REFERAT GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA Pembimbing : dr. Anastasia RatnawaD, Sp.KJ Di Susun oleh : 406202071 Joshua Kurniawan 406202072 Cindy Irawan 406202073 Melisa Canggra KEPANITERAAN KLINIK ILMU GERIATRI PERIODE 14 JUNI - 18 JUNI 2021 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA PENDAHULUAN • • • Menurut World Health Organiza1on (WHO) pada tahun 2019 didapatkan populasi lansia sebanyak 37 juta jiwa. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Badan Pusat StaDsDk (BPS), jumlah penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun melebihi 7% dari total penduduk Indonesia. Seiring bertambahnya usia, terjadi perubahan normal terhadap struktur Ddur. Namun, hal ini Ddak berdampak pada kebutuhan Ddur, sehingga gangguan Ddur bukanlah merupakan bagian dari proses penuaan. Sumber : • United NaDons, Department of Economic and Social Affairs, PopulaDon Division (2019). World Popula1on Ageing 2019: Highlights (ST/ESA/SER.A/430). • Susilo D, Sinang R, RachmawaD Y, et al. StaDsDk Penduduk Lanjut Usia. Badan Pusat StaDsDk. 2020. PENDAHULUAN • • • Gangguan Ddur merupakan hal yang sering terjadi pada usia tua. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap gangguan Ddur ini, termasuk pensiunan, adanya masalah kesehatan, kemaDan pasangan / anggota keluarga, dan perubahan irama sirkadian. Faktor lain yang menyebabkan gangguan ini, seperD adanya gangguan pernafasan saat Ddur (sleep disordered breathing/SDB), pergerakkan ekstremitas secara periodik saat Ddur (periodic limb movement disorder/PLMS), gerakkan mata saat Ddur (rapid eye movement/REM) dan lainnya. Sumber : • Geriatric sleep disorder: background, pathophysiology, eDology. 2021 May 26 [cited 2021 Jun 14]; Available from: hcps://emedicine.medscape.com/arDcle/292498-overview • Shochat T, Loredo J, Ancoli-Israel S. Sleep disorders in the elderly. Curr Treat OpDons Neurol. 2001 Feb;3(1):19–36. PENDAHULUAN • Lansia yang mengalami gangguan Ddur (termasuk kualitas Ddur yang buruk), memiliki dampak negaDf terhadap kualitas hidup mereka. Sumber : Gulia KK, Kumar VM. Sleep disorders in the elderly: a growing challenge. Psychogeriatrics. 2018;18(3):155–65. DEFINISI • • • Lansia adalah individu yang berusia diatas 60 tahun, dan pada umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial dan ekonomi Tidur adalah perilaku reversible yang ditandai dengan penurunan respon terhadap lingkungan dan perubahan stereoDp pada elektroensefalogram (EEG) Makin bertambahnya usia, perubahan fisiologis terhadap waktu dan kualitas Ddur terjadi. Lansia sering mengeluhkan bangun terlalu awal, sulitnya untuk memulai Ddur, adanya periode terbangun pada malam hari saat Ddur, dan penurunan total waktu Ddur. Sumber : • Roepke SK, Ancoli-Israel S. Sleep disorders in the elderly. Indian J Med Res. 2010;131:302-310 • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017. DEFINISI • • Tidur terdiri tadi 2 fase utama, yaitu rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM). NREM terbagi lagi dalam 3 fase yaitu N1, N2, N3 Lansia menghabiskan lebih banyak waktu pada fase Ddur awal (N1 dan N2) daripada N3 Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017. • Understanding sleep disorders in older adults [Internet]. Psychiatric Times. [cited 2021 Jun 14]. Available from: hcps://www.psychiatricDmes.com/view/ understanding-sleep-disorders-older-adults EPIDEMIOLOGI • • • • Prevalensi gangguan Ddur pada lansia bervariasi, bergantung terhadap seberapa seringnya gangguan ini diidenDfikasi dan ditemukan. Namun beberapa penelitan mengatakan, lebih dari dari 50% dari komunitas lansia mengalami gangguan Ddur ini. Oleh Folet et al à didapatkan sebanyak 42% parDsipannya mengalami kesulitan untuk menginisiasi dan mempertahankan Ddur pada peneliDan dengan >9000 individu. Oleh Na1onal Sleep Founda1on’s à menyatakan sebanyak 46% komunitas lansia mengeluhkan gejala sulit Ddur berupa insomnia. Sumber : Roepke SK, Ancoli-Israel S. Sleep disorders in the elderly. Indian J Med Res. 2010;131:302-310. FAKTOR RISIKO Gangguan >dur primer • Insomnia • Gangguan pernapasan saat Ddur à penurunan fungsi otot faring • PLMS dan RLS à sulit Ddur sepanjang malam • Gangguan Ddur REM Kondisi medis • Delirium à keadaan di rumah sakit pengaruh ke ritme sirkadian • Nokturia à kualitas Ddur yang buruk • PPOK à peningkatan desaturasi oksigen, hiperkapnea, apnea • Nyeri à ex. gangguan tulang dan sendi sering gejala depresi, kelelahan, insomnia Sumber : • Li J, ViDello MV, Gooneratne NS. Sleep in Normal Aging. Sleep Med Clin. 2018;13(1):1-11. • Zdanys KF, Steffens DC. Sleep Disturbances in the Elderly. Psychiatr Clin North Am. 2015 Dec;38(4):723-41. • Gulia KK, Kumar VM. Sleep disorders in the elderly: a growing challenge. Psychogeriatrics. 2018 May;18(3):155-65. FAKTOR RISIKO Psikiatri • Gangguan mood à depresi (Dmbal balik dengan kurang Ddur) • Ansietas à insomnia • PTSD à mimpi buruk pada gangguan Ddur Kogni>f • Alzheimer à sundowning syndrome • Demensia Lewy body à gangguan perilaku Ddur REM Sumber : • Zdanys KF, Steffens DC. Sleep Disturbances in the Elderly. Psychiatr Clin North Am. 2015 Dec;38(4):723-41. • Chokroverty S. Sleep Disorders in the Elderly. Sleep Disorders Medicine. 2017:1115-38. FAKTOR RISIKO Perilaku • Gaya hidup à konsumsi alkohol, nikoDn, kafein, kebiasaan Ddur siang, olahraga Lingkungan • Suhu, kebisingan, dan paparan cahaya à menurunkan kualitas Ddur • Pindah ke fasilitas perawatan à stres fisik/psikologis Farmakologi • Penggunaan obat terkait dengan penyakit medis dan psikologis Sumber : • Li J, ViDello MV, Gooneratne NS. Sleep in Normal Aging. Sleep Med Clin. 2018;13(1):1-11. • Zdanys KF, Steffens DC. Sleep Disturbances in the Elderly. Psychiatr Clin North Am. 2015 Dec;38(4):723-41. KLASIFIKASI INSOMNIA • • • ICSD-3 à Sulit memulai Ddur, mempertahankan Ddur, bangun lebih awal dari yang diinginkan (minimal 3x/minggu dalam 3 bulan) Prevalensi : meningkat seiring dengan usia (40-50% pada usia 60 tahun), lebih sering pada lansia wanita daripada pria Mayoritas “insomnia komorbid” à ada kondisi medis dan psikiatri yang mendahului Sumber : • Benca RM, Teodorescu M. Sleep physiology and disorders in aging and demenDa. Handb Clin Neurol. 2019;167:477-93. • Miner B, Kryger MH. Sleep in the Aging PopulaDon. Sleep Med Clin. 2020;15(2): 311-8. • Cooke JR, Ancoli-Israel S. Normal and abnormal sleep in the elderly. Sleep Disorders. 2011;98:653–65. KLASIFIKASI SLEEP DISORDERED BREATHING (SBD) • • • • • SBD à episode berulang hipopneu atau apneu selama Ddur, berlangsung minimal 10 deDk dan berulang sepanjang Ddur malam Apnea-hypopnea index (AHI) à jumlah apneu dan hipopneu per jam saat Ddur Obstruc1ve sleep apnea (OSA) à bentuk yang paling sering, berkaitan dengan elasDsitas jaringan, perubahan struktural saluran napas bagian atas Prevalensi : 2-3x lebih Dnggi usia > 65 tahun, 50% dengan AHI 5-14 Derajat keparahan : ringan (AHI 5-14), sedang (AHI 1-30), berat (AHI >30) Sumber : • Benca RM, Teodorescu M. Sleep physiology and disorders in aging and demenDa. Handb Clin Neurol. 2019;167:477-93. • Miner B, Kryger MH. Sleep in the Aging PopulaDon. Sleep Med Clin. 2020;15(2): 311-8. • Cooke JR, Ancoli-Israel S. Normal and abnormal sleep in the elderly. Sleep Disorders. 2011;98:653–65. KLASIFIKASI GANGGUAN RITME SIRKADIAN • • • • Irama sirkadian à ritme 24 jam dalam aspek fisiologi dan perilaku, termasuk siklus Ddur bangun, sekresi hormon, suhu tubuh, dan produksi urin Mekanisme à volume sel SCN menyusut, penurunan sekresi melatonin, lama menghabiskan waktu di siang hari Advanced sleep-wake phase disorder à waktu Ddur yang lebih awal dari yang diinginkan Irregular sleep-wake rhythm disorder (ISWRD) à Ddak ada lagi pola Ddurbangun 24 jam yang jelas, sering terkait dengan adanya demensia Sumber : • Chokroverty S. Sleep Disorders in the Elderly. Sleep Disorders Medicine. 2017:1115-38. • Kim JH, Duffy JF. Circadian Rhythm Sleep-Wake Disorders in Older Adults. Sleep Med Clin. 2018;13(1):39-50.. KLASIFIKASI PARASOMNIA • • • • • Parasomnia à perilaku atau pengalaman Ddak diinginkan yang Dmbul selama Ddur NREM à sering pada masa kanak-kanak, REM à sering muncul pada usia > 50 tahun REM sleep behaviour disorder (RBD) à Dndakan di luar isi mimpi (berbicara, berteriak, meninju, dan menendang) yang dapat mengakibatkan gerakan kekerasan yang berpotensi membahayakan diri dan pasangan Ddur Prevalensi : terjadi di dekde ke-6 atau ke-7, lebih sering pada pria EDologi à belum jelas, terkait dengan penyakit neurologis degeneraDf Sumber : • Benca RM, Teodorescu M. Sleep physiology and disorders in aging and demenDa. Handb Clin Neurol. 2019;167:477-93. • Cooke JR, Ancoli-Israel S. Normal and abnormal sleep in the elderly. Sleep Disorders. 2011;98:653–65. • Yaremchuk K. Sleep Disorders in the Elderly. Clinics in Geriatric Medicine. 2018 May;34(2):205-16. KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR TERKAIT GERAKAN • • • • Restless leg syndrome (RLS) à dorongan untuk menggerakkan kaki dan sensasi (merangkak, merayap, menarik, sakit, gatal, peregangan) kaki yang Ddak normal Periodic limb movement of sleep (PLMS) à gerakan tungkai yang periodik dan stereoDp saat Ddur, terjadi seDap 20-40 deDk, gerakan dapat diukur dengan PLMI Prevalensi : RLS dan PLMS meningkat seiring dengan bertambahnya usia, RLS 2x pada wanita dibandingkan dengan pria Tumpang Dndih satu sama lain, 80% RLS biasanya memiliki PLMS Sumber : • Benca RM, Teodorescu M. Sleep physiology and disorders in aging and demenDa. Handb Clin Neurol. 2019;167:477-93. • Miner B, Kryger MH. Sleep in the Aging PopulaDon. Sleep Med Clin. 2020;15(2): 311-8. • Cooke JR, Ancoli-Israel S. Normal and abnormal sleep in the elderly. Sleep Disorders. 2011;98:653–65. ETIOPATOFISIOLOGI • • Sekresi melatonin selama penuaan berkolerasi terbalik dengan gangguan Ddur. Konsentrasi melatonin menurun secara signifikan pada lansia dan berhubungan dengan peningkatan frekuensi gangguan Ddur. Sumber : Karasek M. Melatonin, human aging, and age-related diseases. Experimental Gerontology. 2004 Nov;39(11–12):1723–9. Gulia KK, Kumar VM. Sleep disorders in the elderly: a growing challenge. Psychogeriatrics. 2018;18(3):155–65. ETIOPATOFISIOLOGI • • • Dua gangguan Ddur primer yang meningkat seiring usia adalah OSA (obstruc1ve sleep apnea) dan PLMS (periodic limb movement in sleep). OSA adalah salah satu bentuk gangguan Ddur yang berhubungan dengan pernafasan (SDB) yang paling sering terjadi. Terdapat 3 Dpe SDB : • Tipe sentral terjadi akibat kegagalan dari pusat kontrol pernafasan untuk memberi sinyal untuk bernafas. • Tipe obstruksi muncul akibat gangguan anatomi dari saluran pernafasan atas, seperD penyempitan ataupun adanya kesalahan pada akDvasi neuromuskular yang terlibat di saluran pernafasan ini. • Tipe campuran. Sumber : Karasek M. Melatonin, human aging, and age-related diseases. Experimental Gerontology. 2004 Nov;39(11–12):1723–9. ETIOPATOFISIOLOGI • • PLMS dikarakterisDkkan dengan adanya pergerakkan siklik pada ekstremitas bawah selama Ddur. Mekanisme PLMS ini belum sepenuhnya diketahui secara pasD. Masalah gangguan Ddur sekunder disebabkan oleh faktor patologi yang mulDple, seperD : kondisi medis yang mendasari, obatobatan, kecemasan dan penyakit jiwa yang dialami. Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017. • Geriatric sleep disorder: background, pathophysiology, eDology. 2021 May 26 [cited 2021 Jun 14]; Available from: hcps://emedicine.medscape.com/arDcle/292498-overview • Miner B, Kryger MH. Sleep in the aging populaDon. Sleep Med Clin. 2017 Mar;12(1):31–8. ETIOPATOFISIOLOGI Sumber : Understanding sleep disorders in older adults [Internet]. Psychiatric Times. [cited 2021 Jun 14]. Available from: hcps://www.psychiatricDmes.com/view/ understanding-sleep-disorders-older-adults • Penggunaan obat-obatan merupakan faktor lain yang dapat meningkatkan resiko gangguan Ddur pada lansia. • Selain medikamentosa, penggunaan zat seperD konsumsi kafein, alkohol, dan merokok juga dapat meningkatkan fragmentasi Ddur dan memperburuk gejala gangguan Ddur ini. ETIOPATOFISIOLOGI • • • Masalah psikiatri, seperD demensia, berhubungan dengan gangguan Ddur dan irama sirkadian. Dalam masalah ini, demensia dapat memperburuk gangguan tersebut, jika dibandingkan dengan proses penuaan yang alami. Perubahan gangguan Ddur dan fungsi sirkadian pada demensia ini berhubungan dengan adanya degenerasi saraf pada regio otak seperD nuklues suprachiasmaDkus, dan fakotr lainnya Sumber : Ooms S, Ju Y-E. Treatment of sleep disorders in demenDa. Curr Treat OpDons Neurol. 2016 Sep;18(9):40. TANDA DAN GEJALA • • Adapun tanda dan gejala gangguan Ddur pada lansia berkaitan dengan jenis gangguan Ddur yang dialami. Tanda dan gejala insomnia : • Kesulitan untuk memulai dan mempertahankan Ddur • Bangun terlalu pagi • Tidur yang kurang berkualitas • Berkurangnya kinerja pada siang hari (malaise, lelah, iritabilitas, sakit kepala) • Ngantuk yang berlebihan disiang hari Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017. • Williams BA, Chang A, Ahalt C, Conant R, Ritchie CS, Chen H, et al. Current diagnosis and treatment. 2014. TANDA DAN GEJALA • Tanda dan gejala SDB (sleep disordered breathing) : • Adanya keluhan mendengkur, tersedak ataupun periode apnea saat Ddur • Sering terbangun dimalam hari • Juga disertai gejala-gejala insomnia • Tanda dan gejala RLS (restless legs syndrome) dan PLMS (periodic limb movement disorder) : • Sensasi menjalar yang sering dirasakan pada daerah bawah beDs dan membaik jika berjalan • Sensasi memburuk saat malam dan keDka sedang berisDrahat • Gerakan Ddak terkontrol untuk menggerakkan kaki (seperD menendang) saat Ddur • Juga disertai gejala-gejala insomnia Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017. • Williams BA, Chang A, Ahalt C, Conant R, Ritchie CS, Chen H, et al. Current diagnosis and treatment. 2014. TANDA DAN GEJALA • Tanda dan gejala RBD (REM sleep behavior disorder) • Muncul 90 menit setelah onset Ddur (fase REM) • Adanya cedera terkait Ddur akibat mimpi yang Ddak menyenangkan (violent dreams) • Sering terjadi pada lansia dengan gangguan neurodegeneraDf seperD Parkinson dan demensia Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017. • Williams BA, Chang A, Ahalt C, Conant R, Ritchie CS, Chen H, et al. Current diagnosis and treatment. 2014. DIAGNOSIS DAN EVALUASI ANAMNESIS Riwayat >dur : • Masalah Ddur yang spesifik dari riwayat keluhan • Onset dan perjalanan klinis keluhan • Riwayat gangguan Ddur pada keluarga • Penilaian ulang diagnosis untuk membedakan gangguan Ddur • Mendapatkan pola Ddur-bangun selama 24 jam lengkap • Melengkapi dengan buku harian Ddur selama 1-2 minggu • Wawancara pasangan tempat Ddur bila ada • Evaluasi dampak gangguan Ddur Sumber : • Chokroverty S. Sleep Disorders in the Elderly. Sleep Disorders Medicine. 2017:1115-38. • Frohnhofen H, Popp R, SDeglitz S, Netzer N, Danker-Hopfe H. Assessment of sleep and sleep disorders in geriatric paDents. Z Gerontol Geriatr. 2020 Mar; 53(2):100-4. DIAGNOSIS DAN EVALUASI ANAMNESIS Riwayat medis : lansia sering memiliki berbagai gangguan medis yang berisiko dan memperberat gangguan Ddur Riwayat penggunaan obat : evaluasi penggunaan obat, indikasi, dosis, dan waktu pemberian, termasuk konsumsi alkohol, kafein, merokok Riwayat psikiatris : penDng untuk menyelidiki aspek inDm pasien, seperD apakah ada kehilangan dalam keluarga, masalah hubungan, stres, dan kekhawaDran dalam pekerjaan Riwayat lingkungan : kebisingan di sekitar kamar Ddur, cahaya terang, kasur yang Ddak nyaman Sumber : • Sorathia LT. GhoriSleep Disorders in the Elderly. Current Geriatrics Reports. 2016;5(2):110–6. • Chokroverty S. Sleep Disorders in the Elderly. Sleep Disorders Medicine. 2017:1115-38. DIAGNOSIS DAN EVALUASI Diagram skrining Sumber : Suzuki K, Miyamoto M, Hirata K. Sleep disorders in the elderly: Diagnosis and management. J Gen Fam Med. 2017;18(2): 61-71. Published 2017 Mar 30. DIAGNOSIS DAN EVALUASI KUESIONER PENILAIAN Buku harian >dur • Mencatat jadwal Ddur dan bangun • Diisi minimal 1-2 minggu Carney CE, Buysse DJ, Ancoli-Israel S, et al. The consensus sleep diary: standardizing prospecDve sleep self-monitoring. Sleep. 2012;35(2): 287-302. Sumber : Benca RM, Teodorescu M. Sleep physiology and disorders in aging and demenDa. Handb Clin Neurol. 2019;167:477-493. DIAGNOSIS DAN EVALUASI KUESIONER PENILAIAN Insomnia Severity Index The Insomnia Severity Index has seven questions. The seven answers are added up to get a total score. When you have your total score, look at the 'Guidelines for Scoring/Interpretation' below to see where your sleep difficulty fits. For each question, please CIRCLE the number that best describes your answer. Insomnia Severity Index (ISI) • Menentukan Dngkat keparahan insomnia • 7 item dengan sistem skala Likert 5 poin • Tidak signifikan (0-7), batas diagnosis insomnia (8-14), insomnia sedang (15-21), insomnia berat (22-28) Please rate the CURRENT (i.e. LAST 2 WEEKS) SEVERITY of your insomnia problem(s). None Mild Moderate Severe Very Severe 1. Difficulty falling asleep Insomnia Problem 0 1 2 3 4 2. Difficulty staying asleep 0 1 2 3 4 3. Problems waking up too early 0 1 2 3 4 4. How SATISFIED/DISSATISFIED are you with your CURRENT sleep pattern? Very Satisfied Satisfied Moderately Satisfied Dissatisfied 0 1 2 3 Very Dissatisfied 4 5. How NOTICEABLE to others do you think your sleep problem is in terms of impairing the quality of your life? Not at all Noticeable A Little Somewhat Much Very Much Noticeable 0 1 2 3 4 6. How WORRIED/DISTRESSED are you about your current sleep problem? Not at all Worried A Little Somewhat Much 0 1 2 3 Very Much Worried 4 7. To what extent do you consider your sleep problem to INTERFERE with your daily functioning (e.g. daytime fatigue, mood, ability to function at work/daily chores, concentration, memory, mood, etc.) CURRENTLY? Not at all Interfering A Little Somewhat Much Very Much Interfering 0 1 2 3 4 Morin CM, Belleville G, Bélanger L, Ivers H. The Insomnia Severity Index: psychometric indicators to detect insomnia cases and evaluate treatment response. Sleep. 2011;34(5):601-8. Sumber : • Benca RM, Teodorescu M. Sleep physiology and disorders in aging and demenDa. Handb Clin Neurol. 2019;167:477-493. • Rodriguez JC, Dzierzewski JM, Alessi CA. Sleep problems in the elderly. Med Clin North Am. 2015;99(2):431-9. Guidelines for Scoring/Interpretation: Add the scores for all seven items (questions 1 + 2 + 3 + 4 + 5 +6 + 7) = _______ your total score DIAGNOSIS DAN EVALUASI KUESIONER PENELITIAN Pi2sburgh Sleep Quality Index (PSQI) • Ukur kualitas dan pola Ddur dan membedakan Ddur “buruk” dari “baik” • 7 poin, jumlah ≥ 5 menunjukkan Ddur yang buruk • Kekurangan : skor rumit, butuh waktu lama untuk mengisi Epworth Sleepiness Scale (ESS) • Memperkirakan Dngkat kantuk à pasien menilai seberapa besar kemungkinan mereka akan dapat terDdur atau terDdur dalam delapan situasi berbeda • Apabila skor > 10 à kantuk berlebihan di siang hari • Kekurangan : butuh adaptasi untuk geriatri Sumber : • • Frohnhofen H, Popp R, SDeglitz S, Netzer N, Danker-Hopfe H. Assessment of sleep and sleep disorders in geriatric paDents. Z Gerontol Geriatr. 2020 Mar;53(2):100-4. Benca RM, Teodorescu M. Sleep physiology and disorders in aging and demenDa. Handb Clin Neurol. 2019;167:477-493. DIAGNOSIS DAN EVALUASI KUESIONER PENELITIAN The Berlin Ques?onnaire • Mendeteksi risiko OSA • • Terdiri dari 10 pertanyaan terkait mendengkur, kantuk, obesitas, HT Pasien diklasifikasikan menajdi berisiko Dnggi dan rendah The STOP-Bang Ques?onnaire • Mendeteksi risiko OSA • 8 pertanyaan terkait mendengkur, kelelahan, apnea yang diamaD, Dnggi tekanan darah, BMI, usia, lingkar leher, dan jenis kelamin laki-laki • Risiko rendah (< 3), sedang (3-4), Dnggi (≥ 5) Sumber : • Frohnhofen H, Popp R, SDeglitz S, Netzer N, Danker-Hopfe H. Assessment of sleep and sleep disorders in geriatric paDents. Z Gerontol Geriatr. 2020 Mar;53(2):100-4. • Benca RM, Teodorescu M. Sleep physiology and disorders in aging and demenDa. Handb Clin Neurol. 2019;167:477-493. • Chung F, Abdullah HR, Liau P. STOP-Bang QuesDonnaire: A pracDcal approach to screen for obstrucDve sleep apnea. CHEST. 2016;149(3):631-8. TATALAKSANA FARMAKOLOGIS • • • Terapi farmakologis à untuk terapi gangguan Ddur transien, dan baru diperDmbangkan untuk diberikan apabila merupakan insomnia akibat suatu kejadian akut atau kronik yang persisten setelah terapi kebiasaan. Obat-obatan golongan sedaDve-hipnoDk diasosiasikan dengan kejadian jatuh, kemunduran kogniDf, dan fraktur pada lansia à hanya diberikan dengan dosis sekecil mungkin dan hanya jika diperlukan. Obat jangka pendek lebih dipilih untuk pasien yang sulit untuk Ddur, sedangkan obat jangka sedang diberikan pada pasien yang sulit untuk mempertahankan Ddur. Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017. • Suzuki K, Miyamoto M, Hirata K. Sleep disorders in the elderly: Diagnosis and management. J Gen Fam Med. 2017 Apr;18(2):61–71. • Kamel NS, Gammack JK. Insomnia in the Elderly: Cause, Approach, and Treatment. Am J Med. 2006 Jun;119(6):463–9. TATALAKSANA FARMAKOLOGIS Dosis Dosis Umum Awal (mg) (mg) Intermediate-acting benzodiazepine Temazepam 7,5 7,5-30 Short-acting nonbenzodiazepines Eszopiclone 1 1-2 Jenis Obat Zaleplon 5 5-10 Zolpidem 5 5 Sumber : Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGrawHill EducaDon Medical; 2017. Waktu Paruh (jam) Komentar 8,8 Gangguan psikomotor, peningkatan risiko jatuh 6 Dikatakan efektif untuk penggunaan jangka panjang, diasosiasikan dengan rasa tidak nyaman, sakit kepala; hindari pemberian bersamaan dengan makanan tinggi lemak 1 Dikatakan efek samping siang hari ringan, ringan toleransi, atau rebound insomnia 1,5-4,5 (3 Dikatakan efek samping siang hari ringan, pada ringan toleransi, atau rebound insomnia lansia) TATALAKSANA FARMAKOLOGIS Dosis Awal (mg) Melatonin receptor agonist Ramelteon 8 Jenis Obat Sedating antidepressants Doxepin 3 Waktu Paruh (jam) Komentar 8 1,5 (2,6 pada lansia) Pusing, myalgia, sakit kepala, dan efek samping lainnya terlaporkan; tidak ada rebound insomnia ataupun withdrawal yang signifikan setelah putus obat 3-6 15,3 (doxepin); 31 (metabolit) 31-39 pada lansia Dosis Umum (mg) Mirtazapine 7,5 7,5-45 Trazodone 25-50 25-150 Sumber : Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGrawHill EducaDon Medical; 2017. 6±2 Somnolen/sedasi, mual, infeksi saluran nafas atas dilaporkan; penggunaannya tidak boleh bersamaan dengan antihistamin H1, setidaknya 3 jam Peningkatan nafsu makan dan berat badan, sakit kepala, pusing, efek pada siang hari; digunakan untuk insomnia dengan depresi Efek ortostatik yang moderat, meminum obat setelah makan mencegah sedasi dan hipotensi postural; digunakan untuk insomnia dengan depresi TATALAKSANA NON-FARMAKOLOGIS • • • Untuk mengatasi gangguan Ddur pada lansia, hal utama yang dapat diberikan adalah mengedukasi pasien dengan kebiasaan Ddur yang baik dan edukasi mengenai sleep-hygiene Terapi kebiasaan juga diberikan untuk mengubah kebiasaan Ddur yang buruk, mengurangi rangsangan autonomik, dan mengubah kepercaayan dan sikap yang Ddak baik Terapi kogniDf adalah mengubah pola pikir pasien yang Ddak akurat atau disfungsional mengenai Ddur yang dapat menyebabkan kebiasaan untuk Ddur menjadi sulit, dimana pola piker tersebut akan membuat pasien benar-benar sulit Ddur dan memperkuat pola pikir disfungsional Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017 • Suzuki K, Miyamoto M, Hirata K. Sleep disorders in the elderly: Diagnosis and management. J Gen Fam Med. 2017 Apr;18(2):61–71 • Kamel NS, Gammack JK. Insomnia in the Elderly: Cause, Approach, and Treatment. Am J Med. 2006 Jun;119(6):463–9. • Geriatric sleep disorder: background, pathophysiology, eDology. 2021 May 26 [cited 2021 Jun 16]; Available from: hcps://emedicine.medscape.com/arDcle/292498-overview TATALAKSANA NON-FARMAKOLOGIS SLEEP HYGIENE • • • • • MemperhaDkan efek obat yang dapat membuat mengantuk atau Ddak mengantuk Menghindari kafein, alkohol, dan rokok setelah makan siang Membatasi asupan cairan pada sore hari Menjaga waktu bangun-Ddur dan waktu makan yang reguler, menghindari makan berat sebelum Ddur Menghindari Ddur siang (nap) atau hanya 1x perhari, Ddak lebih dari 30 menit Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017 • Suzuki K, Miyamoto M, Hirata K. Sleep disorders in the elderly: Diagnosis and management. J Gen Fam Med. 2017 Apr;18(2):61–71 • Kamel NS, Gammack JK. Insomnia in the Elderly: Cause, Approach, and Treatment. Am J Med. 2006 Jun;119(6):463–9. • Geriatric sleep disorder: background, pathophysiology, eDology. 2021 May 26 [cited 2021 Jun 16]; Available from: hcps://emedicine.medscape.com/arDcle/292498-overview TATALAKSANA NON-FARMAKOLOGIS SLEEP HYGIENE • • • • Membuat lingkungan Ddur yang kondusif (nyaman, gelap, dan tenang) Menghabiskan waktu diluar rumah tanpa menggunakan kacamata, terutama pada sore hari Olahraga ruDn, pada pagi hari atau sore hari, jangan dilakukan sesaat sebelum Ddur Menghindari penggunaan ranjang selain untuk Ddur Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGraw-Hill EducaDon Medical; 2017 • Suzuki K, Miyamoto M, Hirata K. Sleep disorders in the elderly: Diagnosis and management. J Gen Fam Med. 2017 Apr;18(2):61–71 • Kamel NS, Gammack JK. Insomnia in the Elderly: Cause, Approach, and Treatment. Am J Med. 2006 Jun;119(6):463–9. • Geriatric sleep disorder: background, pathophysiology, eDology. 2021 May 26 [cited 2021 Jun 16]; Available from: hcps://emedicine.medscape.com/arDcle/292498-overview TATALAKSANA NON-FARMAKOLOGIS • • • Untuk SDB, dapat diberikan terapi menggunakan tekanan udara posiDf atau posi1ve airway pressure (PAP) HaD-haD akan kontraindikasi dari terapi tekanan udara posiDf AlternaDf dari penggunaan terapi tekanan posiDf adalah mandibular reposi1oning device, dimana alat ini membantu menggerakan rahang bawah dan lidah ke depan, yang akan membuka jalur pernafasan Sumber : • Halter JB, Ouslander JG, Studenski S, High KP, Asthana S, Supiano MA, et al., editors. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Seventh ediDon. New York: McGrawHill EducaDon Medical; 2017. • Pinto VL, Sharma S. ConDnuous PosiDve Airway Pressure. [Updated 2021 May 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan. [cited 2021 Jun 16]; Available from: hcps://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482178/