Uploaded by common.user150640

Tata Kelola Perusahaan: Prinsip, Struktur, dan Fungsi

advertisement
1.
A. sistem bangunan tata kelolaterdiri atas prinsip dasar (governance principles), struktur tata kelola (governance structure), mekanisme tata kelola (governance
mechanism, fungsi tata kelola (goveenance function), dan tujuan tata kelola (governance objective)
b. 5 prinsip dasar tata kelola perusahaan
•
Transparency, perusahaan wajib menyampaikan informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu kepada para pemangku kepentingan, agar mereka
bisa membuat keputusan yang benar. Contoh PT Telkom Indonesia secara berkala menerbitkan laporan keuangan tahunan dan triwulanan yang dapat
diakses publik di situs web mereka.
•
Accountability, Setiap fungsi dan wewenang dalam perusahaan harus dapat dipertanggungjawabkan. Struktur organisasi harus jelas dan manajemen
harus bertanggung jawab atas kebijakan dan hasilnya. Contoh Direksi PT Unilever Indonesia diminta pertanggungjawaban atas kinerja perusahaan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
•
Responsibility, Perusahaan harus mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku serta menjalankan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan
lingkungan. Contoh PT Pertamina mengelola program CSR berupa penyediaan air bersih dan pendidikan di daerah terpencil
•
Indepedency, Perusahaan harus bebas dari konflik kepentingan dan intervensi pihak luar agar keputusan yang diambil obyektif. Contoh Adanya
komisaris independen di perusahaan Tbk (terbuka) yang tidak memiliki hubungan kepemilikan atau keluarga dengan pemilik atau manajemen
•
Fairness, Perusahaan harus memperlakukan seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan secara adil, termasuk pemegang saham minoritas
dan karyawan. Contoh Pembagian dividen secara adil kepada seluruh pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas.
c. perbedaan akuntabilitas dan responsibilitas adalah. Akuntabilitas kewajiban untuk mempertanggungjawabkan hasil kerja atau keputusan kepada atasan,
pemilik, atau publik (fokus pada pertanggungjawaban atas hasil atau dampak dari suatu tindakan, terjadi setelah tugas dilanksanakan), sedangka
responsibilitas adalah kewajiban untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang telah dipercayakan (fokus pada pelaksanaa tugas atau peran tertentu
dengan baik, terjadi saat tugas sedang dijalankan)
d. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) adalah sistem, struktur, dan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan dan
mengelola kegiatan bisnisnya guna meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan antara kepentingan manajemen,
pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Lembaga atau institusi yan terkait yaitu pemegang saham, stakeholder lain, dewan komisaris, direksi
(manajemen), regulator.
e. fungsi
•
2.
3.
4.
5.
•
•
•
6.
7.
Pengawasan dilakukan oleh dewan komisaris yang memiliki tujuan untuk menciptakan sistem monitoring atas jalannya kepengurusan yang
dilakukan oleh direksi. Dewan Komisaris PT Astra memantau dan mengevaluasi kinerja tahunan direksi, termasuk kepatuhan terhadap rencana
kerja dan anggaran yang telah disetujui.
•
Kepengurusan, Direksi bertanggung jawab menjalankan pengelolaan perusahaan sehari-hari secara efektif dan efisien, termasuk pengambilan
keputusan strategis.. Direksi PT Indofood memutuskan ekspansi pabrik baru berdasarkan analisis pasar dan kebutuhan produksi.
•
Fungsi kepatuhan, Perusahaan wajib memastikan bahwa semua kegiatan usaha dijalankan sesuai hukum, peraturan, dan etika yang berlaku.
PT Bank Mandiri memiliki unit kepatuhan (compliance unit) yang memantau agar operasional bank sesuai regulasi OJK dan BI.
•
Audit internal melakukan pemeriksaan independen atas aktivitas operasional dan pengendalian internal, untuk mendeteksi dan mencegah
kesalahan atau penyimpangan. Tim audit internal PT PLN melakukan audit rutin atas pengadaan barang untuk memastikan tidak ada
penyalahgunaan anggaran.
•
Audit eksternal dilakukan oleh auditor independen untuk memverifikasi kewajaran laporan keuangan perusahaan sesuai standar akuntansi.
KAP Ernst & Young mengaudit laporan keuangan tahunan PT Telkom Indonesia sebelum dipublikasikan kepada investor dan publik.
•
Perusahaan harus secara aktif memonitor pelaksanaan kebijakan, pencapaian kinerja, dan efektivitas sistem manajemen risiko serta
pengendalian internal. Komite risiko PT BRI secara berkala mengevaluasi potensi risiko kredit dan operasional dalam laporan triwulan.
•
Kepenasihatan, Komisaris atau komite khusus dapat memberikan masukan strategis dan saran kepada direksi dalam hal arah bisnis, investasi,
dan kebijakan besar. Komisaris independen PT Unilever memberi saran kepada direksi untuk mengadopsi strategi pemasaran digital di tengah
perubahan tren konsumen.
Sasaran yang ingin dicapai oleh tata kelola, yaitu peningkatan nilai tambah perusahaan dan pemegang saham, perlindungan terhadap kepentingan stakeholder lain,
dan penurunan biaya keagenan. Prinsip OECD, organisasi internasional yang sangat berkepentingan terhadap berjalannya sistem tata kelola perusahaan di negara”
anggotanya dan selain anggota. Prinsipnya adalah hak pemegang saham, perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, peran stakeholder, pengungkapan dan
transparanis, dan tanggung jawab dewan. Harus dapat meningkatkan pasar yang transparan dan efisien, konsisten dengan peraturan perundang-undangan, dan
menyatakan secara jelas pembagian tanggung jawab antara wewenag pengawasan, regulasi dan pelaksanaan.
Dalam menjalankan kegiatannya, perseroan terbatas dijalankan oleh 3 orggan, yaitu RUPS, direksi, dan komisaris. Hubungan ketiga organ ini merupakan fiduciary
duty. Fiduciary diartikan dengan gadai, duty diartikan dengan kewajiban atau tugas. Digabung maka sebagai seseorang yang amanah tas dasar kepercayaan untuk
kepentingan pihak lain (pemegang saham).
•
Duty of due care, kewaiban untuk bertindak secara seksama mengharuskan direksi menjalankan tanggung jawab
•
duty of loyalty, kewajiban untuk loyal, menghendaki agar direksi menghindarkan diri dari benturan kepentingan pribadi
•
good faith, iktikad baik harus menjadi dasar direksi dalam setiap tindakan dan perbuatan
•
to promote success, kewajiban untuk memajukan perusahaan
•
to exersise dilligence, independent judgement, and skill,
•
to avoid conflict of interest. Kewajiban untuk menghindari benturan kewajiban
•
• Direksi BCA mengelola perusahaan secara hati-hati, menghindari konflik kepentingan pribadi, dan terus menjaga kinerja perusahaan demi keuntungan
pemegang saham.
•
• Mereka menyampaikan laporan keuangan terbuka, menjaga transparansi, dan mematuhi regulasi OJK secara ketat
Business Judgment Rule adalah doktrin hukum yang memberikan perlindungan hukum kepada direksi atau manajer perusahaan atas keputusan bisnis yang mereka
ambil, selama keputusan itu diambil dengan itikad baik, berdasarkan informasi yang wajar, dan tidak ada konflik kepentingan (loyalitas, due care, dan rasionalitas).
"Piercing the Corporate Veil" adalah pembatalan perlindungan hukum terbatas suatu perseroan, sehingga pemilik atau direksi dapat dimintai pertanggungjawaban
pribadi atas utang atau pelanggaran hukum perusahaan. Biasanya terjadi jika perusahaan digunakan untuk menipu, menyalahgunakan badan hukum, atau
menghindari kewajiban hukum. Ultra Vires berarti di luar kewenangan. Istilah ini digunakan jika suatu perusahaan atau direksi bertindak melampaui tujuan dan
kekuasaan hukum yang diberikan dalam anggaran dasar perusahaan (akta pendirian).
Komponen pengendalian internal yaiu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian (komitmen terhadap integritas dan nilai etika, komitmen terhadap
kompetensi, independensi dewan komisaris terhadap direksi dalam melaksanakan fungsi pengawasan, struktur, jalur pelaporan, dan penetapan tugas dan tangguung jawab
yang tepat, dan penetapan akuntabilitas yang jelas bagi setiap individu) , informasi dan komunikasi, kegiatan monitoring. Sistem Pengendalian Internal adalah serangkaian
kebijakan, prosedur, dan proses yang dirancang oleh manajemen dan dewan direksi untuk menjamin pencapaian tujuan perusahaan.
Perusahaan:
PT
Pertamina
Praktik:
Dalam proses pembelian barang operasional, Pertamina memisahkan tugas antara:
Petugas yang membuat permintaan (requestor),
Petugas yang menyetujui (approver),
Petugas yang membayar (finance).
Tujuan: Menghindari kecurangan karena satu orang tidak boleh mengendalikan semua proses sekaligus.
Penyebab limitasi adalah kepantasan tujuan yang ditetapkan sebagai prakondisi, kenyataan bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah dan
berpihak, adanya kejadian-kejadian eksternal yang berada di luar kendali perusahaan.
Kode etik akuntan di indonesia mengadopsi ”code of ethics for professional accountants” yang dikeluarkan oleh IESBA dari international federation of accountant (ifac).
Bagian A memuat prinsip dasar etika yang berlaku untuk seluruh akuntan profesinal. Bagian ini juga menjelaskan tentang kerangka konseptual yang pada dasarnya berisi
kerangka berpikir yang harus dilakukan oleh akuntan profesional ketika menghadapi ancaman, bagian B dan C menjelaskan penerapan kerangka konseptual dalam situasi
tertentu. Bgian B berlaku untuk akuntan profesional yang bergerak dalam praktik publik (akuntan publik). Bagian C berlaku untuk akuntan profesional yang bekerja dalam
suagtu perushanaan (akuntan manajemen). 5 prinsip dasar etika bagi profesi akuntan(integritas, objektivitas, kompetensi profesional dan kesaksamaan, kerahasiaan, perilaku
profesional). Kode Etik Akuntan adalah seperangkat prinsip moral dan aturan perilaku profesional yang harus diikuti oleh para akuntan dalam menjalankan tugasnya. Kode
etik ini bertujuan untuk menjaga integritas, objektivitas, dan profesionalisme dalam profesi akuntansi serta membangun kepercayaan publik. Lembaga yang mengatur kode
etik akuntn, institut akuntan publik indonesia (IAPI) untuk akuntan publik, ikatan akuntan indonesia (IAI) semua akuntan profesional, dan komite etik profesi akuntansi yang
bertugas menyusun dan mengawasi pelaksanaan kode etik. Tujuan kode etik akuntan adalah menjaga profesionalisme akuntan dalam praktiknya, meningkatkan kepercayaan
publik terhadap profesi akuntansi, menjaga prdoman perilaku untuk mengambil keputusan etis, mencegah konflik kepentingan dan praktik tidak etis
Download