Dampak Positif Bounding Attachment pada Bayi

advertisement
.
KETRAMPILAN KLINIK
BOUNDING ATTACHMENT
DISKRIPSI MODUL
Pendahuluan
Penuntun ini berisi langkah-langkah klinik secara
berurutan yang akan dilakukan oleh mahasiswa ketika
melakukan bounding attachment.
Tujuan
Peserta tidak diharapkan untuk dapat melakukan semua
langkah klinik dengan benar pada pertama kali latihan.
Namun penuntun belajar ini ditujukan untuk:
 Membantu mahasiswa dalam mempelajari langkahlangkah dan urutan yang benar dari apa yang kelak
harus dilakukannya (skill acquisition) dan
 Mengukur kemajuan belajar secara bertahap sampai
mahasiswa memperoleh kepercayaan diri dan
ketrampilan ( skill competency)
Metode
Sebelum menggunakan penuntun ini, pembimbing akan
membahas terlebih dahulu seluruh langkah klinik
bounding attachment dengan menggunakan video, slide
dan penuntun belajar. Selain itu mahasiswa akan
mendapatkan kesempatan menyaksikan demonstrasi
bounding attachment.
Penggunaan penuntun belajar secara terus menerus
memungkinkan setiap mahasiswa untuk memantau
kemajuan belajar yang telah dicapai dan mengetahui apa
yang perlu diperbaiki. Selain itu, penuntun ini dirancang
untuk
mempermudah
dan
membantu
dalam
berkomunikasi antara mahasiswa dan pembimbing
(memberikan umpan balik). Dalam menggunakan
penuntun belajar ini, adalah penting bagi mahasiswa dan
pembimbing untuk bersama-sama bekerja dalam satu
kelompok. Sebagai contoh, sebelum mahasiswa
melakukan langkah klinik pertama-tama pembimbing atau
salah satu mahasiswa harus mengulangi kembali secara
ringkas langkah-langkah klinik yang akan dilakukan dan
membahas hasil yang diharapkan. Sebagai tambahan
segera setelah langkah klinik selesai, pembimbing akan
membahasnya kembali dengan mahasiswa. Tujuan
41
.
pembahasan ulang ini adalah untuk memberi umpan balik
positif mengenai kemajuan belajar yang telah dicapai dan
menentukan hal-hal yang perlu diperbaiki (pengetahuan,
sikap, ketrampilan) pada pertemuan berikutnya.
Kedua penuntun belajar ini digunakan dalam usaha untuk
meningkatkan ketrampilan klinik, oleh karena itu
penilaian harus dilakukan secara hati-hati dan seobjektif
mungkin.
Pengertian
Kinerja mahasiswa pada setiap langkah klinik akan dinilai
oleh pembimbing berdasarkan 4 kriteria sebagai berikut :
0 Tidak dilakukan : langkah klinik tidak dilakukan
oleh mahasiswa
1 Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan
dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya atau ada
langkah yang dihilangkan
2 Mampu
: langkah-langkah
dilakukan
dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi kurang tepat
dan atau pembimbing perlu
mengingatkan peserta tentang
hal-hal kecil yang tidak terlalu
penting
3 Mahir
: Langkah-langkah
dilakukan
dengan benar, sesuai dengan
urutannya dan tepat tanpa raguragu atau tanpa perlu bantuan.
Bounding Attachment ialah proses dimana sebahai hasil
interaksi secara terus menerus antara bayi dengan orang
tua/keluarga lain, dimana kedua pihak berperan secara
aktif, bersifat saling mencintai dan memberikan keduanya
pemenuhan emosional, rasa percaya diri, stabilitas, saling
membutuhkan dan kapasitas untuk menyadari potensi
mereka dalam kehidupan.
Bounding attachment adalah sentuhan awal / kontak kulit
antara ibu dan bayi pada menit – menit pertama sampai
beberapa jam setelah kelahiran bayi.
42
.
Tahapan-tahapan
Bounding Attachment
Elemen-elemen
Bounding Attachment
Keuntungan Fisiologis
Terdapat proses interaksi batin antara individu yang
meliputi:
1. Pencurahan kasih sayang dan perhatian
2. Hubungan emosi dan fisik yang akrab.
1. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan
kontak
mata,
menyentuh,
berbicara,
dan
mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya
2. Bounding (keterikatan)
3. Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu
dengan individu lain
1. Sentuhan – sentuhan, atau indra peraba, dipakai
secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain
sebagai sarana untuk mengenali bayi baru lahir
dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan
ujung jarinya
2. Kontak mata – ketika bayi baru lahir mampu secara
fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua
dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu
untuk saling memandang
3. Suara – saling mendengar dan merespon suara
antara orang tua dan bayinya
4. Aroma – ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki
aroma yang unik. Sedangkan bayi belajar dengan
cepat untuk membedakan aroma susu ibunya
5. Entertainment – bayi baru lahir bergerak – gerak
sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa.
Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menendang – nendangkan kaki, seperti sedang dansa
mengikuti nada suara orang tuanya.
6. Bioritme – anak yang belum lahir atau baru lahir
dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah
ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir
ialah membentuk ritme personal (bioritme)
7. Kontak dini – saat ini, tidak ada bukti alamiah yang
menunjukkan kontak dini setelah lahir merupakan hal
yang penting untuk hubungan orang tua-anak
1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
2. Reflek menghisap dilakukan dini
3. Pembentukan kekebalan aktif dimulai
4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan
anak (body warmth/ kehangtan tubuh)
43
.
Prinsip-prinsip dan
Upaya Meningkatkan
Bounding Attachment
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Prinsip Bounding
Attachment
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dilakukan segera
Sentuhan orang tua pertama kali
Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa
kedekatan orang tua ke anak
Kesehatan emosional orang tua
Terlibat pemberian dukungan dalam proses
persalinan
Persiapan PNC sebelumnya
Adaptasi
Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan
untuk merawat anak
Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu
dalam memberikan kehangatan pada bayi
Fasilitas untuk kontak lebih lama
Penekanan pada hal – hal positif
Perawat maternitas khusus (bidan
Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial
dari keluarga, teman dan pasangan
Informasi bertahap mengenai bounding attachment.
Pada menit atau jam pertama setelah kelahiran
merupakan masa atau waktu yang optimal untuk
kontak orang tua dengan bayi
Sentuhan orang tua yang pertama kali akan
menimbulkan respon yang spesifik dari bayi terhadap
orang tua sebagai awal dimulainya hubungan
Perlu umpan balik antara orang tua dan bayi melalui
tingkah lakunya seperti gerakan tubuh, gerakan
mata, tersenyum dan lain-lain
Orang-orang atau individu yang terlibat dan
menyaksikan proses kelahiran akan memiliki ikatan
yang kuat dengan bayi
Proses bounding attachment dan sikap menolak
terhadap bayi sukar untuk terjadi bersamaan
Beberapa kejadian awal persalinan dan kecemasan
yang berlebihan mempengaruhi keterikatan orang
tua dan bayi.
44
.
Dampak Tidak
Terjalinnya Bounding
Attachment dengan
Segera
Tertundanya perkembangan tingkah laku yang ditandai
dengan:
1. Tingkah laku sterictip
a) Tidur dilantai
b) Menghisap jari
c) Membenturkan badan
2. Sosial abnormal
a) Ketakutan
b) Cari perhatian pada orang dewasa
3. Kemunduran motorik, kognitif dan verbal
4. Sikap apatis
Dampak Positif
Bounding Attachment
pada Bayi
1.
2.
3.
Bayi
merasa
dicintai,
diperhatikan
dan
menumbuhkan sikap sosialnya
Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi
sehingga bertambah pengertian
Merupakan awal menciptakan kepribadian positif
seperti perasaan besar hati dan sikap positif terhadap
orang lain.
5 (Lima) Pre Kondisi
yang Mempengaruhi
Bounding Attachment
1.
2.
Perawatan Metode
Kangguru (PMK)
Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode
Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat
lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan
kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau
skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu
tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode perawatan
ini juga terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga
meningkatkan lama dan pemberian ASI.
Komponen PMK
1.
2.
3.
4.
3.
4.
5.
Kesehatan mental/emosi orang tua
Sistem dukungan dari lingkungan sosial, teman dan
orang tua
Kemampuan berkomunikasi dan merawat bayi
Pendekatan/kedekatan orang tua terhadap bayi
Kecocokan dengan bayi (status bayi dan
temperamen).
Kontak kulit ke kulit (skin-to-skin contact)
Pemberian ASI atau breastfeeding
Dukungan terhadap ibu (support)
Posisi kangguru
45
.
PMK Dilakukan dengan
2 (Dua) Cara
Cara-cara PMK
1.
PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat
membutuhkan perawatan intensif dan khusus di
ruang rawat neonatologi, bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat. Bayi dengan kondisi ini,
PMK tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya
dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang masih
berada dalam perawatan di inkubator. PMK
dilakukan dengan durasi minimal satu jam, secara
terus-menerus per hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi
dengan PMK intermiten dapat dipindahkan ke ruang
rawat untuk menjalani PMK kontinu.
2.
PMK kontinu
Pada PMK kontinu, kondisi bayi harus dalam keadaan
stabil, dan bayi harus dapat bernapas secara alami
tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum
(seperti menghisap dan menelan) bukan merupakan
persyaratan utama, karena PMK sudah dapat dimulai
meskipun
pemberian
minumnya
dengan
menggunakan pipa lambung. Dengan melakukan
PMK, pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI.
1. Meletakkan bayi pada posisi vertikal, di tengah
payudara atau sedikit ke samping sesuai dengan
kenyamanan bayi
46
.
2. Ikat dengan kain selendang di sekeliling/mengelilingi
ibu dan bayi
3. Memakai baju khusus metode kangguru
4. Mengancingkan baju
47
.
Tahapan Pelaksanaan
PMK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penyampaian informasi kepada keluarga
Persiapan ibu/pengganti ibu
a. Ibu/ pengganti ibu membersihkan daerah dada
dan perut dengan cara mandi 2 kali sehari
b. Kuku tangan harus pendek dan bersih
Membersihkan daerah dada, pakaian kangguru harus
bersih dan hangat
Persiapan bayi
a. Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup
dibersihkan dengan kain bersih dan hangat
b. Bayi perlu memakai tutup kepala dan popok
selama pelaksanaan metode kangguru
c. Setiap popok bayi basah akibat BAB/BAK harus
segera diganti
Menggunakan baju biasa
a. Selama
pelaksanaan
metode
kangguru,
ibu/pengganti ibu tidak memakai baju dalam
atau BH
b. Pakai kain baju yang dapat renggang
c. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju,
tali pinggang atau selendang
d. Kain baju perlu dihangatkan dengan dijemur di
bawah sinar matahari
e. Pakailah metode ini sepanjang hari
Posisi bayi
a. Letakkan bayi dalam posisi vertikal, letaknya
dapat di tengah payudara atau sedikit ke
samping sesuai dengan kenyamanan bayi
b. Saat ibu duduk atau tidur, posisi bayi dapat tegak
mendekap ibu
c. Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat
dengan kain selendang di sekeliling/mengelilingi
ibu dan bayi
Memonitor bayi
a. Pernafasan
b. Keadaan umum
c. Gerakan bayi
d. Berat badan
Perawatan bayi oleh bidan
Bidan harus melakukan kunjungan untuk memeriksa
keadaan bayi:
48
.


Penyesuaian Saudara
(Sibling Adjusment)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tugas Orang Tua dalam
Mengurangi Sibling
Rivalry
1.
2.
3.
4.
5.
Tanda – tanda vital
Kondisi
umum
(gerakan,
pernapasan, tonus otot).
warna
kulit,
Memperkenalkan bayi kepada keluarga dengan satu
atau lebih dapat menimbulkan kesulitan bagi orang
tua.
Orang tua harus dapat merawat bayi tanpa
menimbulkan kecemburuan pada saudaranya,
mampu membagi perhatian pada semua anak.
Anak pertama biasanya ingin mempertahankan
dirinya sebagai pemimpin.
Anak yang dibawahnya mengharapkan posisi
superior.
Usia 3 tahun biasanya mendorong ibu untuk
meletakkan bayinya keluar rumah.
Regresi/infatil dapat terjadi pada anak.
Reaksi cemburu sering terjadi jika bayi menyita
waktu dan perhatian orang tua.
Orang tua harus melibatkan anak yang lain dalam
menyambut kelahiran dan merawat bayi.
Buatlah anak yang besar merasa tetap dicintai dan
diperlukan dalam keluarga
Kembangkan rasa percaya diri kepada mereka
bahkan orang tua harus mempunyai kemampuan
untuk memelihara anak lebih dari satu
Mengatasi rasa bersalah yang muncul, dimana anak
yang tua kehilangan waktu dan perhatian dari orang
tua
Atur waktu dan ruang untuk mengakomodasikan bayi
Monitor perilaku anak yang tua dari kemungkinan
melakukan perilaku agresif.
49
.
INSTRUKSI KERJA
PENUNTUN BELAJAR BOUNDING ATTACHMENT
:
NAMA
:
NIM
:
KELOMPOK
:
TANGGAL
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1 Perlu perbaikan : Langkah tidak dikerjakan dengan benar atau tidak sesuai urutan (jika
harus berurutan)
2 Mampu : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika harus berurutan), tetapi
kurang tepat dan/atau pembimbing/pengamat perlu membantu/mengingatkan hal-hal kecil
yang tidak terlalu berarti
3 Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan
dan sesuai dengan urutan (jika harus berurutan)
T/S Langkah tidak sesuai dengan keadaan
Penilaian
KEGIATAN
1
2
3
PERSIAPAN
Persiapan Alat :
1. Kelengkapan alat
2. Penataan alat
Persiapan klien :
1. Menyapa dan memperkenalkan diri pada klien
2. Menjelaskan pada klien tentang tujuan tindakan
Persiapan lingkungan :
1. Menutup jendela, pintu atau memasang sampiran
2. Lampu/penerangan cukup
3. Mendekatkan alat
PELAKSANAAN
1. Petugas mencuci tangan
2. Anjurkan ibu untuk membersihkan daerah dada dan perut dengan
cara mandi 2 kali sehari
3. Anjurkan ibu untuk memotong kuku tangan
4. Mengganti popok bayi bila basah miksi/defekasi
5. Pakai baju khusus metode kangguru/ baju dengan bahan yang
renggang (kaos) dan berukuran longgar (jika tidak ada baju khusus
metode kangguru)
6. Mengancingkan kain menggendong bayi
7. Meletakkan bayi dengan posisi vertikal
8. Mengancing baju
9. Menentukan posisi bayi supaya aman dan mudah bernafas
50
.
10. Setelah dipastikan posisi bayi aman dan nyaman, ikat bagian bawah
bayi menggunakan selendang kain
11. Memeriksa ulang kancing dan menentukan keamanan bayi supaya
tidak tergelincir
12. Monitor bayi :
 Pernafasan
 Keadaan umum
 Gerakan bayi
 Berat badan
13. Membersihkan dan mengembalikan alat – alat ke tempatnya
14. Dokumentasi dan pelaporan
Tutor,
(………………………….)
51
Download