Uploaded by hajiseninbinkamis78

1.4.a Materi-BAB 2 BIOMEKANIKA

advertisement
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
BAB 2. BIOMEKANIKA
Gambar 0.1. Sir Isaac Newton.
Sir Isaac
Newton FRS (lahir
di Woolsthorpe
Colsterworth, Lincolnshire, 4
Januari 1643 – meninggal 31
Maret 1727 pada
umur
84
tahun; KJ:
25
Desember
1642
–
20
Maret
1726/7)
adalah
seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan
dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai
buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam
karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains
mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan bendabenda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan
menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya
menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam
bidang optika,
ia
berhasil
membangun teleskop
refleksi yang
pertama[8] dan
mengembangkan
teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warnawarna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton
mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial,
mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi
terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang
menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi
lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan
kontribusi yang lebih besar.
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Hukum gerak newton menghubungkan konsep gaya dan konsep gerak. Gaya
didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga menyebabkan
benda mengalami perubahan gerk atau perubahan bentuk. Gaya adalah besaran yang
memiliki arah, misalnya gaya berat yang arahnya ke bawah. Gaya untuk menggeserkan
1
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
meja arahnya mendatar. Jadi gaya termauk besaran vektor (mempunyai nilai dan arah).
Untuk menjumlahkan dan mengurangkan suatu gaya dengan gaya lain, berlaku aturanaturan berhitung vektor. Demikian pula halnya dengan penguraian gaya menjadi
komponen-komponennya. Jumlah gaya disebut resultan gaya-gaya yang dijumlahkan.
Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan: “Sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan, akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan
konstan, kecuali ada gaya-gaya eksternal yang bekerja pada benda itu”.
Gambar 0.2. Gaya-gaya yang mungkin terjadi pada benda.
Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Sehubungan dengan itu, hukum I newton disebut juga hukum
kelembaman. Secara matematis hukum I newton dapat dirumuskan sebagai berikut:
∑𝐹 = 0
Berdasarkan hukum I newton tersebut, berarti untuk benda yang semula diam maka
benda benda tersebut selamanya akan tetap diam. Sedangkan untuk benda yang
bergerak, akan bergerak terus, kecuali ada gaya yang menghentikannya. Contohnya
pada waktu berada di atas kendaraan yang bergerak, kemudian tiba-tiba kendaraan
direm, maka penumpang akan terdorong ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa
penumpang yang sedang bergerak bersama kendaraan cenderung ingin bergerak.
2
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Hukum II Newton
Hukum II Newton menyatakan: “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan
gaya total yang bekerja padanya, dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”:
π‘Ž=
∑𝐹
π‘š
atau
∑ 𝐹 = π‘š. π‘Ž
𝐹 = gaya (dalam satuan newton, disingkat N)
π‘š = massa benda (kg)
π‘Ž = percepatan (m/s2)
Gambar 0.3. Gaya yang terjadi pada benda dengan kecepatan 𝒂.
Hukum II Newton menghubungkan antara deskripsi gerak dengan penyebabnya, yaitu
gaya. Hukum ini merupakan hubungan yang paling dasar pada fisika.
Hukum III Newton
Hukum III Newton menyatakan:
“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua akan
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang
pertama”:
πΉπ‘Žπ‘˜π‘ π‘– = −πΉπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘˜π‘ π‘–
Hukum ini terkadang dinyatakan juga dengan kalimat: “Untuk setiap aksi ada reaksi yang
sama dan berlawanan arah”. Maka hukum III newton sering dinamakan hukum interaksi
atau hukum aksi reaksi. Hukum ini menggambarkan sifat penting dari gaya yaitu bahwa
gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Untuk menghindari kesalahpahaman perlu
diketahui bahwa gaya aksi reaksi yang berpasangan bekerja pada benda yang berbeda.
Sebagai contoh, seseorang yang mendorong mobil yang terpasang rem tangannya,
selama itu pula ia merasakan adanya dorongan ke belakang. Hal ini terjadi karena orang
tersebut mendapat gaya gaya reaksi dari mobil yang menurut hukum III newton, sama
besar namun berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada mobil tersebut.
3
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
GAYA GRAVITASI
Menurut Galileo bahwa benda-benda yang dijatuhkan didekat permukaan bumi akan
jatuh dengan percepatan yang sama jika hambatan udara dapat di abaikan. Gaya yang
dapat menyebabkan percepatan g disebut gaya gravitasi. Jika diterapkan hokum II
Newton untuk gaya gravitasi, maka untuk percepatan a digunakan percepatan ke bawah
atau g yang disebabkan oleh gravitasi. Berat badan kita merupakan gaya gravitasi bumi
terhadap tubuh kita , terjadi varises pada vena hal itu merupakan gaya tarik gravitasi
bumi terhadap aliran darah yang mengalir secara berlawanan. Dengan demikian, gaya
gravitasi FG pada sebuah benda, yang biasa disebut berat benda (diberi lambing W dari
kata weight) dapat ditulis sebagai :
𝐹𝐺 = π‘š. 𝑔, atau π‘Š = π‘š. 𝑔
dengan: F = W = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/s2
Berat adalah gaya gravitasi bumi (sering disebut gaya tarik bumi), karena itu vector
berat selalu berarah tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusat bumi. Dengan
demikian vector berat suatu benda di bumi selalu digambarkan berarah tegak lurus ke
bawah dimanapun posisi benda diletakkan, apakah pada bidang horizontal, pada bidang
miring maupun bidang tegak.
Gambar 0.4. Arah vector berat selalu tegak lurus ke bawah bagaimanapun posisi
benda diletakkan.
Istilah massa dan berat sering dikacaukan antara stu dengan yang lainnya. Massa tidak
sama dengan berat. Massa adlah sifat dari benda itu sendiri (yaitu ukuran inersia benda
tersebut, atau menyebabkan percepatan g disebut gaya gravitasi. Jika diterapkan hokum
I Newton untuk gaya gravitasi, maka untuk percepatan a digunakan percepatan ke
bawah atau g yang disebabkan oleh gravitasi. Berat badan kita merupakan gaya gravitasi
bumi terhadap tubuh kita , terjadi varises pada vena hal itu merupakan gaya tarik
gravitasi bumi terhadap aliran darah yang mengalir secara berlawanan.
GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH
Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga
menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan bentuk. Demikian
juga pada tubuh manusia, setiap gerak pada tubuh pasti ada suatu gaya yang bekerja.
4
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan ada gaya yang bekerja di dalam tubuh kita. Gaya
pada tubuh dapat diketahui apa bila kita menabrak suatu objek. Sedangkan gaya di
dalam tubuh, sering kali tidak kita sadari, misal gaya otot paru-paru saat inspirasi dan
ekspirasi.
Sistem otot dan tulang pada manusia bekerja sebagai sistem pengumpil. Ada tiga macam
sistem pengumpil yang bekerja pada tubuh manusia, yaitu:
Klas pertama sistem pengumpil
Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot. (Gambar 2.5)
Gambar 0.5. Kelas Pertama (Titik tumpu terletak di antara beban dan gaya berat).
Klas kedua sistem pengumpil
Gaya berat di antara titik tumpuan dan gaya otot. (Gambar 2.6)
Gambar 0.6. Kelas Kedua (Gaya berat terletak di antara beban dan titik tumpu).
Klas ketiga sistem pengumpil
Gaya otot terletak di antara titik tumpuan dan gaya berat. (Gambar 2.7)
Gambar 0.7. Kelas Ketiga (Beban terletak di antara titik tumpu dan gaya berat).
5
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Keuntungan Mekanik
Keuntungan mekanik didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya otot (M) dan gaya
berat (W).
Gambar 0.8. Keuntungan mekanik.
Keuntungan mekanik
(𝐾 𝑀) =
M
π‘Š
Oleh karena momen gaya terhadap titik tumpu = 0, maka:
π‘Š βˆ™ πΌπ‘Š = 0
𝑀 βˆ™ 𝐼𝑀 = 0
atau
π‘Š βˆ™ πΌπ‘Š = 𝑀 βˆ™ 𝐼𝑀
M
𝐼
Keuntungan mekanik(𝐾 𝑀) = π‘Š = 𝐼𝑀
π‘Š
dengan: W = gaya berat (N)
M = gaya otot (N)
I = Momen Inersia (kg.m2)
Gambar 0.9. Perbandingan keadaan kelas pertama, kelas kedua dan kelas ketiga.
6
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
ANALISIS GAYA DAN KEGUNAAN KLINIK
Gaya adalah konsep pokok dalam ilmu fisika. Jika kita mendorong atau menarik suatu
benda dengan kata lain kita memberi gaya pada benda tersebut. Gaya merupakan
besaran vector yang memiliki arah dan nilai. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan
pada benda yang mengalami beberap gaya, kita harus dapat membedakan jumah gaya
yang bekerja secara vertical, horizontal maupun gaya yang membentuk sudut tertentu
Gaya Vertikal
Jika seseorang berdiri diatas suatu benda, maka orang tersebut memberi gaya berat
terhadap benda tersebut yang disebut gaya aksi, sedangkan benda juga memberi gaya
normal yang arahnya ke atas yang disebut sebgai gaya reaksi.
Gambar 0.10. Aksi = - Reaksi.
Gaya Horizontal
Benda di Atas Lantai Kasar ditarik dengan Gaya Horizontal
Gambar 0.11. Gaya yang bekerja pada benda di Atas Lantai Kasar ditarik dengan
Gaya Horizontal.
Jika balok pada gambar 2.11 bermassa m, maka berlaku:
∑𝐹 = ∑π‘š βˆ™ π‘Ž
Karna pada kedua sumbu lebih dari satu gaya, maka balok tidak mengalami pergerakan
pada sumbu Y sehingga N = W, sedangkan pada sumbu X jika benda mengalami
pergerakan.
7
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Ketika dua benda saing bergesekan, ada gaya yang disebut gesekan. Gaya gesek (fk) ini
membuat benda sulit bergerak dengan cepat, maka:
𝐹 − π‘“π‘˜ = π‘šπ‘Ž
fk adalah gaya gesek kinetik yang besarnya:
π‘“π‘˜ = πœ‡π‘˜ 𝑁
dengan:
πœ‡π‘˜ = koefisien gaya gesek kinetik (0 < πœ‡π‘˜ < 1)
π‘“π‘˜ = gaya tekan normal, dengan N = W
Benda di Atas Lantai Kasar Ditarik Membentuk Sudut
Benda bermassa m terletak pada lantai kasar, kemudian ditarik dengan gaya F yang
membentuk sudut dengan bidang horisontal.
Gambar 0.12. Gaya yang bekerja pada Benda di Atas Lantai Kasar Ditarik Membentuk
Sudut.
Gaya F diuraikan menjadi komponen-komponennya yaitu F cos θ dan F sin θ. Jika benda
bergerak, maka berlaku:
∑𝐹 = ∑π‘š βˆ™ π‘Ž
𝐹 cos 𝛼 − π‘“π‘˜ = π‘š βˆ™ π‘Ž
Benda di Atas Lantai Licin Ditarik Melalui Katrol oleh Benda Lain
Gambar 0.13. Gaya yang bekerja pada Benda di Atas Lantai Licin Ditarik Melalui
Katrol oleh Benda Lain.
Jika benda kedua bergerak turun kebawa, maka berlaku
∑ 𝐹 = ∑ π‘š. π‘Ž
π‘Š2 − 𝑇 − 𝑇 = (𝑀1 + 𝑀2 )π‘Ž
π‘š2
π‘Ž=
𝑔
π‘š1 + π‘š2
8
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
TITIK BERAT
Titik berat dari suatu benda tegar adalah titik tunggal yang dilewati oleh resultan dari
semua gaya berat dari partikel penyusun benda tegar tersebut. Titik berat disebut juga
dengan pusat gravitasi. Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat
ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut. Tinjau benda tegar tak beraturan
terletak pada bidang XY seperti Gambar 3.5. Benda tersusun oleh sejumlah besar partikel
dengan berat masing-masing w1, w2, w3, berada pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),
(x3,y3). Tiap partikel menyumbang torsi terhadap titik O sebagai poros yaitu w1x1,
w2x2,w3x3. Torsi dari berat total benda W dengan absis XG adalah WXG, dimana torsi
ini sama dengan jumlah torsi dari masing-masing partikel penyusun benda tegar. Dengan
demikian kita dapat rumusan absis titik berat sebagai berikut:
𝑋𝐺 =
π‘Š1 𝑋1 + π‘Š2 𝑋2 + π‘Š3 𝑋3 + β‹― ∑ 𝑀𝑖 π‘₯𝑖
=
∑ 𝑀𝑖
𝑀1 + π‘Š2 + π‘Š3 + β‹―
dengan cara yang sama diperoleh ordinat titik berat sebagai berikut:
π‘ŒπΊ =
π‘Š1 𝑦1 + π‘Š2 𝑦2 + π‘Š3 𝑦3 + β‹― ∑ 𝑀𝑖 𝑦𝑖
=
∑ 𝑀𝑖
𝑀1 + π‘Š2 + π‘Š3 + β‹―
Gambar 0.14. Titik Berat Sejumlah Partikel dari Benda Tegar.
Gaya berat suatu benda tegar merupakan hasil kali antara massa benda dengan
percepatan gravitasi (w = mg). Untuk itu apabila gaya berat benda w = mg
disubstitusikan ke persamaan XG dan YG akan diperoleh titik pusat massa (XG,YG) yang
identik dengan titik berat.
𝑋𝐺 =
π‘š1 𝑔𝑋1 + π‘š2 𝑔𝑋2 + π‘š3 𝑔𝑋3 + β‹― ∑ π‘šπ‘– π‘₯𝑖
=
∑ π‘šπ‘–
π‘š1 𝑔 + π‘š2 𝑔 + π‘š3 𝑔 + β‹―
𝑦𝐺 =
π‘š1 𝑔𝑦1 + π‘š2 𝑔𝑦2 + π‘š3 𝑔𝑦3 + β‹― ∑ π‘šπ‘– 𝑦𝑖
=
∑ π‘šπ‘–
π‘š1 𝑔 + π‘š2 𝑔 + π‘š3 𝑔 + β‹―
9
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Pusat massa juga bisa berada di luar tubuh. Satu contoh sederhana dari atletik
ditunjukkan pada gambar 2.19. jika para atlit peloncat tinggi dapat mencapai posisi pada
gamba, PM mereka sebenarnya dapat melewati bagian bawah palang, sementara tubuh
mereka lewat diatasnya, yang berarti bahwa untuk suatu laju loncatan tertentu, mereka
dapat melewati palang yang lebih tinggi. Inilah yang sebenarnya mereka coba lakukan.
Contoh lain adalah donat yang PM nya berada di pusat lingkaran. Pengetahuan mengenai
pusat massa tubuh dengan berbagai posisi sangat membantu dalam mempelajari
mekanika tubuh.
Gambar 0.15. PM atlit loncat tinggi sebenarnya berada dibawah palang.
10
Download