1.1 Pancasila ............................................................................................................. 2
2.1.2 Ideologi .............................................................................................................. 3
2.1.3. Ideologi di Dunia ............................................................................................... 4
1. Ideologi Liberalis ............................................................................................... 4
2. Ideologi Komunis ............................................................................................... 5
3. Ideologi Pancasila............................................................................................... 5
2.2 Landasan Historis dan Filosofi ..................................................................................... 8
2.3 Relevansi Pancasila dalam Konteks Global .................................................................. 9
2.4 Potensi Pancasila sebagai Alternatif Idiologi Dunia .................................................... 9
2.4.1 Ketahanan Ideologi Pancasila ............................................................................. 10
2.4.2 Implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi .......................................... 10
2.5 Pembandingan Ideologi Pancasila Liberalisme dan Komunisme ................................ 11
1) Ideologi Pancasila............................................................................................... 11
2) Ideologi Liberalisme........................................................................................... 11
2.6 Keunggulan Ideologi Pancasila Dibandingkan dengan Ideologi Bangsa Lain ............ 12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pada abad ke-21 tengah menyaksikan suatu gelombang krisis ideologi (politik)
yang berlangsung begitu masif. Krisis ini mula-mula terjadi di negara-negara yang menjadi
episentrum pergulatan ideologi besar dunia, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Krisis terus
menyebar ke seantero jagat. Kapitalisme, liberalisme, sosialisme dan komunisme sebagai
representasi ideologi besar dunia kini mulai disangsikan. Terbukti, ideologi-ideologi
tersebut gagal merespons dinamika perkembangan dan kebutuhan umat manusia dewasa ini.
Pancasila sebagai produk dari sintesis kreatif para perumusnya akan mampu menjadi
solusi di tengah krisis yang melanda ideologi politik dunia hari ini. Tanpa melebih-lebihkan
relevansi Pancasila saat ini, “ideologi terbuka” ini selayaknya menjadi penawar terbaik dari
berbagai konsep “jalan tengah” mana pun.1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dan makna Pancasila sebagai ideologi?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa Indonesia?
3. Apa saja nilai-nilai universal yang terkandung dalam Pancasila sehingga berpotensi
menjadi ideologi dunia?
1.3 Tujuan Penulisaan
1. Menjelaskan pengertian dan makna Pancasila sebagai ideologi
2. Mengkaji nilai-nilai universal yang terkandung dalam Pancasila yang memungkinkan
diterima secara global.
3. Menganalisis relevansi Pancasila dalam menghadapi tantangan dunia modern seperti
krisis moral, intoleransi, dan ketidakadilan sosial.
Lihat Misrawi, Zuhairi. Pancasila Rumah Kita: Perspektif Islam tentang Ideologi Negara. Jakarta: Penerbit
Kompas, 2014, hlm. 15.
1
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila Dan Ideologi Dunia
Dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila, yang memiliki
peran yang sangat penting dalam menentukan arah tujuan dan pembentukan negara.
Artikel ini membahas tentang pengertian Pancasila, hakikat sila-sila Pancasila, dan
kedudukannya sebagai ideologi bagi bangsa Indonesia yang menjelaskan nilai-nilai
universal. Pancasila sebagai ideologi memiliki karakteristik yang dinamis dan inklusif
sehingga memungkinkannya beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa
kehilangan hakikatnya, serta mampu mengakomodasi keberagaman budaya dan nilainilai yang ada di Indonesia. Artikel ini juga membahas tentang perbandingan Pancasila
dengan beberapa ideologi lain, seperti liberalisme, sosialisme, fasisme, dan
konservatisme, untuk menunjukkan bagaimana Pancasila mengintegrasikan unsurunsur terbaik dari berbagai sistem pemikiran dunia. Dengan demikian, fungsi Pancasila
bukan hanya sebagai dasar negara, Pancasila juga merupakan ideologi yang relevan
dalam menghadapi tantangan politik, ekonomi, dan sosial di berbagai level.2
2.1.1 Pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti
dasar,sendiri ,asas, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan demikian
pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku
yang penting dan baik. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Soekarno, Pidato Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945, dalam Soekarno, Revolusi Indonesia (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1991), hlm. 45.
2
2
Seorang ahli menyatakan bahwa makna Pancasila sebagai ideologi adalah
tatanan nilai yang didapatkan melalui proses panjang dan kristalisasi nilai dasar yang
tercermin dari bangsa. Oleh karena itu, kelima dasar tersebut harus diresapi maknanya
secara utuh dan diimplementasikan dengan benar.
2.1.2 Ideologi
Secara etimologi, ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan,
konsep, buah pikiran, dan “logos” artinya ilmu. Kata idea berasal dari kata Yunani,
eidos yang artinya bentuk. Selain itu, ada kata idean yang artinya melihat, maka secara
harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (science of ideas) atau ajaran
tentang pengertian-pengertian dasar.
Kata ideologi berasal dari Bahasa Yunani “idea” dan “logos”. Idea mengandung
arti mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun kata logos mengandung arti
gagasan, pengertian, kata, dan ilmu. jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan,
pemahaman-pemahaman, pendapat- pendapat, atau pengalaman-pengalaman. Istilah
ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757-1836), seorang ahli filsafat
Prancis. menurutnya, ideologi merupakan cabang filsafat yang disebut science de ideas
( sains tentang ide ). Pada tahun 1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang
pikiran manusia, yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan.
Dengan begitu, pada awal kemunculannya, ideologi berarti ilmu tentang terjadinya
cita-cita, gagasan, dan buah pikiran. Dalam Perkembangan Ideologi didefinisikan
sebagai berikut :
1. Menurut Descartes, ideologi adalah inti dari semua pikiran manusia
2. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki
oleh penguasa.
3. Menurut Thomas Hobbes, Ideologi adalah seluruh cara untuk melindungi kekuasaan
pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
4. Menurut Francis Bacon, ideologi adalah paduan atau gabungan pemikiran mendasar
dari suatu konsep
5. Menurut Karl Marx, ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat.
3
Berdasarkan Uraian tersebut dapat di simpulkan :
1. Nilai yang menentukan seluruh hidup manusia
2. Gagasan yang diatur dengan baik tentang manusia dan kehidupannya
3. kesepakatan bersama yang membuat nilai dasar masyarakat dalam suatu negara
4. Pembangkit kesadaran masyarakat akan kemerdekaan melawan penjajah
5. Gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai dari suatu bangsa
serta dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman
hidup suatu bangsa
Ideologi juga menjadi gambaran – gambaran sebagai berikut :
1. sejauh mana masyarakat berhasil memahami dirinya sendiri
2. Lukisan tentang kemampuannya memberikan harapan kepada berbagai
kelompok atau golongan yang ada pada masyarakat untuk mempunyai
kehidupan bersama secara lebih baik dan untuk membangun masa depan yang
lebih cerah.
3. Kemampuan mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan
dan perkembangan Masyarakat
Mengapa ideologi perlu dimiliki setiap negara? karena ideologi digunakan negara
sebagai landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian kejadiannya
dalam alam sekitarnya. Ideologi membantu suatu negara dalam membuka wawasan
yang memberikan makna dan menunjukkan tujuan dalam kehidupan bernegara. Selain
itu, ideologi juga berguna sebagai bekal dan jalan suatu negara untuk menemukan
identitasnya. Ideologi merupakan sebuah kekuatan yang mampu menyemangati dan
mendorong negara untuk melakukan kegiatannya dan mencapai tujuan negara.
2.1.3. Ideologi di Dunia
Di dunia ini tedapat tiga jenis ideologi, yakni ideologi Liberalis, ideologi,
komunis, dan ideologi pancasila.
1. Ideologi Liberalis
Ideologi Liberalis adalah suatu ajaran yang diyakini kebenarannya untuk
mengatur tingkah laku yang menoniolkan kebebasan individu. Ciri-ciri ideologi
liberalis, antara lain sebagai berikut:
4
•
Bidang ideologi : Menerapkan paham sekuler
•
Bidang politik : Dikenal adanya partai oposisi
•
Bidang ekonomi : Sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan kepada
perseorangan.
•
Bidang sosial budaya : Anggota masyarakat cenderung individualis.
2. Ideologi Komunis
Ideologi komunis adalah suatu ajaran yang didasarkan atas paham sama rata sama
rasa dan telah diyakini kebenarannya. Ciri-ciri ideologi komunis, adalah sebagai
berikut:
•
Bidang politik : politik bersifat tertutup hanya ada satu partai yang berkuasa
yaitu partai komunis, rakyat hanya sebagai objek negara.
•
Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi
etatisme.
•
Bidang sosial budaya : tidak percaya adanya Tuhan, masyarakat hanya
mengenal satu kelas sosial.
3. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila adalah suatu ajaran yang tersusun sistematis dan diyakini
kebenarannya karena didasarkan atas nllal-nilai Pancasila, Ciri-ciri ideologi Pancasila,
antara lain sebagai berikut
•
Bidang politik : politlk berdasarkan demokrasi Pancasila.
•
Bidang ekonomi: system ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan
bagi seluruh rakyat.
•
Bidang sosial budaya: pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
Biasanya ide ini merupakan gagasan dari kelompok mayoritas yang ada di dalam
sebuah wilayah atau kawasan saja. tujuan dari adanya ideology ini adalah menawarkan
sesuatu yang baru pada negara supaya dapat membuat perubahan dari sistem tatanan
negara menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.
5
Berikut ini ada beberapa macam ideologi di dunia yang perlu ketahui , adalah
sebagai berikut:
1. Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal
dari kata dalam bahasa latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara,
mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbedabeda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbedabeda pula.Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang
lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo
ante.
2. Komunis
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal dan
sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut Penganut
faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada
Februari 1848 teori mengenai
21
komunis sebuah analisis pendekatan kepada
perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian
pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.Negara
yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan
Laos.
3. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik
yang utama.Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua. Benua amerika:
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras,
Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba,
Bahamas, Republik Dominika,
6
4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar- besarnya. Negara
yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis,
dan Perancis.
5. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan
absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga
otoriter sangat kentara.Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari
bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu
tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat
tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.Negara
yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman
6. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara
kemakmuran dengan usaha kolektif
yang
produktif
dan
membatasi
milik
perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan
ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Negara yang menganut
paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk
negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga- lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan. Secara spesifik
pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan
pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas 7sebagai pihak yang
superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik
maupun privat).
7
8. Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan
prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal
perjuangan pembebasan atas daerah di mandat Britania atas Palestina kemudian
menyebar akan tetapi di sejumlah negara-negara dalam pratiknya telah mencair
dengan gerakan sekularisasi.
9. Demokrasi Kriten
Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan
prinsip-prinsip agama Kristen ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada
awal abad kesembilanbelas di Eropa, pengaruh di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi
dalam pratiknya di sejumlah negara-negara telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
10. Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering
disebut sebagai kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal
dari gerakan Sosialisme
2.2 Landasan Historis dan Filosofi
Landasan historis Pancasila adalah dasar yang bersumber dari perjalanan sejarah
bangsa Indonesia, terutama masa perjuangan kemerdekaan dan perumusan dasar
negara. Pancasila lahir dalam konteks pergerakan nasional dan upaya bangsa Indonesia
mencari identitas dan dasar yang mampu menyatukan keberagaman suku, agama,
budaya, dan pandangan politik di Indonesia. Proses historis ini meliputi peristiwa
penting seperti sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) pada tahun 1945, di mana Soekarno mengemukakan gagasan dasar negara
yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Landasan historis ini menunjukkan bahwa
Pancasila bukanlah ide yang muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil proses dialektika
sejarah yang panjang.
Landasan filosofis Pancasila merupakan dasar pemikiran atau nilai-nilai
universal yang menjadi fondasi bagi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Landasan ini berisi nilai-nilai fundamental yang bersifat mendasar dan abadi, seperti
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Landasan filosofis
menjelaskan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar dasar negara formal, tetapi juga
sebagai pandangan hidup dan pedoman moral yang menjadi pegangan dalam kehidupan
8
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Filosofi Pancasila mengandung prinsipprinsip yang mencerminkan kearifan lokal sekaligus nilai-nilai universal yang dapat
diterima oleh berbagai kelompok masyarakat.
2.3 Relevansi Pancasila dalam Konteks Global
Artikel ini membahas tentang globalisasi yang meniadakan perbatasan fisik
antara negaranegara di dunia sehingga dianggap sebagai variabel perubahan sosial
masyarakat diberbagai bidang. Salah satu isu yang penting terkait globalisasi adalah
apakah globalisasi berhubungan dengan halhal yang khas dari sebuah kelompok yakni
nilai kelompok yang dominan dan mempunyai keunggulan dalam beragam aspek
kehidupan. Masyarakat Indonesia mempunyai nilai khas yakni Pancasila. Metode
kajian menggunakan analisis korelasi pearson untuk menguji dua signifikansi dua
variabel, mengetahui kuat lemah hubungan, dan mengetahui besar retribusi serta untuk
menjelaskan derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel
terikat (dependent). Kajian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara nilai yang
terumuskan dalam Pancasila dan dikorelasikan dengan identitas global. Hasil yang
didapat adalah semakin tinggi skor nilai Pancasila semakin tinggi pula skor identitas
global individu. Hal ini terjadi pada semua nilai Pancasila. Hasil ini dapat menjadi
penanda bahwa nilai Pancasila relevan bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi
globalisasi.
2.4 Potensi Pancasila sebagai Alternatif Idiologi Dunia
Diperlukan paling tidak tiga pendekatan agar aspek realitas dan idealitas dari
ideologi dan konstitusi dapat dipahami secara komprehensif, yaitu: Konteks
kesejarahan (bagaimana nilai-nilai luhur bangsa tumbuh dan mengkristal sebagai suatu
pandangan hidup); Etika moral dan Politik, yaitu memposisikan Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup yang dinamis, khususnya penyelengara negara; dan
Perubahan zaman, bagaimana Pancasila dapat terus menjadi sumber inspirasi dalam
menghadapi masa kini dan mendatang.
Dengan perubahan zaman, Pancasila dapat menjadi lahan inspirasi
pengembangan dengan tetap mengakomodir kearifan lokal yang baik. Pancasila sebagai
pendidikan pekerti masyarakat disampaikan dan diajarkan agar bagaimana nilainilai
9
Pancasila bisa diaktualisasikan dalam kehidupan seharihari. Hal ini sangat erat
kaitannya dengan wawasan/pikiran progresif dalam kepemimpinan di level manapun,
sehingga setiap pengambilan keputusan dapat mengakomodir nilai–nilai Pancasila.
Para pimpinan dengan kemampuan sangat banyak dapat ditemukan, namun pimpinan
dengan karakter dan pemikiran yang sesuai nilai Pancasila itu luar biasa
3
2.4.1 Ketahanan Ideologi Pancasila
Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era
globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendisendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa.
Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam
menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa.
Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru.
Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi
luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah
terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada
menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial
yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia
juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
generasi muda di tengah arus globalisasi.
2.4.2 Implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi
Pada kesempatan tersebut Dave juga memberikan rekomendasi implementasi
nilai-nilai Pancasila di era globalisasi. Pertama, dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat.
Membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan/atau pembelajaran
berkesinambungan yang berkelanjutan di semua lini dan wilayah. Pancasila di masa
mendatang akan mempertahankan otoritas negara dan penegakan hukum serta menjadi
pelindung hak-hak dasar warga negara sebagai manusia. Oleh karena itu, sangat penting
untuk menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat
merusak dan mengajak siswa untuk mempertahankan identitas bangsa serta
meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa. Representasi sosial tentang
Pancasila yang dimaksud adalah kerangka acuan nilai bernegara dan berbangsa yang
3
Ahmad Syafii Maarif, Membumikan Pancasila dalam Kehidupan Bangsa (Yogyakarta: Mizan, 2019), 87.
10
menjadi identitas Bangsa Indonesia. Hamdi menjelaskan bahwa jika Pancasila menjadi
acuan, maka implementasi nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah terlihat dalam praktik
bernegara, misalnya saat pengambilan kebijakan-kebijakan politik. Selanjutnya Hamdi
menjelaskan bahwa terlihat Pancasila bisa memberikan solusi di tengah adanya
beragam ideologi seperti sosialis dan liberal serta di tengah usaha politik identitas oleh
agama, etnik, dan kepentingan.
2.5 Pembandingan Ideologi Pancasila Liberalisme dan Komunisme
1) Ideologi Pancasila
•
Demokrasi Pancasila hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan
keberadaban individu dan Masyarakat
•
Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli, yang merugikan rakyat
•
Bebas Memilih sala satu agama
•
Agama harus menjiwai dalam kehidupan Masyarakat berbangsa dan bernegara
•
Individu diakui keberadaannya dan Masyarakat diakui keberadaannya
•
Idividu akan punya arti apabila hidup ditengah Masyarakat
•
Keselarasan, keseimbangan dan
keserasian
dalam setiap aspek
kehidupan
2) Ideologi Liberalisme
•
Demokrasi Liberal, hukum untuk melindungi individu dalam politik
memintingkan individu
•
Peran negara kecil
•
Swasta mendominasi
•
Kapitalisme, Monopolisme
•
Persaingan Bebas
•
Agama urusan pribadi
•
Bebas beragama, bebas memilih Agama
•
Bebas tidak beragama
•
Individu lebih penting dari Masyarakat
•
Masyarakat diabdikan bagi individu
•
Penghargaan atas HAM
•
Demokrasi
•
Negara hukum
11
3) Ideologi Komunis
•
Demokrasi Rakyat
•
Berkuasa mutlak satu parpol
•
Hukum untuk melanggengkan Komunis
•
Peran negara dominan
•
Demi kolektivitas berarti demi negara
•
Monopoli negara
•
Agama candu Masyarakat
•
Agama harus dijauhkan dari Masyarakat
•
Individu tidak penting
•
Masyarakat tidak penting
•
Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting
•
Atheisme, Dogmatis, Otoriter, dan ingkar HAM
2.6 Keunggulan Ideologi Pancasila Dibandingkan dengan Ideologi Bangsa Lain
Ideologi Pancasila yang dianut oleh Indonesia saat ini memiliki banyak
keunggula. Menurutnurut Soekarno dalam pidatonya di acara peringatan hari kelahiran
pancasila mengatakan bahwa Pancasila memiliki kelebihan dari dua ideologi besar yang
pernah ada dan berkembang di Indonesia namun idiologi pancasila adalah yang paling
sempurna yakni komunis dan sosialis. Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter
utama sebagai ideologi nasional. Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali
dan dirumuskan untuk kepentingan membangun negara bangsa Indonesia.Bukti bahwa
ideologi pancasila lebih baik dari dua ideologi itu karena Pancasila memuat pokokpokok pikiran sedemikian rupa :
1. Pertama, sila Ketuhanan memuat pokok-pokok pikiran bahwa manusia
Indonesia menganut berbagai agama, tidak ada larangan untuk mempunyai
agama , ataou berpindah keyakinan juga.
2. Kedua, Nasionalisme Indonesia Bangsa Indonesia tidak menganggap diri lebih
unggul dari bangsa lain. Ia tidak pula berusaha untuk memaksakan
kehendaknya kepada bangsa-bangsa lain.
3. Ketiga, Internasionalisme menghendaki setiap bangsa mempunyai kedudukan
yang sederajat, setiap bangsa menghargai dan menjaga hak-hak semua bangsa.
12
4. Keempat, demokrasi Demokrasi di Indonesia mengenal tiga prinsip: mufakat,
perwakilan, dan musyawarah.
5. Kelima, Keadilan Sosial pada sila ini mengandung arti kemakmuran dan
keadilan sosial yang bukan hanya keadilan dan kemakmuran pada individu saja
tapi Hanya dalam suatu masyarakat yang makmur berlangsung keadilan social.
Ini semua membuktikan bahwa Pancasila :
•
Pancasila memuat nilai-nilai yang Universal atau menyeluruh
•
Pancasila sesuai dengan Hak Asasi Manusia
•
Pancasila sesuai dengan kodrat manusia
•
Pancasila menampung dan memberikan wadah bagi sesama golongan
•
Pancasila merupakan ideologi terbuka
13
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pancasila memiliki posisi yang sangat strategis sebagai dasar negara sekaligus
ideologi bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tetapi juga memiliki keunggulan
dibanding ideologi lain karena bersifat terbuka, inklusif, dan mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.
Jika dibandingkan dengan ideologi lain seperti liberalisme dan komunisme,
Pancasila mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang mendukung keseimbangan antara
kebebasan individu dan kepentingan kolektif, antara spiritualitas dan rasionalitas, serta
antara nilai-nilai nasional dan universal. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai ideologi
yang relevan tidak hanya dalam konteks nasional, tetapi juga dalam menghadapi
tantangan globalisasi.
Dengan demikian, Pancasila tidak sekadar menjadi identitas dan dasar negara
Indonesia, melainkan juga memiliki potensi besar sebagai alternatif ideologi dunia yang
menekankan pada keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan yang beradab.
14
DAFTAR PUSTAKA
1.
Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia
2.
Purwastuti, L. Andriani.2002.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta : UNY Press
3.
https://www.kompasiana.com/nandaudin/keunggulan-ideologipancasila_54f97581a3331191658b4689
4.
http://gamepos.id/pengertian-pancasila-sebagai-ideologi-negara-dan-fungsi-pancasilasebagai-ideologi-negara/
5.
http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dankekuranganidiologi-di.html
6.
http://www.isomwebs.com/2012/makalah-perbandingan-ideologi-pancasila-dankomunis/
15
Download