Uploaded by common.user150414

Bahan Ajar Pengisian Kuesioner PL-UMKM Tahun 2024

advertisement
TATA CARA PENGISIAN
KUESIONER PL-KUMKM
TAHUN 2024
disampaikan oleh Tim Fasilitator pada Agenda Pelatihan Calon
Trainer Pendataan Lengkap KUMKM-2024
Tim Fasilitator
PL-KUMKM 2024
Bandung, 10 -12 Juli 2024
OUTLINE
PEMBAHASAN
1
MANAJEMEN LAPANGAN
2
METODOLOGI PENDATAAN
3
PEDOMAN & TATA CARA
PENGISIAN KUESIONER
Photo by Adeolu Eletu on Unsplash
2
1
Sumber foto: pixabay.com
MANAJEMEN
LAPANGAN
STRUKTUR ORGANISASI
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
PL-KUMKM 2024
Untuk memperlancar pelaksanaan seluruh kegiatan PL-KUMKM
Tahun 2024, dibentuk organisasi lapangan mulai dari Deputi sampai
dengan para pelaksana lapangan di tingkat Kabupaten/Kota.
Keterangan :
Garis Komando
4
ORGANISASI PETUGAS
LAPANGAN PL-UMKM 2024:
KOORDINATOR & ENUMERATOR
.
.
.
Siapa Koordinator & Enumerator?
Koordinator & Enumerator adalah
petugas yang diusulkan oleh Dinas
yang membidangi Koperasi dan
UMKM Kab/Kota terpilih.
Tugas Utama Koordinator
Tugas Utama Enumerator
Seorang Koordinator akan
mengkoordinir 1-2 enumerator dan
bertanggungjawab sebagai garda
terdepan penyelesaian masalah di
lapangan sehingga target dapat
terlaksana sesuai periode
pendataan & memverifikasi hasil
pendataan enumerator
Melakukan wawancara dan
pengisian kuesioner pendataan
dengan sarana pendataan yang
tersedia (mobile aplikasi / form
kuesioner) sesuai target dan
jangka waktu pendataan
5
[JUDUL SLIDE
SATU BARIS]
TUGAS
KOORDINATOR
Koordinator Enumerator adalah personil yang memiliki tugas:
1)
Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Enumerator;
2)
Menyusun rencana kerja Enumerator;
3)
Membagi wilayah kerja Enumerator;
4)
Memantau kerja Enumerator per hari;
5)
Membantu Enumerator untuk mendapatkan solusi dan/atau penyelesaian
dalam menghadapi permasalahan atau kendala yang dihadapi di lapangan
dan jika diperlukan dapat berkonsultasi kepada Ketua Tim Pokja
Pendataan kabupaten/kota terpilih;
6
[JUDUL SLIDE
SATU BARIS]
TUGAS
KOORDINATOR
Koordinator Enumerator adalah personil yang memiliki tugas:
6)
Melakukan verifikasi kesesuaian isian kuesioner PL-KUMKM 2024 di
tingkat kabupaten/kota terpilih dengan persetujuan Penanggung Jawab
Tim Pokja Pendataan kabupaten/kota, dengan ketentuan bahwa dalam hal
koordinator mendapat tugas sebagai verifikator yang bersangkutan tidak
diperbolehkan berperan sebagai enumerator;
7)
Mengusulkan kepada ketua Tim Pokja Pendataan terkait dengan penggantian
petugas Enumerator yang dinilai memiliki kinerja kurang baik atau
Enumerator yang tidak memenuhi target yang telah diperjanjikan; dan
8)
Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan PL-KUMKM 2024 di wilayah
kelurahan yang menjadi tanggung jawabnya kepada Ketua melalui Sekretaris
Tim Pokja Pendataan kabupaten/kota.
7
[JUDUL SLIDE
SATU BARIS]
TUGAS
ENUMERATOR
Enumerator memiliki tugas:
a. Melakukan wawancara dan pengisian kuesioner pendataan dengan menggunakan
sarana pendataan yang tersedia pada aplikasi mobile KUMKM atau Sistem
Informasi Data Tunggal KUMKM, melalui cara melengkapi prelist data yang tersedia
dalam aplikasi atau menambahkan data baru pelaku KUMKM yang belum terdata
di wilayahnya;
b. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Enumerator terkait dengan
permasalahan atau kendala yang dihadapi di lapangan untuk mendapatkan solusi
dan/atau penyelesaian; dan
c. Melakukan pendataan sesuai dengan target yang disepakati dalam perjanjian kerja
selama jangka waktu yang telah ditetapkan.
8
ETIKA PETUGAS PENDATAAN LAPANGAN
Tidak hanya
menguasai
materi,
seorang
petugas juga
harus memiliki
softskill dan
etos kerja yang
baik.
BERPAKAIAN
KUNJUNGAN
rapi, pantas, sopan, dan
memakai sepatu saat
kunjungan ke responden
diusahakan dapat diatur sedemikian
rupa, sehingga pencacah dapat diterima
oleh responden
BAHASA DAERAH
PERKENALKAN DIRI
bisa digunakan saat
wawancara bila responden
lebih menyukainya
sebagai petugas PL-UMKM terlebih
dahulu dengan menunjukkan surat
tugas dan tanda pengenal petugas.
JELASKAN
maksud & tujuan, serta pentingnya
PL-KUMKM sebelum mengajukan
pertanyaan. Yakinkan responden
keterangan yang diberikan akan
dirahasiakan sesuai UU yang berlaku
KECAKAPAN,
KESABARAN, &
KERAMAHAN
selama berwawancara
UCAPKAN
TERIMA KASIH
setelah selesai
wawancara
9
MODAL SUKSES PENDATAAN
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
LAPANGAN
PERANGKAT KERJA
PEGANG TEGUH KONSEP
✔ Jika pendataan memungkinkan
dengan CAPI, maka siapkan
device dengan spesifikasi yang
mumpuni serta koneksi internet
yang memadai
✔ Jika pendataan tidak
✔ Pegang teguh konsep dan
definisi serta kesepakatan
yang telah ditetapkan.
memungkinkan dengan CAPI,
✔ Perhatikan referensi waktu
pertanyaan. Sebagian besar
adalah pada saat pendataan,
kecuali ada keterangan waktu
tertentu.
maka siapkan perlengkapan
kerja dengan seksama sebelum
ke lapangan
✔ Perhatikan
instruksi/rambu-rambu tata
cara pengisian di setiap
pertanyaan/rincian.
HAL- HAL LAIN
✔ Agendakan pertemuan rutin
dengan koordinator dan
enumerator untuk membahas
permasalahan di lapangan.
✔ Koordinasikan pencacahan
pada wilayah/kawasan tertentu
seperti mal, pasar, ruko, dengan
pendampingan
koodinator/penunjuk
jalan/penguasa wilayah
10
2
Sumber foto: pixabay.com
METODOLOGI
PENDATAAN
METODOLOGI
PENDATAAN
PL-KUMKM
2024
1
Pendataan Lengkap dilakukan bertahap dimana pada Tahun
2024 targetnya adalah 4 Juta Usaha yang mencakup seluruh
kategori lapangan usaha kecuali Kategori A, O, U, dan T.
2
Pendataan Lengkap UMKM lebih berfokus terhadap usaha
yang tidak menetap, yang dicirikan dengan usaha keliling,
pedagang kaki lima dan lainnya
3
Pendataan lengkap dilakukan pada 61 kabupaten/kota
yang tersebar di 4 provinsi di Indonesia.
4
Kriteria usaha KUMKM yang dicakup mengacu pada Perpres
No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan
Pemberdayaan KUMKM.
12
SEBARAN TARGET DATA
PL-KUMKM TAHUN 2024
METODE PENDATAAN LENGKAP
Enumerator menelusuri wilayah kerjanya, dengan:
• Berkoordinasi kepada pengurus satuan lingkungan setempat (RT/RW, jorong)
untuk meminta izin pelaksanaan pendataan PL-KUMKM 2024
• Mendatangi satu per satu penduduk di wilayah kerja enumerator yang ada di
prelist bersumber dari Regsosek 2022 yang diyakini memiliki usaha
• Gunakan prelist sebagai acuan dalam mendata KUMKM
• Lakukan verifikasi keberadaan KUMKM dan cakupannya (sektor non-pertanian,
tidak menetap, dan bukan usaha berkategori A, O, T & U)
• Enumerator dan koordinator memastikan usaha yang beroperasi secara online
dan usaha yang tidak kasat mata tercatat
METODE PENDATAAN LENGKAP
Pendataan KUMKM dilakukan secara lengkap, yang
berarti:
• Jangan sampai ada USAHA yang terlewat/tidak tercatat
(omission) dari penduduk yang ada di prelist atau
tercatat lebih dari satu kali (double counting)
Pelaksanaan Pendataan Lapangan (1)
a. Koordinator Enumerator membagi wilayah kerja Enumerator;
b. Administrator Kabupaten/Kota melakukan pengelolaan akun Enumerator;
c.
Enumerator melakukan pendataan Koperasi dan UMKM dengan melakukan
kunjungan langsung ke lokasi responden dengan mengutamakan prelist yang
tersedia pada Sistem Informasi Data Tunggal Koperasi dan UMKM;
d.
Enumerator sesuai dengan kedudukannya melakukan pendataan terhadap
Koperasi dan UMKM sesuai dengan kriteria yang ditetapkan;
e. Proses pendataan dilakukan melalui SIDT;
Pelaksanaan Pendataan Lapangan (2)
f. Enumerator melakukan pendataan sesuai dengan target yang ditetapkan, sampai
dengan penetapan batas akhir pelaksanaan PL-KUMKM 2024;
g. Data yang dikumpulkan oleh Enumerator diinput/dimasukkan ke dalam SIDT;
h. Koordinator Enumerator melakukan verifikasi Data yang di input oleh Enumerator
sesuai dengan wilayah kerjanya dan memastikan variabel yang dijadikan
mandatory pada kuesioner terisi;
i. Dalam hal terjadi permasalahan di lapangan, Enumerator melakukan konsultasi
kepada Koordinator Enumerator untuk mendapatkan arahan dan/atau
penyelesaian permasalahan. Proses konsultasi dapat dilakukan melalui media
elektronik antara lain whatsapp, email, sms (short message services), atau media
lainnya yang dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan;
Pelaksanaan Pendataan Lapangan (3)
j. Variabel Data mandatory dan non-mandatory masing-masing memiliki bobot yang
sama, yaitu sebesar 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan variabel pada
kuesioner pendataan Koperasi dan UMKM;
k. Enumerator wajib mengisi seluruh variabel Data mandatory dan paling sedikit
10% (sepuluh puluh persen) variabel data non-mandatory;
l. Hasil pengisian variabel Data mandatory dan non-mandatory dapat dinyatakan
memenuhi persyaratan untuk mendapatkan insentif apabila hasil verifikasi
terhadap keseluruhan variabel Data yang terisi paling sedikit memenuhi kriteria
sebagaimana dimaksud pada huruf h;
Insentif Enumerator (1)
a. Dasar pembayaran insentif adalah Nilai UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) di
masing-masing daerah yang disesuaikan dengan ketersediaan pagu anggaran yang
ditetapkan.
b. Pembayaran insentif kepada enumerator didasarkan pada target data terverifikasi
dengan jumlah maksimum sebanyak 300 (tiga ratus) unit data selama 3 (tiga)
bulan sebagaimana tercantum dalam Kontrak Perjanjian Kerja.
c. Besaran target data terverifikasi sebagaimana butir b, harus dapat dicapai oleh
masing-masing enumerator dengan capaian minimal di atas 30 (tiga puluh) data
terverifikasi per bulan dengan ketentuan bahwa target sebagaimana tercantum
dalam Kontrak Perjanjian Kerja tetap harus tercapai selama periode yang
diperjanjikan.
Insentif Enumerator (2)
d. Dalam hal capaian data terverifikasi tidak memenuhi ketentuan sebagaimana butir c,
maka enumerator hanya dapat menerima insentif sebesar proporsi jumlah target data
terverifikasi dibagi dengan target data maksimum terverifikasi per bulan dikalikan
dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota)
e. Dalam hal jumlah capaian data dari enumerator tidak dapat diverifikasi oleh verifikator
sebanyak jumlah data yang disetorkan, yang disebabkan karena petugas verifikator
memiliki kendala diluar kemampuannya, maka selisih data yang belum di verifikasi,
dapat dilakukan proses verifikasi pada periode berikutnya, dan pembayarannya dapat
diakumulasikan dengan target pembayaran data terverifikasi pada bulan berikutnya,
sepanjang batas waktu proses pencairan dana melalui KPPN masih dimungkinkan,
dengan ketentuan bahwa, setiap enumerator hanya dapat dibayarkan maksimum
sebagaimana butir b.
Insentif Enumerator (3)
f. Tata cara penghitungan besaran insentif bagi enumerator per bulan, yang tingkat
pencapaiannya memenuhi target minimal di atas 30 (tiga puluh) data terverifikasi
dan mencapai di bawah 100 (seratus) data terverifikasi, maka besaran pembayaran
insentif ditetapkan sebagaimana tabel contoh penghitungan proporsi sebagai
berikut:
No.
Jumlah Unit Data Terverifikasi
Contoh Penghitungan
Persentase Pembayaran
1.
31
31% × UMK
2.
73
73% × UMK
3.
99
99% × UMK
Insentif Enumerator (4)
g.
Bagi enumerator yang capaian data terverifikasinya belum memenuhi target minimal
dibawah ≤ 30 (tiga puluh) unit data terverifikasi, maka insentifnya tidak dapat
dibayarkan.
h. Dalam hal capaian data sebagaimana pada butir (g), maka apabila Enumerator dapat
mengumpulkan data sesuai dengan butir (b) pada bulan berikutnya, maka data masuk
yang belum terbayarkan dapat diakumulasi pada bulan berikutnya selama periode
pendataan.
i. Proses penyampaian data terverifikasi oleh Dinas tingkat Kabupaten/Kota, dilakukan
berdasarkan periodesasi awal bulan hingga akhir bulan sebelumnya, yang selanjutnya
dilakukan proses verifikasi pada minggu pertama bulan berikutnya, dan hasilnya akan
digunakan untuk pengajuan proses pembayaran ke Provinsi.
3
Sumber foto: pixabay.com
PEDOMAN & TATA CARA
PENGISIAN KUESIONER
STRUKTUR
KUESIONER
PL-UMKM
2024
Terdapat 12 BLOK
Pertanyaan, 1 BLOK Catatan,
dan 1 BLOK Keterangan
Petugas pada Kuesioner
PL-UMKM 2024
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT USAHA
BLOK II. KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN
BLOK III. IDENTITAS PENGUSAHA
BLOK IV. IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
BLOK V. PENGHARGAAN USAHA / PERUSAHAAN
BLOK VI. BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG LALU
ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
BLOK VII. PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
BLOK VIII. TENAGA KERJA
BLOK IX. PROSES PRODUKSI
BLOK X. KEMITRAAN USAHA
BLOK XI. LAPORAN KEUANGAN USAHA
BLOK XII. PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA
BLOK XIII. CATATAN
BLOK XIV. KETERANGAN PETUGAS DAN PEMBERI JAWABAN
24
Pengisian
BLOK I s.d. III
25
25
“
Jelaskan terlebih dahulu maksud
dan tujuan pendataan dengan
sebaik mungkin sebelum
melakukan wawancara kuesioner
pendataan.
26
Penegasan : Ciri-ciri usaha
Dikatakan usaha, jika memenuhi unsur:
1. menanggung sebagian atau seluruh input
2. Memproduksi barang atau jasa
3. Melakukan kegiatan pemasaran barang yang dihasilkan
4. Menanggung resiko.
Sumber: penegasan pelatihan Innas PL-KUMKM 23
27
Penegasan : 1. Menentukan Pengusaha dan Bukan Pengusaha (1)
28
Penegasan : 1. Menentukan Pengusaha dan Bukan Pengusaha (2)
29
Penegasan : 1. Menentukan Pengusaha dan Bukan Pengusaha (3)
30
Penegasan : 2. Cakupan PL-KUMKM 2024 (1)
NO
PERMASALAHAN
PENEGASAN
(1)
(2)
(3)
1
Apakah sopir taksi/angkot dengan sistem
setoran didaftar sebagai usaha dalam
PL-KUMKM24?
Sopir taksi/angkot dengan sistem setoran didaftar dalam PL-KUMKM24 di
bangunan tempat tinggal. Demikian juga dengan pemiliknya didaftar sebagai
usaha angkutan.
2
Apakah aktivitas seperti “Pak Ogah” dan
timer didaftar sebagai usaha dalam
kegiatan PL-KUMKM24?
Aktivitas seperti polisi “cepek” (Pak Ogah), timer, pengemis, dll tidak
dikategorikan sebagai usaha, sehingga tidak dicakup dalam PL-KUMKM24
3
Apakah pengamen dimasukkan sebagai
usaha pada PL-KUMKM24?
1.Tidak semua pengamen dicakup dalam PL-KUMKM24. Batasan pengamen yang
dicakup dalam PL-KUMKM24 adalah beberapa orang yang melakukan kegiatan
jasa hiburan dengan alat musik standar atau perlengkapannya (seperti radio tape,
karaoke).
2.Pendaftaran untuk pengamen dilakukan di bangunan tempat tinggalnya dan
yang dicatat hanya pimpinan-nya.
4
Apakah usaha penyewaan lahan masuk
Usaha penyewaan lahan masuk dalam cakupan PL-KUMKM24, kecuali usaha
31
Penegasan : 2. Cakupan PL-KUMKM 2024 (2)
NO
PERMASALAHAN
PENEGASAN
(1)
(2)
(3)
5
Apakah tukang cuci yang berkerja pada
lebih satu majikan dicatat dalam
PL-KUMKM24?
Tukang cuci yang bekerja pada lebih dari satu majikan termasuk cakupan dalam
PL-KUMKM24 (kategori S). Sama halnya dengan supir pribadi, baby sitter,
pembantu rumah tangga, dan tukang kebun yang bekerja lebih dari satu
majikan.
6
Apakah guru privat, guru mengaji yang
mengajar ke suatu rumah dicatat di
PL-KUMKM24?
Guru privat mata pelajaran, guru mengaji, maupun guru musik, yang mengajar ke
suatu rumah dicatat di PL-KUMKM24 (Kategori P, KBLI 85495).
7
Apakah usaha perorangan angkutan
penyeberangan di sungai, atau danau
dengan rakit/perahu didaftar di lokasi
usaha atau di rumahnya?
Usaha perorangan angkutan penyeberangan di sungai, atau danau dengan
rakit/perahu didaftar di bangunan tempat tinggalnya.
8
Jika ada anggota rumah tangga (ART) yang
mempunyai beberapa usaha warung tenda
sejenis pada beberapa lokasi dengan
1.Jika ada ART yang mempunyai lebih dari satu usaha yang sejenis pada bangunan
tidak tetap di luar rumah pada lokasi berbeda hanya dicatat 1 usaha. Namun
pendapatan dan pengeluaran yang diisikan adalah pengeluaran dan pendapatan
32
DATA UMKM PRELIST
✔ Data UMKM Prelist :
Memuat informasi
dasar terkait Provinsi,
Kabupaten/Kota,
Kecamatan, Kelurahan,
Nama SLS/Non SLS,
Nama Penduduk yang
berusaha, Alamat,
Jumlah Usaha, Status
Usaha, & Action
33
DATA UMKM PRELIST
✔ Data UMKM Prelist
merupakan daftar
target penduduk di
kelurahan tersebut
yang melakukan usaha
berdasarkan sumber
dari Regsosek 2022
34
DATA UMKM PRELIST
✔ Data UMKM Prelist :
Direncanakan akan
memuat juga
informasi dasar terkait
Jenis Kegiatan Utama
35
DATA UMKM PRELIST
✔ Data UMKM Prelist
terdapat simbol action
untuk update status
keberadaan usaha yang
memiliki pilihan : Pindah
Kelurahan/Desa Lain ;
Tutup ; Tidak Ditemukan ;
Tidak Sesuai Kriteria ; No
Response
36
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA
✔
BLOK I: Memuat informasi dasar terkait
identitas, nama, tempat dan lokasi
rumah tangga.
✔
R101 sudah automatic filled by sistem
ketika data sudah terverifikasi oleh
verifikator, sementara rincian lain perlu
dicacah/diisi.
✔
BLOK paling sederhana, tetapi harus
diupayakan tetap dicacah dengan sebaik
mungkin, karena informasinya sangat
mendasar untuk tindak lanjut
kebijakan/intervensi.
37
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA
R101 : Pengenalan Lokasi Tempat
Tinggal melalui pengambilan foto
usaha/pelaku usaha dan
pengambilan lokasi rumah pelaku
usaha tersebut
Untuk R101, pengisian dengan CAPI yang didukung dengan jaringan
internet yang memadai sangat memudahkan pencacah dalam mengisi
yaitu dengan fitur geo-tag.
38
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA
✔
R102 s.d. R105: Pengenalan
Identitas Tempat Tinggal
Rincian-rincian ini sudah otomatis
terisi berdasarkan prelist yang
bersumber dari Regsosek 2022
Pencacahan dilakukan dengan CAPI akan sangat memudahkan
pengisian R102-R105. Namun, jika terkendala dan pencacahan harus
dilakukan dengan PAPI, maka perlu dibuat instrumen pendukung
(suplemen), misalnya daftar kode wilayah.
39
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA
✔
R106: Isikan nama lengkap
usaha/perusahaan. Jika tidak memiliki nama
secara khusus, maka dapat ditulis dengan
nama produk <Nama Pengusaha>. Contoh:
Ojek Online <Kang Ujang>.
✔
R107: Isikan nama komersial/populer
usaha/perusahaan jika ada. usaha kakilima
atau keliling biasanya memiliki nama yang
sama antara nama lengkap usaha dan nama
populer
✔
Jika usaha tidak memiliki nama
komersial/populer, maka isikan nama yang
sama dengan R106 seperti contoh
disamping.
40
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA
✔
R108: Lokasi Tempat Usaha Keluarga
Lokasi tempat usaha keluarga terdiri
dari: 1) Di luar tempat tinggal
dengan lokasi tetap dan
perlengkapan usaha
dipindah/ dibongkar pasang (Kaki
lima); 2) Usaha keliling; 3) Lainnya
41
PENJELASAN R108: DEFINISI LOKASI TEMPAT
USAHA KELUARGA
1. Kaki Lima
3. Lainnya
Jika usaha keluarga berada di luar tempat tinggal dengan lokasi
tetap dan perlengkapan usaha dipindah/ dibongkar pasang
(usaha-usaha kaki lima)
Tempat usaha yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam kaki lima; dan juga usaha keliling. Seperti:
Usaha yang berlokasi di dalam tempat tinggal tetapi
tidak kasat mata seperti usaha online, Usaha
konstruksi perorangan, Usaha pertambangan dan
penggalian perorangan, dan persewaan kamar.
2. Usaha Keliling
Usaha keliling adalah kegiatan usaha yang tidak menempati
bangunan khusus usaha atau bangunan campuran dengan lokasi
usaha yang berpindah-pindah atau keliling.
• Usaha keliling, seperti penjual (sayur, perabot, bakso) keliling;
• Tukang (semir sepatu, pijat, cukur, dsj) keliling;
• Tukang ojek (sepeda, sepeda motor, dsj);
• Usaha angkutan atau supir (truk, bajaj, mikrolet, taksi, perahu,
sampan) yang bukan pekerja atau karyawan perusahaan.
42
PENJELASAN R108: DEFINISI
TEMPAT USAHA
1. Kaki Lima
2. Usaha Keliling
3. Lainnya (Pemborong Bangunan Perorangan)
3. Lainnya (Usaha Penggalian Kubur)
43
PENJELASAN R108: DEFINISI
TEMPAT USAHA
3. Lainnya (Usaha-usaha di Pasar Apung)
3. Lainnya (Usaha Online yang Bisa dilakukan dimana saja)
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
44
PENJELASAN R108: DEFINISI
TEMPAT USAHA
1. Bangunan Usaha Khusus
2. Bangunan Usaha Campuran
45
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA
✔
R109: Isikan alamat lengkap dari
lokasi usaha/perusahaan berada,
setidaknya hingga nama jalan dan
no bangunan. Akan lebih baik jika
lengkap hingga satuan lingkungan
setempat.
✔
R109: Meskipun bukan mandatory,
upayakan untuk menggali
semaksimal mungkin informasi
terkait kontak usaha seperti nomor
telepon, faks dan website (jika
ada).
46
BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN
✔
R201: Isikan dengan menuliskan jenis
kegiatan utama usaha/perusahaan
dengan selengkap-lengkapnya, dimulai
dengan kata kerja meliputi input, proses
dan output.
✔
• Referensi waktu untuk R201 adalah pada saat pencacahan
• Kegiatan Utama adalah jenis kegiatan usaha/perusahaan yang
mempunyai nilai produksi/omzet/pendapatan paling besar.
Contoh: Penjualan baju bayi secara kaki
lima.
✔
Setelah mengetahui kegiatan utama,
isikan kode kategori usaha yang ada di
kotak sebelah kanan dengan benar (tugas
enumerator).
47
BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN
✔
INGAT: Kategori Lapangan Usaha di luar
dari kategori A, O, U dan T.
✔
R201 wajib terisi dan deskripsi pada R201
harus sudah bisa digunakan setidaknya
untuk mengidentifikasi kode kategori
• Referensi waktu untuk R201 adalah pada saat pencacahan
• Kegiatan Utama adalah jenis kegiatan usaha/perusahaan yang
mempunyai nilai produksi/omzet/pendapatan paling besar. Contoh:
penjual pulsa (Kategori J) dan token listrik (Kategori D) yang tidak
memiliki toko. Jika keuangannya tidak dapat dipisahkan maka
kegiatan utamanya pilih yang paling besar. Sebagai penjual pulsa
atau token listrik.
48
KEGIATAN UTAMA USAHA/PERUSAHAAN
Penentuan Kegiatan Utama untuk Usaha atau
Perusahaan dengan kegiatan lebih dari satu:
•
Kegiatan yang memiliki nilai
produksi/omzet/pendapatan terbesar.
•
Jika nilai produksi/omzet/pendapatan besarnya
sama, maka kegiatan utamanya ditentukan dari
volume produksi/penjualan terbesar.
•
•
Jika nilai produksi/omzet/pendapatan dan
volume produksi/penjualan sama maka
kegiatan utama diambil dari waktu terbanyak
yang digunakan.
Jika nilai produksi/omzet/pendapatan, volume,
dan waktunya sama, maka penentuan kegiatan
utama berdasarkan pada pernyataan
responden.
Penjelasan Kategori Lapangan Usaha
•
Kategori Perusahaan adalah pengelompokan besar
usaha/perusahaan menurut kegiatan utama yang
dilakukannya sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2020.
•
Kategori yang dicakup pada kegiatan ini adalah kategori B,
C, sampai U, kecuali :
1.
- A (Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan),
2.
- O (Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib), dan
3.
- T (Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja;
Aktivitas yang Menghasilkan Barang dan Jasa oleh Rumah
Tangga yang Digunakan untuk Memenuhi Kebutuhan
Sendiri)
4.
- U (Aktivitas Badan Internasional Dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya)
49
CAKUPAN KATEGORI KBLI
Kategori
Cakupan
B
C
B. Pertambangan dan Penggalian
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
P
Q
R
S
C. Industri Pengolahan
D. Pengadaan Listrik, Gas/Uap Air Panas, dan Udara Dingin
E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang
Sampah, dan Kegiatan Remediasi
F. Konstruksi
U
50
CAKUPAN KATEGORI KBLI
Kategori
Cakupan
B
C
D
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor
E
F
G
H. Pengangkutan dan Pergudangan
H
I
J
K
I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
L
M
N
J. Informasi dan Komunikasi
P
Q
R
S
K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi
U
51
CAKUPAN KATEGORI KBLI
Kategori
Cakupan
B
C
L. Real Estat
D
E
F
G
M. Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis
H
I
J
K
N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
L
M
N
P. Pendidikan
P
Q
R
S
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial kecuali golongan pokok 87
(kegiatan sosial di dalam panti) dan golongan pokok 88 (kegiatan sosial di luar panti)
U
52
CAKUPAN KATEGORI KBLI
Kategori
Cakupan
B
C
R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi, kecuali golongan pokok 92 (Aktivitas
Perjudian dan Pertaruhan)
D
E
F
G
H
I
S. Aktivitas Jasa Lainnya, kecuali layanan kencan dalam kelompok 96999; dan
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, organisasi
politik dalam golongan 9412, 942, dan 949
J
K
L
M
N
P
Q
R
S
53
✔ Deskripsi kegiatan usaha merupakan kunci utama
dalam penentuan kode kategori Usaha/Perusahaan.
Hal ini dikarenakan kadang ada usaha/perusahaan
yang memiliki lebih dari 1 kegiatan/bidang usaha
atau usaha dengan produk yang beragam.
✔ Ketersediaan informasi terkait kegiatan utama yang
jelas, akan mempermudah penentuan kategori
sehingga baik kategori maupun KBLI
usaha/perusahaan sehingga dapat teridentifikasi
secara lebih akurat.
54
KARAKTERISTIK KATEGORI
• Pertambangan: mengambil mineral dalam bentuk
alami.
• Industri: mengolah hasil pertanian dan
pertambangan menjadi barang baru
• Listrik Gas Air: pembangkitan, pemurnian,
penjernihan, pendistribusian
• Konstruksi: membangun baik tempat tinggal dan
bukan tempat tinggal
• Perdagangan: Beli dan menjual barang yang sama
tanpa perubahan teknis (berwujud barang bukan
jasa). Adapun jasa di sektor perdagangan merupakan
jasa reparasi kendaraan bermotor.
• Hotel dan Akomodasi: penyediaan jasa akomodasi
penginapan
• Restoran: membuat dan mengolah makanan dan
minuman yang jasanya dikonsumsi di tempat yang
melalui proses peracikan
• Angkutan: memindahkan barang/penumpang dari
satu tempat ke tempat lain, tersedia untuk umum
• Komunikasi: pengiriman suara gambar berita
melalui media telekomunikasi
• Real estat : produk konstruksi yang mencakup
pembelian real estat, penjualan dan penyewaan,
developer
• Jasa perusahaan: advokat, notaris, user-nya
perusahaan
• Jasa swasta: sosial kemasyarakatan hiburan
rekreasi perorangan
55
CONTOH KASUS
KATEGORI B dan D
B. Penggalian batu, pasir, tanah liat dari sumber
Sumber:
https://www.antarafoto.com/id/view/1868859/penambang-batu-kali-tr
adisional-di-sigi
D. Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas Dan Udara Dingin
Sumber: https://kiosbank.id/token-listrik-pln/
56
CONTOH KASUS
KATEGORI C – INDUSTRI PENGOLAHAN
https://www.kompasiana.com/thamrindahlan/6200b6e9b46
16e20d171d103/armand-tukang-las-keliling?page=2&page
_images=5
https://www.youtube.com/watch?v=5WAiyf4rimg
57
Konsep & Definisi Industri Pengolahan
Industri Pengolahan:
Cirinya:
Kegiatan produksi yang
mengubah barang dasar
(bahan mentah) menjadi
barang jadi/setengah jadi dan
atau dari barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang
lebih tinggi nilainya.
❖
❖
❖
Ada produk yang
dihasilkan dari bahan
baku
Ada proses olah sehingga
terjadi perubahan produk
secara permanen
Ada nilai tambah
58
Format umum penulisan kata-kata kegiatan utama
Industri Pengolahan:
Membuat/memproduksi/
mengolah
Jenis produk/barang yang
dihasilkan
Bahan baku
Contoh Penulisan:
• Membuat lemari dari kayu jati
• Memproduksi tempe dari kacang kedelai
• Membuat tas anyaman dari tali plastik
• Mengolah kulit menjadi kerupuk
• Dll.
59
Beberapa kata kunci kegiatan Industri
Pengolahan
❑
❑
❑
❑
❑
❑
❑
Membuat/Pembuatan
Memproduksi/Produksi
Industri
Menjahit
Mencetak/Percetakan
Menggiling/Penggilingan
Mengeringkan/Pengeringan
(ikan, daun tembakau)
❑ Mengolah/Pengolahan
❑ Merajang (daun tembakau)
❑ Reparasi mesin
❑
❑
❑
❑
❑
❑
❑
❑
❑
❑
Pengawetan
Penggaraman (ikan)
Pengasapan (ikan)
Pemindangan
Memintal/Pemintalan
Menenun
Pengrajin/Kerajinan
Penyamakan
Mengukir
Menggergaji/Penggergajian
60
CONTOH KASUS
KATEGORI E dan F
E. Aktivitas Pengelolaan Limbah dan Sampah
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6520557/cerita-pemulung-temukan
-emas-putih-di-tumpukan-sampah-sarimukti
F. Konstruksi Bangunan
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2017/Pemerintah-Akan-Waji
bkan-Tukang-dan-Kuli-Bangunan-Punya-Sertifikat-Keahlian/
61
CONTOH KASUS
KATEGORI G (PERDAGANGAN DAN REPARASI KENDARAAN BERMOTOR)
62
Konsep & Definisi Perdagangan dan Reparasi
Kendaraan Bermotor
Perdagangan:
Cirinya:
Membeli dan menjual barang yang sama
tanpa ada perubahan teknis. Perubahan
dalam bentuk kemasan, penambahan
aksesoris, dll masih termasuk
perdagangan.
❖
Reparasi Kendaraan Bermotor:
❖
Objeknya adalah kendaraan bermotor
secara utuh. Kegiatan dapat berupa
reparasi/perbaikan.
❖
Bisa perdagangan skala besar, bisa
eceran
Lokasi tidak tetap atau lokasi tetap dan
perlengkapan usaha dipindah/ dibongkar
pasang (usaha-usaha kaki lima, bisa
dengan media lain (online)
Tidak semua objek benda yang
diperdagangkan termasuk kategori G
seperti perdagangan pulsa telepon (J),
listrik (D), tanah dan rumah (L).
63
Format umum penulisan kata-kata kegiatan utama
Perdagangan:
Formula umum kegiatan perdagangan 🡪
Formula umum kegiatan reparasi
Jual/Dagang + Grosir / Eceran? + Produk + Tempat Usaha
(Bangunan/Media tertentu)? + Spesifikasi Barang (Khusus/Umum Bekas/Baru)
🡪 Reparasi/Perawatan? + Mobil/Motor?
Contoh Penulisan:
• Jual Beli ikan di pasar
• Dagang sayur-sayuran keliling
• Tambal Ban keliling
64
Konsep & Definisi Penyediaan Akomodasi Dan
Penyediaan Makan Minum
Akomodasi:
Bersifat jangka pendek untuk
pengunjung/pelancong/konsumen
dengan kebutuhan tertentu (kost),
biasanya sudah ada fasilitas dan risiko
kerusakan fasilitas ditanggung pemilik
usaha
Penyediaan Makan Minum:
Ada proses peracikan, bisa ditempat
atau take away, bersifat untuk
dikonsumsi segera
Cirinya:
❖
❖
Tidak termasuk penyediaan
akomodasi jangka panjang
seperti tempat tinggal utama
Penyiapan makanan atau
minuman bukan untuk
dikonsumsi segera atau yang
dijual melalui kegiatan
perdagangan besar dan
eceran.
65
CONTOH KASUS
KATEGORI I (PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM)
Penyediaan Akomodasi
Penyediaan Makanan
Penyediaan Minuman
66
CONTOH KASUS
KATEGORI I (PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM)
MANAKAH YANG TERMASUK KATEGORI I? KENAPA?
67
BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN
✔
R202: Isikan sejelas mungkin produk
utama (barang atau jasa) yang
dihasilkan/dijual.
✔
Contoh: Misalkan Kegiatan Utama di R201
terisi ”perdagangan buah-buahan keliling”,
maka produk utama dapat diisikan
”buah-buahan”
✔
Produk utama adalah jenis produk dalam
bentuk barang/jasa yang dihasilkan
usaha/perusahaan sesuai kegiatan utama
pada Rincian 201 yang memiliki
kuantitas/volume penjualan terbesar.
✔
R202 wajib diisi beserta dengan penentuan
kategori lapangan usahanya dan KBLI.
68
Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk utama:
Kategori/
Kelompok
Kegiatan Utama
Produk utama
KBLI
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertambangan dan
penggalian (B)
1. Menambang/mendulang bijih
emas di sungai
2. Penggalian batu kapur/ gamping
bijih emas
07301
batu kapur/gamping
08102
Industri pengolahan (C)
1. Membuat barang anyaman tikar
lampit dari rotan
2. Mencetak kop surat, kalender,
kartu undangan
barang anyaman tikar
lampit dari rotan
kop surat, kalender, kartu
undangan
16291
Menyalurkan arus/tenaga listrik dari
generator ke pelanggan rumah
tangga
arus/tenaga listrik dari
generator
35103
Pengadaan listrik, gas,
uap/air panas dan udara
dingin (D)
18111
69
Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk utama:
Kategori/
Kelompok
(1)
Kegiatan Utama
Produk utama
KBLI
(2)
(3)
(4)
Pengelolaan Air (E)
Pengambilan air bersih dari mata air dan
menyalurkannya ke konsumen rumah tangga
air bersih
36001
Konstruksi (F)
1. Pemasangan instalasi listrik pada bangunan
gedung perkantoran
2. Merenovasi bangunan tempat tinggal dengan
sistem borongan
instalasi listrik
43211
bangunan tempat
tinggal
41011
Perdagangan besar dan eceran, 1. Perdagangan eceran sayur-sayuran yang
reparasi dan perawatan mobil
dilakukan di pinggir jalan umum (kaki lima)
dan sepeda motor (G)
2. Bengkel reparasi/ perbaikan dan perawatan
sepeda motor
komoditi sayur-sayuran
47813
jasa perbaikan mobil
45407
Pengangkutan dan
Pergudangan (H)
1. Angkutan ojek sepeda motor
2. Menyewakan gudang barang dagangan kepada
perusahaan
jasa ojek motor
jasa sewa gudang
49424
52101
Penyediaan Akomodasi dan
makan minum (I)
Kedai makanan seafood dengan menggunakan
tenda
makanan seafood
56103
70
Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk utama:
Kategori/
Kelompok
Kegiatan Utama
Produk utama
KBLI
(1)
(2)
(3)
(4)
Informasi dan komunikasi
(J)
Penjualan pulsa telepon seluler
pulsa telepon seluler
61999
Aktivitas keuangan dan
asuransi (K)
1. Jasa penukaran mata uang asing
2. Kegiatan Perusahaan Holding Companies
Semen Indonesia
mata uang asing
66197
jasa penguasaan aset dari
sekelompok anak perusahaan
64200
Aktivitas profesional, ilmiah, Kegiatan Kantor Pusat Pertamina
dan teknis (M)
jasa pengelolaan unit-unit
perusahaan yang
dibawahinya
70100
Agen Perjalanan (N)
Penjualan dan pemesanan tiket pesawat udara
dan kapal laut
tiket pesawat udara dan
kapal laut
79112
Pendidikan (P)
Guru les privat
jasa privat akademis
85499
Aktivitas jasa lainnya (S)
Jasa reparasi/perbaikan alat elektronik televisi
dan radio
jasa reparasi televisi dan
radio
95210
71
BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN
✔
R202: Setelah mengisi kode
kategori dan juga produk utama,
• Kode KBLI 5 Digit ini seharusnya tidak dibebankan pada enumerator,
melainkan pada koordinator. Namun, pada web aplikasi kode KBLI
maka selanjutnya dilakukan
masih terbuka untuk enumerator (mengharuskan diisi oleh
pengisian pada kode KBLI 5 Digit
enumerator).
yang mengacu pada KBLI Tahun
• Badan Usaha: Status legalitas usaha (hukum atau non badan hukum)
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
2020.
✔ Kode KBLI 5 Digit bersifat
mandatory.
✔
R203: Isikan kode status badan
usaha dengan isian kode 1-8. Jika
terisi kode 8 (badan usaha
lainnya), isikan jenis badan usaha
tersebut.
✔
R203 bersifat mandatory.
72
Contoh: Tahapan dalam Penentuan KBLI Usaha/Perusahaan
Perdagangan
Besar?
“Dagang Sepatu”
46413 : usaha perdagangan besar alas kaki
(satu-satunya KBLI perdagangan besar khusus alas kaki)
di toko/bangunan
permanen
Perdagangan
Eceran?
di los/kaki lima/non
permanen
baru
47712
bekas
baru
47742
47833
bekas
47895
Keliling/tanpa tempat
tetap
47994
Dengan media daring
47912
73
PENJELASAN R203: STATUS BADAN USAHA
• Badan usaha berbadan hukum adalah badan usaha badan usaha yang memisahkan antara harta kekayaan pribadi
pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha seperti PT, Yayasan, dan Koperasi yang pengesahan Akta badan
usaha ini pendirian-nya dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
• Perseroan Terbatas (PT), adalah perusahaan yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan undang-undang, termasuk dalam badan usaha ini adalah PT Tbk, yaitu perusahaan yang kepemilikan
sahamnya diperjualbelikan di pasar modal.
• Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 sebagaimana telah diubah dalam
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 (“UU Yayasan”), Yayasan didefinisikan sebagai badan hukum yang terdiri atas
kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
74
PENJELASAN R203: STATUS BADAN USAHA
• CV (Commanditaire Vennootschap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang
yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin.
• Firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari
perusahaan ditanggung bersama pula.
• Dana Pensiun adalah badan usaha yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat
pensiun.
75
BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN
✔
R204: Isikan NIB jika usaha telah
memiliki Identitas Pelaku Usaha
yang diterbitkan oleh Lembaga OSS.
✔
R205: Isikan nilai modal usaha pada
saat pendirian usaha. R205 bersifat
• Nomor Induk Berusaha (NIB): Identitas Pelaku Usaha yang diterbitkan
oleh Lembaga OSS setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran
• Modal Usaha Saat Pendirian adalah Seluruh uang atau barang yang
digunakan untuk menjalankan suatu usaha pada awal beroperasi
baik berasal dari milik sendiri atau pinjaman pihak luar
mandatory.
✔
R206: NPWP tidak mandatory.
✔
R207: Tahun dan bulan mulai
beroperasi merupakan bulan dan
tahun riil usaha mulai beroperasi
secara komersial. R207 bersifat
mandatory.
76
BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA
✔
R301: Wajib terisi. Isikan dengan
menuliskan nama lengkap pengusaha
(jangan disingkat, atau dengan
menggunakan nama populer/nama
beken).
• Pengusaha adalah Pemilik/Pimpinan usaha yang bertanggung
jawab atas operasional usaha/perusahaan.
• Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami
keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam
jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan
dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak.
✔
R302A dan B: Wajib terisi salah satu.
✔
R303: Wajib terisi.
✔
R303 belum difasilitasi opsi jika tidak
tahu.
77
BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA
Konsep pengusaha dan disabilitas
mengacu pada
Peraturan-Badan-Pusat-Statistik-Nomor4-Tahun-2021-tentang-Standar-Data-Sta
tistik-Nasional.
• Pengusaha adalah Pemilik/Pimpinan usaha yang bertanggung
jawab atas operasional usaha/perusahaan.
• Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami
keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam
jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan
dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak.
78
BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA
• Pemilik, apabila usaha/perusahaan tidak dijalankan secara
langsung; sedangkan
• Pemilik dan Penanggungjawab, apabila usaha/perusahaan
dimiliki dan dijalankan secara langsung
✔
R304: Wajib terisi salah satu antara
pemilik saja atau pemilik sekaligus
pengelola.
✔
R305 Wajib terisi dengan 16 digit
nomor/angka.
✔
R306 terkait NPWP Pengusaha, perlu
hati-hati dalam menanyakannya (bisa
ditanyakan dibelakang setelah seluruh
pertanyaan dicacah).
79
BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA
• Pemilik, apabila usaha/perusahaan tidak dijalankan secara
langsung; sedangkan
• Pemilik dan Penanggungjawab, apabila usaha/perusahaan
dimiliki dan dijalankan secara langsung
✔
R307 wajib terisi. Jika terisi YA, maka
otomatis akan loncat ke pertanyaan
309. Namun, jika terisi tidak (artinya
lokasi usaha berbeda dengan lokasi
tempat tinggal pengusaha) maka
lengkapi R308.
80
BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA
✔
R310: Isikan dengan memilih tingkat
pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh
Pengusaha (berdasarkan pengakuan
responden).
✔
R311: Isikan sesuai kondisi pencacahan,
apakah sedang berpartisipasi dalam
keanggotaan koperasi atau tidak.
• Jenjang pendidikan formal adalah jenjang pendidikan
tertinggi/terakhir yang ditamatkan oleh Pengusaha,
yang ditandai dengan kepemilikan sertifikat/ijazah.
• Jenjang pendidikan dimulai dari tidak tamat SD hingga
S3 (Doktoral).
✔ Jika R311A terisi “YA”, yang berarti
pengusaha sedang menjadi anggota
koperasi, maka pilih jenis koperasi yang
diikuti.
81
BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA
✔
R312: Isikan apakah pengusaha sedang
menjalani profesi/pekerjaan lain seperti
PNS, TNI/POLRI, Pegawai BUMN/BUMD
dan lainnya.
✔
R310 hingga 312 wajib terisi/mandatory.
• Jenjang pendidikan formal adalah jenjang pendidikan
tertinggi/terakhir yang ditamatkan oleh Pengusaha,
yang ditandai dengan kepemilikan sertifikat/ijazah.
• Jenjang dimulai dari tidak tamat SD hingga S3
(Doktoral).
82
CONTOH KASUS
USAHA: MEMBUAT ANEKA MACAM FROZEN FOOD
Kategori I,
G, atau C
yaaa?
https://blog.roomme.id/food/resep-frozen-food/
83
83
CONTOH KASUS
USAHA: SERVICE SEPEDA
Be Careful,
Kategori
manakah
usaha tsb?
https://www.kompasiana.com/ariyani_12/54f3b7327455139e2b6c7d6b/bengkel-sepe
da-keliling-usaha-kreatif-menjemput-bola
84
84
CONTOH KASUS
USAHA: DAGANG BAKSO KHAS WONOGIRI KELILING
Segerrrrr..
Penjual Bakso
Keliling tsb
masuk
kategori mana
ya?
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/07/13151861/c
erita-pedagang-bakso-keliling-jatuh-bangun-sekolahkan-an
ak-hingga-sarjana?page=all
85
85
CONTOH KASUS
USAHA: SEWA RUMAH KONTRAKAN
Tjakep tuh
rumahnya…
Masuk
kategori apa
ya Bapak/Ibu?
https://www.sewakost.com/jabar/bandung/kontrakan-rumah-kab-bandung-banjaran-unit-1-dan-2-72
551.html#google_vignette
86
86
CONTOH KASUS
USAHA: VERMAK JEANS DLL
Kategori
manakah
usaha tsb?
https://babel.antaranews.com/berita/47802/bang-jablai-penjahitkeliling-roda-tiga-nan-perkasa
87
87
Pengisian
BLOK IV s.d.
VIII
88
88
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
• Diisi dengan kepemilikan izin prinsip/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
yang dimiliki serta jumlah kepemilikannya
• Referensi waktu kepemilikan izin pada blok ini adalah selama usaha berjalan.
89
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
Konsep Definisi
Izin Prinsip
Izin prinsip merupakan suatu izin atau pengakuan dari
pemerintah baik dari pemerintah daerah provinsi,
pemerintah daerah kabupaten atau kota yang harus
dimiliki oleh pelaku bisnis ketika memulai usaha.
Secara lebih spesifik, pengertian Surat Izin Prinsip adalah
perizinan usaha pertama dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) yang harus dimiliki oleh
setiap investor yang bermaksud membuka usaha maupun
menanamkan modal (berinvestasi) di Indonesia.
Dua Model Investasi = Penanaman Modal Asing
(PMA) dan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN)
90
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
✔
Diisi dengan kepemilikan izin operasional
yang dimiliki serta jumlah kepemilikannya.
✔
Izin Operasional atau Komersial adalah
izin yang diterbitkan oleh Lembaga yang
berwenang mengeluarkan izin atau
Lembaga Online Single Submission (OSS)
untuk dan atas nama menteri, pimpinan
lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota
setelah Pelaku Usaha mendapatkan Izin
• Referensi Waktu kepemilikan izin pada blok ini adalah
selama usaha berjalan.
• Jika izin yang dimaksud ”ada”, berikan tanda checklist
di kolom sebelah kiri, dan tuliskan jumlah izin
operasional yang dimiliki jika diminta.
Usaha dan untuk melakukan kegiatan
komersial atau operasional dengan
memenuhi persyaratan dan/atau
komitmen.
91
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
DEFINISI IZIN OPERASIONAL
• PIRT adalah sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang
diberikan oleh Bupati atau Walikota melalui Dinas Kesehatan. Sertifikat ini
mengacu bahwa pangan hasil produksi yang dihasilkan telah memenuhi
persyaratan dan standar keamanan yang telah ditentukan.
• MD/BPOM adalah perizinan berupa izin edar untuk produk pangan yang
diproduksi oleh industri Dalam Negeri yang lebih besar dari skala rumah
tangga, atau industri yang menghasilkan produk pangan yang wajib wajib
memiliki Izin Edar BPOM MD. Izin ini dikeluarkan oleh BPOM RI, khususnya
untuk setiap usaha yang menghasilkan produk pangan dengan bahan dasar
susu, menggunakan Bahan Tambahan Pangan tertentu (seperti pengawet,
penguat rasa, pewarna, dll), atau mengusung klaim tertentu seperti fungsi
makanan sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI), Makanan untuk
Lansia, dan lain sebagainya.
92
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
DEFINISI IZIN OPERASIONAL
•
•
•
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah sebuah produk hukum yang berisi perizinan yang
diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru,
mengubah, memperluas, mengurangi, merawat atau merobohkan bangunan sesuai
dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku
Izin Lokasi adalah Izin Lokasi adalah izin yang diberikan kepada pelaku usaha untuk
memperoleh tanah yang diperlukan untuk usaha dan/atau kegiatannya dan berlaku pula
sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan tanah tersebut untuk keperluan
usaha dan/atau kegiatannya.
Izin Gangguan (UUG/HO)/Hinder Ordonnantie (HO) adalah perizinan dari Pemerintah
Kota yang wajib dimiliki setiap pelaku usaha yang tempat atau kegiatan usahanya dapat
menimbulkan gangguan, bahaya, ketidaknyamanan, atau kerugian tertentu bagi
masyarakat di sekitarnya. Bentuk-bentuk gangguan dapat berupa suara, keramaian,
aroma, atau kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial masyarakat setempat
(contoh; klub malam, bar atau bentuk usaha lain yang berpotensi menimbulkan gangguan).
93
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
DEFINISI IZIN OPERASIONAL
• Izin Daftar Perusahaan = Nomor Induk Berusaha (NIB)
• Jasa Keuangan adalah izin usaha di bidang jasa keuangan yang dikeluarkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
• Izin Koordinat (untuk usaha Perikanan) adalah izin yang diberikan untuk
memanfaatkan ruang secara menetap dari sebagian perairan pesisir yang
mencakup permukaan laut dan kolom air sampai dengan permukaan dasar laut
pada batas keluasan tertentu
• Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti bahwa suatu perusahaan atau
badan usaha telah melakukan kewajibannya melakukan pendaftaran perusahaan
dalam Daftar Perusahaan.
94
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
DEFINISI IZIN OPERASIONAL
•
•
•
•
•
Izin Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Izin Energi dan Sumber Daya Mineral adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian Energi
dan Sumber Daya Mineral berkaitan dengan usaha Permbangan Mineral dan Batu Bara.
Izin Ketenagakerjaan adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan
berkaitan dengan usaha dan/atau produk berbasis risiko sektor ketenagakerjaan.
Izin Perindustrian adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian Perindustrian berkaitan
dengan usaha dan/atau produk berbasis risiko sektor perindustrian.
Izin Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah izin yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkaitan dengan usaha dan/atau
produk berbasis risiko sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
95
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
DEFINISI IZIN OPERASIONAL
• Izin Transportasi adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan
berkaitan dengan usaha dan/atau produk berbasis risiko sektor transportasi.
• Izin Kesehatan, Obat, dan Makanan adalah izin yang dikeluarkan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan berkaitan dengan usaha dan/atau produk berbasis
risiko sektor Obat dan Makanan.
96
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
• Diisi dengan kepemilikan izin lainnya yang
dimiliki usaha/perusahaan selain yang telah
disebutkan sebelumnya.
• Referensi Waktu kepemilikan izin pada blok ini
adalah selama usaha berjalan.
97
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
✔ Diisi dengan sertifikat
standarisasi usaha atau
produk yang dimiliki oleh
usaha/perusahaan.
✔ Berikan tanda checklist di
kolom sebelah kiri jika
usaha/perusahaan
memiliki sertifikat
standarisasi usaha atau
produk, dan tuliskan
jumlahnya pada kolom
sebelah kanan.
98
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
✔
Referensi waktu
kepemilikan izin/sertifikasi
pada blok ini adalah
selama usaha berjalan.
✔ Rincian 401.b diisi dengan
kepemilikan sertifikat
standarisasi lainnya yang
dimiliki oleh
usaha/perusahaan selain
yang telah disebutkan
sebelumnya.
99
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
Standar Nasional
Indonesia (disingkat SNI)
adalah standar yang
berlaku secara nasional di
Indonesia. SNI dirumuskan
oleh Komite Teknis (dulu
disebut sebagai Panitia
Teknis) dan ditetapkan oleh
BSN.
Sertifikat Halal adalah
pengakuan kehalalan suatu
produk yang dikeluarkan
oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal (BPJPH)
berdasarkan
fatwa halal tertulis yang
dikeluarkan oleh Kementerian
Agama.
Informasi Nilai Gizi atau Nutrition
Facts atau Label Gizi merupakan
label informasi kandungan gizi dalam
sebuah produk makanan/minuman.
Di Indonesia, peraturan tentang
pelabelan gizi ini diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 69
tahun 1999. Dalam Informasi Nilai
Gizi terdapat juga istilah Takaran Saji.
Takaran Saji merupakan jumlah yang
biasa disajikan dari satu kemasan
makanan/minuman tersebut.
100
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point) adalah suatu
sistem jaminan mutu yang
mendasarkan kepada
kesadaran atau penghayatan
bahwa hazard (bahaya) dapat
timbul pada berbagai titik atau
tahap produksi tertentu tetapi
dapat dilakukan pengendalian
untuk mengontrol
bahaya-bahaya tersebut
Merek dagang adalah salah
satu jenis Hak Kekayaan
Intelektual yang terdiri dari
tanda, desain, atau ekspresi
yang dapat dikenali untuk
mengidentifikasi
produk atau layanan yang
didistribusikan ke pasar
Sertifikasi Mitigasi
Kebencanaan
merupakan salah satu
standar kompetensi
dalam profesi
penanggulangan
bencana.
101
BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
ISO adalah singkatan dari The International Organization for Standardization, yang merupakan badan organisasi
non-pemerintah yang mengatur dan mengembangkan standar bagi berbagai industri yang mencakup kualitas, keamanan,
dan efisiensi.
ISO 9001:2015
✔ ISO 9001:2015 merupakan standar
manajemen mutu yang dikeluarkan oleh
International Organization for
Standardization dikenal juga dengan ISO
yang berisikan persyaratan-persyaratan
yang harus dipenuhi sebuah
perusahaan/organisasi dalam
membentuk suatu quality management
system.
Standar ISO 22000:2018
Standar ISO 14001
✔ Standar ISO 22000:2018 merupakan standar
internasional yang mencakup semua
langkah penting untuk memastikan
keamanan pangan di seluruh rantai
makanan atau disebut juga sebagai Standar
Food Safety Management System (FSMS).
✔ ISO 14001 adalah standar internasional yang
menentukan persyaratan untuk pendekatan manajemen
yang terstruktur untuk perlindungan lingkungan.
Standar ini memastikan bahwa proses yang digunakan
dan produk yang dihasilkan telah memenuhi komitmen
terhadap lingkungan, terutama dalam upaya
pemenuhan terhadap peraturan di bidang lingkungan,
pencegahan pencemaran dan komitmen terhadap
perbaikan berkelanjutan.
102
BLOK V: PENGHARGAAN USAHA / PERUSAHAAN
• Diisi dengan kepemilikan penghargaan yang didapatkan dari Pemerintah, Non-Pemerintah, atau
Internasional serta jumlah kepemilikannya.
• Referensi Waktu kepemilikan izin pada blok ini adalah selama usaha berjalan.
• Berikan tanda checklist di kolom sebelah kiri jika usaha/perusahaan memiliki penghargaan
usaha/perusahaan, dan tuliskan jumlahnya pada kolom sebelah kanan.
103
PENEGASAN!
Yang dimaksud dengan
“SEBULAN YANG LALU”
adalah bulan JULI 2024
ATAU
bulan terakhir yg ada kegiatannya
jika usaha/perusahaan terakhir
melakukan kegiatan usaha
sebelum bulan Juli 2024.
BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG
LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
✔
Klik button “Tambah” untuk
menambahkan isian bahan baku
maupun penolong yang digunakan
oleh usaha/perusahaan
Rincian 601a diisi dengan bahan baku utama
(bahan baku yang paling banyak digunakan dalam
proses produksi), jumlah pembelian, satuan, dan
nilai pembelian (dalam rupiah) yang dibayar
selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang
ada kegiatannya, serta nama pemasok utama dan
Nomor Telp/HP.
✔ Untuk Rincian 601b, diisi dengan bahan baku
lainnya (barang/bahan selain barang/bahan baku
utama yang digunakan dalam proses produksi),
jumlah pembelian, satuan, dan jumlah harga yang
dibayar selama sebulan yang lalu atau bulan
terakhir yang ada kegiatannya.
✔ Untuk Rincian 601c, diisi dengan bahan baku
penolong (barang lain yang digunakan dalam
pemrosesan bahan baku), jumlah pembelian, satuan,
dan jumlah harga yang dibayar selama sebulan yang
lalu atau bulan terakhir yang ada kegiatannya.
105
BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG
LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Form isian bahan baku/penolong
• Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui
proses produksi menjadi barang jadi; bahan
kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu,
termasuk barang setengah jadi yang digunakan
oleh usaha lainnya.
• Bahan penolong adalah barang lain yang
digunakan dalam pemrosesan bahan baku. Bahan
penolong bukan alat, tetapi barang/bahan yang
berbaur dengan bahan baku dalam proses
pengolahan.
• Bahan baku/penolong/material dapat berasal dari
hasil produksi perusahaan ini atau dari hasil
pembelian.
106
BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG
LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Form isian bahan baku
Rincian 601 ini khusus ditanyakan untuk usaha/perusahaan
dengan kategori lapangan usaha:
• Industri Pengolahan (Kategori C); atau
• Pengadaan Listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin
(Kategori D) ; atau
• Treatment Air, Treatment Air Limbah, Treatment dan
Pemulihan Material Sampah, dan Aktivitas Remediasi
• Konstruksi (Kategori F); atau
• Perdagangan Besar dan Eceran (Kategori G); atau
• Penyediaan Makan Minum (Kategori I); atau
• Informasi dan Komunikasi (Kategori J) khusus khusus
Perdagangan Pulsa/Kartu Perdana/Paket Data Telepon
Seluler (KBLI 61999); atau
• Aktivitas Keuangan dan Asuransi (Kategori K) khusus
Penukaran Valuta Asing (KBLI 66160); atau
• Real Estat (Kategori L)
•
107
BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG
LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
✔ Diisi dengan persentase
sumber atau asal
pembelian bahan baku
utama berdasarkan skala
usaha.
✔ Jumlah keseluruhan
rincian 602 harus
berjumlah 100.
108
KRITERIA UMKM BERDASARKAN PP NO 7 TAHUN 2021
UMK
M
KRITERIA USAHA
MIKRO
KRITERIA USAHA
KECIL
KRITERIA UMKM BERDASARKAN PP NO 7 TAHUN 2021
KRITERIA USAHA
MENENGAH
•
Kriteria skala usaha yang digunakan pada
PL-UMKM 2024 adalah kriteria yang
tercantum pada PP No. 7 Tahun 2021,
dengan dua indikator utama yakni aset
(modal usaha) dan omzet (penjualan
tahunan).
•
Bagi usaha/perusahaan yang baru
beroperasi kurang dari 1 tahun, maka
untuk menggolongkan skala usahanya
dapat didekati dengan aset (modal
usaha).
•
Bagi usaha/perusahaan yang sudah
beroperasi lebih dari 1 tahun, maka
untuk menggolongkan skala usahanya
dapat didekati dengan omzet (penjualan
tahunan).
BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG
LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Untuk Rincian 603a, diisi dengan nilai
persentase pembelian bahan baku
utama yang dibeli dari pemasok di
dalam negeri yang terdiri dari wilayah :
1. Dalam satu desa/kelurahan/setara
2. Dalam satu kecamatan/setara
3. Dalam satu kabupaten/kota
4. Kabupaten/kota lain dalam satu
provinsi
5. Provinsi lain
Untuk Rincian 603b, diisi dengan
nilai persentase pembelian bahan
baku utama yang dibeli dari pemasok
di luar negeri.
111
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Klik “+” untuk
menambahkan
Nilai yang dituliskan pada bagian ini adalah nilai
produksi (Harga Pokok Penjualan), bukan nilai jual
•
•
Diisi dengan nama produk, satuan, jumlah/volume penjualan, dan harga yang diterima selama sebulan yang lalu
atau bulan terakhir yang ada kegiatannya.
Rincian 701 hanya akan muncul untuk usaha/perusahaan selain Kategori G (Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor)
112
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Form ini digunakan
untuk menambahkan
barang hasil produksi
Pertanyaan ini muncul
untuk kategori selain
kategori “G”
perdagangan
113
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Pertanyaan ini muncul hanya untuk Kategori “G” (Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor).
1. Nilai penjualan
Diisi dengan nilai penjualan
usaha/jasa
2. Nilai pembelian barang yang
terjual
Diisi dengan nilai pembelian
barang yang terjual
3. Komisi penjualan barang
konsinyasi neto
Diisi dengan nilai komisi
penjualan barang konsinyasi
neto
4. Pendapatan jasa reparasi dan
perawatan kendaraan bermotor
Diisi dengan nilai pendapatan
jasa reparasi dan perawatan
kendaraan bermotor
114
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Nilai pembelian barang yang terjual
DIPASTIKAN hanya terisi nilai barang
dagangan yang terjual saja, bukan
nilai belanja “kulakan” dari semua
barang di usaha perdagangan tsb.
Komisi penjualan barang konsinyasi
neto wajib isi jika jenis usaha adalah
”agen” yang merujuk pada
KBLI-KBLI terkait.
Referensi Waktu pada bagian ini adalah sebulan yang lalu
Pendapatan jasa reparasi dan
perawatan kendaraan bermotor
wajib isi jika jenis usaha adalah
KBLI-KBLI reparasi dan perawatan
mobil-motor (awalan 45 diluar
penjualan mobil-motor).
115
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Contoh
CV. Abadi merupakan distributor cabai merah. Pada Juli 2024, perusahaan tersebut berhasil menjual
cabai merah sebanyak 500 ton dengan harga per Kg cabai merah Rp.40.000. Pembelian pada Juli
2024 tersebut mencapai 600 ton dengan harga per Kg Rp30.000,-. Banyaknya cabai yang rusak
(busuk) selama Juli 2024 adalah 5 ton. Selain menjual cabai merah milik sendiri, di periode yang sama
perusahaan juga menjual cabai merah milik usaha lain dengan mendapatkan komisi sebesar
Rp.50.000.000,-.
Nilai Penjualan = 500 ton x 1.000 Kg x Rp40.000,- = Rp.20.000.000.000,Nilai Pembelian Barang yang terjual = 500 ton x 1.000 Kg x Rp30.000,- = Rp. 15.000.000.000,Komisi Penjualan barang konsinyasi neto = Rp.50.000.000,Pendapatan jasa reparasi dan perawatan kendaraan bermotor = Rp 0,116
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Rincian 703 Pendapatan
tambahan bulan yang lalu
Pertanyaan bisa didekati dengan pendekatan tahunan,
nilai setahun kemudian dibagi dengan bulan beroperasi
a. Diisi dengan nilai pendapatan
operasional yang merupakan
pendapatan usaha yang
bersifat riil pada bulan yang
lalu
b. Diisi dengan nilai pendapatan
non operasional yang
merupakan pendapatan
tambahan bulan yang lalu
c. Diisi dengan nilai pendapatan
lainnya bulan lalu yang terdiri
dari:
1. Subsidi usaha
2. Subsidi fiskal (pajak dan
bea)
117
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
• Pendapatan operasional untuk
kategori G bisa diambil dari
pertanyaan 702, sedang non
kategori G bisa diambil dari
pertanyaan 701
• Nilai Pendapatan operasional
merupakan pendapatan yang riil
diterima, bukan nilai produksi
(uang)
• Pendapatan non operasional
dimungkinkan untuk lebih besar
dari pendapatan operasional
karena referensi yang dilihat
adalah sebulan yang lalu.
Pendapatan subsidi didekati dengan pengakuan dan
pengetahuan responden
118
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Diisi dengan persentase
Pemasaran Produk Barang/Jasa
yang dihasilkan berdasarkan
skala usaha
119
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Diisi dengan persentase
Pemasaran Produk
Berdasarkan Wilayah, baik di
dalam maupun di luar negeri
Klik “Tambah Baru” untuk
menambahkan negara tujuan
pemasaran produk
120
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
a. Diisi dengan nilai volume penjualan dalam negeri selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang ada
kegiatannya
b. Diisi dengan nilai volume penjualan luar negeri selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang ada
kegiatannya
Isian 706 Nilai Penjualan dapat dikontrol
dari nilai pada rincian 702a Nilai Penjualan
Isian 706 Nilai Penjualan b) Luar negeri harus terisi jika 705
b) Luar negeri terisi > 0 dan sebaliknya
121
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
• Diisi dengan pilihan yang sesuai tentang
metode pemasaran yang digunakan dan
nilai transaksi yang didapat.
• Jika ada pilihan metode pemasaran
dengan vendor Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kab/Kota, diisi nama
instansi dan nilai transaksinya
(penjelasan di slide selanjutnya).
Khusus rincian metode
pemasaran, referensi waktunya
adalah 1 Januari s.d 31
Desember 2024
122
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
• Jika menggunakan metode
pemasaran dengan vendor
Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kab/Kota, diisi
nama instansi dan nilai
transaksinya.
• Jika menggunakan lebih dari 1
vendor pemerintah, dapat
ditambahkan dengan klik
“Tambah”.
123
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
a. Diisi dengan cara memilih Pesan Instan yang
tersedia, atau menuliskan pesan instan yang
sesuai apabila tidak tersedia dalam salah satu
pilihan. Serta menuliskan ID Pesan Instan
Pengusaha.
b. Diisi dengan cara memilih Media Sosial yang
tersedia, atau menuliskan pesan instan yang
sesuai apabila tidak tersedia dalam salah satu
pilihan. Serta menuliskan ID Media Sosial
Pengusaha.
124
BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN
TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA
Diisi dengan cara memilih Marketplace/Platform
Digital yang tersedia, atau menuliskan pesan instan
yang sesuai apabila tidak tersedia dalam salah satu
pilihan. Serta menuliskan ID Pesan Instan
Pengusaha.
125
BLOK VIII: TENAGA KERJA
Diisi dengan jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin dan kondisi fisik menurut uraian sistem
pembayaran
Tenaga kerja dibayar adalah semua orang yang biasanya bekerja di unit usaha/perusahaan, baik dengan skema tetap,
kontrak, outsourcing maupun dari pekerja asing.
Tenaga kerja tidak dibayar adalah pekerja yang biasanya ikut aktif dalam mengelola kegiatan usaha/perusahaan, tetapi
tidak mendapat upah/gaji. Sebagai contoh pekerja keluarga (pada umumnya).
126
PENEGASAN TENAGA KERJA
Penegasan 1
Penegasan 2
Penegasan 3
Pemilik usaha yang
tidak aktif ikut
mengelola kegiatan
usaha/perusahaannya,
maka tidak dianggap
sebagai tenaga kerja.
Pemilik usaha yang aktif
ikut mengelola kegiatan
usaha/perusahaannya
dan dapat memisahkan
gaji untuk dirinya sendiri
maka dianggap sebagai
tenaga kerja dibayar.
Pemilik usaha yang aktif
ikut mengelola kegiatan
usaha/perusahaannya
dan tidak dapat
memisahkan gaji untuk
dirinya sendiri maka
dianggap sebagai tenaga
kerja tidak dibayar.
01
Photo by Cleyder Duque from Pexels
02
03
BLOK VIII: TENAGA KERJA
Diisi dengan jumlah tenaga
kerja berdasarkan jenis
kelamin dan kondisi fisik
menurut uraian tingkat
pendidikan
128
BLOK VIII: TENAGA KERJA
Balas jasa pekerja 🡪 balas jasa kepada semua pekerja yang ikut dalam kegiatan usaha/perusahaan:
- dalam bentuk uang maupun barang/jasa;
- balas jasa pekerja yang berbentuk barang/jasa dinilai atas dasar harga pasar pada saat penyerahan barang/jasa tersebut.
a. Diisi dengan nilai upah dan gaji berdasarkan jenis kelamin dan kondisi fisik pekerja
b. Diisi dengan nilai insentif berdasarkan jenis kelamin dan kondisi fisik pekerja
Balas jasa pekerja 🡪 balas jasa kepada semua pekerja yang ikut dalam kegiatan usaha/perusahaan selama 1 bulan:
- dalam bentuk uang maupun barang/jasa;
- balas jasa pekerja yang berbentuk barang/jasa dinilai atas dasar harga pasar pada saat penyerahan barang/jasa
tersebut.
129
BLOK VIII: TENAGA KERJA
a. Diisi dengan jumlah bulan kerja usaha/perusahaan dalam satu tahun
b. Diisi dengan jumlah rata-rata hari kerja usaha/perusahaan per bulan
c. Diisi dengan jumlah rata-rata jam kerja usaha/perusahaan per hari
Isian bersifat wajib (mandatory), harus berisi lebih dari 0
130
Pengisian
BLOK IX s.d.
XIII
131
131
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
Proses produksi: Penciptaan
barang dan jasa
Proses produksi adalah kegiatan
mengolah bahan baku dan
bahan penolong untuk
menghasilkan suatu produk
yang nilainya lebih dari barang
aslinya.
132
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
Proses produksi usaha
mencakup kegiatan yang
menghasilkan
barang/jasa dimulai dari
penyiapan input sampai
memasarkan ouput.
133
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
Jenis teknologi yang digunakan pada
proses produksi:
a.
b.
c.
d.
e.
Manual: tanpa menggunaan bantuan
alat apapun.
Mekanik:menggunakan bantuan
mesin.
Elektronik:menggunakan bantuan
listrik
Digital: menggunakan bantuan
sistem elektronika dan komputer
Artificial Intellegence: menggunakan
bantuan kecerdasan buatan
134
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
a.
Manual: tanpa menggunaan bantuan alat apapun.
Contoh:
Membuat/
Membungkus
tempe secara
manual
Sumber gambar:
https://sekedar-tahu.blogspot.com
/2011/10/proses-pembuatan-temp
e-disertai-gambar.html
135
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
b.
Mekanik:menggunakan bantuan mesin.
Contoh:
Menjual kelapa
parut
menggunakan
bantuan mesin
parut kelapa
Sumber gambar:
https://astromesin.com/mesin-parut-kelapa/
136
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
c.
Elektronik:menggunakan bantuan listrik
Contoh:
Membuat/
Membungkus
tempe
menggunakan
mesin elektronik
Sumber gambar:
http://www.youtube.com/watch?v=Z
bZMd-hcR78, Mesin Pengemas
Tempe Otomatis - Aneka Mesin
137
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
d.
Digital: menggunakan bantuan sistem elektronika dan komputer
Contoh:
Membuat bandana
kain menggunakan
mesin printing
digital
Sumber gambar:
http://thegeniusreview.com/t-shirtprinting-machine/
138
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
e.
Artificial Intellegence: menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Contoh:
Restoran
menggunakan
robot dengan
kecerdasan buatan
sebagai pelayan
Sumber gambar:
https://thespoon.tech/survey-robots-and-vr-t
o-be-mainstream-in-restaurants-by-2025/
139
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
Sarana produksi/usaha:
segala sesuatu yang
digunakan sebagai alat
untuk memproduksi
barang dan jasa
Isikan jumlah/luasan
dari sarana produksi
sesuai satuan yang
digunakan
140
BLOK IX: PROSES PRODUKSI
a. Gedung/tempat usaha: Bangunan yang digunakan sebagai tempat usaha
b. Gudang: Bangunan yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang
c. Lantai jemur: hamparan yang digunakan untuk menjemur barang
d. Kendaraan: kendaraan yang digunakan untuk proses produksi
e. Mesin: mesin yang digunakan untuk proses produksi
f. Peralatan: Peralatan yang digunakan untuk proses produksi
141
BLOK X: KEMITRAAN
142
BLOK X: KEMITRAAN
Kemitraan adalah kerjasama
dalam keterkaitan usaha, baik
langsung maupun tidak
langsung, atas dasar prinsip
saling memerlukan,
mempercayai, memperkuat, dan
menguntungkan yang melibatkan
pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dengan Usaha Besar.
• Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telpon mitra serta kode lingkup dan
pola kemitraannya
• Referensi waktu BLOK Kemitraan ini sejak usaha berdiri
143
BLOK X: KEMITRAAN
Kemitraan mencakup proses alih keterampilan bidang
produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan,
sumber daya manusia, dan teknologi sesuai dengan
pola kemitraan. (PP No 7 Tahun 2021).
Pola kemitraan yang dimaksud dalam rincian ini tidak
harus dituangkan dalam suatu perjanjian hitam
diatas putih antar usaha usaha yang menjalin
kerjasama.
• Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telpon mitra serta kode lingkup dan
pola kemitraannya
• Referensi waktu BLOK Kemitraan ini sejak usaha berdiri
144
BLOK X: KEMITRAAN
Lingkup Kemitraan:
1. Dalam rangka supply chain: kemitraan dalam pengadaan/distribusi barang dan
jasa
2. Dalam rangka pemasaran produk: termasuk didalamnya kegiatan promosi
3. Dalam rangka pembiayaan: termasuk didalamnya kegiatan
pemberian/pinjaman/bantuan modal usaha
4. Dalam rangka teknologi: termasuk didalamnya kegiatan penggunaan teknologi
baru
5. Dalam rangka sdm: termasuk didalamnya kegiatan pelatihan bagi karyawan
dalam rangka meningkatkan pengetahuan
6. Dalam lingkup lainnya: lingkup kemitraan yang tidak termasuk dalam lingkup
yang disebutkan sebelumnya
145
BLOK X: KEMITRAAN
Pola Kemitraan:
1. Inti Plasma: Usaha Besar sebagai inti membina dan mengembangkan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, yang menjadi plasmanya dalam penyediaan dan penyiapan lahan;
penyediaan sarana produksi; pemberian bimbingan teknis produksi dan manajemen usaha;
perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang diperlukan; pembiayaan;
pemasaran; penjaminan; pemberian informasi; dan pemberian bantuan lain yang
diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas dan wawasan usaha.
2. Subkontrak: untuk memproduksi barang dan/atau jasa, Usaha Besar memberikan
dukungan berupa: kesempatan untuk mengerjakan sebagian produksi dan/atau
komponennya; kesempatan memperoleh bahan baku yang diproduksi secara
berkesinambungan dengan jumlah dan harga yang wajar; bimbingan dan kemampuan
teknis produksi atau manajemen; perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang
diperlukan; pembiayaan dan pengaturan sistem pembayaran yang tidak merugikan salah
satu pihak; dan upaya untuk tidak melakukan pemutusan hubungan sepihak.
146
BLOK X: KEMITRAAN
Pola Kemitraan:
3. Waralaba: Usaha Besar yang memperluas usahanya dengan cara waralaba,
memberikan kesempatan dan mendahulukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang
memiliki kemampuan. Pemberi waralaba dan penerima waralaba mengutamakan
penggunaan barang dan/atau bahan hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi
standar mutu barang dan jasa yang disediakan dan/atau dijual berdasarkan perjanjian
waralaba. Pemberi waralaba wajib memberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan,
bimbingan operasional manajemen, pemasaran, penelitian, dan pengembangan kepada
penerima waralaba secara berkesinambungan.
147
BLOK X: KEMITRAAN
Pola Kemitraan:
4. Perdagangan umum: pola kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama
pemasaran, penyediaan
lokasi usaha, atau penerimaan pasokan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah oleh
Usaha Besar yang dilakukan secara terbuka.
5. Distribusi dan keagenan: Usaha Besar dan/atau Usaha Menengah memberikan hak
khusus untuk memasarkan barang dan jasa kepada Usaha Mikro dan/atau Usaha
Kecil.
6. Bagi hasil: pola kemitraan dimana terdapat kesepakatan bahwa pendapatan yang
diperoleh berasal dari pembagian atas hasil usaha pada perusahaan pasangan
usahanya.
148
BLOK X: KEMITRAAN
Pola Kemitraan:
7. Kerja sama operasional: pola kemitraan dalam hal kerjasama menjalankan
operasional usaha
8. Usaha Patungan (joint ventura): pola kemitraan dengan membentuk usaha
yang didirikan oleh dua atau lebih entitas bisnis untuk menyelenggarakan bisnis
bersama dalam jangka waktu tertentu
9. Penyemberluaran (outsourching) : pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu
perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil
biaya atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan
tersebut
10. Bentuk kemitraan lainnya: pola kemitraan yang tidak termasuk dalam pola
yang disebutkan sebelumnya
149
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Laporan keuangan
merupakan pencatatan
secara teratur, rutin, dan
sistematis terkait
perubahan yang terjadi
pada penghasilan usaha
pada periode waktu
tertentu. Dari
pembukuan tersebut,
dapat menyusun laporan
keuangan, dalam bentuk
laporan rugi laba dan
neraca. Keterangan
mengacu untuk tahun
2023
150
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Contoh : Penjual pulsa mencatat nominal pulsa yang terjual -> Maka
catatan tersebut bukan merupakan laporan/catatan keuangan
151
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Jika Ya, maka
pertanyaan
dilanjutkan ke
rincian 1102
Jika Tidak,
maka dilanjutkan
ke rincian 1103
152
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
a. Omzet: Diisi dengan total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa pada
suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan atau dapat merupakan akumulasi
nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku sampai dengan akhir tahun
buku.
b. Pendapatan operasional: Diisi dengan total nilai penjualan atau penerimaan dari barang
dan jasa hasil kegiatan operasional pada suatu periode atau tahun buku yang
bersangkutan atau dapat merupakan akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak
awal tahun buku sampai dengan akhir tahun buku.
153
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Pada kategori industri pengolahan,
Omzet: nilai barang yang diproduksi.
Pendapatan operasional : nilai barang yang diproduksi yang telah
dijual
154
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
c. Pendapatan non operasional: Diisi dengan keuntungan yang diperoleh dari
jasa lainnya yang terkait pengelolaan keuangan, contoh : jasa provisi dan
komisi
d. Pendapatan lainnya: Diisi dengan pendapatan yang otomatis diterima tanpa
adanya kegiatan penjualan, dalam hal ini adalah subsidi usaha dan subsidi
fiskal (Pajak dan Bea)
155
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
1103.a PPh Badan Pasal
25
Diisi
dengan
Pajak
penghasilan pasal 25 (PPh
25)
dimana
usaha
mengangsur kewajiban pajak
di muka, sehingga usaha
tidak
mempunyai
beban
utang pajak yang besar yang
harus dibayar ketika batas
waktu penyampaian Surat
Pemberitahuan
Tahunan
Pajak Penghasilan.
156
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
1103.b
PPh Final 5%
atas omzet
Diisi dengan tarif dan dasar
pengenaan
pajak
atas
berbagai jenis penghasilan
yang diperoleh selama satu
tahun. Jadi, PPh final
merupakan
pajak
yang
tidak diikutsertakan lagi
dalam penghitungan PPh
terutang tahunan karena
pajaknya sudah bersifat
final dan tidak dapat
dikreditkan dengan PPh
terutang.
157
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Apabila pengeluaran umum untuk bahan bakar dan pelumas tidak
bisa dirinci, masukkan isian banyak/volume dan nilai (Rupiah) pada
Rincian produk yang terbesar.
158
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
b. Biaya listrik: biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan usaha/perusahaan,
seperti untuk penerangan, menjalankan mesin, mencuci dan keperluan lain.
Pendekatan pengisian untuk biaya listrik bisa berdasarkan rekening tagihan.
c. Biaya gas: Biaya seluruh pemakaian gas kota dan gas alam untuk keperluan
usaha/perusahaan atau biaya gas yang dibeli dari perusahaan distribusi gas yang
digunakan perusahaan untuk bahan bakar.
159
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
d.
Biaya penggunaan air: biaya air yang dibeli dari usaha/perusahaan air
bersih untuk keperluan usaha/perusahaan.
160
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
e. Telepon, Internet, dan Komunikasi
lainnya.
Biaya yang dicatat adalah biaya yang
dikeluarkan perusahaan atas penggunaan
telepon, internet dan komunikasi lainnya
termasuk pembelian pulsa untuk
kepentingan perusahaan.
f. Alat Tulis Kantor:
Biaya yang dicatat adalah pembelian alat
tulis dan alat perlengkapan kantor yang
umur penggunaannya kurang dari satu
tahun. Yang diisikan disini adalah nilai dari
bahan-bahan yang telah digunakan, tidak
termasuk sisa (stok) yang belum
digunakan.
161
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
g. Bahan pembungkus dan pengepakan
adalah segala bahan yang digunakan
untuk pembungkus dan pengikat produk
yang dihasilkan/ barang dagangan yang
dijual. Seperti: kertas pembungkus,
kantong plastik termasuk pula kayu untuk
pengepak. Yang diisikan pada rincian
ini disini adalah nilai dari bahan-bahan
yang telah digunakan, tidak termasuk sisa
(stok) yang belum digunakan.
162
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
h. Administrasi bank dan perantara
keuangan.
Biaya yang dimaksud adalah biaya
yang dikeluarkan akibat perusahaan
menggunakan jasa bank dan perantara
keuangan.
Contoh: Biaya transfer uang lewat bank,
biaya provisi karena kita meminjam uang.
163
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
164
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
j. Biaya yang dimaksudkan disini adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas
penggunaan jasa angkutan, pengiriman/ekspedisi, biaya pergudangan, serta penggunaan
jasa pos dan jasa kurir yang disediakan oleh pihak lain.
Biaya pergudangan adalah biaya sewa gudang untuk penyimpanan barang.
165
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
k. Biaya yang dimaksud adalah pembelian suku cadang dan biaya untuk
memelihara atau memperbaiki barang modal agar tetap dapat bekerja
(berfungsi) seperti biasanya tanpa menambah kapasitas atau umur, dan tidak
merubah bentuk barang modal.
Contoh:
1. Perbaikan kerusakan dan penggantian suku cadang barang modal yang
sudah aus.
2. Pengecatan bangunan, penggantian kaca yang pecah dari bangunan
tempat usaha.
166
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal yang dilakukan oleh pihak
lain ada tiga kemungkinan:
1. Suku cadang dibeli dan pemasangan dilakukan oleh perusahaan ini, maka nilai untuk
pembelian suku cadang dimasukkan dalam biaya suku cadang.
2. Kalau suku cadang dibeli oleh perusahaan sendiri dan pemasangannya dilakukan oleh
pihak lain, maka biaya yang ditulis adalah penjumlahan dari pembelian suku cadang
dan biaya pemasangannya.
3. Kalau pembelian suku cadang dan pemasangannya dilakukan pihak lain, maka
seluruh biaya ini dimasukkan dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil barang
modal.
167
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
l. Perjalanan dinas pekerja
Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pekerja dalam rangka dinas, pendidikan,
pelatihan dan kursus (transport, akomodasi dan lainnya).
Biaya perjalanan dinas meliputi uang transportasi, uang penginapan, dan uang saku
harian yang dikeluarkan berkenaan dengan perjalanan dinas pekerja.
168
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
m. Biaya penelitian dan
pengembangan
dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya
jumlah biaya yang
dikeluarkan oleh
perusahaan untuk
penelitian dan
pengembangan,
meskipun penelitian dan
pengembangan ini tidak
dilakukan oleh
perusahaan yang
bersangkutan (dilakukan
oleh perusahaan lain).
169
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk jasa yang dikerjakan oleh
pihak lain, seperti pengeluaran untuk jasa konsultan, promosi/iklan, dan
jasa-jasa lainnya seperti: akuntan, lembaga hukum, notaris, arsitek, dan
jasa lainnya.
Pembayaran jasa yang dikerjakan oleh pihak lain adalah seluruh
pengeluaran atau jasa pihak lain selain jasa industri yang dikeluarkan
oleh usaha/ perusahaan untuk kelancaran kegiatan/usaha.
170
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Biaya jasa akuntan/konsultan: Biaya yang dikeluarkan perusahaan/ usaha
kepada akuntan/konsultan, seperti: biaya penyusunan sistem dan pelaksanaan
pembukuan, biaya pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya
konsultasi hukum, konsultasi keuangan dan lain-lain.
Promosi/iklan: Biaya untuk promosi/iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan
misalnya pasang spanduk, papan reklame (perusahaan membayar pajak
reklame/iklan).
171
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
o. Isikan biaya/pengeluaran
perusahaan untuk
pembayaran bunga atas
pinjaman kepada bank dan
lembaga keuangan lain, misal:
Leasing, Pegadaian. Bunga
yang dibayarkan tidak harus
terhadap pinjaman pada tahun
2023 tetapi termasuk bunga
atas pinjaman tahun
sebelumnya. (Diisi khusus
selain Jasa Perantara
Keuangan)
172
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
p. Isikan biaya/pengeluaran perusahaan untuk pembayaran bunga atas
mobilisasi dana kepada bank dan lembaga keuangan lain, misal:
Leasing, Pegadaian. Bunga yang dibayarkan tidak harus terhadap
pinjaman pada tahun 2023 tetapi termasuk bunga atas pinjaman tahun
sebelumnya. (Diisi khusus Lembaga Keuangan)
173
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Biaya yang dicatat adalah biaya yang dikeluarkan untuk sewa gedung/ruangan, sewa
kendaraan (tanpa operator), dan sewa mesin, alat-alat perlengkapan (tanpa operator)
dan sewa barang modal lainnya. Jika sewa lebih dari satu tahun, misalnya 2 tahun,
maka nilai sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai
sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan (tidak dijadikan satu tahun).
Apabila bangunan/konstruksi yang disewa, digunakan untuk kegiatan usaha dan
rumahtangga, maka besarnya sewa untuk bangunan/konstruksi yang dihitung hanya
sewa bangunan/ konstruksi yang digunakan untuk usaha saja, tidak termasuk
untuk kegiatan rumahtangga.
174
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Biaya yang dikeluarkan perusahaan berkenaan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Contoh:
Biaya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, kursus, bagi pegawai/karyawan yang
diselenggarakan di perusahaan tersebut.
Biaya uang kuliah/pelatihan dan biaya kursus.
Biaya/pembayaran ujian bagi pegawai yang melakukan pendidikan/pelatihan yang
diselenggarakan pihak lain.
175
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Pajak yang di maksud adalah
pajak yang dikenakan kepada
konsumen melalui produsen
terhadap pembelian barang/jasa.
Misalnya: pajak pertambahan nilai
barang dan jasa, bea masuk dan
cukai, pajak ekspor impor, dan
pajak penjualan.
176
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Penyusutan barang modal adalah
pengurangan nilai pembelian atau nilai
fisik barang modal sebagai akibat
penggunaan (kerusakan fisik, keusangan
normal atau kerusakan akibat kecelakaan
normal) untuk kegiatan.
Contoh:
Pada tahun 2023, PT Makmur Jaya
membeli satu mobil sebagai barang modal
seharga Rp. 350.000.000,- dengan masa
pakai 10 tahun. Maka nilai penyusutan
tahun 2016 adalah Rp. 350.000.000,- / 10
= Rp. 35.000.000,-
177
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva
tidak berwujud, seperti merek dagang, hak
cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam
jangka waktu tertentu pada setiap periode
akuntansi. Pengurangan ini dilakukan
dengan mendebit akun beban amortisasi
terhadap akun aktiva.
Contoh:
IKEA Indonesia membeli lisensi dari Swedia
dengan masa pakai 10 tahun seharga 1
Milyar. Maka nilai amortisasi pertahunnya
adalah 1 Milyar/10 = Rp. 100.000.000,178
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Eksplorasi adalah kegiatan lanjutan
dari penyelidikan umum, meliputi
pekerjaan untuk mengetahui ukuran,
bentuk, posisi, kadar rata-rata, dan
besarnya cadangan serta studi
kelayakan dari endapan bahan galian
atau mineral berharga yang telah
ditemukan.
Pembiayaan Sosial adalah
pengeluaran yang digunakan
untuk membayar kegiatan sosial
seperti CSR
179
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Biaya lainnya, Biaya yang
dikeluarkan selain biaya yang
terdapat pada rincian 1101.a
s.d. 1101.w
Misal: retribusi, iuran organisasi,
iuran pakaian kerja, makanan,
dll.
180
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Harta/Asset adalah
sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan yang
memberikan manfaat
ekonomi bagi pemilik atau
pihak yang menguasainya.
a. Aset lancar (kas, setara kas, persediaan, dan lain-lain)
Diisi dengan nilai/kekayaan badan usaha/ perorangan yang mudah untuk diperjualbelikan
dan digunakan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan. Aset lancar umumnya terdiri dari
kas/uang tunai, surat berharga, sekuritas, piutang, persediaan, pembayaran di muka, dan
pendapatan
b. Asset Tetap
Diisi dengan nilai aset atau kekayaan yang diinvestasikan pada badan usaha/ perorangan
untuk jangka waktu lebih dari satu tahun tidak dapat dicairkan, berupa simpanan atau
penyertaan modal.
181
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
c. Investasi Portofolio
Diisi dengan nilai asset yang terdiri dari beberapa macam aset, masa
manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dimiliki serta digunakan dalam
kegiatan operasional dengan kompensasi penggunaan berupa biaya
depresiasi (penyusutan).
182
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Modal pinjaman/luar adalah
jumlah hutang kepada pihak lain
yang harus dilunasi oleh suatu
perusahaan jika telah jatuh tempo.
a. Hutang
Pendek
Jangka
Hutang yang timbul
sebagai
akibat
pinjaman
yang
diberikan oleh bank/
Lembaga
keuangan
lainnya kepada badan
usaha/perorangan yang
diperoleh berdasarkan
permohonan
yang
bersangkutan dengan
jangka
waktu
di
bawah/selama 1 (satu)
tahun.
183
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Modal pinjaman/luar adalah
jumlah hutang kepada pihak lain
yang harus dilunasi oleh suatu
perusahaan jika telah jatuh tempo.
b. Hutang
Panjang
Jangka
Hutang yang timbul
sebagai
akibat
pinjaman
yang
diberikan oleh bank/
Lembaga
keuangan
lainnya kepada badan
usaha/perorangan
yang
diperoleh
berdasarkan
permohonan
yang
bersangkutan dengan
jangka waktu di atas 1
(satu) tahun.
184
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Modal/ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih
antara harta/aset dan kewajiban.
Diisi dengan nilai modal usaha per 31 Desember tahun 2022 dan 2023
185
BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN
USAHA
Barang modal adalah harta tetap
yang diproduksi (seperti gedung,
mesin, kendaraan, dsb) dan
digunakan secara berulang dalam
proses produksi selama beberapa
periode (lebih dari satu tahun).
Penambahan barang modal
mencakup: pembelian, produksi,
barter, transfer, sewa beli
(financial lease).
Perbaikan besar yang dimaksud
adalah perbaikan besar barang
modal yang bisa meningkatkan
kapasitas produksi dan usia
186
pakai.
BLOK XII: PEMBINAAN YANG
PERNAH DITERIMA
✔ Diisi sesuai
dengan
pilihan jenis
bantuan
yang
pernah
diikuti.
✔ Referensi
waktu
adalah
sejak usaha
berdiri.
a. Jenis bantuan yang pernah diikuti (pelatihan, bimbingan,
pendampingan, dan sebagainya).
187
BLOK XII: PEMBINAAN YANG
PERNAH DITERIMA
b. Penyelenggara pelatihan/penyuluhan/pendampingan yang pernah/sedang diikuti
Diisi sesuai dengan pilihan Penyelenggara pelatihan/penyuluhan/ pendampingan yang
pernah/sedang diikuti
188
BLOK XII: PEMBINAAN YANG
PERNAH DITERIMA
1202.a. Jenis bantuan modal yang pernah/sedang diterima
Diisi sesuai dengan pilihan
pernah/sedang diterima
jenis
bantuan
modal
yang
189
BLOK XII: PEMBINAAN YANG
PERNAH DITERIMA
1202.b. Penyelenggara bantuan modal yang pernah/sedang diterima
Diisi sesuai dengan pilihan Penyelenggara bantuan modal pernah/sedang diterima
190
BLOK XII: PEMBINAAN YANG
PERNAH DITERIMA
Diisi sesuai dengan pilihan tentang kebutuhan informasi utama yang
diharapkan
191
Terima Kasih!
“To do better, we must do differently”. Ban Ki-moon
Download