BAHAN AJAR DASAR dan PROSES PEMBELAJARAN FISIKA II Dosen Pengampu: Dwi Yulianti JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Genap 2020/2021 I . PENDAHULUAN Mahasiswa program studi pendidikan sebagai calon guru agar mampu melaksanakan praktek mengajar ( micro teaching) harus mempunyai kompetensi keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar merupakan suatu kebulatan dari beberapa keterampilan yang dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya. Menurut Dwight Allen keterampilan mengajar di antaranya adalah : 1. Variasi stimulus ( Stimulus variation) 2. Ketrampilan membuka pelajaran ( set induction) 3. Ketrampilan menutup pelajaran ( Closure) 4. Isyarat/sasmita ( silence and non verbal cues) 5. Dorongan terhadap partisipasi siswa( reinforcement of student participation) 6. Keterampilan bertanya ( Fluency in asking question) 7. Pertanyaan menggali dan melacak( probing question) 8. Pertanyaan tingkat tinggi ( higher order questions) 9. Pertanyaan divergen ( divergeny questions) 10. Mengenali tingkah laku siswa ( recognizing attending behavior) 11. Pengilustrasian dan penggunaan contoh ( illustrating and use of example) 12. Berceramah ( lecturing) 13. Pengulangan yang direncanakan ( planed repetition) 14. kelengkapan berkomunikasi ( Completeness of communication) Keterampilan yang tersebut di atas dilatihkan kepada mahasiswa melalui kegiatan micro teaching dalam situasi laboratorium dengan asumsi bahwa: dengan menguasai lebih dahulu komponen-kompenen keterampilan mengajar, mahasiswa akan mudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang kompleks. Keterampilan-keterampilan mengajar di atas dapat dilatihkan dalam 4 kawasan tertentu karena komponen keterampilan telah ternaung dalam 4 kawasan tersebut. Oleh 1 karena itu dalam melatihkan komponen-komponen keterampilan mengajar tersebut, kegiatan dapat dipusatkan pada daerah “kawasan” keterampilan yaitu : 1. variasi stimulus 2. keterampilan ,membuka dan menutup pelajaran 3. dorongan terhadap partisipasi murd 4. bertanya. Ke empat kawasan tersebut bertindak sebagai payung yang menanungi sejumlah komponen keterampilan tertentu. Pengertian : Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi proses belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusias serta penuh partisipasi. Aspek-aspek yang harus dikuasai dalam kegiatan ini adalah : 1, Gerak guru ( teacher movement) 2. Isyarat/sasmita guru ( teacher gesture) 3. Suara guru 4. kebisuan guru 5. gaya interaksi 6. kontak pandang dan gerak 7. pemusatan perhatian murid 8. pengalihan penggunaan indera 1. Gerak guru kegiatan ini bertujuan melatih calon guru agar dapat menghantarkan pelajarannya dan dapat bergerak dengan bebas( tidak kikuk/kaku). Kegiatan ini dilatihkan dengan harapan tingkah laku negatif dalam pelaksanaan mengajar dapat dikurangi bahkan dapat dihilangkan. Berikut ini ada beberapa contoh : a. biasakan bergerak bebas dalam kelas b. jangan membiasakan menerangkan sambil menulis c. jangan membiasakan menerangkan sambil berjalan mondar-mandir 2 d. usahakan pandangan menjelajah ke seluruh kelas e. beri perhatian kepada siswa yang mengajukan pertanyaan f. observasilah kelas dengan seksama Calon guru diharapkan setelah berlatih beberapa kali dapat menemukan resep sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi 2. Isyarat guru / sasmita guru merupakan gerak tubuh atau anggota badan guru/ calon guru yang mengandung maksud tertentu dalam kaitannya untuk menimbulkan perhatian, rangsangan pada murid . Contohnya adalah a. gerak tangan: gerak tangan ini dapat mengambarkan bentuk sesuatu benda b. anggukan kepala: menyatakan guru setuju dengan jawaban siswa c. mengangkat alis mata: gerakan ini dapat mengartikan kagum, tercengang,atau heran, atau guru berkeinginan siswa dapat melanjutkan jawabannya d. mengkerutkan kening: gerakan ini berarti pihak pendengar tidak setuju tau belum paham tentang apa yang diucapkan oleh pembicara e. bertepuk tangan : gerakan ini mengandung maksud mengundang perhatian untuk memusatkan perhatian murid 3. Suara guru Suara guru sangat mempengaruhi perhatian murid terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh guru. Janganlah berbicara dengan suara yang monoton dan terlalu lemah. Volume suara disesuaikan dengan ruangan dan jumlah siswa. Pembicaraan akan menjadi hidupdan mengundang perhatian pendengar jika diucapkan dengan pola bicara yang bervariasi.. Diharapkan dengan adanya ” speech pattern” yang bervariasi akan menanamkan rasa senang untuk mendengarkan dari pihak pendengar, dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar. Ada pepatah :”a dult flat voice leads to dull flat class”. 4. Kebisuan guru 3 Teknik selingan diam akan dapat mengundang perhatian pendengar, sebab dengan berhenti sebentar sebelum mengucapkan sesuatu lebih lanjut akan mengundang perhatian pihak pendengar. Namun perlu diperhatika bahwa teknik ini jangan digunakan dalam waktu yang lama sebab akan mengundang kegelisahan dan kebosanan. 5. Gaya Interaksi Kegiatan ini bertujuan menghidupkan suasana kelas dalam rangka keberhasilan tujuan pembelajaran. Ada tiga macam gaya interaksi a, pola : guru – kelompok murid b. pola : guru – murid sebagai individu c. pola : murid-murid 6. Kontak pandang dan dengar kontak pandang dan dengar merupakan suatu kunci penyampaian ekspresi emosi misalnya : jika seorang murid ingin menyampaiakan pendapatnya kepada guru, guru menanggapinya dengan sorotan atau pandangan mata yang menyelidik. Hal seperti ini menimbulkan efek psikologis bagi murid, seolah-olah tidak dipercaya atau dianggap enteng. 7. Pemusatan perhatian murid a. verbal focusing, contohnya: coba dengarkan! , amatilah gambar ini! b. gestural focusing, contohnya: guru menunjuk sebuah skema yang tergantung di depan kelas. 8. Pengalihan penggunaan indera kemampuan manusia dalam menyerap informasi sangatlah terbatas. Oleh karena itu kemampuan menyerap informasi ini dapat ditingkatkan jika dalam proses belajar mengajar tidak monoton. Hal ini dapat diatasi dengah menggunakan berbagai saluran indera penerima secara bergantian. - pengalihan dari pendengar ke penglihat, dilanjutkan ke pendengar lagi - pengalihan dari pendengar ke psikomotor 4 - pengalihan dari penglihat ke pendengar dilanjutkan ke pendengar lagi - pengalihan dari penglihat ke indera peraba dilanjutkan ke indera penciuman. III SIASAT MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN (Set Induction and Closure) Pengertian Bab ini membahas dua macam keterampilan . keterampilan membuka pelajaran dan keterampilan menutup pelajaran. Keterampilan ini sangat perlu dilatihkan kepada calon guru melalui kegiatan micro teaching . A. Siasat membuka pelajaran ( Set induction) Set induction merupakan usaha atau kegiatan guru dalam setting kegiatan belajar mengajar yang beretujuan untuk menciptakan pra kondisi sehingga perhatian serta sikap mental murid dapat diarahkan dan siap serta involve pada soal kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Dapat dikatakan siasat membuka pelajaran adalah usaha guru dalam menyiapkan pro kondisi bagi murid agar mental dan perhatian murid terpusat pada apa yang sedang dipelajari. Tujuan pokok set induction adalah : 1. menyiapkan mental murid agar siap memasuki persoalan yang dibicarakan 2. mnimbulkan minat serta pemusatan perehatian murid terhadap apa yang dibicarakan dalam proses kegiatan belajar mengajar B. Siasat menutup pelajaran Merupakan usaha guru untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar. Tujuan dari kegiatan ini adalah: 5 1. merangkim atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru saja dibahas atau dipelajari sehinga murid mempunyai gambaran yang tentang apa yang baru saja dibicarakan 2. mengkonsolidasi perhatian murid terhadap hal-hal pokok 3. mengorganisasikan semua kegiatan maupun pembicaraan yang telah dipelajari. Pada dasarnya closure dapat dibagi menjadi 3 jenis: 1. review 2. tramssfer 3. serendipity a. Review closure Kegiatan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: - mereview bagian-bagian penting - mereview urutan materi - menyimpilkan hal-hal penting - menghubungkan pelajaran dengan konsep /prinsip yang orisinil b. Transfer review, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: - berusaha untuk menarik minat - meminta siswa memperluas pengetahuannya - memberi peluang kepada siswa untuk mempraktekkan c. serendipity closure - dilaksanakan secara unik dan tak terduga - penutupan pelajaran dilakukan dengan menggunakan situasi yang timbul dalam proses belajar mengajar 6 IV. DORONGAN TERHADAP PARTISIPASI MURID ( Reinforcement ofStudents participation) Pengertian Dorongan atau reinforcement adalah segala bentuk respon yang verbal atau non verbal yang merupakan bagian modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau feed back bagi si penerima atas perbuatan sebagai dorongan atau koreksi yang bertujuan untuk mengganjar atau membesarkan hati murid agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar. Reinforcement verbal : Biasanya dungkapkan dalam kata-kata sebagai berikut : bagus; bagus sekali; tepat; ya betul, dapatkah kalian menyebutkan contohnya?; coba ulangi...dan sebagainya Reinforcement non verbal: Biasanya diungkapkan dalam bentuk ekspresi wajah atau gerak fisik tubuh, reinforcemen semacam ini misalnya: senyum atau kerutan kening; anggukan kepala; wajah mendungatau cerah; sorot mata yang sejuk bersahabat atau tajam Penggunaan reinforcement yang tepat dalam PBM dapat menimbulkan pengaruh psikologis yang berupa sikap yang lebih positip dari pihak murid, sehingga akan meningkatkan hasil belajar. Sebaliknya penggunaan reinforcement yang kurang tepat akan menghilangkan kekuatan serta keefektifan, misalnya diungkapkan berulang-ulang 7 V. KETRAMPILAN BERTANYA ( Questioning Skills) Pengertian Pada umumnya, dalam proses pembelajaran guru kadang-kagang melontarkan pertanyaan kepada anak didiknya.. oleh karena itu ada ungkapan bahwa ketrampilan bertanya umurnya setua pembelajaran itu sendiri. Dalam proses belajar mengajar, ketrampilan bertanya memegang peranan yang penting, karena pertanyaan yang tersusun baik diiringi dengan teknik pelontaran yang tepaf dapat: a. meningkatkan partisipasi murid b. membangkitkan minat dan rasa ingin tahu c. mengembangkan pola berpikir d. menuntun proses berpikir e. menuntun perhatian murid Dalam mengaplikasikan ketrampilan bertanya, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : a. kejelasan dan kaitan b. ketepatan dan selang waktu c. pembagian dan penunjukan a. kejelasan dan kaitan 8 Pertanyaan yang dikemukakan harus jelas maksudnya dan nampak kaitannya antara jalan pikiran antara yang satu dengan yang lain dan tidak diselingi dengan kata- kata yang menganngu misalnya: em, eh,anu, itu dan sebagainya b. kecepatan dan selang waktu pada umumnya guru yang belum berpengalaman cebderung melontarkan pertanyaan dari pada menerima jawaban . Pertanyaan diucapkan dengan cepat, tanpa diselingi pause dan tanpa emberi kesempatan kepada anak didik untuk berpikir.. Berukut ini ada tata cara menyampaikan pertanyaan dalam proses belajar mengajar - usahakan pertanyaan dilontarkan dengan ucapan yang jelas dan tidak tergesa-gesa - begitu sebuah peretanyaan selesai dilontarkan, bernhentilah barang sejenak,untuk memberikan kesempatan untuk berpikir dan menyusun jawaban. Guru dapat memonitor kelas untuk mencari adakah murid yang siap menyampaikan jawaban, biasanya murid yang ingin mengemukakan jawaban mempunyai ciri-ciri khusus. c. Pembagian dan penunjukan Distribusi pertanyaan kepada siswa sangatlah penting, Diupayakan distribusi pertanyaan merata seluruh kelas. Murid yang pemalu biasanya segan menampilkan jawaban secara suka rela, oleh karena itu sebaiknya pertanyaan jangan dilepas begitu saja, melainkan ditunjukkan langsung kepada salah seorang murid. Cara yang lain pertanyaan dilontarkan ke seluruh kelas, dengan teknik pause segera ditujukan kepada salah seorang muri. Jika yang bersangkutan tidak dapat menjawab, baru pertanyaan tersebut dilontarkan pada murid yang lain. Teknik Bertanya Di samping guru harus memperhatikan ketiga faktor tersebut di atas, guru disarankan menggunakan teknik bertanya sebagai berikut : 1. Teknik menunggu ( memberi waktu yang cukup untuk berpikir) 9 Dalam melontarkan petanyaan, murid diberi waktu 1-5 detik, agar dapat menemukan jawabannya. Pemberian waktu ini untuk memberi kesempatan berpikir kepada murid memberikan efek, misalnya jawaban murid lebih lengkap, nalitis, kreatif dan sebagainya 2. Teknik reinforcement pemakaian teknik ini akan menimbulkan sikap yang positif serta meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memungkinkan pencapaian hasil belajar yang lebih tinggi. 3. Teknik menuntun dan menggali teknik ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas jawaban murid Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban lebih lanjut yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas jawaban yang pertama sehingga jawaban beikutnya lebih jelas, akurat serta lebih beralasan Pertanyaan menuntun ( promting question) adalah pertanyaan yang menuntun siswa agar menemukan jawaban yang benar. Jenis Pertanyaan : 1. pertanyaan menurut maksudnya: - pertanyaan permintan - pertanyaan retoris - pertanyaan pengarahan - pertanyaan pengarahan kembali - pertanyaan probing dan promting 2. pertanyaan menurut taksonomi Bloom - pertanyaan pengetahuan - pertanyaan pemahaman - pertanyaan penerapan - pertanyaan analisa - pertanyaan sintesa 10 - pertanyaan evaluasi 3. pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran : - pertanyaan luas : pertanyaan luas terbuka , pertanyaan luas menilai - pertanyaan sempit : pertanyaan sempit informasi langsung dan pertanyaan sempit memusat VI. KETERAMPILAN MENJELASKAN Menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutanyang terencana secar sistematia, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa /mahasiswa. Oleh karena itu keterampilan menjelaskan mutlak harus dikuasai oleh calon guru Tujuan keterampilan menjelaskan: a. membimbing siswa memahami beberapa konsep, prinsip hukum atau prosedur b. membimbing siswa dalam menjawanb pertanyaan mengapa secara bernalar c. melibatkan siswa untuk berpikir d. mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa e. membantu siswa menghayati berbagai proses penalaran dan berpikir Komponen-komponen keterampilan menjelaskan: a. Merencanakan penjelasan Isi pesan (pokok-pokok materi) yang dipilih disusun secara sistematisdisertai dengan contoh-contoh. Halk yang berkaitan dengan karakteristik penerima pesan (mahasiswa ) b. Menyajikan penjelasan 1. Kejelasan yang meliputi : bahasa jelas, berbicara dengan lancar, mendefinisikan istilaj teknis dan berhenti sejenak untuk melihat respon mahasiswaatau penjelasan siswa 2,Penggunaan contoh dan ilustrasi yang dapat mengikutipola induktif atau diduktif 11 3. Pemberian tekanan pada bagian –bagian penting 4, balikan tentang penjelasa yang disajikan dengan melihat mimik atau mengajukan pertanyaan c. Hal yang perlu diperhatikan dalam keterampilan menjelaskan 1. penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah ataupada akhir proses pembelajaran sesuai keperluan 2. penjelasan relevan dengan tujuan 3. materi yang dujelaskan bermakna penjelasan sesuai denga kemampuan /latar belakang siswa DAFTAR PUSTAKA Arend , RichardI.1997. Classroom Instruction and Management. New York: Mc GrawHill Carin,Arthur A.2000. Teaching Modern Science . Sixth Edition. New York: Macmillan Dahar,Ratna Willis.1988. Teori-teori Belajar. Jakarta :Depdikbud Joyce.B,Weil,M with Showers.B.1992. Models of Teaching Foerth Edition. Boston: allycon and Bacon Mc. Dermott,L.C.1992. Physics by Inquiry I & II. New York: John &Wiley&Sons Inc. Nur, Muhammad.2000. Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat Sains. Surabaya : Unesa-University Press Nur Muhammad dkk. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya.: Unesa University Press Nur,M.Ibrahim,M.2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa-University Press Slavin,R.E.1994. Educational Psychology Theory and Practice. Boston: Allyn and Bacon 12