Uploaded by User121325

MAKALAH GEOMETRI 2D SIMETRI LIPAT

advertisement
MAKALAH GEOMETRI 2D (SIMETRI LIPAT)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Matematika Lanjut di
SD
Dosen Pengampu:
Trimurtini, S. Pd., M. Pd.
Siti Maryatul Kiptiyah, S.Si, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
1.
Salisa Arina Haqi
[1401419117]
2.
Putri Wulan Agustina [1401419214]
ROMBEL J
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Geometri 2D”. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pembelajaran Matematika Lanjut di SD di Universitas Negeri
Semarang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Trimurtini, S. Pd., M. Pd.
Dan Ibu Siti Maryatul Kiptiyah, S.Si, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen mata kuliah
Pembelajaran Matematika Lanjut di SD atas bimbingannya, sehingga kami dapat
memahami materi tersebut. Kami juga berterimakasih kepada teman-teman yang
membantu menyusun dan memberikan referensi.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, 15 Maret 2021
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................. 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
A.
Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
C.
Tujuan .................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
A.
Pengertian Simetri Lipat ...................................................................................... 6
B.
Sifat-Sifat Bangun Datar dan Simetri Lipatnya ................................................ 7
C.
Kompetensi Dasar dan Level Kelas Simetri Lipat ........................................... 13
D.
Media yang digunakan pada Pembelajaran Simetri Lipat ............................. 14
E.
Soal Higher Olrder Thinking Skills (HOTS) Simetri Lipat ............................ 16
BAB III ............................................................................................................................. 19
PENUTUP ........................................................................................................................ 19
Kesimpulan .................................................................................................................. 19
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika termasuk materi pelajaran yang penting dan tidak dapat
ditinggalkan baik pada jenjang sekolah dasar, sekolah menengah, hingga
perguruan tinggi. Dalam mempelajari matematika siswa harus mengenal dan
memahami objek-objek matematika. Menurut Ruseffendi (2006), objek yang
terkait langsung dengan aktifitas belajar matematika meliputi fakta, keterampilan,
konsep, dan aturan/prinsip. Keempat objek langsung ini dapat dibedakan antara
satu dengan lainnya secara jelas karena masing-masing objek langsung tersebut
dapat didefinisi secara jelas. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa di dalam
belajar matematika tidak hanya konsep dan prinsip yang dibutuhkan, tetapi juga
skill (keterampilan).
Keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah pemecahan masalah.
Berdasarkan pendapat Bailey (1989: 16), pemecahan masalah adalah kombinasi
dari gagasan yang cemerlang untuk membentuk kombinasi-kombinasi gagasan
yang baru. Secara umum untuk memecahkan masalah matematika, siswa bisa
menggunakan beberapa
strategi-strategi khusus. Untuk beberapa kasus
tertentumemerlukan keterampilan khusus untuk pelaksanaan rencana dalam
pemecahan masalah. Seperti pada permasalahan geometri, keterampilan geometri
siswa dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan rencana dalam pemecahan
masalah. Keterampilan geometri yang dimaksud adalah keterampilan siswa dalam
belajar geometri yang menurut Hoffer (1981) terdiri dari 5 keterampilan, yaitu: (1)
keterampilan visual (visual skill), (2) keterampilan verbal (descriptive skill), (3)
keterampilan menggambar (drawing skill), (4) keterampilan logika (logical skill),
dan (5) keterampilan terapan (applied skill). Dalam menyelesaikan permasalahan
siswa dituntut untuk memiliki keterampilan-keterampilan geometri tersebut.
4
Geometri merupakan salah satu bidang kajian dalam materi matematika
sekolah, Menurut National Council of Teachers of Mathematics (NTCM) (dalam
Siregih Sehatta, 2002: 9) menyatakan bahwa secara umum kemampuan geometri
yang harus dimiliki siswa adalah: 1) Mampu menganalisis karakter dan sifat dari
bentuk geometri baik 2D dan 3D; dan mampu membangun argumen-argumen
matematika mengenai hubungan geometri dengan yang lainnya; 2) Mampu
menentukan kedudukan suatu titik dengan lebih spesifik dan gambaran hubungan
spasial dengan sistem yang lain; 3) Aplikasi transformasi dan menggunakannya
secara simetris untuk menganalisis situasi matematika; 4) Menggunakan
visualisasi, penalaran spasial, dan model geometri untuk memecahkan
permasalahan. Untuk itu tujuan pembelajaran geometri secara umum adalah agar
siswa memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan (keterampilan)
matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi secara
matematitis, dan dapat bernalar secara matematis. (Nur‟aini Muhassanah, 2014)
Bangun dua demensi atau bangun datar, hanya memiliki panjang dan lebar,
yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Jenis bangun datar bermacammacam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium,
layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran. Pada setiap bangun datar terdapat
sifat ataupun ciri yang menjadi ciri khas dari bangun datar tersebut. Diantara sifatsifat tersebut ada yang dinakaman dengan simetri. Pada bangun datar terdpat dua
jenis simetri yaitu simetri putar dan simetri lipat.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari simetri lipat?
2.
Apa saja sifat-sifat simetri lipat?
3.
Diajarkan di level kelas berapa pada KD apa simetri lipat?
4.
Media/alat peraga apa yang digunakan pada pembelajaran simetri lipat?
5.
Bagaimana contoh soal HOTS simetri lipat?
C. Tujuan
1.
Mampu menjelaskan pengertian dari simetri lipat.
5
2.
Mampu menyebutkan sifat-sifat simetri lipat.
3.
Mampu menjelaskan KD dan level kelas simetri lipat.
4.
Mengetahui media/alat peraga yang digunakan pada pembelajaran simetri
lipat.
5.
Mengetahui contoh soal HOTS simetri lipat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Simetri Lipat
Simetri lipat adalah jumlah lipatan yang membuat suatu bangun datar menjadi
dua bagian yang sama besar. Garis yang dapat membagi sebuah bangun datar
menjadi dua dan kongruen disebut sebagai sumbu simetri. Tidak setiap bangun
datar memiliki garis yang dinamakan sebagai sumbu simetri. Ada beberapa
bangun datar yang tidak memiliki sumbu simetri sama sekali. Jika Anda melipat
sebuah gambar sehingga gambar itu mempunyai dua bagian yang persis sama,
maka gambar tersebut mempunyai semetri lipat dan garis lipatannya disebut garis
simetri.
Cara menentukan simetri lipat pada sebuah bangun datar adalah dengan cara
melipat bangun tersebut sehingga terbentuk dua bagian bangun datar yang sama
besar. Apabila sebuah bangun datar ketika dilipat tidak dapat membentuk dua
bagian sama besar maka bangun tersebut dikatakan tidak memiliki simetri lipat.
Untuk mencari simetri lipat dari suatu bangun datar dapat dilakukan dengan
membuat percobaan dengan membuat potongan kertas yang ukurannya mirip
dengan yang akan diuji coba. Lipat-lipat kertas tersebut untuk menjadi dua bagian
sama besar. Jika suatu bangun dilipat menjadi dua, sehingga lipatan yang satu
6
dapat menutup bagian yang lain dengan tepat, maka dikatakan bangun tersebut
memiliki simetri lipat.
Bangun datar yang memiliki simetri lipat antara lain persegi, persegi panjang,
segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku sama kaki, trapesium
sama kaki, belah ketupat, layang-layang, elips/oval, segilima beraturan, segienam
beraturan, segitujuh beraturan, segidelapan beraturan, dan lingkaran. Sedangkan
bangun yang tidak memiliki simetri lipat adalah jajar genjang, segitiga sembarang,
dan trapesium sembarang.
(https://www.mikirbae.com/2016/05/simetri-lipat-pada-bangun-datar.html)
B. Sifat-Sifat Bangun Datar dan Simetri Lipatnya
1.
Simeti lipat pada Persegi atau Bujur Sangkar
Persegi adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah
rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya
adalah sudut siku-siku. Bangun ini dahulu disebut sebagai bujur sangkar.
Simetri lipat pada bujur sangkar. Bujur sangkar mempunyai 4 simetri lipat
 simetri lipat pertama, A bertemu dengan D dan B bertemu dengan C :
7
 simetri lipat kedua, A bertemu dengan B dan C bertemu dengan D :
 simetri lipat ketiga, A bertemu dengan C , BD adalah sumbu simetri
yang membagi bangunan menjadi dua bagian yang sama besar
 simetri lipat keempat, B bertemu dengan D AC adalah sumbu simetri
yang membagi bangunan menjadi dua bagian yang sama besar
8
2.
Simetri lipat pada persegi panjang,
Persegi panjang (inggris rectangle) adalah bangun datar dua dimensi yang
dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan
sejajar dengan pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang
kesemuanya adalah sudut siku-siku. Persegi panjang mempunyai 2 simetri
lipat
 simetri lipat pertama, A betemu dengan D dan B bertemu dengan C
 simetri lipat kedua, A bertemu dengan B dan D bertemu dengan C
9
3.
Simetri lipat pada segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi (bahasa Inggris: equilateral triangle) adalah segitiga
yang ketiga sisinya sama panjang. Sebagai akibatnya semua sudutnya juga
sama besar, yaitu 60 derjat. Segitiga sama sisi mempunyai 3 simetri lipat
yaitu :
 simetri lipat pertama, C sebagai sumbu simetri maka A bertemu dengan B
 simetri lipat kedua, A sebagai sumbu simetri maka B bertemu dengan C
 simetri lipat ketiga, B sebagai sumbu simetri maka A bertemu dengan C
4.
Simetri lipat pada Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki merupakan trapesium yang mempunyai dua buah
sisi yang sama panjangnya, sisi tersebut biasa di sebut dengan kaki.
10
Trapesium sama kaki mempunyai 1 simetri lipat yaitu: A bertemu dengan B
dan D bertemu dengan C.
5.
Simetri lipat pada Jajaran Genjang
Simetri lipat pada jajaran genjang adalah 0
6.
Simetri lipat pada Belah ketupat
Belah ketupat (inggris rhombus) adalah bangun datar dua dimensi yang
dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjang, dan memiliki dua pasang
sudut bukan siku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut di
hadapannya. Simetri lipat pada Belah Ketupat: Belah ketupat mempunyai 2
simetri lipat:
11
Simetri lipat mempunyai 2 simetri lipat:

simetri lipat pertama, B bertemu dengan D dengan AC sebagai sumbu
simetri

simetri lipat kedua, A bertemu dengan C dengan BD sebagai sumbu
simetri
7. Simetri lipat pada Lingkaran
Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang membentuk lengkungan tertutup,
dimana titik-titik pada lengkungan tersebut berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu. Titik tertentu yang dimaksud disebut titik pusat. Lingkaran mempunyai
simetri lipat yang jumlahnya tak terhingga, karena lingkaran bisa dibagi dua
dengan jumlah tak terhingga dengan banyak. Berikut ini hanya contoh beberapa
simetri lipat pada bangun lingkaran.
(http://www.gurukita.com/2013/06/simetri-lipat-dan-simetri-putar.html)
12
C. Kompetensi Dasar dan Level Kelas Simetri Lipat
Simetri lipat mulai diajarkan pada jenjang pendidikan dasar kelas tiga,
semester pertama.
Pada pembelajaran tematik, simetri lipat masuk kedalam
pembelajaran tema empat “Kewajiban dan Hakku” Sub tema dua “Kewajiban dan
Hakku di Sekolah”. Berikut inimerupakan Kompetensi Dasar (KD) simetri lipat
sesuai dengan kurikulum 2013,
No
KOMPETENSI DASAR (KD)
INDIKATOR
1.
3.3.Menjelaskan simetri lipat dan
3.3.1 Mengamati simetri lipat dan
simetri putar pada bangun
simetri putar pada bangun
datar
datar
menggunakan
benda
konkret
menggunakan
benda
konkret(C1)
3.3.2 Menjelaskan simetri lipat dan
simetri putar pada bangun
datar
menggunakan
benda
konkret. (C2)
3.3.3 Menentukan simetri lipat dan
simetri putar pada bangun
datar
menggunakan
benda
konkret.(C3)
2.
4.3 Mengidentifikasi simetri lipat
4.3.1 Mengidentifikasi simetri lipat
dan simetri putar pada bangun
dan simetri putar pada bangun
datar
datar menggunakan benda
menggunakan
benda
konkret
konkret(P1)
4.3.2 Mempraktekkan simetri lipat
dan simetri putar padabangun
datar menggunakan benda
konkret(P4)
(https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/154503-1600530980.pdf)
13
D. Media yang digunakan pada Pembelajaran Simetri Lipat
Pembelajaran matematika yang diajarkan dengan model pembelajaran
konvensional kurang menarik minat dan perhatian siswa, sehingga sebagian besar
siswa menganggap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit. Akibat
kurangnya minat dan perhatian siswa pada pembelajaran matematika, membuat
prestasi belajar siswa kurang memuaskan. (Lestari). Oleh karena itu seorang guru
harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum memasuki kelas. Menurut
Hamalik, “dalam persiapan itu sudah terkandung tentang: tujuan mengajar, pokok
yang diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi
yang akan digunakan”.6 Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam upaya
meningkatkan mutu pengajaran di sekolah sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
Salah satu diantara cara tersebut adalah mengajar dengan menggunakan
media/alat peraga. Mengingat manfaat media/alat peraga ini begitu penting, maka
perlu menjadi pemikiran bagi setiap guru di sekolah. Selain merencanakan dan
mengusahakan
adanya
media/alat
peraga,
guru
juga
harus
memahami
penggunaannya. Guru harus dapat mengembangkan kreasi dan keterampilannya
untuk membuat sendiri alat bantu pengajaran yang dibutuhkan yang sesuai dengan
kondisi sekolah dan lingkungan peserta didik.
Untuk media/alat yang digunakan pada materi pembelajaran simetri lipat,
biasanya guru hanya membutuhkan kertas lipat sebagai sarana untuk menunjukan
simetri lipat pada bangun datar. Kertas Lipat berasal dari Bahasa Jepang yaitu
origami yang bermakna „ori‟ berarti lipat dan „gami‟ berarti kertas. Jadi, origami
bermakna melipat kertas. Seni melipat ini pertama kali diperkenalkan di abad
pertama zaman Tiongkok kuno tahun 105 Masehi oleh Ts‟ai Lun. Kemudian,
mulai berkembang dengan pesat di Jepang dan menjadi kebudayaan. Bahkan,
setiap aspek kehidupan orang Jepang selalu mengaitkan origami. Kini, seni
origami sudah sangat populer di seluruh penjuru dunia.
14
Di Indonesia, siswa sudah akrab dengan origami sejak usia play group. Bagi
mereka, ber-origami adalah bermain dengan kertas. Origami memiliki peran
penting sebagai media komunikasi yang menyenangkan antara guru, siswa, juga
orangtua. Jika dilatih secara konsisten dan diaplikasikan dengan metode yang
tepat, maka bisa meningkatkan daya konsentrasi siswa. Jenis lipatan origami
tradisional biasanya berdasarkan teori matematis, bukan asal lipat. Selain itu,
salah satu hal yang menjadi faktor keindahan pada model origami adalah proporsi
bentuknya. Setiap lipatan harus proposional. Dengan demikian, aktivitas origami
dapat membimbing siswa untuk megenal konsep perbandingan bentuk dan juga
berpikir matematis.
Adapun beberapa kelebihan kertas lipat untuk digunakan dalam pembelajaran
diantaranya: (1)Kelebihan media kertas lipat; (2) Dapat meningkatkan kreatifitas
dalam membuat alat ini; (3) Siswa menjadi lebih aktif dalam memperoleh
pembelajaran yang bermakna dari media kertas lipat; (4) Belajar beraktivitas dan
meningkatkan kemampuan berfikir; (5) Berfikir matematis; (6) Dapat melatih
komunikasi siswa dalam kelompok. (7) Menimbulkan motivasi, dan menimbulkan
keceriaan serta menarik perhatian siswa saat mempraktikkan kertas lipat yang
berwarna (Yuniarsih, 2006) dalam (1 Nailun Najiyyah, 2019). Berikut ini adalah
cara membuat media pembeljaran simetri lipat menggunakan kertas origami,
Alat Dan Bahan :
-
Kertas Lipat
-
Gunting
Cara Pembuatan :.
-
Buatlah berbagai bentuk bangun datar seperti; persegi, persegi panjang,
trapezium, belah ketupat, lingkaran, segitiga, dll.
Cara Penggunaan :
Jika suatu bangun datar dilipat dan sisi lipatannya saling berimpit dengan
tepat, maka bangun tersebut mempunyai simetri lipat. Dan apabila garis lipatan
15
atau bekas lipatan tersebut dinamakan sumbu simetri. Sebagai contoh bangun
datar persegi, ia mempunyai 4 sumbu simetri.
Kelebihan Dari Media :

Peserta didik dapat memahami dan mengetahui tentang simetri lipat.

Media tersebut mempunyai warna yang menaik bagi peserta didik.

Cara pembuatan media sangat mudah.

Media praktis dan bisa dibawa kemana saja.
Kekurangan Dari Media :
Mudah rusak apabila tidak ditaruh di tempat yang aman.
E. Soal Higher Olrder Thinking Skills (HOTS) Simetri Lipat
Higher Order Thinking Skills atau kemampuan berpikir tingkat tinggi
merupakan kemampuan peserta didik dalam mengolah pengetahuan atau ide-ide
dengan cara tertentu agar mendapatkan implikasi dan pengetahuan baru (Gunawan
:2012). Sedangkan menurut (Saputra, 2016:91) Higher Order Thinking Skills
merupakan kemampuan proses berfikir peserta didik lebih tinggi dalam level
kognitif yang dikembangkan dengan berbagai konsep dan metode kognitif serta
taksonomi pembelajaran seperti taksonomi bloom, problem solving, dan
taksonomi pembelajaran, pengajaran dan penilaian.
Pengertian diatas dimaksudkan bahwa berpikir merupakan tingkat teratas dari
taksonomi kognitif Bloom, agar siswa mampu menerapkan keterampilan serta
pengetahuan yang mereka miliki untuk dikembangkan menjadi sesuatu yang baru.
Sedangkan menurut Kemendikbud (2017: 3) menyatakan bahwa soal HOTS
adalah suatu instrumen pengukuran yang digunakan dalam mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekedar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate), atau menunjuk tanpa melakukan
pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur
16
kemampuan: 1) mentransfer dari konsep satu ke konsep lain, 2) memproses dan
menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda, 4)
menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, 5)
menelaah ide dan
infomasi secara kritis. (http://eprints.umm.ac.id/67744/3/BAB%20II.pdf)
Contoh soal HOTS materi simetri lipat
1. Perhatikan gambar berikut!
Sumbu simetri dan jumlah simetri lipat pada bangun di atas adalah...
a.
Garis K dan 1 simetri lipat
b.
Garis M dan 1 simetri lipat
c.
Garis M dan 2 simetri lipat
d.
Garis L dan 2 simetri lipat
Jawab:
Bangun diatas jika dilipat dan menutup sempurna kita harus melipat pada
lipatan garis M (sumbu simetri) Hanya bisa dilipat 1 kali saja, maka
simetri lipatnya hanya 1.
2. Perhatikan bangun datar berikut!
17
Sumbu simetri lipat pada gambar di atas ditunjukkan oleh garis nomor...
a.
1 dan 2
b.
1 dan 3
c.
2 dan 3
d.
2 dan 4
Jawab:
Gambar di atas jika dilipat, akan menutup sempurna pada garis 1 dan 3
(https://www.ajarhitung.com/2020/10/contoh-soal-dan-pembahasansimetri-dan.html)
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Simetri lipat termasuk kedalam materi geometri dua dinemsi. Simetri
lipat adalah jumlah lipatan yang membuat suatu bangun datar menjadi dua
bagian yang sama besar. Tidak semua bangun datar memiliki simetri lipat.
Cara menentukan simetri lipat pada sebuah bangun datar adalah dengan cara
melipat bangun tersebut sehingga terbentuk dua bagian bangun datar yang
sama besar.
Materi pembelajaran ini diajarkan mulai pada jenjang
pendidikan dasar kelas tiga semester pertama.
Media/alat
yang
digunakan
dalam
meudahkan
siswa
dalam
memperlajar materi simetri lipat yaitu dengan menggunakan kertas lipat
atau kertas origami. Penilaian pemahaman siswa terhdap materi simetri
lipatt dapat dengan memberikan soal bertaraf Higher Order Thinking Skills
(HOTS). Dengan penilaian tersebut guru dapat menilai sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi simetri lipat.
19
Daftar Pustaka
1 Nailun Najiyyah, 2. N. (2019). MEDIA KERTAS LIPAT SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN HASILBELAJAR MATEMATIKA MATERI
PECAHAN SEDERHANA PADA KELAS IV DI MI MURNI SUNAN
DRAJAT LAMONGAN. At-Thullab: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, 82.
http://eprints.umm.ac.id/67744/3/BAB%20II.pdf. (t.thn.). diakes pada 16 Maret
2021 pukul 14.00 WIB
(t.thn.). http://www.gurukita.com/2013/06/simetri-lipat-dan-simetri-putar.html.
diakese pada 16 Maret 2021 pukul 14.45 WIB
(t.thn.). https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/154503-1600530980.pdf. diakses
pada 16 Maret 2021 pukul 16.00 WIB
https://www.ajarhitung.com/2020/10/contoh-soal-dan-pembahasan-simetridan.html. (t.thn.). diakses pada 16 Maret 2021 pukul 19.30 WIB
(t.thn.). https://www.mikirbae.com/2016/05/simetri-lipat-pada-bangun-datar.html.
diakses pada 16 Maret 2021 pukul 21.00 WIB
Lestari, D. (t.thn.). Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil
BelajarSiswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN
02Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara. Jurnal Kreatif Tadulako
Online Vol. 3 No. 2, 130.
Nur‟aini Muhassanah, I. S. (2014). ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI
SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI
BERDASARKANTINGKAT BERPIKIR VAN HIELE. Jurnal Elektronik
Pembelajaran Matematika, 55-56.
20
Download