JURNAL SAINS POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 MODEL INVERSI 1D STRUKTUR LAPISAN KERAK BUMI DENGAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PROVINSI SUMATERA UTARA INDONESIA Gigih Wahyu Akbar(1), Bagus Jaya Santosa(2) Jurusan Fisika FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] (1), [email protected] (2) Abstrak— Sumatera Utara merupakan salah satu zona tektonik aktif di Indonesia karena memiliki zona sesar semangko sebagai akibat pertemuan batas lempeng di lepas pantai pulau Sumatera. Inilah yang menyebabkan Sumatera utara sering mengalami gempa tektonik dangkal hingga sedang. Tujuan dari penelitian ini adalah studi spesifik mengenai struktur kecepatan gelombang gempa 1-D dan letak hypocenters yang lebih akurat di daerah Sumatera utara dengan menggunakan metode algoritma genetik. Data yang digunakan sebanyak 22 event gempa di area sekitar Sumatera Utara 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur) yang terjadi pada bulan Januari 2010 – Mei 2010 yang terekam dibeberapa stasiun seismograf setempat (PSI, TSI, SBSI, TRSI RPSI dll). Model struktur 1-D didapatkan dengan menganalisa waktu tempuh gelombang P dan S dari data gempa lokal, yaitu dilakukan dengan picking menggunakan WinQuake. Kemudian dilakukan inversi menggunakan software hypoGA untuk mendapatkan nilai dari 3 lapisan terbaik dibawah permukaan provinsi Sumatra utara. sehingga didapatkan model struktur 1-D kecepatan gelombang P dan S serta relokasi gempa di daerah tersebut. ideal. Model ini tentu saja tidak sesuai dengan kondisi wilayah kepulauan Indonesia yang mempunyai tatanan tektonik yang kompleks karena sangat mungkin menimbulkan kesalahan dalam perhitungan parameter hiposenter gempa. Studi tentang model kecepatan 1-D struktur lapisan kerak bumi ini dikembangan oleh Groot-Hedlin dan Vernon (1998). Software yang digunakan dalam menganalisa model kecepatan 1D struktur lapisan kerak bumi ini dengan hypoGA yang sudah terbukti bisa mendapatkan nilai dari 3 lapisan terbaik dari model kecepatan 1D struktur lapisan kerak bumi dengan baik oleh Alfonso Emidio de Vasconcelos Lopes dan Marcelo Assumpcao (2010). Daerah Sumatera utara merupakan salah satu zona tektonik aktif di Indonesia karena memiliki zona sesar semangko sebagai akibat pertemuan batas lempeng di lepas pantai pulau Sumatera.. Inilah yang menyebabkan Sumatera utara sering terjadi gempa tektonik dangkal hingga sedang. Sehingga studi spesifik mengenai struktur kecepatan gelombang gempa 1D penting dilakukan. Hasil studi ini juga diharapkan dapat memberikan informasi tambahan untuk penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik struktur dangkal di daerah ini. Kata kunci: Model kecepatan 1D, Algoritma Genetik, HypoGA, Sumatera Utara II. LOKASI DAN DATA GEMPA BUMI I. PENDAHULUAN ndonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu meliputi lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Salah satu kasusnya adalah Lempeng India-Australia yang bertabrakan dengan lempeng Eurasia dilepas pantai Sumatera, yang menyebabkan seringnya terjadi gempa bumi disepanjang pulau sumatera dan menjadikan kawasan ini menjadi daerah aktif gempa bumi. Dengan melihat tingginya aktifitas kegempaan khususnya Badan Metereologi Klimatolgi dan Geofisika (BMKG) harus memiliki data yang memadai dan tepat tentang parameter hiposenter dari gempa untuk diinformasikan ke masyarakat luas. Parameter ini biasanya berupa magnitudo (kekuatan gempa), origin time (waktu terjadinya gempa), episenter (lokasi gempa), dan kedalaman pusat gempa. Ketelitian perhitungan parameter gempa sangat tergantung pada model struktur kecepatan gelombang gempa yang digunakan. Di Indonesia model yang digunakan untuk menghitung parameter hiposenter gempa adalah model Jeffrey-Bullen. Model struktur kecepatan tersebut dibuat dengan asumsi model bola bumi I Dalam penelitian ini daerah yang dijadikan area penelitian adalah wilayah Pulau Sumatera Indonesia yang dikenal merupakan kawasan rawan gempa. Penunjaman yang terjadi disebelah barat pulau sumatera akibat bertabrakan dengan lempeng Indo-Australia berakibat pulau sumater kaya akan sesar dan patahan aktif yang setiap saat berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami. tepatnya di sekitar provinsi Sumatera Utara. Area penelitian terletak pada koordinat 1° 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km². Data yang digunakan adalah hiposenter dari beberapa event gempa di kawasan provinsi Sumatera Utara Indoensia dari IA atau Geofon yang dapat didownload secara gratis di http://webdc.eu/arclink/query?sesskey=45c89bcf pada periode tanggal 10-01-2010 s.d 31-05-2010. Jumlah gempa sebanyak sebanyak 22 event dengan kekuatan Magnitude ≥ 4,6. Jaringan stasiun pencatat yang dipergunakan dalam relokasi gempagempa di wilayah Sumatera utara ini sebanyak 20 buah stasiun jaringan perekam gempa bumi yang tersebar di sepanjang Pulau Sumatera. Posisi sumber gempa bumi di kawasan provinsi Sumatera Utara dan stasiun-stasiun yang ada di sekitarnya dapat dilihat pada gambar 2. JURNAL SAINS POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 Dari serangkaian proses penelitian ini, di provinsi Sumatera utara diketahui kecepatan rata-rata untuk Vp/Vs nya adalah sebesar 1,74. Sedangkan parameter upper crust (V1) yang merupakan lapisan atas kerak bumi dengan nilai rata-rata Vp adalah 6,2 km/s pada kedalaman 00,0. Lower crust (V2) yang merupakan lapisan yang lebih rendah dengan nilai rata-rata Vp adalah 7,0 km/s pada kedalaman 13,15 km. Upper mantle (V3) yang merupakan lapisan kerak paling bawah dengan nilai ratarata Vp adalah 8,2 km/s. Mendapatkan model kerak rata-rata dengan menggunakan metode algoritma genetik terbukti sangat berguna. Pada inversi GA tidak mudah digunakan dengan metode yang lain seperti metode linierisasi, karena beberapa parameter seperti ukuran populasi, jumlah generasi, crossover dan tingkat mutasi perlu di isi sedemikian rupa untuk dapat dilakukan inversi yang efisien. Keuntungan dari metode GA sendiri diantaranya adalah analisis dari berbagai model dapat diterima dan distrubisi dari parameter model memberikan perkiraan model kompleksitas dalam struktur kerak yang sebenarnya. Analisis distribusi solusi GA berpotensi dapat menggungkapkan minimum local yang berbeda yang mingkin berhubungan dengan fitur struktur lapisan dalam bumi. 5 Pengetahuan tentang perambatan gelombang gempa bumi membuka pikiran kita bahwa perambatan gelombang gempa bumi dan berbagai fenomena yang berkaitan dengan cara untuk memahami struktur dalam bumi. Berbagai pengetahuan tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan lain seperti membaca pola lapisan di bawah permukaan bumi pada kawasan rawan gempa seperti halnya dalam penelitian ini di provinsi Sumatera utara sebagai bagian informasi yang penting untuk disampaikan kepada masyarakat agar mereka paham tentang potensi bahaya daerah rawan gempa bumi yang menjadi tempat tinggal kita selama ini. IV. KESIMPULAN Pemodelan inversi 1D struktur lapisan kerak bumi dengan metode algoritma genetik di sumatera utara Indonesia dilakukan menggunakan perangkat lunak hypoGA yang bertujuan untuk mngetahui model kecepatan gelombang dibawah permukaan pulau sumatera utara yang lebih spesifik serta letak hyposenter yang lebih akurat pada daerah tersebut. Didapatkan nilai Vp/Vs adalah 1,74. model struktur 1D kecepatan gelombang P pada 3 lapisan terbaik di bawah permukaan tanah, yaitu: Upper Crust (V1) sebesar 4,2 km/detik pada kedalaman 00.0 km. Lower Crust (V2) sebesar 7.0 km/detik pada kedalaman 13.15 km. Upper Mantle (V3) sebesar 8.2 km/detik pada kedalaman 46.4 km. (bidang diskontinuitas Moho). DAFTAR PUSTAKA Gambar 8. Grafik model struktur 1D kecepatan gelombang P dibawah permukaan provinsi Sumatera utara Indonesia Dalam penelitian ini, dibawah permukaan lapisan kerak bumi di provinsi Sumatera utara teridentifikasi perubahan kecepatan gelombang pada lapisan upper mantle di kedalaman 46,4 km, dimana lokasi perubahan ini biasanya sering disebut sebagai bidang diskontinuitas yang dikenal sebagai bidang diskontinuitas Moho. Dari berbagai fasa gelombang yang didapat yaitu gelombang P, gelombang S dan beberapa parameter yang lain. Dan dilakukan pengolahan data berdasarkan waktu tiba dan jarak dengan proses pengolahan data menggunakan WinQuake dan hypoGA akan meberikan gambar yang berbeda. Dari plot ini di dapat bahwa kecepatan rambat gelombang gempa bumi dapat dimodelkan dengan bentuk kurva seperti Gambar 8. Pada saat gelombang merambat didalam bumi ternayata dijumpai perubahan kecepatan pada setiap kedalaman tertentu. [1] Alfonso Emidio and Marcelo Lopes, 2010, Genetic Algorithm Inversion of the Average 1D Crustal Structure Using Local and Regional Earthquakes , Sao Paulo, Brazil. [2] Coley,D.A., 1998, An Introduction to Genetic Algorithms for Scientists and Engineers, World Scientific, 22-26 [3] Puspito. Nanang T., 1996, Struktur Kecepatan Gelombang Gempa dan Koreksi Stasiun Seismologi di Indonesia, JMS Vol.1. No.2 Oktober 1996. [4] Richards P.G, 1990, Theoretical Seismology, course 2, Departement of Geological Science and Lamont-Doherty Geological Observatory Columbia University. NewYork: USA. [5] Setyowidodo Irwan, 2011, Analisis Seismogram Tiga Komponen Terhadap Moment Tensor Gempa Bumi di Manokwari Papua Barat, Jurusan Fisika. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. [6] Shearer, PM. 2009. “Introduction to seismology, seconf edition”.Cambrige University Press. [7] Wandono dkk, 2004, Struktur 1D Kecepatan Gelombang P untuk Wilayah Toba dan Sekitarnya, Prosiding PIT HAGI XXIX Yogjakarta. [8] Widiyantoro, Sri dkk, 2004, Seismisitas dan Struktur Kecepatan Gelombang Seismik di Sepanjang Pulau Jawa, Prosiding PIT HAGI XXIX Yogjakarta. [9] http://www.webdc.eu [10] http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Depan.bmkg