Uploaded by User122714

IRSYADIANTI MEHITA P 4201418003 BAHAN AJAR

advertisement
NAMA
: IRSYADIANTI MP
NIM
: 4201418003
KELAS
: 6B PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN PEMBIMBING
: Dra. Dwi Yulianti, M.Si
Tugas
: Bahan Ajar
Hukum Hooke dan Elastisitas
DISUSUN OLEH : IRSYADIANTI MP
NIM : 4201418003
3.2
4.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
4.2.1
Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari
Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil dan
makna fisisnya
Menganalisis gaya pegas yang dapat menimbulkan elastisitas,
Menghitung besar tegangan, regangan, dan modulus elastisitas suatu benda
Menganalisis hukum hooke pada susunan pegas dalam kehidupan sehari-hari
Menerapkan hukum Hooke pada elastisitas bahan seperti pegas
Merancang suatu percobaan dalam gaya yang diberikan pada pegas menggunakan
hukum Hooke
4.2.2 Membuat laporan hasil percobaan dan mempresentasikannya
Saat sedang berkendara, kamu pasti pernah
melewati polisi tidur di jalan. Saat melewati
polisi tidur, kendaraanmu akan sedikit
berguncang karena pengaruh dari tinggi polisi
tidur tersebut. Setiap kendaraan memiliki alat
yang berfungsi untuk mengatasi setiap
guncangan yang terjadi di sepanjang perjalanan
yang disebut peredam kejut atau shock absorber.
Peredam kejut akan menyerap setiap guncangan
dan mengubahnya menjadi gerakan yang elastis. Peredam kejut sangat penting untuk keselamatan,
tanpa adanya alat ini, kendaraan bisa saja akan terpental saat melewati polisi tidur atau jalan yang
tidak rata permukaannya. Kalau kamu lihat gambar di atas, bentuk peredam kejut terlihat seperti
pegas. Hal ini yang menyebabkan sifatnya menjadi elastis.
“Namun, apa yang dimaksud dengan elastisitas?”
Sebelumnya, mari kita lakukan eksperimen sederhana. Coba kamu cari dua macam benda
berbeda, yaitu pegas dan lilin mainan (plastisin). Kemudian, kamu tarik kedua benda tersebut
secara bergantian dan lihat apa yang terjadi? Mengapa bisa seperti itu?
Pegas akan kembali ke bentuk semula setelah ditarik, sedangkan lilin mainan akan
berubah ke bentuk yang baru, yaitu menjadi lebih panjang. Pada dasarnya, semua benda yang
ada di bumi dapat mengalami perubahan bentuk (deformasi) apabila diberikan sejumlah gaya.
seperti percobaan di atas tadi. Yap! Benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula saat gaya
yang diberikan dihilangkan atau benda tersebut berubah menjadi bentuk yang baru. Jika gaya
yang diberikan pada benda terlalu besar dan benda sudah melewati titik maksimalnya untuk
meregang, maka bisa jadi benda tersebut akan hancur.
Jadi, kemampuan yang dimiliki benda untuk kembali ke kondisi awalnya saat gaya yang
diberikan pada benda tersebut dihilangkan disebut elastisitas atau benda tersebut memiliki sifat
yang elastis. Contohnya seperti pegas, karet gelang, per, dsb. Sementara itu, jika benda tidak
memiliki kemampuan untuk kembali lagi ke kondisi awalnya saat gaya yang diberikan
dihilangkan, maka benda tersebut memiliki sifat plastis. Contohnya adalah plastisin, plastik,
permen karet, tanah liat, dsb.
Tabel 1. Perbandingan sifat elastis dan plastis pada zat padat
Setiap benda yang memiliki sifat elastis pasti juga akan memiliki sifat plastis, misalnya
saja, pegas yang kamu gunakan pada eksperimen pertama tadi kamu rentangkan secara terusmenerus dengan gaya yang semakin kuat. Apa yang akan terjadi? Mula-mula, mungkin pegas akan
tetap kembali ke bentuk semula bila gaya yang kamu berikan tidak terlalu besar. Tapi, apabila
pegas kamu rentangkan dengan gaya yang lebih besar lagi, ada saatnya pegas menjadi kendur dan
sampai di titik tertentu, pegas tidak dapat kembali ke bentuk semula (plastis). Kondisi ini
menandakan kalau elastisitas pegas sudah terlampaui. Jika gaya terus diperbesar sampai melewati
kemampaunnya untuk meregang, maka pegas akan patah.
Hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas dengan pertambahan panjang pegas
dapat dibuat kedalam bentuk grafik seperti gambar berikut ini.
Grafik 1. Hubungan gaya dan petambahan pegas
Dari grafik ditas dapat dilihat bahwa. garis lurus OA menunjukkan bahwa gaya F akan
sebanding dengan pertambahan panjang pegas (ΔL). Ketika gaya F diperbesar lagi sampai
melampaui titik A, ternyata garis pada grafik sudah tidak lurus lagi. Hal ini menandakan,
batas linearitas pegas sudah terlampaui, namun pegas masih bisa kembali ke bentuk semula.
Oleh karena itu, daerah yang dibatasi oleh titik O sampai B disebut daerah elastis. Apabila gaya
F semakin diperbesar hingga melewati titik B, batas elastisitas sudah terlampaui. Akibatnya,
setelah gaya F dihilangkan, pegas tidak bisa kembali ke bentuk semula (pegas akan bersifat
plastis). Jika gaya F terus diperbesar sampai titik C, pegas akan patah. Itulah mengapa tidak
menutup kemungkinan benda yang bersifat elastis dapat menjadi plastis atau bahkan hancur
REGANGAN
Didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang awalnya
(L). Pertambahan panjang ini tidak hanya terjadi pada ujungnya saja, tetapi pada setiap bagian
batang yang terentang dengan perbandingan yang sama.
Karena merupakan hasil bagi dari dua besaran yang berdimensi sama, maka regangan tidak
memiliki satuan.
TEGANGAN
Tegangan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tarik (F) yang dikerjakan pada
benda dengan luas penampangnya (A).
𝑁
Dalam SI tegangan memiliki satuan 𝑚2 atau Paskal. Besarnya gaya untuk menghasilkan tegangan
dan regangan tiaptiap benda pada umumnya berbeda, tergantung pada jenis dan sifat benda.
MODULUS ELASTISITAS
Modulus Elastisitas didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan, dengan
regangan suatu bahan selama gaya yang bekerja tidak melampaui batas elastisitasnya.
Dalam SI satuan modulus elastisitas sama dengan satuan tegangan. Semakin besar nilai E,
berarti semakin sulit untuk merentangkan benda, artinya dibutuhkan gaya yang lebih besar. Berikut
ini beberapa Nilai modulus Young untuk beberapa benda: Tabel 1 : Modulus Young Beberapa
Benda.
Contoh Soal
Andi memiliki sebatang logam besi dengan panjang 1 m dan luas permukaan 1 cm2. Kemudian,
Andi menarik logam besi tersebut menggunakan mesin dengan gaya sebesar 5.000 N. Jika
panjang akhir logam besi tersebut adalah 1,1 m, berapakah modulus elastisitas logam besi
tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
Pertama-tama, kita perlu mencari besar tegangannya terlebih dahulu:
Setelah mencari besar tegangan, kita lanjut mencari besar regangannya:
Modulus elastisitasnya dapat diperoleh sebagai berikut:
Jadi, besar modulus elastisitas pada logam besi adalah sebesar 5 x 108 N/m2.
Hubungan antara besar gaya dengan pertambahan
panjang pegas pertama kali diamati oleh Robert Hooke,
seorang ahli kimia dan matematika berkebangsaan
Inggris. Hooke membuat hukum, yaitu Hukum Hooke
yang menjelaskan tentang besar gaya maksimum
yang dapat diberikan pada benda elastis agar tidak
melewati batas elastisitasnya dan menghilangkan sifat
elastis benda tersebut.
Besarnya gaya (F) akan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dari keadaan
awalnya (ΔL). Artinya, semakin besar renggangan pegas, semakin besar pula gayanya.
Hukum Hooke menyatakan:
Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas
berbanding lurus dengan gaya tariknya, hal ini merupakan bunyi hukum Hooke.
Pada waktu benda elastis (misalkan pegas) ditarik dengan gaya F, maka sebenarnya
pegas juga mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang menariknya, tetapi arahnya
berlawanan arah. Gaya ini disebut dengan gaya pegas. Sesuai dengan hukum Hooke, gaya pegas
sebanding dengan pertambahan panjangnya, maka:
K disebut dengan konstanta (tetapan) pegas dengan satuan N/m dan nilainya berbeda-beda
tergantung kepada jenis pegasnya. Susunan pegas pada Hukum Hooke dapat disusun dengan:
a. Susunan Seri


Pertambahan panjang pegas pengganti merupakan penjumlahan dari pertambahan
panjang masing-masing pegas.
Konstanta gaya pegas pengganti seri sama dengan jumlah total dari kebalikan tiaptiap tetapan gaya.
b. Susunan Pararel


Pertambahan panjang pegas pengganti sama dengan pertambahan panjang pegas
masing-masing
Konstanta gaya pegas pengganti sama dengan jumlah total tiap-tiap tetapan gaya
SOAL – SOAL
1. Sebuah pegas yang memiliki konstanta pegas 40 N/m ditekan sehingga pegas yang panjang
5 cm menjadi 2 cm. Berapa besar gaya pegas?
2. Seutas kawat memiliki panjang 1 meter dan luas penampang 1 mm2 . Kawat ditarik dengan
gaya 6 N sehingga bertambah panjang 0,2 mm. Hitunglah :
a. Tegangan kawat
b. Regangan kawat
c. Modulus elastisitas kawat
3. Duah buah kawat X dan Y panjangnya masing-masing 1 m dan 2 m ditarik dengan gaya
yang sama sehingga terjadi pertambahan panjang masingmasing 0,5 mm dan 1 mm. Jika
jari-jari kawat Y dua kali jari-jari kawat X, maka perbandingan modulus young kawat X
terhadap kawat Y adalah…
Download