BAB 5 KONSEP 5.1 KONSEP UMUM Konsep yang ingin dibuat pada bangunan ini adalah konsep bangunan Islam yang selaras dengan bangunan di sekitarnya. Mengamati jadwal masing-­‐masing pondok pesantren yang sangat padat, diharapkan taman bacaan dan pusat informasi ini menjadi area baru dimana santri dapat mendapatkan ilmu sekaligus berekreasi (refreshing). Gambar 5.1 Konsep Sumber: Analisa Penulis, 2014 Unsur Islam yang dimasukkan adalah geometri, taman, dan air. Taman dan air banyak digunakan dalam arsitektur Islam, sebab taman dan air dianggap sebagai penggambaran surga. “Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua surga itu mempunyai pohon-­‐pohonan dan buah-­‐buahan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-­‐buahan yang berpasang-­‐pasangan.” (QS. 55: 46-­‐52) Gambar 5.2 Taman Sumber: http://api.ning.com/files/bw2DPExdM9wTrgRdQAXNZnGLBdccOFYm4sk61j6TjUQ5yVojOGoIxDNSqqtV3 P8uBUnk8KitcdWAJxfM6JCvqKJsJKlXkwTs/IMG_0152.jpg Gambar 5.3 Taman Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-­‐iBMzXMXfOrM/UvcR9H3NCzI/A AAAAAAACIM/x6IF7VyZ2Ck/s1600/alhambra-­‐Garden.jpg Gambar 5.4 Taman Sumber: http://www.gapphotos.com/images/WebPreview/0147/0147350.jpg Selain itu bangunan ini juga memasukkan nilai-­‐nilai Islam dalam penataan ruang-­‐ruang di dalamnya. Seperti adanya ruang baca yang terpisah antara laki-­‐laki dan perempuan namun masih saling berkaitan sehingga mereka masih bisa berkomunikasi. Dalam hal ini nilai-­‐nilai tsb dimasukkan ke dalam detail-­‐detail bangunan ini sendiri. 5.2 KONSEP RUANG DALAM 5.2.1 Konsep Zonasi dan Sirkulasi Konsep zonasi berdasarkan kedekatan fungsi yang ada pada bangunan ini. Ruang-­‐ruang dengan fungsi yang berdekatan diletakkan dalam satu zona. Bangunan ini sendiri merupakan penggabungan 2 tipologi bangunan yang berbeda namun terdapat fungsi yang serupa. Oleh karena itu terdapat zona-­‐ zona yang dapat digabungkan namun ada pula zona yang sama sekali berbeda fungsinya. Sementara untk konsep sirkulasi, penggabungan antara sirkulasi terdapat dua alternative, yaitu sirkulasi linier dan radial. Atau menggabungkan kedua jenis sirkulasi tsb. Mengungat bangunan ini menggabungkan dua buah tipologi namun mempunyai bentuk site yang melebar, penggabungan dua jenis sirkulasi ini dianggap yang paling efektif. Gambar 5.5 Perkiraan zonasi ruang Sumber: Analisa Penulis, 2014 Gambar 5.6 Perkiraan zonasi ruang Sumber: Analisa Penulis, 2014 5.2.2 Konsep Programatik Konsep Programatik meliputi beberapa hal diantaranya, kebutuhan ruang, organisasi ruang, serta kedekatan hubungan antar ruang. a) Kebutuhan ruang Berdasarkan analisa yang dilakukan, baik dari pengamatan maupun mempelajari standar dan literatur yang ada, didapatkan estimasi besaran kebutuhan ruang yang dibutuhkan oleh bangunan Taman Bacaan dan Pusat Informasi Pathok Negoro Mlangi ini. Tabel 5.1 Tabel Kebutuhan Ruang Taman Bacaan dan Pusat Informasi Pathok Negoro Mlangi Sumber: Analisa Penulis, 2014 b) Hubungan kedekatan antar ruang Selain itu, program ruang berkaitan dengan hubungan kedekatan antar ruang yang nantinya akan berpengaruh pada denah bangunan. Berikut merupakan gambar diagram hasil analisa hubungan kedekatan antar ruang. Gambar 5.7 Hubungan Kedekatan antar Ruang Sumber: Analisa Penulis, 2014 5.3 KONSEP RUANG LUAR 5.3.1 Konsep Penampilan dan Material Bangunan Penampilan luar bangunan akan didominasi warna-­‐warna natural, coklat dan krem. Warna ini merupakan warna natural yang memberikan kesan nyaman dan tenang. Sementara material akan banyak digunakan adalah material-­‐material local yang mudah didapatkan, seperti kayu, bata, dan beton. Gambar 5.8 Material Kayu Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-­‐ nvd8ZvgKh9Q/UBQgoMess1I/AAAAAAAAGso/2ZD7nOMApn4/s1600/Wood+Wallpapers+2.jp g Gambar 5.9 Material Bata Sumber: http://3.bp.blogspot.com/-­‐Jy_E8GKwoUI/T5O3l_gsb8I/AAAAAAAAAc4/hf-­‐ 4r0VVQw0/s1600/batu+bata.jpg Gambar 5.10 Material Beton Sumber: http://betonito.de/wp-­‐content/uploads/2012/11/Beton-­‐Quader.jpg 5.3.2 Konsep Pencapaian, Sirkulas i Ruang Luar dan Parkir Konsep sirkulasi luar bangunan dan parkir menggunakan konsep pencapaian tersamar. Hal ini dikarenakan bentuk dan lokasi site bangunan yang tidak memungkinkan membuat pencapaian langsung. Kemungkinan lahan parkir diletakkan di sisi barat atau timur bangunan sebab bentuk site yang melebar, jika lahan parkir diletakkan di sisi selatan bangunan, maka akan menghabiskan lahan. Gambar 5.11 Perkiraan pencapaian dan sirkulasi luar bangunan Sumber: Analisa Penulis, 2014 5.3.3 Konsep Tata Lansekap Konsep lansekap yang diinginkan merujuk pad ataman-­‐taman yang kental dengan gaya-­‐gaya arsitektur islam, dimana pada taman maupun lansekap dimasukkan unsur air. Pada bagian depan diberikan pohon-­‐pohon yang juga berfungsi sebagai peredam kebisingan suara yang ditimbulkan dari kebisingan kendaraan sebab bangunan akan menghadap ke arah jalan. a. Vegetasi Vegetasi merupakan elemen yang membantu mempercantik tata lansekap namun juga mempunyai beberapa fungsi lain yang berguna bagi bangunan, seperti, meredam suara bising, menyaring cahaya matahari langsung, peneduh, serta membantu penyerapan air. Gambar 5.12 Contoh penataan tanaman pada bangunan Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-­‐ SqSPEEAprdw/TdC8lO14MaI/AAAAAAAAACE/WvN_iwxLYKo/s1600/taman+rumah+2.jpg b. Kolam Kolam merupakan elemen air yang membantu meberikan kesejukan pada bangunan. Kolam berfungsi sebagai pendingin. Selain itu secara konsep, elemen kolam biasa dimasukkan ke dalam taman-­‐taman yang bergaya arsitektur Islam Gambar 5.13 Contoh perletakan kolam pada bangunan Sumber: http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/21/2204023620X310.jpg