RISET IKLAN

advertisement
Promosi dan Periklanan-1
RISET PERIKLANAN
INDIVIDU,baik perorangan maupun dalam kelompok,pada dasarnya tidak pernah berhenti
melakukan aktivitas.Kegiatan ini dalam skala sekecil apapun kemudian menghasilkan
suatu produk,bisa berupa ide,barang,,atau jasa.Dengan kata lain,ada produk yang konkret
dan ada pula yang abstrak.Kalau produk tersebut berupa ide,yang tertuang secara eksplisit
dan ada pula yang implicit.
Mengacu pada kodrat manusia yang eksistensi dirinya ingin selalu diakui,maka
setiap produk yang ia hasilkan juga diharapkan bisa diterima atau diakui oleh orang
lain.Bahkan,ada tipe individu yang berharap lebih dari sekedar diakui.Tidak jarang
individu mengharapkan imbalan tertentu atas produk yang ia hasilkan,yaitu imbalan yang
bukan lagi bersifat social tetapi ekonomi.
Mengapa kedua jenis imbalan ini menjadi tolak ukur? Dalam menghasilkan suatu
produk,individu melibatkan atau mengorbankan sebagian (besar) dari yang dia
miliki,seperti waktu ,biaya, dan pemikirannya.Sejauh pengorbanan yang bersifat materi
tidak terlalu berarti,maka imbalan yang diharapkan mungkin cukup sebatas imbalan social
seperti pujian dan kritikan.Namun,bila pengorbanannya meliputi sejumlah materi yang
dirasakan bernilai,maka selain imbalan social,imbalan ekonomi juga dinantikan.
Kalau ditelusuri lebih jauh,harapan akan kedua jenis imbalan ini selalu menjadi
ukuran atau orientasi,karena biasanya individu yang telah menghasilkan suatu produk tidak
akan berhenti saat produk telah ia hasilkan.dia akan terus berproduksi,secara kualitas
semakin meningkat.
Untuk mencapai pengakuan eksistensial atau pemberian kedua jenis imbalan
tersebut,tentu saja produk yang dihasilkan memerlukan unsure pendukung lainnya,yaiyu
komunikasi.Pada taraf yang paling sederhana,komunikasi difungsikan sebagai proses
penyampaian pesan bahwa ada sebuah produk yang dihasilkan oleh seorang individu.Taraf
komunikasi yang lebih tinggi berusaha memengaruhi orang lain agar produk tadi bisa
diterima,diakui,dan kalau perlu,dibayar dengan imbalan tertentu.untuk mencapai tujuan
yang terakhir ini,bahwa yang diperlukan bukan hanya komunikasi informative melainkan
juga komunikasi persuasif.perkembangan kodrat dari harapan akan pengakuan diri menjadi
harapan akan imbalan social dan ekonomi,dari komunikasi informative menjadi
Bacaan Kuliah
Page 1
Promosi dan Periklanan-1
komunikasi persuasif,juga diikuti perkembangan individu.Ada perubahaan cara dari
pengerjaan perorangan menjadi pengerjaan kelompok.Jadi,ada semacam kegiatan
menyatukan ide.Perkembangan yang tampak pada khalayak sasaran adalah meningkatnya
daya pikir kritis sebelum menerima atau memberi imbalan terhadap sesuatu.Dari gambaran
ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan mengkomunikasikan suatu produk semakin lama
semakin professional dan komersial.Itu terjadi karena ada proses take and give antara
produsen dan konsumen produk tersebut.
Bab berikut bermaksud mengupas beberapa segi yang terkait dengan kejadian
mengkomunikasikan produk kepada konsumennya.Namun,sebagaimana model komunikasi
yang umum dikenal,terdapat unsur S( Source atau sumber/pengirim),M (Messange atau
pesan),C (Channel atau saluran ),R (Receiver atau penerima pesan) dan Feed Back
(Umpan Balik).Unsur paling penting dalam model ini sudah tentu R.Sebab,sepandaipandainya orang menyempurnakan pesan atau saluran,tapi kalau tidak ada penerima,maka
komunikasi tidak akan pernah ada.ini juga terjadi dalam bentuk komunikasi intrapersonal.
Demikian pula halnya dengan produk.Sebelum produsen berpikir keras tentang
produk apa yang sebaiknya dibuat,medium apa yang digunakan untuk menyampaikan
pesan,dan pesan seperti apa yang dirancang,perhatian seharusnya diberikan pada khalayak
seperti yang dihadapi.Artinya,yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengenali calon
konsumen.Setelah
itu,barulah
si
produsen
bisa
menjalankan
produksi,pemasaran,evaluasi,dan seterusnya.
MENGAPA HARUS RISET?
Setelah mengetahui karakteristik konsumen yang akan diterobos,produsen sekurangkurangnya harus memiliki gambaran mengenai produk yang sebaiknya diciptakan dan
diluncurkan ke pasar.Usaha memahami konsumen sekaligus berarti membuka peluang
terhadap kecocokan dan kesuksesan produk yang akan dijual.
Namun,mencapai sukses memasarankan suatu produk tidak cukup hanya dengan
mengenal baik siapa penerimanya.Seperti pada pendekatan model komunikasii
diatas,masih ada empat unsur pengirim,pesan,saluran,dan umpan balik.
Yang dimaksud dengan meneliti pengirim disini adalah sejauh mana produsen
mengetahui dan mengenal diri sendiri dan pesaingnya.Produsen harus mengetahui sumber
daya yang dimiliki perusahaannya dan pesaingnya.Penelitian atau riset tentang pesan
Bacaan Kuliah
Page 2
Promosi dan Periklanan-1
mengandung pengertian,bagaimana produsen mengatur strateginya agar pesan yang
disampaikan (termasuk siapa atau kebonafidan produsen,keistimewaan produk dan
keuntungan konsumen bila menggunakan produk yang diiklankan) bisa efektif,dalam arti
konsumen tergerak untuk membeli produk yang diiklankan.dengan meneliti saluran
diharapkan akan ada informasi mengenai medium yang paling komunikatif sesuai dengan
khalayak sasarannya.Berdasarkan pengetahuan ini,produsen memilih bentuk medium
tertentu untuk menerobos khalayak sasaran.Penentuan khalayak sasaran ini pada dasarnya
merupakan pengambilan keputusan tentang
medium yang akan dipakai untuk
mengiklankan produk.
Meneliti umpan balik di lain pihak,tidak lain merupakan langkah evaluasi atas
keseluruhan aktivitas pemasaran yang telah dilakukan.Tentunya,yang dijadikan stimulus
utama adalah angka penjualan.Bila target penjualan sudah tercapai,produsen akan mencsri
terobosan baru agar angka ini bisa terus meninggi.Kalau target belum tercapai,akan dilihat
factor apa yang mempengaruhi kegagalan ini.Jadi,stimulus lain yang dibahas meliputi
kelompok konsumen yang mana yang telah diraih,apa kelebihan dan kekurangan yang
perlu ditanggapi secara psotif,atau medium apa yang paling membantu.
Model komunikasi serupa dengan suatu daur hidup.Dengan demikian,meneliti umpan balik
sebenarnya sama artinya dengan meneliti ulang seluruh aktivitas yang mengyangkut unsur
S,M,C,dan R.
Yang perlu disadari,kerja keras dalam riset ini,bagaimapun,tetapi tidak selalu
sepenuhnya berhasil.Sejumlah keterbatasan dalam riset ini mengakibatkan ada hal yang
tidak bisa terjawab atau diketahui.Akibatnya,sumbangan riset kepada angka penjualan
mungkin tidak semaksimal yang seperti diharapkan.Namun,sebagaimana riset pada
umumnya yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan penafsiran yang
baik,maka riset ini jelas berpotensi besar untuk meningkatkan angka penjualan.
Setelah membicarakan riset konsumen,yang dalam model komunikasi merupakan
unsure penerima,pembicaraan berikut lebih memusatkan perhatian pada riset mengenai
pesan dan saluran.Sebelum itu,untuk memperoleh prospektif yang memadai,pandangan
kita tentang infomasi perlu disepakati lebih dahulu.Sebagai acuan,ada satu pemikiran Jack
Dempsey tentang informasi yang bisa dijadikan pengangan yaitu:
Informasi,bila berdiri sendiri,tidak akan memilki nilai.Informasi mulai memainkan peranannya ketika para
ahli strategi mulai menangkap makna dasar informasi dan relevansinya terhadap hal-hal tertentu yang
berhubungan dengan topic yang dibawa oleh informasi.
Bacaan Kuliah
Page 3
Promosi dan Periklanan-1
Bila makna ini telah kita dapatkan,maka kita dituntut’masuk’kedalamnya.Tentu saja dengan menyertakan
juga segala data yang kita miliki.selain itu,sekali waktu kita tetap perlu mengambil jarak dengan informasi
tersebut.tujuannya justru agar bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap.bila hal ini berhasil
dilakukan,secara tidak langsung kita telah bisa membedakan mana informasi yang penting diingat dan mana
yang tidak.
Juga harus diperhatikan,informasi ini datang dari pihak konsumen.kita perlu bertanya kepda diri sendiri,apa
yang kita ketahui tentang konsumen,apakah konsumen benar-benar ingi membeli?apakah yang mereka beli
memang menguntungkan?adakah faktor-faktor psikologis yang memengaruhi tindakan memebeli mereka?
Pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya mengarahkan kita untuk melihat dunia ikllan
menurut kacamata konsumen.
RISET DALAM PENELITIAN
Riset Konsumen
Ketika sebuah produk akan diluncurkan kesuatu pasar,produsen tentu telah memiliki
pengetahuan
atau
pengenalan
yang
cukup
tentang
tentang
khalayak
sasarannya.Sebab,tanpa mengenali khalayak sasaran yang baik,bisa saja produk yang
diluncurkan teryata tidak digemari.bila ini terjadi,produsen jelas rugi.
Kalaupun produsen telah memliki pengetahuan tentang khalayak sasarannya,sejauh
manakah pengetahuan itu harus dimilki? Manusia itu bersifat majemuk dan karenanya
sangat sulit menggeneralisasi karakteristik dan tingkah laku manusia,bahkan disatu daerah
yang relative kecil.
Bagaimanpun,ketidaktahuan akan karakteristik dan tingkah laku manusia yang
rumit ini dapat diminimalkan.yakni tidak lain dengan cara melakukan riset.perlu
ditekankan disini,riset yang ditekankan disini,riset yang dimaksud buakn riset tentang
produk melainkan tentang karakteristik manusia atau konsumennya.pengetahuan tentang
karakteristik ini akan member pemahaman tentang tingkah laku konsumen tersebut.riset
tentang produk memang perlu dilakukan,tetapi ini dilakukan setelah terlebih dahulu pihak
produsen mengenali konsumennya dengan baik.
Meneliti karakteristik konsumen bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai
pendekatan.Pendekatan antropologi,misalnya,mencoba melihat hubungan antara produk
dan
nilai-nilai
yang
ada
didalam
diri
manusia/konsumen.dalam
masyarakat
Indonesia,kadang-kadang ditemui kata yang artinya sangat berbeda anatar satu daerah
Bacaan Kuliah
Page 4
Promosi dan Periklanan-1
dengan daerah yang lainnya.bisa saja satu daerah sebuah nama produk berarti baik,tapi di
daerah lain mengandung penegertian yang menyinggung perasaan.
Di
Jakarta,pernah
terjadi
satu
peluncuran
produk
yang
berakhir
pada
kegagalan.produk ini berupa rokok dengan nama staff.bagi masyarakat kota besar seperti
Jakarta,nama seperti itu mengandung arti”tidak memiliki status tinggi dan hanya
bawahan”.tentu saja naluri manusia,yang cenderung ingin dihargai setinggi-tingginya
menolak dihargai hanya sebagai bawahan.
Pendekatan lain yang bisa dipakai untuk mengenali karakteristik manusia adalah
sosiologi.pendekatan ini antara lain menguji strukur dan fungsi sistem tingkah laku yang
sudah
teroorganisasi.yang menjadi
pusat
perhatian
adalah
grup
dan
interaksi
antarindividu.bertolak dari pendekatan ini,yang dapat disimpulkan bahwa tidak bisa
dikenali hanya dengan melihat satu variabel saja,seperti umur saja atau jenis kelamin
belaka.pendekatan sosisologis memperhatikan keseluruhan variabel yang dinyatakan dalam
bentuk
interaksi
anatar
satu
individu
dengan
individu
lainnya.dengan
kata
lain,penekananya terletak pada interaksi dan memang inilah sosiologis.
Namun di Jakarta sekali lagi berkenaan dengan produk rokok pernah terjadi kasus
yang berlawanan dengan peryataan sosiologis ini.pabrik rokok Bentoel pernah
mengeluarkan satu jenis produknya yang diberi nnama Bentoel Remaja(BR).Kketika BR
memasuki pasaran daerah,tidak ada satu daerah pun member reaksi pada penggunaan
merek tersebut (remaja adalah kelompok manusia yang berusia sekitar 13 sampai 20
tahun,dan kelompok ini dikenal sebagai tunas harapan bangsa).ketika produk ini mulsi
memasuki pasar di Jakarta,yang terjadi justru penolakan produk itu tidak diedarkan karena
dianggap merusak generasi muda.Sebab,rusaknya generasi muda akan mengakibatkan
rusaknya Negara secara keseluruhan pada masa mendatang.dewasa ini BR tidak pernah
lagi dijumpai di Jakarta dan beberapa daerah lainnya yang dulu pernah memausuki produk
ini.
Di Amerika SerikaT,jalan keluar yang pernha dicoba adalah memahami secara luas
lingkungan yang melingkari konsumen (Comprehensive Understanding of buyer atau
CUBE).konsep CUBE membagi konsumen dalam kelompok dengan tiga dimensi utama.
Dimensi pertama,adalah kotrol (terhadap keadaan disekelilingnya).dimensi ini
memperlihatkan dua tipe individu,yaitu individu yang berani melawan keadaan (take
control) dan individu yang menyerah pada keadaan (yield control).mereka yang berani
akan berusaha kreatif sehingga memiliki aturan atau prinsip untuk diri sendiri.tetapi
Bacaan Kuliah
Page 5
Promosi dan Periklanan-1
mereka yang menyerah akanm mengikuti peraturan yang ada dalam kaitan dengan
produk.mereka ini hanyalah mengikuti kecenderungan yang berlaku.Dimensi kedua
menyangkut tindakan.tipe individu dalam dimensi ini ada dua yaitu,mereka yang bertindak
dulu baru kemudian berpikir(act first),dan mereka yang berpikir lebih dahulu kemudian
bertindak (think first).Dimensi ketiga menyangkut kepercayaan akan informasi
berdasarkan fakta dapat dipertanggungjawabkan,dalam arti bisa dilihat,dipegang,atau
dirasakan secara indrawi ( fact-based people ).tipe lainnya adalah individu yang
mempercayai informasi hanya karena informasi itu mengenai pada perasaannya (feelingbased people).
Tiga dimensi atau enam tipe individu diatas kemudian menjadi kerangka untuk membuat
penggolongan individu menjadi delapan yaitu:
1.Kelompok yield control,act first,dan fact-based peope.individu dari kelompok ini berciri
konvesional,prakits,bersahaja,berpendidikan,berpenghasilan,rendah,suka
bergaul,rajin
beribadah,dan suka mempergunakan waktunya untuk bermain-main.
2.Kelompok take control,act first,dan fact-based people.Ciri-ciri kelompok ini,mudah
bergaul dan orientasinya membangun atau peningkatan.kelompok ini termasuk
memperhatikan standar hidup dan memiliki sedikit anak.
3.Kelompok yield control,think first,dan fast-based people.cirinya,pendidikan dan
penghasilannya
cukup
tinggi,namun
termasuk
konvesional
dan
sulit
bermasyarakat.Anggota kelompok ini biasanya mereka yang perkawinannya tidak
langgeng.kelompok ini tidak menyukai kegiatan diluar rumah.
4.Kelompok take control,think first,dan fact-based people.Kelompok ini cukup
berpendidikan tetapi tidak luwes dalam bermasyarakat.Penghasilan mereka lumayan
tinggi.Kelompok ini biasanya terdiri dari para professional,kaum wiraswastawan,kaum pria
yang tidak menikah.Di Amerika umumnya terdiri dari kulit hitam.
5.Kelompok yield control,act first,dan feeling based people.Kelompok ini berciri
praktis,bersahaja,terbuka
terhadap
kemungkinan,mudah
bermasyarakat
tetapi
sinis.kelompok ini biasanya menggunakan dasi ketika manakala bekerja.
6.Kelompok take control,act first,dan feeling based people.Kelompok ini akan melakukan
apasaja yang kelihatannya baik.biasanya kaum wanita termasuk golongan ini,termasuk
mereka yang menyukai club kebugaran atau sejenis pertemuan kelompok lainnya.
Bacaan Kuliah
Page 6
Promosi dan Periklanan-1
7.Kelompok yield control,think first,dan feeling-based people.Tingkat pendidikan dan
penghasilan kelompok ini rendah,sebagian besar waktu mereka untuk ibadah,dan
umumnya bekerja dikebun.
8.Kelompok
take
control,think
first,dan
feeling
based
people.kelompok
ini
sensitive,senang berkhayal,dan selalu imajinatif.
Selain dengan mempergunakan pendekatan antropologi dan sosiologi,tingkah laku
konsumen juga dapat dilihat melalui kacamata psikologi.Dari sisi ini,tiga hal dalam diri
individu disoorot,yaitu motivasi,kognisi,dan proses belajar.
Dari aspek motivasi,dikaji arah,keinginan,harapan dan gairah seseorang yang
kemudian tertuang dalam tingkah laku.Kognisi lebih dilihat sebgai kancah tempat
persepsi,memori,penilaian,dan
pikiran
menyatu,kemudian
mempengaruhi
tingkah
laku.Dari aspek proses belajar mengajar,dilihat sejauh mana terjadi perubahaan tingkah
laku berdasarkan kepekaan atas segala peristiwa yang terjadi selama kurun waktu tertentu.
Tentu masih terbuka kemungkinan menelaah individu melalui pendekatan atau
kacamata lainnya.Namun kiranya ketiga pendekatan diatas telah member gambaran betapa
tidak mudahnya memahami karakteristik manusia.Bagaimanapun,seorang produsen atau
suatu perusahaan tetap tidak akan tinggal diam bila melihat peluang,betapapun
kecilnya.produk akan segera dan terus dihasilkan,konsumen harus diiformasikan,dan
komunikasi persuasive dipersiapkan.pada titik inilah iklan mulai mengambil peranannya.
Riset Evaluatif
Pada intinya,riset evaluasi bermaksud mencari jawaban atas sejumlah pertanyaan seperti:

Siapa khalayak sasaran dari iklan yang dipasang?

Bagaimana perasaan mereka ketika melihat iklan itu?

Apakah produk yang diiklankan mempengaruhi perasaan mereka?

Akankah mereka membeli produk yang diiklankan?

Seberapa gencar iklan yang harus dipasang ?

Perlukah mencari strategi iklan yang baru ?
Bacaan Kuliah
Page 7
Promosi dan Periklanan-1
Pertanyaan-pertanyaan tersebut,jika dikaji lebih mendalam,akhirnya mengarah pada
usaha mencari cara yang terbaik untuk meningkatkan angka penjualan.barang siapa
dapat menjawab semua pertanyaan itu akan bisa menjadi milyoner dengan
cepat.Sebab,ketika sebuah iklan selesai dirancang,maka pada saat itu juga pengiklan
harus memutuskan frekuensi pemasangannya.Selain itu,seberapa besar khalayak
sasaran yang ingin diraih juga harus diperhatikan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut pengiiklan akan dapat menarik
kesimpulan,apakah iklan yang sudah dipasang sudah tepat atau belum.Kalau belum,apa
perlu mencari atau menyerap strategi baru.utnuk sampai pada kesimpulan sudah tepat
atau belum,bisa dilakukan beberapa pengujian.
Uji Daya Ingat
Menguji daya ingat dilakukan dengan melihat sejauh mana reponden mampu mengigat
kata demi kata dari iklan yang dipasang.kalau teryata responden tidak dapat
mengigat,berarti
iklan
kurang
efektif.Namun,kesimpilan
ini
tidak
selalu
begitu.Sebab,daya ingat seseorang jelas dipengaruhi oleh preferensi dari apa yang
mereka sukai.pada iklan spaggeti misalnya beberapa kemungkinan tentang daya ingat
seseorang adalah:
 Sebuah kotak tempat seseorang,dalam hal ini tentu saja model iklan,makan sesuatu
dari kotak itu dan kelihatannya nikmat sekali.
 Model iklan yang kebetulan anak-anak ini membawa khalayak sasaran pada
kesimpulan bahwa spaggeti cocok bagi anak-anak mereka.
 Bisa juga yang diingat Cuma tema lagu iklan itu.
 Kemungkinan lain,yang diingat adalah spaggeti dengan daging giling yang lezat
didalamnya.
Dari contoh ini,bisa dimengerti bahwa pemasangan iklan di media tertentu dapat
menimbulkan daya ingat yang tertentu pula.pembaca surat kabar tidak akan pernah bisa
mengigat tema lagu suatu iklan..begitu juga,pendengar radio tidak akan pernah bisa
melihat ekspersi wajah yang mencerminkan kenikmatanketika model iklan memakan
spaggeti.pada media televisi,keterbatasan daya ingat khalayak sasaran dalam hal visual
dan audio bisa diminimalkan karena dua sisi ini bisa ditampilkan bersamaan.atau
dengan kata lain,daya ingat khalayak televisi relative lebih baik ketimbang kahalayak
pada media sasaran lainnya.
Bacaan Kuliah
Page 8
Promosi dan Periklanan-1
Keistimewaan
tersebut
menyebabkan
televisi
paling
disukai
oleh
para
pengiklan.sebab,semakin panjang waktu siarnya akan semakin panjang pula khalayak
sasaran yang ingin dicapai.apalagi jangkuan televisi yang diperluas,terutama dengan
pemakaian satelit.seorang spesialis dalam hal merancang dan mengevaluasi suatu
produk
baru
yang
diiklankan
melalui
televisi,John
S.Coulson,dari
partner
Communication Workshop,Inc memberikan pandangannya.berdasarkan pengalaman
risetnya,John mengemukakan beberapa hal berikut:
1. Tidak ada satu alat pengukuran apapun yang mampu memberikan evaluasi yang
komplit mengenai iklan.sebab,iklan merupakan sesuatu yang rumit serta memiliki
tujuan dan sasaran yang beragam.
2. Elemen
kunci
yang
mempengaruhi
kesuksesan
iklan
adalah
khalayak
sasaran.Sebab,ada khalayak yang mudah dan ada yang sulit menerima pesan
iklan.Umumnya wanita termasuk khalayak sasaran yang lebih mudah menerima
pesan dibanding dengan pria,golongan usia dewasa lebih mudah disbanding dengan
kaum remaja,dan golongan anak-anak lebih mudah menerima disbanding remaja.
3. Aturan dasar yang juga mendukung kesuksesan iklan adalah,sejauh mana suatu
produk akrab dimata atau ditelinga khalayak sasaran.kadang-kadang sebuah produk
yang diluncurkan ke ajang kompetisi belum dikenal sama sekali oleh khalayak
sasaran.Oleh karena itu,sebuah produk sebaiknya bukan saja berlaku sebagai
tambahan pada iklan tetapi merupakan bagian organic daripadanya.
4. Kemampuan produsen mengigatkan khalayak sasarannya akan produk yang
diiklankan lebih baik nilainya bial disbanding dengan angka penjualan yang
diraih.Sebab,daya ingat merupakan pengukur efisiensi.hal ini sangat penting untuk
menunjukan kekuatan produk,dan bukan sekedar mnonjolkan efektivitas saja.
5. Bentuk iklan yang relative harus memberikan informasi yang relevan dan baru bagi
khalayak sasarannya.Sebab,bila diremehkan oleh khalayak sasarannya,secara
otomatis iklan tersebut sudah gagal.
6. Iklan hendaknya mudah dan jelas bagi khalayak sasaran.
7. Jangan melakukan kesalahan dengan mencoba memunculkan terlalu banyak
ide,menyampaikan dua ide jelas lebih sulit disbanding satu ide.begitu pula bagi
yang menerima.bila terlalu banyak ide,khalayak sasaran akan repot dan lebih baik
dia melupakan pesan iklan itu.
Bacaan Kuliah
Page 9
Promosi dan Periklanan-1
8. Iklan yang dapat dipercaya tidak terlalu penting bagi khalayak sasaran.bagi
mereka,yang
paling
penting
adalah
harga
yang
murah.Meskipun
begitu,kemungkinan tuntutan akan standar mutu produk tetap ada.
9. Model iklan yang menarik dan popular bisa menambah kepercayaan akan
produk,yang pada akhirnya mampu”memaksa”khalayak sasaran untuk membeli.
10. Model
iklan
yang
dipakai
harus
sesuai
dengan
produk
yang
diiklankan.contohnya,bintang film terkenal dan cantik akan cocok untuk dijadikan
model iklan shampoo,sabun mandy,atau kosmetik.bila terjadi ketidakcocokan
pemilihan model iklan,pesan iklan mungkin saja akan ditolak.
11. Untuk menambah daya tarik iklan,media televisi bisa digunakan sebagai
saluran.sebab,televisi
mampu
menimbulkan
suasana
yang
asli
sehingga
mempengaruhi emosi penontonnya.
12. Penambahan tema lagu atau music pada iklan dapat membuat iklan mudah diingat
oleh khalayak sasaran.Bahkan music juga bisa mengembangkan sikap terhadap
produk,dalam hal ini sikap membeli.
John S.Coulson,dengan peryataannya itu,ingin membuktikan bahwa televisi sangat
berpotensi mengigatkan khalayak sasaran akan pesan yang disampaikan.selain member
kesan masukan atau umpan balik kepada produsen,uji daya ingat ini lambat laun juga
menghasilkan semacam norma yang membantu menghitung apakah sebuah iklan
dianggap memiliki nilai yang cukup,dalam arti berhasil diingat oleh khalayak
sasaran.keuntungan lainnya,uji daya ingat membantu menunjukan keadaan yang
dianggap bisa mengukur sesuatu yang memiliki korelasi dengan efektivitas
penjualan.keandalan baru akan terbukti bila nilai atau angka yang diperoleh selalu atau
relative sama.angka keandalan tersebut menjadi pegangan para produsen untuk
mentukan tingkat produksi dan penjualannya.
Bial terjadi ketidaksesuaian pada hasil pengujian,maka kejadian ini digolongkan
sebagai kesalahan pengukuran.yang kemudian dapat disimpulkan adalah semakin
tinggi kesalahan pengukuran yang terjadi,maka semakin tidak stabil hasil uji daya ingat
tersebut.bisa terjadi,pada suatu ketika nilai pengukuran tinggi sekali dan pada
kesempatan lain sangat rendah.
Produsen tidak boleh hanya melihat segi keandalan saja.dia juga harus melihat sisi
lain,yaitu apa yang disebut keabsahan.tanpa melihat kebasahan,bagaimana mungkin
suatu pengujian bisa dijadikan ukuran strategi penjualan?terlepas dari semua itu,daya
Bacaan Kuliah
Page 10
Promosi dan Periklanan-1
ingat termasuk pengujian yang popular dan diandalkan dibanding dengan jenis
pengujian yang lain.Sebab,dari pengujian ini bisa diukur efektivitas penyampaian
pesan
atas
suatu
produk.uji
daya
ingat
membantu
proses
pengambilan
keputusan.keputusan mengenai dipasang atau tidaknya sebuah iklan adalah hal yang
sangat sulit karena menyangkut nama baik setiap unsure yang mengerjakannya.selain
itu,sebuah iklan dihasilkan oleh sedikit atau banyak orang,tetapi memiliki pengaruh
bagi mereka,terutama dalam hal kesejahteraan hidup mereka.
Uji Pengenalan
Cara lain adalah mengukur efektivitas iklan adalah menanyakan khalayak sasaran
apakah
mereka
bisa
mengenali
sebuah
iklan
yang
pernah
mereka
lihat
sebelumnya.dengan cara ini khayalak sasaran diberi kesempatan untuk melihat sebuah
iklan,kemudian kepada mereka diajukan sejumlah pertanyaan untuk maengukur sejauh
mana pengenalan mereka akan produk yang diiklaankan itu.pengujian seperti ini oleh
Daniel Starch,penemuanya,dianamakan uji pengenalan atau uji Strach.
Dalam
uji
pengenalan,ada
beberapa
tahap
prosedur.Pertama,pewawancara
menempatkan para responden pada satu lokasi tertentu.mereka harus sudah pernah
melihat produk iklan yang akan diuji.Kedua,pewawancara kemudian membuat
beberapa lembar halaman yang berisi gambar-gambar iklan.Ketiga,gambar ini lalu
ditunjukan kepada responden.Keempat,kepada reponden diajukan pertanyaan berkaitan
dengan iklan yang baru saja dilihat.
Dari uji pengenalan yang pernah dilakukan,beberapa kesimpulan didapat adalah:
1.ada responden yang hanya sekedar melihat tanpa memberikan perincian apa yang
dilihat.
2.ada responden yang lebih yang lebih memperhatikan logo perusahaan pemasang
iklan.
3.ada responden menyatakan bahwa mereka melihat lebih dari 50% kata-kata yang
tertulis didalam iklan.
Bila dibandingkan dengan uji daya ingat,uji pengenalan memiliki beberapa
keuntungan.Pertama,pertanyaan
Bacaan Kuliah
yang
diajukan
kepada
responden
relatiif
Page 11
Promosi dan Periklanan-1
mudah.dengan
demikian,proses
pengujian
berlangsung
lebih
cepat.itu
juga
berarti,biaya pengujian akan lebih murah.
Dalam hal keandalan,uji pengenalan dinilai sangat bisa diandalkan.dari beberapa
evaluasi yang pernah dilakukan,terbukti cara ini lebih konsisten dalam nilai atau angka
yang dihasilkan.untuk media cetak,keandalan ini makin bisa dipercaya.
Tentang keabsahannya,perlu diberikan satu gambaran.pernah satu kali digunakan
majalah yang belum didistribusikan.kepada responden ditanyakan hal-hal seperti uji
pengenalan yang lain,meskipun sebenarnya belum tahu seperti apa majalah yang
ditanyakan.Namun,seperti dapat diduga responden mengaku pernah melihat majalah
itu.
Yang mengejutkan para pewawancara,teryata angka antara sebelum dan sesudah
majalah dipublikasikan sama tingginya.dari sini disimpulkan bahwa uji pengenalan
tidak valid.kendati demikian pengujian ini tetap mampu mengukur sesuatu yang
lain.misalnya tingkat daya tarik iklan terhadap khalayak sasarannya.
Uji Perubahaan Sikap
Dalam sejenis pengujian ini,yang ingin dievaluasi adalah tingkat efektivitas pemasangan
iklan.caranya adalah dengan mengukur sampai sejauh mana suatu iklan mampu mengubah
perhatian khalayak sasaran menjadi tindakan membeli.
Bentuk dasar pengujian ini,pertama responden diberi pertanyaan,seberapa tinggi
keinginan mereka dalam membeli suatu jenis produk.kedua kepada mereka yang
ditunjukan produk yang dimaksud.setelah gambar produk diperlihatkan,ketiga kepada
responden ditanyakan kembali apakah,setelah ditunjukan lagi yang ingin dibeli,keinginan
mereka untuk membeli menjadi lebih meningkat.
Mengukur keabasahan pengujian ini hanya dilakukan dengan melihat apakah
responden sudah tepat.Contohnya,penelitian tentang efektivitas iklan makanan anjing baru
dapat
disebut
proposional
bila
respondennya
berasal
dari
kalangan
pemilik
anjing.Jadi,dalam pengujian ini yang diperhatikan komposisi repsonden.
Masalah yang bisa muncul berkenaan dengan komposisi responden ini adalah
bagaimana bila suatu ketika sebuah penelitian tidak sepenuhnya diwakili oleh
respondendari kalangan pemilik anjing.Hal ini semakin terasa bila produk yang diiklankan
memang memiliki khalayak sasaran yang relative kecil.dan masalahnya akan semakin
rumit bila dalam penelitian yang bersangkutan respondennya teryata bukan pemilik anjing
Bacaan Kuliah
Page 12
Promosi dan Periklanan-1
melainkan
para
pembantu
rumah
tangga
atau
ibu
rumah
tangga
yang”terpaksa”mendapatkan tugas membeli makanan anjing.
Dalam
pengujian
yang
sebenarnya,mungkin
saja
masalah
lain
akan
bermunculan.tetapi sesungguhnya memang tidak mudah mendapatkan responden yang
benar-benar tepat untuk sebuah pengujian.bila demikian halnya,maka pemilihan reponden
tidak lagi per orang melainkan
per kelompok.untuk mereka yang memperhatikan
keabsahan,hal ini dapat dimengerti,meskipun sebenarnya merupakan tindakan yang keliru.
Mengukur validitas uji perubahaan sikap bisa dilihat juga dari situasi yang ada
dalam pengujian.sebuah lokasi bisa saja diciptakan untuk sebuah pengujian.namun itu
berarti situasi bersifat artificial.lalu,karena situasinya semu atau dibuat-buat apakah reaksi
responden bisa disebut seratus persen asli?
Uji Psikologis
dalam pengujian ini periset inginmengukur reaksi emosional responden jika berhadapan
dengan iklan.cara pengukurannya dilakukan melalui:
1.Gejolak hati,yaitu bagaimana perasaan hati mempercepat munculnya reaksi emosional.
2.Reaksi Mata,yaitu ketika suatu gambar diperlihatkan,mata akan bereaksi,seperti
membelalak.
3.Reaksi Kulit,yaitu perubahaan pada kulit yang dapat diketahui bila kulit itu dihubungkan
dnegan alat elektromagnetik.
4.Reaksi Elektroensefalografik(EEG),yaitu aktivitas perubahaan elektronik yang terjadi
didalam otak,misalnya proses informasi didalam otak.
Akan tetapi,mealui berbagai cara tersebut,uji psikologis masih belum mampu memenuhi
kebutuhan penelitian.meskipun begitu,bukan berarti pengujian ini tidak bermanfaat sama
sekali.Keabsahan uji psikologis cenderung menjadi masalah karena reaksi responden
seolah-olah tidak ada hubungannya dengan iklan yang dipikirkan.Akibatnya muncul
pertanyaan apakah yang sebenarnya yang dapat diukur?
Kalau keabsahan saja dinyatakan merupakan masalah,bagaimana dengan
keandalannya? Dari penelitian yang dilakukan,sering kali ditemukan hal-hal yang
menunjukan ketidakkonsistenan.Akibatnya,keandalan penguji ini menjadi diragukan.
Uji Gambar Per Gambar
Bacaan Kuliah
Page 13
Promosi dan Periklanan-1
Uji daya ingat,uji pengenalan,dan uji perubahaan sikap,yang masing-masing berisi respons
khalayak sasaran,memperlihatkan efek iklan yang ditampilkan.akan tetapi,peneliti sering
kali tidak puas dan selalu mencari cara lain untuk mendapatkan jawaban terbaik tentang
apa sesungguhnya yang mempengaruhi perubahan sikap khalayak sasaran.
Cara lain yang ditempuh adalah uji gambar per gambar.dengan pengujian ini
peneliti bisa melihat perubahaan reaksi khalayak sasaran manakala disajikan potonganpotongan gambar suatu iklan secara bergantian.dengan cara ini diharapkan bisa diketahui
bagian mana dari iklan tersebut yang mampu meningkatkan perhatian,dan bagian mana
iklan yang tidak menarik perhatian.
Namun,seperti pengujian yang lain,keabsahan dan tingkat keandalan pengujian ini
sulit dijelaskan.kalau iklan yang diperoleh kecil,peneliti tidak tahu harus memasukkan
unsure apa supaya nilainya menjadi lebih tinggi.
Uji Dalam Pasar
Pengujian ini bermaksud mengukur tingkat efektivitas iklan melalui perhitungan actual
angka penjualan dipasar.bagaimanapun,produsen pada akhirnya akan memerlukan
infromasi menegenai angka penjualan,sehingga meskipun sulit dan memerlukan banyak
biaya,pengujian ini tetap perlu dijalankan.
Biasanya masalah yang dihadapi adalah,produk yang dihasilkan selalu melibatkan
factor-faktor sperti kondisi ekonomi,strategi kompetisi,dan segala bentuk ativitaspenjualan
lainnya yang harus dihadapi produsen.Hubungan yang rumit ini mengakibatkan,setiap
dampak produk iklan semakin sulit dideteksi sehingga penggunaan criteria angka
penjualan untuk meneliti efektivitas pemasangan iklan menjadi tidak popular.
Masaalah diatas bisa dihindari dengan menggunakan uji pasaar tiruan (simulated
test markets atau STM).Dengan STM,responden ditempatkan dalam suatu pasar
buatan.mereka disuruh memilih,produk mana yang akan dibeli.kemudian,peneliti akan
melakukan perhitungan yang biasanya menghasilkan dua hal yaitu:
Trial,khalayak sasaran atau responden menentukan pilihannya setelah melihat iklan
produk tersebut.
Repeat,responden membeli produk yang diiklankan setelah mencoba produk tersebut.
Meskipun STM menghasilkan suatu informasi baru,pihak peneliti tetap perlu membentuk
rumus dimana penggunaan trial dan repeat bisa membuktikan ramalan yang akurat tentang
kondisi pasar pada waktu terdekat.sebab,penggunaan rumus pengujian ini termasuk lebih
Bacaan Kuliah
Page 14
Promosi dan Periklanan-1
mendekati keadaan pasar yang sebenarnya dibandingkan dengan pengujian-pengujian yang
dibicarakan sebelumnya.
Riset Naskah
Riset naskah bermaksud menaksir efektivitas iklan sebelum kegiatan periklanan dalam
skala yang lebih besar direncanakan.ada dua konsep penting dalam jenis riset
ini.Pertama,riset naskah merupakan upaya pencarian dan pengujian ide iklan yang akan
dipasang.Kedua,riset ini juga bermaksud menguji dampak nyata dari iklan yang telah
dipasang.kadang-kadang aspek lain juga diperhatikan,seperti evaluasi psikologis pada
tahap awal setiap strategi yang direncanakan.
Sangat penting memperhatikan konsep yang terkait dengan suatu produk,karena ini
menjadi dasar strategi yang akan dijalankan.strategi itu tentu diciptakan berdasrkan
rangkaian hubungan antara produk,kondisi pasar,firasat,intuisi,dan kombinasi unsur-unsur
itu.kejelian menemtukan strategi ini akan diperlukan dalam pengujian pada awal kegiatan
iklan(pratesting)dan pengujian setelah iklan dipasang(post-testing).
Pratesting merupakan iklan yang masih kasar.manfaatnya untuk merangsang
penilaian,apakah naskah yang sudah disiapkan itu akan efektif dalam pencapaian
sasaran.meskipun masih berbentuk kasar,pratesting tetap diperlukan.di lain pihak,posttesting merupakan iklan yang sudah siap,dan demikian bentuknya lebih rapi.post-testing
diharapkan
dapat
mengevaluasi
keberhasilan
yang
dicapai,dalam
arti,apakah
komunikasinya sudah persuasive sehingga membimbing tindakan konsumen untuk
membeli.
Kelalaian memperhatikan dua hal ini,pratseting dan post-testing,bisa mengakibatkan salah
pengertian.kegiatan yang seharusnya termasuk pratesting,seringkali digolongkan posttesting.dengan demikian,prioritas yang akan dibuat bisa keliru.padagal,dalam riset naskah
yang harus diperhatikan adalah usaha mengevaluasi iklan sebelum dipasang.
Dalam mengukur efektivitas pengujian ini,baik pratesting maupun post-testing,bisa
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.secara langsung,dengan melihat angka
pembelian,dan dengan secara tidak langsung,dengan melihat pengeluaran sikap atau
kecenderungan.
Mengukur efetivitas memang tidak mudah dan penuh kontroversi.sebab,konsep
efektivitas itu sendiri masih diperdebatkan.misalnya daya ingat sering dijadikan ukuran
efetivitas,padahal banyak praktisi menilai bahwa daya ingat lebih merupakan ukur untuk
Bacaan Kuliah
Page 15
Promosi dan Periklanan-1
komunikasi,bukan efektivitas.sementara itu,hubungan antara komunikasi dan efektivitas
dinilai masih lemah.komunikasi adalah salah satu unsure penentu efektivitas,tetapi bukan
satu-satunya.belum lagi factor semantic(arti kata) yang juga tidak selalu sama.
Sebenarnya,sebelum memasuki perdebatan ini,perlu diketahui bahwa para ahli
mengakui,teknik pengujian naskah sendiri belum ditemukan.alasan utamannya criteria
yang berlaku sebagai dasar petunjuk belum ada.Akibatnya,beberapa perbedaan pendapat
muncul..misalnya tentang bagaimana iklan itu beroperasi.atau criteria apasaja yang bisa
dipakai untuk mengevaluasi atau mengukur efektivitas.
Pengujian
naskah
seharusnya
mampu
menjelaskan
tiga
hal,yaitu
persepsi,komunikasi dan pengaruh.persepsi disini diartikan sebagai tahap dimana khalayak
sasaran menyadari bahwa mereka telah melihat iklan suatu produk.komunikasi
mengandung pengertian tahap dimana khalayak sasaran menjadi senang dan terpengaruh
oleh iklan.
Untuk bisa mencapai taraf komunikas yang mampu mempengaruhi,atau bersifat
persuasive,efektivitas iklan diukur dengan mencari lebih dahulu apa arti kata”komunikasi
persuasif “.disini tampaknya pendekatan psikologis dibutuhkan sebab dalam komunikasi
persuasive rangkaian proses mental dilibatkan secara aktif.telah tentang ini akan lebih
ditemukan dalam psikologi.
Untuk sampai pada penjelasan tentang proses mental tersebut,ada cara yang bisa
dilakukan adalah dengan melihat fungsi apa yang melekat dalam ikaln itu tersendiri.Paul
E.J.Gerhold melihat ada enam fungsi yang melakat pada setiap kegiatan periklanan yaitu:
Model A:dilihat,dibaca atau diserap,dipercaya dan diingat.
Model B:menarik perhatian,meningkatkan gairah,mempengaruhi,dan memuaskan.
Model C:menarik perhatian,menciptakan ketertarikan,merangsang gairah,dan membimbing
tindakan
Model D:membentuk kesadaran,pemahaman,keyakinan dan tindakan
Model E:menghasilkan perhatian,ketertarikan,pemahaman,gejolak,sikap,dan tindakan.
Model F:Membuat yang tidak tahu menjadi tahu
Membuat yang tidak tahu menjadi mengerti
Membuat yang tidak mengerti jadi suka
Membuat yang suka menjadi berpreferensi
Membuat yang berpreferensi menjadi yakin
Membuat yang yakin menjadi bertindak membeli.
Bacaan Kuliah
Page 16
Promosi dan Periklanan-1
Keenam model diatas sebenarnya sudah cukup menjelaskan bagaimana sebuah kegiatan
periklanan bekerja.sayangnya,dari enam model itu,tidak ada satupun yang terbukti bisa
diterapkan secara utuh.berdasarkan penelitian yang dilakukan,kenyataan yang dihadapi
selalu bertentangan dan controversial.contohnya peningkatan angka penjualan teryata tidak
selalu terkait erat dengan peningkatan angka penjualan juga tidak selalu erat dengan
peningkatan pengetahuan tentang produk.demikian pula peningkatan angka penjualan juga
tidak selalu erat berhubungan dengan suatu perubahaan sikap.
Jelas bahwa perkiraan mengenai dampak iklan seperti yang terlihat didalam bentuk
perubahaan mental dan tindakan khalayak sasaran tidak selalu sejalan dengan apa yang
ditemukan dalam penelitian.dengan kata lain,tidak ada seorang pun yang dapat
menjelaskan bagaimana iklan bekerja mempengaruhi tindakan konsumen.selama kunci
pengukuran efektivitas belum ditemukan,peneliti atau periset seharusnya secara serius
mempertanyakan
atau
mempermasalahkan
teknik
uji
naskah
yang
dipakai.betapapun,banyak kalangan periklanan yang percaya dan menggunakan hasil riset
untuk keperluan bisnisnya.padahal hal ini bisa menimbulkan”bahaya”,yaitu iklan semakin
murah biaya yang dikeluarkan.dan sekaligus berarti,semakin banyak iklan yang bisa
dibuat.
Bentuk nama yang lebih baik anatar iklan yang kasar atau lengkap,masih
merupakan
pertanyaan
membuktikan,bentuk
yang
iklan
mengundang
yang
kasar
sama
diskusi.sebagian
efektifnya
peneliti
dengan
iklan
pernah
yang
lengkap.Namun,dipihak lain ada juga peneliti yang hanya mau memakai iklan yang sudah
lengkap.mak,konsesus yang lahir kemudian hanya menyebutkan bahwa ikaln yang kasar
dianggap cukup bila memang tidak bisa membuat iklan yang lengkap.
Jenis Alat Ukur
Ada dua jenis alat pengukuran yang bisa digunakan.pertama,advertising-oriented yang
terdiri atas pengukuran verbal dan non verbal.pengukuran verbal menggunakan aspek
psikologis,dan
pengukuran
non
verbal
memperhatikan
segi-segi
ingat,pemahaman,pengenalan,ketertarikan,pengaruh,keuntungan
daya
dan
kepercayaan.pengukuran non verbal dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang bisa
menimbulkan
respons
langsung.Misalnya,menggunakan
psikogalvanometer
untuk
mengukur respons melalui kulit,atau penggunaan kamera untuk melihat respons mata.agak
sulit orang awam menginterprestasikan hasilnya,karena peralatannya memerlukan
Bacaan Kuliah
Page 17
Promosi dan Periklanan-1
penangan oleh orang yang berlatar pendidikan psikologi.pengukuran verbal di lain
pihak,lebih
mengutamakan
daya
ingat.segi-segi
lain
seperti
pemahaman,pengenalan,ketertarikan,pengaruh,keuntungan,dan kepercayaan merupakan
prioritaas pengukuran yang kedua.
Jenis pengukuran yang kedua,brand-oriented terdiri atas pengukuran mental dan
pengukuran tindakan.pengukuran mental dilakukan dengan memperhatikan aspek
kesadaran,sikap,preferensi,dan pembelian.pengukuran tindakan diperoleh dengan melihat
hasil pembelian simulasi,pembelian dengan kupon,dan pembelian yang sebenarnya.
Pada orientasi ini, pengukuran lebih sering dilakukan dengan menitikberatkan
perhatian pada pengakuan sikap.disini,sikap diartikan sebagai perangkat mental yang
membimbing khalayak sasaran kepada tindakan tertentu.dalam sikap ini terkandung juga
pengetahuan,emosi,motivasi,dan ketertarikan.karena sikap dianggap sebagai jembatan
yang menghubungkan konsumen dan perilaku membeli,para peneliti menjadi semakin giat
berusaha membuktikan bahwa perubahaan sikap sangat berperan dalam mempengaruhi
keinginan konsumen untuk membeli.
Sampai sini berarti ada hal lain yang perlu diketahui,yaitu seberapa dekat
konsumen dengan produk hingga bisa sampai pada tindakan membeli tadi.kedekatan ini
pada akhirnya ikut menentukan proses aksi-reaksi.kalau produk yang”beraksi”itu dekat
dengan konsumennya,maka reaksi konsumen sangat bisa diharapkan.kalau produk yang
“beraksi” ini jauh dari konsumennya maka konsumen sulit diharapkan member reaksi.
Desain Percobaan
Untuk
memulai
suatu
percobaan,ada
beberapa
unsure
penting
yang
harus
diperhatikan.pertama,standar penggunaan produk yang kelak akan dimanfaatkan oleh
konsumen.hasil percobaan ini sangat relaitf.ada yang kemungkinan menjadikan standar
oleh konsumen dan ada yang tidak.desain percobaan juga menimbulkan pertanyaan tentang
perbandingannya dengan produk sejenis yang dihasilkan sebelumnya,kualitas produk
sebenanarnya dengan kualitas yang diiklankan,atau bagaimana kualitas produk tersebut
dibandingkan dengan kualitas produk lain yang sejenis.
Dengan demikian ada semacam patokan yang setidaknya harus ditaati atau
diperhatikan.patokan disini adalah standar mutu sebenarnya,artinya bisa dijadikan tolak
ukur
yang
Bacaan Kuliah
membantu
pengambilan
keputusan
dalam
tindak
Page 18
Promosi dan Periklanan-1
pembelian.sayangnya,keputusan membeli lebih dipengaruhi oleh gaya hidup dan berbagai
kecenderungan konsumen yang pada umumnya tidak rasional.
Metode Penampilan
Penampilan sebuah iklan bisa bersifat asli dan bisa pula bersifat buatan.penampilan yang
asli umumnya lebih disukai karena memungkinkan timbulnya reaksi konsumen yang
murni.Bagi konsumen,dengan iklan yang asli ini,hanya ada dua pilihan melihat sebagian
besar atau keseluruhan iklan ( melihat sebagian kecil iklan tidak akan menjadi alternative).
Iklan
buatan
juga
menawarkan
keuntungan
lain,yaitu
kemudahaaan
pengawasan.bila sewaktu-waktu iklan harus ditampilkan secara serentak diberbagai tempat
yang
berbeda,akan
sulit
membawa
produk
asli
untuk
memenuhi
kebutuhan
tersebut.tetapi,dengan penampilan buatan,misalnya dengan proyektor atau sarana
lainnya,iklan tetap bisa ditampilkan.Khalayak sasaran,secara relative –kuantitatif,tetap bisa
merasakan kehadiran produk yang mereka ingin lihat.
Lalu,diantara kedua bentuk penampilan ini,mana yang lebih baik?jawaban yang
definitive sulit sekali diberikan.bahkan para praktisi riset pun,dalam perencaaan
mereka,selalu mencari perpaduan kedua bentuk ini,asli atau buatan.
Waktu Pengukuran
Keberatan lain terhadap riset naskah berkaitan dengan ketidaktepatan waktu pengukuran
setelah suatu iklan ditampilkan.pertanyaan yang mendasar adalah apakah pengukuran
harus dilakukan sesegera mungkin setelah iklan selesai ditampilkan,atau apakah bisa
diselang beberapa waktu,beberapa jam atau hari,sebelum pengukuran dilakukan?
Pengukuran yang dilakukan segera setelah iklan ditampilkan memiliki beberapa
keuntungan.pertama,gambaran tentang iklan dan produk masih hangat dalam ingatan
khalayak sasaran atau konsumen karenanya reaksi mereka akan cepat timbul.selain itu
infromasi yang didapat cenderung lengkap karena rangsangan yang diterima responden
relative sedikit yang hialng.derajat kemurnian reaksi khalayak sasaran itu juga lebih tinggi
karena mereka tidak sempat melihat atau memperlihatkan produk atau iklanlain dari pihak
pesaing.
Namun demikian,pengukuran yang dilakukan setelah selang waktu tertentu juga memiliki
kelebihan.Dengan penekanan pada teknik untuk mengidentifikasi efek,maka semakin lama
selang waktunya,peluang untuk mengukur kekuatan pesan iklan bertahan dalam benak
Bacaan Kuliah
Page 19
Promosi dan Periklanan-1
khalayak sasaran juga akan semakin besar.Hal ini bisa dilakukan melalui telepon,misalnya
sehari setelah iklan ditampilkan.
Teknik identifikasi efek ini tentu saja tetap harus dihubungkan dengan kemampuan
khalayak sasaran mengigat sesuatu.Dalam hal ini perlu ada kesepakatan tentang dua
kemungkinan.pertama,kemampuan mengigat yang mempengaruhi ketahanan pesan dalam
benak atau sebaliknya.Kedua,semakin menarik pesan iklan bagi khalayak sasaran,maka
pesan itu akan terus terekam dalam benak khalayak sasaran.Dengan demikian dapat
disimpulkan sampai sejauh mana produk bisa memasuki ajang kompetisi.
Riset Pesan Iklan
Riset ini secara khusus bermaksud mengenali atau mengidentifikasi pesan-pesan penjualan
yang paling relevan dan kompetitif.bentuk yang diambil meliputi lima hal yaitu perhatian
kelompok,pemetaan merek,studi penggunaan,studi motivasi,dan segementasi keuntungan.
Diantara kelima hal ini,yang paling penting untuk dimengerti adalah perhatian
kelompok.seba,biasanya”kematian”sebuah produk atau bahkan iklandari produk itu,akan
datang ketika tidak ada satupun kelompok yang berhasil dijadikan sasaran.betapapun
perhatian kelompok tidak selalu mudah dikenali,sebenarnya kelompok tersebut bisa
dijadikan ukuran untuk merangsang strategi iklan yang lebih kreatif.
Riset Informasi Pemasaran
Informasi yang mendasar ini diperoleh untuk kemudian dianalisis sesuai dengan kebutuhan
penelitian.Hasilnya digunakan sebagai bahan pertimbangan strategi pemasaran barang
atau jasa,penetapan harga,pendistribusian harga,serta perolehan informasi lanjutan dari
tiap-tiap daerah sasaran tertentu.semua ini kemudian diarahkan kepada segala upaya yang
menyangkut pengumupulan data sehingga mampu mendefinisikan ukuran dan karakteristik
produk.Lebih lanjut lagi,riset ini diharapkan juga mampu menggambarkan keadaan
pesaing,kemasan yang disukai,belanja iklan,dan kecenderungan pasar sekarang dan masa
mendatang.
Analisis situasi ini akan menolong menjelaskan apa arti kompetisi produk dalam
suatu pasar.sebab,analisis ini akan menghasilkan data atau gambaran sebagai berikut:
Karakteristik Pasar,menggambarkan:
 Proyeksi penjualan sendiri dan pesaing
 Jumlah pesaing
Bacaan Kuliah
Page 20
Promosi dan Periklanan-1
 Usaha yang akan dilakukan pesaing
 Efektivitas usaha pesaing
 Sejarah pesaing,produk dan usahanya
 Situasi hokum,ekonomi,social budaya
Karakteristik Produk,menggambarkan:
 Pengelompokan atau penggolongan produk
 Kualitas implicit produk’
 Pelayanan tambahan
 Penggolongan produk tradisional
 Tahap daur hidup
 Distribusi produk
 Kepribadian produk (citra dan posisinya )
 Kemasan dan penampilan
 Daya jangkau bagi konsumen
Karakteristik Konsumen,menggambarkan:
 Pengalaman memakai produk
 Tingkat kebutuhan
 Kecenderungan hobby,ketertarikan,dan pendapat
 Selera khusus
 Tingkat kesibukan
Selain melalui analisis tersebut,untuk mendapatkan batasan yang jelas tentang siapa yang
diharapkan membeli suatu produk bisa juga dipakai cara lain.cara ini disebut riset calon
pembeli.
Dari riset ini,produsen akan mendapatkan gambaran tentang konsumen,terutama
sikap,gaya hidup,dan tingkat konsumsinya.namun,betapapun hasil riset ini tetap tidak bisa
lepas dari pengaruh kategori produk yang diiklankan dalam situasi ekonomi pasar sasaran.
Riset ini menjabarkan dua factor penentu yang ikut mempengaruhi tindakan
membeli konsumen,yaitu kesadaran dan pengalaman mencoba (trial).kombinasi yang
ditimbulkan dari dua factor ini menyangkut tinggi-rendahnya kesadaran dan percobaan
yang telah dilakukan.empat hasil yang diperoleh dari kombinasi tersebut adalah:
1.bila kesadaran rendahdan pengalaman juga rendah,maka produsen harus meningkatkan
usahanya agar khalayak sasaran menjadi lebih sadar dan tahu produk yang
diiklankan.produsen juga harus intopeksi,apakah posisioning yang telah dilakukan sudah
Bacaan Kuliah
Page 21
Promosi dan Periklanan-1
tepat.kalau belum perlu cari “tempat”yang paling tepat untuk produk itu.kalau sudah tetapi
belum juga berhasil,barangkali kesalahannya karena iklan belum memenuhi keinginan
konsumen.
2.bila kesadaran tinggi dan pengalaman mencoba rendah,maka produsen perlu melakukan
an"mempengaruhi konsumen agar tertatrik membeli.
3.bila kesadaran rendah dan pengalaman mencoba tinggi,maka produsen perlu memperluas
kesempatan mencoba lagi bagi khalayak sasaran agar mereka menjadi lebih tahu banyak
tentang produk yang diiklankan.
4.bila kesadaran tinggi dan pengalaman mencoba tinggi,maka produsen harus terus
mengusahakan agar konsumen memilki kesempatan untuk membeli.selain itu,jumlah
produk yang dikeluarkan harus ditambah.
Dengan mengetahui kesadaran keempat variasi dalam pasar,peneliti dapat memberikan
saran kepada produsen tentang perlu tidaknya menyisipkan unsur-unsur kreativitas dalam
produk dan iklan yang ditampilkan.sebab,sekecil apapun,riset merupakan suatu kegiatan
yang harus disertai kreativitas.artinya,hasil kegiatan perikalan yang memuaskan tidak
boleh membuat produsen berhenti beriklan.setiap sisi yang mungkin dimunculkan,asal
tetap menguntungkan perlu dicoba.
PERIKLANAN DAN RISET IKLAN DI NEGARA BERKEMBANG
Menetapkan sasaran untuk produk yang dihasilkan bukanlah hal yang dapat dilakukan
dengan sembarangan.paling tidak,harus ada kecocokan antara karakteristik produk dan
konsumen.tuntutan ini harus mulai dipenuhi untuk sasaaran denganskala kecil.setelah ada
tanda-tanda berhasil,daerah sasaran bisa diperluas.ada beberapa produsen yang dengan
pengalaman dan kemmapuannya,berani langsung menetapkan sasaaran pembeli yang relatf
besar
untuk
satu
produk
terbarunya.itu
bisa
saja
terjadi.namun
harus
diingat”kematian”sebuah produk mulai terasakan ketika sudah tidak mampu menjangkau
sasaran terkecilnya.
Penjelasana diatas sama sekali tidak bermaksud menghalangi munculnya keinginan
untuk
menjangkau
sasaran
dengan
ruang
lingkup
yang
sangat
luas,seluas
Negara,misalnya.keberhasilan mencapai sasaran dalam lingkup Negara merupakan prestasi
tersendiri.tetapi,semakin luas daerah sasaran yang ingin dijangkau,semakin rumit factor
Bacaan Kuliah
Page 22
Promosi dan Periklanan-1
yang harus dihadapi.kerumitan berbagai factor tadi belum tentu bisa ditelaah sampai tuntas
karena informasi yang didapat terlalu umum sifatnya.
Betapa tidak?pertama-tama,yang harus dikenali apakah suatu Negara sasaran termasuk
kategori terbelakang,berkembang,atau maju.ketiga penggolongan ini memang telah
dijelaskan
oleh
katankanlah
perserikatan
bangsa-bangsa.tetapi,penjabaran
tentang
karakteristik masing-masing Negara itu tetap tidak lepas dari sudut pandang dan
pendekatan tertentu.artinya,ada sisi lain yang sengaja atau tidak dilewati.
Persoalan
lain
yang
harus
dihadapi
adalah
unsure-unsur
dalam
Negara
tersebut,katakanlah,tata pemerintah dan rakyatnya.sampai sini secara umum dapat
dibayangkan betapa sulitnya memperhitungkan sasaran untuk ruang lingkup Negara
ini.untungnya,manusia diberikan kemampuan berpikir.dan dengan demikian bisa membuat
sejumlah asumsi yang akhirnya,ditambah beberapa informasi akurat lain,sampai pada
keputusan perlu “masuk” atau tidak.
Untuk memasuki pasar dalam ruang lingkup modern atau maju,produsen tidak perlu
khawatir.mengapa?
karena
kesadaran
khalayak
sasaran
tidak
perlu
diragukan
lagi.masyarakat Negara maju memiliki kelebihan yang tidak dimiliki masyarakat Negara
berkembang atau terbelakang.artinya kekuatiran produsen hanya bertalian dengan
pertanyaan mampukah dia”berperang”dalam suatu ajang kompetisi sejauh mana dia
mampu berkompetisi.
Memasuki pasar Negara maju berbeda dengan memasuki pasar Negara berkembang dan
pasar Negara terbelakang.pengetahuan tentang rumitnya memasuki pasar Negara
berkembang mungkin akan membawa produsen pada kesimpulan bahwa hasil yang kelak
diperoleh dari Negara berkembang lebih buruk lagi.
Manakala memasuki pasar di Negara berkembang,produsen perlu optimis sekaligus
pesimis.perasaan pesimis muncul karena ada anggapan bahwa Negara berkembang
berorientasi pada Negara yang sudah maju.orientasi seperti ini mendorong para pengambil
keputusan lebih berorientasi pada hal-hal bersifat modern dan global (iklan masuk
disini).dan untuk mengikuti irama Negara maju mereka harus “berlari kencang”.keadaan
ini akan mengakibatkan,kesediaan untuk menerima dampak negatif (bagi rakyatnya) dari
modernisasi dan globalisasi,cenderung tinggi.
Sebaliknya,perasaan pesimis muncul ketika Negara maju yang dituju teryata,meskipun
berorientasi maju tidak ingin”berlari kencang”.negara berkembang seperti ini akan tetap
menerima modernisasi dengan catatan,mereka berusaha meminimalkan dampak negative
Bacaan Kuliah
Page 23
Promosi dan Periklanan-1
yang menimpa rakyatnya.ada kesan,mereka tidak ingin terkena dampak negative dari
globalisasi.sebagai media yang menggunakan komunikasi persuasive,iklan dianggap
mengadung sesuatu bersifat negative.tingkat kerumitan yang lebih tingkat kerumitan yang
lebih tinggi seperti inilah yang menyebabkan pembahasan mengenai perlu tidaknya
memasuki pasar Negara berkembang menjadi penting.
Juga perlu tetap diperhatikan adalah factor-faktor apa sajakah yang memungkinkan pasar
membeli suatu produk.beberapa factor yang akan dibicarakan disini menyangkut,seperti
telah
disebutkan
diatas
tata
pemerintahan
dan
masyarakat.
Tata Pemerintahan
Secara politik,pemerintah merupakan lembaga yang menjalankan roda kehidupan
bernegara.perputaran roda ini diharapkan bisa membuat masyarakat merasa aman dan
terkecukupi kebutuhannya.mengigat banyaknya manusia yang harus dicukupi kebutuhan
jasmani dan rohaninya,pemerintah perlu membuat aturan dan kebijakan yang mencegah
bahaya yang mungkin muncul dan menyerang masyarakat.suatu produk dan iklan yang
menyertai kadang-kadang mengandung bahaya,seperti ketergnantungan terhadap produk
atau munculnya gaya hidup konsumtif.bahaya seperti ini tidak saja dianggap melekat
dalam produk yang jelas-jelas lebih banyak nilai negatifnya,tetapi juga ada produk yang
secara sekilas lebih bernilai positif
Bagi pemerintah pencegahaan bahaya seperti itu berdimensi luas.dari segi ekonomi bila
keinginan pasar bisa dikendalikan maka daya beli juga bisa ditekan.dengan demikian
konsentrasi penggunaan uang bisa diarahkan pada hal-hal yang sifatnya lebih penting dan
utama bagi orang banyak.masyarakat Negara berkembang masih sangat memerlukan
pendidikan tentang penentuan prioritas seperti ini.sebagai penentu”aturan main”dalam
Negara,pemerintah bisa membuat aturan apapun sepanjang berpihak pda masyarakat.
Selain dalih ekonomi,pengawasan terhadap produk dan iklan dalam pasar Negara
berkembang juga berhubungan dengan segi social,khususnya interaksi diantara berbagai
golongan dalam masyarakat.dengan pengawasan yang ketat terhadap produk dan
iklan,pemerintah bisa mencegah munculnya kelompok-kelompok tertentu yang secara
terang-terangan membeli hanya karena ingin memamerkan kekayaan.pada tataran yang
lebih tinggi,kebiasaan atau pola hidup konsumtif ini menimbulkan kecemburuan social.bila
hal ini terjadi mka bentrok antar kelas bisa pecah.
Bacaan Kuliah
Page 24
Promosi dan Periklanan-1
Pengawasan juga berdimensi budaya.dalam suatu produk dan iklan secara tersirat ada pula
unsure transformasi budaya.produk ayam goring misalnya bagi satu golongan masyarakat
ayam goring masih dianggap menu makanan yang istimewa dan tidak setiap saat
dinikmati..namun,karena gencarnya iklan khalayak menjadi terbiasa dengan makanan
ayam goreng itu.contoh lain,produk pakaian wanita seperti rok untuk masyarakat
memperhatikan segi-segi kesopanaan seperti di Indonesia,semua wanita dianggap tidak
sopan jika menggunakan rok yang tingginya diatas dengkul.tetapi karena iklan sangat
gencar melakukan persuasi,maka hal tersebut menjadi biasa dan umum.
Tanpa bermaksud membesar-besarkan,kondisi multimensional seperti itu,bila tidak
tertangani
dengan
baik
mungkin
mengakibatkan”bencana
nasional”.untuk
Indonesia,misalnya,bila suatu ketika pola hidup kaum muda mengenal kehidupan seks
bebas,amak hal itu sudah bisa dimaksud bencana.betapa tidak? Sejak dahulu nila-nilai
hidup ketimuran selalu dijunjung tinggi termasuk kehidupan seks.
Masyarakat
Kendati pemerintah telah membuat satu aturan,konsumen tetap berasal dari masyarakat itu
sendiri.maksudnya bila konsumen telah tertarik pada iklan dan ingin memilki produk yang
diiklankann dengan segala cara dia akan berupaya membius,dan barang sejenisnya,bisa
dijadikan contoh tentang hal ini.minuman keras dan narkotika tidak boleh diiklankan tetapi
pada kenyataannya konsumen barang-barang sejenis itu tetap ada.ancaman hukuman yang
disebarluaskan melalui media massa seolah-olah tidak membuat takut konsumen.
Dengan segala keterbatasannya,konsumen masih ingin memilki suatu produk,kendati
sebenanrnya berada dilaur jangkauan mereka.namun ini tidak bearti setiap konsumen
dengan sendirinya mudah termakan oleh janji yang ditawarkan produsen.justru ada cukup
banyak factor potensial yang menghambat lancarnya suatu kegiatan pemasaran.
Factor pertama,yang paling dominan adalah factor ekonomi.status ekonomi.status sebagai
masyarakat Negara berkembang mengimplikasikan pengertian bahwa kebutuhan hidup
belum sepenuhnya tercukupi.ini disebabkan oleh banyak factor yang sulit ditetapkan secara
pasti mana yang paling berpengaruh.mungkin rendahnya tingkat pendapatan yang
menyebabkan
mereka
tidak
berkembang,tetapi
juga
mungkin
tingkat
pendidikan,gizi,keturunan dan sebagainnya.
Factor potensial lainnya lebih bersifat social.kesadaran bahwa mereka tergolong
masyarakat Negara berkembang mungkin mendorong mereka frustasi dan tidak terlalu
Bacaan Kuliah
Page 25
Promosi dan Periklanan-1
berharap bisa menjadi lebih maju.akibatnya kehidupan yang mereka jalani cenderung
stagnan.iklan dan produk yang selalu berusaha tampil lebih baik dan lebih baru tidak
banyak menyita perhatian mereka.hal ini tampak jelas pada masyarakat pedesaan.selain itu
ada kekuatiran bahwa dengan memperbaharui gaya hidup,mereka tidak lagi mengahargai
dat dan leluhur mereka.
Riset di Negara Berkembang
Jangankan melakukan riset,memasukan suatu produk ke satu daerah saja memerlukan
banyak pertimbangan yang matang.dinegara berkembang yang bisa dilakukan adalah riset
konsumen terlebih dahulu.dan dari sini barangkali dapat ditemukan peluang untuk
memasukan suatu produk.kalau ini bisa berjalan lancer,baru kemudian dibuat berbagai
perencanaan seperti yang dilakukan terhadap khalayak sasaran Negara lain yang sudah
tergolong maju.
Dari uraian diatas dapat disimpilkan bahwa riset apa saja dilakukan dinegara
berkembang,yakni
riset
ditunjukan
untuk
mengembangkan
suatu
produk.namun
sebelumnya diperlukan riset tentang perilaku konsumen.dan konsumen disini sebaiknya
jangan diartikan sempit hanya sebatas masyarakat luas.konsumen,dalam hubungannya
dengan produk yang ingi “berbicara”dalam lingkup Negara,berarti termasuk pemerintah
Negara yang bersangkutan.keduanya memilki potensi yang besar dalam kelancaran
kegiatan pemasaran,diantaranya adalah perencaan iklan.
Bacaan Kuliah
Page 26
Promosi dan Periklanan-1
Bacaan Kuliah
Page 27
Download