PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK

advertisement
Laporan Keuangan Konsolidasi
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
30 September 2006 Dan 2005 (Tidak Diaudit)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi …………………………………………………………………………………….….
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………………………………………………………….
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………………………………………………..……………
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………………………………………………………………
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …………………………………………………………..
7-45
***************************
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
2006
2005
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang
Usaha
Lain-lain - bersih
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Aktiva lancar lainnya
2c,2p,3,7,31
2d,2p,4,7,31
2e,5
2f,6,19
17
2g,2j,7
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investasi jangka panjang lainnya
Aktiva tetap
2e,7
2q,17
2d,7,8
2d,7,9
2h,2i,7,10,
19,20,30,37
Nilai tercatat
Akumulasi penyusutan
Penyisihan kerugian nilai aktiva tetap
732.367
74.988
415.122
91.420
52.452
82.681
1.086.283
23.745
84.891
58.895
25.715
29.989
834.456
66.657
85.108
224.721
2.196.302
1.773.188
42.380
1.035
44.203
4.256
32.035
735
38.547
88.301
3.184.924
(1.215.309)
(29.374)
2.554.269
(951.436)
(69.073)
1.940.241
539.734
307.658
90.555
91.117
1.533.760
640.907
306.570
93.694
31.602
172.261
127.805
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
3.233.440
2.893.956
JUMLAH AKTIVA
5.429.742
4.667.144
Bersih
Uang muka pembelian aktiva tetap
Sewa jangka panjang - bersih
Aktiva non-operasional - bersih
Uang muka sewa
Aktiva tidak lancar lainnya - bersih
7,11,33
2j,7,12,19
30,37
7,33
2h,2i,2k,2p,
7,13,30,31,33
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
1
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
2006
2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang
Usaha
Lain-lain
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Taksiran kerugian akibat restrukturisasi toko
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
Hutang obligasi - bersih
Hutang kepada non-lembaga
keuangan
14,19
27.400
326.513
1.000.912
117.376
20.021
232.676
2.017
802.547
99.643
9.556
331.287
26.584
1b,2l,2m,20
392.968
-
2j,2p,21,31
12.901
12.971
1.806.271
1.609.101
7
2q,17
3.226
17.405
3.944
15.758
14,19
1b,2l,2m,20
844.724
440.757
826.973
2j,2p,21,31
2p,2r,29,31
15.402
152.511
15.863
141.554
1.474.025
1.004.092
63.990
68.354
3.344.286
2.681.547
15
16
17
2p,2r,18,29,31
30
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
Hutang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
Hutang bank
Hutang obligasi - bersih
Hutang kepada non-lembaga
keuangan
Kewajiban tidak lancar lainnya
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
HAK MINORITAS
2b
Jumlah Kewajiban
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
2
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
2006
2005
EKUITAS
Modal saham - Rp500 per saham
Modal dasar - 10.800.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.705.994.000 saham
1b,22
Tambahan modal disetor - bersih
23
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan 2b
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
2h
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
32
Belum ditentukan penggunaannya
Modal saham diperoleh kembali
2n,22
1.352.997
(6.356)
666
120
1.352.997
(6.356)
120
14.000
847.265
(123.236)
12.000
750.072
(123.236)
Ekuitas - Bersih
2.085.456
1.985.597
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
5.429.742
4.667.144
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
3
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
5.658.751
4.517.831
2f,2h,2o,
10,24,25
4.133.089
3.228.576
1.525.662
1.289.255
405.732
418.345
924.303
724.856
1.330.035
1.143.201
195.627
146.054
5.535
16.179
2o,7
2j,26,33
2h,2r,10,
27,29
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Selisih lebih klaim asuransi atas
nilai buku - bersih
Beban bunga - bersih
Lain-lain - bersih
10
3,4,7,14,
19,20,28
2b,2d,2h,
2m,2p,4,5,
10,13
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
BAGIAN ATAS LABA BERSIH
PERUSAHAAN ASOSIASI - BERSIH
2d,8
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Periode berjalan
Tangguhan
2005
2o,24
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
2006
(122.023)
(79.530)
12.484
72.451
(104.004)
9.100
4.502
4.686
96.125
159.840
2q,17
Jumlah
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN
2b
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM
2t
(8.280)
(8.264)
(6.235)
(6.142)
(16.544)
(12.377)
79.581
147.463
1.104
(5.993)
80.685
141.470
32
56
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
4
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan
Saldo, 1 Januari 2005
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 20 Mei 2005:
Deklarasi dividen tunai - bersih dari
pembelian kembali saham
Pembentukan cadangan umum
Selisih
Transaksi
Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan
Tambahan
Modal Disetor Bersih
Modal
Saham
1.352.997
(6.356)
Selisih
Penilaian
Kembali
Aktiva Tetap
Saldo Laba
Telah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Modal Saham
Diperoleh Kembali
(123.236)
Ekuitas - Bersih
-
120
10.000
645.706
1.879.231
(35.104)
(2.000)
-
(35.104)
-
-
141.470
32
Laba bersih
-
-
-
-
2.000
-
-
-
-
-
141.470
-
120
12.000
750.072
(123.236)
1.985.597
(123.236)
2.067.102
Saldo, 30 September 2005
1.352.997
Saldo, 1 Januari 2006
1.352.997
(6.356)
312
120
12.000
831.265
-
-
-
-
2.000
(62.685)
(2.000)
-
-
354
-
-
-
-
354
-
-
-
-
-
80.685
-
80.685
666
120
14.000
847.265
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 31 Maret 2006:
Deklarasi dividen tunai - bersih dari
pembelian kembali saham
Pembentukan cadangan umum
Selisih transaksi perubahan ekuitas
Anak Perusahaan
Laba bersih
Saldo, 30 September 2006
(6.356)
32
2b
1.352.997
(6.356)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
-
(123.236)
(62.685)
-
2.085.456
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari penjualan
Pengeluaran kas selama periode berjalan untuk:
Pembelian persediaan
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Sewa - bersih
Beban penjualan
2006
2005
5.646.018
4.512.074
(4.086.427)
(413.885)
(349.583)
(98.853)
(3.299.549)
(344.230)
(270.034)
(165.816)
Kas yang dihasilkan dari operasi
Pajak Penghasilan Perusahaan
Beban lainnya - bersih
697.270
(36.993)
(346.368)
432.445
(11.672)
(359.124)
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
313.909
61.649
62.556
2.618
(209.524)
(147.772)
(24.137)
(42.582)
(5.729)
(8.738)
189.226
2.414
(460.919)
(185.586)
(11.480)
(832)
(160.334)
(373.308)
(627.511)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan investasi jangka pendek
Hasil penjualan aktiva tetap
Penambahan uang muka pembelian aktiva tetap
Penambahan aktiva tetap
Penambahan aktiva tidak lancar lainnya
Penambahan investasi jangka pendek
Penambahan aktiva non-operasional
Penambahan uang muka sewa
10
10
Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang bank jangka panjang
Penambahan (pengurangan) bersih hutang bank
jangka pendek
Beban bunga dan fee Ijarah - bersih
Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan
Penambahan (pengurangan) hutang pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Pembayaran dividen tunai kepada pemegang
saham minoritas pada Anak Perusahaan
Pembayaran cicilan sewa guna usaha
595.110
(97.600)
(140.092)
(62.685)
(1.313)
75.449
(110.157)
(35.104)
602
-
(4.999)
(138)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Pendanaan
293.420
(74.347)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
234.021
(640.209)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
498.346
1.055.331
732.367
415.122
300.325
227.125
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3
Informasi tambahan laporan arus kas:
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva
tetap ke aktiva tetap
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
6
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Matahari Putra Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
11 Maret 1986 berdasarkan akta notaris Budiarti Karnadi, S.H. No. 30 tanggal 11 Maret 1986. Akta
pendirian Perusahaan diumumkan dalam Berita Negara No. 73 tanggal 10 September 1991,
Tambahan No. 2954. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 42 tanggal 31 Maret 2006,
antara lain mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengusahakan (i) jaringan toko serba ada yang menyediakan
berbagai macam barang seperti pakaian, perhiasan, tas, sepatu, kosmetik, peralatan elektronik,
mainan, alat tulis, buku, obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari, dan (ii) pusat hiburan keluarga
yang dikenal sebagai Time Zone. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1986.
Kantor Pusat operasional Perusahaan berkedudukan di Menara Matahari - Lippo Life, Lantai 20,
Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Jawa Barat.
Pada tanggal 30 September 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengoperasikan toko di
145 lokasi. Semua toko dan pusat hiburan keluarga berlokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di
Indonesia.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tahun 1992, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya.
Pada tahun 1995, 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya masing-masing 75.166.500 saham (Rp1.400 per saham),
225.499.500 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.803.996.000 saham (Rp500 per saham) melalui
Penawaran Umum Terbatas I, II dan III kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2057/PM/2002 tanggal
13 September 2002, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk penawaran umum Obligasi I
Matahari sebesar Rp450.000 di Bursa Efek Surabaya (Catatan 20) dinyatakan efektif.
Berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-1068/PM/2004 tanggal 28 April 2004, Pernyataan
Pendaftaran Perusahaan untuk penawaran umum Obligasi II Matahari dan Obligasi Syariah
Ijarah I Matahari masing-masing sebesar Rp300.000 dan Rp150.000 di Bursa Efek Surabaya
(Catatan 20) dinyatakan efektif.
7
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
1. UMUM (lanjutan)
c. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (secara
keseluruhan disebut sebagai “Perusahaan”) adalah sebagai berikut:
Persentase Pemilikan *
Anak Perusahaan
Pemilikan langsung
PT Matahari Super
Ekonomi (“PT MSE”)
Matahari International
Finance Company B.V.
(“MIFCO”)
PT Nadya Putra Investama
(“PT NPI”)
PT Taraprima Reksabuana
(“PT TPRB”)
PT Matahari Kafe
Nusantara (“PT MKN”)
PT Matahari Mega
Swalayan (“PT MMS”)
PT Matahari Mega Toserba
(“PT MMT”)
PT Matahari Boston
Drugstore (“PT MBD”)
Prime Connection Limited
(“PCL”)
Brighter Limited (“BL”)
Matahari International
Finance Company B.V.
(“MF”)
PT Matahari Graha Fantasi
(“PT MGF“)
Pemilikan tidak langsung
Bright Regent Corporation
(“BRC”)
Merrill Investment Limited
(“MI”)
Matahari Department Store
(Shenzhen) Limited
(“MDS”)
Matahari Trading
(Shenzhen) Limited
(“MTL”)
Grandbright Corporation
Limited (“GCL”)
PT Matahari Dana Prima
(“PT MDP”, melalui
PT NPI)
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai
Beroperasi
2006
2005
Jumlah Aktiva
2006
2005
Tangerang, Jawa Barat
Penjualan eceran
1994
100,00
100,00
14.547
12.122
Rotterdam, Belanda
Keuangan
1996
100,00
100,00
10.192
10.130
Tangerang, Jawa Barat
1998
100,00
100,00
14.665
70.071
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
Penjualan dan
pemasaran air
mineral
Restoran
1998
2001
100,00
100,00
100,00
100,00
31.476
440
30.291
576
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
-
100,00
100,00
4.640
4.455
Tangerang, Jawa Barat
Penjualan eceran
Perbekalan farmasi
dan apotek
-
100,00
100,00
2.000
2.000
Tangerang, Jawa Barat
-
100,00
100,00
2.000
2.000
British Virgin Islands
British Virgin Islands
Investasi
Investasi
2003
2005
100,00
100,00
100,00
100,00
5
38.155
84.050
12.019
Rotterdam, Belanda
Keuangan
Pusat hiburan
keluarga
2006
100,00
-
211
-
Jakarta
1995
50,01
50,01
214.583
198.133
Hong Kong
Investasi
2005
100,00
100,00
35.029
12.771
Labuan, Malaysia
Investasi
2005
100,00
-
6.943
67.930
China
Penjualan eceran
2005
100,00
-
23.183
12.012
China
Perdagangan umum
-
100,00
-
593
664
Hong Kong
Investasi
-
100,00
-
0,001
Denpasar, Bali
Pembiayaan
konsumen
-
99,99
99,99
1.927
Jakarta
-
1.927
* termasuk pemilikan tidak langsung
Pada tahun 2005, Perusahaan melakukan investasi 100% pada BL dan BL melakukan investasi
100% pada BRC. Selanjutnya, pada tahun 2005, BRC melakukan investasi 100% pada MDS dan
MTL, dan Perusahaan, melalui PT NPI, melakukan investasi 100% pada MI.
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan investasi 100% pada MF, dan melalui BL melakukan
investasi 100% pada GCL.
Per 30 September 2006, PT MMS, PT MMT, PT MBD, MTL, GCL dan PT MDP belum memulai
operasi komersialnya.
8
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
1. UMUM (lanjutan)
d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
Per 30 September 2006, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan
Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 31
Maret 2006 yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 42 tanggal 31 Maret 2006 dari
Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Komisaris
:
:
Dr. Cheng Cheng Wen
Jonathan L. Parapak (komisaris independen)
Jusuf Arbianto Tjondrolukito (komisaris independen)
John Bellis (komisaris independen)
Mardi Henko Susanto (komisaris independen)
Ganesh Chander Grover (komisaris independen)
Jeffrey Koes Wonsono
Presiden Direktur
Direktur
:
:
Benyamin Jonathan Mailool
Lina Haryanti Latif
Hendra Sidin
Carmelito J. Regalado
Andre Rumantir
Per 30 September 2005, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan
Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
20 Mei 2005 yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 39 tanggal 20 Mei 2005 dari
Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Komisaris
:
:
Dr. Cheng Cheng Wen
Jonathan L. Parapak (komisaris independen)
Jusuf Arbianto Tjondrolukito (komisaris independen)
John Bellis (komisaris independen)
Mardi Henko Susanto (komisaris independen)
Jeffrey Koes Wonsono
Ganesh Chander Grover
Presiden Direktur
Direktur
:
:
Benyamin Jonathan Mailool
Lina Haryanti Latif
Hendra Sidin
Carmelito J. Regalado
Ketut Budi Wijaya
Andre Rumantir
Perusahaan memiliki sekitar 21.500 dan 21.700 karyawan masing-masing pada tanggal
30 September 2006 dan 2005.
9
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK) dan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk
persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), aktiva tetap tertentu yang telah dinilai
kembali dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aktiva
bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk perusahaan
asosiasi dengan pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas
operasi disusun berdasarkan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah
rupiah Indonesia.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan. Seluruh
akun dan transaksi antar Perusahaan yang material telah dieliminasi.
Nilai penyertaan Perusahaan pada Anak Perusahaan disesuaikan dengan perubahan bersih
dalam penyertaan pada ekuitas Anak Perusahaan dengan mengkredit atau mendebit “Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan
menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal neraca untuk akun neraca dan kurs ratarata selama periode sembilan bulan untuk akun laporan laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan anak perusahaan yang merupakan bagian integral dari Perusahaan
didebitkan/dikreditkan sebagai “Laba/Rugi Selisih Kurs” pada laporan keuangan konsolidasi,
sedangkan untuk anak perusahaan yang bukan merupakan bagian integral dari Perusahaan
didebitkan/dikreditkan ke akun “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan”.
c. Setara Kas
Setara kas meliputi semua investasi yang sangat likuid, yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas
hutang.
d. Investasi
Investasi terdiri dari:
1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities)
Sesuai dengan PSAK 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, surat berharga
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok berikut:
10
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d. Investasi (lanjutan)
•
Diperdagangkan (trading)
Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu
dekat, yang biasanya memiliki frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini
dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek.
Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya.
Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada
usaha periode berjalan.
•
Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity)
Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau pemulihan
diskonto hingga jatuh tempo.
•
Tersedia untuk dijual (available-for-sale)
Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang
dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba (rugi) yang belum
direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan (dibebankan) pada “Laba/Rugi yang Belum
Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga”, yang merupakan komponen Ekuitas.
Harga perolehan surat berharga yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata.
2. Reksa Dana
Reksa dana dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih (net assets value) pada tanggal neraca.
Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat perubahan nilai aktiva bersih pada tanggal neraca
dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
3. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia
Investasi saham di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan sedikitnya
20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode tersebut,
investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya disesuaikan dengan bagian
Perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan
pada perusahaan tersebut (metode ekuitas) serta dikurangi dengan pendapatan dividen.
Investasi di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan kurang dari 20%
dinyatakan sebesar harga perolehan.
e. Piutang
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan atas keadaan piutang pada akhir
periode.
11
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung
dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method), atau nilai
realisasi bersih (net realizable value).
Persediaan Perusahaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
h. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tertentu yang dinilai kembali
pada tahun 1986 sesuai dengan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Bangunan (termasuk satuan
rumah susun yang disajikan
sebagai bagian dari “Aktiva
Tidak Lancar Lainnya”)
Renovasi bangunan
Peralatan dan instalasi
Kendaraan
Mesin
Aktiva sewa guna usaha kendaraan
Metode
Tahun
Tarif
Garis lurus
Garis lurus
Saldo-menurun ganda
Saldo-menurun ganda
Garis lurus
20
2-5
3-5
15% dan 25%
50%
-
Saldo-menurun ganda
-
25% dan 50%
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak
dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi periode
yang bersangkutan.
Sesuai dengan PSAK 47 tentang “Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat harga perolehan
tanah secara terpisah dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah
serta pengeluaran untuk perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan
sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi
selama umur hukum hak.
i.
Penurunan Nilai Aktiva
Sesuai dengan PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan menelaah apakah
terdapat indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan
nilai aktiva, Perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tersebut.
Penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban pada usaha periode berjalan.
12
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j.
Sewa Jangka Panjang
Perjanjian sewa menyewa jangka panjang yang pembayaran nilai kontraknya dilakukan selama
suatu periode tertentu yang lebih pendek dari masa sewanya, dibukukan pada saat perjanjian
sewa menyewa tersebut berlaku dengan mendebit akun “Sewa Jangka Panjang” sebesar nilai
kontrak dan mengkredit akun “Hutang Jangka Panjang Non-lembaga Keuangan” sebesar nilai
kontrak yang belum dibayar.
Sewa jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis
lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka
waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan
disajikan di aktiva lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
k. Aktiva Tidak Berwujud - Piranti Lunak Komputer
Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya
(dibukukan pada Aktiva Tidak Lancar Lainnya), ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode
garis lurus selama 4 tahun.
l.
Beban Emisi Obligasi
Beban yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan
obligasi bersangkutan. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan premium
atau diskonto yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut.
m. Obligasi Diperoleh Kembali
Perolehan kembali instrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan
seolah-olah telah terjadi pelunasan dalam laporan keuangan konsolidasi. Selisih antara nilai
nominal instrumen hutang dengan nilai wajar pada tanggal pembelian kembali dikreditkan atau
dibebankan pada usaha periode berjalan.
n. Modal Saham Diperoleh Kembali
Modal saham diperoleh kembali yang disajikan dalam kelompok Ekuitas pada neraca konsolidasi,
dinyatakan sebesar harga perolehan. Harga perolehan dari saham diperoleh kembali yang dijual
ditentukan dengan metode rata-rata.
Selisih antara harga perolehan dari modal saham yang diperoleh kembali dengan harga jualnya
dibebankan atau dikreditkan ke “Tambahan Modal Disetor - Bersih”. Apabila selisih tersebut
menghasilkan saldo negatif pada akun “Tambahan Modal Disetor” karena transaksi perolehan
kembali, saldo negatif tersebut dibebankan pada saldo laba.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan
pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat
barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar
jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait (sebagai bagian
dari Beban Pokok Penjualan) dibukukan sebesar jumlah yang terhutang kepada pemilik
(consignor).
13
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat
hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara
proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh
pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin, makanan dan minuman dan paket ’’Make New
Friends’’ diakui pada saat koin, makanan dan minuman dan paket dibeli oleh pelanggan.
Beban diakui pada saat terjadinya.
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing, termasuk transaksi anak perusahaan yang dikelola dan
beroperasi di luar Indonesia yang merupakan bagian integral dari Perusahaan, dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku
terakhir untuk periode berjalan yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang
terjadi, dikredit atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
Pada tanggal 30 September 2006 kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) masing-masing
sebesar Rp9.235 untuk AS$1, Rp1.120 untuk RMB1 dan Rp1.186 untuk HK$1, sedangkan pada
tanggal 30 September 2005 kurs yang digunakan sebesar Rp10.310 untuk AS$1, Rp1.277 untuk
RMB1 dan Rp1.329 untuk HK$1 yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang
diumumkan oleh Bank Indonesia untuk periode tersebut.
q. Pajak Penghasilan
Beban pajak periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode
bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara
pelaporan komersial dan pajak pada tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi
fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat
pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat
nilai aktiva direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika
Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
r.
Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan membentuk penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga
Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”). Berdasarkan
PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13
dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan dan
kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang
diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu
program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada hutang imbalan kerja atas program yang
sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja
atau vested.
14
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s. Pelaporan Segmen
Perusahaan menerapkan PSAK 5 yang direvisi tentang “Pelaporan Segmen” dalam menyajikan
segmen usaha dalam laporan keuangan. PSAK 5 yang direvisi memberikan pedoman yang lebih
rinci dalam mengidentifikasi segmen usaha dan geografis yang harus dilaporkan. Informasi
keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen disajikan pada
Catatan 34.
t.
Laba Bersih per Saham
Sesuai dengan PSAK 56 tentang “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan
membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode
berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali. Laba bersih untuk sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 masing-masing sebesar
Rp80.685 dan Rp141.470. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor
adalah 2.507.410.000 saham untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 September 2006 dan 2005.
u. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan
kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan, serta jumlah pendapatan dan beban
selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
2006
Kas, termasuk AS$5 dan RMB40 pada
tahun 2006 dan AS$4 pada tahun 2005
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 7)
PT Bank Lippo Tbk
Rekening giro, termasuk AS$4.443
Deposito berjangka, termasuk AS$5.000
Pihak ketiga:
Rekening giro:
PT Bank Mega Tbk, termasuk AS$2.188 pada
tahun 2006
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, termasuk
AS$10 pada tahun 2006 dan
AS$3.002 pada tahun 2005
PT Bank Lippo Tbk, termasuk AS$259
PT Bank Central Asia Tbk
Malayan Bank, termasuk AS$196 pada
tahun 2006 dan AS2.337 pada tahun 2005
15
2005
32.466
28.135
-
71.591
63.936
492.371
1.858
100.604
65.807
10.234
155.290
6.093
1.808
24.096
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2006
2005
Bank lainnya, masing-masing di bawah
Rp10.000, termasuk AS$117, Euro160,
HK$7.604 dan RMB117 pada tahun 2006
dan AS$133, Euro108 dan RMB6.938
pada tahun 2005
12.631
10.289
Deposito berjangka:
PT Bank Mayapada Tbk
Malayan Bank, termasuk AS$4.252
Bank lainnya, masing-masing dibawah Rp10.000
10.000
6.446
10.000
43.834
-
732.367
415.122
Jumlah
Deposito berjangka pada PT Bank Lippo Tbk (afiliasi sampai November 2005) memperoleh bunga
dengan tingkat tahunan berkisar antara 5,5% sampai 7,25% pada tahun 2005, sedangkan deposito
berjangka dalam dolar AS memperoleh bunga dengan tingkat tahunan sebesar 2,75% pada tahun
2005. Deposito berjangka dalam rupiah (termasuk deposito yang jatuh tempo selama periode)
pada pihak ketiga memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11,25% sampai 13%
pada tahun 2006 dan antara 7,25% sampai 10% pada tahun 2005.
4. INVESTASI JANGKA PENDEK
Investasi jangka pendek terdiri dari:
2006
Investasi pada dana yang dikelola (managed fund)Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 7)
Investasi dalam efek hutang dan ekuitas
Efek yang diperdagangkan
Pihak ketiga
Obligasi
Wesel berbunga mengambang (AS$495 pada
tahun 2006 dan AS$1.315 pada tahun 2005)
Saham
Sub-jumlah
Reksa dana
Pihak ketiga, termasuk AS$88 pada tahun 2005
Jumlah
2005
62.788
62.464
7.618
14.483
4.571
11
13.558
9
12.200
28.050
-
906
74.988
91.420
Pada tanggal 30 Desember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian pengelolaan dana dengan
PT Ciptadana Sekuritas ("PT CS“, afiliasi). Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang setiap tiga
bulanan, Perusahaan telah menempatkan dana pada PT CS yang akan digunakan untuk pembelian
investasi seperti obligasi dan debenture lainnya.
16
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
4.
INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)
Obligasi memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 18,25% pada tahun
2006 dan antara 9,31% sampai 18,25% pada tahun 2005.
Pada bulan September 2005, Merrill Investment Limited (anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
secara tidak langsung oleh Perusahaan) menandatangani perjanjian “Sales and Purchase Agreement”
dengan Nalacca B.V., anak perusahaan dari kelompok usaha Dairy Farm International, untuk
melakukan penjualan seluruh saham PT Hero Supermarket Tbk yang dimiliki oleh Perusahaan dengan
harga jual Rp6.351/saham. Dalam perjanjian tersebut diatur mengenai mekanisme penjualan dan
beberapa persyaratan (terms and conditions) yang harus dipenuhi kedua belah pihak, yang mana baik
mekanisme penjualan maupun persyaratannya sudah dipenuhi dan dijalankan oleh kedua belah pihak.
Pada tahun 2005, Perusahaan menjual seluruh kepemilikan investasi dalam reksa dana.
Perusahaan memperoleh laba masing-masing sebesar Rp5.821 dan Rp70.426 dari transaksi
penjualan investasi Perusahaan dalam efek hutang untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 September 2006 dan 2005.
5. PIUTANG
Piutang usaha terdiri dari piutang pihak ketiga dari jenis-jenis penjualan berikut:
2006
2005
Penjualan ke pelanggan melalui kartu kredit
Penjualan kredit
40.680
11.772
25.265
450
Jumlah
52.452
25.715
Piutang usaha pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 jatuh tempo dalam satu bulan.
Piutang lain-lain terdiri dari:
2006
2005
Pihak ketiga:
Sewa
Lain-lain - bersih
55.920
26.761
12.664
17.325
Jumlah
82.681
29.989
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih, karenanya tidak ada penyisihan
piutang ragu-ragu dibentuk pada tahun 2006 dan 2005.
17
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2006
Pakaian wanita
Pakaian pria
Pakaian anak
Sepatu
Tas, kosmetik dan perhiasan
Mainan, alat tulis dan perlengkapan olahraga
Perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan mandi
Kebutuhan sehari-hari, makanan dan minuman
Jumlah
2005
104.443
73.385
93.396
86.223
7.109
24.414
66.283
631.030
82.095
77.806
77.140
87.916
5.605
24.315
63.309
416.270
1.086.283
834.456
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.
Per tanggal 30 September 2006, 28,66% dari persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas
kredit modal kerja revolving yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank
Danamon Indonesia Tbk dan fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan dari PT Bank Lippo Tbk
(Catatan 19).
Perusahaan mengasuransikan seluruh persediaannya terhadap kebakaran dan risiko lainnya
sebesar Rp868.212 pada tanggal 30 September 2006. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan
risiko lainnya.
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Rincian akun dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (terutama afiliasi) adalah sebagai
berikut:
Persentase dari Jumlah
Aktiva/Kewajiban
Jumlah
2006
2005
2006
2005
Kas dan setara kas
(a)
PT Bank Lippo Tbk :
Rekening giro
Deposito berjangka
-
71.591
63.936
-
1.53
1.37
Jumlah
-
135.527
-
2.90
62.788
62.464
1,16
1.34
1.038
233
0,02
0.00
458
-
0,01
-
Investasi jangka pendek
Investasi pada dana yang dikelola PT Ciptadana Sekuritas
Biaya dibayar di muka
Sewa
PT Multipolar Corporation Tbk
Lain-lain
Lainnya
18
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Persentase dari Jumlah
Aktiva/Kewajiban
Jumlah
2006
2005
2006
2005
Piutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - bersih
PT Lippo Securities Tbk (“PT Lipsec”)
Karyawan
PT Bintang Sidoraya
PT Karya Dinamika Investama
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
23.924
14.675
2.133
1.600
48
21.949
8.424
1.600
62
0,44
0,27
0,04
0,03
-
0,47
0,18
0.03
0.00
Jumlah
42.380
32.035
0,78
0,68
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investasi pada:
(b)
PT Bintang Sidoraya
PT Matahari Leisure
(b)
PT Tason Mitra Prima
Lainnya
21.124
19.284
3.395
400
21.220
13.532
3.395
400
0,39
0,36
0,06
0,01
0,45
0,29
0,07
0,01
Jumlah
44.203
38.547
0,82
0,82
4.251
4.251
0,08
0,09
Pembelian aktiva tetap
PT Multipolar Corporation Tbk
PT Pendopo Niaga
19.842
-
22.419
9.959
0,37
-
0,48
0,21
Jumlah
19.842
32.378
0,37
0,69
Uang muka pembelian aktiva tetap
PT Mandiri Cipta Gemilang (Catatan 33)
PT Menara Perkasa Megah (Catatan 33)
PT Persada Mandiri Dunia Niaga (Catatan 33)
PT Multipolar Corporation Tbk
PT Unitech Prima Indah
PT Jagatpertala Nusantara
175.228
126.868
102.150
12.094
-
175.228
11.247
941
3,23
2,34
1,88
0,22
-
3,75
0,24
0,02
Jumlah
416.340
187.416
7,67
4,01
66.960
-
1,23
-
2.499
-
0,05
-
Uang jaminan
Lainnya
616
367
0,01
0,01
Beban ditangguhkan
Lainnya
541
-
0,01
-
Hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
(b)
PT Bintang Sidoraya
Avel Pty. Limited, Australia - royalti
Lainnya
1.881
1.201
144
1.892
1.926
126
0,06
0,04
0,00
0,08
0,07
0,00
Jumlah
3.226
3.944
0,10
0,15
Investasi jangka panjang lainnya
Investasi pada
PT Courts Indonesia Tbk (Catatan 9)
Uang muka sewa
PT Menara Bhumimegah
Aktiva tidak lancar lainnya
Uang muka perangkat lunak komputer
PT Multipolar Corporation Tbk
(a) tidak menjadi afiliasi sejak bulan Desember 2005
(b) perusahaan asosiasi yang diperoleh melalui PT TPRB, Anak Perusahaan
19
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan
beban) dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (terutama afiliasi):
Persentase dari Jumlah Pendapatan
atau Beban yang Bersangkutan
Jumlah
2006
2005
2006
2005
Beban Penjualan
Beban sewa (termasuk amortisasi
sewa jangka panjang)
PT Lippo Cikarang Tbk
Lainnya
2.465
150
2.241
150
0,81
0,05
0.81
0,05
Jumlah
2.615
2.391
0,86
0.86
Pendapatan sewa
PT Multipolar Corporation Tbk
(921)
(1.157)
(4,04)
(7,95)
Bersih
1.694
1.234
(3,18)
(7,09)
Beban pemasaran
PT Cosmopolitan Indotama
Avel Pty. Limited, Australia
PT Broadband Multimedia Tbk
4.898
5.719
-
5.432
5.000
15,78
18,43
-
5.48
5,65
Jumlah
10.617
10.432
34,21
11.13
Beban Umum dan Administrasi
Beban gaji dan kesejahteraan karyawan
Dewan Komisaris dan Direksi
14.823
10.541
3,64
3,06
1.564
1.000
7,01
3,40
Beban konsultan
Lainnya
292
266
0,90
1.20
Beban komunikasi
Lainnya
213
113
1,23
0.82
Beban perbaikan dan pemeliharaan
Lainnya
968
111
8,96
1.28
-
901
-
93.00
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Pendapatan bunga
PT Ciptadana Sekuritas
PT Lippo Securities Tbk (“PT Lipsec”)
Lainnya
7.525
1.470
-
8.928
1.486
230
40,82
7,98
-
28.47
4,74
0.73
Jumlah
8.995
10.644
48,80
33.94
Beban asuransi
PT Lippo General Insurance Tbk
Beban bank
Lainnya
Piutang dari PT Lipsec memperoleh bunga dengan tingkat tahunan sebesar 11% pada tahun 2006
dan 2005, sementara piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya sebagian besar tidak
dikenakan bunga.
Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, sebagian piutang karyawan masing-masing sebesar
Rp6.749 dan Rp3.668 berasal dari pinjaman untuk pembelian kendaraan yang diberikan Perusahaan
kepada karyawannya.
20
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan persyaratan yang
normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak yang mempunyai hubungan
istimewa tertentu yang tidak dikenakan bunga.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
No.
Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
PT Bank Lippo Tbk
Afiliasi
Pembukaan rekening giro,
penempatan deposito berjangka,
beban administrasi bank dan
pendapatan bunga
2.
PT Ciptadana Sekuritas
Afiliasi
Investasi pada dana yang dikelola,
pendapatan bunga dan jasa
konsultasi
3.
PT Lippo Securities Tbk
Afiliasi
Piutang antar perusahaan dan
pendapatan bunga
4.
Karyawan
Karyawan
Pinjaman
5.
PT Bintang Sidoraya
Perusahaan asosiasi
PT TPRB
Piutang antar perusahaan dan
penyertaan saham
6.
PT Karya Dinamika Investama
Afiliasi
Piutang antar perusahaan dan
penyertaan saham
7.
PT Matahari Leisure
Perusahaan asosiasi
dengan pemilikan langsung
oleh Perusahaan
Penyertaan saham
8.
PT Tason Mitra Prima
Perusahaan asosiasi
PT TPRB
Penyertaan saham
9.
PT Courts Indonesia Tbk
Afiliasi
Penyertaan saham
10.
PT Pendopo Niaga
Afiliasi
Pembelian aktiva tetap
11.
PT Multipolar Corporation Tbk
Pemegang saham mayoritas
Perusahaan
Biaya dibayar di muka, pembelian
aktiva tetap, uang muka pembelian
aktiva tetap dan pendapatan sewa
12.
PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi
Uang muka pembelian aktiva tetap
13.
PT Menara Perkasa Megah
Afiliasi
Uang muka pembelian aktiva tetap
14.
PT Persada Mandiri Dunia Niaga
Afiliasi
Uang muka pembelian aktiva tetap
15.
PT Unitech Prima Indah
Afiliasi
Uang muka pembelian aktiva tetap
16.
PT Jagatpertala Nusantara
Afiliasi
Uang muka pembelian aktiva tetap
17.
PT Menara Bhumimegah
Afiliasi
Uang muka sewa
18.
Avel Pty. Limited, Australia
Afiliasi
Hutang royalti dan pembayaran
untuk beban promosi
21
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan persyaratan yang
normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak yang mempunyai hubungan
istimewa tertentu yang tidak dikenakan bunga.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
No.
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
19.
PT Lippo Cikarang Tbk
Afiliasi
20.
PT Cosmopolitan Indotama
Afiliasi
Pembayaran beban sewa dan uang
jaminan
Pembayaran beban promosi
21.
PT Broadband Multimedia Tbk
Afiliasi
Pembayaran beban promosi
22.
PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi
Beban asuransi
Saldo akun/transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya (masing-masing di
bawah Rp1.000) terutama terdiri dari pembebanan antar perusahaan, investasi saham, uang muka,
biaya sewa, beban konsultasi, asuransi, beban administrasi bank, beban komunikasi, beban perbaikan
dan pemeliharaan serta pendapatan bunga.
8. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Akun ini merupakan penyertaan yang dinyatakan dengan metode ekuitas dan terdiri dari:
Persentase
Pemilikan
Akumulasi
Bagian atas
Laba Bersih
Perusahaan
Asosiasi yang
Tidak Dibagikan
Nilai
Penyertaan
2006
PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”)
PT Matahari Leisure (“PT ML”)
PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”)
PT Karya Dinamika Investama
(“PT KDI”) dahulu PT Sarana
Karya Cemerlang - PT SKC
40,00
50,00
50,00
21.124
19.284
3.395
163
17.848
395
36,36
400
-
44.203
18.406
21.220
13.532
3.395
400
259
12.096
395
-
38.547
12.750
Jumlah
2005
PT BSR
PT ML
PT TMP
PT SKC
40,00
50,00
50,00
36,36
Jumlah
22
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
8. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
PT BSR dan PT TMP
Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT Taraprima Reksabuana (Anak
Perusahaan). PT BSR bergerak dalam bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir,
sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial. Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi
adalah sebesar Rp95 pada tahun 2006.
PT ML
Perusahaan memiliki secara langsung 50% pemilikan pada PT ML. PT ML bergerak dalam bidang
manufaktur mesin permainan. Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi adalah sebesar Rp4.597
dan Rp4.686 masing-masing pada tahun 2006 dan 2005.
PT KDI
PT Nadya Putra Investama, Anak Perusahaan, memiliki 36,36% pemilikan pada PT KDI. PT KDI
belum memulai operasi komersial.
9. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA
Akun ini merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya pada perusahaan
sebagai berikut:
2006
2005
PT Courts Indonesia Tbk (“PT CI”)
BigboXX.com (CI) Limited (“BCL”) - bersih
4.251
5
4.251
84.050
Jumlah
4.256
88.301
PT CI
Penyertaan saham pada PT CI merupakan 4,9889% pemilikan. PT CI bergerak dalam bidang
perdagangan eceran peralatan elektronik dan perabotan rumah.
BCL
Pada bulan Desember 2005, penyertaan saham Prime Connection Limited (Anak Perusahaan) pada
BCL, suatu perusahaan yang tergabung dalam grup usaha Hutchison Whampoa Ltd. - Hong Kong,
yang bergerak dalam usaha retail dan distribusi, mengalami dilusi kepemilikan yang signifikan
sehubungan dengan peningkatan modal saham di BCL. Perusahaan telah mengadakan pencadangan
sebesar Rp84.045 untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penurunan nilai investasi.
10. AKTIVA TETAP
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Transaksi selama Periode berjalan
2006
Saldo
Awal
Penambahan*
Pelepasan**
Saldo
Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung:
Tanah
Bangunan
Renovasi bangunan
Peralatan dan instalasi
Kendaraan
Mesin
105.623
1.153.695
169.841
1.172.394
21.396
233.576
18.141
53.378
249.883
3.980
29.910
14.065
6.808
2.251
3.769
105.623
1.171.836
209.154
1.415.469
23.125
259.717
Sub-jumlah
2.856.525
355.292
26.893
3.184.924
23
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
10. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Transaksi selama Periode berjalan
Saldo
Awal
2006
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung:
Bangunan
Renovasi bangunan
Peralatan dan instalasi
Kendaraan
Mesin
Penambahan*
Saldo
Akhir
Pelepasan**
183.473
72.048
607.931
15.680
151.136
43.556
28.557
102.698
2.870
31.364
14.048
4.498
2.137
3.321
227.029
86.557
706.131
16.413
179.179
Jumlah
1.030.268
209.045
24.004
1.215.309
Bersih dari akumulasi penyusutan
1.826.257
146.247
2.889
1.969.615
Penyisihan kerugian nilai aktiva tetap
(Catatan 30)
Bersih
(43.381)
-
(14.007)
(29.374)
1.782.876
146.247
(11.118)
1.940.241
105.623
776.428
163.097
927.036
18.339
180.534
158.235
26.526
180.707
4.212
43.031
20.865
5.409
1.852
2.023
105.623
934.663
168.758
1.102.334
20.699
221.542
2.171.057
412.711
30.149
2.553.619
650
-
-
650
2005
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung:
Tanah
Bangunan
Renovasi bangunan
Peralatan dan instalasi
Kendaraan
Mesin
Sub-jumlah
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan
Jumlah
2.171.707
412.711
30.149
2.554.269
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung:
Bangunan
Renovasi bangunan
Peralatan dan instalasi
Kendaraan
Mesin
141.965
68.905
495.817
13.833
118.082
28.698
20.169
63.917
2.277
24.705
19.794
3.957
1.683
1.897
170.663
69.280
555.777
14.427
140.890
Sub-jumlah
838.602
139.766
27.331
951.037
338
61
-
399
838.940
139.827
27.331
951.436
1.332.767
272.884
2.818
1.602.833
-
-
272.884
2.818
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan
Jumlah
Bersih dari akumulasi penyusutan
Penyisihan kerugian nilai aktiva tetap
(Catatan 30)
Bersih
*
**
(69.073)
1.263.694
termasuk reklasifikasi dari uang muka pembelian aktiva tetap
termasuk reklasifikasi dari aktiva yang terbakar
24
(69.073)
1.533.760
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
10. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan menjual aktiva tetap tertentu dengan laba (rugi), yang
dihitung sebagai berikut:
2006
Harga jual
Nilai buku bersih
2005
2.618
(2.463)
Laba (rugi)
155
2.414
(2.671)
(257)
Penyusutan untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2006 dan 2005 dibebankan
sebagai berikut:
2006
2005
Beban umum dan administrasi
Beban lain-lain - lainnya
Beban pokok penjualan - beban pabrikasi roti
208.013
1.002
30
139.577
182
68
Jumlah
209.045
139.827
Toko Perusahaan yang berlokasi di Melawai II (Pasar Blok M) dan Malang rusak akibat kebakaran
masing-masing pada bulan Agustus 2005 dan Maret 2003. Klaim asuransi terkait sebesar Rp9.479
dan Rp23.311 telah diterima masing-masing pada tahun 2006 dan 2005. Selisih antara klaim asuransi
yang diterima dan piutang klaim asuransi dikreditkan sebagai “Pendapatan Lain-lain - Selisih lebih
klaim asuransi atas nilai buku bersih” pada tahun 2006 dan 2005.
Hak atas Tanah merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang terletak di beberapa kota di
Indonesia. HGB akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tahun 2008 sampai 2030. Manajemen
berkeyakinan bahwa HGB atas seluruh hak atas tanah, termasuk yang tidak digunakan dalam operasi,
dapat diperpanjang. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aktiva
sebagaimana dimaksud dalam PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” per 30 September 2006.
Perusahaan mengasuransikan aktiva tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya
sebesar Rp2.379.188 pada tanggal 30 September 2006. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko
lainnya.
Pada tanggal 30 September 2006, 26,19% dari aktiva tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang
bank jangka panjang dan hutang obligasi (Catatan 19 dan 20).
11. UANG MUKA PEMBELIAN AKTIVA TETAP
Pada tahun 2006, akun ini terutama merupakan uang muka pembelian ruangan toko dalam
pembangunan yang akan digunakan untuk toko-toko Perusahaan di Surabaya, Sumatra Utara dan
Jakarta, sementara pada tahun 2005, akun ini terutama merupakan uang muka pembelian ruangan
toko dalam pembangunan yang akan digunakan untuk toko-toko Perusahaan di Jakarta, Depok,
Surabaya, dan Medan. Di samping itu, akun ini juga merupakan uang muka pembelian peralatan dan
instalasi untuk toko-toko Perusahaan. Akun uang muka akan direklas ke aktiva tetap pada saat
penyerahan toko ke Perusahaan ketika aktiva dalam pembangunan atau instalasi tersebut selesai
atau pada saat pengiriman peralatan yang dibeli.
25
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
12. SEWA JANGKA PANJANG - BERSIH
Akun ini merupakan pembayaran sewa jangka panjang untuk lokasi toko-toko Perusahaan di Cibubur,
Bandung Indah Plaza, Kramat Jati dan lokasi lainnya.
Pada tanggal 30 September 2006, 23,08% dari sewa jangka panjang digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman tetap atas permintaan dari PT Bank Lippo Tbk (Catatan 19).
13. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari:
2006
Uang jaminan - bersih (Catatan 33)
Uang muka perangkat lunak komputer (Catatan 33)
Satuan rumah susun - bersih
Lainnya
Jumlah
2005
95.147
41.884
24.323
10.907
97.158
25.837
4.810
172.261
127.805
a. Uang Jaminan
Akun ini terutama terdiri dari jaminan sewa ruangan toko yang dibayarkan kepada
pengembang/pemilik bangunan dan disajikan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian
sehubungan dengan rencana restrukturisasi toko sebesar Rp1.130 masing-masing pada tanggal
30 September 2006 dan 2005 (Catatan 30).
b. Satuan Rumah Susun - Bersih
Penyusutan satuan rumah susun yang dibebankan pada usaha sebesar Rp1.335 dan Rp1.332
masing-masing pada tahun 2006 dan 2005.
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari hutang bank pihak ketiga sebagai berikut:
2006
2005
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited (“HSBC”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 19)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 19)
27.400
-
25.000
201.513
100.000
Jumlah
27.400
326.513
Pada tanggal 15 Maret 2005, PT Matahari Graha Fantasi (“MGF“), Anak Perusahaan, mendapat
fasilitas pinjaman modal kerja revolving dan fasilitas cerukan dengan jumlah batas maksimum
gabungan sebesar Rp30.000 dari HSBC. Fasilitas pinjaman tersebut sewaktu-waktu dapat ditelaah
dalam setiap kesempatan sampai dengan tanggal 28 Februari 2006 dan telah diperpanjang hingga
bulan Agustus 2006. Perpanjangan dan perubahan persyaratan perjanjian pinjaman masih dalam
tahap pembahasan dengan HSBC. Fasilitas pinjaman revolving dan cerukan dikenakan bunga dengan
tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar 2,5% dan 1% di bawah suku bunga primer HSBC
(HSBC’s prime lending rate). Pada tahun 2006, tingkat bunga tahunan berkisar antara 13,75% sampai
15,38%. Pinjaman ini dijamin dengan letter of comfort dari Perusahaan dan LAI Asia Pte. Ltd.
(pemegang saham MGF lainnya) secara proporsional sesuai dengan persentase pemilikan pada MGF.
Berdasarkan perjanjian, MGF diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, seperti
memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Per tanggal 30 September 2006, semua rasio-rasio
keuangan tersebut terpenuhi.
26
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
15. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok (pihak ketiga) dalam rangka pembelian
barang dagangan. Semua saldo hutang kepada pemasok pada tanggal 30 September 2006
seluruhnya dibayar pada triwulan keempat tahun 2006.
16. HUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terutama terdiri dari taksiran kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi
bangunan, termasuk dekorasi toko. Selain itu, akun ini juga terdiri dari kewajiban sehubungan dengan
customer loyalty program Perusahaan sebesar Rp17.050 dan Rp23.614 masing-masing pada tanggal
30 September 2006 dan 2005.
17. HUTANG PAJAK
Hutang pajak terdiri dari:
2006
Hutang Pajak Penghasilan (setelah dikurangi dengan
pembayaran di muka sebesar Rp7.735 pada
tahun 2006 dan Rp5.814 pada tahun 2005)
545
421
2.115
6.002
2.161
336
7.575
1.287
1.276
6.964
412
141
135
207
20.021
9.556
Hutang pajak lainnya:
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pajak Pertambahan Nilai
Lain-lain
Jumlah
2005
Rekonsiliasi antara laba sebelum Pajak Penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi
konsolidasi, dan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan, termasuk akumulasi rugi fiskal
adalah sebagai berikut:
2006
Laba sebelum Pajak Penghasilan per
laporan laba rugi konsolidasi
Rugi (laba) Anak Perusahaan sebelum Pajak
Penghasilan - bersih
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
Laba sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan
Beda temporer:
Kerugian kebakaran - bersih
Penyusutan dan amortisasi
Penggunaan penyisihan restrukturisasi toko
Laba yang belum direalisasi dari investasi
dalam efek hutang dan ekuitas
Lain-lain
Beda tetap:
Kesejahteraan karyawan
27
2005
96.125
159.840
8.426
(4.502)
(70.872)
(4.686)
100.049
84.282
3.943
(18.897)
(14.007)
(10.043)
-
(1.459)
614
7.132
386
363
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
17. HUTANG PAJAK (lanjutan)
2006
Pendapatan yang telah dikenakan pajak final/bukan
obyek pajak
- Sewa - bersih
- Bunga
- Dividen
Lain-lain
Taksiran laba kena pajak Perusahaan
Akumulasi rugi fiskal awal periode
Koreksi rugi fiskal tahun 2003 oleh
Direktorat Jenderal Pajak
2005
(34.331)
(12.887)
(19)
(2.587)
(24.429)
(26.355)
(5.017)
(23.365)
20.191
-
3.182
(34.256)
-
16.852
Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal
kumulatif) pada akhir periode
20.191
(14.222)
Penghasilan kena pajak
Perusahaan
20.191
-
7.467
20.843
6.040
-
2.240
6.235
8.280
6.235
5.669
4.202
(1.183)
3.013
-
Anak Perusahaan (PT MGF, PT MSE dan
PT TPRB pada tahun 2006 dan PT MGF dan
PT MSE pada tahun 2005)
Beban Pajak Penghasilan - periode berjalan
Perusahaan
Anak Perusahaan (PT MGF, PT MSE dan
PT TPRB pada tahun 2006 dan PT MGF dan
PT MSE pada tahun 2005)
Jumlah
Beban (manfaat) Pajak Penghasilan - tangguhan pada
tarif pajak maksimum 30%
Perusahaan
Pengaruh beda temporer
Penyusutan dan amortisasi
Penggunaan penyisihan restrukturisasi toko
Kerugian kebakaran - bersih
Rugi yang belum direalisasi dari investasi
dalam efek hutang dan ekuitas
Lain-lain
Koreksi rugi fiskal tahun 2003 oleh
Direktorat Jenderal Pajak
Bersih
Anak Perusahaan
438
-
(184)
(2.140)
6.010
9.126
(862)
6.699
(557)
8.264
6.142
Beban Pajak Penghasilan – periode
berjalan dan tangguhan
Perusahaan
Anak Perusahaan
15.166
1.378
6.699
5.678
Bersih
16.544
12.377
Beban Pajak Penghasilan - tangguhan
28
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
17. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Perhitungan taksiran hutang Pajak Penghasilan (tagihan pajak) adalah sebagai berikut:
2006
Beban Pajak Penghasilan - periode berjalan
Perusahaan
Anak Perusahaan
2005
6.040
2.240
6.235
8.280
6.235
Pembayaran Pajak Penghasilan di muka
Perusahaan
Pasal 23
Pasal 25
1.939
11.366
3.789
611
Sub-jumlah
13.305
4.400
Anak Perusahaan (PT MGF dan PT MSE)
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
731
2
2.664
915
6
11.061
Sub-jumlah
3.397
11.982
16.702
16.382
(7.265)
(4.400)
377
168
(1.702)
421
(6.168)
(8.422)
(10.147)
Jumlah pembayaran di muka
Taksiran hutang Pajak Penghasilan (tagihan pajak)
Perusahaan
Anak Perusahaan
MSE
TPRB
MGF
Bersih
Pada tanggal 24 Juni 2005, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) dan Surat Tagihan
Pajak (“STP”) untuk tahun pajak 2003. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Perusahaan terhutang
tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 4(2), 21, 23 dan 26) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta
dendanya yang dibebankan pada tahun 2005 sebesar Rp7.284 dan dikompensasikan dengan tagihan
pajak tahun 2003. Di samping itu, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi sebesar Rp55.306.
Pada tanggal 28 Maret 2006, PT MGF menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”)
untuk tahun pajak 2004. Berdasarkan SKPKB tersebut, PT MGF terhutang tambahan Pajak
Penghasilan (Pasal 4(2), 21, 23 dan 26), Pajak Penghasilan Badan dan Pajak Pertambahan Nilai
beserta dendanya sebesar Rp1.303 setelah dikurangi dengan tagihan pajak sebesar Rp2.671, yang
dibebankan pada tahun 2006.
Rekonsiliasi antara beban Pajak Penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku sebesar 30% dari laba sebelum Pajak Penghasilan, dengan beban bersih Pajak Penghasilan
seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada
tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
29
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
17. HUTANG PAJAK (lanjutan)
2006
Laba sebelum Pajak Penghasilan
per laporan laba rugi konsolidasi
Beban Pajak Penghasilan dengan tarif
pajak yang berlaku sebesar 30%
Pengaruh pajak atas beda tetap:
Kesejahteraan karyawan
Pendapatan yang telah dikenakan pajak
final/bukan obyek pajak - bersih
Lain-lain - bersih
Pengaruh koreksi rugi fiskal tahun 2003
oleh Direktorat Jenderal Pajak
2005
96.125
159.840
28.838
47.952
216
213
(15.033)
2.523
Beban bersih Pajak Penghasilan per
laporan laba rugi konsolidasi
(44.309)
3.466
-
5.055
16.544
12.377
Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak dan
akumulasi rugi fiskal per 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Perusahaan:
Aktiva pajak tangguhan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan restrukturisasi toko
Penyisihan imbalan kerja
Penyisihan kemungkinan kerugian akibat tidak
tertagihnya wesel tagih
Penyisihan kerugian investasi jangka panjang
Rugi yang belum direalisasi dari investasi dalam
efek hutang
Akumulasi rugi fiskal
2005
29.178
12.228
6.909
2.423
31.508
6.909
3.000
195
3.000
195
-
2.492
4.267
Jumlah
51.510
50.794
Kewajiban pajak tangguhan
Penyusutan dan amortisasi
Kenaikan nilai reksa dana yang belum direalisasi
68.819
96
62.578
3.974
Jumlah
68.915
66.552
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
Perusahaan
Anak Perusahaan (PT MGF dan PT MSE)
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
(17.405)
1.035
(15.758)
735
1.035
735
17.405
15.758
Tidak terdapat beban Pajak Penghasilan - periode berjalan untuk PT NPI, PT MKN, MIFCO, MDS,
PCL, BL, MF, BRC, dan MI pada tahun 2005 dan/atau 2006 karena perusahaan tersebut masih
mengalami rugi fiskal setelah memperhitungkan akumulasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya, dan
untuk PT MMS, PT MMT, PT MBD, PT MDP, MTL dan GCL pada tahun 2005 dan/atau 2006, karena
belum beroperasi.
30
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
18. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
2006
Gaji dan kesejahteraan karyawan (Catatan 29)
Sewa
Listrik dan energi
Pemasaran dan perlengkapan
Beban bunga
Beban konsultan
Lain-lain
Jumlah
2005
88.996
36.550
31.440
27.310
10.696
1.109
36.575
93.017
124.035
23.747
40.074
11.898
1.483
37.033
232.676
331.287
Beban sewa masih harus dibayar termasuk jumlah sebesar Rp2.599 pada tahun 2006 dan
Rp75.289 pada tahun 2005 yang merupakan selisih antara nilai tukar tetap dengan nilai tukar pada
tanggal neraca yang digunakan untuk mengkonversi sewa dalam dolar AS ke rupiah. Penggunaan
nilai tukar tetap masih dinegosiasikan dengan pemilik bangunan.
19. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Akun ini pada tanggal 30 September 2006 terdiri dari hutang bank pihak ketiga sebagai berikut:
PT Bank Danamon Tbk (“Danamon”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
PT Bank Lippo Tbk (“Lippo”)
335.000
249.724
260.000
Jumlah
844.724
Pada tanggal 25 Juni 2004, Perusahaan mendapat fasilitas kredit modal kerja revolving
(Revolving) sebesar Rp100.000, fasilitas transaksi valuta asing berupa Pre Settlement of Exposure on
Foreign Exchange (PSE-FX)/Settlement Risk (SR) dengan jumlah maksimum PSE-FX sebesar
AS$400 dan jumlah maksimum SR sebesar AS$5.000 per hari serta fasilitas Omnibus Trade Finance
(OTF) sebesar AS$5.000 dari Danamon. Fasilitas kredit tersedia sampai dengan Juni 2005 tetapi telah
diperpanjang sampai dengan bulan Agustus 2006. Pada tanggal 8 September 2006 fasilitas revolving
tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2008. Sedangkan fasilitas PSE-FX
ditingkatkan menjadi AS$1.000 dengan jumlah maksimum SR sebesar AS$5.000 dan fasilitas OTF
dengan jumlah maksimum sebesar AS$5.000 untuk sight L/C sub limit T/R dan/atau usance L/C
diubah menjadi sebesar Rp25.000 serta jatuh tempo fasilitas-fasilitas tersebut sampai tanggal 30 Juni
2007. Oleh karena itu, hutang kepada Danamon sebesar Rp100.000 direklasifikasi sebagai “Hutang
Bank Jangka Panjang” per tanggal 30 September 2006.
Pada tahun 2003, Perusahaan mendapat fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar Rp250.000 dari
Mandiri. Pada tahun 2005, fasilitas kredit tersebut diperpanjang sampai dengan bulan Juli 2008. Oleh
karena itu, hutang kepada Mandiri sebesar Rp250.000 direklasifikasi sebagai “Hutang Bank Jangka
Panjang” per tanggal 30 September 2006.
Pinjaman dari Danamon dan Mandiri di atas dijamin dengan persediaan dengan nilai eceran minimal
sebesar 110% dari jumlah fasilitas dan bangunan tertentu.
Pada tanggal 8 September 2006 dan 19 September 2006, Perseroan mendapat fasilitas kredit
modal kerja revolving dari Danamon masing-masing sebesar Rp125.000 dan Rp110.000. Fasilitas
tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2008.
31
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
19. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
Pada tanggal 15 Maret 2006, Perusahaan mendapat fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan
(“PTX-OD”) sebesar Rp200.000 dari Lippo. Fasilitas kredit yang tersedia sampai dengan bulan Maret
2008. Per tanggal 30 September 2006, saldo pinjaman kredit adalah sebesar Rp200.000. Pinjaman ini
dijamin dengan persediaan dengan nilai eceran minimal sebesar 70% dari jumlah fasilitas dan
pernyataan pengalihan hak sewa atas toko Perusahaan dengan rasio sebesar 40% apabila
Perusahaan default.
Pada tanggal 7 Juni 2006, Perusahaan mendapat fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan 2
(“PTX-OD” 2) sebesar Rp60.000 dari Lippo. Fasilitas kredit yang tersedia sampai dengan bulan Maret
2008. Per tanggal 30 September 2006, saldo pinjaman kredit adalah sebesar Rp60.000.
Untuk fasilitas kredit dan fasilitas pinjaman, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat bunga
tahunan berkisar antara 13,50% sampai 14% pada tahun 2006 dan 12% sampai 13,50% pada tahun
2005. Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, seperti
memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Per tanggal 30 September 2006, semua rasio-rasio
keuangan tersebut terpenuhi.
Per tanggal 30 September 2006, fasilitas pinjaman yang belum digunakan adalah sebesar Rp25.276
dan AS$6.000.
20. HUTANG OBLIGASI
Saldo hutang obligasi dihitung sebagai berikut:
2006
2005
Obligasi I Matahari Tahun 2002
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi II Matahari Tahun 2004
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Tahun 2004
450.000
450.000
300.000
150.000
300.000
150.000
Nilai Nominal
Obligasi diperoleh kembali
900.000
(54.000)
900.000
(54.000)
Saldo
Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
846.000
(12.275)
846.000
(19.027)
Bersih
833.725
826.973
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Obligasi I Matahari Tahun 2002
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I diperoleh kembali
Beban emisi obligasi I yang belum diamortisasi
450.000
(54.000)
(3.032)
-
Bersih
392.968
-
Bagian Jangka Panjang
440.757
826.973
32
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
20. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
Obligasi I Matahari Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap
Pada tanggal 25 September 2002, Perusahaan menerbitkan “Obligasi I Matahari Putra Prima Tahun
2002 dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi I Matahari”) dengan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat. Nilai nominal obligasi keseluruhan adalah Rp450.000
dengan nilai nominal Rp50 per lembar obligasi dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 September
2007. Oleh karena itu, Obligasi I Matahari Tahun 2002 direklasifikasi sebagai “Hutang Jangka Panjang
yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun – Hutang Obligasi - Bersih” per 30 September 2006. Obligasi
tersebut mendapat peringkat idAA- (Stable Outlook) berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan
oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) pada saat obligasi tersebut dikeluarkan. Peringkat
dari Pefindo untuk tahun 2005/2006 adalah idA+ (Stable Outlook).
Bursa Efek Surabaya berdasarkan Surat Keputusan No. JKT-033/LIST-EMITEN/BES/IX/2002 tanggal
26 September 2002 menyetujui pencatatan obligasi tersebut di Bursa Efek Surabaya.
Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17,875% per tahun selama 5 tahun mulai
tanggal 25 September 2002. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), bertindak selaku agen
pembayaran, akan membayar bunga hutang obligasi setiap triwulan terhitung sejak tanggal
25 Desember 2002 sampai dengan tanggal 25 September 2007.
Hutang obligasi dijamin dengan hak atas tanah, bangunan dan peralatan tertentu dengan nilai wajar
sebesar 125% dari jumlah nilai nominal obligasi.
Hasil obligasi digunakan untuk pembukaan toko-toko baru dan renovasi toko-toko yang telah ada
dan untuk modal kerja Perusahaan, antara lain untuk pembelian persediaan barang dagangan.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Per tanggal
30 September 2006, semua rasio-rasio keuangan terpenuhi.
Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada tahun 2006 dan 2005 adalah masing-masing
sebesar Rp2.329.
Apabila hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA-,
Perusahaan diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya
penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya tetap di bawah idA-,
dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut:
•
•
•
•
•
Tahun pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal obligasi; atau
Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal obligasi; atau
Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal obligasi; atau
Tahun keempat, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal obligasi; atau
Tahun kelima, sebesar kumulatif 40% dari jumlah nilai nominal obligasi.
33
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
20. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
Obligasi II Matahari Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Syariah Ijarah I Matahari
Tahun 2004
Pada tanggal 11 Mei 2004, Perusahaan menerbitkan “Obligasi II Matahari Putra Prima Tahun 2004
dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II Matahari”) dan “Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Putra
Prima Tahun 2004” (“Obligasi Syariah Ijarah I Matahari”) dengan nilai nominal obligasi masing-masing
adalah sebesar Rp300.000 dan Rp150.000 dengan nilai nominal Rp50 per lembar obligasi dan
akan jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak
sebagai wali amanat. Obligasi tersebut mendapat peringkat idA+ (Stable Outlook) untuk Obligasi II
Matahari dan idA+(sy) (Stable Outlook) untuk Obligasi Syariah Ijarah I Matahari dari Pefindo pada saat
kedua jenis obligasi tersebut dikeluarkan. Peringkat dari Pefindo untuk tahun 2005/2006 untuk obligasi
tersebut adalah idA+ (Stable Outlook) untuk Obligasi II Matahari dan idA+(sy) (Stable Outlook) untuk
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari.
Bursa Efek Surabaya berdasarkan Surat Keputusan No. JKT-007/LIST-EMITEN/BES/V/2004 tanggal
10 Mei 2004 menyetujui pencatatan Obligasi II dan Obligasi Syariah Ijarah I Perusahaan di Bursa Efek
Surabaya.
Obligasi II Matahari tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 13,8% per tahun selama 5 tahun
mulai tanggal 11 Mei 2004. KSEI, bertindak selaku agen pembayaran, akan membayar bunga hutang
obligasi setiap triwulan terhitung sejak tanggal 11 Agustus 2004 sampai dengan tanggal 11 Mei 2009.
Setiap pemegang Obligasi Syariah Ijarah I Matahari berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar 13,8%
per tahun. Fee dibayarkan selama 5 tahun mulai tanggal 11 Mei 2004. KSEI, bertindak selaku agen
pembayaran, membayar fee ijarah setiap triwulan terhitung sejak tanggal 11 Agustus 2004 sampai
dengan tanggal 11 Mei 2009.
Hutang obligasi dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan tertentu dengan nilai wajar sebesar
115% dari jumlah nilai nominal obligasi atau dana obligasi syariah ijarah.
Hasil Obligasi II Matahari digunakan untuk pembukaan toko-toko baru dan renovasi toko-toko yang
telah ada dan untuk modal kerja Perusahaan, antara lain untuk pembelian persediaan barang
dagangan.
Hasil Obligasi Syariah Ijarah I Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha yang telah ditentukan
dalam “Akad Wakalah”.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Per tanggal
30 September 2006, semua rasio-rasio keuangan terpenuhi.
Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing adalah
sebesar Rp2.632.
Apabila hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA(untuk Obligasi II Matahari) dan idA-(sy) (untuk Obligasi Syariah Ijarah I Matahari), Perusahaan
diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan
peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah
idA- dan idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut:
34
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
20. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
Obligasi II Matahari Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Syariah Ijarah I Matahari
Tahun 2004 (lanjutan)
•
•
•
•
•
Tahun pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana Obligasi
Syariah Ijarah I Matahari terhutang; atau
Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang; atau
Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang; atau
Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang; atau
Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang.
21. HUTANG JANGKA PANJANG - HUTANG KEPADA NON-LEMBAGA KEUANGAN
Rincian hutang jangka panjang sehubungan dengan hutang kepada non-lembaga keuangan (hutang
sewa) adalah sebagai berikut:
2006
2005
PT Trikarya Idea Sakti
PT Griya Mentari Dewata
PT Matahari Mas Sejahtera
PT Bogor Internusa Graha Hotel (AS$429)
Lainnya (termasuk AS$65)
11.438
7.350
4.950
3.963
602
11.438
7.350
4.950
4.424
672
Jumlah
28.303
28.834
7.350
4.950
601
7.350
4.950
671
Jumlah
12.901
12.971
Bagian jangka panjang
15.402
15.863
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
PT Griya Mentari Dewata
PT Matahari Mas Sejahtera
Lainnya (termasuk AS$65)
Perusahaan menghentikan pembayaran hutang untuk toko-toko yang terbakar. Pembayaran akan
dilanjutkan pada saat toko tersebut dibuka kembali.
35
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
22. MODAL SAHAM
Sejak tanggal 11 Oktober 2000, saham Perusahaan secara efektif telah diperdagangkan tanpa warkat
di bursa efek.
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Persentase
Pemilikan
Jumlah Modal
2006
PT Multipolar Corporation Tbk
Goldman Sachs International
PT Lippo E-Net Tbk
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
1.256.237.780
197.119.350
170.428.000
46,4243
7,2845
6,2982
628.119
98.560
85.214
883.624.870
32,6543
441.812
Sub-jumlah
Modal saham diperoleh kembali
2.507.410.000
198.584.000
92,6613
7,3387
1.253.705
99.292
Jumlah
2.705.994.000
100,0000
1.352.997
2005
PT Multipolar Corporation Tbk
PT Lippo E-Net Tbk
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
1.256.237.780
170.428.000
46,4243
6,2982
628.119
85.214
1.080.744.220
39,9388
540.372
Sub-jumlah
Modal saham diperoleh kembali
2.507.410.000
198.584.000
92,6613
7,3387
1.253.705
99.292
Jumlah
2.705.994.000
100,0000
1.352.997
Per 30 September 2006 dan 2005, tidak ada pemegang saham Perusahaan yang merupakan bagian
dari pengurus Perusahaan.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
8 Januari 2002 yang telah diaktanotariskan dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
No. 19 tanggal 8 Januari 2002 para pemegang saham memutuskan, antara lain, untuk menyetujui
pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki oleh publik sesuai dengan Peraturan BAPEPAM
No. XI.B.2 selama periode 18 bulan, dengan kondisi sebagai berikut:
-
Jumlah maksimum saham yang dibeli kembali sebanyak 270.599.400 saham atau 10% dari
jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dana maksimal yang disediakan untuk program pembelian kembali saham adalah sebesar
Rp270.600, termasuk biaya transaksi, komisi perantara serta biaya-biaya lain yang mungkin timbul
berkenaan dengan transaksi pembelian kembali saham.
Untuk pelaksanaan pembelian kembali saham, Perusahaan menunjuk PT Ciptadana Sekuritas, afiliasi,
sebagai perantara perdagangan efek.
Program pembelian kembali saham Perusahaan berakhir pada tanggal 9 Juli 2003. Per tanggal
tersebut, Perusahaan telah membeli kembali 198.584.000 saham (73,39% dari jumlah maksimum
pembelian saham kembali yang diperkenankan) dari pasar senilai Rp123.236.
36
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Rincian akun ini pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Agio saham atas:
- Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham
dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
- Konversi obligasi ke saham
Beban emisi saham
30.067
144
(36.567)
Bersih
(6.356)
Beban emisi saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I, II dan III kepada para pemegang
saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu masing-masing sebesar
Rp1.312, Rp2.475 dan Rp32.780.
24. PENJUALAN BERSIH
Akun ini merupakan hasil penjualan dari toko-toko Perusahaan termasuk Matahari Super Ekonomi,
Matahari Department Store Shenzen dan pusat hiburan keluarga yang dikenal sebagai Time Zone.
Toko-toko tersebut berlokasi di 54 kota di Indonesia dan 1 kota di Cina.
Pada tahun 2006 dan 2005, penjualan konsinyasi berjumlah masing-masing sebesar Rp1.871.853 dan
Rp1.673.676 dan beban terkait yang dibayarkan kepada pemilik (consignor) masing-masing sebesar
Rp1.315.130 dan Rp1.178.866.
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2006
2005
Persediaan awal periode
Pembelian bersih
676.322
4.535.404
410.284
3.646.957
Persediaan yang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir periode
5.211.726
1.086.283
4.057.241
834.456
Beban pokok penjualan sebelum beban
pabrikasi roti
Beban pabrikasi roti
4.125.443
7.646
3.222.785
5.791
Beban Pokok Penjualan
4.133.089
3.228.576
Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah
penjualan bersih untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan
2005.
37
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
26. BEBAN PENJUALAN
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
2006
2005
Sewa - setelah dikurangi pendapatan sewa sebesar
Rp22.794 pada tahun 2006 dan Rp14.553
pada tahun 2005
Perlengkapan
Pemasaran
Kartu kredit
304.061
47.558
31.034
23.079
275.526
36.912
88.445
17.462
Jumlah
405.732
418.345
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
2006
2005
Gaji dan kesejahteraan karyawan (Catatan 29)
Penyusutan (Catatan 10)
Listrik dan energi
Beban konsultan
Pajak dan izin
Perjalanan dinas
Asuransi
Telepon dan teleks
Perbaikan dan pemeliharaan
Amortisasi
Lain-lain
407.703
208.013
150.274
32.624
26.752
24.316
22.294
17.306
10.807
5.033
19.181
344.980
139.577
105.650
22.253
20.336
21.022
29.377
13.745
8.659
5.033
14.224
Jumlah
924.303
724.856
28. BEBAN BUNGA - BERSIH
Akun ini terdiri dari:
2006
2005
Pendapatan bunga
Beban bunga dan fee ijarah - bersih
18.433
(140.456)
31.365
(110.895)
Bersih
(122.023)
(79.530)
29. KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Perusahaan mengakui penyisihan untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan
ganti kerugian kepada karyawan masing-masing sebesar Rp13.125 dan Rp7.182 untuk sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005. Per 30 September 2006 dan
2005, penyisihan tersebut ditentukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 yang
diundangkan pada tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban
umum dan administrasi (gaji dan kesejahteraan karyawan) pada laporan laba rugi konsolidasi.
38
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
30. RENCANA RESTRUKTURISASI TOKO
Perusahaan secara berkesinambungan menelaah dan mendayagunakan secara maksimal
operasional Perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, menelaah kesesuaian lokasi toko dan
kondisi demografi, menutup beberapa toko Perusahaan yang tidak memberikan nilai tambah dan
mengurangi luas beberapa toko dalam rangka efisiensi. Atas rencana ini, Perusahaan membentuk
penyisihan seperti penyisihan kerugian nilai aktiva tetap, taksiran kerugian akibat restrukturisasi toko,
penyisihan kerugian nilai aktiva non-operasional (sewa jangka panjang untuk ruangan toko yang
terbakar), penyisihan kerugian nilai uang jaminan dan penyisihan kerugian nilai akibat tidak
dimanfaatkannya/dipulihkannya sewa jangka panjang pada toko lainnya.
Penyisihan tersebut di atas dibebankan sebagai “Penyisihan Restrukturisasi Toko” dan dikredit,
masing-masing ke akun aktiva yang bersangkutan atau sebagai “Taksiran Kerugian Akibat
Restrukturisasi Toko”, tergantung mana yang lebih sesuai.
Saldo “Taksiran Kerugian Akibat Restrukturisasi Toko” adalah sebesar Rp2.017 dan Rp26.584 dan
akun lawannya sebesar Rp53.928 dan Rp28.446 masing-masing pada tanggal 30 September 2006
dan 2005 (Catatan 10, 12 dan 13).
31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING
Aktiva dan kewajiban Perusahaan dalam valuta asing pada tanggal 30 September 2006 adalah
sebagai berikut:
Jumlah
Valuta Asing
Aktiva
Kas dan setara kas
AS$
Euro
HK$
RMB
AS$
AS$
Investasi jangka pendek
Aktiva tidak lancar lainnya - uang jaminan
Ekuivalen
Rupiah
2.775
160
7.604
157
495
210
Jumlah aktiva
25.627
1.877
9.015
176
4.571
1.939
43.205
Kewajiban
Beban masih harus dibayar
Hutang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Hutang kepada non-lembaga keuangan
Hutang jangka panjang
Hutang kepada non-lembaga keuangan
Kewajiban tidak lancar lainnya
Jumlah kewajiban
AS$
281
2.599
AS$
65
601
AS$
AS$
429
2.743
3.963
25.329
32.492
32. PEMBAGIAN LABA DAN PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
31 Maret 2006, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 42 dari Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp25 per saham
kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 28 April 2006 dan
membentuk dana cadangan umum sebesar Rp2.000 dari saldo laba.
39
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
32. PEMBAGIAN LABA DAN PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA (lanjutan)
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
20 Mei 2005, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 39 dari Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp14 per saham
kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 17 Juni 2005 dan
membentuk dana cadangan umum sebesar Rp2.000 dari saldo laba.
33. IKATAN
a. Pada bulan Maret 2001, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”),
di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada Perusahaan untuk menggunakan merk
dagang IGA (1) untuk mengidentifikasi Perusahaan sebagai salah satu anggota IGA,
(2) untuk distribusi dan pemasaran produk dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh IGA,
hanya di toko Perusahaan, dan menyediakan pelayanan sesuai dengan sistem IGA pada toko
tersebut, dan (3) sehubungan dengan pengadaan dan pemberian label pada produk dengan
standar kualitas yang ditetapkan oleh IGA.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk
memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan
hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting.
b. Pada bulan Juni 2002, Perusahaan menandatangani “property agency agreement” dengan
PT Dwimustika Mas (“PT DM”) selaku penerima hak (franchisee) dari Coldwell Banker USA, untuk
membantu Perusahaan dalam melakukan studi kelayakan dan mengidentifikasi lokasi baru yang
berpotensi untuk pengembangan toko di masa yang akan datang.
Berdasarkan surat penawaran dari PT DM, selaku penerima kuasa PT Mandiri Cipta Gemilang,
pada bulan Desember 2004, Perusahaan setuju untuk membeli ruangan toko dengan luas 19.400
m2, yang berlokasi di Jakarta dengan harga beli sebesar Rp206.150. Sebagaimana
dipersyaratkan dalam perjanjian jual beli, Perusahaan telah memberikan uang muka sebesar
Rp175.228 yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap“. Per 30
September 2006 toko tersebut belum dibuka.
c. Pada bulan Desember 2002, Perusahaan menandatangani “Management Agreement” dengan
PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”), Anak Perusahaan, di mana Perusahaan setuju untuk
memberikan jasa konsultasi manajemen kepada PT MGF. Sebagai kompensasinya, Perusahaan
mendapat jasa manajemen tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan
kotor PT MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai 1 Januari 2003.
Pendapatan dan biaya manajemen masing-masing sebesar Rp3.049 dan Rp3.054 untuk
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 telah
dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi.
d. Pada bulan Januari 2003, PT MGF menandatangani “Business System License Agreement”
dengan Avel Pty. Limited, Australia (lisensor) di mana lisensor memberikan kepada PT MGF
hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai
kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari
pendapatan kotor PT MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal
1 Januari 2003.
Beban royalti dibebankan pada usaha periode berjalan sebagai bagian dari “Beban Penjualan”
(Pemasaran) masing-masing sebesar Rp5.719 dan Rp5.432 untuk sembilan bulan yang berakhir
pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005.
40
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
33. IKATAN (lanjutan)
e. Pada bulan Agustus 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan
PT Donindo Menara Utama untuk menyewa ruangan toko seluas 9.000 m2 di Banjarmasin.
Periode sewa adalah selama 11 tahun terhitung sejak tanggal pembukaan toko dan dapat
diperpanjang. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan memberikan jaminan
sewa sebesar Rp1.500 yang disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” (Uang
Jaminan) per 30 September 2006 dan 2005. Per 30 September 2006 toko tersebut belum dibuka.
f.
Pada bulan Desember 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian ”Software License
Agreement” dengan PT Accenture, di mana PT Accenture memberikan lisensi yang bersifat nontransferable dan non-exclusive kepada Perusahaan untuk menggunakan lisensi program piranti
lunak selama masa perjanjian. Perjanjian tersebut berlaku sejak bulan Desember 2004 dan akan
berlaku untuk selamanya kecuali perjanjian tersebut dibatalkan oleh PT Accenture. Di samping itu,
Perusahaan menandatangani perjanjian “Consulting Service Agreement“ di mana PT Accenture
akan membantu Perusahaan dalam mengimplementasikan modul aplikasi “Retek“ tertentu. Jasa
konsultasi ini akan diberikan selama 18 bulan. Perusahaan akan membayar biaya jasa, sebagai
kompensasi atas jasa-jasa selama periode tertentu yang telah disepakati bersama. Perusahaan
telah membayar AS$1.950 untuk biaya lisensi dan AS$2.073 untuk jasa konsultasi yang disajikan
sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” (Uang Muka Perangkat Lunak Komputer) per
30 September 2006.
g. Pada bulan Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli dengan
PT Menara Perkasa Megah untuk membeli ruangan toko dengan luas 14.828 m2 yang berlokasi di
Surabaya, dengan harga beli sebesar Rp126.868. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian
jual beli, Perusahaan memberikan uang muka sebesar Rp126.868 yang disajikan sebagai bagian
dari “Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap“ per 30 September 2006. Per 30 September 2006 toko
tersebut belum dibuka.
h. Pada bulan Oktober 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Persada
Mandiri Dunia Niaga untuk membeli ruangan toko dengan luas 13.899 m2 yang berlokasi di
Sumatra Utara, dengan harga beli sebesar Rp102.150. Sebagaimana dipersyaratkan dalam
perjanjian jual beli, Perusahaan memberikan uang muka sebesar Rp102.150 yang disajikan
sebagai bagian dari “Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap“ per 30 September 2006. Per 30
September 2006 toko tersebut belum dibuka.
i.
Pada bulan Oktober 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan
PT Menara Bhumimegah untuk menyewa ruangan toko seluas 6.200 m2 di Jakarta. Periode sewa
adalah selama 20 tahun terhitung sejak tanggal pembukaan toko dan dapat diperpanjang.
Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan memberikan uang sewa sebesar
Rp66.960 per 30 September 2006 yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka Sewa”. Per 30
September 2006 toko tersebut belum dibuka.
j.
Pada Pada bulan Juni 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT
Multipolar Corporation Tbk untuk menyewa bangunan rumah toko di Lippo Cyberpark, Karawaci
dengan harga sewa total sebesar Rp2.205. Periode sewa adalah 6 tahun terhitung sejak tanggal 1
Juli 2006 dan akan berakhir 30 Juni 2012. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian,
Perusahaan telah membayar uang muka sewa untuk 3 tahun pertama sebesar Rp1.005 yang
disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Lancar” (Sewa Dibayar Dimuka).
k.
Pada tanggal 19 September 2006, Perseroan mendapat fasilitas import dan guarantee dengan
jumlah batas maksimum gabungan sebesar AS$10.000 dan fasilitas cross currency swap dengan
jumlah maksimum sebesar AS$29.000 dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited (“HSBC”). Fasilitas import dan guarantee dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan
sebesar 1,75% di atas SIBOR. Fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 30 Juni 2007.
Per tanggal 30 September 2006, fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan.
41
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
33.
l.
IKATAN (lanjutan)
Pada tanggal 19 September 2006, Perseroan juga mendapat fasilitas kredit modal kerja sebesar
Rp150.000 (atau ekuivalen dalam dolar Amerika dengan jumlah maksimum sebesar AS$15.000).
Jangka waktu penarikan tersedia sampai dengan 19 September 2008 dan akan jatuh tempo
dalam 2 tahun setelah penarikan pertama dilakukan. Fasilitas ini dikenakan bunga dengan tingkat
bunga tahunan sebesar 2% di atas cost of funds rate dari HSBC untuk penarikan pinjaman dalam
rupiah atau 2% di atas SIBOR untuk penarikan pinjaman dalam dolar Amerika. Penarikan
pinjaman atas fasilitas ini dapat dilakukan jika obligasi dalam mata uang dolar Amerika telah
diterbitkan. Per tanggal 30 September 2006, fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan.
m. Pada tanggal 21 September 2006, Perseroan mendapat fasilitas kredit berjangka (term loan/
alflopend credit) dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (“BNI”). Fasilitas tersebut dikenakan bunga dengan tingkat bunga tetap sebesar
14% per tahun dan akan ditinjau kembali setiap satu bulan untuk disesuaikan dengan tingkat suku
bunga yang berlaku. Jangka waktu penarikan kredit adalah satu tahun terhitung sejak persetujuan
RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi) ditandatangani. Faslitias tersebut tersedia sampai
dengan tanggal 20 Juni 2011. Per tanggal 30 September 2006, fasilitas ini belum digunakan oleh
Perusahaan.
n. Pada bulan Mei 2006, Perusahaan menunjuk UBS AG dan Credit Suisse Securities (Europe)
Limited sebagai penjamin untuk penerbitan obligasi dalam mata uang dolar AS yang rencananya
akan dikeluarkan oleh Matahari Finance, B.V., Anak Perusahaan, dan dijamin oleh Perusahaan.
34. INFORMASI SEGMEN USAHA
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja
segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan menetapkan segmen usaha
sebagai segmen primernya, dan segmen geografis sebagai segmen sekunder. Perusahaan
mengklasifikasi dan mengevaluasi segmen usahanya dalam dua kegiatan usaha utama: Jaringan
Toko Serba Ada dan Pusat Hiburan Keluarga.
Segmen usaha dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena tiap segmen usaha menyediakan
jasa/produk yang berbeda. Kebijakan akuntansi segmen adalah seperti yang dijelaskan pada “Ikhtisar
Kebijakan Akuntansi” (Catatan 2). Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Informasi konsolidasi menurut segmen usaha sebagai segmen primer adalah sebagai berikut:
Segmen Utama
Jaringan Toko
Serba Ada
2006
Pendapatan
Penjualan ekstern
Hasil
Laba (rugi) usaha
Pendapatan (beban) bunga - bersih
Bagian atas laba (rugi) bersih
perusahaan asosiasi
Beban Pajak Penghasilan
Penghasilan (beban) lain-lain - bersih
Laba (rugi) sebelum hak minoritas
5.381.168
Pusat
Hiburan Keluarga
251.629
Lainnya
25.954
Jumlah Segmen
5.658.751
194.292
(119.405)
13.588
(3.064)
(12.253)
446
195.627
(122.023)
4.597
(15.547)
26.602
(829)
(11.903)
(95)
(168)
3.320
4.502
(16.544)
18.019
90.539
(2.208)
42
(8.750)
79.581
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
34. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
Segmen Utama
Jaringan Toko
Serba Ada
Pusat
Hiburan Keluarga
Lainnya
Jumlah Segmen
2006
Informasi Lainnya
Aktiva segmen
Eliminasi aktiva antar segmen
5.279.481
(157.663)
214.583
-
100.069
(6.728)
5.594.133
(164.391)
Bersih
5.121.818
214.583
93.341
5.429.742
Kewajiban segmen
Eliminasi kewajiban antar segmen
3.260.875
(9.761)
86.578
(14.026)
65.534
(44.914)
3.412.987
(68.701)
Bersih
3.251.114
72.552
20.620
3.344.286
Pengeluaran modal
Penyusutan dan amortisasi
Kas bersih dari (untuk):
- Aktivitas operasi
- Aktivitas investasi
- Aktivitas pendanaan
(299.098)
186.399
(40.435)
39.699
(17.763)
2.108
(357.296)
228.206
2005
Pendapatan
Penjualan ekstern
Hasil
Laba usaha
Pendapatan (beban) bunga - bersih
Bagian atas laba bersih perusahaan
asosiasi
Beban Pajak Penghasilan
Penghasilan (beban) lain-lain - bersih
Laba sebelum hak minoritas
268.991
(318.801)
295.734
4.262.839
36.673
(41.996)
(2.136)
8.245
(12.511)
(178)
236.729
18.263
313.909
(373.308)
293.420
4.517.831
126.334
(78.000)
20.065
(1.676)
(345)
146
146.054
(79.530)
4.686
(7.119)
32.444
(5.258)
(1.145)
57.331
4.686
(12.377)
88.630
78.345
11.986
57.132
147.463
Informasi Lainnya
Aktiva segmen
Eliminasi aktiva antar segmen
4.422.132
(49.846)
198.134
-
215.592
(118.868)
4.835.858
(168.714)
Bersih
4.372.286
198.134
96.724
4.667.144
Kewajiban segmen
Eliminasi kewajiban antar segmen
2.634.620
(5.652)
61.397
(2.566)
106.964
(113.216)
2.802.981
(121.434)
Bersih
2.628.968
58.831
Pengeluaran modal
Penyusutan dan amortisasi
Kas bersih dari (untuk):
- Aktivitas operasi
- Aktivitas investasi
- Aktivitas pendanaan
(588.545)
122.232
(56.538)
31.707
27.377
(639.366)
(93.576)
43
26.311
(58.077)
20.479
(6.252)
(1.422)
255
7.961
69.932
(1.250)
2.681.547
(646.505)
154.194
61.649
(627.511)
(74.347)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
34. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
Informasi konsolidasi menurut segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:
Segmen Utama
Jaringan Toko
Serba Ada
Lainnya
Jumlah Segmen
2006
Penjualan eksternal:
Jabotabek
Luar Jabotabek
2.079.915
3.301.254
101.503
176.079
2.181.418
3.477.333
Jumlah
5.381.169
277.582
5.658.751
2005
Penjualan eksternal:
Jabotabek
Luar Jabotabek
1.793.581
2.469.258
95.142
159.850
1.888.723
2.629.108
Jumlah
4.262.839
254.992
4.517.831
35. KONDISI EKONOMI AKHIR-AKHIR INI
Kegiatan usaha Perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia di masa
mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan
tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah
dan faktor lainnya, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan.
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
a. Pada tanggal 6 Oktober 2006, Matahari Finance B.V.,Anak Perusahaan menerbitkan obligasi
dalam mata uang asing (AS$) nominal sebesar AS$150.000 dengan harga penawaran sebesar
98,731%. Bertindak sebagai “Joint Lead Managers” UBS AG dan Credit Suisse Secuities (Europe)
Limited. Obligasi tersebut mendapat peringkat B1 dan B+ masing-masing berdasarkan hasil
pemeringkatan yang dilakukan oleh Moody’s Investors Service, Inc dan Standard and Poor’s
Rating Group, sebuah divisi dari Mc Graw-Hill Companies, Inc. Obligasi tersebut berjangka waktu
tiga tahun dan akan jatuh tempo pada 6 Oktober 2009 dengan hak opsi “collable” untuk Anak
Perusahaan setelah satu tahun penerbitan obligasi tersebut. Tingkat bunga obligasi adalah tetap
sebesar 9,5% per tahun. Pembayaran bunga obligasi akan dilakukan setiap enam bulanan
terhitung sejak tanggal 6 April 2007 sampai dengan 6 Oktober 2009.
b. Pada tanggal 19 Oktober 2006, nilai tukar kurs beli dan jual (dalam jumlah penuh) yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp9.104 dan Rp9.196 untuk AS$1, sedangkan pada
tanggal 30 September 2006, nilai tukar tersebut masing-masing sebesar Rp9.189 dan Rp9.281
untuk AS$1. Penurunan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tidak akan mengurangi laba bersih
Perusahaan secara signifikan karena selisih lebih jumlah kewajiban Perusahaan dalam mata uang
asing terhadap kewajiban dalam mata uang asing per 30 September 2006 hanya sebesar AS$38.
44
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2006 Dan 2005
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing,
kecuali data saham/unit)
37. REKLASIFIKASI AKUN
Berikut ini adalah reklasifikasi yang telah dibuat pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2005 agar
sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2006:
Dari
Aktiva tetap
Ke
Aktiva non-operasional - bersih
Jumlah
1.086
38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang
diselesaikan pada tanggal 19 Oktober 2006.
45
Download