sistem informasi pertanian sawah lestari berbasis sig dan

advertisement
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
SISTEM INFORMASI PERTANIAN SAWAH LESTARI
BERBASIS SIG DAN PENGINDERAAN JAUH
Arief Ika Uktoro1, Hermantoro2
Instiper Pertanian Stiper Yogyakarta
1
[email protected] [email protected]
ABSTRACT
Mapping the fields of sustainable agriculture is part of the protection of the agricultural area in an
effort to ensure food security. Number of sustainable paddy field specified in each district only limited
statistics that can not be proven in the spatial field. This study aimed to build information systems that
bridge the area of agricultural land statistically with spatial data in the field in the form of a map.
These maps will be used to determine the locations of potential wetland lestari.Metode used is to build
a spatial database support sustainable rice fields. There are seven spatial database mapped namely:
administrative maps, maps of wetland, planting area maps, institutional maps, maps of the magnitude
of agricultural commodities, food insecurity maps and map RTRW (Spatial Plan). The maps are used
as a variable in determining sustainable rice fields coupled with satellite imagery data in the form of
research QuickBird.Hasil software paddy sustainable agricultural information system that is built
using a programming language avenue with a user friendly interface. This information system is able
to present seven spatial information with a complete database of information; organized into seven
thematic maps list; QuickBird imagery displays; adding and updating new data; zooming and object
identification; photo display field conditions; editing attribute data; and can perform data searches
through the query
.
Keywords: Information System, Map, Rice Lestari
1
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
tidak terpisahkan dalam penataan ruang
PENDAHULUAN
wilayah. Pemetaan lahan pertanian dapat
Merujuk pada data statistik dari
mayoritas
dilakukan dengan menetapkan kawasan-
wilayah
kawasan pertanian pangan yang perlu
pertanian. Sebanyak 45,84% dari 878,79
dilindungi dengan melihat infrastruktur
km persegi total luas wilayah Tegal adalah
pertanian
lahan sawah. Jumlah penduduk Tegal yang
sekitarnya. Kawasan pertanian pangan
menggantungkan
merupakan bagian dari penataan kawasan
BPS
Kabupaten
Kabupaten
Tegal
Tegal,
merupakan
pencaharian
dari
perdesaan
pertanian berjumlah hampir 33%.
Sesuai
dengan
yang
sudah
pada
dibangun
wilayah
di
kabupaten.
Pemetaan lahan pertanian adalah bagian
Undang-Undang
Republik Indonesia No. 41 Tahun 2009
dari
tentang Perlindungan Lahan Pertanian
kawasan pertanian pangan dan lahan
Pangan Berkelanjutan, lahan adalah bagian
pertanian
daratan dari permukaan bumi sebagai
perencanaan
suatu lingkungan fisik
pengembangan, penelitian, pemanfaatan
tanah
beserta
mempengaruhi
segenap
yang meliputi
faktor
penggunaannya
perlindungan
dan
yang
pangan
inventarisasi
yang
meliputi
dan
pembinaan,
pengawasan,
seperti
dan
penetapan,
pengendalian,
pengembangan
iklim, relief, aspek geologi, dan hidrologi
informasi,
perlindungan
yang terbentuk secara alami maupun
pemberdayaan
petani,
akibat pengaruh manusia. Lahan Pertanian
masyarakat, dan pembiayaan.
Berdasarkan
pertanian diartikan bidang lahan yang
digunakan
untuk
usaha
sedangkan
lahan
pertanian
tersebut
pertanian,
saat
teknologi
pangan
yang
ini
peran
sistem
dan
serta
kebutuhan
data
dibutuhkan
suatu
handal
yang
dapat
lahan
mencakup area yang luas, waktu yang
pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi
cepat serta hasil yang cukup akurat.
dan dikembangkan secara konsisten guna
Teknologi penginderaan jauh adalah suatu
menghasilkan
teknologi
berkelanjutan
adalah
pangan
bidang
pokok
bagi
yang
dapat
dimanfaatkan.
kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu
pangan nasional.
atau
teknologi
untuk
memperoleh
Pemetaan dan inventarisasi lahan
informasi atau fenomena alam melalui
pertanian pangan merupakan bagian yang
analisis suatu data yang diperoleh dari
2
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
hasil
rekaman
obyek,
Hasil Penelitian
daerah
-
atau
Peta
Lahan
Sawah
Kabupaten
fenomena yang dikaji. Perekaman atau
Tegal bersumber dari Bappeda
pengumpulan
Kabupaten Tegal.
dilakukan
data
penginderaan
jauh
dengan
menggunakan
alat
-
Data-data
pertanian
yang
pengindera (sensor) yang dipasang pada
menunjang
pesawat terbang atau satelit. Teknologi
tanam, irigasi
Penginderaan Jauh semakin berkembang
Dinas Pertanian Kabupaten Tegal.
-
melalui kehadiran berbagai sistem satelit
dengan berbagai
misi
dan teknologi
meliputi
seperti
Sistem Informasi sawah lestari
luas
bersumber pada
Data-data penunjang lainya yang
bersumber
sensor.
data
dari
BPS,
instasi
terkait
Bappeda,
Dinas
Pekerjaan Umum dan ESDM dan
adalah penggabungan sistem informasi
Instansi lainya.
geografi yang berbasis pada data spasial
Alat
atau pemetaan yang dikhususkan pada
perlengkapan
informasi
menunjang
penyusunan sistem informasi sawah lestari
sawah lestari. Penggabungan ini meliputi
Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
data spasial administrasi, lahan pertanian
yaitu :
pertanian
yang
yang
digunakan
meliputi
yang digunakan
selama
pertanian,
-
Global Posision System (GPS)
dimanagemen dalam suatu sistem/software
-
Seperangkat Personal Komputer
dengan
data
tekstual
yang terpadu, mudah dijalankan atau user
Dekstop
-
friedly dan up to date.
Laptop dengan spesifikasi untuk
pengolahan data peta, basis data
METODOLOGI
dan pemrograman komputer.
Bahan dan Alat
-
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan
Softwere pengolahan data spasial
dan tekstual
penyusunan sistem informasi sawah lestari
-
Alat Komunikasi
Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut :
-
Peta Rupa Bumi Digital Kabupaten
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tegal
Data Primer
bersumber
dari
Badan
Data primer merupakan data pokok
Informasi Geospasial.
-
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah
berupa data spasial yang sudah disepakati
Kabupaten Tegal.
sebagai peta dasar. Data ini nantinya akan
3
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
dijadikan
acuan
dalam
Hasil Penelitian
pelaksanaan
survey lapangan atau menambah informasi
kegiatan. Data primer meliputi : Peta
dari peta lain dengan skala yang lebih
Dasar (Administrasi, jaringan jalan dan
besar.
sungai); Peta Tematik Pertanian bersumber
Teknik Survey Lapangan
dari Bappeda Kabupaten Tegal atau data
dari
Citra
Satelit
yang
mendapatkan informasi terbarukan seperti
diturunkan sebagai peta kondisi pertanian
ada tidaknya irigasi, dengan mendatangi
eksisting.
langsung ke lapangan menggunakan GPS.
Data Sekunder
Survey
Data
terbarukan
Survey lapangan digunakan untuk
sekunder
merupakan
GPS
dilakukan
dengan
menggunakan pengambilan data melalui
pendukung data primer yang berupa data
Garmin 76 CSx dan Etrex Vista HCx
atribut atau tekstual. Data ini dapat berupa
Perancangan Program Sistem Informasi
data keterangan dari data primer seperti
luas
tanam,
komoditi
Pertanian Sawah Lestari
pertanian,
Penyusunan Basis data Sapsial dan
kelembagaan pertanian dan lainya.
Tekstual
Data survey lapangan merupakan
Basis data spasial dan tekstual yang
data yang belum ada pada data primer dan
sudah ada disamakan, sehingga siap
sekunder. Data ini dapat berupa posisi
dimasukan dalam sistem. Pada data spasial
koordinat jika diperlukan, data perubahan
penggunaan
lahan
pertanian,
misalnya penyamaan sistem koordinat,
maupun
tingkat kedetailan data, ada tidaknya
keterangan yang belum ada pada data
generalisasi, format data spasial dan
primer dan sekunder.
ukuran data spasial. Pada data tekstual
yang berupa basis data dapat disamakan
Data Survey Lapangan.
misalnya nama fields, jenis karakter huruf,
Peta Dasar.
tipe karakter huruf, jumlah baris dan
Peta dasar ini juga digunakan untuk
kolom.
melakukan koreksi geometri terhadap peta
atau
citra
jika
menginginkan
Pembuatan aplikasi sistem informasi
data
Pembuatan
terbarukan jika mempunyai koordinat yang
mendapatkan
kondisi
berbasis
customizing perangkat lunak agar lebih
berbeda. Updating peta dasar diperlukan
untuk
aplikasi
mudah digunakan, karena cara ini lebih
terkini
murah, lebih cepat namun tetap berbasis
wilayah kajian, dengan caramelakukan
4
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
pada
perangkat
lunak
Hasil Penelitian
yang
handal.
d. Pembuatan (Construction)
Tahapan-tahapan yang dikerjakan adalah :
Tahap ini mulai melakukan pembuatan
a. Perencanaan (Planning)
aplikasi dari basis data. Kerja konstruksi
Pertemuan
koordinasi
antara
instansi
memakan waktu yang cukup lama dari
Bappeda, Dinas Pertanian atau dinas
seluruh pengerjaan pembuatan aplikasi.
terkait lainya dengan Sistem Analist untuk
e.
identifikasi kebutuhan dan tujuan dalam
(Implementation and Maintenance)
menggunakan sistem informasi pertanian
Pemasangan
sawah lestari tersebut.
pengujian aplikasi dan lounching.
Pemasangan
dan
dan
Perawatan
perawatan
meliputi
b. Analisis
Pengujian aplikasi
Analisis yang dilakukan merupakan suatu
Semakin banyak beban data/informasi dan
proses untuk melihat karakteristik instansi
juga semakin berat beban analisis yang
(struktur, visi, misi, kunci keberhasilan
diberikan ke dalam aplikasi/sistem, akan
dan ukuran kinerja). Dengan mengetahui
semakin
hal tersebut diharapkan dapat diketahui
untuk
diterapkan
efektivitas
dan
diperlukan untuk mengurangi terjadinya
tingkat
penggunaannya.
kemungkinan
kesalahan dapat terjadi. Pengujian ini
dimana posisi/peranan aplikasi yang paling
sesuai
memperbesar
kesalahan tersebut.
Yang
dilakukan pada tahap ini :
PEMBAHASAN
-
Menyusun model aplikasi
-
Mendefinisikan obyek-obyek data
Hasil Kegiatan penyusunan Sistem
dan hubungan antar obyek tersebut
Informasi Sawah Lestari Kabupaten Tegal
-
Memilih bentuk representasi
meliputi
-
Mengorganisasikan
(Administrasi, Pertanian, Luas Tanam,
struktur
Peta
Dasar
dan
Tematik
informasi
Irigasi, Komoditi, Rawan Pangan, RTRW
c. Perancangan (Design)
Kabupaten Tegal) dan Software Sistem
Tahap ini adalah dilakukannya rancangan
Informasi Pertanian Sawah lestari.
desain
Biasanya
Peta Dasar dan Tematik
diagram-
a. Peta Administrasi
dari
digambarkan
diagram
obyek
aplikasi.
dalam
yang
data
bentuk
menghubungkan
(entitas),
aplikasi
antar
Informasi Administrasi meliputi : Nama
yang
Desa, Kecamatan, Jumlah Penduduk, Luas
Wilayah dan Keterangan
digunakan, pengguna informasi.
5
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
meliputi:
b. Peta Pertanian
Informasi
pada
peta
pertanian
Kecamatan,
Padi,
Ketela,
Jagung, Bawang Merah, Kedelai, Kacang
meliputi : Jenis Sawah, Luas Sawah,
tanah, Gambir, Tembakau, dan Kentang.
Produktivitas
f. Peta Kerawanan Pangan
Tanam,
Ton/Ha,
Varietas,
Irigasi,
Desa,
Luas
Kecamatan,
Informasi Peta Kerawanan Pangan
Jumlah Lumbung dan Keterangan.
Meliputi : Desa, Kecamatan, Nilai Indeks,
c. Peta Luas Tanam.
Kerawanan Pangan, dan Keterangan.
Informasi
Peta
Luas
Tanam
g. Peta RTRW
Meliputi : Desa, Kecamatan, Tahun, Luas
Informasi Rencana Tata Ruang
Tanam dalam Ha pada Bulan : Januari,
Wilayah menjelaskan tentang informasi
Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli,
penggunaan lahan sesuai dengan lokasi
Agustus, September, Oktober, November,
dan peruntukanya.
Desember
d. Peta Cakupan Irigasi
Sistem Informasi Sawah Lestari
Informasi ini memuat ada tidaknya
Sistem informasi sawah lestari Kabupaten
jaringan irigasi pada suatu daerah, atau
Tegal merupakan visualisasi secara digital
cakupan irigasi di daerah tersebut. Tidak
hasil pekerjaan. Sistem ini digunakan
ada field/keterangan pada peta irigasi ini.
untuk
e. Peta Komoditi
sehingga informasi menjadi lebih mudah
Informasi jumlah hasil panen per
kecamatan
pada
peta
komoditi
menampilkan
secara
interaktif
dipahami dan user friendly. Berikut adalah
ini
gambaran
program
sistem
informasi:
Jenis Peta ( Dijalankan dengan cara
klik peta yang diinginkan, kemudian
arahkan pada lokasi yang diinginkan
Status Pengguna atau Administrasi,
Ganti Status dan Mengganti
Password
Inset Lokasi Wilayah
6
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
Gambar 1. Menu Samping Sistem Informasi Sawah Lestari
Gambar 2. Menu informasi peta administrasi dan peta tingkat kerawanan pangan
Gambar 3. Menu Informasi Peta Luas Tanam dan Peta Komoditas Pertanian
7
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
Gambar 4. Menu Informasi Jenis Sawah dan tampilan lengkap Sistem Informasi
to date yang berhubungan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN
-
Informasi
pekerjaan sehingga produk akhir
Sawah Lestari Berbasis SIG dan
Sistem Informasi ini diharapkan
Penginderaan Jauh di Kabupaten
dapat menghasilkan hasil yang
Tegal
optimal.
Penyusunan
Sistem
membutuhkan
kerjasama
-
yang sinergis antar lembaga atau
pengembangan
lebih
instansi yang terkait, sehingga
lanjut terhadap sistem informasi
dalam penyedian data perlu adanya
yang dibuat dengan menggunakan
share
sistem server berbasis jaringan
data.
digunakan
dapat
Data-data
nantinya
digunakan
yang
internet/web.
diharapkan
sebagai
data
UCAPAN TERIMA KASIH
tunggal yang disepakati bersama.
Format
-
Perlunya
data
hendaknya
Terima Kasih Kepada Bappeda Kabupaten
menggunakan format yang paling
Tegal,
Dinas
umum dipakai oleh semua instansi,
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
dan mendukung menuju penyatuan
Tegal Selaku penyandang dana sehingga
semua basis data di masa depan.
penelitian
Saran dalam Penyusunan Sistem
Sistem Informasi Sawah Lestari Berbasis
Informasi Sawah Lestari Berbasis
SIG dan Penginderaan Jauh dapat berjalan
SIG dan Penginderaan Jauh di
lancer dan selesai tepat pada waktunya.
dan
PU,
Dinas
pekerjaan
Pertanian
Penyusunan
Kabupaten Tegal khususnya bagi
DAFTAR PUSTAKA
Bappeda, hendaknya memberikan
seluas-luasnya akses data yang up
8
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
[1] Anderson, James et, al., 1976. A Land
Use and Land Cover Classification System
For Use With Remote Sensor Data. United
States Government Printing Office,
Washington. USA
Vol. 15 No.1, Agustus 2009. Pusat Survei
Sumber Daya Alam Darat, Bakosurtanal
[8] Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.,
2000. Sumberdaya Lahan Indonesia dan
Pengelolaannya. Puslit. Tanah dan
Agroklimat. Bogor.
[2] Anonim. 2012. Kabupaten Tegal dalam
Angka. Slawi. BPS
[9] Sitanggang. G., Sistem Penginderaan
Jauh
Satelit
ALOS
dan
Analisis
Pemanfaatan Data. Pusat Pengembangan
Pemanfaatan
dan
Teknologi
Penginderaan Jauh. Lapan
[3] Danoedoro. Projo., 1996. Pengolahan
Citra Digital Teori dan Aplikasinya dalam
Bidang Penginderaan Jauh. Yogyakarta :
Fakultas Geografi Universitas Gadjah
Mada.
[10] Sutanto., 1994. Penginderaan Jauh Jilid 1
(revisi).Yogyakarta.
Gajah
Mada
University Press
[4] Jensen, JR., 2005.Introductory Digital
Image Processing, A remote sensing
perspective, thirth edition, Pearson
Prentice Hall, Sidney.
[11] Wahyunto. et. al., 2004. Aplikasi Teknologi
Penginderaan Jauh Dan Uji Validasinya
Untuk Deteksi Penyebaran Lahan Sawah
dan
Penggunaan/Penutupan
Lahan.
Jurnal Informatika Pertanian Volume 13
[5] Lillesand, T.M., and R.W.Keifer. 2007.
Remote Sensing and Image Interpretation.
Sixth Edition. John Willey & Sons, Inc,
United States of America.
[6] Malezewsky.
J.,
1999.
GIS
and
Multicriteria Decision Analysis. Jhon Wiely
& Sons, Inc. New York
[7] Nurwajedi dan Poniman. A., 2009.
Pemanfaatan Data Alos untuk Pemetaan
Lahan Sawah. Jurnal Ilmiah Geomatika
9
Download