Uploaded by User110386

MAKALAH METODE PEMBELAJARAN

advertisement
MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN
Disusun oleh :
NAMA
: INDAH PURNAMA SARI
MATA KULIAH
: METODE PEMBELAJARAN
SEMESTER
: IV D
PENGAMBILAN
: IV B PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
(STAIN-MADINA)
TA. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta rahmat
shalawat dan salam untuk junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “METODE PEMBELAJARAN”.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas pada Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal (STAIN-Madina). Penulis sangat
menyadari di dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik membangun
untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahat dan Karunia-Nya serta membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah
ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Panyabungan,
Penulis
i
Maret 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah pembelajaran...................................................
2
B. Kelebihan Metode Pembelajaran .................................................
7
C. Kekurangan Metode Pembelajaran..............................................
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan metode pembelajaran PAI ialah sebuah kegiatan yang
dilakukan ketika proses pembelajaran, yang bertujuan untuk mengembangkan
langkah-langkah metode pembelajaran agar bisa mencapai tujuan dari
pembelajaran yang akan dilakukan. Makalah ini di buat karena masih banyak
tenaga pendidik yang belum mengembangkan langkah-langkah dari metode
pembelajaran. Sehingga peserta didik merasa bosan dan sulit untuk memahami
pembelajaran dikarnakan metode pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga
pendidik tersebut tidak menarik karena metode pembelajaran tidak dikembangkan
maka dari itu peserta didik sulit untuk memahami dan mengerti dari materi yang
telah di sampaikan oleh pendidik.
Oleh karena itu metode pembelajaran yang dipilih oleh seorang guru
hendaknya di dasari berbagai pertimbangan yang sesuai dengan situasi dan
kondisi. Dengan adanya pertimbangan atau perencanaan tersebut, maka proses
pembelajaran yang akan di laksanakan hendaknya memiliki langkah-langkah yang
jelas serta dapat diprediksikan hasilnya dan sumber-sumber yang di perlukan.
Maka perlu di perhatikan langkah-langkah pemilihan dan pengembangan metode
pembelajaran untuk membantu pendidik atau pengajar agar dapat melaksanakan
proses pembelajaran dengan baik, efektif, dan efisien segingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan apa yang di inginkan.
B. Rumusan masalah
1. Langkah-langkah pembelajaran
2. Kelebihan Metode Pembelajaran
3. Kekurangan Metode Pembelajaran
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik baik dengan cara langsung atau dengan cara lisan.
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama
dijalankan dalam sejarah pendidikan. Adapun Langkah-langkah penggunaan
metode ceramah sebagai berikut:1
a. Persiapan
1) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus.
2) Menyusun urutan penyajian untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus
yang sudah ditetapkan.
3) Merumuskan materi ceramah secara garis besar.
4) Bila materi cerama terlalu luas, dapat dibagi menjadi beberapa penggalan.
5) Disarankan materi ceramah diperbanyak untuk dimiliki tiap siswa.
b. Pelaksanaan
1) Menjelaskan kepada siswa khusus yang ingin dicapai sesudah pelajaran
berakhir.
2) Menjelaskan kepada siswa pelaksanaan metode ceramah bervariasi,
misalnya: ceramah yang disertai dengan tanya jawab , diskusi kecil dan
ditutup dengan laporan kelas.
3) Membagikan materi ceramah kepada siswa.
4) Menyajikan materi ceramah.
5) Tanya jawab.
6) Guru mengkomunikasikan hal-hal yang harus didiskusikan dalam
kelompok kecil, waktu yang disediakan untuk diskusi.
7) Pembentukan kelompok kecil tediri dari lima atau tujuh orang.
1
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2000)
2
8) Pelaksanaan diskusi dalam waktu yang sudah ditentukan.
9) Membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan dimuka kelas,
kelompok-kelompok yang lain sebagai pengulas.
10) Penyampaian laporan kelompk-kelompok yang telah ditetapkan.
11) Mengatur jalannya penguasaan oleh kelompok-kelompok lain.
12) Diskusi kelas berakhir.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru
mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran
yang telah diajarkan atau bahan bacaan yang mereka baca sambil memperhatikan
proses berfikir diantara peserta didik. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan
metode tanya jawab adalah:2
a. Persiapan
1)
Menentukan topik pembelajaran
2)
Merumuskan tujuan pembelajaran
3)
Menyusun pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran
4)
Mengidentifikasi pertanyaan –pertanyaan yang akan diajukan
b. Pelaksanaan
1) Guru menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran
2) Guru mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa
tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun
siswa yang lainnya)
3) Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
4) Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa
5) Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk memikirkan
jawabannya
6) Guru membimbing siswa agar tanya jawab berlansung dalam suasana
tenang dan bukan dalam suasana tegang dan penuh persaingan yang
tak sehat diantara siswa
2
http://007indien.blogspot.com/2012/10/model-pembelajaran-tanyapada tanggal 22 oktober 2018 pukul 04:12 WIB
3
jawab.htmldiakses
7) Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa atau kepada
seorang siswa
8) Guru perlu mengendalikan siswa yang berani menjawab
9) Guru menggugah siswa yang pemalu atau siswa yang pendiam.
10) Guru meneliti setiap pertanyaan yang diberikan kepada siswa
11) Guru memilih jawaban-jawaban yang dikemukakan siswa.
12) Guru meneliti setiap jawaban yang dikemukakan oleh siswa
13) Guru membandingkan argumentasi antara siswa
14) Guru menyimpulkan materi yang sedang dipelajari berdasarkan
sumber yang relevan.
3. Metode Snowball
Secara bahasa snowballing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari
dua kata, yaitu snow = salju dan ball = bola. Dinamakan metode snowballing
dikarenakan dalam pembelajaran siswa melakukan tugas individu kemudian
berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain
sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar bagai bola salju yang
menggelinding.3
Adapun langkah-langkah metode bola salju (SnowBall) yaitu sebagai
berikut :4
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil ketua dari masingmasing kelompok untuk mengambil materi atau soal yang telah disediakan
oleh guru.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing,
kemudian mendiskusikan materi atau soal yang diberikan oleh guru kepada
temannya.
3
Santi Yunus, Penerapan Model Snowball Throwing Dalam Membaca Teks Pada Siswa
kelas III SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango, (Gorontalo 2014), hlm. 20.
4
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa
Cendikia, 2016), hlm 242
4
d. Masing-masing siswa diberi satu lembar kertas untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut matei yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
e. Guru memberikan selembar kertas kepada siswa dan di isi pertanyaan oleh
siswa kemudian
kertas pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilemparkan kepada siswa atau kelompok lain.
f. Setelah siswa mendapat bola pertanyaan tersebut, siswa diberikan kesempatan
untuk menjawab dari pertanyaan tersebut.
g. Guru memberikan penghargaan berupa pujian terhadap keberanian siswa
karna telang memaparkan hasil pemikirannya.
h. Guru memberikan kesimpulan.
Langkah-langkah Metode Pembelajaran PAI
Secara garis besar kegiatan pengembangan metode pembelajaran terdiri
atas tiga langkah
yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi /
pelaksanaan dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau
rancangan pengembangan metode ada lima langkah yang harus diambil, yakni
sebagai berikut:5
1. Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Kebutuhan dalam proses belajar pembelajaran adalah kesenjangan antara
apa yang di miliki siswa dengan apa yang di harapkan. Setelah kita menganalisis
kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik
menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah di miliki
siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya.
Langkah ini dapat di sederhanakan dengan cara menganalisa topik-topik
materi ajar yang di pandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada
langkah ini sekaligus pula dapat di tentukan ranah tujuan pembelajaran yang
hendak di capai, termasuk rangsangan indera mana yang di perlukan (audio,
visual, gerak atau diam).
5
http//ukhuaislah.blogspot.com/2018/03/mengembangkan-berbagai-metode-html diakses
pada tanggal 21 oktober 2018 pukul 02: 45 WIB
5
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (Instructional Objective)
Agar dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa
ketentuan yang harus di ingat, yaitu: tujuan pembelajaran harus berorientasi
kepada siswa, artinya tujuan itu benar-benar harus menyatakan adanya perilaku
siswa yang dapat di lakukan atau di peroleh setelah proses belajar di lakukan.
Adapun Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok
yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan
Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A = Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang di jadikan sasaran
pembelajaran
B = Behavior
adalah
menyatakan
prilaku
spesifik
yang
di
harapkan
atau yang dapat di lakukan setelah pembelajaran berlangsung
C = Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau di mana
sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D = Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang di harapkan
dapat di capai.
3. Merumuskan Butir-butir Materi Secara Terperinci yang Mendukung
Tercapainya Tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah di lihat dari kemampuan
atau keterampilan yang di jelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga
materi yang di susun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang di harapkan dari
kegiatan proses belajar pembelajaran tersebut. Setelah daftar butir-butir materi di
rincikan maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana
sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada
yang abstrak.
4. Mengembangkan Instrumen Pengukuran
Alat pengukur keberhasilan di kembangkan terlebih dahulu, instrumen
pengukuran ini harus di kembangkan sesuai dengan tujuan yang akan di capai dan
dari materi-materi pembelajaran yang di sajikan. Bentuk instrumen pengukuranya
bisa dengan tes, pengamatan, dan penugasan.
6
Instrumen tersebut akan di gunakan oleh pengembangan metode, ketika
melakukan tes uji coba dari metode yang di kembangkannya. Misalkan instrumen
pengukuranya tes, maka siswa nanti akan di minta mengerjakan materi tes
tersebut. Kemudian di lihat bagaimana hasilnya.
Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari
efek metode yang di gunakannya atau dari materi yang di pelajarinya. Jika tidak
maka di manakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa di mintai
tanggapan tentang metode tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas
penyajiannya.
5. Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan
kesesuaian metode yang dirancang dengan tujuan yang di harapkan dari metode
tersebut. Suatu metode yang pembuatnya di anggap telah baik, tetapi bila metode
itu tidak menarik, atau sulit untuk di pahami atau tidak merangsang proses belajar
bagi siswa yang ditujunya, maka metode semacam ini tentu saja tidak di katakan
baik. Tes atau uji coba tersebut dapat di lakukan baik melalui perseorangan atau
melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses
pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan metode yang di
kembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang
di anggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
B. Kelebihan Metode Pembelajaran
1. METODE CERAMAH
1. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif
lebih murah.
2. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada
siswa.
3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan
energi dapat digunakan sebaik mungkin.
7
4. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak
menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.
5. Guru mudah menguasai kelas.
6. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
7. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
8. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
9. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
10. Lebih ekonomis dalam hal waktu.
11. Memberi
kesempatan
pada
guru
untuk
menggunakan
pengalaman,
pengetahuan dan kearifan.
12. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
13. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
14. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan
meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.
15. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain
2. KELEBIHAN METODE TANYA JAWAB
1. peserta didik dapat mengembangkan keberanian dan ketrampilan dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
2. Pertanyaan yang dilontarkan dapat menarik dan memusatkan perhatian
peserta didik, sekalipun ketika itu peserta didik sedang rebut.
3. Merangsang peserta didik untuk berlatih mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
4. pertanyaan yang jelas lebih mudah dipahami peserta didik.
5. Situasi kelas menjadi hidup/dinamis, karena siswa aktif berpikir dan
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
6. Melatih siswa agarberani mengemukakan pendapat secara argumentatif
dan bertanggung jawab.
7. Mengetahui perbedaan pendapat antar siswa dan guru yang dapat
membawa ke arah diskusi yang positif.
8
8. Membangkitkan semangat belajar dan daya saing yang sehat diantara
siswa.
9. Dapat mengukur batas kemampuan dan penguasaan siswa terhadap
pelajaran yang telah diberikan.
3. METODE DISKUSI
1. Dapat memperluas wawasan peserta didik.
2. Dapat merangsang kreativitas peserta didik dalam memunculkan ide dalam
memecahkan suatu masalah,
3. Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain,
4. Dapat menumbuhkan partisipasi peserta didik menjadi lebih aktif.
5. Suasana kelas lebih hidup, sebab siswa mengarahkan perhatian
ataupikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.
6. Dapat
menaikan
prestasi
kepribadian
individu,
seperti:
sikap
toleransi,demokrasi, berpikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.
7. Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka
mengikutiproses berpikir sebelum sampai kepada suatu kesimpulan.
8. Siswa dilatih belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata
tertiblayaknya dalam suatu musyawarah.
9. Membantu murid untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
10. Tidak terjebak kedalam pikiran individu yang kadang-kadang salah,
penuh prasangka dan sempit. Dengan diskusi seseorang dapat
mempertimbangkanalasan-alasan/pikiran-pikiran orang lain
C. Kekurangan Metode Pembelajaran
1. METODE CERAMAH
1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena
tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang
diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja.
2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak
mampu menguasai bahan yang diajarkan.
9
3. Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang
tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.
5. Mudah menjadi verbalisme.
6. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benarbenar menerimanya.
7. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
8. Keberhasilan
metode
ini
sangat
bergantung
pada
siapa
yang
menggunakannya.
9. Cenderung membuat siswa pasif
2. METODE TANYA JAWAB
1. Banyak waktu terbuang,
2. apabila peserta didik tidak siap, maka peserta didik merasa takut, dan
apalagi bila guru kurang dapat mendorong peserta didik, maka peserta
didik juga menjadi tidak berani untuk bertanya.
3. terbatasnya jumlah waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap
peserta didik.
4. Bila terjadi perbedaan pendapat, akan banyak menyita waktu untuk
menyelesaikannya. Bahkan perbedaan pendapat antar guru dan siswa dapat
menjurus kepada negatif, dimana siswa menyalahkan guru, dan ini besar
risikonya.
5. Tanya
jawab
dapat
menimbulkan
penyimpangan
dari
pokok
persoalan/materi pelaharan, hal ini terjadi jika guru tidak dapat
mengendalikan jawaban atas segala pertanyaan siswanya.
6. Tidak cepat merangkum bahan pelajaran
7. Tanya jawab akan dapat membosankan jika yang ditanyakan tidak ada
variasi
10
3. METODE DISKUSI
1. Kemungkin besar diskusi akan dikuasai oleh peserta didik yang suka
berbicara atau ingin menonjolkan diri,
2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar,
3. Peserta mendapat informasi yang terbatas,
4. Menyerap waktu yang cukup banyak,
5. Tidak semua guru memahami cara peserta didik melakukan diskusi.
6. Kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut
bagimasalah
yang
dipecahkan,
bahkan
mungkin
pembicaraan
menjadimenyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
7. Dalam diskusi menghendaki pembuktian logis, yang tidak terlepas dari
fakta-fakta; dan tidak merupakan jawaban yang hanya dugaan atau cobacoba saja.
8. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
9. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran
yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik
secara individual atau secara kelompok.
2. Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui
penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa.
3. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang
membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu
topik atau masalah, atau untuk mencari jawaban dari suatu masalah
berdasarkan semua fakta memungkinkan untuk itu.
4. Metode kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah siswa, baik
sebagai anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu
secara bersama-sama.
5. Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran, kombinasi
atau metode-metode pilihan. Metode electic yaitu cara menyajikan bahan
pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa
metode.
12
DAFTAR PUSTAKA
hmadi, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah
Komponen MKDK. Bandung: CV Pustaka Setia.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mahmud. 2011. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.
Majid,
Abdul dan Chaerul Rohman. 2014. Pendekatan Ilmiah
Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
13
dalam
Download