MAKALAH ANATOMI BATANG PADA TUMBUHAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan yang dibina oleh Bapak Imam Bukhori Muslim, M.Pd. Oleh: Kelompok 1 Zhendi Noviatus Sa’diyah Musrifatus Shaleha Imam Ahmad Qurtubi Mohammad Khoirul Anwar 1903402081003 1903402081021 1903402081023 1903402081039 UNIVERSITAS ISLAM JEMBER PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2021 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Tugas Anatomi Tumbuhan tentang Anatomi Batang Pada Tumbuhan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih pada Bapak Imam Bukhori Muslim, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Anatomi Tumbuhan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Islam Jember yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Tugas Anatomi Tumbuhan tentang Anatomi Batang Pada Tumbuhan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Jember, 02 Mei 2021 ii DAFTAR ISI Halaman Judul ......................................... ................................................................ i Kata Pengantar ......................................... ......................................................... ii Daftar Isi......................................... ........................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang......................................... ...................................................... 1 B. Rumusan Masalah. ......................................... ............................................... 1 C. Tujuan......................................... ................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Stuktur Umum Batang......................................... .......................................... 2 B. Perkembangan Ontegeni Batang......................................... ........................... 3 C. Batang Primer................................................................................................. 4 D. Stele................................. ............................................................................... 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan......................................... .......................................................... 9 B. Saran......................................... .................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batang merupakan bagian dari tumbuhanyang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuhtumbuhan. Seperti kita ketahui bersama bahwa batang merupakan hal yang sangat vital dari organ-organ yang ada pada suatu tumbuhan pada umumnya, betapa penting nya dari suatu organ batang, tumbuhan tidak dapat hidup dengan sempurna tanpa adanya organ yang namanya batang seperti suatu halyang tidak dapat di pisahkan. Batang sendiri mempunyai beberapa yang menyusun suatu batangtumbuhan tersebut.dalam makalah ini,kelompok kami akan membahas tentang”anatomi batang”yang akan membahas tentang beberapa sub pembahasan antara lain ontogeni batang,tipestele,batang primer, dan batang sekunder. Batang memiliki ciri-ciri mempunyai buku dan ruas, umumnya terletak diatas tanah. Batang merupakan bagian kedua dari tumbuhan setelah akar. Batang bersatu dengan akar melanjutkan sari makanan yang dibawa oleh akar melalui jaringan pengangkut. Pada beberapa jenis tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar dan kentang. Batang pada umumnya berada di atas permukaan tanah. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu struktur umum batang ? 2. Bagaimana perkembangan ontegeni batang? 3. Apa yang dimaksud dengan batang primer ? 4. Apa yang dimaksud dengan stele ? C. Tujuan 1. Mengetahui Stuktur Umum Batang 2. Mengetahui Perkembangan Ontegeni Batang 3. Mengetahui Batang Primer 4. Mengetahui Stele 1 BAB II PEMBAHASAN A. STRUKTUR UMUM BATANG Batang atau caulis merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Pada umumnya bentuk batang adalah bulat/silinder atau bentuk lain dan selalu aktinomorf. Batang mempunyai ruas-ruas dan buku-buku. Batang tumbuh ke atas menuju cahaya matahari (fototrop/heliotrope). Selain itu batang umumnya mengalami pertumbuhan yang tak terbatas.Batang merupakan bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, mempunyai struktur yang bervariasi tergantung pada jenis tumbuhannya. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut: a. Pada umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup. b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun. c. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop). d. Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang- kadang cabang atu ranting-ranting kecil. f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda. Sebagai bagian tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk : a. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah. b. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan. c. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah. d. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Secara umum batang dibedakan menjadi 3 sistem jaringan, yaitu: 1. Sistem jaringan kulit, yaitu epidermis dan derivatnya. 2. Sistem jaringan dasar. 3. Sistem jaringan pengangut. Struktur anatomi batang dari luar ke dalam adalah: 1. Epidermis Epidermis merupakan lapisan sel yang terletak di bagian terluar, sering dilindungi oleh kutikula. Sel-selnya bersifat hidup. Pada batang muda, sel-sel epidermis berisi kloroplas, dan pada lapisan ini dapat berlangsung fotosintesis, pada lapisan ini juga terdapat sel-sel stomata yang juga berkloroplas. 2. Korteks 2 Korteks tersusun oleh sel-sel parenkim yang berisi kloroplas. Bagian terluar korteks sering tersusun oleh kolenkim dan bersifat hidup, berfungsi melindungi bagian-bagian lunak yang masih tumbuh. Pada korteks juga sering dijumpai adanya sklerenkim. Kolenkim tidak selalu dijumpai pada korteks tumbuhan, beberapa tumbuhan terdapat jaringan sklerenkim. Sel-sel korteks mungkin mengandung zat tepung, kristal, atau senyawa lain. Idioblas, seperti sklereida terdapat pula dalam sel-sel parenkim korteks. Pada batang yang muda, misalnya pada Phaseolus, sel-sel di bagian terdalam korteks banyak mengandung zat tepung. Lapisan ini kemudian disebut sarung tepung. Pada beberapa batang setelah mengalami etiolasi, sarung tepung ini kemungkinan mengalami diferensiasi menjadi endodermis dan pita Caspary. 3. Stele Stele adalah bagian batang yang ada di sebelah dalam korteks, atau disebut silinder pusat. Terdiri atas berkas-berkas pengangkut, empulur, prokambium dan jari-jari empulur (bila ada). Jaringan pengangkut mempunyai struktur dan ukuran yang bervariasi, letak xilem dan floem bervariasi. Empulur merupakan bagian terdalam dari stele, terdiri atas sel-sel parenkimatis, seperti halnya sel-sel korteks, sel-sel empulur mungkin mengandung krital, sel minyak dan lain sebagainya. Perikambium adalah jaringan yang melingkupi jaringan vaskular, disebut juga perisikel. Perkambium berbatasan dengan korteks apabila pada batang tidak dijumpai endodermis. Stele pada batang digolongkan ke dalam beberapa tipe didasarkan atas struktur jaringan pengangkut dan tingkat kemajuan tumbuhan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, yaitu: 1. Protostele, tipe ini dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu : Haplostele, Aktinostele, Plektostelele, Setele dengan empulur campuran. 2. Sifonostele, a). Ektofloes, b). Amfiflois 3. Solenostele 4. Diktiostele 5. Eustele 6. Ataktostele 7. Polistele B. PERKEMBANGAN ONTOGENY BATANG Pucuk batang biasanya terdiri atas aksis, yaitu epikotil yang berisi beberapa buku yang belum memanjang dan beberapa primordia daun. Pada perkecambahan biji,embrio membesar dan mulai tumbuh, meristem pucuk batang muda menambah primordia daun dan buku. Panjang buku beragam pada spesies yang berbeda. Pada tumbuhan yang daunnya tersusun pada roset basal,bukunya sangat pendek. Namun, sebagian besar spermatophyta bukunnya memanjang. Setiap ruas terdapat satu atau lebih daun. Susunan daun pada batang disebut filotaksis. Posisi primordia pada ujung batang dipengaruhi oleh faktor dalam, yaitu faktor yang mengendalikan penebaran potensi pertumbuhan dalam meristem pucuk Susunan daun disebabkan oleh adanya interaksi dalam pucuk atau pengaruh jaringan dewasa di bawah pucuk melalui perikambium. Ada tiga teori utama yang mendasari penelitian mengenai interaksi lokal dalam pucuk ini. 3 1. Teori ruang pertama yang tersedia (first available space theory) menurut teori ini, primordial daun meningkat dalam ruang pertama yang mencapai lebar minimum dan jarak minimum dibawah pucuk batang 2. Teori lahan daun atau lahan primordial (leaf field atau primordial field theory) menurut teori ini, primordial bersama dengan bagian meristem pucuk membentukunit fisiologi. Primordial dibentuk pada tempat yang khas. 3. Teori pilin ganda daun (multiple foliar helices theory) menurut teori ini, sifat mitosis khusus dipindahkan secara akropetal yang berujung pada pusat pembentukan daun. C. BATANG PRIMER Batang primer berkembang dari protiderm, prokambium, dan meristem dasar. Susunan dan struktur jaringan primer batang adalah sebgai berikut. Batang dikelilingi epidermis. Di antara sel epidermis ada yang berubah menjadi sel penutup, idioblas, dan berbagai tipe trikoma. Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks yang terdiri dari berbagai tipe sel. Korteks yang paling sederhana seluruhnya terdiri atas sel parenkim yang berdinding tipis pada pelargonium, retama, dan salicornia, parenkim berfungsi untuk fotosintesis dan sebagi penyimpan tepung dan metabolit lain. Daerah diluar korteks yang berbatasan dengan epidermis terdiri atas kolenkim atau serabut. Korteks batang ini dapat juga berisi sklereida, sel sekretori, dan latifiser. Batas antara korteks dan stele adalah endodermis. Endodermis batang berbeda dengan endodermis akar. Sel endodermis terdiri atas sel hidupp yang berbentuk silinder kosong. Dinding endodermis mempunyai struktur yang khas dan khusus. Pada dinding menjari dan melintang terdapat penebalan lignin(zat kayu) dan suberin (zat gabus), yang disebut pita caspary. Dalam perkembangannya, sel endodermis mengalami perubahan, yaitu penambahan lapisan gabus diseluruh permukaan dalam dinding sel. Selanjutnya diikuti dengan penambahan lapisan sekunder dari selulosa yang sering kali berisi zat kayu pada sisi dalam lapisan gabus. Lapisan endodermis batang dicotyledoneae sering kali berisi butiran tepung sehingga lapisan ini disebut sarung tepung disebelah dalam lapisan endodermis terdapat perisiklus yang merupakan satu lapisan sel diluar floem. Disebelah dalam endodermis adalah stele yang berisi system pembuluh pada gymnospermae dan sebagian besar dicotyledoneae, system pembuluh terdiri atas silinder bercelah dan bagian tengahnya disebut empulur. Terdapat dua tipe jaringan pembuluh, yaitu floem yang biasanya terletak dibagian luar dan xylem yang biasanya terletak dibagian dalam. Xylem dan floem membentuk berkas pengangkut. Ada dua tipe berkas pengangkut, yaitu sebagai berikut 1. Kolateral Tipe kolateral dibedakan menjadi kolateral tertutup dan terbuka. Disebut kolateral tertutup apabila di antara xylem dan floem tidak terdapat cambium, tetapi terdapat parenkim penghubung Tipe ini biasa terdapat dalam batang monocotyledoneae. Pada kolateral terbuka, di antara xylem dan floem terdapat cambium yang bersifat dipleuris. Tipe ini biasanya terdapat pada batang dicotyledoneae 4 2. Bikolateral Berkas pengangkut tipe bikolateral terdiri atas satu bagian xylem di tengah serta satu bagian floem di sebelah luar dan xylem di tengah serta satu bagian floem di sebelah luar dan satu bagian di sebelah dalam Antara xylem dan floem luar terdapat cambium, dan antara xylem dan floem dalam terdapat parenkim penghubung Tipe bikolateral terdapat pada beberapa dicotyledoneae. misalnya pada solanaceae, cucurbitaceae, asclepiadaceae, apocynaceae, convolvulaceae, dan compositac. 3. Konsentris (terputus) Berkas pengangkut tipe konsentris terdiri atas xylem yang dikelilingi oleh floem atau sebaliknya. Apabila xylem dikelilingi oleh floem disebut konsentris amfikribral, yang biasa terdapat pada pteridophyta. Apabila floem dikelilingi oleh xylem disebut konsentris amfivasal, yang biasa terdapat pada monocotyle-doneae misalnya pada aloe arborescens, dracaena, cordylin, dan sebagainya (lihat gambar 55 A dan B). 4. Radial (menjari). Berkas pengangkut tipe menjari terdiri atas xylem dan floem yang tersusun berselang-seling menurut arah jari-jari. Susunan seperti ini terdapat pada akar sewaktu xylem dan floem dalam keadaan primer (lihat gambar 55 C). Pada sebagian besar monocotyledoneae dan sedikit dicotyle-doneae, system pembuluh primer terdiri atas sejumlah besar berkas pengangkut yang tersebar tidak berarturan sehingga tidak dapat dibedakan secara tegas batas antara korteks, silinder pembuluh, dan empulur. 5 System pembuhluh yang dibicarakan di atas adalah jaringan primer yang terdiri atas protoxilem dan metaxilem serta protofloem dan metafloem. Apabila protoxilem terdapat di bagian dalam dari metaxilem dan diferensiasi metaxilem kea rah perifer seperti pada batang angiospermae, disebut endurk. Apabila protoxilem terdapat bagian luar dari metaxilem dan metaxilem berdiferensiasi secara sentripetal seperti pada akar angiospermae, disebut eksar. Sering kali terjadi mesark, apabila diferensiasi metaxilem kea rah sentripetal dan sentrifugal dari protoxilem. Tipe mesark dan eksark xylem primer tampaknya lebih primitive. Pada angiospermae, khususnya dicotyledoneae, silinder pembuluh primer terputusputus pada tiap ruas karena keluarnya satu atau lebih berkas pengangkut yang masuk ke dalam daun. Bagian ini disebut jejak daun (leaf trace). Menurut jumlah jejak daun pada tiap ruas, ada yang disebut unilakuna, trilakuna, dan multilakuna. Menurut Sinnot (1914), ruas trilakuna adalah tipe primitive pada angiospermae. Namun, menurut Bailey (1956), dalam proses vaskularisasi, angiospermae dapat mengalami perubahan yang reversible Dari kenyataan tersebut dapat diasumsikan bahwa: 1. Ruas unilakuna dari ranales tertentu adalah primitive dan tidak dapat berubah selama evolusinya 2. Pada dicotyledoneae tertentu, misalnya leguminosae dan anacardiaceae, ruas unilakuna diturunkan dengan pengurangan dari suatu ruas trilakuna; dan 3. Pada dicotyledoneae yang lain, misalnya epacridaceae dan cloranthaceae, ruas tri dan multilakuna berasal dari ruas unilakuna. Ujung pucuk berkembang menjadi cabang dan mempunyai hubungan pembuluh dengan sumbu utama. Hubungan pembuluh ini disebut jejak cabang (branch traces). Pada ruas, jejak cabang dekat sekali dengan jejak daun. Batang berbagai dicotyledoneae berbeda satu sama lain dalam hal pola pembentukan jaringan pembuluh primer. Perbedaan ini ada hubungannya dengan perkembangan evolusi. Diasumsikan bahwa selama terjadi evolusi, silinder pembuluh primer menjadi lebih tipis dan terjadi pengurangan kea rah menjari. Karena ada celah daun, celah batang, dan perforasi, pengurangan jaringan pembuluh selanjutnya terjadi ke arah membujur. Silinder menjadi terbelah menjadi untaian memanjang, dan ini terdapat pada sebagian besar dicotyledoneae. System pembuluh pada monocotyledoneae biasaya terdiri atas berkas yang tersebar di seluruh jaringan dasar pada batang. Ada dua tipe dasar susunan berkas pengangkut pada gramineac, yaitu sebagai berikut: 1. Berkas pengangkut tersusun dalam dua lingkaran. Lingkaran luar tersusun dari berkas pengangkut yang kecil dan disebelah dalam tersusun dari berkas pengangkut yang kecil dan disebelah dalam tersusun atas berkas pengangkut besar.. 2. Berkas pengangkut tersebar di seluruh penampang melintang batang. Setiap berkas pengangkut dikelilingi oleh selubung sklerenkim Empulur merupakan tubuh silindris dari jaringan di bagian tengah batang yang dikelilingi oleh jarigan pembuluh. Empulur terdiri atas jaringan yang agak seragam, terutama parenkim dengan susunan longgar. Sering kali terdapat sel parenkim yang berdinding tebal dengan penebalan lignin. Selain itu juga terdapat sklereida. Pada beberapa spesies, terdapat struktur sektretori dalam empulur. Pada batang beberapa tumbuhan, misalnya phytolaca Americana, empulumnya berongga. 6 D. TIPE STELE Pola susunan jaringan pembuluh primer berbeda pada berbagai kelompok tumbuhan, bahkan dalam spesies yang sama. Pola yang berbeda menggambarkan berbagai tahap dalam evolusi sistem pembuluh primer. Para ahli menggolongkan stele menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut. a. Protostele Protostele merupakan tipe yang paling primitif. Jaringan pembuluh di bagian tengahnya terdiri atas xilem yang dikelilingi oleh floem. Ada beberapa bentuk protostele, yaitu haplostele, aktinostele, plektostele dan stele dengan empulur campuran. 1) Haplostele Haplostele merupakan tipe yang paling primitif, yang terdapat pada batang Selaginella. 2) Aktinostele Pada aktinostele, xilem membentuk jari – jari dengan floem diantaranya. Aktinostele dapat dijumpai pada batang Psilotum. 3) Plektostele Plektostele mempunyai xilem yang terbagi menjadi bagian – bagian yang sejajar satu sama lain dengan floem terdapat diantaranya, misalnya pada batang Lycopodium. 4) Stele dengan empulur campuran Pada paku – pakuan primitif, unsur – unsur xilem bercampur dengan sel – sel parenkim empulur. b. Sifonostele Sifonostele merupakan modifikasi dari protostele. Berdasarkan letak xilem dan floem, sifonestele dibedakan menjadi dua. 1) Sifonostele ektofloem Floem mengelilingi xilem, dan terdapat empulur dibagian tengah, dijumpai pada Selaginella. 2) Sifonostele amfifloem Floem terdapat disebelah luar dan sebelah dalam dari xilem, dijumpai pada Adiantum dan Marsilea. c. Solenostele Solonostele merupakan modifikasi dari sifonostele dengan adanya jendela daunm yaitu bagian parenkimatis yang terdapat langsung di atas pembelokkan berkas pengangkut yang menuju ke daun. Pada solenostele, jendela daun pendek dan tidak ada tumpang tinduh antara jendela daun yang satu dengan lainnya. Solonestele dibedakan menjadi dua. 1) Solenostele amfifloem, yang lebih maju, terdapat jendela daun yang overlap satu sama lain dan disebut diktiostele. Pada stele terdapat jaringan silindris yang mempunyai struktur konsentris yang terdiri atas xilem dibagian sentral, dikelilingi oleh floem. Dari sudut pandang anatomi, stele ini adalah berkas pengangkut amfikribal. 2) Solenostele ektofloem, yang berkembang secara evolusioner menjadi eustele. d. Eustele Sistem pembuluh dari tumbuhan eustele terdiri atas berkas pengangkut kolateral atau bikolateral. e. Stele Polisiklus 7 Tipe stele ini merupakan tipe stele yang berkas pengangkutnya tersebar seperti yang terdapat pada Monocotyledoneae. f. Polistele Pada bagian besar tumbuhan hanya terdapat satu lingkaran endodermis yang membatasi stele dengan korteks. Pada kasus yang jarang terjadi, batang atau akar mempunyai lebih dari satu stele. Kondisi seperti inilah yang disebut polistele. Pada sifonostele tidak semua interupsi dalam jaringan pembuluh adalah jendela daun seperti yang dijelaskan diatas. Beberapa interupsi merupakan hasil dari reduksi jaringan pembuluh sekunder dan pembentuk parenkim intervasikuler. Interupsi seperti ini disebut perforasi. Apabila perforasi terdapat dalam solenostele akan kacau dengan diktiostele. Hubungan parenkim antara empulur dengan korteks disebut jari – jari empulur. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Batang atau caulis merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Pada umumnya bentuk batang adalah bulat/silinder atau bentuk lain dan selalu aktinomorf. Batang mempunyai ruas-ruas dan buku-buku. Batang tumbuh ke atas menuju cahaya matahari (fototrop/heliotrope). Secara umum batang dibedakan menjadi 3 sistem jaringan, yaitu: Sistem jaringan kulit, yaitu epidermis dan derivatnya, Sistem jaringan dasar, dan Sistem jaringan pengangut. Struktur anatomi batang dari luar ke dalam adalah: Epidermis, Korteks dan Stele. Pucuk batang biasanya terdiri atas aksis, yaitu epikotil yang berisi beberapa buku yang belum memanjang dan beberapa primordia daun. Pada perkecambahan biji,embrio membesar dan mulai tumbuh, meristem pucuk batang muda menambah primordia daun dan buku. Ada tiga teori utama yang mendasari penelitian mengenai interaksi lokal dalam pucuk ini, yaitu Teori ruang pertama yang tersedia, Teori lahan daun atau lahan primordial, dan Teori pilin ganda daun Batang primer berkembang dari protiderm, prokambium, dan meristem dasar. Susunan dan struktur jaringan primer batang adalah sebgai berikut. Batang dikelilingi epidermis. Di antara sel epidermis ada yang berubah menjadi sel penutup, idioblas, dan berbagai tipe trikoma. Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks yang terdiri dari berbagai tipe sel. Korteks yang paling sederhana seluruhnya terdiri atas sel parenkim yang berdinding tipis pada pelargonium, retama, dan salicornia, parenkim berfungsi untuk fotosintesis dan sebagi penyimpan tepung dan metabolit lain. Daerah diluar korteks yang berbatasan dengan epidermis terdiri atas kolenkim atau serabut. Korteks batang ini dapat juga berisi sklereida, sel sekretori, dan latifiser. Para ahli menggolongkan stele menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut. Protostele, Sifonostele, Solenostele, Eustele, Stele Polisiklus dan Polistele B. Saran Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus menambah ilmu pengetahuannya tentang materi “Anatomi Batang Pada Tumbuhan” dengan mencari referensi lainnya. Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia, begitu juga dengan makalah yang telah kami susun, oleh karena itu bagi pihak terkait kami mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amiin. 9 DAFTAR PUSTAKA http://dakosinside.blogspot.com/2016/10/perkembangan-anatomi-batang.html?m=1 https://id.scribd.com/document/409729026/MAKALAH-ANATOMI-BATANG-docx https://yunikeelfawina17.blogspot.com/2017/11/v-behaviorurldefaultvmlo_13.html?m=1 10