Uploaded by common.user151292

Konsep, Pengorganisasian & Penyelenggaraan AMPSR di Rumah Sakit

advertisement
Konsep,
Pengorganisasian &
Penyelenggaraan
AMPSR di Rumah Sakit
Sosialisasi Pelacakan Kasus Kematian Ibu dan Bayi Bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
15 Januari 2024
Tujuan Pembelajaran
Lihat & Baca ‘Pedoman nasional AMP-SR, Bab 1 dan 2
Tujuan AMP-SR
Siklus AMP-SR di RS
Struktur Organisasi AMP-SR
Memperkuat komite AMP-SR di RS untuk
mengoptimalkan proses-proses AMP-SR
2
Tujuan AMP-SR
Mengeliminasi kematian ibu dan kematian perinatal yang dapat
dicegah (preventable deaths),
dengan cara
❖ mengumpulkan dan menggunakan data/informasi tentang setiap
kematian ibu dan perinatal,
❖ untuk menyusun intervensi dan,
❖ memantau dampaknya pd sistem Kesehatan
Pelaksanaan AMPSR di RS untuk mendukung upaya penurunan AKI AKB
melalui peningkatan mutu layanan kesehatan ibu bayi dan balita
di internal Rumah Sakit.
3
Mendukung upaya peningkatan
mutu yankes ibu & perinatal, dan
pemantauannya
Mendukung upaya
penguatan administrasi
kependudukan
IDENTIFIKASI
RESPONS
• Diseminasi hasil kajian AMP-SR
• Upaya untuk mengatasi
masalah sesuai dengan
rekomendasi dan
memastikan alokasi
anggaran
• Pemantauan & evaluasi
PENGKAJIAN
4
1
Siklus
AMP-SR
PELAPORAN
• Laporan kematian
3
• Pertemuan pengkajian, termasuk
penyusunan rekomendasi
RS melaksanakan
• Analisis data agregat dan
4 Langkah AMPSR
penyusunan rekomendasi
Mendukung upaya pengukuran
mutu yankes ibu dan perinatal
• Penemuan kasus kematian
maternal/perinatal
• Notifikasi/pemberitahuan
kematian maternal/perinatal
2
maternal/perinatal terverifikasi,
RM & OV untuk tiap kematian
• Laporan rekapitulasi kematian
maternal perinatal & laporan nihil
(bulanan)
• Laporan rekapitulasi triwulan dari
kab/kota ke provinsi dan pusat
Mendukung upaya
pemantauan AKI & AKB
4
Penyelenggaraan AMPSR di Tiap Tingkatan
1. Puskesmas :
❑ Identifikasi dan notifikasi kasus kematian MP di masyarakat
❑ Pengisian Form Otopsi Verbal/OV dan RM (bila kematian di masyarakat/puskesmas)
❑ Mengirimkan Form Daftar Kematian bulanan kepada Dinkes
2. Rumah Sakit :
❑ Pengisian Form Ringkasan Medik/ RM dan notifikasi kasus kematian di MPDN
❑ Melakukan pengkajian kasus kematian rutin
❑ Menyusun rekomendasi hasil pengkajian dan respon di tingkat RS
❑ Mengirimkan Form Daftar Kematian bulanan kepada Dinkes
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :
❑ Verifikasi notifikasi laporan kematian di MPDN dan melakukan pengkajian kasus kematian triwulanan
❑ Menghasilkan rekomendasi AMP-SR dan respons di tingkat kab/kota
❑ Monev laporan kematian kab/kota (monev data, monev program) dan progress respons
4. Dinas Kesehatan Provinsi :
❑ Melakukan pengkajian kasus kematian lintas batas (bila diperlukan)
❑ Melakukan analisis data kematian di level provinsi
❑ Pembinaan dan monev (monev data, monev program) pelaksanaan AMPSR di kab/kota binaan,
5
termasuk evaluasi progress respons
STRUKTUR AMPSR DI TK PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA
Fungsi
Tk Nasional
Tk Provinsi
Tk Kab/Kota
Nama
Pokja AKI/AKB
Komite AMP-SR
Komite AMP-SR
Pelindung
Menkes
Gubernur
Bupati/Walikota
Penanggung
jawab
Dirjen Kesmas (Ketua
Pokja AKI AKB)
Kadinkes Provinsi
Kadinkes Kab/Kota
Sekretariat :
- Koordinator
- Anggota
Sekretaris 1 :
Direktur Mutu Yankes
Sekretaris 2 :
Direktur GiziKIA
Kabid Kesmas, Bidang Kabid Kesmas, Bidang
Yankes
Yankes
Tim Pengkaji
Dokter spesialis, pakar KIA Dokter spesialis, pakar
lainnya sesuai konteks
KIA lainnya sesuai
konteks (tim pengkaji
internal, eksternal)
Dokter spesialis, pakar
KIA lainnya sesuai
konteks (tim pengkaji
internal, eksternal)
6
STRUKTUR AMPSR DI RUMAH SAKIT
KOMITE/POKJA AMPSR RS
Direktur/ Kepala/
Pimpinan
Ketua Komite RS
a. Koordinator : Ditunjuk oleh
Komite Mutu RS
b. Anggota : Anggota Komite
Mutu RS, Komite Medik dan
Rekam Medis RS
a. Tim PONEK RS
b. Pakar lain sesuai
konteks kematian
Idealnya,
anggota pokja terdiri
dari staf yang
beragam yang
memiliki peran dalam
pelayanan dan
perawatan maternal
dan perinatal di
internal RS
PERAN & TUGAS POKJA/KOMITE AMP-SR DI RUMAH SAKIT
Direktur/ Kepala/
Pimpinan
Ketua Komite RS
•
•
•
•
Pelindung
AMPSR
Penanggungjawab
AMPSR
menerbitkan kebijakan
pembentukan komite
kepemimpinan penyelenggaraan AMPSR
mendukung pelaksanaan AMPSR, monitoring
pelaksanaan
Sekretariat AMPSR
Tim Pengkaji
Komite Mutu, Komite
Medik dan Rekam
Medis RS
a. Tim PONEK RS
b. Pakar lain sesuai
konteks kematian
•
•
•
•
•
Koordinasi, fasilitasi pelaksanaan notifikasi kematian,
pelaporan RM
Menyiapkan pelaksanaan pengkajian
Melaksanakan diseminasi rekomendasi hasil
pengkajian
Monitoring progress respons
Pengarsipan dan pendokumentasian hasil pengkajian
Melakukan pengkajian. Empat output
pengkajian :
1. Penyebab kematian dasar menurut
ICD10
2. Status kematian dapat dicegah
3. Modifiabel factors
4. Rekomendasi perbaikan
Penyelenggaraan AMP-SR menjadi
tanggung jawab Sekretariat AMP-SR
Contoh SK Pokja/Komite AMPSR di Rumah Sakit
Contoh SK Pokja/Komite AMPSR di Rumah Sakit
4 LANGKAH AMPSR
11
Mendukung upaya peningkatan
mutu yankes ibu & perinatal, dan
pemantauannya
Mendukung upaya
penguatan administrasi
kependudukan
IDENTIFIKASI
RESPONS
• Diseminasi hasil kajian AMP-SR
• Upaya untuk mengatasi
masalah sesuai dengan
rekomendasi dan
memastikan alokasi
anggaran
• Pemantauan & evaluasi
PENGKAJIAN
4
1
Siklus
AMP-SR
PELAPORAN
• Laporan kematian
3
• Pertemuan pengkajian, termasuk
penyusunan rekomendasi
RS melaksanakan
• Analisis data agregat dan
4 Langkah AMPSR
penyusunan rekomendasi
Mendukung upaya pengukuran
mutu yankes ibu dan perinatal
• Penemuan kasus kematian
maternal/perinatal
• Notifikasi/pemberitahuan
kematian maternal/perinatal
2
maternal/perinatal terverifikasi,
RM & OV untuk tiap kematian
• Laporan rekapitulasi kematian
maternal perinatal & laporan nihil
(bulanan)
• Laporan rekapitulasi triwulan dari
kab/kota ke provinsi dan pusat
Mendukung upaya
pemantauan AKI & AKB
12
LANGKAH 1 :
IDENTIFIKASI DAN NOTIFIKASI
KEMATIAN IBU BAYI
13
Periode proses Pelaporan kematian di RS
Langkah 1 : Identifikasi dan Notifikasi Kematian Ibu Bayi saat ini melalui Aplikasi MPDN (Maternal
Perinatal Death Notification)
Identifikasi
Notifikasi
Verifikasi
Ringkasan
Medik (RM)
Otopsi Verbal
(OV)
Identifikasi apakah
termasuk kematian
maternal dan
perinatal (yang
terjadi di
ruangan/bangsal
RS)
Pemberitahuan
kematian maternal
/ perinatal oleh RS
tempat kematian
terjadi, melalui
MPDN
Verifikasi setiap
kematian yang telah
di notifikasi oleh
sistem (apabila ada
NIK) atau oleh
verifikator Dinkes
kabupaten/kota (bila
tdk memiliki NIK)
Dibuat oleh Fasyankes
tempat meninggal dan
antara (RS & FKTP), untuk
setiap kematian, dan
melaporkan ke komite
AMP-SR Kab/Kota dgn
cara input RM kedalam
MPDN
Puskesmas
melengkapi formulir
OV untuk setiap
kematian
maternal/perinatal dan
melaporkan ke komite
AMP-SR Kab/Kota dgn
cara input OV kedalam
MPDN. RS tidak
membuat OV
0 hari
1 hari
3 hari
7 hari
14 hari
14
Hari
setelah
kelahiran
USIA
0-6 hari 7-27 hari
Stillbirth:
- antepartum: maserasi
-intrapartum
LANGKAH 2 :
PELAPORAN
16
Periode proses Pelaporan kematian di RS
Langkah 2 : Formulir RM Maternal dan RM Perinatal yang telah diisi RS tempat kematian terjadi,
dilaporkan kedalam Aplikasi MPDN (Maternal Perinatal Death Notification)
Sumber data : Rekam Medis
kasus kematian
•
•
•
Formulir RM digunakan untuk mengumpulkan data
Notifikasi
Verifikasi
Identifikasi
tentang
kasus kematian yang
terjadi di Fasilitas Kesehatan (rumah sakit)
Verifikasi setiap
Pemberitahuan
Identifikasi
apakah
Ada 3 jenis:
1. Formulir Ringkasan Medik Maternal
kematian(RMM)
yang telah
kematian maternal
termasuk kematian
2. Formulir Ringkasan Medik Perinatal
(RMP)
di notifikasi
oleh
/ perinatal oleh RS
maternal
dan
sistem (apabila ada
Data yang dikumpulkan:
tempat
kematian
(yang kasus kematian, sejak kedatangan
NIK) atau
oleh
- perinatal
tata laksana
di RS
terjadi,
melalui
terjadimeninggal
di
verifikator Dinkes
sampai
MPDN
-ruangan/bangsal
Riwayat pelayanan kesehatan pada masakabupaten/kota
kehamilan,(bila
tdk memiliki NIK)
RS)
persalinan,
nifas
0 hari
1 hari
3 hari
Ringkasan
Medik (RM)
Otopsi Verbal
(OV)
Dibuat oleh RS tempat
meninggal dan RS
Perantara , untuk setiap
kematian, dan melaporkan
ke komite AMP-SR
Kab/Kota dgn cara input
RM kedalam MPDN
Puskesmas
melengkapi formulir
OV untuk setiap
kematian
maternal/perinatal dan
melaporkan ke komite
AMP-SR Kab/Kota dgn
cara input OV kedalam
MPDN. RS tidak
membuat OV
7 hari
14 hari
17
Formulir AMPSR
Daftar Formulir Dalam AMPSR
Langkah 1 Formulir MAMA-IN
Identifikasi
& Notifikasi Formulir Informasi Kematian Maternal/
Perinatal
Langkah 2
Pelaporan
Formulir Otopsi Verbal Maternal/ Perinatal
Bidan
Desa
PKM/
FKTP
RS
Tim
Pengkaji
MPDN
Mekanisme verifikasi
Fitur Notifikasi
Fitur ZeroReporting
Fitur OV
Formulir Ringkasan Medik & Perantara
Maternal/ Perinatal (termasuk kronologis)
Fitur RM
Formulir Pengkajian Maternal/ Perinatal
Formulir Ringkasan Pengkajian Maternal/
Perinatal
Fitur Pengkajian
LANGKAH 3 :
PENGKAJIAN
19
Tujuan Audit/Pengkajian Kematian di RS
Menentukan faktor
yg berkontribusi
terhadap kejadian
kematian
Untuk menentukan
penyebab dasar
kematian
Faktor yang berkontribusi yang
ditemukan saat pengkajian,
menjadi dasar dalam
menyusun rekomendasi
Output/Luaran Kegiatan Audit/Pengkajian Kematian
1
Didapatnya
Penyebab
kematian sesuai
dengan kode ICD10 MM, PM
2
Ditentukannya
Status kematian
yang dapat
dicegah
3
Ditemukannya
Faktor-faktor yang
dapat diperbaiki/
modifiable factor
4
Dihasilkannya
Rekomendasi
perbaikan untuk
ditindaklanjuti
internal RS untuk
perbaikan mutu
20
20
Persiapan Pengkajian di RS: Pra Pengkajian
Dilaksanakan oleh Sekretariat AMPSR
1
2
Dilakukan pemilihan kasus yang akan dikaji
Teknik pemilihan kasus yg akan dikaji :
• Semua kematian maternal dikaji
• 30% kematian perinatal dikaji, dimana 10% nya adalah kasus stillbirth
• Pemilihan kasus secara acak berdasarkan stratifikasi dugaan penyebab kematian
yg sering terjadi
• Pemilihan kasus berdasarkan prioritas masalah (contoh : kematian neonatal berat
lahir> 2000 gr, gestasi 37-40 mg atau lahir mati intrapartum, kelainan bawaan
tertentu yg tersering terjadi, tetanus neonatorum, dst)
Form AMPSR disiapkan & diperiksa kelengkapannya
• Form RM yang telah diisi lengkap RS tempat dimana kematian terjadi (termasuk
kronologis)
• Sumber data Form RM adalah rekam medis, lab RS, pemeriksaan penunjang RS
• Yang dianonimisasi adalah identitas ibu/janin, pemberi layanan & fasyankes yg
terlibat dalam penanganan kasus kematian.
21
Persiapan Pengkajian di RS : Pra Pengkajian
Dilaksanakan oleh Sekretariat AMPSR
3
Anonimisasi Form RM
• Yang dianonimisasi adalah identitas ibu/janin, pemberi layanan & fasyankes yg
terlibat dalam penanganan kasus kematian
4 Mengirimkan Form RM kepada Tim Pengkaji 5 hari sebelum hari
pertemuan pengkajian
• Sekretariat AMPSR mengirimkan Form RM yg telah diisi lengkap kepada Tim
Pengkaji & Form Pengkajian yang masih kosong, 5 hari sebelum hari pertemuan
pengkajian
• Setiap anggota tim pengkaji diminta melakukan kajian data kematian secara
mandiri/individual,
• Tim Pengkaji melengkapi formulir pengkajian & form ringkasan pengkajian
sebelum pertemuan pengkajian dijadwalkan
• Tim Pengkaji mengumpulkan formulir pengkajian & ringkasan pengkajian yang
telah diisi, dikembalikan ke Sekretariat
5 Sekretariat AMPSR menyiapkan undangan pengkajian
22
Prinsip Anonimisasi
•
•
•
Terdiri dari 10 digit dengan format aa bb cc dddd
Bila kematian ibu dan perinatal sudah dilaporkan
secara lengkap (identitas, NIK, tanggal kematian
dan alamat tempat mati) melalui MPDN, maka
proses anonimisasi dilakukan secara otomatis oleh
aplikasi MPDN
Bila kematian ibu dan perinatal belum dilaporkan
melalui MPDN, maka proses anonimisasi dilakukan
secara manual dengan mengikuti kaidah-kaidah
anonimisasi
23
PELAKSANAAN PERTEMUAN PENGKAJIAN DI RS
Pembagian tugas
Peran sekretariat :
- Notulen pertemuan pengkajian
- Mendokumentasikan dan menyimpan : hasil kesepakatan dan
pokok bahasan kasus, rekomendasi
- Mengumpulkan form ringkasan pengkajian yg telah diisi tim
pengkaji, sebagai arsip
- Menyusun tindak lanjut pertemuan → diseminasi hasil
rekomendasi dan melaksanakan tahap Respons
Ketua pengkaji berperan memandu pembahasan kasus.
Syarat pemilihan ketua : cakap, independent, berintegritas,
diterima oleh semua anggota tim pengkaji (misalnya senioritas)
24
PELAKSANAAN PERTEMUAN PENGKAJIAN DI RS
Pembagian tugas
Peran ketua pengkajian :
- Membacakan kode etik pertemuan
- Memberi kesempatan setiap anggota
tim pengkaji menyampaikan hasil
analisis masing-masing menggunakan
form ringkasan pengkajian yg telah
diisi sebelum pertemuan
- Mengatur waktu agar efisien semua
kasus terkaji dalam 2-4 jam
- Apabila ada perbedaan pandangan
antara anggota, maka ketua
membuat kesepakatan hasil kajian
akhir
Contoh rundown pengkajian di RS
25
PELAKSANAAN PERTEMUAN PENGKAJIAN DI RS
Kode Etik Pertemuan Pengkajian
Contoh rundown pengkajian di RS
1. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi
2. Menghormati ide dan pendapat orang lain
3. Menerima adanya perbedaan pendapat dan tidak
mengucapkan kata-kata kasar atau menghakimi
4. Tidak menyebutkan nama pasien, nama tenaga kesehatan,
ataupun identitas tertentu yang dapat membuat identitas
pasien dan tenaga kesehatan terungkap
5. Menjaga kerahasiaan hasil diskusi dan tidak menyebarkan
pembahasan ke pihak lain yang tidak berhubungan dengan
kegiatan pengkajian kematian ibu dan bayi
6. Setuju untuk tidak menyembunyikan informasi penting atau
menyampaikan informasi yang salah yang dapat
mempengaruhi hasil pengkajian
26
Contoh Anonimisasi
Digit
Peruntukan
Contoh
Penulisan dalam
anonimisasi
a
b
Tahun kematian
Kode provinsi alamat mati
sesuai Kemendagri
2022
Prov Kepulauan
Riau = 21
22
21
c
Kode kab/kota alamat mati
sesuai Kemendagri
Nomor urut kasus kematian
di tahun berjalan
Anonimisasi yang muncul
Kab. Bintan = 01
01
Kasus kematian
ke-1
0001
d
2221010001
27
Luaran Audit/Pengkajian Kematian
Penyebab
kematian sesuai
dengan kode ICD10 MM, PM
Penyebab kematian dibuat berdasarkan ICD-10, dan ditulis
pada sertifikat medis penyebab kematian
Contoh sertifikat medis penyebab kematian maternal
Sebab ×Kematian
(a)
Gagal ginjal
Perkiraan waktu
dari onset
kejadian sampai
kematian
2 jam
(a)
Syok septik
24 jam
(a)
Abortus septik
36 jam
(a)
…………………
……
HIV
Baris terakhir dari Bagian 2 berikut merupakan penyakit atau
kondisi yang mejadi penyebab kematian dasar (underlying
cause of death)
1.
1.
Penyebab kematian langsung
Penyebab kematian tidak
langsung
Penyebab kematian langsung
disebabkan oleh
Penyebab kematian tidak
langsung (b) disebabkan oleh
Penyebab kematian tidak
langsung (c) disebabkan oleh
1.
Penyakit atau kondisi lainnya
yang berkontribusi terhadap
kematian tetapi tidak
berhubungan dengan sebab
kematian 1 dan 2
(a)
Kematian terjadi:
X Ante partum
Intra-partum
Post partum
Penyebab dasar
kematian
28
Penyakit
penyerta
ICD: Kematian Ibu (MM) dan Perinatal (PM)
• ICD-MM & ICD-PM merupakan penerapan klasifikasi ICD-10
terhadap kematian ibu (selama kehamilan, kelahiran, dan masa
nifas), lahir mati dan kematian neonatal
• Digunakan untuk memberikan pedoman tentang cara
menetapkan penyebab kematian ➔ standarisasi
klasifikasi penyebab kematian
• Standardisasi klasifikasi penyebab kematian
memfasilitasi:
• interpretasi data tentang kematian secara terstruktur;
• analisis penyebab kematian yang tepat; dan
• alokasi sumber daya yang efektif dan efisien untuk
mengatasi masalah kematian ibu dan perinatal
Quick-Learn Design Toolkit
•
•
•
•
Storyboard
Template
6 kelompok penyebab
kematian
antepartum
7 kelompok penyebab kematian intrapartum
11 kelompok penyebab kematian neonatal
5 kelompok kondisi ibu pada kematian perinatal
(untuk stillbirth dan kematian neonatal dini)
M5A6I7N11
11
Lahir mati - SpOG
6
Neonatus - SpA
7
5
Sumber: Slide
Endang Handzel,
MD,MPH
(CDC)
30
Luaran Audit/Pengkajian Kematian
Tabel Kriteria penetapan status kematian yang dapat dicegah
Status kematian
yang dapat
dicegah
Peringkat
0
Tingkat perawatan sub-optimal/sub-standar
Tidak ada pemberian pelayanan yang sub-optimal (semua sudah
dilakukan sesuai dengan standar, tetapi pasien tetap meninggal)
1
Terdapat perawatan sub-optimal, tetapi tatalaksana yang sesuai
standar TIDAK AKAN membuat perubahan terhadap outcome (bila
standar dipenuhi, kematian tetap terjadi)
2
Terdapat perawatan sub-optimal, tatalaksana yang sesuai standar
MUNGKIN dapat membuat perbedaan outcome (bila standar
dipenuhi, ada KEMUNGKINAN kematian dapat dihindari)
3
Terdapat perawatan sub-optimal, dan tatalaksana yang sesuai
standar AKAN membuat perbedaan outcome (bila standar dipenuhi,
pasien TERHINDAR dari kematian)
Luaran Audit/Pengkajian Kematian
Faktor-faktor yang dapat diperbaiki
01. Pasien, keluarga & masyarakat
02. Penyedia pelayanan
kondisi terkait proses
pelayanan yang
menyebabkan
keterlambatan atau tidak
terselenggaranya
pelayanan yang memadai
02
01
kondisi yang berasal dengan pasien atau
keluarga/pengasuh yang menyebabkan
keterlambatan
atau
tidak
terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang memadai
03. Sistem kesehatan
03
Faktor
Non-medis
Faktor
Medis
kondisi manajemen atau sistem
kesehatan yang menyebabkan
keterlambatan
atau
tidak
terselenggaranya pelayanan yang
memadai
CONTOH Modifiable factors pada kasus maternal
Keluarga, pasien,
masyarakat
Provider
Sistem kesehatan
Unwanted
pregnancy/hamil di
luar nikah
Bidan tidak melakukan tatalaksana
MAK 3 sesuai standar
Kendala penyediaan darah
Tidak pernah ANC
Dokter spesialis tidak hadir sesuai
jadwal di RS (posisi on call)
Sistem rujukan tidak optimal
Tatalaksana shock hipovolemik dan
HPP belum optimal
Disrupsi layanan esensial pada
saat COVID-19
Keterbatasan cairan resusitasi di IGD
tidak optimal
OK tidak dalam posisi standby
Hasil lab terlalu lama dikeluarkan
untuk kasus cito
CONTOH Modifiable factors pada kasus perinatal
Keluarga, pasien,
masyarakat
Provider
Sistem kesehatan
Tidak pernah ANC
Pemantauan partograph belum
optimal (kemajuan proses
persalinan)
Jejaring fasyankes dengan
BPJS di FKTP
Menolak didatangi
kader untuk edukasi
kehamilan
Pemanfaatan pemeriksaan USG
yang belum optimal
Sistem rujukan untuk kasus
maternal dan bayi
Ketiadaan ventilator pada NICU RS
Penolong persalinan tidak lengkap di
FKTP (tidak ada dokter)
SpOG terlambat hadir di RS
Penyediaan informasi prosedur yang
optimal terkait pelayanan RS
kepada pasien/umum oleh pihak RS
Jam operasional Puskesmas terbatas
LANGKAH 4 :
RESPONS
36
Pasca Pengkajian
Dilaksanakan oleh Sekretariat AMPSR di RS
Menyusun tindak
lanjut pertemuan →
diseminasi hasil
rekomendasi dan
melaksanakan
tahap Respons
Hasil rekomendasi
internal RS akan
ditindak lanjuti di
dalam RS dan
didukung oleh
komite mutu &
manajemen RS
Mengirimkan
Ringkasan
Pengkajian dan
Ringkasan Medik
kepada tim AMP-SR
Kab/Kota (melalui
MPDN)
Hasil rekomendasi yang membutuhkan dukungan eksternal maka
akan disampaikan kepada sekretariat AMP-SR Kab/Kota (melalui
MPDN dan atau surat resmi atau pertemuan diseminasi rekomendasi
hasil pengkajian RS)
37
Respons yang SMART / perumusan rekomendasi
Spesific (spesifik atau terfokus)
Measurable (terukur)
Achievable (mampu laksana)
Relevant (tepat/sesuai)
Time-bound (dilaksanakan dalam
periode waktu yang ditetapkan)
• Menyasar pada akar
permasalahan
• Dapat ditindaklanjuti
• mengacu pada perbaikan sistem
• dapat bersifat spesifik untuk
suatu kasus tertentu
• Mengarahkan intervensi yang
dapat dilakukan di masyarakat,
fasilitas kesehatan, kebijakan
dan sistem kesehatan lainnya,
serta intervensi dari sektor
terkait
Perumusan rekomendasi...
• Mulai dari faktor-faktor terkait yang berkontribusi terhadap kejadian
kematian (pasien/masyarakat, penyedia yankes, sistem/manajemen)
• Tentukan prioritas permasalahan yang akan ditindaklanjuti
• Pertimbangkan ketersediaan bukti (evidence-based) dalam
penyelesaian permasalahan prioritas
• Tetapkan timeline pelaksanaan (jangka pendek, menengah, panjang)
• Tentukan penanggung jawab pelaksana pada tingkat yang sesuai
• Tetapkan indikator dan cara pemantauan pelaksanaan rekomendasi
Contoh Tabel Penyusunan Respons
Faktor Yang
Dapat
Diperbaiki/
Modifiabel
factor
Faktor Yang Dapat Diperbaiki/ Modifiabel factor
yang ditemukan saat kegiatan pengkajian kasus
kematian ibu bayi oleh Tim Pengkaji AMPSR
Ringkasan Respons
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER
ANGGARAN
PERIODE
(<6 bulan)
Minggu II Januari
2024
(1-5 thn)
Feb 2025
Belum semua petugas neonatus pelatihan
1
pelayanan dasar neonatus
(Penyedia
Layanan) Ketiadaan ventilator pada NICU RS
In House Training pelatihan pelayanan dasar
neonatus
Ka KSM Anak, Karu
Perinatologi dan Diklat
RS
Mengusulkan pengadaan 2 buah ventilator di
ruang NICU
Ka KSM Anak, Karu
Perinatologi
RS
Jejaring fasyankes dengan BPJS di FKTP
2
(Sistem
Kesehatan) Sistem rujukan untuk kasus maternal dan
……….
……….
……….
……….
……….
……….
……….
……….
Tidak pernah ANC
3
keluarga,
Menolak didatangi kader untuk edukasi
pasien,
masyarakat kehamilan
……….
……….
……….
……….
……….
……….
……….
……….
bayi
Penyusunan respons berdasarkan rekomendasi yang disusun dan modifiable factor yang ditemukan
Latihan: Contoh respons yang SMART
1. Meningkatkan jumlah perempuan
yang mendapatkan
Spesific, relevant, achiaveable
uterotonika setelah persalinan oleh penolong persalinan
sebesarmeasureable
10% dalam waktu 3 bulan
ke depan.
Time bound
2. Petugas promkes melakukan sosialisasi berkala – setiap tiga
bulan, kepada masyarakat desa X tentang tanda bahaya
pada bayi baru lahir dalam kurun waktu 1 tahun ke depan
3. Pelatihan bagi analis laboratorium
4. Kapus mengadakan 2 unit infant warmer di puskesmas A
dalam 2 tahun ke depan
5. Pengadaan obat hipertensi
Memberikan
prioritas pada
faKtor
penyebab
kematian yang
dapat dicegah
dan
berprevalensi
tinggi
Prinsip – prinsip dasar
pelaksanaan respon
Menggunakan
pendekatan
berbasis bukti
Menetapkan
waktu
pelaksanaan
respon dalam
mencapai
target
Memastikan
semua
respon/intervensi
perbaikan
dilaksanakan
Mengintegrasikan
intervensi
perbaikan ke
dalam rencana
dan sistem
kesehatan
Memantau
kemajuan,
efektifitas dan
dampak dari
respon
Jenis respon
berdasarkan
pelaksanaannya
Jangka
pendek
(segera-6
bulan)
Jangka
menengah (712 bulan)
Jangka
panjang (1-5
tahun)
Contoh :
• Pembentukan tim
PONEK/PONED
• Pembuatan SPO
• Drill emergency
Contoh :
• Orientasi tata
Kelola pra-rujukan
di FKTP
• Mengaktifkan bank
darah standby 24
jam
Contoh :
• Menyediakan OK
khusus emergency
Rekomendasi akan hanya berakhir di laci lemari meja,
apabila tidak ditindaklanjuti
Untuk itu perlu dilakukan “Diseminasi Rekomendasi Hasil
Pengkajian”, kepada pihak-pihak yang akan menindaklanjuti
isi rekomendasi
(contoh sasaran isi rekomendasi adalah Kepala Diklat RS, maka diseminasi
dilakukan dalam bentuk rapat internal RS dan mengundang Kepala Diklat RS)
Selanjutnya rekomendasi yang ditinkdalanjuti oleh pihak
terkait, perlu dimonitoring progress pelaksanaannya oleh
Sekretariat AMPSR RS
43
Metoda Diseminasi
Tingkat Komunitas & Fasilitas
Kesehatan
Rapat Tim
Seminar tematik di fasyankes
Pertemuan minilokarya
Program radio
Laporan singkat
Program pelatihan
Poster
Pesan teks
Klip video
Aplikasi
Subnasional dan Nasional
Laporan tercetak untuk pembuat
kebijakan
Publikasi statistik
Artikel ilmiah
Konferensi profesional
Program pelatihan
Media
Siaran pers
Situs web
Buletin
Factsheets
Poster
Klip video
44
Sasaran Diseminasi
• Informasi dikemas sesuai
target kelompok spesifik
• Menggerakkan tiap
kelompok dalam
penyelenggaraan
respons
Kelompok
petugas
Kesehatan
Kelompok
masyarakat
Kelompok
pimpinan
fasilitas
kesehatan
Kelompok
pembuat
kebijakan
45
Praktik yang kurang tepat
dalam penyelenggaraan AMP-SR saat ini
Menghadirkan fasyankes atau
tenaga kesehatan atau
tenaga medik yang terlibat
dalam pelayanan terhadap
kematian maternal/ perinatal
dalam proses pengkajian
• Proses pengkajian dimaknai
dan dilaksanakan sebagai
kegiatan besar yang
menghadirkan banyak
orang/pihak
•
Tidak sesuai dengan
prinsip
No Name
No Blame
No Shame
No Pro Justicia
46
PRINSIP PENGKAJIAN KEMATIAN IBU & PERINATAL
No blame, no name, no shame, no pro-justicia
Pengkajian adalah
kesempatan belajar untuk
meningkatkan kualitas
layanan dan mencegah
kematian yang lainnya di
masa mendatang
Mengintegrasikan pengkaji
an kematian maternal dan
perinatal.
Pengkajian berfokus pada sistem dan
bukan individu
Bergerak dengan komite
dan kelompok kerja AMP-SR yg ada
Respons sering kali mencakup pendekatan
multi-sektor (untuk RS mencakup multi unit
pelayanan)
Menaati prinsip zero-reporting (pelaporan
nihil)
47
PRINSIP PENGKAJIAN KEMATIAN IBU & PERINATAL
Ketersediaan informasi terperinci tentang riwayat kesehatan pasien penting;
dokumentasi (rekam medis, asuhan keperawatan, asuhan kebidanan, hasil
lab., dll) menjadi sumber utama untuk pelaksanaan pengkajian → OV dan
RM perlu dilengkapi pengisiannya
Pengkajian kematian tidak akan berguna tanpa diikuti
dengan tindakan untuk mencegah faktor-faktor yang
dapat dihindari/modifiable factors di masa
mendatang
Pengkajian kematian ibu/perinatal perlu masuk
ke kurikulum lembaga pendidikan kedokteran,
keperawatan, dan kebidanan
Lebih baik memulai
dengan hal kecil,
belajar dari
pengalaman,
memperbaiki
sistem, dan
beradaptasi
sembari
memperluas skala
48
Monitoring Pelaksanaan Respons
No Wakt
u
dihasil
kan
rekom
endas
i
Wakt
u
pelak
sana
an
monit
oing
Rekomendasi
pengkajian/a
nalisis data
agregat
Respons –
Kegiatan
perbaikan
aktual
Penangg
ung
jawab
Sumber
pembia
yaan
Target
waktu
penyele
saian
Status
pelaksanaan:
1. Terlaksana
penuh
2. Terlaksana
Sebagian
3. Belum
terlaksana
Ket
49
EVALUASI
• Untuk menilai apakah upaya AMP-SR berjalan secara efektif dan
efisien
• Efektivitas : menilai bagaimana pelaksanaan respons perbaikan dalam
mencapai hasil yang ditargetkan, sampai akhirnya berkontribusi
terhadap penurunan kematian ibu dan perinatal.
• Efisiensi : menilai bagaimana kelancaran pelaksanaan AMP-SR dan
kemampuan dalam mengatasi hambatan.
• Dilakukan berjenjang, tahunan, dapat melibatkan pihak-pihak terkait,
dan dimasukkan ke dalam perencanaan dan penganggaran.
50
51
52
Implementasi: AMPBSR di Hermina Hospital Group
Implementasi AMPBSR
Di Hermina Hospital Group
Hermina Hospital Grup
- Sosialisasi AMP-SR
- orientasi pengisian Penyebab
stillbirth oleh dokter Ob-Gyn,
penyebab kematian Perinatal
(ICD-PM), dan Penyebab
kematian balita untuk dokter anak
Sumber:
Pedoman Audit Maternal dan Perinatal-Surveilans
dan Respon (AMP-SR). Kemenkes 2021.
• Technical Assistance /
pendampingan
Pengkajian kasus kematian
• Mengukur mutu pelayanan melalui
penetapan penyebab & faktor yang
berkontribusi terhadap kematian
• Penyusunan rekomendasi intervensi
perbaikan /solusi masalah yang
ditemukan
Respon:
Kegiatan intervensi perbaikan /solusi
yg tepat utk mencegah terjadinya
kematian serupa dikemudian hari
berdasarkan temuan pengkajian.
Output
• Mendeteksi penyebab mendasar
dan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kematian
neonatus, bayi dan balita agar
dapat mencegah kematian yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang
dapat dihindari.
• Meningkatkan kapasitas tenaga
Kesehatan di HHG dalam
melakukan AMP-SR
• Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak
ALUR AMPBSR RS Hermina Kemayoran
Identifikasi-notifikasi
Pelaporan
Pengkajian
Setiap terjadi kasus
kematian, data
dilaporkan dalam
waktu max 1x24 jam
oleh dokter umum
kepala instansi yang
mewakili setiap
bangsal tempat terjadi
kasus kematian
Tanggung jawab
pelaporan dari tim
AMPBSR yang
mewakili bangsal
terkait
Pelaporan kasus
melalui Format
template yang
ditetapkan di Wa
group anggota
AMPBSR
Bagian COD dapat diisi
dahula walau bisa saja
akan berubah pasca
diskusi dengan DPJP
Pengisian Form
Ringkasan Medik oleh
dokter KAINS pasca
diskusi dengan DPJP
max 2x24
Max 7 x24 jam
Sekretariat: anomisasi &
buat jadwal pertemuan
Tim pengkaji:
Maternal dan Stillbirth:
ObGyn, IGD
Peri /neonatal : NICU
Balita: PICU, Bangsal,
IGD
Surveilans-respons
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Identifikasi COD & ICD
Kematian dpt dicegah ?
Layanan substandard?
Faktor yang dapat
dicegah: medis, non
medis
Rekomendasi SMART,
solusi dan tindakan
•
•
Respon direksi mengeluarkan kebijakan
yg akan diimplementasikan unit terkait
Mempertimbangkan mampu laksana,
sumber biaya dan sumber daya lain
Umpan balik dari tim ke direksi →
diseminasi
TIM Pengawas
Tim MUTU / PDSA memberi asupan, dan
pengawasan rekomendasi dan respon yang
dijalankan
Identifikasi hambatan &Bimbingan teknis
Dokumentasi & laporan
Dilaporkan ke ketua TIM AMPBSR:
Menghasilkan umpan balik:
COD dan ICD, diseminasi sudah sesuai
Rekomendasi sesuai SMART
CARA PENGISIAN
REVIU KEMATIAN ANAK
X
X
X
X
63
“Mengapa perlu mengunggah hasil Ringkasan Pengkajian
ke dalam fitur Analisis MPDN?”
• Membantu sekretariat AMP-SR Kab/Kota untuk melakukan
analisis data agregat
• Membantu proses analisis dan monitoring berjenjang
secara online oleh kab/kota, provinsi dan nasional
64
“Apakah kasus yang pernah dikaji Komite/Pokja AMPSR RS,
boleh dikaji lagi oleh Tim Pengkaji AMP-SR Kab Kota?”
Ya, karena tujuannya berbeda
65
Download