Stratifikasi Sosial Masyarakat Petani

advertisement
Stratifikasi Sosial Masyarakat Petani
SYAYID NURROFIK (
APRILIANI DWI HASTUTI (
NIRWANDA FAJARINO (
RIZKI HARIYANDI (
DIKA FERDIYANTO (
ANGGUN CAHYA D.H (
INDRA WIBOWO (
Apa itu Stratifikasi Sosial ?
• Stratifikasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat
berdasarkan status (Susanto, 1993). Definisi yang lebih spesifik
mengenai stratifikasi sosial antara lain dikemukakan oleh Sorokin (1959)
dalam Soekanto (1990) bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas tinggi dan kelas rendah.
Sedangkan dasar dan inti lapisan masyarakat itu adalah tidak adanya
keseimbangan atau ketidaksamaan dalam pembagian hak, kewajiban,
tanggung jawab, nilai-nilai sosial, dan pengaruhnya di antara anggotaanggota masyarakat.
Konsep Stratifikasi Sosial
Latar Belakang Munculnya Stratifikasi Sosial
• Menurut Soejono Soekanto (1982), di dalam setiap masyarakat diamanapun
selalu dan pasti mempunyai sesuatu yang dihargai. sesuatu yang dihargai
dimasyarakat bisa berupa kekayaan, ilmu pengetahuan, status haji, status
keturunan ataupun berdasarkan tingkat ekonomi. Pitirin Sorokin
mengemukakan bahwa sistem pelapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri
yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup dengan teratur.
Lebih lanjut Sorokin mengemukakan, stratifikasi sosial adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
Perwujudanya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan ada kelas-kelas rendah
Selanjutnya disebutkan bahwa dasar dan inti dari laipsan-laipisan dalam
masyarakat adalah adanya ketidakseimbangan dalam pemabagian hak dan
kewajiban, kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya
di antar anggota-anggota masyarakat.
Terjadinya stratifikasi sosial atau sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi
2 yakni
• Sistem pelapiasan yang terjadi dengan sendirinya atau tanpa sengaja
• Sistem pelapisan yang terjadi dengan sengaja disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Lapisan-lapisan dalam masyarakat yang terjadi dengan sendirinya atau tidak disengaja misalnya
lapisan yang didasarkan pada umur, jenis kelamin, kepandaian, sifat keaslian keanggotaan
berdasarkan harta. Sedangkan sisitem lapisan dalam masyarakat yang sengaja disusun utuk
mencapai tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan pemabagian kekuasaan dan wewnang
yang resmi dlam organisasi formal seperti pemerintahan, perusahaan, partai politik, angatan
bersenjata dan sebagainya. Kekuasaan dan wewenang ini merupakan sesuatu unsur khususu
dalam sistem pelapisan masyarakat yang mempunyai sifat lain daripada uang, tanah dan benda
ekonomis lainnya, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Hal ini disebabkan uang,tanah dan
sejeninya dapat dibagi secara bebas dalam masyarkat tanpa merusak keutuhan masyarakat.
Secara teoritis diakui manusia dapat dianggap sederajat, akan tetapi dalam kenyataan
kehidupan dalam kelompok-kelompok sosial tidak demikian halnya. dengan perbedaan
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan merupakan gejala universal serta merupakan bagian dari
sistem sosial setiap masyarakat.
Pedoman Pembentukan Stratifikasi Sosial
Sifat stratifikasi Sosial
Dilihat dari sifatnya, kita mengenal dua sistem stratifikasi sosial, yaitu sistem
stratifikasi sosial tertutup dan system stratifikasi sosial terbuka.
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification)
Sistem stratifikasi sosial tertutup ini membatasi atau tidak memberi
kemungkinan seseorang untuk pindah dari suatu lapisan ke lapisan sosial yang
lainnya, baik ke atas maupun ke bawah. Dalam sistem ini, satu-satunya jalan
untuk masuk menjadi anggota dari suatu strata tertentu dalam masyarakat
adalah dengan kriteria kelahiran. Dengan kata lain, anggota kelompok dalam
satu strata tidak mudah untuk melakukan mobilitas atau gerak sosial yang
bersifat vertikal, baik naik maupun turun. Dalam hal ini anggota kelompok hanya
dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal.
b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification)
Sistem stratifikasi sosial terbuka ini memberi kemungkinan kepada
seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya, baik ke
atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan, perjuangan, maupun
usaha lainnya. Atau bagi mereka yang tidak beruntung akan jatuh dari
lapisan atas ke lapisan di bawahnya. Pada sistem ini justru akan
memberikan rangsangan yang lebih besar kepada setiap anggota
masyarakat, untuk dijadikan landasan pembangunan dari sistem yang
tertutup
Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat terbuka didorong oleh beberapa faktor
berikut ini.
1. Perbedaan Ras dan Sistem Nilai Budaya (Adat Istiadat)
Perbedaan ini menyangkut warna kulit, bentuk tubuh, dan latar belakang suku
bangsa. Perbedaan ini mem-
2. Pembagian Tugas (Spesialisasi)
Spesialisasi ini menyebabkan terjadinya perbedaan fungsi stratifikasi dan
kekuasaan dalam suatu sistem kerja kelompok.
3. Kelangkaan Hak dan Kewajiban
Apabila pembagian hak dan kewajiban tidak merata, maka yang akan terjadi
adalah kelangkaan yang menyangkut stratifikasi sosial di dalam masyarakat.
Pengaruh Stratifikasi Sosial bagi Dinamika Masyarakat Petani
Dalam masyarakat bali pada zaman sekarang system kasta yang di anut ialah
system kasta terbuka, jadi setiap masyarakat dapat berpindah kedudukan mulai
dari lower class sampai upper class. Sebagai contoh, seorang anak petani yang
yang awalnya dari lower class kemudian bersekolah hingga ke peguruan tinggi
kedokteran lalu lulus dengan nilai sempurna dan ia pun sukses dalam bidangnya
dan berubah tingkat menjadi upper class. Dalam stratifikasi social terdapat
perpindahan / mobilitas. Dan mobilitas terbagi menjadi 2, yaitu :
• Mobilitas vertikal
• Mobilitas horizontal
Dapat dilihat dari criteria yang dipakai dalam melihat klasifikasi social dalam kehidupan
masyarakat, diantaranya :
Segi kekayaan dapat dilihat dari pola hidup,harta yang mereka miliki serta
menempati posisi paling atas dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, fasilitas pribadi
yang dimilikinya.
Segi pendidikan, dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh
sesorang, karena semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kedudukan
pada masyarakat.
Segi kekuasaan, dapat dilihat betapa berpengaruh seseorang yang mempunyai
kekuasaan dalam masyarakat, karena dia dapat memiliki wewenag dalam kehidupan
masyarakat. Misalnya seorang presiden yang meniliki wewenang atas Negara dan
rakyatnya.
Download