Uploaded by User122402

Bahan Katekisasi Sidi

advertisement
Bahan Katekisasi Sidi
BAB I
PENDAHULUAN
ALKITAB
Kata “Alkitab” atau Bible berasal dari kata Yunani, kata benda majemuk, ta biblia, berarti
“kitab – kitab”. Kata ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi bentuk
tunggal : the Bible (Alkitab).
Alkitab terdiri dari beberapa kitab dan terbagi dalam dua bagian yaitu Perjanjian Lama (PL)
dan Perjanjian Baru (PB). Kata “Perjanjian” dalam bahasa Latin Testamentum yang
diterjemahkan dari satu kata Ibrani berarti “Perjanjian”. Alkitab menceritakan kepada kita
tentang perjanjian Allah kepada manusia melalui Musa (Perjanjian Lama) dan kemudian
digenapi di dalam Yesus Kristus (Perjanjian Baru).
Alkitab juga disebut Kitab Suci, karena sebutan itu menunjukkan Alkitab itu Firman atau
Perkataan Allah sendiri. Perkataan Allah itu kemudian dituliskan oleh orang-orang percaya
untuk : mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik setiap orang
dalam kebenaran (band. I Timotius 3 : 16)
Perjanjian Lama
Bagian pertama Alkitab, Perjanjian Lama dikenal baik oleh orang Yahudi maupun oleh orang
Kristen yang ditulis di dalam bahasa Ibrani terdiri dari 39 kitab yakni :
1.
Kitab – Kitab Taurat
Kejadian
.
Keluaran
Imamat
.
Bilangan
Ulangan
2.
Kitab – Kitab Sejarah
Yosua
g. 2 Raja - raja
.
Hakim-hakim
h. 1 Tawarikh
Rut
1. 2 Tawarikh
.
1 Samuel
j. Ezra
2 Samuel
k. Nehemia
1 Raja – raja
l. Ester
3.
Kitab – Kitab Puisi
Ayub
d. Pengkhotbah
.
Mazmur
e. Kidung Agung
Amsal
4.
Kitab – Kitab Nabi Besar
Yesaya
d. Yehezkiel
.Yeremia
e. Daniel
Ratapan
5.
Hosea
.Yoel
A.
Kitab – Kitab Nabi Kecil
g. Nahum
h. Habakuk
Amos
.Obaja
Yunus
Mikha
i. Zefanya
j. Hagai
k. Zakharia
l. Maleakhi
Kitab Taurat
Kitab – kitab Taurat adalah kelima kitab pertama dalam Perjanjian Lama yang menceritakan
awal dunia ini dan penciptaan bangsa yang dsebut Allah umatNya sendiri. Allah membebaskan
umatNya dari perbudakan, membimbingnya melintasi laut dalam, mengirimkan makanan dari
sorga, memancarkan air minum dari batu karang. Allah menghendaki agar mereka mematuhi
perintahNya, tetapi berulang-ulang umatNya tidak mentaatiNya. Sejak pertama hal itu terjadi
Allah menjanjikan jalan supaya semuanya kembali kepadaNya.
Kitab Sejarah
Kitab – kitab sejarah menceritakan bagaimana Allah membawa umatNya ke tanah air yang
baru. Allah menolong mereka mengalahkan semua musuh dan memilih raja bagi mereka. Ada
kalanya mereka ingat akan Allah dan memelihara FirmanNya tetapi lebih sering mereka
melanggar perintahNya lalu hidup dalam kesulitan. Kerajaannya pecah menjadi dua kemudian
mereka digiring musuh ke negeri asing. Mereka hanya dapat mengharapkan janji Allah untuk
mengembalikan ke negeri mereka dan mengutus Raja Agung yang baik.
Kitab Puisi
Kitab ini menceritakan kebesaran Allah dan keindahan karya ciptaanNya serta nasihat tentang
cara hidup yang menyenangkan hati Allah. Banyak puisi dalam kitab ini menjanjikan hal – hal
indah bila datang masanya Allah mengutus Raja Agung untuk memimpin umatNya.
Para Nabi
Kitab ini berisi pesan oleh Allah kepada umatNya melalui para nabi. Pesan itu sering berbunyi
: jika umat itu tidak mematuhi perintah Allah, mereka akan dihukum.
Para nabi sering diutus oleh Allah untuk berbicara kepada umatNya ketika menderita oleh
serangan musuh karena ketidaktaatannya kepada Allah. Ketika mereka dibuang atau
diperbudak oleh bangsa asing, para nabi diutus oleh Allah tentang keselamatannya, bahwa
Allah akan menyelamatkan mereka dan menggenapi janjiNya tentang kedatangan Raja Yang
Agung dan masa depan yang indah bagi bangsa Israel.
B. Perjanjian Baru
Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani dan terdiri dari 27 kitab, menceritakan bagaimana
Janji Allah Digenapi. Banyak yang menyaksikan, mencatatnya dengan cermat, petunjuk
penting tentang arti janji Allah bagi semua orang.
a.
b.
c.
d.
e.
1. Kitab – Kitab Injil
a.
Matius
c. Lukas
b.
Markus
d. Yohanes
2. Kitab Sejarah
a. Kisah Para Rasul
1. Surat – surat Rasul Paulus
Kepada jemaat – jemaat :
Roma
f. Filipi
I Korintus
g. Kolose
2 Korintus
h. I Tesalonika
Galatia
i. 2 Tesalonika
Efesus
- Kepada Perorangan (Pastoral)
a. I Timotius
c. Titus
b. 2 Timotius
d. Filemon
2. Surat – surat Am (umum)
a.
Ibrani
e. I Yohanes
b.
Yakobus
f. 2 Yohanes
c.
I Petrus
g.3 Yohanes
d.
2 Petrus
h.Yudas
3. Surat Nubuat
a.
Wahyu
Kitab Injil
Para penulis mencatat bagaimana Allah menggenapi janjiNya tentang Raja Yang Agung itu.
Diceritakan tentang kelahiran Yesus, Anak Allah ; Yesus mengajar, menyatakan kuasa Allah
dan mujizat dan bagaimana Dia menggenapi nubuat para Nabi saat mati di kayu salib dan hidup
kembali dan kini di sorga dan dinantikan saatnya akan datang kembali.
Kitab Sejarah
Kematian Yesus bukan akhir kisah ini dan bukan pula kahir janji Allah, melainkan baru
permulaannya. Yesus bangkit dari kematian dan menyuruh segenap orang percaya
memberitakan kabar baik itu keseluruh dunia.
Kitab Kisah Para Rasul ini menceritakan bagaimana banyak orang yang mendengar kabar baik
itu percaya. Kemudian orang – orang Kristen itu mulai memberitakan kabar baik itu ke seluruh
dunia.
Surat – surat Rasul Paulus
Paulus pernah menjadi pembunuh pengikut- pengikut Yesus, tetapi akhirnya ia sendiri menjadi
pengikut murid Tuhan Yesus yang setia dan banyak mengunjungi negara – negara serta
membentuk jemaat – jemaat baru. Ketika ia meninggalkan jemaat – jemaat itu, dia
mengingatkan mereka dengan surat yang ditulis dan dikirimnya sendiri agar tetap setia kepada
Tuhan yang mereka percayai itu.
Surat – surat Am
Beberapa pengikut Yesus yang lain juga menulis surat bimbingan kepada jemaat. Surat – surat
Am menceritakan keterangan tentang Yesus dan ajaran untuk menjadi teladan iman Kristen
Kitab Nubuat
Dalam kitab Wahyu ini salam seorang murid Yesus (Yohanes) mencatat sesuatu yang
ditunjukkan Allah kepadanya tentang masa depan atau yang akan datang. Pada suatu saat nanti
Yesus akan datang kembali ke dunia ini dan semua manusia akan tahu bahwa Ia adalah Raja
atas segala raja.
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan.
Mengapa Alkitab disebut Kitab Suci bagi orang – orang Kristen ?
Alkitab terbagi dua bagian, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Apakah yang dimaksud
dengan Perjanjian Lama dan apa pula yang dimaksud dengan Perjanjian Baru ?
Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab. Sebutkanlah nama-nama kitab tersebut serta
susunannya !
Apakah yang dimaksud dengan Kitab Taurat ?
Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab dan sebutkanlah nama – nama kitab tersebut serta
susunannya !
BAB I
PERJANJIAN LAMA
1.
2.
Kejadian Dunia
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, bumi belum berbentuk dan kosong dan Roh
Allah melayang-layang di atas permukaan air. Enam hari lamanya Tuhan Allah bekerja
menjadikan langit dan bumi, bumi untuk tempat tinggal makhluk ciptaanNya dan manusia.
Pada hari pertama Allah menciptakan terang
Pada hari kedua diciptakanNya langit dan cakrawala
Pada hari ketiga diciptakanNya daratan dan tumbuh-tumbuhan
Pada hari keempat diciptakanNya matahari, bulan dan bintang – bintang
Pada hari kelima diciptakanNya binatang – binatang dilaut dan burung – burung yang bersayap
Pada hari keenam diciptakanNya binatang – binatang dan manusia
Pada hari ketujuh Tuhan Allah berhenti atau beristirahat lalu menguduskan hari itu (Kejadian
1 – 2 : 4)
Kejatuhan Manusia dan Dosa
Manusia pertama diciptakan oleh Allah ialah Adam dan Hawa. Mereka ditempatkan di Taman
Eden yakni taman kesukaan yang penuh ketenangan. Tetapi manusia pertama itu tidak taat
kepada Allah, mereka melanggar perintah Allah, mereka memakan buah pohon pengetahuan
yang baik dan yang jahat yang telah dilarang Allah. Maka lenyaplah kesenangan atau
kebahagiaan itu. Mereka dikeluarkan dari Eden, taman kesukaan itu.
Adapun anak – anak Adam dan Hawa yaitu : Kain dan Habel, tetapi kemudian Kain membunuh
adiknya itu si Habel karena kedengkian sehingga Kain harus mengembara sebagai hukuman
Allah (Kejadian 3 – 4)
3.
Air Bah dan Menara Babel
Keturunan manusia pertama yang mencapai usia tertinggi atau tertua adalah Metusalah dengan
usia 969 tahun. Tetapi dengan usia setinggi itu ia berbuat lebih banyak dosa dan pada masa itu
manusia di dunia ini hidup di dalam dosa.
Tuhan Allah semula berencana agar manusia yang dijadikanNya itu dapat menjadi pewaris
bumi, tetapi justru hidupnya melakukan pekerjaan yang jahat, sehingga hukuman Allah berlaku
untuk bumi, yaitu air bah dan semua mati atas hukuman Allah tersebut. Hanya Nuh dengan
ketiga anaknya ; Sem, Ham dan Yafet beserta isteri masing – masing manusia yang hidup dan
terpelihara dalam suatu bahtera yang sudah dibuat atas perintah Tuhan. Setelah air bah kering
dan Nuh keluar dari bahtera itu Tuhan Allah memperlihatkan pelangi sebagai suatu tanda
perjanjian yang menyatakan bahwa sejak saat itu tidak akan ada lagi air bah untuk melenyapkan
manusia atas hukuman Allah (Kejadian 6 – 10).
4.
Menara Babel
Setelah peristiwa air bah keturunan Nuh atau anak-anak ; Sem, Ham dan Yafet mendirikan
menara di Babel yang puncaknya sampai ke langit dengan tujuan agar manusia atau keturunan
mereka jangan terserak kesuluruh bumi dan hidup dalam satu bahasa. Tetapi Tuhan Allah turun
dan menggagalkan rencana mereka, mengacaukan bahasa mereka sehingga satu dengan yang
lain tidak mengerti bahasanya semula dan mereka diserakkan ke berbagai penjuru bumi ini
sehingga mereka berhenti mendirikan menara itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota
itu disebut Babel, karena disitulah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi dan dari situlah
mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi (Kejadian 11).
BAB II
PEMANGGILAN BAPA LELUHUR
1. Abraham
Di dalam Alkitab dikatakan : “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya ; keturunannya akan meremukkan
kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya”(Kejadian 3 : 15).
Firman ini menunjuk kepada masa yang akan datang, keselamatan bagi manusia oleh pekerjaan
Yesus Kristus di atas kayu salib. Untuk maksud itu, maka Tuhan mengasingkan Abram
kemudian namanya menjadi Abraham dan kepadanya Tuhan Allah akan menyatakan diriNya
secara istimewa.
Abram berasal dari Ur – Kasdim dan dari sanalah ia dipanggil, kataNya : “Pergilah dari
negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan
Kutunjukkan kepadamu ; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan
memberkati engkau serta membuat namamu masyur dan engkau akan menjadi
berkat.”(Kejadian 12 : 1 – 3).
Abram pun pergilah keluar dari kampung halamannya, dari sanak saudaranya ke suatu tempat
yang belum ia kenal dan ketahui, dia pergi dibawah naungan janji Tuhan Allah yang telah
memanggilNya. Bersama dengan Abram dibawanyalah istrinya Sarai dan Lot anak saudaranya,
harta dan orang-orang yang diperoleh ketika mereka di Haran dan tibalah mereka di Tanah
Kanaan.
Di tengah pengembaraan terjadilah perselisihan antara penggembala ternak Abram dan Lot
oleh karena padang rumput yang kurang luas bagi mereka. Maka Abram memanggil Lot dan
mereka berpisah. Lot memilih ke sebelah timur dan tinggal di Sodom, Abram akhirnya ke
sebelah barat (Kej.13 : 1 – 18). Ketika Lot mengasingkan diri dari Abram, ia dua kali
mengalami kesulitan oleh bangsa asing yang berdiam disitu. Mula-mula ia ditawan dalam suatu
peperangan, kemudian dia dibantu dan dilepaskan oleh Abram. Kemudian segenap negeri
Sodom dibinasakan oleh api, hingga Lot harus keluar dari Sodom serta meninggalkan
kepunyaannya ; isterinya menjadi tiang garam karena tidak mentaati perintah malaikat Tuhan
(Kej. 19:1– 29).
Tuhan Allah tetap mengingat janjiNya kepada Abram yaitu : akan menjadikannya bangsa yang
besar. Abram yang beristerikan Sarai dijanjikan bahwa mereka kelak akan mendapatkan
keturunan atau seorang anak laki – laki. Janji itu tidak segera ditepati dan sempat membuat
hatinya tawar dan atas persetujuan Sarai Abram mengawini pembantunya yaitu Hagar dan
mendapat seorang anak laki-laki yang diberi nama Israel. Kemudian tidak berapa lama Sarai
pun melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Ishak. Atas kehadiran Ishak kemudian
Hagar dan Israel disuruh Abram kembali ke Mesir, sebab dari situlah asal Hagar ketika Abram
membawanya menjadi pembantu istrinya Sarai (Kejadian 21 : 1 – 21).
Perubahan nama Abram menjadi Abraham ketika Tuhan Allah datang menemuiNya dan
menguatkan janjiNya kepada Abram : “Bahwa engkau akan menjadi bapa sejumlah besar
bangsa, karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham.”(Kejadian 17:1-8)
Perubahan nama Sarai menjadi Sara, dikatakan kepada Abraham : “Jangan lagi engkau
menyebut dia Sarai, tetapi Sara. Itulah namanya, sebab Aku akan memberikan kepadamu
seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsabangsa ; raja-raja, bangsa-bangsa akan lahir daripadanya.”(Kejadian 17:15-16)
2. Ishak
Ishak dididik bapanya mengasihi Tuhan dan pada suatu hari bapanya (Abram) membawanya
untuk mempersembahkan persembahan kepada Tuhan, kemudian Ishak bertanya kepada
bapanya : “Disini sudah ada kayu dan api, tetapi dimanakah anak domba untuk kurban bakaran
bagi Tuhan ?” Lalu kata Abram : “Ya, anakku, Tuhan yang akan menyediakan anak domba
korban bakaran bagiNya.”Setelah tiba di puncak di Gunung Moria, ternyata Ishak sendirilah
yang akan menjadi kurban bagi Tuhan. Dengan hati yang tenang berbaringlah Ishak di atas
mezbah dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Maka Tuhan Allah pun mengaruniakan
kepadanya hidupnya. Karena Tuhan mau melihat sejauh mana kesetiaan Abram kepada Tuhan
dan inilah yang disebut Ujian Iman (Kej. 22:1 – 19).
Diantara hamba-hamba Abram ada seorang hamba yang tua dan setia bernama Eliezer. Setelah
Ishak dewasa, maka Eliezer disuruh Abram mencarikan istri untuk Ishak dan di dalam
menunaikan kehendak Abram didapatinya Ribka dari negeri keluarganya sendiri di Haran
(Kejadian 24). Ishak dan Ribka beroleh dua anak kembar yaitu Esau dan Yakub. Sebelum
keduanya lahir ibunya ingin mengetahui siapa dari kedua anak itu yang akan dipertuan. Lalu
dikatakan kepadanya : “Bahwa yang melayani, dialah yang akan dipertuan.”(Kej. 24,25)
3. Yakub
Setelah Esau dan Yakub besar, mereka mempunyai bakat masing-masing. Esau gemar berburu
dan Yakub mempunyai kegemaran di rumah mengurusi ternak-ternak dan memasak.
Pada suatu hari ketika pulang Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub dengan
semangkok bubur kacang merah yang ia masak sendiri. Ketika Esau pergi berburu Yakub
menjumpai ayahnya yaitu Ishak agar diberkati dan menerima hak kesulungan itu. Setelah Esau
mendengar hal itu ia berusaha hendak membunuh adiknya yaitu Yakub dan Yakub segera pergi
melarikan diri ke rumah pamannya Laban di Mesopotamia. Ia sampai di suatu tempat dan
bermalam disitu karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di
tempat itu dan dipakai sebagai alas kepala. Maka bermimpilah ia, dibumi ada didirikan sebuah
tangga. Pada tangga itu turun naik malaikat-malaikat Tuhan dan berdirilah Tuhan
disampingnya dan berfirman : “Sesungguhnya Aku menyertai engkau, tanah tempat engkau
berbaring ini akan kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.” Ketika Yakub terbangun
dari tidurnya ia berkata : “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini dan aku tidak
mengetahuinya.”Lalu dia mengambil batu alas kepalanya dan mendirikannya menjadi tugu dan
ia menamai tempat itu BETEL. Maka tibalah ia pada pamannya yaitu Laban. Disana dia
mengawini puteri pamannya yaitu Lea dan Rakhel. Ia memperhambakan dirinya pada Laban
selama 21 thn ; 7 tahun untuk mendapatkan Lea, 7 tahun untuk mendapatkan Rakhel dan 7
tahun lagi untuk mendapatkan ternak – ternak. Untuk mencapai seluruh maksudnya dipakainya
berbagai cara atau kecerdikan. Meskipun demikian Tuhan memberkatinya (Kej.27-29).
Kemudian Tuhan berfirman kepada Yakub supaya kembali ke tanah airnya dan berangkatlah
ia meninggalkan pamannya Laban dengan perasaan tidak enak. Dan di tengah jalan
didengarnyalah bahwa Esau hendak menemui dia dengan membawa 400 orang laki-laki
bersenjata. Pada malam hari Yakub berdoa kepada Tuhan meminta pertolongan Tuhan agar
menjagainya. Maka malaikat Tuhan datang kepada Yakub, ketika malaikat itu hendak pergi
Yakub tidak mau melepaskannya sebelum memberkatinya. Maka malaikat itu memberkati Dia.
Nama Yakub diubah bukan lagi Yakub melainkan Israel yaitu Pahlawan Allah, sebab itu
keturunannya disebut orang Israel. Akan tetapi sejak Yakub bergumul dengan malaikat Tuhan,
timpanglah ia. Tempat pergumulan Yakub itu dinamai Pniel, sebab katanya : “Aku telah
melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong !”(Kejadian 32 : 30)
Tuhan Allah tetap menyertai perjalanan Yakub. Sehingga ia dapat bertemu dan berdamai
dengan Esau yaitu kakaknya yang telah kehilangan hak kesulungan oleh adiknya Yakub
(Kejadian 33 : 1 – 20).
Pertanyaan.
1.
Bacalah Kitab Kejadian pasal 1 dan jelaskanlah apakah perbedaan cara Allah menciptakan
seluruh ciptaan yang ada dari hari pertama sampai hari kelima dengan manusia yang diciptakan
pada hari keenam ?
2.
Siapakah manusia yang mencapai umur tertinggi di dunia dan berapakah usianya
3.
Apakah hukuman yang didatangkan oleh Allah bagi manusia atas kejahatannya pada
Kejadian 6 – 7 ?
4.
Apakah yang dibangun oleh keturunan Nuh dan apa pula tujuannya yang tertulis dalam
Kejadian 11 : 1 – 9 ? Jelaskanlah !
5.
Bagaimanakah usaha mereka dalam pembangunan tersebut dan apakah yang diperbuat oleh
Allah atas tindakan mereka ? Jelaskanlah !
6.
Sebutkan kegemaran masing-masing kedua anak Ishak ketika relah menjadi dewasa ?
7.
Apakah yang dijual oleh Esau kepada Yakub ?
8.
Apakah yang nampak kepada Yakub di tengah perjalanan ketika menuju Mesopotamia ?
9.
Sebutkanlah nama anak – anak Yakub !
10. apakah nama tempat pergumulan Yakub dengan malaikat dan apakah cacat yang menjadi
deritanya seumur hidup ?
4. Yusuf
Yakub diberkati dengan 12 orang anak, yaitu dari istrinya Lea :
1. Ruben
2. Simeon
3. Lewi
4. Yehuda
Zebulon
Dari istrinya Rahel :
1. Yusuf
2. Benyamin
dari anak – anak Zilpa budak Lea :
1. Gad
2. Asyer
dari anak – anak Bilha budak Rahel :
1. Dan
2. Naftali
5. Isakhar
6.
Yusuf dibenci oleh saudara – saudaranya, karena ia lebih dikasihi oleh Yakub (bapanya)
terlebih dengan mimpi-mimpinya yang kelak seakan ia lebih besar dari saudara-saudaranya.
Adapun kedua mimpi Yusuf adalah :
1. Berkas-berkas Yusuf lebih tinggi dari berkas-berkas saudara-saudaranya dan menyembah
kepada berkas-berkas Yusuf
2. Matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menymbah kepadanya.(baca Kej.37:5-11)
Setelah Yusuf menceritakan mimpinya itu bertambah marahlah saudara-saudaranya dan
berniat membunuhnya. Ketika Yusuf mengunjungi saudara-saudara di padang yang sedang
menggembalakan ternak-ternak ayahnya, dia ditangkap dan dimasukkan ke dalam sumur dan
kemudian dijual kepada saudagar orang Mesir yang lewat pada waktu itu dan dibawa ke tanah
Mesir (Kej. 37 : 12-36).
Di Mesir Yusuf dijual kepada Potifar, Kepala Pengawal Istana Raja Firaun. Yusuf sangat rajin
dan setia sehingga ia disayangi oleh keluarga Potifar.
Yusuf adalah anak yang setia dan taat kepada Tuhan. Pada suatu hari isteri Potifar mengajak
Yusuf untuk melakukan “dosa zina”, tetapi Yusuf menolak dan akhirnya dia dituduh oleh isteri
Potifar melakukan “amoral”,sehingga ia dimasukkan ke dalam penjara.
Di penjara dia berkenalan dengan 2 orang tahanan istana Raja Firaun, yaitu juru minuman dan
juru roti Raja Firaun. Keduanyan dihukum karena dituduh handak meracuni raja. Pada suatu
malam mereka berdua bermimpi dan mimpi itu sangat menggangu pikiran mereka berdua dan
akhirnya Yusuf menjelaskan apa arti mimpi kedua orang itu :
1. Mimpi Juru minuman : Pohon anggur mempunyai 3 carang dan baru saja bertunas tetapi bungabunga muncul dan tandan – tandan penuh buah anggur.
Artinya : dalam waktu 3 hari ini Firaun akan mengembalikan engkau pada pangkatmu
terdahulu ( Kej. 40 : 9 – 15)
2. Mimpi Juru Roti : menjunjung 3 bakul berisi berbagai makanan untuk Raja Firaun, tetapi
burung-burung memakannya.
Artinya : dalam waktu 3 hari ini Firaun akan meninggikan engkau diatas tiang gantungan dan
burung – burung akan memakan dagingmu (Kej. 40 : 16 – 23)
Kedua mimpi juru minuman dan juru roti raja itu terjadi seperti diceritakan oleh Yusuf kepada
mereka. Juru minuman kembali ke istana dan Juru roti digantung pada sebuah tiang dan
burung-burung memakan tubuhnya.
Beberapa waktu kemudian Firaun bermimpi dan tidak ada seorangpun di tanah Mesir yang tahu
arti mimpi raja. Maka teringatlah Juru minuman itu kepada Yusuf yang sedang dipenjara dan
Yusuf pun dipanggil. Adapun mimpi Raja Firaun adalah :
1. Ada 7 ekor lembu gemuk yang keluar dari Sungai Nil dan 7 ekor lembu yang kurus dan jelek.
Ke – 7 ekor lembu yang kurus menelan ke-7 ekor lembu yang gemuk, tetapi tetap kurus dan
jelek.
2. Timbul dari satu tangkai 7 bulir gandum yang berisi dan baik, kemudian tampak pula 7 bulir
yang kering kurus dan layu lalu memakan ke –7 bulir yang baik tadi (Kej. 41: 17-36)
Yusuf mengartikan kedua mimpi raja tersebut sbb :
Bahwa di Mesir akan terjadi 7 tahun kelimpahan dan setelah itu akan terjadi 7 tahun
kelaparan.
Yusuf menganjurkan supaya rakyat berusaha membuat lumbung-lumbung dan menyimpan
gandum, agar mereka tidak kekurangan nanti. Raja Firaun sangat senang atas penjelasan Yusuf,
sehingga Yusuf diangkat menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir (Kejadian 41).
Dimasa terjadi kelaparan Yusuf bertemu dengan saudara-saudaranya yang datang ke Mesir
untuk membeli gandum dan Yusuf berpura-pura tidak kenal pada mereka. Dan akhirnya Yusuf
kemudian memperkenalkan dirinya dan seluruh saudara-saudaranya merasa takut, tetapi Yusuf
mengampuni seluruh kesalahan saudara-saudaranya itu. Yusuf menyuruh mengambil saudarasaudaranya dan bapaknya dari tanah Kanaan untuk tinggal di tanah Mesir. Jumlah seluruh
keluarga Yusuf pada waktu itu adalah 70 orang. Dan inilah awalnya bangsa Israel ada dan
berkembang di tanah Mesir sampai terjadi penganiayaan atau kerja paksa (Kejadian 45 : 1-5).
5. KELEPASAN DARI MESIR
Pada tahun – tahun permulan setelah Yakub dan Yusuf meninggal dunia, orang Israel di tanah
Mesir hidup dengan selamat dan bahagia sebagai tanah asing bagi mereka. Dan jumlah bangsa
Israel di tanah Mesir semakin berkembang dan banyak. Pemerintahan silih berganti dari Firaun
dan keturunannya bahkan kepada Firaun yang tidak sempat mengenal Yusuf yang pernah
menjabat di tanah Mesir.
Raja Firaun takut kalau nantinya bangsa Israel lebih banyak sehingga ia berusaha untuk
membatasinya dengan cara menyuruh mereka melakukan kerja paksa yang berat dan kepada
para bidan disuruh untuk membunuh setiap anak laki-laki yang baru dilahirkan (Kel.1:13-22).
Seorang anak laki-laki telah tertolong karena ibunya meletakkan dia di tepi sungai dalam
sebuah peti dan anak itu ditemukan aleh puteri Firaun. Anak itu diambil dan dijadikan anak
angkatnya, lalu ia dinamai Musa, artinya “diambil dari dalam air”, dengan kata lain “Anak
Air”. (Kel.1)
Musa sadar bahwa ia bukanlah orang Mesir melainkan seorang Israel. Setelah dia berumur 40
tahun, ia berniat akan melepaskan bangsanya dari perhambaan di Mesir itu. Dia mulai
rencananya itu dengan membunuh seorang Mesir yang menganiaya bangsa Israel dan
pernbuatannya diketahui oleh Raja dan pergilah ia melarikan diri ke padang belantara dan
tinggal di sana selama 40 tahun lamanya dan bekerja sebagai penggembala ternak-ternak Jitro
(Keluaran 2).
Ketika Musa menggembalakan ternak-ternak di bukit Sinai, Tuhan menampakkan diri padanya
dalam nyala api di tengah belukar berduri. Dari api itu terdengar suara Allah memerintahkan
Musa pergi ke Mesir untuk membebaskan bangsanya yaitu Israel. Musa pergi dan menjumpai
saudaranya Harun di sana dan kemudian Allah bekerja dengan 10 tulah atas seluruh tanah
Mesir yaitu :
1. Tulah pertama
: Air menjadi darah ( Kel. 7 : 14 - 25)
2. Tulah kedua
: Katak (Kel. 8 : 1 – 15)
3. Tulah ketiga
: Nyamuk (Kel. 8 : 16 – 19)
4. Tulah keempat
: Lalat pikat (Kel.8 : 20 – 30)
5. Tulah kelima
: Penyakit sampar pada ternak (Kel. 9: 1 – 7 )
6. Tulah keenam
: Barah
(Kel. 9 : 8 – 12 )
7. Tulah ketujuh
: Hujan es
( Kel. 9 : 13 – 34 )
8. Tulah kedepalan
: Belalang
(Kel. 10 : 1 – 20 )
9. Tulah kesembilan
: Gelap gulita ( Kel. 10 : 21 – 29 )
10. Tulah kesepuluh
: Kematian anak sulung
(Kel. 12 : 29 – 41 )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
Pada malam terakhir sebelum bangsa Israel berangkat, orang Israel diperintahkan supaya
masing-masing menyembelih seekor anak domba jantan dan darahnya dipercikkan pada setiap
ambang pintu. Pada malam hari malaikat Tuhan melewati rumah-rumah di Mesir dan setiap
rumah yang tidak ada percikan darah anak domba maka anak sulungnya akan
mati. Demikianlah tulah itu lalu dari orang Israel di Mesir. Dan setiap tahun orang
Israelmerayakan hari kelepasannya itu yang dinamai “Paskah” berasal dari kata Ibrani Pesakh :
artinya melalui/melewati, Allah melewati rumah-rumah mereka dan selamat.
Setelah bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, menyesallah Raja Firaun dan dipersiapkannya
pasukannya mengejar mereka. Tuhan menolong umatnya serta membuka jalan di tengah Laut
Kolzom (Laut Teberau), yaitu membelah dua, sehingga bangsa Israel dapat
melalui/menyeberangi laut dan selamat. Ketika pasukan Firaun memasuki laut yang terbelah
dua itu, Tuhan mempersatukan kembali air laut itu, sehingga seluruh pasukannya mati. Setelah
bangsa Israel selamat menyeberangi laut itu, Miryam saudara perempuan Musa beserta
perempuan – perempuan muda lainnya menyanyikan nyanyian kemenangan yang
menggembirakan (Kel. 11-15)
Pertanyaan !
Siapakah nama ibu yang melahirkan Yusuf ?
Sebutkanlah ke dua mimpi Yusuf, sehingga dia dibenci oleh saudara-saudaranya !
Sebutkatlah mengapa Yusuf dimasukkan ke dalam penjara oleh isteri Potifar ?
Apakah nubuat Yusuf tentang mimpi juru minuman raja ?
Apakah nubuat Yusuf tentang mimpi Raja Firaun ?
Ceritakanlah pertemuan Yusuf dengan saudara-saudaranya di Mesir !
7.
Apakah Yusuf membenci dan balas dendam kepada saudara-saudaranya tentang masa
lalunya ?
Bagaimanakah keadaan bangsa Israel di Mesir setelah Yusuf mati ?
Ceritakanlah cara kehadiran Allah menemui Musa ketika menggembalakan ternak-ternaknya di
Gunung Sinai ?
10. Sebutkanlah ke sepuluh tulah yang diperbuat Allah di Mesir !
BAB III
PERJALANAN
MENUJU TANAH KANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
Setelah Bangsa Israel di bawa keluar dari Mesir dan Musa menuntun mereka dan tiba di
Gunung Sinai dan di tempat itulah Musa pernah bertemu dengan Tuhan Allah dan belukar duri
yang terbakar. Dan di sinilah Tuhan Allah memberikan ke sepuluh Hukum Tuhan yang diukir
pada dua loh batu, yaitu :
Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu.
Maksudnya : kita harus lebih takut, lebih kasih dan hanya percaya kepada Allah dari apa pun
yang ada di dunia ini.
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
yang ada di bumi di bawah atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah
kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ke tiga dan
ke empat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setiaku kepada
beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintahperintahKu.
Maksudnya : Kita harus takut serta kasih kepada Allah, karena itu jangan ada yang lain kita
takuti, kasihi di dunia ini dan hanya Allah saja. Jangan sekali-kali kita meminta pertolongan
atau percaya kepada roh-roh, petenung-petenung atau dukun, atau benda-benda di dunia ini
termasuk buatan tangan manusia.
Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang
bersalah orang yang menyebut namaNya dengan sembarangan.
Maksudnya : Kita harus takut dan kasih kepada Allah. Jangan sekali-kali mengutuki,
mengumpat, berbohong, menipu atau berbuat kejahatan dengan memakai nama Allah. Nama
Allah hanya dapat disebut ketika kita dalam penderitaan, kesusahan, di dalam doa serta pujipujian kepadaNya.
Ingat dan kuduskanlah hari Sabat ; enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan
segala pekerjaanmu, tetapi hari ke tujuh adalah hari sabat Tuhan, Allahmu ; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki atau hambamu perempuan atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu, sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan Ia berhenti pada hari ke tujuh ; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan
menguduskannya.
Maksudnya : Kita harus takut serta kasih kepada Allah. Jangan menganggap rendah akan
pengajaran Firman Allah dan hendaklah kita lakukan. Kuduskanlah : muliakanlah Tuhan pada
setiap hari dan khususnya pada setiap hari Sabat/Minggu, yaitu hari peristirahatan/kemenangan
yang telah di anungerahkan kepada kita semua manusia dan jangan melakukan pekerjaan
apapun sebelum engkau menguduskanNya dalam persekutuan dengan teman-teman dan
dengan Tuhan.
Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu
kepadamu.
Maksudnya : Kita harus takut serta kasih kepada Allah. Jangan kita meremehkan orang tua,
atau yang lebih tua dari kita dan jangan menimbulkan kemarahan mereka kepada kita.
Hormatilah setiap saat dan kasihilah mereka serta berbuat baiklah bagi mereka.
6.
Jangan membunuh.
Maksudnya : Kita harus takut serta kasih kepada Allah. Jangan mengancam atau
mendatangkan bahaya bagi jiwa orang lain, sebab hanya Allah saja pemilik dan berkuasa atas
jiwa atau kehidupan manusia di dunia ini.
7.
Jangan Berzinah
Maksudnya : Kita harus takut serta kasih kepada Allah. Kita harus hidup dalam kesucian dan
bersih, sopan dalam kata dan perbuatan. Setiap orang yang telah berkeluarga harus menjaga
kesucian rumah tangganya, baik isteri maupun suami dan tidak boleh polygami atau polyandri
atau melakukan melakukan hubungan sexsual diluar pernikahan.
8.
Jangan mencuri.
Maksudnya : Kita harus takut serta kasih kepada Allah. Jangan mengambil milik orang lain
yang bukan milik kita atau tanpa seizin yang empunya.
9.
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu
Maksudnya : Kita harus takut serta kasih kepada Allah. Jangan mendustai, mengkhianati,
memfitnah maupun bersaksi palsu serta merendahkan martabat sesama manusia. Kita harus
melindungi dan menyatakan hal-hal yang benar tentang sesama manusia sebelum jelas
mengetahui kesalahannya.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu, jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki
atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai
sesamamu.
Maksudnya : Kita harus takut serta kasih kepada Allah. Jangan kita mempergunakan tipu daya
untuk memiliki harta sesama manusia serta harta warisannya. Kita harus membantu mereka
memelihara hartanya.
Kemudian pada zaman Tuhan Yesus isi Hukum Taurat itu diringkaskan sbb :
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu
2.
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Matius 22 : 37 – 39 ).
Bangsa Israel berjanji akan mentaati hukum-hukum itu, tetapi mereka tidak menepatinya.
Ketika Musa berada di atas Gunung Sinai, bangsa Israel membuat patung anak lembu dari emas
dan menyembahnya. Ketika Musa turun dan melihat hal itu, dia sangat marah dan
menghancurkan patung anak lembu emas tersebut dan menghukum mereka (Keluaran 32).
Sesungguhnya Tuhan Allah sudah menolong bangsa Israel dengan mujizat besar pada
perjalanan melintasi padang belantara. Pada siang hari mereka dituntun tiang awan dan pada
malam hari oleh tiang api. Lebih dari itu Tuhan juga memelihara dan melengkapi hidup mereka
dengan MANNA dan burung puyuh, dan air dari gunung untuk diminum (Keluaran 16). Tetapi
segala kebaikan Tuhan itu mereka balas dengan sungut-sungut. Oleh karena sikap yang tidak
tahu berterima kasih kepada Tuhan, mereka dihukum dengan pagutan ular tedung. Lalu Musa
membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang dan barang siapa yang dipagut ular
dan memandang kepada ular tembaga itu ia akan tetap hidup (Bilangan 21).
Setelah mereka mendekati Tanah Kanaan, Musa menyuruh 12 orang pengintai untuk
menyelidiki tanah itu. Dua orang diantaranya yaitu Yosua dan Kaleb membawa kabar yang
menggembirakan, tetapi 10 orang lagi membawa kabar mengecewakan. Maka terjadilah
kekacauan diantara orang Israel dan mereka ingin supaya kembali saja ke Mesir. Karena ke
kurangpercayaan orang Israel mereka mendapat hukuman dari Tuhan, harus mengembara
selama 40 tahun di padang gurun dalam perjalanannya yang tidak begitu jauh dari tanah Mesir
ke tanah Kanaan, dan seluruh bangsa Israel yang dibawa Musa keluar dari Tanah Mesir tidak
1.
ada yang dapat masuk ke Tanah Kanaan (mati) kecuali Yosua dan Kaleb serta keturunan –
keturunan mereka yang lahir di pengembaraan.
Musa sebagai pemimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir tidak diperbolehkan Tuhan
memasuki tanah Kanaan, karena dia sendiri telah berbuat dosa. Ketika bangsa Israel bersungutsungut meminta air, Musa tidak lebih dahulu bertanya kepada Tuhan dan dengan rasa jengkel
dan marah ia memukulkan tongkatnya ke batu dan air pun memancar. Walaupun demikian,
Tuhan memperlihatkan kepadanya kemuliaan tanah Kanaan itu dari jauh, dari puncak Gunung
Nebo, disanalah ia mati dan ia digantikan oleh Yosua (Bilangan 32 : 48 dst.).
Setelah Musa mati, orang Israel memasuki tanah Kanaan. Mereka menyeberangi Sungai
Yordan dalam keadaan kering sama seperti ketika mereka menyeberangi Laut Kolzom
(Teberau). Kota pertama yang mereka masuki dan rebut adalah YERIKHO. Tanpa kekerasan
dan perlawanan/peperangan, hanya dengan mengelilingi kota tersebut tujuh kali seluruh
tembok-temboknya runtuh, dan Yerikho jatuh ke tangan mereka. Hal itu terjadi karena mereka
setia dan patuh kepada perintah Tuhan (Yosua 1-6).
Tanah Kanaan dibagi kepada 12 suku bangsa Israel menurut anak-anak Yakub. Tetapi di dalam
peta dan pembagian tidak ada terlihat nama Lewi dan Yusuf. Suku Lewi tidak mendapat
pembagian tanah, sebab mereka mendapat tempat dan tugas ke segenap negeri sebagai IMAM,
yaitu sebagai perantara bangsa Israel kepada Allah, atau menyampaikan kurban-kurban kepada
Allah. Dan pengganti Yusuf adalah kedua anaknya Efraim dan Manasye. Dan inilah keturunan
Yakub ke dua belas suku mewarisi tanah perjanjian atau tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan
kepada bapa leluhur mereka yaitu Abraham (Kej. 12).
A.
ZAMAN PARA HAKIM
Ketika Bangsa Israel tiba di Tanah Kanaan yang dijanjikan itu, mereka tidak mempunyai
pemimpin karena Yosua telah mati. Dan sekalipun mereka telah mengikrarkan janji pada masa
Yosua masih hidup di Sikhem (Yosua 24:24), itu hanya di bibir saja dan nyatanya mereka
masih kerap beribadat dan menyembah allah-allah lain. Mereka ingkari kesetiaannya kepada
Tuhan sehingga Tuhan menyerahkan mereka kepada kekuasaan bangsa-bangsa asing
penyembah berhala yang tinggal bersama mereka di tanah Kanaan (Hakim 3:1-6).
Ketika bangsa Israel berserah kepada Tuhan, Tuhan mengutus nabi kepada bangsa Israel dan
kemudian mengangkat pemimpin bagi mereka yang disebut di dalam Alkitab sebagai HakimHakim. Hakim-Hakim yang terkenal pada waktu itu adalah :
1.
Gideon. Gideon dikenal mengalahkan bangsa Midian hanya dengan 300 orang prajurit (baca
Hakim-hakim 6,7).
2.
Yefta. Yefta berperang dan mengalahkan orang Amon dan sebelumnya ia bernazar kepada
Tuhan : ‘Jika Engkau menyerahkan bangsa Amon kepadaku, maka apa yang keluar dari
pintu rumahku untuk menemui aku pada waktu aku kembali dengan selamat dari bangsa
Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan”. (Hakim-hakim 11:29-33). Ketika Yefta pulang
setelah mengalahkan bangsa Amon, ia disambut puteri satu-satunya dengan nyanyian dan
rebana. Maka anak itupun diserahkan oleh Yefta sebagai persembahan milik kepunyaan
Tuhan.
3.
Simson. Simson adalah anak Nazir Allah (anak yang diberikan Allah dan pisau cukur tidak
boleh menyentuh kepalanya (Hakim-hakim 13:5). Simson seorang laki-laki yang kuat dan
mengalahkan bangsa Filistin. Atas kekuatannya dia dikenal :
-
-
Membunuh seekor singa. Ketika dia pergi ke Timna hendak melamar gadis Filistin menjadi
istri baginya ia melihat sekor singa dan membunuhnya (Hakim-hakim 14:5-6).
Menangkap 300 ekor anjing hutan, mengikatkan obor pada masing-masing tubuh anjing
tersebut dan menyalakan api, ke-300 ekor anjing hutan ini membakar seluruh tanaman gandum
orang Filistin yang siap akan di panen.
Mengangkat pintu gerbang kota Gaza lalu dibawanya ke atas bukit.
Merubuhkan gedung bangunan tempat Simson dipertontonkan kepada raja-raja dan masyarakat
yang dihadiri lebih dari 3000 orang, semuanya mati (Hakim-hakim 16:23-31). Ini adalah akhir
hidup Simson dimana ia memberitahukan rahasia kekuatannya kepada istrinya Delila. Delila
adalah seorang perempuan Filistin yang dibayar oleh bangsa Filistin untuk mengetahui rahasia
kekuatannya.
4.
Samuel. Samuel adalah anak dari seorang ibu yaitu Hana dan ayahnya bernama Elkana. Hana
telah lama menikah dan tidak mempunyai anak, setiap hari Hana berdoa kepada Tuhan agar
diberi anak. Hana bernazar kepada Tuhan : “Jika Engkau memberikan kepadaku seorang
anak laki-laki maka akan kuberikan kepadaMu” (1 Sam.1:11). Maka Tuhan mengabulkan
permintaannya dan Hana memberi nama padanya Samuel, artinya “Diminta dari Tuhan”.
Sejak kecil Samuel tinggal pada Imam Eli. Disana dia belajar melayani dan mengenal Tuhan.
Pada suatu malam Samuel dipanggil oleh Tuhan kemudian Samuel menjawab :”Berbicaralah,
sebab hambaMu ini mendengar”! (1 Sam.3-1-11). Tuhan menyampaikan kepada Samuel,
bahwa kedua putera Imam Eli yaitu Hofni dan Pinehas akan dihukum atas kejahatannya dan
akan mati kelak pada suatu hari. Ketika bangsa Israel berperang melawan bangsa Filistin kedua
anak Imam Eli tewas dan Peti Perjanjian jatuh ke tangan orang Filistin. Mendengar hal itu
Imam Eli yang sudah tua jatuh dari kursinya, patah lehernya dan mati (1 Sam.4:16-18). Setelah
Imam Eli mati, ia digantikan oleh Samuel menjadi Hakim dan Imam besar. 40 tahun lamanya
dia memegang pekerjaan itu, memerintah atas Israel. Ketika Samuel telah tua dia mengangkat
ke dua anaknya Yoel dan Abia menjadi hakim atas Israel. Tetapi kedua anak itu tidak hidup
seperti ayahnya Samuel, mereka hanya mengejar laba atau berbuat jahat seperti kedua anak
Imam Eli. Maka bangsa Israel berkumpul dan meminta raja kepada Samuel untuk memimpin
mereka (1 Samuel 8 : 4-10).
Pertanyaan !
1.
Siapakah yang memimpin Bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir ?
2.
Dimanakah Tuhan Allah memberikan kesepuluh perintahNya kepada Musa ?
3.
Sebutkanlah apa yang diperbuat oleh Harun dan Bangsa Israel ketika Musa naik ke atas
gunung ?
4.
Apakah hukuman yang pernah dibuat Allah kepada bangsa Israel atas ketidak percayaan
mereka ?
5.
Berapa tahunkah bangsa Israel dalam perjalanan menuju Tanah Kanaan ?
6.
Bagaimanakah cara Allah menuntun mereka baik pada waktu siang maupun malam ?
7.
Sebutkanlah hukum ke tiga dan apa maksudnya !
8.
Berapa orangkah para pengintai yang diutus sebelum bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan
?
9.
Siapakah nama kedua orang dari pengintai itu yang memberikan semangat dan mengatakan
jangan takut ?
10. Apakah nama kota pertama yang ditaklukkan ketika memasuki Tanah Kanaan, dan bagaimana
caranya ?
B.
ZAMAN RAJA-RAJA
1. Raja Saul
Bangsa Israel mendesak Samuel agar diberi seorang raja untuk memimpin mereka. Hal ini
mendukakan hati Allah, karena mereka tidak sadari bahwa Allah adalah pemimpin membawa
mereka keluar dari Tanah Mesir masuk ke Tanah Perjanjian Kanaan (I Samuel 8:7). Namun
Allah menyuruh Samuel untuk mengangkat dan mengurapi seorang bangsa Israel menjadi raja
atas mereka. Raja orang Israel yang pertama adalah Saul anak seorang petani, dan Samuel
mengingatkan agar dalam setiap perkara ia harus lebih dahulu bertanya kepada imam besar
yaitu Samuel, sebab dia masih muda.
Tindakan Saul yang pertama setelah dia diangkat menjadi raja ialah melepaskan penduduk
Yabesy dari musuh yang akan mencungkil mata kanan mereka (1 Samuel 11:1-13). Tetapi tidak
berapa lama terjadilah perselisihan Raja Saul dan Samuel karena Raja Saul hanya menuruti
keinginannya sendiri yang mendatangkan dosa yaitu :
1. Saul sebagai seorang raja tidak sabar, ketika bangsa Israel terjepit oleh musuh bangsa
Filistin. Dia buru-buru mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan. Hal itu seharusnya
tidak dilakukannya sebab Saul bukan imam dan hanya imam sajalah yang boleh
mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan (1 Samuel 13 : 6 - 12).
2. Ketika bangsa Israel mengalahkan bangsa Amalek mereka menggiring ternak-ternaknya yang
baik dan tambun menjadi jarahan baginya (1 Sam.15 : 10 – 19).
Akhirnya Tuhan menolak Saul menjadi raja atas bangsa Israel dan kemudian pergilah Samuel
ke Betlehem ke tengah-tengah keluarga Isai dan mengurapi Daud seorang penggembala ternak
dan pandai bermain kecapi menjadi raja atas Israel (1 Samuel 16).
Ketika bangsa Israel berperang melawan bangsa Filistin datanglah Daud ke Medan
pertempuran dan merubuhkan seorang panglima perang bangsa Filistin bernama Goliat yang
sangat ditakuti oleh bangsa Israel pada saat itu (1 Samuel 17 : 40 – 58).
Ketika Daud pulang dari pertempuran setelah mengalahkan Goliat, dia disambut oleh nyanyian
wanita di jalan : “ Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa” (1 Samuel
18:6-14). Maka timbullah rasa benci Saul kepada Daud, dan ketika Daud bermain kecapi
menghibur Saul, maka Saul melemparkan tombaknya hampir mengenai Daud dan Daud pergi
melarikan diri. Saul terus mengejar Daud dan banyak kesempatan bagi Daud untuk membunuh
Saul tetapi dia tidak mau melakukan hal itu karena Daud tidak berani membunuh orang yang
telah diurapi oleh Allah. Dan akhirnya ketika bangsa Israel terjepit dalam peperangan melawan
bangsa Filistin, Raja Saul mati bunuh diri (1 Sam. 31 :1–13). Setelah Saul mati maka Daud
menjadi raja atas Israel (2 Sam 2:1– 7).
3. Raja Daud
Daud menjadi raja dan direbutnya kota Yebus dan dijadikan ibukota dengan nama Yerusalem.
Kemudian Tabut Perjanjian Tuhan yang dahulu pernah jatuh ke tangan orang Filistin
dipindahkan Daud ke Yerusalem dengan penuh kebesaran (2 Samuel 6). Daud adalah orang
yang setia kepada Tuhan, sehingga Tuhan memberkati pemerintahannya. Daud juga rindu akan
membangun rumah atau Bait bagi Tuhan dari kayu-kayu aras yang didatangkan dari
Libanon. Dia mengumpulkan peralatan untuk membangun Bait itu tetapi Tuhan Allah
melarangnya sebab Daud sebagai manusia telah banyak mencurahkan darah musuh dalam
peperangan dan tidak layak membangun bait tersebut. Dan kemudian nanti anaknya sebagai
pengganti Daud yang akan meneruskan pembangunan bait tersebut (2 Samuel 7). Sekalipun
Daud adalah orang yang setia dan taat kepada Tuhan, tetapi dia juga jatuh ke dalam dosa yaitu
perzinahan. Dia mengambil Batsyeba istri dari Uria dan Uria dikhianatinya, disuruh pergi ke
medan peperangan, menempatkannya di barisan paling depan agar mati terbunuh oleh
lawan. Setelah Uria mati dia mengambil Batsyeba, dijadikan istrinya. Kemudian Tuhan
mengutus Nabi Natan dan menegur dosa Daud tersebut sehingga menyesal (2 Samuel 12).
Namun hukuman Tuhan dijatuhkan oleh Tuhan di tengah-tengah keluarga Daud :” Malapetaka
akan ku tumpahkan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri” (2 Samuel 12 :
11).
Pada waktu Daud telah tua, dia banyak menderita kesusahan dari keluarganya sendiri. Secara
diam-diam anaknya bernama Absalom mengambil hati rakyat dan hendak menjadikan dirinya
sebagai raja atas Israel. Mula-mula maksudnya tercapai, sebagian bangsa Israel
mengikutinya sehingga Daud terpaksa melarikan diri.Kemudian berubahlah hati rakyat,
mereka teringat akan Taurat Tuhan : “Hormatilah ayah dan ibumu” (Keluaran 20). Peperangan
pecah, Absalom melarikan diri, rambutnya yang panjang tersangkut pada pohon. Ketika dia
tergantung, dia dibunuh oleh musuhnya. Daud sangat berdukacita atas kematian Absalom (2
Samuel 14 : 17).
Daud juga terkenal sebagai seorang penyair dan dikenal mazmur-mazmur yang disebut
mazmur Daud. Ia pun menjadi moyang suatu bangsa raja-raja yang bertakhta berabad-abad
lamanya. Di dalam Perjanjian Baru ia disebut moyang Tuhan Yesus, ingat sebutan
kata “PUTERA DAUD”, bahwa kelahiran Tuhan Yesus adalah dari garis keturunan raja
Daud.
3. Raja Salomo
Salomo adalah anak Daud dan kemudian dia dikenal sebagai “Bapa yang berhikmat”. Ketika
Salomo diangkat menjadi raja, dia bermimpi bahwa apa yang dimintanya akan diberikan oleh
Tuhan kepadanya. Salomo tidak meminta kekayaan atau umur panjang
melainkan “hikmat” untuk memerintah kerajaannya yang adil. Permintaan Salomo
dikabulkan dan hikmat itu nyata ketika ia memutuskan perkara 2 orang ibu yang bertengkar
memperebutkan seorang anak. Dengan hikmat dia dapat menunjukkan siapakah ibu yang
sesungguhnya dari anak tersebut (1 Raja-raja 3 : 4-29). Di Yerusalem didirikannya di atas bukit
Sion Bait Allah, yang pernah direncanakan dan dirancang oleh ayahnya Daud dan di sanalah
kemudian ditempatkannya Tabut Tuhan.
Salomo juga dikenal dengan kidung-kidungnya, nesehat-nasehat kepada berbagai golongan
baik para pemuda maupun tua. Tetapi sangat disayangkan bahwa raja yang berbudi itu
mempunyai banyak istri yang berasal dari berbagai negara-negara asing, yang membuat
hidupnya tidak nyaman. Istri-istrinya mempengaruhi Salomo menyembah kepada allah-allah
lain atau berhala (1 Raja-raja 11 : 1 - 13).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pertanyaan !
Siapakah nama raja Israel yang pertama ?
Siapakah nama Imam yang mengurapi raja tersebut ?
Apakah dosa yang diperbuatnya sehingga Allah menolaknya sebagai raja atas Israel ?
Sebutkanlah apa yang membuat raja tersebut cemburu terhadap Daud ?
Apakah yang dilakukan raja itu ketika Daud menghiburnya dengan kecapi di istana ?
Kemanakah Imam Samuel pergi untuk mengurapi salah seorang anak Isai menjadi raja atas
Israel ?
Mengapa Imam Samuel mengurapi Daud menjadi raja padahal masih ada kakak-kakaknya ?
Mengapa Allah tidak memperkenankan Daud membangun baitNya ?
Siapakah nama anak Daud yang memberontak kepadanya dan akhirnya mati oleh pedang
ketika melarikan diri ?
10. Apakah dosa yang dilakukan Daud sehingga Allah menghukumnya dan anak pertama
yang dilahirkan dari Betsyeba mati ?
C.
KERAJAAN TERPECAH MENJADI DUA
Setelah Salomo mati kerajaan terpecah menjadi dua yaitu :
Kerajaan utara di sebut Kerajaan Israel atau Efraim dengan ibukota Samaria, terdiri dari 10
suku bangsa Israel dan rajanya Yerobeam.
2.
Kerajaan selatan di sebut Kerajaan Selatan atau Yehuda dengan ibu negerinya Yerusalem
dan rajanya Rehabeam putera Salomo.
1.
1. Kerajaan Utara
Yerobeam raja Israel kuatir melihat bahwa banyak rakyatnya pergi beribadah ke rumah Tuhan
(Bait Allah) di Yerusalem. Dia takut kalau hati mereka terpancing kelak oleh Rehabeam
(selatan) ; maka didirikannyalah dua tempat penyembahan di negaranya (utara) di Betel dan
Dan (1 Raja-raja 12-14). Setelah Yerobeam mati kebanyakan penggantinya jahat dan durhaka
di hadapan Tuhan. Terkenal diantaranya :
- Ahab dan istrinya Izebel, yang memasukkan penyembahan ilah Baal ke Israel.
- Yehu, seorang panglima perang yang bengis
- Hosea, raja yang terakhir dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (2 Raja-raja 17).
Pada zaman pemerintahan Hosea ini Israel dikalahkan oleh Salmanasar Raja Asyur, dan
sebagian besar orang Israel ditahan ke Asyur. Inilah yang disebut “pembuangan ke Asyur”,
kemudian Tanah Kanaan didiami oleh campuran orang Israel yang tertinggal dengan orang
Quatar yang didatangkan ke Asyur dan bangsa campuran itu disebut “orang Samaria” (2
Raja-raja 17).
2. Kerajaan Selatan
kerajaan di selatan ini disebut Kerajaan Yehuda. Semua rajanya adalah keturunan Daud, dan
selain dari Rehabeam maka perlu diketahui 4 orang lagi yaitu :
Hizkia, seorang raja yang saleh dan pada zamannya Raja Sanherib, Raja Asyur mengepung
Yerusalem.Panglimanya mengancam Hizkia supaya menyerahkan kota itu. Maka Hizkia pergi
menghadap Tuhan di rumah Allah dengan surat ancaman itu di tangannya. Nabi Yesaya
menubuatkan hukuman atas musuh itu, dan pada malamnya tentera itu dipukul Tuhan dengan
bala tentara yang hebat sehingga larilah musuh itu. Ketika raja Hizkia sakit hingga harapan
akan sembuh menipis, ia berdoa lalu Tuhan menambah umurnya 15 tahun lagi (2 Raja-raja 18
: 20). Kemudian Hizkia digantikan oleh putranya Manasye.
Manasye adalah putra Hizkia tetapi dia menyembah kepada berhala dan mengorbankan
anaknya untuk berhalanya. Setelah ia dikalahkan oleh orang Babel dan diperjarakan lalu
bertobatlah ia (2 Raja-raja 21). Manasye kemudian digantikan oleh Yosia.
- Yosia menggantikan Manasye sebagai raja dan ia berusaha untuk memperbaiki kebaktian
kepada Allah. Pada suatu hari ia mendapatkan kitab hukum dengan taurat Musa di Bait Allah
yang telah lama tidak diindahkan oleh bangsa Israel. Biasanya setiap ibadah hukum ini
dibacakan kepada setiap orang yang beribadah, tetapi sejak raja yang memerintah beribadah
kepada allah-allah lain, mereka melupakan hukum Tuhan. Yosia menyuruh kembali
membacakan Kitab Hukum dengan taurat itu di rumah Allah dan disuruh untuk
menaatinya. Yosia mati dalam peperangan ketika berperang melawan bangsa Mesir (2 Rajaraja 22 : 24).
- Raja terakhir adalah Zedekia, dia tidak mempunyai pendirian. Sebentar dia berpihak kepada
Babel dan sebentar kepada Mesir. Pada zaman Nebukadnesar, raja Babel, negeri Yerusalem
dikepung. Nabi Yeremia telah menasihatkan supaya menyerah saja kepada Babel, tetapi siasia. Maka kota dan Rumah Allah dihancurkan. Raja Zedekia melarikan diri, tetapi tertangkap
lalu dicungkil kedua matanya, dibelenggu dan dipenjarakan. Kedua anaknya dibunuh dan
sebagian orang Israel di tawan ke Babel. Inilah yang disebut “pembuangan ke Babel” tahun
588 sebelum Kristus. Maka dengan demikian Kerajaan Yehuda lenyap (Yeremia 37 – 39).
D.
KEHIDUPAN BANGSA ISRAEL.
1. Dalam Pembuangan
Dari antara orang-orang yang dibuang ke Persia terkenallah seorang perempuan bernama Ester.
Ia di didik oleh pamannya bernama Mordekhai sebab ia anak seorang yatim. Kemudian
menjadi ratu menggantikan Wasti, isrti raja Ahasyweros Raja Persia. Nama menterinya yaitu
Haman yang amat congkak, ia menaruh dendam kepada Mordekhai sebab tidak mau
menghormati dia. Lalu Haman mendirikan sebuah tiang untuk menggantung Mordekhai jika
ada kesempatan yang baik. Lagipula berkobar-kobar niatnya hendak membunuh semua orang
Israel di Persia. Dan Mordekhai menceritakan semua niat Haman itu kepada Ester, atas usaha
Ester niat jahat Haman itu digagalkan oleh Ester. Bangsa Isael terlepas dan sebagai gantinya
Hamanlah yang digantung pada tiang gantungan yang didirikannya sendiri (Ester 1-7).
Untuk mengenang peristiwa kelepasan bangsa Israel dari usaha Haman, orang Israel setiap
tahun merayakan Hari Raya Purim (Ester 9 : 20-32).
Dari orang-orang buangan di Babel terkenal pula beberapa orang pemuda yang cerdas yaitu :
Daniel, Hananya, Misael dan Hazarya. Mereka di didik di istana raja dan kemudian pemimpin
pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka : Daniel dinamai Beltsazar, Hananya
dianami Sadrakh, Misael dinamai Mesakh dan Azaria dinamainya Abednego. Sejak kecil
mereka sudah di didik dan takut kepada Allah, di Babel mereka mendapat cobaan yang berat,
mereka dipersiapkan untuk menjadi pegawai kerajaan, sebab mereka bersasal dari keturunan
bangsawan dan tidak bercacat. Selama mereka di didik di istana diberikan makanan istana,
tetapi mereka tidak mau karena tetap menjaga kesucian hidup mereka. Pada suatu hari raya,
Raja Nebukadnezar memerintahkan bahwa semua orang harus bertelut menyembah patung
yang didirikannya. Tetapi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mau dan menolak perintah
raja. Akhirnya raja mengancam mereka hukuman dimasukkan ke dalam perapian yang
bernyala-nyala. Mereka tidak takut dan gentar, bahkan menjawab raja : “Jika Allah kami yang
kami puja sanggup melepaskan kami, maka Dia juga akan melepaskan kami dari perapian yang
bernyala-nyala ini. seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan
memuja dewa Tuanku” (Daniel 3 : 17-18). Maka malaikat Tuhan memelihara mereka di tengah
perapian yang bernyala-nyala, mereka tidak tersentuh oleh api, bahkan mereka dapat berjalanjalan dalam perapian yang bernyala-nyala dan membuat Raja Nebukadnesar kagum melihat
kemahakuasaan Allah yang disembah oleh bangsa Israel dan berkata :” Terpujilah Allah
Sadrakh, Mesakh dan Abednego ! Ia telah mengutus malaikatNya dan melepaskan hambahambaNya yang telah menaruh percaya kepadaNya” (Daniel 3 : 28:30).
Pada zaman Raja Darius, Daniel memperlihatkan kesetiaannya. Pada waktu itu
raja memerintahkan bahwa selama 30 hari semua orang dilarang berdoa kepada dewa atau
manusia lain kecuali kepada raja saja, bagi yang tidak menuruti perintah raja akan dibuang ke
dalam kandang singa. Tetapi Daniel tetap berdoa 3 (tiga) kali dalam sehari seperti biasanya di
depan jendela yang terbuka ke arah Yerusalem (Daniel 6 : 11-12). Karena Daniel tidak mau
melakukan perintah Raja Darius, maka dia dibuang ke lubang singa, tetapi malaikat Tuhan
menjaga dia sehingga binatang-binatang itu tidak mengusiknya (Daniel 6:13-25). Daniel juga
diberikan Tuhan karunia untuk menterjemahkan arti mimpi dan penglihatan. Daniel
menubuatkan bahwa Raja Nebukadnezar kan menjadi gila dan seperti binatang (Daniel 4).
Pada peristiwa lain zaman pemerintahan Raja Belsyazar menajiskan perkakas rumah Tuhan,
piala yang pernah dirampas dari Bait Allah dipakai menjadi tempat minum. Maka Tuhan
menghukum dia dan tampak pada dinding : “MENE, MENE, TEKEL UFARSIN” dan inilah
arti tulisan itu : MENE = masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri ;
TEKEL = tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan ; PERES = kerajaan
tuanku di pecah dan diberikan kepada orang Midia dan Persia (Daniel 5 : 25-28). Pada malam
itu juga Raja Belsyazar mati dibunuh dan Babel direbut oleh Koresy Raja Persia tanpa susah
payah dan kemudian Raja Koresy mengijinkan bangsa Israel pulang ke tanah airnya Yerusalem
dan pembuangan di Babel berlangsung selama ± 70 thn dan inilah cara Tuhan mendidik bangsa
Israel agar mereka setia dan taat kepada Tuhan Allah.
2. Setelah Masa Pembuangan
Raja Koresy mengijinkan agar bangsa Israel kembali ke tanah airnya Yerusalem. Tetapi banyak
juga diantara mereka tidak pergi, sebab merasa senang hidup di tanah pengasingan itu. Maka
yang berangkat pulang ke Yerusalem ± 50.000 orang saja dan diantar oleh Zerubabel dan Imam
Besar Yesua (Ezra 2 : 1-67 ; 3 : 8). Melihat kehancuran kota itu sangat terharulah mereka lalu
dimulailah membangun Bait Allah, sebab Bait Allah yang dibangun oleh Raja Salomo telah
hancur. Ketika orang Yehuda membangun Bait Allah orang Samaria meminta agar diijinkan
membantu pembangunan Bait Allah itu, tetapi permintaan mereka ditolak agar kebaktian itu
nanti jangan kacau sebab orang Samaria di kenal bangsa campuran dengan kafir ketika mereka
dikalahkan oleh Bangsa Asyur. Sejak waktu itu terjadilah perselisihan antara orang Samaria
dan orang Yahudi dan berlangsung sampai zaman Perjanjian Baru (Ezra 1-4; Yoh.4). Orangorang yang kembali dari pembuangan itu mendapat bantuan dari Nehemia, dia adalah seorang
pejabat juru minuman Raja Artahsasta dan kembali ke Yerusalem membantu membangun
kembali mendirikan Bait Allah (Nehemia 1-2).
Pada waktu itu terkenallah seorang imam bernama “Ezra” yang menyucikan dan memperbaiki
agama dan menanamkan penghargaan akan Taurat Musa kepada seluruh lapisan masyarakat
Yahudi.
Sesudah masa pembuangan jatuhlah orang Yahudi ke bawah pemerintahan beberapa kerajaan.
Mula-mula Persia, tetapi Persia dikalahkan oleh Alexander Agung (Iskandar Zulkarnain) orang
Yahudi pun takluk kepada orang Yunani. Setelah Alexander mati, jatuhlah mereka ke dalam
pemerintahan orang Siria. Pada masa itu orang Yahudi sangat teraniaya dan barulah pada
zaman pahlawan-pahlawan Makkabi mereka berhasil pada kemerdekaannya. Tetapi mereka
harus membuat perjanjian dengan orang-orang Romawi. Lalu pemerintahan Romawi
mendirikan beberapa perkemahan militer dan Herodes dilantik menjadi raja atas orangYahudi.
Sementara itu semakin kuatlah kerinduan di dalam hati umat teraniaya itu akan kedatangan
Mesias, yang kelak akan melepaskan dan mendirikan Kerajaan Allah di bumi ini. Dan Mesias
inilah yang telah dinubuatkan oleh para nabi. Makin nyaringlah perkataan nabi terakhir dalam
hati mereka :”Sesungguhnya Ia datang, Firman Tuhan semesta alam”. (Yesaya 9:1-6 ; 11:1-10
; Mikha 5:15 ; Zakharia 9 : 9,30 ; Mal. 3 : 1).
Pertanyaan
1.
Bangsa Israel hidup pada zaman apa saja????.
2.
Bangsa isreal terbagi menjadi 2 kerajaan, sebutkan nama raja yang memimpin pada waktu
itu
3.
Apa yang disebut dengan pembuangan kebabel??
4.
Apa Nubuat Daniel kepada raja Nebukadnezar?
BAB IV
PERJANJIAN BARU
4.
Kelahiran dan masa muda Yesus.
Kita sekarang masuk kepada Perjanjian Baru yang pusatnya ialah “Yesus Kristus”. Ia digelar
“Anak Allah” dan “Anak Manusia”. Karena di dalam Dia kita mengetahui bagaimana Allah,
pun di dalamnya kita mengetahui bagaimanakah seharusnya manusia itu. Sebelum Ia
dilahirkan, seorang malaikat memberitahukan kepada Maria, bahwa ia akan mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki dan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selamalamanya (Lukas 1:28-36).
Pada waktu itu Kaisar Agustus memerintahkan agar kembali ke kampung halaman masingmasing untuk pendaftaran rakyat, maka pergilah Maria dan Yusuf, tunangannya ke Betlehem,
sebab mereka berasal dari negeri tersebut. Disanalah Maria melahirkan bayinya dalam
kesederhanaan di kandang domba. Anak itu dibungkus dengan lampin dan dibaringkan
di dalam palungan. Pada malam itu juga seorang malaikat kelihatan kepada gembala-gembala
di padang berkata : “ Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan
besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Yesus Kristus, Tuhan
di kota Daud.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala
tentara sorga yang memuji Allah, katanya : “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi
dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya !” Lalu mereka segera
pergi menjumpai Maria, Yusuf dan bayi tersebut.
Setelah Yesus berusia 8 hari, Ia dibawa orang tuanya ke Bait Allah untuk diserahkan kepada
Tuhan. Maka datanglah Simeon yang telah tua dan putih rambutnya menanti-nantikan “bayi
Yesus itu”. Ia sangat bersukacita dan telah siap untuk mati, maka dia memberkati Anak itu dan
berkata kepada Maria, ibuNya :”Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan
perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran
hati banyak orang (Lukas 2 : 33-35).
Kemudian datanglah beberapa orang Majus ke Yerusalem mencari raja yang lahir itu, karena
mereka telah melihat bintangnya. Raja Herodes menyuruh mereka pergi ke Betlehem. Mereka
menjumpai bayi itu di dalam palungan dan mereka mempersembahkan emas, kemenyan dan
mur. Mereka diperingatkan dalam mimpi agar jangan kembali kepada Herodes. Herodes
kecewa dan memerintahkan untuk membunuh anak laki-laki di bawah umur 2 thn, tetapi
sebelumnya Yusuf dan Maria telah menyingkir ke Mesir dan kemudian tinggallah mereka di
kampung halamannya Nazareth. Itu sebabnya Yesus disebut orang Nazareth (Matius 2).
Setelah Yesus berumur 12 tahun, Ia dibawa oleh orang tuaNya ke Yerusalem pada Hari Raya
Paskah. Ketika selesai perayaan itu, ayah dan ibunya kembali ke Nazareth tetapi Dia tertinggal
di Yerusalem dan kemudian Maria (ibuNya) menemukan Yesus di Bait Allah sedang berdialog
dengan para Ahli Taurat. Anak itu makin bertambah besar dan berkhikmat dan dikasihi oleh
Allah dan manusia (Lukas 2 : 41-52). Dan setelah genap usiaNya 30 thn mulailah ia bekerja
dalam karya penyelamatan Allah akan dunia ini.
5.
Pekerjaan Yesus
Pada masa itu orang Yahudi berada di bawah kekuasaan orang Romawi. Pemerintahan itu
disebut “raja” atau “nabi”. Di tempat yang besar ditempatkan serdadu-serdadu Romawi dan
dikalangan orang Yahudi sendiri memerintah Imam Besar dan Sanhendrin yaitu Majelis besar
orang Yahudi.
Bangsa Romawi menyuruh pemungut-pemungut cukai menggadai dan menagih pajak, dan
pegawai-pegawai ini kerap sekali berlaku tidak adil dan mereka dibenci. Pemimpin-pemimpin
Bangsa Yahudi terdiri dari dua golongan yaitu : orang Saduki dan orang Farisi. Mereka ini
berasal dari bangsawan dan terhisap pada golongan pemerintah, tetapi mereka tetap menurut
pada Taurat Musa. Golongan Farisi sangat benci kepada orang Romawi, mereka mentaati benar
tuntutan-tuntutan Taurat, kebiasaan – kebiasaan nenek moyang mereka, baik dalam hidup
keagamaan maupun sehari-hari..
Pada waktu itu terkenal pula Yohanes Pembaptis sebagai seorang pengkhotbah yang keras.
Ayahnya Zakharia dan ibunya Elizabeth. Sebelum Yohanes lahir ke dunia ini malaikat berkata
kepada Zakharia bahwa anaknya akan menjadi pendahulu Mesias yang akan datang. Zakharia
tidak mempercayainya, maka ia bisu (Lukas 1:20).
Ketika Yohanes mulai bekerja ia berkhotbah : “Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah dekat
!” (Matius 3:2). Ketika Yohanes sedang membaptis orang yang datang kepadanya, datanglah
juga Yesus kepadanya dan meminta supaya dibaptiskan. Tetapi Yohanes mengatakan kepada
Yesus : “Akulah yang perlu dibaptis olehMu, dan Engkau yang datang kepadaku ?” Lalu Yesus
menjawab kataNya :” Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita
menggenapkan seluruh kehendak Allah .” (Matius 3 : 15). Ketika Yohanes selesai membaptis
Yesus, waktu itu terbukalah langit, ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke
atasNya, lalu terdengarlah suara dari sorga mengatakan : “Inilah AnakKu yang Kukasihi,
kepadaNyalah Aku berkenan”. (Matius 3: 16-17).
Kemudian Yohanes menegur Herodes raja wilayah, yaitu putera Herodes yang pernah
memerintahkan membunuh anak-anak di bawah 2 tahun. Karena hidupnya yang cemar. Oleh
hasutan Herodias, permaisurinya, Yohanes dipenjarakan. Pada hari raya ulang tahun Herodias,
Salome puteri Herodes menari di hadapan raja dan sangat menyukakan hati Herodes, sehingga
ia berjanji bahwa apa saja yang diminta salome akan diberikan. Kemudian ibunya membisikkan
kepadanya supaya meminta kepala Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis dipenggal
kepalanya dan di taruh di atas talam lalu dibawanya kepada ibunya (Matius 14).
3. Mujizat Tuhan Yesus
Yesus mulai bekerja dengan memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Hal itu
dinyatakanNya dengan perbuatan-perbuatan yang menunjukkan pertolongan Tuhan
dan itu dikatakan mujizat. Dengan mujizat itu Yesus menanamkan kesadaran kepada
manusia bahwa Allah sendiri datang dengan kuasa dan perbuatanNya yang luar biasa
dalam hidup dan menolong kita. Apabila Yesus masuk ke kota maupun desa maka
dibawalah orang-orang sakit kepadaNya untuk disembuhkan bahkan orang yang
menjamah ujung jubahNya pun sembuh. Pernah seorang yang lumpuh dibawa
kepadaNya melalui atap rumah, karena pintu sesak oleh orang ramai.
Melihatkepercayaan mereka berkatalah Yesus : “Percayalah, hai anakKu, dosamu telah
diampuni. Bangunlah, angkatlah tilammu dan pulanglah ke rumahmu !” orang itu
bangun lalu pulang, maka orang banyak melihat hal itu, lalu memuliakan nama Allah
yang telah menyatakan kuasa kepada manusia (Matius 9:1-8). Maka datang jugalah
orang yang sakit kusta kepadaNya dan sujud menyembah katanya :”Tuan, jika Tuan
mau, Tuan dapat mentahirkan aku”. Lalu Yesus berkata : “Aku mau, jadilah engkau
tahir !” Dan seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya (Matius 8 : 1-4). Kemudian
ada seorang buta Bartimeus namanya. Dia duduk di tepi jalan ke Yerikho. Setelah
didengarnya bahwa yang berjalan itu Yesus berserulah ia : “Yesus, Anak Daud,
kasihanilah aku !” Kata Yesus : “Apa yang kau kehendaki supaya Kuperbuat bagimu
?” Sahut si buta itu :” Ya, guru, supaya aku dapat melihat !” Maka kata Yesus :
“Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau !” Maka terbukalah matanya, ia pun
berjalan mengikut Yesus (Markus 10:46-52).
Pada suatu hari datanglah orang Farisi bertanya kepada Yesus : “Apakah boleh menyembuhkan
pada hari Sabat ?” Karena orang Farisi ini sangat memuliakan dan memelihara hari Sabat dan
tidak boleh bekerja pada hari Sabat. Maka jawab Yesus :” Jika seorang dari antara kamu
mempunyai seekor domba dan terjatuh ke dalam lubang pada hari Sabat, tidakkah kamu
mengeluarkannya ?” Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba itu ?’ Pada suatu
hari Sabat bertemulah Yesus dengan seorang buta sejak lahirnya di pintu gerbang Bait Allah
di Yerusalem. Maka heranlah murid-murid lalu bertanya kepada Yesus apa sebabnya ia
menderita demikian ? Lalu jawab Yesus : “Karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan
di dalam dia .” Lalu Yesus mengambil ludahnya dan tanah lalu mengoleskan pada mata si buta
itu dengan berkata : “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam !” Si buta itu pergi
membasuh dirinya lalu matanya pun terbuka atau melek. Tetapi orang Yahudi marah karena
Yesus menyembuhkannya pada hari Sabat. Orang itu dipanggil lalu kata mereka : “Katakanlah
kebenaran di hadapan Allah. Kami tahu bahwa orang itu berdosa.” Jawab orang itu : “Apakah
orang itu orang berdosa, aku tidak tahu, tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta,
dan sekarang dapat melihat.” Mereka pun memakinya dan mengusirnya keluar dari
persekutuan orang Yahudi. Setelah Yesus bertemu dengan orang itu bertanyalah ia :
“Percayakah engkau kepada Anak Manusia ?” Maka sahutnya : “Siapakah Dia, Tuhan ? Supaya
aku percaya kepadaNya ?” Jawab Yesus : “Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau,
Dialah itu !” Maka kata orang itu : “ Aku percaya, Tuhan !” sujudlah ia kepadaNya. Berkatalah
Yesus : “Aku datang ke dunia untuk menghakimi, supaya barang siapa yang tidak melihat dapat
melihat, dan barang siapa dapat melihat, menjadi buta”. (Yohanes 9)
4. Pengajaran Tuhan Yesus
Dalam Matius 5 – 7 adalah khusus pengajaran Tuhan Yesus kepada murid-murid atau orang
banyak. Ia mengajar berbagai hal tentang hidup orang percaya. Tujuan pengajaranNya adalah
supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh kebahagiaan.
Pada pengajaranNya itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan sehingga
segenap orang percaya itu beroleh kebahagiaan :
1.
Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Sorga.
2.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihiburkan
3.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
4.
Berbahagilah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan
5.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan
6.
Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah
7.
Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah
8.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Sorga
9.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan
segala yang jahat.
10. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di Sorga, sebab demikian juga telah
dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu. (Mat. 5 : 3 – 12)
Pada pengajaranNya itu Tuhan Yesus mengajar bagaimana cara berdoa yang benar, sebab doa
adalah komunikasi atau hubungan orang percaya dengan Tuhan.
Orang percaya harus berdoa setiap saat. Apabila kamu berdoa katakanlah demikian : “Bapa
kami yang disurga, dikuduskanlah namaMu. Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu
di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi
lepaskanlah kami daripada yang jahat, karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan
kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amen
Dalam mengajar Tuhan Yesus juga kerapkali mempergunakan perumpamaan – perumpamaan.
Perumpamaan adalah sebuah cerita yang diambil dari kehidupan sehari – hari dengan maksud
menerangkan perkara rohani.
Untuk pertama kita akan teringat kepada perumpamaan tentang anak yang hilang. Seorang
Bapa mempunyai 2 orang anak, yang sulung mengabdi kepada Bapanya dan karena itu ia
menjadi congkak, sedangkan yang bungsu meminta bagian warisannya lalu memboroskannya
di negeri orang asing, sehingga habislah kepunyaannya itu. Ketika ada kelaparan terpaksalah
ia menghambakan dirinya kepada seorang tuan selaku gembala babi. Ia sangat menderita
kelaparan sehingga tak segan ia memakan makanan babi-babi itu. Kemudian ia teringat kepada
rumah dan Bapanya. Menyesallah ia, lalu berangkat pulang. Setelah Bapanya mengenalinya
dari jauh, berlarilah ia mendapatkan anaknya. Kata anak itu : “Ayah, aku telah berdosa kepada
Allah dan kepada ayah, dan tidak layak lagi aku disebut anakmu”. Tetapi kata Bapanya kepada
hamba-hambanya : “ Bawalah jubah yang terbaik, kenakanlah kepadanya, kenakanlah cincin
pada jarinya dan sepatu pada kakinya dan sembelihlah anak lembu yang tambun, mari kita
makan dan bersukaria “! Sementara berpesta, datanglah anak yang sulung dan ia tidak mau
menghadiri pesta itu. Katanya kepada Bapanya : “Sekian tahun aku bekerja pada Bapa, belum
pernah Bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak Bapa yang memboroskan harta Bapa ini, Bapa sembelih anak
lembu tambun “! Maka sahut Bapanya : “ Anakku, segala sesuatu kepunyaanku adalah
kepunyaanmu dan patutlah kita bersukaria, karena adikmu telah mati dan hidup kembali, ia
hilang dan kini ditemukan kembali.”
Di dalam perumpamaan ini bapa adalah “ Tuhan Allah” dan anak yang hilang itu adalah
manusia yang tersesat dan hidup di dalam dosa. Ketika ia sadar sebagai orang yang berdosa
dan bersalah di hadapan Allah dan tergerak hatinya lalu kembali ke jalan yang benar atau
kepada Allah, Allah siap menyambut orang berdosa dan datang kembali kepada Allah. Dengan
perumpamaan ini Tuhan memperlihatkan kasih Allah kepada semua orang tersesat dan hidup
di dalam dosa (Lukas 15:1-10 ; 15 : 1 – 32).
Di dalam pengajaranNya yang lain Tuhan Yesus menekankan tentang sesama manusia.
Kesepuluh Hukum Taurat diringkaskan dalam kalimat : “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22 : 37-39). Bagi orang Farisi sesama itu ialah
sebangsanya saja yaitu orang Yahudi asli. Bangsa yang lain seperti Romawi dan Samaria
sangat mereka benci. Di dalam hidup sehari – hari sukar menentukan siapa orang Yahudi asli,
yaitu sesama manusia. Maka bertanyalah seorang ahli Taurat kepada kepada Yesus : ”Siapakah
sesama manusia ?” Maka dijawab Yesus dengan perumpamaan orang Samaria yang murah
hati.
Adalah seorang yang turun dari Yerusalem dan Yerikho, ia dirampok dan dianiaya dan
dibiarkan terbaring di jalan hampir mati. Maka lewatlah seorang Imam dan seorang Lewi
(orang Yahudi asli), tetapi mereka menghindar lewat dari jalan yang lain. Kemudian lewatlah
seorang Samaria dan menolong lalu merawat orang tersebut sampai sembuh. Maka
bertanyalah Yesus : “ Siapakah diantara ketiga orang ini menurut pendapatmu adalah sesama
manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu ?” Jawab ahli Taurat itu : “Orang yang
telah menunjukkan belas kasihan kepadanya !” Lalu kata Yesus kepadanya : “Pergilah dan
perbuatlah demikian !”
(Luk.10-25-37).
Pada pengajarannya yang lain Tuhan Yesus mengajarkan tentang TALENTA. Dikatakan ada
seorang tuan akan dinobatkan pada suatu negeri menjadi raja, lalu ia memanggil hambahambanya dan menyerahkan masing-masing talenta untuk dipergunakan dan
dikembangkan. Hamba pertama mendapat 5 talenta, hamba kedua 2 talenta dan hamba ketiga
mendapat 1 talenta. Ketika tuannya pulang dan akan melihat perkembangan dari semua talenta
yang dia serahkan kepada hamba-hambanya, hamba pertama mengembalikan 1 kali lipat,
hamba kedua juga demikian tetapi hamba yang ketiga justru menyimpannya di dalam tanah.
Lalu tuan itu memuji sikap dan perbuatan hamba pertama dan kedua itu tetapi hamba yang
ketiga ditolak dan dihukum ke dalam gelap sebab ia tidak menghargai waktu dan tanggung
jawab yang diberikan tuannya kepadanya. Perumpamaan ini adalah tentang dimana Allah telah
memberikan karunia – karunia kepada manusia tetapi ada yang melakukannya seperti hamba
pertama dan kedua, tetapi ada juga yang tidak melakukannya seperti hamba yang ketiga tadi.
Hamba pertama dan kedua adalah gambaran orang yang setia kepada Allah dan akan
mendapat kemuliaan, dan hamba yang ketiga tadi gambaran manusia yang tidak taat dan
pemberontak dan ketika nanti Allah datang pada akhir zaman seluruh manusia – manusia yang
tidak taat atau pemberontak akan dihukum oleh Allah.(Mat.25:14-30).
Kemudian pada pengajaranNya yang lain Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang
orang yang pergi beribadah ke Bait Allah. Dikatakan : Ada seorang Farisi dan seorang
Pemungut Cukai masuk ke Bait Allah untuk berdoa. Kata orang Farisi itu di dalam doanya :
“Ya, Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain,
bukan perampok, bukan lalim, bukan pezinah dan bukan seperti pemungut cukai itu. Dalam
seminggu dua kali aku berpuasa dan memberikan sepersepuluh dari penghasilanku !” Sedang
Pemungut Cukai berdiri dari jauh menengadah ke langit pun tidak berani. Ditepuknya dadanya
serta berkata : “Ya, Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini .“ Maka doa Pemungut Cukai itu
dibenarkan lalu ia pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan dan orang Farisi itu
tidak. Dalam perumpamaan ini dapat dilihat bahwa ada manusia yang berdosa seperti orang
Farisi dan ada pula seperti Pemungut Cukai (Luk.18: 9 – 14).
5.
Perjamuan Malam
Tuhan Yesus tahu bahwa hidupnya yang pahit akan berlaku dan ia akan menderita dan
sengsara. Dia sadar bahwa sengsara itu akan ditanggungnya dan hal itu telah dinubuatkan di
dalam Perjanjian Lama. Di dalam Yesaya 53 berkata tentang “Hamba Tuhan yang menderita”,
yang akan mati karena segala kesalahan manusia. Tuhan Yesus tahu bahwa hal itu mengenai
diriNya sendiri (Mat.16:21-23). Ketika Ia hendak pergi ke Yerusalem mengunjungi pesta Hari
Raya Paskah bersama dengan murid-muridNya dengan nyata Ia menubuatkan : “Anak Manusia
akan diserahkan kepada Imam-Imam dan Ahli Taurat dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman
“. (Mat. 20 : 17-18). Sebelum perayaan Paskah dimulai, Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem
dengan kemuliaan dan mengendarai seekor keledai betina. Terdengarlah sorak – sorai dan
nyanyian menyambut Dia sebagai Mesias : “Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan
!” (matius 21 : 1 – 11). Kemudian kembali lagi Dia ke Betania dan disana Dia disambut oleh
sahabat-sahabatNya dan kemudian Maria mengurapiNya dengan minyak wangi yang sangat
mahal. Tetapi murid-muridNya gusar atas pemborosan itu dan mengatakan : “Minyak itu dapat
dijual dengan harga mahal dan uangnya diberikan membantu orang miskin.” Maka kata Yesus
kepada mereka : ” Orang – orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu
bersama-sama dengan kamu.” Perempuan ini telah melakukan suatu perbuatan yang baik
padaKu. (Mat.26:6-13). Yudas adalah salah seorang murid Yesus yang telah mengadakan
perundingan dengan kepala – kepala Imam dan pemimpin-pemimpin pengawal Bait Allah
untuk menyerahkan Yesus kepada mereka dengan bermufakat memberikan sejumlah uang
kepadaNya. (Lukas. 22 : 1 – 6). Pada hari Kamis berangkatlah Yesus dengan murid – muridNya
ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Mereka masuk pada sebuah tempat untuk makan
Paskah, dan Yesus mengambil roti, diberkatiNya dan dipecah-pecahkanNya lalu diberikan
kepada murid – muridNya serta berkata : “ Inilah tubuhKu yang diserahkan bagi
kamu. Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Demikian juga Ia mengambil cawan lalu
berkata : “Cawan ini adalah Perjanjian Baru yang dimateraikan oleh darahKu. Perbuatlah ini
setiap kali kamu meminumnya menjadi peringatan akan aku !”(Mat. 26 : 26 – 29 ; I Kor. 11 :
24 – 25). Pada waktu itu Yesus menubuatkan bahwa seorang dari antara mereka akan
menyerahkan Dia dan Ia akan ditinggalkan oleh murid-muridNya pada malam itu juga. Maka
berkatalah Petrus : ” Biarpun mereka semua goncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali
tidak !” Sesungguhnya Aku berkata kepadamu : “Sebelum ayam berkokok, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali !” (Mat. 26:27-35). Sesudah perjamuan malam itu berdoalah Tuhan
Yesus selaku Imam Besar, supaya sekalian orang yang percaya akan Dia menjadi satu dalam
Dia
(Yoh.17). Setelah mereka menyanyikan puji-pujian pergilah Yesus bersama muridmuridNya ke Taman Getsemani untuk berdoa seperti biasanya.
6. Tuhan Yesus ditangkap dan diadili
Di Taman Getsemani Yesus sangat berdukacita dan berkatalah Ia kepada 3 orang muridNya :
“ Tinggallah disini dan berjaga-jagalah”! Pergilah Dia tidak berapa jauh dari murid-murid itu
seraya sujud berdoa kataNya : “Ya Bapa, kalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari
padaKu, tetapi janganlah kehendakKu melainkan kehendakMulah yang jadi “! Kemudian
datanglah pasukan serdadu dan hamba-hamba Imam Besar ke taman itu. Petrus menghunus
dan menyerang dengan pedangnya dan terpotonglah telinga Malkhus. Lalu kata Yesus :
“masukkanlah pedangmu itu pada sarungnya, sebab barang siapa mempergunakan pedang akan
binasa oleh pedang”. Lalu Yesus menempelkan kembali telinga yang terpotong
itu. Sementara itu datanglah Yudas dan memeluk Yesus serta mencium Yesus sambil berkata
: “ Salam Rabbi”. Lalu kata Yesus : “ Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan
ciuman ? “ Ketika Yesus sedang berkata-kata, datanglah sejumlah serdadu menangkap Dia.
Maka Yesus menyerahkan diriNya seperti dikatakan dalam Yesaya 53: 7 : “ Dia dianiaya, tetapi
Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutNya, seperti anak domba yang dibawa
ke pembantaian. Seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, Ia tidak membuka mulutNya.” Yesus dibawa kehadapan Imam besar, lalu ke
Kayafas dan kemudian ke Mahkamah agama. Saksi-saksi dusta berusaha mebunuh Dia tetapi
sia-sia. Kemudian bertanyalah Kayafas : “ Apakah Engkau Mesias, Anak Allah ?”. Jawab
Yesus : “ Engkau telah mengatakannya”. Maka kata Imam besar kepada Mahkamah :” Kamu
telah mendengar bahwa Ia menghujat Allah.Bagaimana pendapat kamu?”. Maka sahut mereka
itu :” Ia harus dihukum mati.” Dengan benci dan seram mereka mengolok dan menyiksa Dia.”
(Mat 26 : 57 – 68). Pada waktu itu Petrus berada dekat di situ dan ada seorang berkata
kepadanya :” Orang ini bersama-sama dengan Yesus orang Nazareth itu.” Tetapi disangkal
Petrus sampai 3 kali, katanya :” Aku tidak kenal orang itu.” Dan pada saat itu berkokoklah
ayam sampai tiga kali. Maka teringatlah Petrus akan perkataan Yesus, lalu ia pergi ke luar dan
menangis dengan sedih. (Mat 26 : 69 – 75). Setelah didengar Yudas, bahwa Yesus telah diadili
dan dijatuhi hukuman mati, maka suara hatinyapun menuduh dia, lalu dilemparkannya 30
keping perak itu di kaki kepala-kepala imam itu seraya berseru :”Aku telah berdosa karena
telah menyerahkan darah orang tidak bersalah !.”Maka berlarilah ia keluar, pergi menggantung
diri (Mat 27 : 1 – 10) .
Hukuman kepada Yesus harus sah lebih dahulu oleh pemerintah Romawi. Sebab itu Yesus
dibawa kehadapan Pontius Pilatus. Setelah Pilatus memeriksa Dia, tidak ada didapati kesalahan
apapun, karena itu disuruh membawa Yesus kehadapan Herodes, pemerintah di Galilea, sebab
Yesus berasal dari Galilea. Juga Herodes tidak mendapati kesalahan Yesus dan kembali
dikirimmya Yesus kepada Pilatus. Tetapi rakyat dan imam-imam berseru :” Jika engkau
membebaskan Dia berarti engkau bukan sahabat kaisar.” Dan Pilatus berusaha membebaskan
Yesus dengan cara pilihan. Pilatus menawarkan :”Mana lebih baik dibebaskan Yesus atau
Barnabas, seorang pembunuh ?”. Lalu orang banyak berseru :”Barnabas dibebaskan”. Lalu
Pilatus menyuruh mendera Yesus, supaya dengan begitu kemarahan orang Yahudi
berkurang. Kemudian Ia dimahkotai dengan duri. Dengan maksud membangkitkan belas
kasihan berkatalah Pilatus :”Lihatlah Anak manusia itu !”. Tetapi jawab orang Yahudi :
Enyahkan Dia ! Salibkan Dia!”. Maka Pilatus membasuh tangannya dihadapan orang Yahudi
serta berseru :”Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini.” Tetapi berserulah orang Yahudi
:”Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan anak-anak kami!. Akhirnya Yesus
diserahkan oleh Pilatus kepada orang Yahudi untuk disalibkan (Mat 27 :11-31; Yoh 19 :1737)
7. Yesus disalibkan
Tuhan Yesus dibawa oleh para serdadu ke Golgata yang disebut juga tempat tengkorak atau
Kalvari. Simon orang Kirene menggantikan Dia memikul salibNya. Dipintu gerbang kota
menangislah beberapa perempuan melihat sengsara Yesus, tetapi kata Yesus kepada mereka :
“Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu
sendiri dan anak-anakmu.” Tiba di Golgata pakaianNya ditanggalkan, Dia disalibkan lalu
berdoalah Dia untuk orang-orang yang menyalibkan Dia, katanya :” Ya Bapa, ampunilah
mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Di dekat salib itu para serdadu
membagi-bagikan pakaianNya dan mengundi jubahNya. Orang-orang yang lewat disitu
mengejek Yesus katanya : “ Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak bisa Dia
selamatkan. Ia Raja Israel ? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepadaNya
!” Di kanan – kiri Yesus disalibkan 2 orang penjahat dan seorang berkata kepada Yesus : “
Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Tuhan Yesus menghiburkan
dia dengan berkata : “ Sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di
dalam Firdaus.” Di kaki salib Yesus berdirilah beberapa sahabat Yesus, Maria ibuNya ada
diantaranya. Sebab itu berkatalah Yesus : “Ibu, inilah anakMu!” Lalu Ia berpaling kepada
Yohanes kataNya : “ Inilah ibumu !” Yohanes pun membawa Maria pulang kerumahnya dan
memeliharanya seperti ibunya sendiri. Pada tengah hari kegelapan meliputi seluruh daerah itu
sampai pukul tiga. Maka Yesus berseru : “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku ?” Sesaat sebelum mati mengeluhlah Dia :” “Aku haus !” Setelah diberi minum berserulah
dia dengan suara yang nyaring : “Sudah selesai .” PerkataanNya yang terakhir ialah : “ Ya
Bapa, kedalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu !” Ketika Kepala Pasukan melihat bagaimana
matinya Yesus, berkatalah ia : “ Sungguh orang ini adalah orang benar !” MayatNya dirempahrempahi dan dikuburkan oleh Yusuf dari Arimatea. Sebuah batu besar digulingkan untuk
menutup pintu kubur itu. Oleh Pilatus pintu kubur itu dimateraikan dan diberi pengawalan.
Setiap tahun orang Kristen memperingati kematian Tuhan Yesus yang disebut Jumat Agung.
8. Kebangkitan Tuhan Yesus
Pagi – pagi pada hari pertama dalam minggu itu pergilah beberapa murid perempuan ke kubur
untuk merempahi mayat Yesus. Ketika mereka berjalan bertanyalah mereka seorang dengan
yang lain : “Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur itu ?” Ketika
mereka tiba di kubur berkatalah seorang malaikat kepada mereka : “Mengapa kamu mencari
Dia yang hidup diantara orang mati ! Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit !” Maria Magdalena
yang pertama melihat Tuhan Yesus telah bangkit. Disangkanya Ia adalah penunggu taman.
Tetapi setelah Dia memanggil namanya :”Maria”, dikenalnya Dia lalu Maria Magdalena sujud
di kakiNya. Pada hari itu juga Yesus menyatakan diriNya kepada Petrus (Mat.28 ; Markus 16).
Pada petang hari berjalanlah dua orang murid Yesus dari Yerusalem ke Emaus. Dengan sedih
mereka bercakap-cakap tentang sengsara dan kematian Yesus. Maka datang seorang kepada
mereka yang tidak dikenal. Ia berkata : “Bukankah Mesias yang harus menderita untuk masuk
ke dalam kemuliaanNya ?” Maka diterangkanNyalah nubuat-nubuat Perjanjian Lama kepada
mereka itu. Setelah tiba di Emaus berkatalah mereka : “ Silahkan Tuan tinggal bersama dengan
kami karena hampir malam, mataharipun hampir terbenam.” Maka masuklah orang asing itu
ke dalam rumah. Setelah duduk makan diambilNya roti, dipecahkanNya untuk mereka. Maka
terbukalah mata kedua orang itu dan mereka pun mengenal Dia. Maka lenyaplah Dia dari
pandangan mereka (Luk.24 : 13- 35). Malam itu juga Yesus menyatakan diriNya kepada
kumpulan murid-murid di Yerusalem. Ketika Tomas mendengar hal itu, berkatalah ia : “ Kalau
aku tidak melihat dan memasukkan jariku dalam bekas paku pada tanganNya, maka aku tidak
akan percaya.” Seminggu kemudian Yesus menyatakan diriNya kepada murid-muridNya. Pada
waktu itu Tomas pun hadir bersama murid yang lain, maka berkatalah Yesus kepada Tomas :
“ Sebab telah kamu lihat Aku maka percayalah engkau ; berbahagialah setiap orang yang
percaya sekalipun mereka tidak melihat (Yoh.20 : 19 – 31). Kemudian Yesus menampakkan
diri di tepi Tasik Tiberias kepada beberapa murid yang tengah memukat ikan. Pagi-pagi benar
berserulah Ia kepada mereka itu untuk menebarkan jalanya ke sebelah kanan perahu, lalu
mereka mendapat ikan sebanyak 153 ekor ikan yang besar-besar. Ketika tiba di pantai bertanya
Yesus sampai tiga kali kepada mereka : “ Apakah engkau mengasihi Aku ?” Petrus menjawab
Yesus : “ Benar, Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau .” (Yoh. 21 : 15 – 19)
Demikianlah Yesus dari sejak kebangkitanNya dari antara orang mati, ada selama 40 hari Ia
bersama dengan murid-muridNya dalam rupa-rupa tanda ajaib. Akhir dari perjalananNya di
dunia ini Ia menghimpun murid-muridNya di bukit Zaitun. Perkataan terakhir ialah :
“KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan dibumi. Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28 : 19 – 20)
Setelah Yesus memberkati mereka terangkatlah Dia naik. Lalu sebuah awan menyelubungi Dia
dari pemandangan mereka itu. Sementara mereka menengadah ke langit kedengaranlah suara
malaikat : “ Hai orang – orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit ? Yesus yang
terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
yang kamu lihat Dia naik ke sorga (Kis.1 : 10 – 11).
9. Turunnya Roh Kudus.
Pada Hari Raya Pentakosta, 50 hari setelah Hari Raya Paskah (disebut hari ke – 50 atau 10 hari
setelah kenaikan ke sorga), berkumpullah orang – orang percaya di suatu tempat di Yerusalem.
Disana mereka menerima kuasa Roh Kudus yang pernah dijanjikan oleh Yesus kepada mereka
itu. Kuasa Roh Kudus itu datang dan nyata dalam 3 tanda : A. Terdengar suara seperti angin
ribut. B. Terlihat lidah-lidah seperti nyala api hinggap di atas kepala mereka. C. Mereka yang
berkumpul itu berkata-kata dalam bahasa asing memberitahukan perbuatan Allah yang luar
biasa. Ketika orang banyak yang melihat hal itu heranlah mereka seraya berkata :” Apakah
artinya semuanya ini ?” Lalu Petrus menerangkan bahwa kekuatan itu datang dari Kristus yang
telah mereka bunuh tetapi telah dibangkitkan oleh Allah. Maka perkataan Petrus ini meresap
dalam hidup mereka dan pada hari itu bertambahlah yang percaya kepada Tuhan sebanyak
3.000 orang (Kis. 2: 1-40).
10. Berdirinya jemaat pertama
Setelah hari Pentakosta (turunnya Roh Kudus) berdirilah jemaat mula-mula (kumpulan orang
– orang percaya). Mereka hidup saling memperhatikan dalam kasih, segala milik mereka
adalah kepunyaan bersama, sehingga tidak ada yang berkekurangan. Dan setiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kis. 2). Pada suatu hari pergilah
Petrus dan Yohanes ke Bait Suci. Di depan pintu gerbang itu duduklah seorang peminta-minta
yang lumpuh sejak lahirnya. Kata Petrus kepadanya : “ Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi
apa yang ada padaku kuberikan kepadamu. Demi nama Yesus Kristus orang Nazareth itu
berjalanlah !” Orang itu pun sembuhlah serta memuji nama Allah dan mengikut Petrus dan
Yohanes (Kis. 3:1–10). Ada beberapa kali Petrus dan Yohanes dipenjarakan oleh Pemerintah
dan Mahkamah Agama. Mereka dilarang berkata-kata tentang Kristus. Tetapi jawab mereka :
“ Tidak dapat kami tidak berkata-kata tentang hal itu dan kita harus lebih taat kepada Allah
daripada kepada manusia (Kis.4:1–22). Maka Gamaliel Ahli Taurat yang dihormati melindungi
mereka, katanya :” Biarkanlah orang ini, karena kalau maksud atau pekerjaan ini daripada
Allah, niscaya tak dapat kamu membinasakannya.” Murid-murid itu bersukacita karena mereka
dibebaskan dan layak mendapat menanggung sengsara kerena nama Kristus. Maka berdoalah
mereka memohon keberanian untuk menyaksikan dan memberitakan FirmanNya dengan
tanda- tanda ajaib (Kis.5:17-42).
11. Berdiri dan berkembangnya gereja
Pemberitaan Firman Tuhan bukan hanya kepada orang Yahudi tetapi juga kepada orang kafir.
Suatu ketika Filipus mendengar suatu suara Tuhan berkata kepadanya : “ Bangunlah dan
berangkatlah ke sebelah selatan menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Maka
pergilah ia dan bertemu dengan seorang Sida-sida (Pembesar dan Kepala Pembendaharaan ratu
negeri Ethiopia). Dia duduk di atas keretanya dan membaca Yesaya 53 yang berbunyi : “Seperti
seekor domba yang kelu di depan orang menggunting bulunya demikian Ia tidak membuka
mulutNya.” Maka Filipus menerangkan tentang Kristus berdasarkan nats tadi, yaitu sengsara
dan kematianNya. Tergeraklah hati Sida-sida itu ; ia percaya akan Kristus lalu minta
dibaptiskan. Maka jadilah ia orang Kristen pertama di antara orang kafir (Kis. 8: 26-40). Suatu
hari ketika Petrus menumpang di rumah Simon tukang samak kulit di Yope, ketika ia berdoa
dan mendapat suatu penglihatan. Dia melihat sesuatu seperti kain putih yang besar yang turun
dari langit berisi rupa-rupa binatang haram dan halal bercampur baur. Maka terdengarlah suara
yang berkata :”Bangunlah hai Petrus, sembelihlah dan makanlah !” Maka jawab Petrus :” Tidak
Tuhan, sebab aku tidak pernah memakan sesuatu yang haram.” Maka dikatakanNyalah kepada
Petrus :” Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau katakan haram.” Pada saat
itu Petrus mengetuk pintu rumah tumpangan. Berdirilah seorang serdadu serta beberapa orang
lain menanyakan Petrus, bahwa mereka datang dari Kaisaria di suruh oleh Kornelius kepada
pasukan Romawi. Mereka menceritakan bahwa seorang Malaikat telah kelihatan kepada
Kornelius, yang menyuruhnya memanggil Petrus di Yope dalam rumah Simon tukang samak
kulit. Petrus itu akan membawa kabar baik demi nama Allah. Mendengar hal ini teringatlah
Petrus akan penglihatannya, karena itu berangkatlah ia lalu pergi memberitakan Injil kepada
seisi rumah Kornelius, maka seisi rumah pun percaya kepada Tuhan. (Kis.10 )
12. Penganiayaan terhadap orang percaya
Tidak lama sesudah berdirinya jemaat Kristen timbullah penganiayaan, baik dari pemerintah
Romawi maupun dari orang-orang Yahudi. Yakobus saudara Yohanes telah dipancing
kepalanya oleh Raja Herodes Agripa I. Setelah nyata kepadanya bahwa hal ini menyenangkan
hati orang Yahudi, maka ditangkapnya juga Petrus, tetapi jemaat tekun berdoa untuk Petrus.
Maka Petrus dilepaskan seorang malaikat Tuhan pada waktu malam ; setelah diluar penjara
barulah ia sadar akan tanda ajaib yang terjadi itu, lalu pergilah ia ke rumah Yohanes Markus ;
mereka semua heran melihat dia (Kis. 12). Orang pertama mati mertir adalah Stefanus (Kata
martir dari marturia ; artinya mati karena bersaksi tentang Kristus). Stefanus adalah seorang
dari 7 pelayan yang diangkat untuk melayani orang-orang miskin. (Band. Kis.6:1–7). Karena
khotbahnya tentang Yesus maka orang Yahudi sangat marah, sebab tidak seorang dari mereka
dapat menandingi kepandaiannya. Ia dibawa menghadap Mahkamah Agama. Disana ia
bersaksi dengan berani mengatakan bahwa bangsa Yahudi telah melawan kehendak Allah,
katanya :” Kamu telah menentang Roh Kudus ; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga
kamu. Mereka itu telah membunuh nabi-nabi yang menubuatkan kedatangan Kristus, maka
kamu sendiri pembunuh Mesias itu.” Mendengar hal itu geramlah hati mereka, Stefanus ditolak
keluar dan dilempari dengan batu sampai mati. Sebelum Stefanus mati, dia berdoa kepada
Tuhan : “ Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka !” (Kis. 7 : 60)
Pertanyaan !
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Siapakah pusat pemberitaan dalam Perjanjian Baru ?
Apakah yang diberitakan Malaikat kepada Maria sebelum Ia dilahirkan ?
Apakah yang diumumkan oleh Kaisar Agustus pada waktu itu ?
Apakah yang diberitakan Malaikat kepada para gembala ?
Kemanakah Yusuf dan Maria membawa Yesus setelah berusia 8 hari ?
Siapakah nama orang tua yang menantikan Dia di sana, dan bagaimanakah perasaannya
setelah bertemu dengan Yesus ?
7.
Siapakah yang datang mencari bayi “Yesus”atas petunjuk bintang di langit ?
8.
Apakah yang diperintahkan Raja Herodes untuk membunuh bayi itu ?
9.
Pemerintah manakah yang menguasai Bangsa Yahudi pada zaman Yesus ?
10. Siapakah yang diperintahkan pemerintahan tersebut untuk menagih pajak ?
11. Dari golongan manakah asalnya orang Saduki ?
12. Siapakah pengkhotbah yang terkenal untuk mempersiapkan jalan kedatangan Yesus Kristus ?
13. Siapakah nama ayah dan ibunya ?
14. Apa yang terjadi kepada Zakharia atas ketidak percayaannya pada perkataan Malaikat ?
15. Ceritakanlah akhir dari hidup pengkhotbah terkenal tersebut ?
16. Apakah yang pertama diberitakan Tuhan Yesus ketika Ia memulai pekerjaanNya di dunia ini
?
17. Apakah tujuan Tuhan Yesus melakukan mujizat ?
18. Dengan siapakah Tuhan Yesus bertemu pada hari Sabat di depan pintu gerbang Bait Allah ?
19. Apakah yang ditanyakan para murid kepadaNya tentang orang itu ?
20. Berapa orangkah murid Tuhan Yesus ? Sebutkan namanya !
21. Siapakah nama ketiga murid yang terkenal ?
22. Dalam Lukas 15 : 11 – 31 adalah tentang perumpamaan anak yang hilang. Sebutkanlah siapa
yang dimaksud dengan “anak yang hilang tersebut ?”
23. Apakah yang menyadarkannya, sehingga kembali kepada bapanya ?
24. Apakah yang dilakukan bapanya setelah melihat anaknya kembali ?
25. Apakah yang dikatakan anak itu kepada bapanya sebagai ungkapan rasa penyesalannya ?
26. Bacalah Yesaya 53, siapakah yang dimaksud “hamba Tuhan”yang menderita ?
27. Apakah nubuat Tuhan Yesus ketika hendak pergi ke Yerusalem merayakan hari Raya Paskah
?
28. Siapakah yang mengurapi Yesus di Batenia dengan minyak wangi yang mahal ?
29. Apakah alat yang dipergunakan Tuhan Yesus untuk perjamuan malam ?
30. Apakah arti Perjamuan Kudus bagi kita sekarang ini ?
Download