TATA CARA PENGISIAN KUESIONER PL-KUMKM TAHUN 2024 disampaikan oleh Tim Fasilitator pada Agenda Pelatihan Calon Trainer Pendataan Lengkap KUMKM-2024 Tim Fasilitator PL-KUMKM 2024 Bandung, 10 -12 Juli 2024 OUTLINE PEMBAHASAN 1 MANAJEMEN LAPANGAN 2 METODOLOGI PENDATAAN 3 PEDOMAN & TATA CARA PENGISIAN KUESIONER Photo by Adeolu Eletu on Unsplash 2 1 Sumber foto: pixabay.com MANAJEMEN LAPANGAN STRUKTUR ORGANISASI [JUDUL SLIDE SATU BARIS] PL-KUMKM 2024 Untuk memperlancar pelaksanaan seluruh kegiatan PL-KUMKM Tahun 2024, dibentuk organisasi lapangan mulai dari Deputi sampai dengan para pelaksana lapangan di tingkat Kabupaten/Kota. Keterangan : Garis Komando 4 ORGANISASI PETUGAS LAPANGAN PL-UMKM 2024: KOORDINATOR & ENUMERATOR . . . Siapa Koordinator & Enumerator? Koordinator & Enumerator adalah petugas yang diusulkan oleh Dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM Kab/Kota terpilih. Tugas Utama Koordinator Tugas Utama Enumerator Seorang Koordinator akan mengkoordinir 1-2 enumerator dan bertanggungjawab sebagai garda terdepan penyelesaian masalah di lapangan sehingga target dapat terlaksana sesuai periode pendataan & memverifikasi hasil pendataan enumerator Melakukan wawancara dan pengisian kuesioner pendataan dengan sarana pendataan yang tersedia (mobile aplikasi / form kuesioner) sesuai target dan jangka waktu pendataan 5 [JUDUL SLIDE SATU BARIS] TUGAS KOORDINATOR Koordinator Enumerator adalah personil yang memiliki tugas: 1) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Enumerator; 2) Menyusun rencana kerja Enumerator; 3) Membagi wilayah kerja Enumerator; 4) Memantau kerja Enumerator per hari; 5) Membantu Enumerator untuk mendapatkan solusi dan/atau penyelesaian dalam menghadapi permasalahan atau kendala yang dihadapi di lapangan dan jika diperlukan dapat berkonsultasi kepada Ketua Tim Pokja Pendataan kabupaten/kota terpilih; 6 [JUDUL SLIDE SATU BARIS] TUGAS KOORDINATOR Koordinator Enumerator adalah personil yang memiliki tugas: 6) Melakukan verifikasi kesesuaian isian kuesioner PL-KUMKM 2024 di tingkat kabupaten/kota terpilih dengan persetujuan Penanggung Jawab Tim Pokja Pendataan kabupaten/kota, dengan ketentuan bahwa dalam hal koordinator mendapat tugas sebagai verifikator yang bersangkutan tidak diperbolehkan berperan sebagai enumerator; 7) Mengusulkan kepada ketua Tim Pokja Pendataan terkait dengan penggantian petugas Enumerator yang dinilai memiliki kinerja kurang baik atau Enumerator yang tidak memenuhi target yang telah diperjanjikan; dan 8) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan PL-KUMKM 2024 di wilayah kelurahan yang menjadi tanggung jawabnya kepada Ketua melalui Sekretaris Tim Pokja Pendataan kabupaten/kota. 7 [JUDUL SLIDE SATU BARIS] TUGAS ENUMERATOR Enumerator memiliki tugas: a. Melakukan wawancara dan pengisian kuesioner pendataan dengan menggunakan sarana pendataan yang tersedia pada aplikasi mobile KUMKM atau Sistem Informasi Data Tunggal KUMKM, melalui cara melengkapi prelist data yang tersedia dalam aplikasi atau menambahkan data baru pelaku KUMKM yang belum terdata di wilayahnya; b. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Enumerator terkait dengan permasalahan atau kendala yang dihadapi di lapangan untuk mendapatkan solusi dan/atau penyelesaian; dan c. Melakukan pendataan sesuai dengan target yang disepakati dalam perjanjian kerja selama jangka waktu yang telah ditetapkan. 8 ETIKA PETUGAS PENDATAAN LAPANGAN Tidak hanya menguasai materi, seorang petugas juga harus memiliki softskill dan etos kerja yang baik. BERPAKAIAN KUNJUNGAN rapi, pantas, sopan, dan memakai sepatu saat kunjungan ke responden diusahakan dapat diatur sedemikian rupa, sehingga pencacah dapat diterima oleh responden BAHASA DAERAH PERKENALKAN DIRI bisa digunakan saat wawancara bila responden lebih menyukainya sebagai petugas PL-UMKM terlebih dahulu dengan menunjukkan surat tugas dan tanda pengenal petugas. JELASKAN maksud & tujuan, serta pentingnya PL-KUMKM sebelum mengajukan pertanyaan. Yakinkan responden keterangan yang diberikan akan dirahasiakan sesuai UU yang berlaku KECAKAPAN, KESABARAN, & KERAMAHAN selama berwawancara UCAPKAN TERIMA KASIH setelah selesai wawancara 9 MODAL SUKSES PENDATAAN [JUDUL SLIDE SATU BARIS] LAPANGAN PERANGKAT KERJA PEGANG TEGUH KONSEP ✔ Jika pendataan memungkinkan dengan CAPI, maka siapkan device dengan spesifikasi yang mumpuni serta koneksi internet yang memadai ✔ Jika pendataan tidak ✔ Pegang teguh konsep dan definisi serta kesepakatan yang telah ditetapkan. memungkinkan dengan CAPI, ✔ Perhatikan referensi waktu pertanyaan. Sebagian besar adalah pada saat pendataan, kecuali ada keterangan waktu tertentu. maka siapkan perlengkapan kerja dengan seksama sebelum ke lapangan ✔ Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan/rincian. HAL- HAL LAIN ✔ Agendakan pertemuan rutin dengan koordinator dan enumerator untuk membahas permasalahan di lapangan. ✔ Koordinasikan pencacahan pada wilayah/kawasan tertentu seperti mal, pasar, ruko, dengan pendampingan koodinator/penunjuk jalan/penguasa wilayah 10 2 Sumber foto: pixabay.com METODOLOGI PENDATAAN METODOLOGI PENDATAAN PL-KUMKM 2024 1 Pendataan Lengkap dilakukan bertahap dimana pada Tahun 2024 targetnya adalah 4 Juta Usaha yang mencakup seluruh kategori lapangan usaha kecuali Kategori A, O, U, dan T. 2 Pendataan Lengkap UMKM lebih berfokus terhadap usaha yang tidak menetap, yang dicirikan dengan usaha keliling, pedagang kaki lima dan lainnya 3 Pendataan lengkap dilakukan pada 61 kabupaten/kota yang tersebar di 4 provinsi di Indonesia. 4 Kriteria usaha KUMKM yang dicakup mengacu pada Perpres No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan KUMKM. 12 SEBARAN TARGET DATA PL-KUMKM TAHUN 2024 METODE PENDATAAN LENGKAP Enumerator menelusuri wilayah kerjanya, dengan: • Berkoordinasi kepada pengurus satuan lingkungan setempat (RT/RW, jorong) untuk meminta izin pelaksanaan pendataan PL-KUMKM 2024 • Mendatangi satu per satu penduduk di wilayah kerja enumerator yang ada di prelist bersumber dari Regsosek 2022 yang diyakini memiliki usaha • Gunakan prelist sebagai acuan dalam mendata KUMKM • Lakukan verifikasi keberadaan KUMKM dan cakupannya (sektor non-pertanian, tidak menetap, dan bukan usaha berkategori A, O, T & U) • Enumerator dan koordinator memastikan usaha yang beroperasi secara online dan usaha yang tidak kasat mata tercatat METODE PENDATAAN LENGKAP Pendataan KUMKM dilakukan secara lengkap, yang berarti: • Jangan sampai ada USAHA yang terlewat/tidak tercatat (omission) dari penduduk yang ada di prelist atau tercatat lebih dari satu kali (double counting) Pelaksanaan Pendataan Lapangan (1) a. Koordinator Enumerator membagi wilayah kerja Enumerator; b. Administrator Kabupaten/Kota melakukan pengelolaan akun Enumerator; c. Enumerator melakukan pendataan Koperasi dan UMKM dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi responden dengan mengutamakan prelist yang tersedia pada Sistem Informasi Data Tunggal Koperasi dan UMKM; d. Enumerator sesuai dengan kedudukannya melakukan pendataan terhadap Koperasi dan UMKM sesuai dengan kriteria yang ditetapkan; e. Proses pendataan dilakukan melalui SIDT; Pelaksanaan Pendataan Lapangan (2) f. Enumerator melakukan pendataan sesuai dengan target yang ditetapkan, sampai dengan penetapan batas akhir pelaksanaan PL-KUMKM 2024; g. Data yang dikumpulkan oleh Enumerator diinput/dimasukkan ke dalam SIDT; h. Koordinator Enumerator melakukan verifikasi Data yang di input oleh Enumerator sesuai dengan wilayah kerjanya dan memastikan variabel yang dijadikan mandatory pada kuesioner terisi; i. Dalam hal terjadi permasalahan di lapangan, Enumerator melakukan konsultasi kepada Koordinator Enumerator untuk mendapatkan arahan dan/atau penyelesaian permasalahan. Proses konsultasi dapat dilakukan melalui media elektronik antara lain whatsapp, email, sms (short message services), atau media lainnya yang dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan; Pelaksanaan Pendataan Lapangan (3) j. Variabel Data mandatory dan non-mandatory masing-masing memiliki bobot yang sama, yaitu sebesar 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan variabel pada kuesioner pendataan Koperasi dan UMKM; k. Enumerator wajib mengisi seluruh variabel Data mandatory dan paling sedikit 10% (sepuluh puluh persen) variabel data non-mandatory; l. Hasil pengisian variabel Data mandatory dan non-mandatory dapat dinyatakan memenuhi persyaratan untuk mendapatkan insentif apabila hasil verifikasi terhadap keseluruhan variabel Data yang terisi paling sedikit memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada huruf h; Insentif Enumerator (1) a. Dasar pembayaran insentif adalah Nilai UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) di masing-masing daerah yang disesuaikan dengan ketersediaan pagu anggaran yang ditetapkan. b. Pembayaran insentif kepada enumerator didasarkan pada target data terverifikasi dengan jumlah maksimum sebanyak 300 (tiga ratus) unit data selama 3 (tiga) bulan sebagaimana tercantum dalam Kontrak Perjanjian Kerja. c. Besaran target data terverifikasi sebagaimana butir b, harus dapat dicapai oleh masing-masing enumerator dengan capaian minimal di atas 30 (tiga puluh) data terverifikasi per bulan dengan ketentuan bahwa target sebagaimana tercantum dalam Kontrak Perjanjian Kerja tetap harus tercapai selama periode yang diperjanjikan. Insentif Enumerator (2) d. Dalam hal capaian data terverifikasi tidak memenuhi ketentuan sebagaimana butir c, maka enumerator hanya dapat menerima insentif sebesar proporsi jumlah target data terverifikasi dibagi dengan target data maksimum terverifikasi per bulan dikalikan dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) e. Dalam hal jumlah capaian data dari enumerator tidak dapat diverifikasi oleh verifikator sebanyak jumlah data yang disetorkan, yang disebabkan karena petugas verifikator memiliki kendala diluar kemampuannya, maka selisih data yang belum di verifikasi, dapat dilakukan proses verifikasi pada periode berikutnya, dan pembayarannya dapat diakumulasikan dengan target pembayaran data terverifikasi pada bulan berikutnya, sepanjang batas waktu proses pencairan dana melalui KPPN masih dimungkinkan, dengan ketentuan bahwa, setiap enumerator hanya dapat dibayarkan maksimum sebagaimana butir b. Insentif Enumerator (3) f. Tata cara penghitungan besaran insentif bagi enumerator per bulan, yang tingkat pencapaiannya memenuhi target minimal di atas 30 (tiga puluh) data terverifikasi dan mencapai di bawah 100 (seratus) data terverifikasi, maka besaran pembayaran insentif ditetapkan sebagaimana tabel contoh penghitungan proporsi sebagai berikut: No. Jumlah Unit Data Terverifikasi Contoh Penghitungan Persentase Pembayaran 1. 31 31% × UMK 2. 73 73% × UMK 3. 99 99% × UMK Insentif Enumerator (4) g. Bagi enumerator yang capaian data terverifikasinya belum memenuhi target minimal dibawah ≤ 30 (tiga puluh) unit data terverifikasi, maka insentifnya tidak dapat dibayarkan. h. Dalam hal capaian data sebagaimana pada butir (g), maka apabila Enumerator dapat mengumpulkan data sesuai dengan butir (b) pada bulan berikutnya, maka data masuk yang belum terbayarkan dapat diakumulasi pada bulan berikutnya selama periode pendataan. i. Proses penyampaian data terverifikasi oleh Dinas tingkat Kabupaten/Kota, dilakukan berdasarkan periodesasi awal bulan hingga akhir bulan sebelumnya, yang selanjutnya dilakukan proses verifikasi pada minggu pertama bulan berikutnya, dan hasilnya akan digunakan untuk pengajuan proses pembayaran ke Provinsi. 3 Sumber foto: pixabay.com PEDOMAN & TATA CARA PENGISIAN KUESIONER STRUKTUR KUESIONER PL-UMKM 2024 Terdapat 12 BLOK Pertanyaan, 1 BLOK Catatan, dan 1 BLOK Keterangan Petugas pada Kuesioner PL-UMKM 2024 • • • • • • • • • • • • • • BLOK I. PENGENALAN TEMPAT USAHA BLOK II. KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN BLOK III. IDENTITAS PENGUSAHA BLOK IV. IZIN DAN STANDARDISASI USAHA BLOK V. PENGHARGAAN USAHA / PERUSAHAAN BLOK VI. BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA BLOK VII. PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA BLOK VIII. TENAGA KERJA BLOK IX. PROSES PRODUKSI BLOK X. KEMITRAAN USAHA BLOK XI. LAPORAN KEUANGAN USAHA BLOK XII. PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA BLOK XIII. CATATAN BLOK XIV. KETERANGAN PETUGAS DAN PEMBERI JAWABAN 24 Pengisian BLOK I s.d. III 25 25 “ Jelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan pendataan dengan sebaik mungkin sebelum melakukan wawancara kuesioner pendataan. 26 Penegasan : Ciri-ciri usaha Dikatakan usaha, jika memenuhi unsur: 1. menanggung sebagian atau seluruh input 2. Memproduksi barang atau jasa 3. Melakukan kegiatan pemasaran barang yang dihasilkan 4. Menanggung resiko. Sumber: penegasan pelatihan Innas PL-KUMKM 23 27 Penegasan : 1. Menentukan Pengusaha dan Bukan Pengusaha (1) 28 Penegasan : 1. Menentukan Pengusaha dan Bukan Pengusaha (2) 29 Penegasan : 1. Menentukan Pengusaha dan Bukan Pengusaha (3) 30 Penegasan : 2. Cakupan PL-KUMKM 2024 (1) NO PERMASALAHAN PENEGASAN (1) (2) (3) 1 Apakah sopir taksi/angkot dengan sistem setoran didaftar sebagai usaha dalam PL-KUMKM24? Sopir taksi/angkot dengan sistem setoran didaftar dalam PL-KUMKM24 di bangunan tempat tinggal. Demikian juga dengan pemiliknya didaftar sebagai usaha angkutan. 2 Apakah aktivitas seperti “Pak Ogah” dan timer didaftar sebagai usaha dalam kegiatan PL-KUMKM24? Aktivitas seperti polisi “cepek” (Pak Ogah), timer, pengemis, dll tidak dikategorikan sebagai usaha, sehingga tidak dicakup dalam PL-KUMKM24 3 Apakah pengamen dimasukkan sebagai usaha pada PL-KUMKM24? 1.Tidak semua pengamen dicakup dalam PL-KUMKM24. Batasan pengamen yang dicakup dalam PL-KUMKM24 adalah beberapa orang yang melakukan kegiatan jasa hiburan dengan alat musik standar atau perlengkapannya (seperti radio tape, karaoke). 2.Pendaftaran untuk pengamen dilakukan di bangunan tempat tinggalnya dan yang dicatat hanya pimpinan-nya. 4 Apakah usaha penyewaan lahan masuk Usaha penyewaan lahan masuk dalam cakupan PL-KUMKM24, kecuali usaha 31 Penegasan : 2. Cakupan PL-KUMKM 2024 (2) NO PERMASALAHAN PENEGASAN (1) (2) (3) 5 Apakah tukang cuci yang berkerja pada lebih satu majikan dicatat dalam PL-KUMKM24? Tukang cuci yang bekerja pada lebih dari satu majikan termasuk cakupan dalam PL-KUMKM24 (kategori S). Sama halnya dengan supir pribadi, baby sitter, pembantu rumah tangga, dan tukang kebun yang bekerja lebih dari satu majikan. 6 Apakah guru privat, guru mengaji yang mengajar ke suatu rumah dicatat di PL-KUMKM24? Guru privat mata pelajaran, guru mengaji, maupun guru musik, yang mengajar ke suatu rumah dicatat di PL-KUMKM24 (Kategori P, KBLI 85495). 7 Apakah usaha perorangan angkutan penyeberangan di sungai, atau danau dengan rakit/perahu didaftar di lokasi usaha atau di rumahnya? Usaha perorangan angkutan penyeberangan di sungai, atau danau dengan rakit/perahu didaftar di bangunan tempat tinggalnya. 8 Jika ada anggota rumah tangga (ART) yang mempunyai beberapa usaha warung tenda sejenis pada beberapa lokasi dengan 1.Jika ada ART yang mempunyai lebih dari satu usaha yang sejenis pada bangunan tidak tetap di luar rumah pada lokasi berbeda hanya dicatat 1 usaha. Namun pendapatan dan pengeluaran yang diisikan adalah pengeluaran dan pendapatan 32 DATA UMKM PRELIST ✔ Data UMKM Prelist : Memuat informasi dasar terkait Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan, Nama SLS/Non SLS, Nama Penduduk yang berusaha, Alamat, Jumlah Usaha, Status Usaha, & Action 33 DATA UMKM PRELIST ✔ Data UMKM Prelist merupakan daftar target penduduk di kelurahan tersebut yang melakukan usaha berdasarkan sumber dari Regsosek 2022 34 DATA UMKM PRELIST ✔ Data UMKM Prelist : Direncanakan akan memuat juga informasi dasar terkait Jenis Kegiatan Utama 35 DATA UMKM PRELIST ✔ Data UMKM Prelist terdapat simbol action untuk update status keberadaan usaha yang memiliki pilihan : Pindah Kelurahan/Desa Lain ; Tutup ; Tidak Ditemukan ; Tidak Sesuai Kriteria ; No Response 36 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA ✔ BLOK I: Memuat informasi dasar terkait identitas, nama, tempat dan lokasi rumah tangga. ✔ R101 sudah automatic filled by sistem ketika data sudah terverifikasi oleh verifikator, sementara rincian lain perlu dicacah/diisi. ✔ BLOK paling sederhana, tetapi harus diupayakan tetap dicacah dengan sebaik mungkin, karena informasinya sangat mendasar untuk tindak lanjut kebijakan/intervensi. 37 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA R101 : Pengenalan Lokasi Tempat Tinggal melalui pengambilan foto usaha/pelaku usaha dan pengambilan lokasi rumah pelaku usaha tersebut Untuk R101, pengisian dengan CAPI yang didukung dengan jaringan internet yang memadai sangat memudahkan pencacah dalam mengisi yaitu dengan fitur geo-tag. 38 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA ✔ R102 s.d. R105: Pengenalan Identitas Tempat Tinggal Rincian-rincian ini sudah otomatis terisi berdasarkan prelist yang bersumber dari Regsosek 2022 Pencacahan dilakukan dengan CAPI akan sangat memudahkan pengisian R102-R105. Namun, jika terkendala dan pencacahan harus dilakukan dengan PAPI, maka perlu dibuat instrumen pendukung (suplemen), misalnya daftar kode wilayah. 39 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA ✔ R106: Isikan nama lengkap usaha/perusahaan. Jika tidak memiliki nama secara khusus, maka dapat ditulis dengan nama produk <Nama Pengusaha>. Contoh: Ojek Online <Kang Ujang>. ✔ R107: Isikan nama komersial/populer usaha/perusahaan jika ada. usaha kakilima atau keliling biasanya memiliki nama yang sama antara nama lengkap usaha dan nama populer ✔ Jika usaha tidak memiliki nama komersial/populer, maka isikan nama yang sama dengan R106 seperti contoh disamping. 40 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA ✔ R108: Lokasi Tempat Usaha Keluarga Lokasi tempat usaha keluarga terdiri dari: 1) Di luar tempat tinggal dengan lokasi tetap dan perlengkapan usaha dipindah/ dibongkar pasang (Kaki lima); 2) Usaha keliling; 3) Lainnya 41 PENJELASAN R108: DEFINISI LOKASI TEMPAT USAHA KELUARGA 1. Kaki Lima 3. Lainnya Jika usaha keluarga berada di luar tempat tinggal dengan lokasi tetap dan perlengkapan usaha dipindah/ dibongkar pasang (usaha-usaha kaki lima) Tempat usaha yang tidak dapat dikategorikan ke dalam kaki lima; dan juga usaha keliling. Seperti: Usaha yang berlokasi di dalam tempat tinggal tetapi tidak kasat mata seperti usaha online, Usaha konstruksi perorangan, Usaha pertambangan dan penggalian perorangan, dan persewaan kamar. 2. Usaha Keliling Usaha keliling adalah kegiatan usaha yang tidak menempati bangunan khusus usaha atau bangunan campuran dengan lokasi usaha yang berpindah-pindah atau keliling. • Usaha keliling, seperti penjual (sayur, perabot, bakso) keliling; • Tukang (semir sepatu, pijat, cukur, dsj) keliling; • Tukang ojek (sepeda, sepeda motor, dsj); • Usaha angkutan atau supir (truk, bajaj, mikrolet, taksi, perahu, sampan) yang bukan pekerja atau karyawan perusahaan. 42 PENJELASAN R108: DEFINISI TEMPAT USAHA 1. Kaki Lima 2. Usaha Keliling 3. Lainnya (Pemborong Bangunan Perorangan) 3. Lainnya (Usaha Penggalian Kubur) 43 PENJELASAN R108: DEFINISI TEMPAT USAHA 3. Lainnya (Usaha-usaha di Pasar Apung) 3. Lainnya (Usaha Online yang Bisa dilakukan dimana saja) Photo by Andrea Piacquadio from Pexels 44 PENJELASAN R108: DEFINISI TEMPAT USAHA 1. Bangunan Usaha Khusus 2. Bangunan Usaha Campuran 45 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT USAHA ✔ R109: Isikan alamat lengkap dari lokasi usaha/perusahaan berada, setidaknya hingga nama jalan dan no bangunan. Akan lebih baik jika lengkap hingga satuan lingkungan setempat. ✔ R109: Meskipun bukan mandatory, upayakan untuk menggali semaksimal mungkin informasi terkait kontak usaha seperti nomor telepon, faks dan website (jika ada). 46 BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN ✔ R201: Isikan dengan menuliskan jenis kegiatan utama usaha/perusahaan dengan selengkap-lengkapnya, dimulai dengan kata kerja meliputi input, proses dan output. ✔ • Referensi waktu untuk R201 adalah pada saat pencacahan • Kegiatan Utama adalah jenis kegiatan usaha/perusahaan yang mempunyai nilai produksi/omzet/pendapatan paling besar. Contoh: Penjualan baju bayi secara kaki lima. ✔ Setelah mengetahui kegiatan utama, isikan kode kategori usaha yang ada di kotak sebelah kanan dengan benar (tugas enumerator). 47 BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN ✔ INGAT: Kategori Lapangan Usaha di luar dari kategori A, O, U dan T. ✔ R201 wajib terisi dan deskripsi pada R201 harus sudah bisa digunakan setidaknya untuk mengidentifikasi kode kategori • Referensi waktu untuk R201 adalah pada saat pencacahan • Kegiatan Utama adalah jenis kegiatan usaha/perusahaan yang mempunyai nilai produksi/omzet/pendapatan paling besar. Contoh: penjual pulsa (Kategori J) dan token listrik (Kategori D) yang tidak memiliki toko. Jika keuangannya tidak dapat dipisahkan maka kegiatan utamanya pilih yang paling besar. Sebagai penjual pulsa atau token listrik. 48 KEGIATAN UTAMA USAHA/PERUSAHAAN Penentuan Kegiatan Utama untuk Usaha atau Perusahaan dengan kegiatan lebih dari satu: • Kegiatan yang memiliki nilai produksi/omzet/pendapatan terbesar. • Jika nilai produksi/omzet/pendapatan besarnya sama, maka kegiatan utamanya ditentukan dari volume produksi/penjualan terbesar. • • Jika nilai produksi/omzet/pendapatan dan volume produksi/penjualan sama maka kegiatan utama diambil dari waktu terbanyak yang digunakan. Jika nilai produksi/omzet/pendapatan, volume, dan waktunya sama, maka penentuan kegiatan utama berdasarkan pada pernyataan responden. Penjelasan Kategori Lapangan Usaha • Kategori Perusahaan adalah pengelompokan besar usaha/perusahaan menurut kegiatan utama yang dilakukannya sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2020. • Kategori yang dicakup pada kegiatan ini adalah kategori B, C, sampai U, kecuali : 1. - A (Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan), 2. - O (Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib), dan 3. - T (Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja; Aktivitas yang Menghasilkan Barang dan Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri) 4. - U (Aktivitas Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya) 49 CAKUPAN KATEGORI KBLI Kategori Cakupan B C B. Pertambangan dan Penggalian D E F G H I J K L M N P Q R S C. Industri Pengolahan D. Pengadaan Listrik, Gas/Uap Air Panas, dan Udara Dingin E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Kegiatan Remediasi F. Konstruksi U 50 CAKUPAN KATEGORI KBLI Kategori Cakupan B C D G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor E F G H. Pengangkutan dan Pergudangan H I J K I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum L M N J. Informasi dan Komunikasi P Q R S K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi U 51 CAKUPAN KATEGORI KBLI Kategori Cakupan B C L. Real Estat D E F G M. Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis H I J K N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya L M N P. Pendidikan P Q R S Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial kecuali golongan pokok 87 (kegiatan sosial di dalam panti) dan golongan pokok 88 (kegiatan sosial di luar panti) U 52 CAKUPAN KATEGORI KBLI Kategori Cakupan B C R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi, kecuali golongan pokok 92 (Aktivitas Perjudian dan Pertaruhan) D E F G H I S. Aktivitas Jasa Lainnya, kecuali layanan kencan dalam kelompok 96999; dan organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, organisasi politik dalam golongan 9412, 942, dan 949 J K L M N P Q R S 53 ✔ Deskripsi kegiatan usaha merupakan kunci utama dalam penentuan kode kategori Usaha/Perusahaan. Hal ini dikarenakan kadang ada usaha/perusahaan yang memiliki lebih dari 1 kegiatan/bidang usaha atau usaha dengan produk yang beragam. ✔ Ketersediaan informasi terkait kegiatan utama yang jelas, akan mempermudah penentuan kategori sehingga baik kategori maupun KBLI usaha/perusahaan sehingga dapat teridentifikasi secara lebih akurat. 54 KARAKTERISTIK KATEGORI • Pertambangan: mengambil mineral dalam bentuk alami. • Industri: mengolah hasil pertanian dan pertambangan menjadi barang baru • Listrik Gas Air: pembangkitan, pemurnian, penjernihan, pendistribusian • Konstruksi: membangun baik tempat tinggal dan bukan tempat tinggal • Perdagangan: Beli dan menjual barang yang sama tanpa perubahan teknis (berwujud barang bukan jasa). Adapun jasa di sektor perdagangan merupakan jasa reparasi kendaraan bermotor. • Hotel dan Akomodasi: penyediaan jasa akomodasi penginapan • Restoran: membuat dan mengolah makanan dan minuman yang jasanya dikonsumsi di tempat yang melalui proses peracikan • Angkutan: memindahkan barang/penumpang dari satu tempat ke tempat lain, tersedia untuk umum • Komunikasi: pengiriman suara gambar berita melalui media telekomunikasi • Real estat : produk konstruksi yang mencakup pembelian real estat, penjualan dan penyewaan, developer • Jasa perusahaan: advokat, notaris, user-nya perusahaan • Jasa swasta: sosial kemasyarakatan hiburan rekreasi perorangan 55 CONTOH KASUS KATEGORI B dan D B. Penggalian batu, pasir, tanah liat dari sumber Sumber: https://www.antarafoto.com/id/view/1868859/penambang-batu-kali-tr adisional-di-sigi D. Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas Dan Udara Dingin Sumber: https://kiosbank.id/token-listrik-pln/ 56 CONTOH KASUS KATEGORI C – INDUSTRI PENGOLAHAN https://www.kompasiana.com/thamrindahlan/6200b6e9b46 16e20d171d103/armand-tukang-las-keliling?page=2&page _images=5 https://www.youtube.com/watch?v=5WAiyf4rimg 57 Konsep & Definisi Industri Pengolahan Industri Pengolahan: Cirinya: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. ❖ ❖ ❖ Ada produk yang dihasilkan dari bahan baku Ada proses olah sehingga terjadi perubahan produk secara permanen Ada nilai tambah 58 Format umum penulisan kata-kata kegiatan utama Industri Pengolahan: Membuat/memproduksi/ mengolah Jenis produk/barang yang dihasilkan Bahan baku Contoh Penulisan: • Membuat lemari dari kayu jati • Memproduksi tempe dari kacang kedelai • Membuat tas anyaman dari tali plastik • Mengolah kulit menjadi kerupuk • Dll. 59 Beberapa kata kunci kegiatan Industri Pengolahan ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ Membuat/Pembuatan Memproduksi/Produksi Industri Menjahit Mencetak/Percetakan Menggiling/Penggilingan Mengeringkan/Pengeringan (ikan, daun tembakau) ❑ Mengolah/Pengolahan ❑ Merajang (daun tembakau) ❑ Reparasi mesin ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ Pengawetan Penggaraman (ikan) Pengasapan (ikan) Pemindangan Memintal/Pemintalan Menenun Pengrajin/Kerajinan Penyamakan Mengukir Menggergaji/Penggergajian 60 CONTOH KASUS KATEGORI E dan F E. Aktivitas Pengelolaan Limbah dan Sampah https://www.detik.com/jabar/berita/d-6520557/cerita-pemulung-temukan -emas-putih-di-tumpukan-sampah-sarimukti F. Konstruksi Bangunan https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2017/Pemerintah-Akan-Waji bkan-Tukang-dan-Kuli-Bangunan-Punya-Sertifikat-Keahlian/ 61 CONTOH KASUS KATEGORI G (PERDAGANGAN DAN REPARASI KENDARAAN BERMOTOR) 62 Konsep & Definisi Perdagangan dan Reparasi Kendaraan Bermotor Perdagangan: Cirinya: Membeli dan menjual barang yang sama tanpa ada perubahan teknis. Perubahan dalam bentuk kemasan, penambahan aksesoris, dll masih termasuk perdagangan. ❖ Reparasi Kendaraan Bermotor: ❖ Objeknya adalah kendaraan bermotor secara utuh. Kegiatan dapat berupa reparasi/perbaikan. ❖ Bisa perdagangan skala besar, bisa eceran Lokasi tidak tetap atau lokasi tetap dan perlengkapan usaha dipindah/ dibongkar pasang (usaha-usaha kaki lima, bisa dengan media lain (online) Tidak semua objek benda yang diperdagangkan termasuk kategori G seperti perdagangan pulsa telepon (J), listrik (D), tanah dan rumah (L). 63 Format umum penulisan kata-kata kegiatan utama Perdagangan: Formula umum kegiatan perdagangan 🡪 Formula umum kegiatan reparasi Jual/Dagang + Grosir / Eceran? + Produk + Tempat Usaha (Bangunan/Media tertentu)? + Spesifikasi Barang (Khusus/Umum Bekas/Baru) 🡪 Reparasi/Perawatan? + Mobil/Motor? Contoh Penulisan: • Jual Beli ikan di pasar • Dagang sayur-sayuran keliling • Tambal Ban keliling 64 Konsep & Definisi Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum Akomodasi: Bersifat jangka pendek untuk pengunjung/pelancong/konsumen dengan kebutuhan tertentu (kost), biasanya sudah ada fasilitas dan risiko kerusakan fasilitas ditanggung pemilik usaha Penyediaan Makan Minum: Ada proses peracikan, bisa ditempat atau take away, bersifat untuk dikonsumsi segera Cirinya: ❖ ❖ Tidak termasuk penyediaan akomodasi jangka panjang seperti tempat tinggal utama Penyiapan makanan atau minuman bukan untuk dikonsumsi segera atau yang dijual melalui kegiatan perdagangan besar dan eceran. 65 CONTOH KASUS KATEGORI I (PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM) Penyediaan Akomodasi Penyediaan Makanan Penyediaan Minuman 66 CONTOH KASUS KATEGORI I (PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM) MANAKAH YANG TERMASUK KATEGORI I? KENAPA? 67 BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN ✔ R202: Isikan sejelas mungkin produk utama (barang atau jasa) yang dihasilkan/dijual. ✔ Contoh: Misalkan Kegiatan Utama di R201 terisi ”perdagangan buah-buahan keliling”, maka produk utama dapat diisikan ”buah-buahan” ✔ Produk utama adalah jenis produk dalam bentuk barang/jasa yang dihasilkan usaha/perusahaan sesuai kegiatan utama pada Rincian 201 yang memiliki kuantitas/volume penjualan terbesar. ✔ R202 wajib diisi beserta dengan penentuan kategori lapangan usahanya dan KBLI. 68 Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk utama: Kategori/ Kelompok Kegiatan Utama Produk utama KBLI (1) (2) (3) (4) Pertambangan dan penggalian (B) 1. Menambang/mendulang bijih emas di sungai 2. Penggalian batu kapur/ gamping bijih emas 07301 batu kapur/gamping 08102 Industri pengolahan (C) 1. Membuat barang anyaman tikar lampit dari rotan 2. Mencetak kop surat, kalender, kartu undangan barang anyaman tikar lampit dari rotan kop surat, kalender, kartu undangan 16291 Menyalurkan arus/tenaga listrik dari generator ke pelanggan rumah tangga arus/tenaga listrik dari generator 35103 Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (D) 18111 69 Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk utama: Kategori/ Kelompok (1) Kegiatan Utama Produk utama KBLI (2) (3) (4) Pengelolaan Air (E) Pengambilan air bersih dari mata air dan menyalurkannya ke konsumen rumah tangga air bersih 36001 Konstruksi (F) 1. Pemasangan instalasi listrik pada bangunan gedung perkantoran 2. Merenovasi bangunan tempat tinggal dengan sistem borongan instalasi listrik 43211 bangunan tempat tinggal 41011 Perdagangan besar dan eceran, 1. Perdagangan eceran sayur-sayuran yang reparasi dan perawatan mobil dilakukan di pinggir jalan umum (kaki lima) dan sepeda motor (G) 2. Bengkel reparasi/ perbaikan dan perawatan sepeda motor komoditi sayur-sayuran 47813 jasa perbaikan mobil 45407 Pengangkutan dan Pergudangan (H) 1. Angkutan ojek sepeda motor 2. Menyewakan gudang barang dagangan kepada perusahaan jasa ojek motor jasa sewa gudang 49424 52101 Penyediaan Akomodasi dan makan minum (I) Kedai makanan seafood dengan menggunakan tenda makanan seafood 56103 70 Contoh-contoh cara penulisan uraian pada kegiatan utama dan produk utama: Kategori/ Kelompok Kegiatan Utama Produk utama KBLI (1) (2) (3) (4) Informasi dan komunikasi (J) Penjualan pulsa telepon seluler pulsa telepon seluler 61999 Aktivitas keuangan dan asuransi (K) 1. Jasa penukaran mata uang asing 2. Kegiatan Perusahaan Holding Companies Semen Indonesia mata uang asing 66197 jasa penguasaan aset dari sekelompok anak perusahaan 64200 Aktivitas profesional, ilmiah, Kegiatan Kantor Pusat Pertamina dan teknis (M) jasa pengelolaan unit-unit perusahaan yang dibawahinya 70100 Agen Perjalanan (N) Penjualan dan pemesanan tiket pesawat udara dan kapal laut tiket pesawat udara dan kapal laut 79112 Pendidikan (P) Guru les privat jasa privat akademis 85499 Aktivitas jasa lainnya (S) Jasa reparasi/perbaikan alat elektronik televisi dan radio jasa reparasi televisi dan radio 95210 71 BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN ✔ R202: Setelah mengisi kode kategori dan juga produk utama, • Kode KBLI 5 Digit ini seharusnya tidak dibebankan pada enumerator, melainkan pada koordinator. Namun, pada web aplikasi kode KBLI maka selanjutnya dilakukan masih terbuka untuk enumerator (mengharuskan diisi oleh pengisian pada kode KBLI 5 Digit enumerator). yang mengacu pada KBLI Tahun • Badan Usaha: Status legalitas usaha (hukum atau non badan hukum) yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. 2020. ✔ Kode KBLI 5 Digit bersifat mandatory. ✔ R203: Isikan kode status badan usaha dengan isian kode 1-8. Jika terisi kode 8 (badan usaha lainnya), isikan jenis badan usaha tersebut. ✔ R203 bersifat mandatory. 72 Contoh: Tahapan dalam Penentuan KBLI Usaha/Perusahaan Perdagangan Besar? “Dagang Sepatu” 46413 : usaha perdagangan besar alas kaki (satu-satunya KBLI perdagangan besar khusus alas kaki) di toko/bangunan permanen Perdagangan Eceran? di los/kaki lima/non permanen baru 47712 bekas baru 47742 47833 bekas 47895 Keliling/tanpa tempat tetap 47994 Dengan media daring 47912 73 PENJELASAN R203: STATUS BADAN USAHA • Badan usaha berbadan hukum adalah badan usaha badan usaha yang memisahkan antara harta kekayaan pribadi pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha seperti PT, Yayasan, dan Koperasi yang pengesahan Akta badan usaha ini pendirian-nya dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM. • Perseroan Terbatas (PT), adalah perusahaan yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang, termasuk dalam badan usaha ini adalah PT Tbk, yaitu perusahaan yang kepemilikan sahamnya diperjualbelikan di pasar modal. • Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 (“UU Yayasan”), Yayasan didefinisikan sebagai badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. 74 PENJELASAN R203: STATUS BADAN USAHA • CV (Commanditaire Vennootschap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. • Firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula. • Dana Pensiun adalah badan usaha yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. 75 BLOK II: KARAKTERISTIK USAHA/PERUSAHAAN ✔ R204: Isikan NIB jika usaha telah memiliki Identitas Pelaku Usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS. ✔ R205: Isikan nilai modal usaha pada saat pendirian usaha. R205 bersifat • Nomor Induk Berusaha (NIB): Identitas Pelaku Usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran • Modal Usaha Saat Pendirian adalah Seluruh uang atau barang yang digunakan untuk menjalankan suatu usaha pada awal beroperasi baik berasal dari milik sendiri atau pinjaman pihak luar mandatory. ✔ R206: NPWP tidak mandatory. ✔ R207: Tahun dan bulan mulai beroperasi merupakan bulan dan tahun riil usaha mulai beroperasi secara komersial. R207 bersifat mandatory. 76 BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA ✔ R301: Wajib terisi. Isikan dengan menuliskan nama lengkap pengusaha (jangan disingkat, atau dengan menggunakan nama populer/nama beken). • Pengusaha adalah Pemilik/Pimpinan usaha yang bertanggung jawab atas operasional usaha/perusahaan. • Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. ✔ R302A dan B: Wajib terisi salah satu. ✔ R303: Wajib terisi. ✔ R303 belum difasilitasi opsi jika tidak tahu. 77 BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA Konsep pengusaha dan disabilitas mengacu pada Peraturan-Badan-Pusat-Statistik-Nomor4-Tahun-2021-tentang-Standar-Data-Sta tistik-Nasional. • Pengusaha adalah Pemilik/Pimpinan usaha yang bertanggung jawab atas operasional usaha/perusahaan. • Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. 78 BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA • Pemilik, apabila usaha/perusahaan tidak dijalankan secara langsung; sedangkan • Pemilik dan Penanggungjawab, apabila usaha/perusahaan dimiliki dan dijalankan secara langsung ✔ R304: Wajib terisi salah satu antara pemilik saja atau pemilik sekaligus pengelola. ✔ R305 Wajib terisi dengan 16 digit nomor/angka. ✔ R306 terkait NPWP Pengusaha, perlu hati-hati dalam menanyakannya (bisa ditanyakan dibelakang setelah seluruh pertanyaan dicacah). 79 BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA • Pemilik, apabila usaha/perusahaan tidak dijalankan secara langsung; sedangkan • Pemilik dan Penanggungjawab, apabila usaha/perusahaan dimiliki dan dijalankan secara langsung ✔ R307 wajib terisi. Jika terisi YA, maka otomatis akan loncat ke pertanyaan 309. Namun, jika terisi tidak (artinya lokasi usaha berbeda dengan lokasi tempat tinggal pengusaha) maka lengkapi R308. 80 BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA ✔ R310: Isikan dengan memilih tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh Pengusaha (berdasarkan pengakuan responden). ✔ R311: Isikan sesuai kondisi pencacahan, apakah sedang berpartisipasi dalam keanggotaan koperasi atau tidak. • Jenjang pendidikan formal adalah jenjang pendidikan tertinggi/terakhir yang ditamatkan oleh Pengusaha, yang ditandai dengan kepemilikan sertifikat/ijazah. • Jenjang pendidikan dimulai dari tidak tamat SD hingga S3 (Doktoral). ✔ Jika R311A terisi “YA”, yang berarti pengusaha sedang menjadi anggota koperasi, maka pilih jenis koperasi yang diikuti. 81 BLOK III: IDENTITAS PENGUSAHA ✔ R312: Isikan apakah pengusaha sedang menjalani profesi/pekerjaan lain seperti PNS, TNI/POLRI, Pegawai BUMN/BUMD dan lainnya. ✔ R310 hingga 312 wajib terisi/mandatory. • Jenjang pendidikan formal adalah jenjang pendidikan tertinggi/terakhir yang ditamatkan oleh Pengusaha, yang ditandai dengan kepemilikan sertifikat/ijazah. • Jenjang dimulai dari tidak tamat SD hingga S3 (Doktoral). 82 CONTOH KASUS USAHA: MEMBUAT ANEKA MACAM FROZEN FOOD Kategori I, G, atau C yaaa? https://blog.roomme.id/food/resep-frozen-food/ 83 83 CONTOH KASUS USAHA: SERVICE SEPEDA Be Careful, Kategori manakah usaha tsb? https://www.kompasiana.com/ariyani_12/54f3b7327455139e2b6c7d6b/bengkel-sepe da-keliling-usaha-kreatif-menjemput-bola 84 84 CONTOH KASUS USAHA: DAGANG BAKSO KHAS WONOGIRI KELILING Segerrrrr.. Penjual Bakso Keliling tsb masuk kategori mana ya? https://nasional.kompas.com/read/2020/02/07/13151861/c erita-pedagang-bakso-keliling-jatuh-bangun-sekolahkan-an ak-hingga-sarjana?page=all 85 85 CONTOH KASUS USAHA: SEWA RUMAH KONTRAKAN Tjakep tuh rumahnya… Masuk kategori apa ya Bapak/Ibu? https://www.sewakost.com/jabar/bandung/kontrakan-rumah-kab-bandung-banjaran-unit-1-dan-2-72 551.html#google_vignette 86 86 CONTOH KASUS USAHA: VERMAK JEANS DLL Kategori manakah usaha tsb? https://babel.antaranews.com/berita/47802/bang-jablai-penjahitkeliling-roda-tiga-nan-perkasa 87 87 Pengisian BLOK IV s.d. VIII 88 88 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA • Diisi dengan kepemilikan izin prinsip/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dimiliki serta jumlah kepemilikannya • Referensi waktu kepemilikan izin pada blok ini adalah selama usaha berjalan. 89 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA Konsep Definisi Izin Prinsip Izin prinsip merupakan suatu izin atau pengakuan dari pemerintah baik dari pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten atau kota yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis ketika memulai usaha. Secara lebih spesifik, pengertian Surat Izin Prinsip adalah perizinan usaha pertama dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang harus dimiliki oleh setiap investor yang bermaksud membuka usaha maupun menanamkan modal (berinvestasi) di Indonesia. Dua Model Investasi = Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) 90 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA ✔ Diisi dengan kepemilikan izin operasional yang dimiliki serta jumlah kepemilikannya. ✔ Izin Operasional atau Komersial adalah izin yang diterbitkan oleh Lembaga yang berwenang mengeluarkan izin atau Lembaga Online Single Submission (OSS) untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota setelah Pelaku Usaha mendapatkan Izin • Referensi Waktu kepemilikan izin pada blok ini adalah selama usaha berjalan. • Jika izin yang dimaksud ”ada”, berikan tanda checklist di kolom sebelah kiri, dan tuliskan jumlah izin operasional yang dimiliki jika diminta. Usaha dan untuk melakukan kegiatan komersial atau operasional dengan memenuhi persyaratan dan/atau komitmen. 91 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA DEFINISI IZIN OPERASIONAL • PIRT adalah sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang diberikan oleh Bupati atau Walikota melalui Dinas Kesehatan. Sertifikat ini mengacu bahwa pangan hasil produksi yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan dan standar keamanan yang telah ditentukan. • MD/BPOM adalah perizinan berupa izin edar untuk produk pangan yang diproduksi oleh industri Dalam Negeri yang lebih besar dari skala rumah tangga, atau industri yang menghasilkan produk pangan yang wajib wajib memiliki Izin Edar BPOM MD. Izin ini dikeluarkan oleh BPOM RI, khususnya untuk setiap usaha yang menghasilkan produk pangan dengan bahan dasar susu, menggunakan Bahan Tambahan Pangan tertentu (seperti pengawet, penguat rasa, pewarna, dll), atau mengusung klaim tertentu seperti fungsi makanan sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI), Makanan untuk Lansia, dan lain sebagainya. 92 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA DEFINISI IZIN OPERASIONAL • • • Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah sebuah produk hukum yang berisi perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, merawat atau merobohkan bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku Izin Lokasi adalah Izin Lokasi adalah izin yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memperoleh tanah yang diperlukan untuk usaha dan/atau kegiatannya dan berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan tanah tersebut untuk keperluan usaha dan/atau kegiatannya. Izin Gangguan (UUG/HO)/Hinder Ordonnantie (HO) adalah perizinan dari Pemerintah Kota yang wajib dimiliki setiap pelaku usaha yang tempat atau kegiatan usahanya dapat menimbulkan gangguan, bahaya, ketidaknyamanan, atau kerugian tertentu bagi masyarakat di sekitarnya. Bentuk-bentuk gangguan dapat berupa suara, keramaian, aroma, atau kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial masyarakat setempat (contoh; klub malam, bar atau bentuk usaha lain yang berpotensi menimbulkan gangguan). 93 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA DEFINISI IZIN OPERASIONAL • Izin Daftar Perusahaan = Nomor Induk Berusaha (NIB) • Jasa Keuangan adalah izin usaha di bidang jasa keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). • Izin Koordinat (untuk usaha Perikanan) adalah izin yang diberikan untuk memanfaatkan ruang secara menetap dari sebagian perairan pesisir yang mencakup permukaan laut dan kolom air sampai dengan permukaan dasar laut pada batas keluasan tertentu • Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti bahwa suatu perusahaan atau badan usaha telah melakukan kewajibannya melakukan pendaftaran perusahaan dalam Daftar Perusahaan. 94 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA DEFINISI IZIN OPERASIONAL • • • • • Izin Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Izin Energi dan Sumber Daya Mineral adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral berkaitan dengan usaha Permbangan Mineral dan Batu Bara. Izin Ketenagakerjaan adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan berkaitan dengan usaha dan/atau produk berbasis risiko sektor ketenagakerjaan. Izin Perindustrian adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian Perindustrian berkaitan dengan usaha dan/atau produk berbasis risiko sektor perindustrian. Izin Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkaitan dengan usaha dan/atau produk berbasis risiko sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat. 95 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA DEFINISI IZIN OPERASIONAL • Izin Transportasi adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan berkaitan dengan usaha dan/atau produk berbasis risiko sektor transportasi. • Izin Kesehatan, Obat, dan Makanan adalah izin yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan berkaitan dengan usaha dan/atau produk berbasis risiko sektor Obat dan Makanan. 96 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA • Diisi dengan kepemilikan izin lainnya yang dimiliki usaha/perusahaan selain yang telah disebutkan sebelumnya. • Referensi Waktu kepemilikan izin pada blok ini adalah selama usaha berjalan. 97 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA ✔ Diisi dengan sertifikat standarisasi usaha atau produk yang dimiliki oleh usaha/perusahaan. ✔ Berikan tanda checklist di kolom sebelah kiri jika usaha/perusahaan memiliki sertifikat standarisasi usaha atau produk, dan tuliskan jumlahnya pada kolom sebelah kanan. 98 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA ✔ Referensi waktu kepemilikan izin/sertifikasi pada blok ini adalah selama usaha berjalan. ✔ Rincian 401.b diisi dengan kepemilikan sertifikat standarisasi lainnya yang dimiliki oleh usaha/perusahaan selain yang telah disebutkan sebelumnya. 99 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis (dulu disebut sebagai Panitia Teknis) dan ditetapkan oleh BSN. Sertifikat Halal adalah pengakuan kehalalan suatu produk yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama. Informasi Nilai Gizi atau Nutrition Facts atau Label Gizi merupakan label informasi kandungan gizi dalam sebuah produk makanan/minuman. Di Indonesia, peraturan tentang pelabelan gizi ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999. Dalam Informasi Nilai Gizi terdapat juga istilah Takaran Saji. Takaran Saji merupakan jumlah yang biasa disajikan dari satu kemasan makanan/minuman tersebut. 100 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran atau penghayatan bahwa hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu tetapi dapat dilakukan pengendalian untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut Merek dagang adalah salah satu jenis Hak Kekayaan Intelektual yang terdiri dari tanda, desain, atau ekspresi yang dapat dikenali untuk mengidentifikasi produk atau layanan yang didistribusikan ke pasar Sertifikasi Mitigasi Kebencanaan merupakan salah satu standar kompetensi dalam profesi penanggulangan bencana. 101 BLOK IV: IZIN DAN STANDARDISASI USAHA ISO adalah singkatan dari The International Organization for Standardization, yang merupakan badan organisasi non-pemerintah yang mengatur dan mengembangkan standar bagi berbagai industri yang mencakup kualitas, keamanan, dan efisiensi. ISO 9001:2015 ✔ ISO 9001:2015 merupakan standar manajemen mutu yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization dikenal juga dengan ISO yang berisikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sebuah perusahaan/organisasi dalam membentuk suatu quality management system. Standar ISO 22000:2018 Standar ISO 14001 ✔ Standar ISO 22000:2018 merupakan standar internasional yang mencakup semua langkah penting untuk memastikan keamanan pangan di seluruh rantai makanan atau disebut juga sebagai Standar Food Safety Management System (FSMS). ✔ ISO 14001 adalah standar internasional yang menentukan persyaratan untuk pendekatan manajemen yang terstruktur untuk perlindungan lingkungan. Standar ini memastikan bahwa proses yang digunakan dan produk yang dihasilkan telah memenuhi komitmen terhadap lingkungan, terutama dalam upaya pemenuhan terhadap peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan. 102 BLOK V: PENGHARGAAN USAHA / PERUSAHAAN • Diisi dengan kepemilikan penghargaan yang didapatkan dari Pemerintah, Non-Pemerintah, atau Internasional serta jumlah kepemilikannya. • Referensi Waktu kepemilikan izin pada blok ini adalah selama usaha berjalan. • Berikan tanda checklist di kolom sebelah kiri jika usaha/perusahaan memiliki penghargaan usaha/perusahaan, dan tuliskan jumlahnya pada kolom sebelah kanan. 103 PENEGASAN! Yang dimaksud dengan “SEBULAN YANG LALU” adalah bulan JULI 2024 ATAU bulan terakhir yg ada kegiatannya jika usaha/perusahaan terakhir melakukan kegiatan usaha sebelum bulan Juli 2024. BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA ✔ Klik button “Tambah” untuk menambahkan isian bahan baku maupun penolong yang digunakan oleh usaha/perusahaan Rincian 601a diisi dengan bahan baku utama (bahan baku yang paling banyak digunakan dalam proses produksi), jumlah pembelian, satuan, dan nilai pembelian (dalam rupiah) yang dibayar selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang ada kegiatannya, serta nama pemasok utama dan Nomor Telp/HP. ✔ Untuk Rincian 601b, diisi dengan bahan baku lainnya (barang/bahan selain barang/bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi), jumlah pembelian, satuan, dan jumlah harga yang dibayar selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang ada kegiatannya. ✔ Untuk Rincian 601c, diisi dengan bahan baku penolong (barang lain yang digunakan dalam pemrosesan bahan baku), jumlah pembelian, satuan, dan jumlah harga yang dibayar selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang ada kegiatannya. 105 BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Form isian bahan baku/penolong • Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi; bahan kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu, termasuk barang setengah jadi yang digunakan oleh usaha lainnya. • Bahan penolong adalah barang lain yang digunakan dalam pemrosesan bahan baku. Bahan penolong bukan alat, tetapi barang/bahan yang berbaur dengan bahan baku dalam proses pengolahan. • Bahan baku/penolong/material dapat berasal dari hasil produksi perusahaan ini atau dari hasil pembelian. 106 BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Form isian bahan baku Rincian 601 ini khusus ditanyakan untuk usaha/perusahaan dengan kategori lapangan usaha: • Industri Pengolahan (Kategori C); atau • Pengadaan Listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (Kategori D) ; atau • Treatment Air, Treatment Air Limbah, Treatment dan Pemulihan Material Sampah, dan Aktivitas Remediasi • Konstruksi (Kategori F); atau • Perdagangan Besar dan Eceran (Kategori G); atau • Penyediaan Makan Minum (Kategori I); atau • Informasi dan Komunikasi (Kategori J) khusus khusus Perdagangan Pulsa/Kartu Perdana/Paket Data Telepon Seluler (KBLI 61999); atau • Aktivitas Keuangan dan Asuransi (Kategori K) khusus Penukaran Valuta Asing (KBLI 66160); atau • Real Estat (Kategori L) • 107 BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA ✔ Diisi dengan persentase sumber atau asal pembelian bahan baku utama berdasarkan skala usaha. ✔ Jumlah keseluruhan rincian 602 harus berjumlah 100. 108 KRITERIA UMKM BERDASARKAN PP NO 7 TAHUN 2021 UMK M KRITERIA USAHA MIKRO KRITERIA USAHA KECIL KRITERIA UMKM BERDASARKAN PP NO 7 TAHUN 2021 KRITERIA USAHA MENENGAH • Kriteria skala usaha yang digunakan pada PL-UMKM 2024 adalah kriteria yang tercantum pada PP No. 7 Tahun 2021, dengan dua indikator utama yakni aset (modal usaha) dan omzet (penjualan tahunan). • Bagi usaha/perusahaan yang baru beroperasi kurang dari 1 tahun, maka untuk menggolongkan skala usahanya dapat didekati dengan aset (modal usaha). • Bagi usaha/perusahaan yang sudah beroperasi lebih dari 1 tahun, maka untuk menggolongkan skala usahanya dapat didekati dengan omzet (penjualan tahunan). BLOK VI: BAHAN BAKU/PENOLONG SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Untuk Rincian 603a, diisi dengan nilai persentase pembelian bahan baku utama yang dibeli dari pemasok di dalam negeri yang terdiri dari wilayah : 1. Dalam satu desa/kelurahan/setara 2. Dalam satu kecamatan/setara 3. Dalam satu kabupaten/kota 4. Kabupaten/kota lain dalam satu provinsi 5. Provinsi lain Untuk Rincian 603b, diisi dengan nilai persentase pembelian bahan baku utama yang dibeli dari pemasok di luar negeri. 111 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Klik “+” untuk menambahkan Nilai yang dituliskan pada bagian ini adalah nilai produksi (Harga Pokok Penjualan), bukan nilai jual • • Diisi dengan nama produk, satuan, jumlah/volume penjualan, dan harga yang diterima selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang ada kegiatannya. Rincian 701 hanya akan muncul untuk usaha/perusahaan selain Kategori G (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor) 112 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Form ini digunakan untuk menambahkan barang hasil produksi Pertanyaan ini muncul untuk kategori selain kategori “G” perdagangan 113 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Pertanyaan ini muncul hanya untuk Kategori “G” (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor). 1. Nilai penjualan Diisi dengan nilai penjualan usaha/jasa 2. Nilai pembelian barang yang terjual Diisi dengan nilai pembelian barang yang terjual 3. Komisi penjualan barang konsinyasi neto Diisi dengan nilai komisi penjualan barang konsinyasi neto 4. Pendapatan jasa reparasi dan perawatan kendaraan bermotor Diisi dengan nilai pendapatan jasa reparasi dan perawatan kendaraan bermotor 114 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Nilai pembelian barang yang terjual DIPASTIKAN hanya terisi nilai barang dagangan yang terjual saja, bukan nilai belanja “kulakan” dari semua barang di usaha perdagangan tsb. Komisi penjualan barang konsinyasi neto wajib isi jika jenis usaha adalah ”agen” yang merujuk pada KBLI-KBLI terkait. Referensi Waktu pada bagian ini adalah sebulan yang lalu Pendapatan jasa reparasi dan perawatan kendaraan bermotor wajib isi jika jenis usaha adalah KBLI-KBLI reparasi dan perawatan mobil-motor (awalan 45 diluar penjualan mobil-motor). 115 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Contoh CV. Abadi merupakan distributor cabai merah. Pada Juli 2024, perusahaan tersebut berhasil menjual cabai merah sebanyak 500 ton dengan harga per Kg cabai merah Rp.40.000. Pembelian pada Juli 2024 tersebut mencapai 600 ton dengan harga per Kg Rp30.000,-. Banyaknya cabai yang rusak (busuk) selama Juli 2024 adalah 5 ton. Selain menjual cabai merah milik sendiri, di periode yang sama perusahaan juga menjual cabai merah milik usaha lain dengan mendapatkan komisi sebesar Rp.50.000.000,-. Nilai Penjualan = 500 ton x 1.000 Kg x Rp40.000,- = Rp.20.000.000.000,Nilai Pembelian Barang yang terjual = 500 ton x 1.000 Kg x Rp30.000,- = Rp. 15.000.000.000,Komisi Penjualan barang konsinyasi neto = Rp.50.000.000,Pendapatan jasa reparasi dan perawatan kendaraan bermotor = Rp 0,116 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Rincian 703 Pendapatan tambahan bulan yang lalu Pertanyaan bisa didekati dengan pendekatan tahunan, nilai setahun kemudian dibagi dengan bulan beroperasi a. Diisi dengan nilai pendapatan operasional yang merupakan pendapatan usaha yang bersifat riil pada bulan yang lalu b. Diisi dengan nilai pendapatan non operasional yang merupakan pendapatan tambahan bulan yang lalu c. Diisi dengan nilai pendapatan lainnya bulan lalu yang terdiri dari: 1. Subsidi usaha 2. Subsidi fiskal (pajak dan bea) 117 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA • Pendapatan operasional untuk kategori G bisa diambil dari pertanyaan 702, sedang non kategori G bisa diambil dari pertanyaan 701 • Nilai Pendapatan operasional merupakan pendapatan yang riil diterima, bukan nilai produksi (uang) • Pendapatan non operasional dimungkinkan untuk lebih besar dari pendapatan operasional karena referensi yang dilihat adalah sebulan yang lalu. Pendapatan subsidi didekati dengan pengakuan dan pengetahuan responden 118 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Diisi dengan persentase Pemasaran Produk Barang/Jasa yang dihasilkan berdasarkan skala usaha 119 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Diisi dengan persentase Pemasaran Produk Berdasarkan Wilayah, baik di dalam maupun di luar negeri Klik “Tambah Baru” untuk menambahkan negara tujuan pemasaran produk 120 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA a. Diisi dengan nilai volume penjualan dalam negeri selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang ada kegiatannya b. Diisi dengan nilai volume penjualan luar negeri selama sebulan yang lalu atau bulan terakhir yang ada kegiatannya Isian 706 Nilai Penjualan dapat dikontrol dari nilai pada rincian 702a Nilai Penjualan Isian 706 Nilai Penjualan b) Luar negeri harus terisi jika 705 b) Luar negeri terisi > 0 dan sebaliknya 121 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA • Diisi dengan pilihan yang sesuai tentang metode pemasaran yang digunakan dan nilai transaksi yang didapat. • Jika ada pilihan metode pemasaran dengan vendor Pemerintah Pusat/Provinsi/Kab/Kota, diisi nama instansi dan nilai transaksinya (penjelasan di slide selanjutnya). Khusus rincian metode pemasaran, referensi waktunya adalah 1 Januari s.d 31 Desember 2024 122 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA • Jika menggunakan metode pemasaran dengan vendor Pemerintah Pusat/Provinsi/Kab/Kota, diisi nama instansi dan nilai transaksinya. • Jika menggunakan lebih dari 1 vendor pemerintah, dapat ditambahkan dengan klik “Tambah”. 123 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA a. Diisi dengan cara memilih Pesan Instan yang tersedia, atau menuliskan pesan instan yang sesuai apabila tidak tersedia dalam salah satu pilihan. Serta menuliskan ID Pesan Instan Pengusaha. b. Diisi dengan cara memilih Media Sosial yang tersedia, atau menuliskan pesan instan yang sesuai apabila tidak tersedia dalam salah satu pilihan. Serta menuliskan ID Media Sosial Pengusaha. 124 BLOK VII: PRODUKSI SELAMA SEBULAN YANG LALU ATAU BULAN TERAKHIR YANG ADA KEGIATANNYA Diisi dengan cara memilih Marketplace/Platform Digital yang tersedia, atau menuliskan pesan instan yang sesuai apabila tidak tersedia dalam salah satu pilihan. Serta menuliskan ID Pesan Instan Pengusaha. 125 BLOK VIII: TENAGA KERJA Diisi dengan jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin dan kondisi fisik menurut uraian sistem pembayaran Tenaga kerja dibayar adalah semua orang yang biasanya bekerja di unit usaha/perusahaan, baik dengan skema tetap, kontrak, outsourcing maupun dari pekerja asing. Tenaga kerja tidak dibayar adalah pekerja yang biasanya ikut aktif dalam mengelola kegiatan usaha/perusahaan, tetapi tidak mendapat upah/gaji. Sebagai contoh pekerja keluarga (pada umumnya). 126 PENEGASAN TENAGA KERJA Penegasan 1 Penegasan 2 Penegasan 3 Pemilik usaha yang tidak aktif ikut mengelola kegiatan usaha/perusahaannya, maka tidak dianggap sebagai tenaga kerja. Pemilik usaha yang aktif ikut mengelola kegiatan usaha/perusahaannya dan dapat memisahkan gaji untuk dirinya sendiri maka dianggap sebagai tenaga kerja dibayar. Pemilik usaha yang aktif ikut mengelola kegiatan usaha/perusahaannya dan tidak dapat memisahkan gaji untuk dirinya sendiri maka dianggap sebagai tenaga kerja tidak dibayar. 01 Photo by Cleyder Duque from Pexels 02 03 BLOK VIII: TENAGA KERJA Diisi dengan jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin dan kondisi fisik menurut uraian tingkat pendidikan 128 BLOK VIII: TENAGA KERJA Balas jasa pekerja 🡪 balas jasa kepada semua pekerja yang ikut dalam kegiatan usaha/perusahaan: - dalam bentuk uang maupun barang/jasa; - balas jasa pekerja yang berbentuk barang/jasa dinilai atas dasar harga pasar pada saat penyerahan barang/jasa tersebut. a. Diisi dengan nilai upah dan gaji berdasarkan jenis kelamin dan kondisi fisik pekerja b. Diisi dengan nilai insentif berdasarkan jenis kelamin dan kondisi fisik pekerja Balas jasa pekerja 🡪 balas jasa kepada semua pekerja yang ikut dalam kegiatan usaha/perusahaan selama 1 bulan: - dalam bentuk uang maupun barang/jasa; - balas jasa pekerja yang berbentuk barang/jasa dinilai atas dasar harga pasar pada saat penyerahan barang/jasa tersebut. 129 BLOK VIII: TENAGA KERJA a. Diisi dengan jumlah bulan kerja usaha/perusahaan dalam satu tahun b. Diisi dengan jumlah rata-rata hari kerja usaha/perusahaan per bulan c. Diisi dengan jumlah rata-rata jam kerja usaha/perusahaan per hari Isian bersifat wajib (mandatory), harus berisi lebih dari 0 130 Pengisian BLOK IX s.d. XIII 131 131 BLOK IX: PROSES PRODUKSI Proses produksi: Penciptaan barang dan jasa Proses produksi adalah kegiatan mengolah bahan baku dan bahan penolong untuk menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang aslinya. 132 BLOK IX: PROSES PRODUKSI Proses produksi usaha mencakup kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dimulai dari penyiapan input sampai memasarkan ouput. 133 BLOK IX: PROSES PRODUKSI Jenis teknologi yang digunakan pada proses produksi: a. b. c. d. e. Manual: tanpa menggunaan bantuan alat apapun. Mekanik:menggunakan bantuan mesin. Elektronik:menggunakan bantuan listrik Digital: menggunakan bantuan sistem elektronika dan komputer Artificial Intellegence: menggunakan bantuan kecerdasan buatan 134 BLOK IX: PROSES PRODUKSI a. Manual: tanpa menggunaan bantuan alat apapun. Contoh: Membuat/ Membungkus tempe secara manual Sumber gambar: https://sekedar-tahu.blogspot.com /2011/10/proses-pembuatan-temp e-disertai-gambar.html 135 BLOK IX: PROSES PRODUKSI b. Mekanik:menggunakan bantuan mesin. Contoh: Menjual kelapa parut menggunakan bantuan mesin parut kelapa Sumber gambar: https://astromesin.com/mesin-parut-kelapa/ 136 BLOK IX: PROSES PRODUKSI c. Elektronik:menggunakan bantuan listrik Contoh: Membuat/ Membungkus tempe menggunakan mesin elektronik Sumber gambar: http://www.youtube.com/watch?v=Z bZMd-hcR78, Mesin Pengemas Tempe Otomatis - Aneka Mesin 137 BLOK IX: PROSES PRODUKSI d. Digital: menggunakan bantuan sistem elektronika dan komputer Contoh: Membuat bandana kain menggunakan mesin printing digital Sumber gambar: http://thegeniusreview.com/t-shirtprinting-machine/ 138 BLOK IX: PROSES PRODUKSI e. Artificial Intellegence: menggunakan bantuan kecerdasan buatan Contoh: Restoran menggunakan robot dengan kecerdasan buatan sebagai pelayan Sumber gambar: https://thespoon.tech/survey-robots-and-vr-t o-be-mainstream-in-restaurants-by-2025/ 139 BLOK IX: PROSES PRODUKSI Sarana produksi/usaha: segala sesuatu yang digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang dan jasa Isikan jumlah/luasan dari sarana produksi sesuai satuan yang digunakan 140 BLOK IX: PROSES PRODUKSI a. Gedung/tempat usaha: Bangunan yang digunakan sebagai tempat usaha b. Gudang: Bangunan yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang c. Lantai jemur: hamparan yang digunakan untuk menjemur barang d. Kendaraan: kendaraan yang digunakan untuk proses produksi e. Mesin: mesin yang digunakan untuk proses produksi f. Peralatan: Peralatan yang digunakan untuk proses produksi 141 BLOK X: KEMITRAAN 142 BLOK X: KEMITRAAN Kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Usaha Besar. • Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telpon mitra serta kode lingkup dan pola kemitraannya • Referensi waktu BLOK Kemitraan ini sejak usaha berdiri 143 BLOK X: KEMITRAAN Kemitraan mencakup proses alih keterampilan bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan, sumber daya manusia, dan teknologi sesuai dengan pola kemitraan. (PP No 7 Tahun 2021). Pola kemitraan yang dimaksud dalam rincian ini tidak harus dituangkan dalam suatu perjanjian hitam diatas putih antar usaha usaha yang menjalin kerjasama. • Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telpon mitra serta kode lingkup dan pola kemitraannya • Referensi waktu BLOK Kemitraan ini sejak usaha berdiri 144 BLOK X: KEMITRAAN Lingkup Kemitraan: 1. Dalam rangka supply chain: kemitraan dalam pengadaan/distribusi barang dan jasa 2. Dalam rangka pemasaran produk: termasuk didalamnya kegiatan promosi 3. Dalam rangka pembiayaan: termasuk didalamnya kegiatan pemberian/pinjaman/bantuan modal usaha 4. Dalam rangka teknologi: termasuk didalamnya kegiatan penggunaan teknologi baru 5. Dalam rangka sdm: termasuk didalamnya kegiatan pelatihan bagi karyawan dalam rangka meningkatkan pengetahuan 6. Dalam lingkup lainnya: lingkup kemitraan yang tidak termasuk dalam lingkup yang disebutkan sebelumnya 145 BLOK X: KEMITRAAN Pola Kemitraan: 1. Inti Plasma: Usaha Besar sebagai inti membina dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang menjadi plasmanya dalam penyediaan dan penyiapan lahan; penyediaan sarana produksi; pemberian bimbingan teknis produksi dan manajemen usaha; perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang diperlukan; pembiayaan; pemasaran; penjaminan; pemberian informasi; dan pemberian bantuan lain yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas dan wawasan usaha. 2. Subkontrak: untuk memproduksi barang dan/atau jasa, Usaha Besar memberikan dukungan berupa: kesempatan untuk mengerjakan sebagian produksi dan/atau komponennya; kesempatan memperoleh bahan baku yang diproduksi secara berkesinambungan dengan jumlah dan harga yang wajar; bimbingan dan kemampuan teknis produksi atau manajemen; perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang diperlukan; pembiayaan dan pengaturan sistem pembayaran yang tidak merugikan salah satu pihak; dan upaya untuk tidak melakukan pemutusan hubungan sepihak. 146 BLOK X: KEMITRAAN Pola Kemitraan: 3. Waralaba: Usaha Besar yang memperluas usahanya dengan cara waralaba, memberikan kesempatan dan mendahulukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang memiliki kemampuan. Pemberi waralaba dan penerima waralaba mengutamakan penggunaan barang dan/atau bahan hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi standar mutu barang dan jasa yang disediakan dan/atau dijual berdasarkan perjanjian waralaba. Pemberi waralaba wajib memberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan, bimbingan operasional manajemen, pemasaran, penelitian, dan pengembangan kepada penerima waralaba secara berkesinambungan. 147 BLOK X: KEMITRAAN Pola Kemitraan: 4. Perdagangan umum: pola kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama pemasaran, penyediaan lokasi usaha, atau penerimaan pasokan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah oleh Usaha Besar yang dilakukan secara terbuka. 5. Distribusi dan keagenan: Usaha Besar dan/atau Usaha Menengah memberikan hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa kepada Usaha Mikro dan/atau Usaha Kecil. 6. Bagi hasil: pola kemitraan dimana terdapat kesepakatan bahwa pendapatan yang diperoleh berasal dari pembagian atas hasil usaha pada perusahaan pasangan usahanya. 148 BLOK X: KEMITRAAN Pola Kemitraan: 7. Kerja sama operasional: pola kemitraan dalam hal kerjasama menjalankan operasional usaha 8. Usaha Patungan (joint ventura): pola kemitraan dengan membentuk usaha yang didirikan oleh dua atau lebih entitas bisnis untuk menyelenggarakan bisnis bersama dalam jangka waktu tertentu 9. Penyemberluaran (outsourching) : pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut 10. Bentuk kemitraan lainnya: pola kemitraan yang tidak termasuk dalam pola yang disebutkan sebelumnya 149 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Laporan keuangan merupakan pencatatan secara teratur, rutin, dan sistematis terkait perubahan yang terjadi pada penghasilan usaha pada periode waktu tertentu. Dari pembukuan tersebut, dapat menyusun laporan keuangan, dalam bentuk laporan rugi laba dan neraca. Keterangan mengacu untuk tahun 2023 150 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Contoh : Penjual pulsa mencatat nominal pulsa yang terjual -> Maka catatan tersebut bukan merupakan laporan/catatan keuangan 151 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Jika Ya, maka pertanyaan dilanjutkan ke rincian 1102 Jika Tidak, maka dilanjutkan ke rincian 1103 152 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA a. Omzet: Diisi dengan total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan atau dapat merupakan akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku sampai dengan akhir tahun buku. b. Pendapatan operasional: Diisi dengan total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa hasil kegiatan operasional pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan atau dapat merupakan akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku sampai dengan akhir tahun buku. 153 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Pada kategori industri pengolahan, Omzet: nilai barang yang diproduksi. Pendapatan operasional : nilai barang yang diproduksi yang telah dijual 154 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA c. Pendapatan non operasional: Diisi dengan keuntungan yang diperoleh dari jasa lainnya yang terkait pengelolaan keuangan, contoh : jasa provisi dan komisi d. Pendapatan lainnya: Diisi dengan pendapatan yang otomatis diterima tanpa adanya kegiatan penjualan, dalam hal ini adalah subsidi usaha dan subsidi fiskal (Pajak dan Bea) 155 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA 1103.a PPh Badan Pasal 25 Diisi dengan Pajak penghasilan pasal 25 (PPh 25) dimana usaha mengangsur kewajiban pajak di muka, sehingga usaha tidak mempunyai beban utang pajak yang besar yang harus dibayar ketika batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan. 156 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA 1103.b PPh Final 5% atas omzet Diisi dengan tarif dan dasar pengenaan pajak atas berbagai jenis penghasilan yang diperoleh selama satu tahun. Jadi, PPh final merupakan pajak yang tidak diikutsertakan lagi dalam penghitungan PPh terutang tahunan karena pajaknya sudah bersifat final dan tidak dapat dikreditkan dengan PPh terutang. 157 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Apabila pengeluaran umum untuk bahan bakar dan pelumas tidak bisa dirinci, masukkan isian banyak/volume dan nilai (Rupiah) pada Rincian produk yang terbesar. 158 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA b. Biaya listrik: biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan usaha/perusahaan, seperti untuk penerangan, menjalankan mesin, mencuci dan keperluan lain. Pendekatan pengisian untuk biaya listrik bisa berdasarkan rekening tagihan. c. Biaya gas: Biaya seluruh pemakaian gas kota dan gas alam untuk keperluan usaha/perusahaan atau biaya gas yang dibeli dari perusahaan distribusi gas yang digunakan perusahaan untuk bahan bakar. 159 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA d. Biaya penggunaan air: biaya air yang dibeli dari usaha/perusahaan air bersih untuk keperluan usaha/perusahaan. 160 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA e. Telepon, Internet, dan Komunikasi lainnya. Biaya yang dicatat adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan telepon, internet dan komunikasi lainnya termasuk pembelian pulsa untuk kepentingan perusahaan. f. Alat Tulis Kantor: Biaya yang dicatat adalah pembelian alat tulis dan alat perlengkapan kantor yang umur penggunaannya kurang dari satu tahun. Yang diisikan disini adalah nilai dari bahan-bahan yang telah digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang belum digunakan. 161 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA g. Bahan pembungkus dan pengepakan adalah segala bahan yang digunakan untuk pembungkus dan pengikat produk yang dihasilkan/ barang dagangan yang dijual. Seperti: kertas pembungkus, kantong plastik termasuk pula kayu untuk pengepak. Yang diisikan pada rincian ini disini adalah nilai dari bahan-bahan yang telah digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang belum digunakan. 162 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA h. Administrasi bank dan perantara keuangan. Biaya yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan akibat perusahaan menggunakan jasa bank dan perantara keuangan. Contoh: Biaya transfer uang lewat bank, biaya provisi karena kita meminjam uang. 163 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA 164 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA j. Biaya yang dimaksudkan disini adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan jasa angkutan, pengiriman/ekspedisi, biaya pergudangan, serta penggunaan jasa pos dan jasa kurir yang disediakan oleh pihak lain. Biaya pergudangan adalah biaya sewa gudang untuk penyimpanan barang. 165 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA k. Biaya yang dimaksud adalah pembelian suku cadang dan biaya untuk memelihara atau memperbaiki barang modal agar tetap dapat bekerja (berfungsi) seperti biasanya tanpa menambah kapasitas atau umur, dan tidak merubah bentuk barang modal. Contoh: 1. Perbaikan kerusakan dan penggantian suku cadang barang modal yang sudah aus. 2. Pengecatan bangunan, penggantian kaca yang pecah dari bangunan tempat usaha. 166 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal yang dilakukan oleh pihak lain ada tiga kemungkinan: 1. Suku cadang dibeli dan pemasangan dilakukan oleh perusahaan ini, maka nilai untuk pembelian suku cadang dimasukkan dalam biaya suku cadang. 2. Kalau suku cadang dibeli oleh perusahaan sendiri dan pemasangannya dilakukan oleh pihak lain, maka biaya yang ditulis adalah penjumlahan dari pembelian suku cadang dan biaya pemasangannya. 3. Kalau pembelian suku cadang dan pemasangannya dilakukan pihak lain, maka seluruh biaya ini dimasukkan dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal. 167 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA l. Perjalanan dinas pekerja Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pekerja dalam rangka dinas, pendidikan, pelatihan dan kursus (transport, akomodasi dan lainnya). Biaya perjalanan dinas meliputi uang transportasi, uang penginapan, dan uang saku harian yang dikeluarkan berkenaan dengan perjalanan dinas pekerja. 168 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA m. Biaya penelitian dan pengembangan dimaksudkan untuk mengetahui besarnya jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk penelitian dan pengembangan, meskipun penelitian dan pengembangan ini tidak dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan (dilakukan oleh perusahaan lain). 169 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk jasa yang dikerjakan oleh pihak lain, seperti pengeluaran untuk jasa konsultan, promosi/iklan, dan jasa-jasa lainnya seperti: akuntan, lembaga hukum, notaris, arsitek, dan jasa lainnya. Pembayaran jasa yang dikerjakan oleh pihak lain adalah seluruh pengeluaran atau jasa pihak lain selain jasa industri yang dikeluarkan oleh usaha/ perusahaan untuk kelancaran kegiatan/usaha. 170 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Biaya jasa akuntan/konsultan: Biaya yang dikeluarkan perusahaan/ usaha kepada akuntan/konsultan, seperti: biaya penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya konsultasi hukum, konsultasi keuangan dan lain-lain. Promosi/iklan: Biaya untuk promosi/iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya pasang spanduk, papan reklame (perusahaan membayar pajak reklame/iklan). 171 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA o. Isikan biaya/pengeluaran perusahaan untuk pembayaran bunga atas pinjaman kepada bank dan lembaga keuangan lain, misal: Leasing, Pegadaian. Bunga yang dibayarkan tidak harus terhadap pinjaman pada tahun 2023 tetapi termasuk bunga atas pinjaman tahun sebelumnya. (Diisi khusus selain Jasa Perantara Keuangan) 172 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA p. Isikan biaya/pengeluaran perusahaan untuk pembayaran bunga atas mobilisasi dana kepada bank dan lembaga keuangan lain, misal: Leasing, Pegadaian. Bunga yang dibayarkan tidak harus terhadap pinjaman pada tahun 2023 tetapi termasuk bunga atas pinjaman tahun sebelumnya. (Diisi khusus Lembaga Keuangan) 173 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Biaya yang dicatat adalah biaya yang dikeluarkan untuk sewa gedung/ruangan, sewa kendaraan (tanpa operator), dan sewa mesin, alat-alat perlengkapan (tanpa operator) dan sewa barang modal lainnya. Jika sewa lebih dari satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan (tidak dijadikan satu tahun). Apabila bangunan/konstruksi yang disewa, digunakan untuk kegiatan usaha dan rumahtangga, maka besarnya sewa untuk bangunan/konstruksi yang dihitung hanya sewa bangunan/ konstruksi yang digunakan untuk usaha saja, tidak termasuk untuk kegiatan rumahtangga. 174 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Biaya yang dikeluarkan perusahaan berkenaan dengan pengembangan sumber daya manusia. Contoh: Biaya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, kursus, bagi pegawai/karyawan yang diselenggarakan di perusahaan tersebut. Biaya uang kuliah/pelatihan dan biaya kursus. Biaya/pembayaran ujian bagi pegawai yang melakukan pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan pihak lain. 175 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Pajak yang di maksud adalah pajak yang dikenakan kepada konsumen melalui produsen terhadap pembelian barang/jasa. Misalnya: pajak pertambahan nilai barang dan jasa, bea masuk dan cukai, pajak ekspor impor, dan pajak penjualan. 176 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Penyusutan barang modal adalah pengurangan nilai pembelian atau nilai fisik barang modal sebagai akibat penggunaan (kerusakan fisik, keusangan normal atau kerusakan akibat kecelakaan normal) untuk kegiatan. Contoh: Pada tahun 2023, PT Makmur Jaya membeli satu mobil sebagai barang modal seharga Rp. 350.000.000,- dengan masa pakai 10 tahun. Maka nilai penyusutan tahun 2016 adalah Rp. 350.000.000,- / 10 = Rp. 35.000.000,- 177 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi. Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban amortisasi terhadap akun aktiva. Contoh: IKEA Indonesia membeli lisensi dari Swedia dengan masa pakai 10 tahun seharga 1 Milyar. Maka nilai amortisasi pertahunnya adalah 1 Milyar/10 = Rp. 100.000.000,178 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Eksplorasi adalah kegiatan lanjutan dari penyelidikan umum, meliputi pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata, dan besarnya cadangan serta studi kelayakan dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah ditemukan. Pembiayaan Sosial adalah pengeluaran yang digunakan untuk membayar kegiatan sosial seperti CSR 179 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Biaya lainnya, Biaya yang dikeluarkan selain biaya yang terdapat pada rincian 1101.a s.d. 1101.w Misal: retribusi, iuran organisasi, iuran pakaian kerja, makanan, dll. 180 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Harta/Asset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang memberikan manfaat ekonomi bagi pemilik atau pihak yang menguasainya. a. Aset lancar (kas, setara kas, persediaan, dan lain-lain) Diisi dengan nilai/kekayaan badan usaha/ perorangan yang mudah untuk diperjualbelikan dan digunakan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan. Aset lancar umumnya terdiri dari kas/uang tunai, surat berharga, sekuritas, piutang, persediaan, pembayaran di muka, dan pendapatan b. Asset Tetap Diisi dengan nilai aset atau kekayaan yang diinvestasikan pada badan usaha/ perorangan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun tidak dapat dicairkan, berupa simpanan atau penyertaan modal. 181 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA c. Investasi Portofolio Diisi dengan nilai asset yang terdiri dari beberapa macam aset, masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dimiliki serta digunakan dalam kegiatan operasional dengan kompensasi penggunaan berupa biaya depresiasi (penyusutan). 182 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Modal pinjaman/luar adalah jumlah hutang kepada pihak lain yang harus dilunasi oleh suatu perusahaan jika telah jatuh tempo. a. Hutang Pendek Jangka Hutang yang timbul sebagai akibat pinjaman yang diberikan oleh bank/ Lembaga keuangan lainnya kepada badan usaha/perorangan yang diperoleh berdasarkan permohonan yang bersangkutan dengan jangka waktu di bawah/selama 1 (satu) tahun. 183 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Modal pinjaman/luar adalah jumlah hutang kepada pihak lain yang harus dilunasi oleh suatu perusahaan jika telah jatuh tempo. b. Hutang Panjang Jangka Hutang yang timbul sebagai akibat pinjaman yang diberikan oleh bank/ Lembaga keuangan lainnya kepada badan usaha/perorangan yang diperoleh berdasarkan permohonan yang bersangkutan dengan jangka waktu di atas 1 (satu) tahun. 184 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Modal/ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara harta/aset dan kewajiban. Diisi dengan nilai modal usaha per 31 Desember tahun 2022 dan 2023 185 BLOK XI: LAPORAN KEUANGAN USAHA Barang modal adalah harta tetap yang diproduksi (seperti gedung, mesin, kendaraan, dsb) dan digunakan secara berulang dalam proses produksi selama beberapa periode (lebih dari satu tahun). Penambahan barang modal mencakup: pembelian, produksi, barter, transfer, sewa beli (financial lease). Perbaikan besar yang dimaksud adalah perbaikan besar barang modal yang bisa meningkatkan kapasitas produksi dan usia 186 pakai. BLOK XII: PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA ✔ Diisi sesuai dengan pilihan jenis bantuan yang pernah diikuti. ✔ Referensi waktu adalah sejak usaha berdiri. a. Jenis bantuan yang pernah diikuti (pelatihan, bimbingan, pendampingan, dan sebagainya). 187 BLOK XII: PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA b. Penyelenggara pelatihan/penyuluhan/pendampingan yang pernah/sedang diikuti Diisi sesuai dengan pilihan Penyelenggara pelatihan/penyuluhan/ pendampingan yang pernah/sedang diikuti 188 BLOK XII: PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA 1202.a. Jenis bantuan modal yang pernah/sedang diterima Diisi sesuai dengan pilihan pernah/sedang diterima jenis bantuan modal yang 189 BLOK XII: PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA 1202.b. Penyelenggara bantuan modal yang pernah/sedang diterima Diisi sesuai dengan pilihan Penyelenggara bantuan modal pernah/sedang diterima 190 BLOK XII: PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA Diisi sesuai dengan pilihan tentang kebutuhan informasi utama yang diharapkan 191 Terima Kasih! “To do better, we must do differently”. Ban Ki-moon