OBSERVASI

advertisement
OBSERVASI
Novia Sinta R, M.Psi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UMBY - 2015
Referensi

Azwar, S. (1997). Validitas dan reliabilitas. edisi ke 3, cetakan pertama. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Beutzen, W. (1993). A Guide to observing and recording behavior. New York:

Hadi, S. (2001). Metodologi research. JIlid 2. Cetakan ke-2. Yogyakarta: Andi Offset.

Irwin, DM, & Bushnell, M.M. (1980). Observational stategis for child study. New York: Holt,
Rinehart and Wilson.

Purwandari, E.K. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi; Jakarta: LPSP3.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Sukadji, S. (1993). Observasi terstruktur dan perhitungan reliabilitas. Jakarta: Fakultas
Psikologi, Universitas Indonesia.

Koentjaraningrat. (1997). Metode-Metode penelitian masyarakat. Edisi ke-3. Jakarta: PT.
Gramedia.
OBSERVASI
Teknik pengumpdengan menggunakan indera jadi tidak
hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja.
Mendengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk
salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan ulan data dalam observasi
adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan
Who, What, When,
Where, Why, How
• OBSERVEE
▫
▫
▫
▫
▫
Pasien
Klien
Subjek
Responden
Partisipan
WHO?
OBSERVER
Profesional
Teknisi
Asisten terlatih
• Perilaku yang dapat
diamati/diukur
Jika perilaku bermasalah banyak
dimunculkan
▫
▫
▫
▫
Sampel perilaku
Sampel waktu
Intensitas/Frekuensi/Durasi perilaku
% waktu/perbandingan antara perilaku yang terjadi
dengan interval waktu tertentu (=timeline followback
methodology)
• Dimanapun (terutama di lingkungan
tempat perilaku bermasalah terjadi
WHERE?
• Punya keunggulan
▫ Baseline sekaligus data
akumulatif
▫ Data dalam berbagai situasi
▫ Menemukan kondisi lingkungan
pencetus, mengelola &
meniadakan perilaku tertentu
▫ Menentukan pola-pola perilaku
guna dimodifikasi dengan
intervensi
▫ Dapat ditampilkan dalam
gambar grafik sehingga
efektivitas tritmen terkontrol
 Alat pencatat sederhana
(pensil, alat penghitung angka)
 Alat pencatat canggih (video,
film, kamera, kaset)
 Sistem pencatatan data
observasi
ASUMSI DASAR
PERLUNYA OBSERVASI
(Goodwin & Driscoll dalam Bentzen, 1993)
• Memungkinkan mengukur banyak perilaku yang tak dapat
diukur dengan alat ukur psikologis lain (biasa pada anakanak)
• Prosedur testing formal sebagaimana orang dewasa tidak
bisa diberlakukan
• Dirasa tidak lebih mengancam dibanding metode
pengukuran lain (anak-anak lebih wajar & akurat,
sedangkan negatif & dewasa cenderung dibuat-buat/berbeda
bila sadar sedang diobservasi)
TUJUAN
• Keperluan asesmen awal
• Menentukan kekuatan
observasi & memakai
kekuatan tersebut untuk
meningkatkan sisi lemahnya
• Menyusun individual plans
bagi klien sesuai
kebutuhannya
• Sebagai dasar/titik awal
kemajuan klien (baseline)
 (untuk anak-anak)
mengetahui perkembangan
area tertentu
 Memecahkan masalah
 Membuat laporan kepada
orangtua, guru, dokter,
profesi lain
 Informasi status anak (di
sekolah) untuk keperluan
bimbingan & konseling)
1. Penentuan Target
2. Pengaruh Observer (“Hallo Effect “ Terhadap
Penampilan Observee)
3. Reaktivitas Terhadap Observasi (Sadar/Tidak
Sadar Sedang Diamati?)
4. Ketepatan Hasil Observasi
ISU ETIK
1. Penentuan tujuan
klien
2. Derajat pengaruh
observer terhadap
pemilihan tujuan
3. Menerima/menolak
subjek
4. Hak klien untuk
dengan sukarela
diamati
Arah pada perilaku teramati
• Pemilihan perilaku penting untuk diamati
• Target adalah perilaku apa adanya untuk tentang
metode asesmen
• Artikan hasil observasi secara langsung
•
Desain kode
•
•
•
•
•
Seleksi perilaku, target, perilaku, konsekuen
Batasi perilaku
Dimensi perilaku: frekuensi, durasi, hasil perilaku
Sistem pencatatan data
Metode pencatatan data
Rencanakan sistem sampling
• Seleksi lingkungan
• Sampling kelompok
Pemilihan & pelatihan observasi
•
•
•
•
pemilihan
pengantar ke observasi
pelatihan
lokasi data
 Pengamatan
 Penelitian
antropologi di
lapangan
misal: Margareth
Mead di Alor dan
Bali
Clifford Geertz di
Mojokerto
(pengamat adalah
pastisipan semua
kegiatan,
pengamatan dicatat
dg catatan anekdot,
penelitian
detail=etnografi)
dengan
prosedur retrospektif
(aspek-aspek perilaku
indv yang diingat
kembali)
mis: amatan catatan
sekolah, polisi,
pengadilan,
perubahan nilai
akademik, buku
tahunan SLTA, tanya
orang-orang yang
terbiasa dengan
klien, terutama
laporan bentukbentuk kategori
perilaku di masa lalu.
 Sistem pengamatan seketika (bukan retrospektif)
Metode sampling
 Waktu (interval reguler, misal: 1 x per 1 jam)
 Peristiwa (hanya aktivitas tertentu diamati)
 Data
 Contoh
alat: The
Inpatient
Multidimentional
Psychiatric Scales
(IMPS), terdiri
dari 75 aitem
yang dinilai oleh
pengamat dalam
skala 5 atau 9
atau dijawab Y
atau T.
diterjemahkan
dalam dimensi:






Kegairahan
Kecenderungan
permusuhan
Proyeksi paranoid
Perluasan grandiosa
Disorientasi
Organisasi konseptual
Skor diplot sebagai
profil (Seperti
MMPI)
 Mengamati
perilaku anak-anak di sekolah,
arena bermain dan situasi relevan lainnya.
 Data terkumpul diringkas dalam bentuk
kuantitatif (%)
 Objek pengamatan 1 anak dan mereka
yang berinteraksi dengannya atau
merotasi perhatian dan menaksir perilaku
beberapa anak ditargetkan.
 Berisi
kesimpulan dan seleksi target tidak
sistematis
 Yang lebih sistematis: misal: mengamati anak
laki-laki pradelinkuen yang masih muda
(Pengamat terlatih mengamati kehidupan
subjek untuk 1 atau 2 jam, biasanya sesaat
sebelum makan malam. Penelitian selama 5
menit terus menerus.
 Objek perilaku lain:
 Mengukur ketrampilan sosial klien depresi
 Mengukur interaksi pasangan
- Pengamatan anak-anak oleh
orangtua (di rumah)
- Pengamatan anak-anak oleh
guru terlatih (di sekolahan)
- Pengamatan anak-anak oleh
anak-anak lain (di sekolahan
atau taman bermain)
- Pengamatan klien oleh
anggota keluarga/temannya
(khusus merokok, kecanduan
napza, keburukan
perekonomian)
OBSERVASI OLEH “ORANG
DALAM”
 Dikenal dengan istilah “pemantauan diri”
 Biasa dilakukan oleh orang dewasa
(meski anak kecilpun berhasil melakukannya)
 Syarat: mencatat frekuensi, durasi, intensitas
- Dikenal dengan istilah
“pemantauan diri”
- Biasa dilakukan oleh orang dewasa
(meski anak kecilpun
berhasil melakukannya)
- Syarat: mencatat frekuensi, durasi,
intensitas
- Yang dicatat:
Senam/olah raga
Sakit kepala
Pikiran-pikiran menyenangkan
Mencabuti rambut
Memberikan/menerima pujian
Rasa sakit dsb.
- Lihat observasi perilakuan
- Hati-hati dengan arah reaktivitas:
kadang-kadang meningkatkan,
kadang-kadang mengurangi
TEKNIK
OBSERVASI PERILAKU &
SKALA RATING
• OBSERVASI PERILAKU
▫ Kehadiran vs
ketidakhadiran perilaku
tertentu
▫ Perilaku target?
▫ Perilaku berlebih/minim?
▫ Aset-aset perilaku
▫ Situasi anteseden dan
konsekuensi perilaku
terukur?
• SKALA
▫ : Intensitas perilaku target
ditandai
PERILAKU
TARGET
1
2
3
OBSERVASI PERILAKU
ANALOGIS
SELF-MONITORING
• Pikiran, perasaan,
perilaku  khusus 
reaktivitas?
• Perhatikan: kapan,
dimana perilaku
target muncul
PERILAKU
TARGET
• Lingkungan didesain
khusus untuk
meningkatkan
kemungkinan munculnya
perilaku ditargetkan dan
bagaimana interaksinya
WAKTU
pagi
siang
TEMPAT
malam
rumah
jalanan
kantor
MENGUKUR KINERJA
SITUASIONAL
• Observasi & evaluasi
kinerja individu di bawah
lingkungan yang sudah
diset (bisa simulasi/bisa
sungguh-sungguh)
• Leaderless group technigue
Mendesain sebuah
kelompok situasional
untuk melihat inisiatif,
kerjasama, kepemimpinan
dsb.
• Akting/improvisasi
dalam situasi yang
disimulasikan
ROLE PLAY
METODE PSIKOFISIOLOGIS
• Biofeedback : pantauan
berkelanjutan proses-proses
biologis
• Plathysmograph: mencatat
perubahan volume bagian
tertentu tubuh yang muncul
akibat variasi suplay darah
• Penil plathysmograph: khusus
di penis
• Phallometric data: diberi
stimulus lihat reaksinya
• Polygraph (lie detector):
perubahan fisik terjadi
terdeteksi bila berbohong
UNOBSTRUSIVE METHOD/
UNREACTIVE METHOD
Mengukur perilaku target
melalui variabel lain
(sifatnya tidak langsung).
Misalnya menghitung
perilaku merokok tidak
dengan mengamati
perilaku merokoknya,
tapi dengan menghitung
jumlah puntung rokok di
tempat sampah
Petunjuk memilih teknik pencatatan
utk memperoleh data kuantitatif
Petunjuk memilih teknik pencatatan utk memperoleh
data kuantitatif
no
Teknik
pengertian
contoh
1
Mencatat produk
permanen
Mcatat bekas atau hasil
prlk yg tahan lama
Jml botol bekas, buku yg
hilang
2
Mencatat kejadian
Mengamati & mcatat
setiap kali prlk sasaran
terjadi
a. Mcatat banyaknya
kejadian (event
recording)
Mcatat banyak / frekuensi
kejadian dlm satu wkt ttt
Brp kali bersin, brp lm
terbaca, brp kali melintas
b. Mcatat lamanya
kejadian (duration
recording)
Mcatat mulai &
berakhirnya suatu
kejadian
Lama bermain, menangis,
mengerjakan hitungan
c. Mcatat intensitas
kejadian
Mcatat brp besar taraf
Riuhnya kelas (0=tenang;
kejadian ssi dgn taraf
1=sbag kcl ramai; 2=sbag
normatif yg tlh ditentukan bsr; 3=semua ramai)
Cont....
no
3
Teknik
pengertian
contoh
d. Mcatat latensi kejadian
(latency recording)
Mcatat brp lama suatu
Lamanya wkt sblm ptanyaan
kejadian berlangsung stl ada dijawab (reaction time)
rangsangan
Interval Time Sampling
(ITS)
Mcatat terjadinya prlk pd
interval yg ditentukan
a. Whole Interval Time
Sampling
Menyekor bila terjadi
sepenuh selama interval yg
ditentukan
Mengikuti pelajaran (on task
behavior), mberi pelajaran
b. Partial Interval Time
Sampling
Menyekor prlk yg terjadi
meskipun tdk seinterval
penuh
Menyeletuk, mengumpat,
memuji
c. Momentary Time
Sampling
Menyekor bila terjadi pd
momen interval yg
ditentukan
Prlk yg stereotipe, yg
persisten (bhari2 hilangnya)
Bukan teori darwin
Sementara belum ada tugas,
Karena tugas individual telah terpenuhi.
Download