Uploaded by muasaliakbar

Pantai Senggigi: Potensi & Tantangan - Laporan Penelitian

advertisement
Pesona Lombok Barat: Gerbang
Pariwisata yang Menawan
Kabupaten Lombok Barat, sebuah permata pariwisata, telah mendapatkan
kehormatan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Terletak strategis di antara Laut Jawa,
Samudera Indonesia, Selat Lombok, dan berbatasan dengan Mataram serta Lombok
Tengah dan Timur, wilayah ini menawarkan potensi pariwisata yang menjanjikan.
Dengan 15 kecamatan yang beragam, Lombok Barat memiliki sarana dan prasarana
pariwisata yang cukup mendukung, meskipun belum selengkap Bali. Keindahan
alamnya yang memukau dan cerita di baliknya selalu menarik minat wisatawan
untuk menjelajahi keajaiban kepulauan ini.
by Mu'as Ali akbar
Lombok: "Saudara Kembar Bali"
yang Terus Berkembang
Destinasi Wisata Unggulan
Pulau Lombok, sering disebut "The Sister of Bali," adalah destinasi wisata yang
berkembang pesat. Keindahan alamnya, terutama pantai-pantai yang
dilingkari lautan, menjadikannya favorit wisatawan.
Kemiripan dengan Bali
Banyak kemiripan antara Bali dan Lombok, sehingga wisata di Lombok tidak
kalah menarik. Tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok terus meningkat
pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Pantai Senggigi: Daya Tarik Utama
Pantai Senggigi, objek pariwisata favorit di Lombok Barat, menawarkan
suasana yang asri dan memikat. Meskipun tidak setenar Kuta Bali,
keindahannya mampu menarik banyak wisatawan.
Fokus Penelitian: Menguak Potensi Pantai Senggigi
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan bentuk Pantai Senggigi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan secara
2. Menjelaskan karakteristik gelombang Pantai Senggigi.
komprehensif aspek-aspek penting dari Pantai Senggigi. Ini mencakup
3. Menyebutkan jenis material yang berkembang.
4. Menyebutkan jenis vegetasi yang tumbuh.
5. Menjelaskan proses geomorfologi yang berkembang.
6. Model pengelolaan sumber daya kelautan yang dapat
dikembangkan.
bentuk pantai, karakteristik gelombang, jenis material, vegetasi, proses
geomorfologi, dan model pengelolaan sumber daya kelautan yang
berkelanjutan.
Bentuk Pantai Senggigi: Dataran Aluvial Berpasir
Pantai Senggigi memiliki bentuk lengkung dengan topografi datar,
relief 0-4 meter, lebar 25-50 meter, dan kemiringan lereng 0-2%.
Material penyusunnya adalah sedimen tak padu berupa aluvium,
koluvium, dan material tuff, dengan ukuran butir bervariasi dari
<0,0039 mm hingga 2 mm.
Satuan geoekologi dataran aluvial ini didominasi oleh proses
pengendapan fluvial, mengkategorikan Pantai Senggigi sebagai pantai
berpasir. Pasirnya berwarna putih kecoklatan, menambah daya tarik
visualnya.
Pemandangan Pantai Senggigi yang indah dengan pasir putih
kecoklatan.
Karakteristik Gelombang Pantai Senggigi
Gelombang di Pantai Senggigi merupakan pergerakan air naik turun yang dipengaruhi oleh angin. Semakin kencang angin, semakin besar
gelombang yang ditimbulkan, mempengaruhi perkembangan pantai. Arus laut, berbeda dengan gelombang, adalah massa air yang bergerak maju,
turun, dan ke atas, dipengaruhi oleh angin, perbedaan tinggi air laut, suhu, salinitas, dan kepadatan air laut.
Potensi Konservasi Gelombang
Data Gelombang
Dampak Abrasi
Secara fisik, Pantai Senggigi memiliki
Arah angin rata-rata N 270°E, sudut datang
Energi dorong gelombang 1205 watt,
potensi konservasi gelombang yang cukup
gelombang N 244°E pada kedalaman 3m.
energy flux 476 kilowatt per 100m garis
baik. Arah gelombang searah dengan
Tinggi gelombang signifikan 0,96m dengan
pantai, dengan refraksi 5°. Gelombang
angin, namun mengalami refleksi dekat
periode 4,4 detik, panjang gelombang
normal belum mengubah garis pantai,
pantai (0-20 m).
21,4m, dan kecepatan 4,87 m/detik.
namun gelombang musim barat (>1,5m)
dapat menyebabkan abrasi kuat,
mengancam tata guna pantai.
Jenis Material Tanah di Pantai Senggigi
Tanah di Pantai Senggigi terdiri dari regosol, aluvial hidromorf, dan
litosol. Regosol, yang paling banyak ditemukan, adalah tanah yang
belum berkembang dengan tekstur kasar dan peka erosi. Aluvial
hidromorf sering ditemukan di dataran aluvial dan tergenang,
sedangkan litosol adalah tanah dangkal (<45 cm).
Satuan geoekologi gisik pantai berbatasan langsung dengan laut,
dengan kemiringan hingga 14%. Materialnya berupa pasir marin,
didominasi butiran 0,300 mm hingga 1,40 mm (pasir sedang hingga
sangat kasar), terdiri dari batuan endapan dan vulkanik recent.
Berbagai jenis tanah dan material sedimen yang membentuk Pantai
Senggigi.
Keanekaragaman Vegetasi Pantai
Senggigi
Tipe Vegetasi
Iklim dan Pengaruh Muson
Vegetasi pantai di Senggigi meliputi
Tipe iklim D (Schmidt-Ferguson) sangat
tumbuhan yang menempati daerah
dipengaruhi oleh angin muson,
intertidal hingga bagian dalam pulau
menciptakan kondisi ideal bagi berbagai
yang masih terpengaruh laut, termasuk
jenis tumbuhan untuk tumbuh subur.
tipe hutan dataran rendah dan
pegunungan.
Jenis Tumbuhan Dominan
Jenis tumbuhan yang ditemukan antara
lain ajan klicung, terep, sentul, beringin,
goak, klokos udang, jukut, dan kelapa.
Kelapa mendominasi, tersebar luas dari
perbukitan hingga daerah pasang surut.
Proses Geomorfologi dan Kualitas Airtanah
Proses Geomorfologi
Kualitas Airtanah
Pembentukan Pantai Senggigi berasal dari proses vulkanik dan marin.
Kualitas airtanah di Senggigi menunjukkan pencemaran dengan kadar
Proses geomorfologi dominan adalah erosi pantai dan longsor. Erosi di
nitrat (NO3-) tinggi (58 ppm) dan COD mencapai 6,4 ppm. Ini kontras
beberapa tempat berbahaya, memengaruhi garis pantai dan
dengan daerah lain yang memiliki nilai COD hanya 1,4 ppm dan nitrat
menyebabkan gerusan pada kaki bangunan. Gisik pantai umumnya
relatif kecil atau tidak ada sama sekali.
terbentuk setempat-setempat dengan luasan sempit.
Tanah memiliki tekstur pasir dengan struktur butir tunggal hingga
remah, berwarna kelabu gelap, dan tingkat kesuburan relatif rendah.
Airtanah sekitar 7 meter dalamnya, dengan DHL bervariasi 330-923
mikromhos/cm.
Model Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Berkelanjutan
Kawasan pesisir Lombok Barat, dengan 7 satuan geoekologi (lepas pantai, gisik, daratan aluvial pantai, dataran aluvial, lembah antar bukit, lereng
kaki perbukitan, dan perbukitan denudasional), sangat menunjang pengembangan wisata. Wilayah ini termasuk dalam MCMA (Marine Coastal
Management Area) yang berpotensi dikembangkan sebagai kawasan wisata, seperti Senggigi, namun pengembangan diarahkan ke kawasan
sekitarnya karena Senggigi sudah padat.
Keberlanjutan Ekonomi
Keberlanjutan Ekologis
Keberlanjutan Sosial Politik
Pembangunan harus menghasilkan
Kegiatan harus mempertahankan
Pembangunan harus menciptakan
pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan
integritas ekosistem, memelihara daya
pemerataan hasil, mobilitas sosial,
modal, dan penggunaan sumber daya
dukung lingkungan, dan konservasi
kohesi sosial, partisipasi masyarakat,
serta investasi yang efisien.
sumber daya alam termasuk
pemberdayaan, identitas sosial, dan
keanekaragaman hayati.
pengembangan kelembagaan.
Kesimpulan: Potensi dan
Tantangan Pantai Senggigi
Pantai Senggigi, destinasi pariwisata terkenal di Lombok Barat, memiliki luas sekitar
4.700 meter persegi dengan bentuk lengkung, topografi datar, lebar 25-50 meter, dan
kemiringan lereng 0-2%. Gelombang di Senggigi berpotensi, namun gelombang
musim barat (>1,5m) dapat menyebabkan abrasi. Material pantai didominasi pasir
marin, dan vegetasi didominasi kelapa.
Proses geomorfologi utama adalah erosi dan longsor, yang berbahaya di beberapa
area. Kualitas airtanah menunjukkan pencemaran nitrat dan COD yang tinggi.
Meskipun demikian, kawasan pesisir Lombok Barat sangat menunjang
pengembangan wisata, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan secara
ekonomi, ekologis, dan sosial politik.
Download