ACARA VIII IDENTIFIKASI BATUAN BEKU TUJUAN Agar

advertisement
ACARA VIII
IDENTIFIKASI BATUAN BEKU
I.
TUJUAN
1. Agar mahasiswa dapat menentukan indeks warna batuan.
2. Agar mahasiswa dapat menentukan sifat asam basa batuan berdasarkan indeks warna
secara kualitatif
3. Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi apakah suatu batuan termasuk batuan beku
luar atau batuan beku dalam berdasarkan tekstur
4. Agar mahasiswa dapat menentukan komposisi mineral suatu batuan.
5. Agar mahasiswa dapat menentukan nama batuan beku berdasarkan ciri – ciri yang
telah diidentifikasi.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Batuan beku
2. Perlengkapan alat tulis
3. Komputer
4. Printer
III. CARA KERJA
1. Mengamati batuan beku yang telah disiapkan
2. Menentukan sifat asam basa batuan berdasarkan indeks warna secara kualitatif
3. Mengidentifikasi apakah suatu batuan termasuk batuan beku luar atau batuan beku
dalam berdasarkan tekstur
4. Menentukan komposisi mineral suatu batuan
IV. DASAR TEORI
a. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari material kental yang berasal dari
dalam bumi ke permukaan bumi yang makin lama makin mendingin dan akhirnya
membeku. Pembentukan dimulai dari magma kemudian magma mengalami
kristalisasi dan menuju ke permukaan bumi, yang akhirnya membentuk batuan beku.
Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi.
Bila membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan
batuan beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan
sebagai batuan beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan
bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.
Batuan beku dalam mempunyai tekstur kasar (paneritis), sedangkan batuan beku
luar mempunyai tekstur halus (afanitis). Tekstur lain yang sering dijumpai dalam
batuan beku adalah tekstur porfiritis yang terbentuk apabila batuan beku tersusun
oleh campuran mineral kasar dan halus.
Identifikasi batuan beku didasarkan pada tekstur dan komposisi mineral. Mineral
penyusun batuan beku dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu mineral felsik dan
mineral mafik. Mineral felsik atau mineral terang merupakan penyusun utama
batuan beku asam, mineral tersebut meliputi kuarsa dan feldspar, dan felspatoid.
Mineral mafik atau mineral gelap merupakan penyusun batuan beku basaltis dan
ultrabasa. Mineral mafik meliputi olvin, piroksen, amfibol dan biotit.
1. Batuan Beku Dalam

Batuan beku dalam terklasifikasi dalam batuan bertektur paneritis.

Bentuk-bentuk batuan ini adalah sill,lakolit, loplit, stok, dyke, batholit,
jenjang volkanik.

Batuan ini terbentuk apabila magma dapat mendingin dan membeku di
bawah permukaan bumi. Macam-macam batuan beku dalam adalah
periodit, gabbro, diorit, monzonit, syenit, granodiorit, adamelite, dan granit.
2. Batuan Beku Luar

Batuan ini termasuk batuan bertekstur afanitis.

Batuan ini terbentuk karena magma dapat mencapai permukaan bumi
kemudian
membeku. Macam-macam batuan beku luar adalah dunite,
basalt, andesit, latit, trakhyt, dasit, ryodosit dan ryolit.
b. Ciri-ciri Batuan Beku
1. Tekstur Batuan Beku
Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut:
a. Faneritik, yaitu kondisi batuan dalam bentuk kristalin. Lebih dari separuh kristal
berukuran besar dan dapat dilihat dengan mata biasa (tanpa kaca pemebesar).
b. Forfiritik, yaitu kondisi tekstur batuan yang mengandung fenikris (kristal besar)
yang terikat dalam massa dasar yang halus.
c. Afanitik, yaitu meninggalkan batuan dalam susunan kristal butir halus atau
seluruhnya berupa benda gelas.
2. Struktur Batuan Beku
a) Masif, struktur ini tidak menunjukkan adanya suatu sifat aliran atau fragmen
batuan lain yang tertanam.
b) Pillow lava merupakan struktur yang terbentuk seperti bantal atau berbentuk
bantal.
c) Joint, dibagi dua yaitu :
- Columnar jointing, berbentuk seperti tiang-tiang atau tegak lurus terhadap
permukaan bumi.
- Sheeting jointing, bila kekar berbentuk seperti lembaran-lembaran sejajar
dengan permukaan bumi.
d) Vesikuler, apabila struktur tersebut terlihat suatu lubang-lubang bekas keluarnya
gas dan lubang-lubang tersebut teratur.
e) Skoria merupakan struktur yang menampakkan lubang-lubang namun arahnya
tidak teratur.
f) Amigdaloidal, struktur yang berlubang, akan tetapi lubang tersebut telah terisi
mineral skunder.
g) Xenolit, struktur yang memperlihatkan fragmen dari batuan yang tertanam
dalam masa batuan.
h) Autobrecchia, struktur yang memperlihatkan adanya fragmen lava yang
tertanam pada lava.
3. Komposisi Batuan Beku
a) Batuan Beku Asam atau felsik
Kandungan ortoklas feldsparnya lebih dari dua dari jumlah felspar total dan
mengandung kuarsa yang banyak sehingga warnanya cerah.
b) Batuan Beku Menengah atau Intermediet
Kandungan ortoklas felspar hampir sama proporsinya dengan felspar total
dan kuarsa kurang dari batuan asam, batuannya berwarna abu-abu.
c) Batuan Beku Basa atau Basic
Kandungan plagioklas lebih dari dua per tiga dan kuarsa dalam jumlah
sangat kecil, tetapi mineral feromagnesia lebih banyak sehingga berwarna
gelap.
d) Batuan Beku Ultra Basa
Bila tidak ada felspar dan kuarsa, piroksen, dan olvin lebih dominan
danbanyakmengandung magnetik dan kromit serta warnanya hitam atau hijau
tua.
Gambar diagram klasifikasi batuan beku
Berikut ini klasifikasi batuan beku yang dibedakan atas dasar jenis batuannya,tekstur, dan komposisi.
Jenis
Tekstur
Nama Batuan
Batuan
Batuan
beku
Afanitik
luar
Trakhyt
Dunite
Basalt
Andesit
Ryodasit
Ryolit
Dasit
Latit
Batuan
beku
Fanerik
dalam
Komposisi
Peridotite
Gabbro
Ultra Basa
Basa
Diorit
Monzonit
Intemediet
Syenit
Granodiorit
Adamelite
Asam
Granit
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan Hasil pengamatan dapat dilihat pada lembar kerja pengamatan
batuan yang dilakukan di laboratorium.
1. Pada gambar 1
- Tingkat keasaman : asam
- Batuan beku luar / dalam : batuan beku dalam
- Komposisi mineral : orthoclase, quartz, biotit, dan amphibol
2. Pada gambar 2
- Tingkat keasaman : asam dan basa ( sedang )
- Batuan beku luar / dalam :batuan beku luar
- Komposisi mineral : hornblenda, biotit, piroksen, namfibol, olivin, dan uralit
3. Pada gambar 3
- Tingkat keasaman : asam
- Batuan beku luar / dalam : batuan beku dalam
- Komposisi mineral : orthoclase, quartz, biotit, dan amphibol
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum di atas dapat dilakukan pembahasan sebagai
berikut:
Dalam penenentuan sifat asam basa batuan berdasarkan indeks warna secara
kualitatif. Warna yang dimiliki oleh batuan merupakan sifat alami yang terbentuk akibat
bahan pembentuk batuan tersebut. Hal ini berkaitan dengan bahan kimia yang
terkandung di dalamnya. Suatu batuan yang memiliki warna terang maka sifatnya
semakin asam, sebaliknya jika warna batuan semakin gelap maka akan memiliki sifat
basa. Gelap terangnya warna batuan tersebut dipengaruhi oleh kandungan silikat di
dalam batuan. Semakin banyak kandungan silikat yang terdapat di dalam batuan maka
akan memiliki warna yang semakin terang.
1.
Batu Granodiorit
Batuan ini termasuk batuan yang bersifat asam. Hal ini direpresentasikan oleh
warna batuan yang relatif lebih cerah. Hal ini berarti kandungan silikanya cukup
tinggi karena terbentuk di dalam bumi.
2.
Batu Andesit
Batuan andesit yang memiliki warna kelabu sehingga dikatakan sebagai batuan
beku sedang karena perbandingan gelap dan terang cenderung seimbang. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa batuan ini tergolong batuan yang bersifat
seimbang antara asam dan basa karena berwarna kelabu.
3.
Batu granit
Batuan beku asam atau felsic, mempunyai kandungan ortoklas feldsparnya lebih
dari dua dari jumlah felspar total dan mengandung kuarsa yang banyak sehingga
warnanya cerah.
Dalam mengidentifikasi
penentuan jenis batuan juga berdasarkan tekstur.
Identifikasi untuk menentukan jenis batuan dilakukan dengan mengamati menggunakan
mata telanjang terhadap suatu batuan. Berdasarkan hasil praktikum maka dapat
diketahui bahwa batuan andesit adalah jenis batuan luar sedangkan batuan granodiorit
adalah jenis batuan beku dalam, sedangkan batuan granit merupakan batuan beku dalam.
1.
Batu Granodiorit merupakan batuan beku dalam karena terbentuk di bawah
permukaan bumi sehingga memiliki tekstur yang kasar. Pembentukannya
memerlukan waktu yang sangat lama.
2.
Batu andesit dikatakan batuan beku luar karena memiliki tekstur yang lebih halus.
Hal ini menandakan bahwa pembentukannya berlangsung lebih cepat akibat
pengaruh suhu di luar bumi. Ketika magma keluar maka batuan ini akan dengan
cepat segera terbentuk.
3.
Batu granit merupakan batuan beku dalam karena terbentuk di bawah permukaan
bumi sehingga memiliki tekstur yang kasar dan teksturnya faneritik, yaitu kondisi
batuan dalam bentuk kristalin dan sangat kasar bila diraba. Lebih dari separuh
kristal berukuran besar dan dapat dilihat dengan mata biasa (tanpa kaca pemebesar).
Termasuk jenis batuan beku dalam, terklasifikasi dalam batuan bertektur paneritis,
bentuk-bentuk batuan ini adalah sill,lakolit, loplit, stok, dyke, batholit, jenjang
volkanik, batuan ini terbentuk apabila magma dapat mendingin dan membeku di
bawah permukaan bumi.
Menentukan komposisi mineral batuan.
Penentuan komposisi mineral
dilakukan dengan mencocokkan pada tabel susunan mineral. Batu granodiorit yang
memiliki warna cerah maka sesuai tabel memiliki susunan mineral yang berupa
orthoclase, quartz, biotit, dan amphibol. Karena merupakan batuan yang bersifat asam
dan berwarna terang maka kandungan ortoklasnya hampir sama dengan felspar total dan
mengandung kuarsa yang banyak. Untuk batu andesit, memiliki komposisi mineral yang
berupa hornblenda, biotit, piroksen, namfibol, olivin, dan uralit. Kandungan KFelsparnya <10%, kuarsa <10%, dan felspatoid <10%. Dengan komposisi seperti itu
maka batuan ini bersifat lebih halus dan untuk melihat mineralnya tidak bisa dengan
hanya menggunakan mata telanjang. Untuk batu granit terdiri dari komposisi mineral
Quartz, feldspar (putih, abu-abu terang, pink), sedikit ferromagnesium. Mineral felsik
atau mineral terang merupakan penyusun utama batuan beku asam, mineral tersebut
meliputi kuarsa dan feldspar, dan felspatoid.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Dalam penenentuan sifat asam basa batuan berdasarkan indeks warna secara
kualitatif. Warna yang dimiliki oleh batuan merupakan sifat alami yang terbentuk
akibat bahan pembentuk batuan tersebut.
2.
Ditinjau dari sifat keasaman berdasarkan indeks warna terlihat bahwa Batu
Granodiorit ( gambar 1 ) termasuk batuan yang bersifat asam. Hal ini
direpresentasikan oleh warna batuan yang relatif lebih cerah. Batu Andesit ( gambar
2 ) memiliki warna kelabu sehingga dikatakan sebagai batuan beku sedang karena
perbandingan gelap dan terang cenderung seimbang. Batu granit ( gambar 3 )
merupakan batuan beku asam atau felsic, mengandung kuarsa yang banyak
sehingga warnanya cerah.
3.
Batuan andesit adalah jenis batuan luar sedangkan batuan granodiorit adalah jenis
batuan beku dalam, sedangkan batuan granit merupakan batuan beku dalam.
4.
Dalam komposisi mineral batuan, Batu granodiorit memiliki susunan mineral yang
berupa orthoclase, quartz, biotit, dan amphibo. Untuk batu andesit, memiliki
komposisi mineral yang berupa hornblenda, biotit, piroksen, namfibol, olivin, dan
uralit. batu granit terdiri dari komposisi mineral Quartz, feldspar (putih, abu-abu
terang, pink), sedikit ferromagnesium
VII.DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Batuan Beku. http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku, diakses 16
Desember 2012
Anonim. 2012. Batuan beku. http://geografi-geografi.blogspot.com/2012/02/batuanbeku.html diakses 16 Desember 2012
Handout PGG Pertemuan VIII.2012 Identifikasi batuan beku.. Geografi FKIP UNS
Ridwan, AZ.2012. Pengertian batuan beku jenis batuan beku struktur batuan beku
tekstur batuan beku.http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenisbatuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/ diakses 16 Desember 2012
Download