Jaringan Epitel Epithelial Tissues Nadya Putri Amini Aritonang [email protected] Abstrak Jaringan epitel merupakan jaringan terluar yang melapisi permukaan tubuh yang bersinggungan langsung dengan udara bebas maupun cairan. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2021 di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe dari jaringan epitel yang terdapat pada hewan dan letaknya pada tiap-tiap organ. Praktikum ini dilakukan dengan metode observasi yaitu praktik dan pengamatan langsung dengan menggunakan preparat yang telah disediakan oleh masing-masing kelompok dan disediakan oleh pihak laboratorium. Adapun hasil yang di peroleh adalah epitel pipih selapis terdapat di pulmo pada kucing, epitel kubus selapis terdapat pada ginjal tikus, pada epitel silindris selapis terdapat di usus tikus, pada epitel silindris berlapis terdapat di Ductus def. tikus, dan yang terakhir epitel pipih berlapis terdapat pada permukaan lidah tikus. Kata Kunci: jaringan, epitel, pipih. Abstract Epithelial tissue is the outermost tissue that lines the surface of the body that is in direct contact with free air or liquid. This practicum is titled Epithelial Network. This practicum was held on March 18, 2021 at the Biology Laboratory FKIP Syiah Kuala University. This practicum aims to find out the types of epithelial tissue found in animals and their location in each organ. This practicum is carried out by the method of observation, namely practice and direct observation using preparations that have been provided by each group and provided by the laboratory. The results obtained are flat layer epithelium in endothelium or blood vessels in mice, epithelial layer cube found in rat kidneys, cylindrical layer of epithelium found in rat intestine, and the last layered epithelium is on the surface of mouse tongue. Keywords: tissue, epithelial, flat. 1 Nadya Putri Amini Aritonang: Jaringan Epitel Pendahuluan Jaringan epitel mengandung sel berisi da poligonal (bersudut banyak) yang tersusun saling berdekatan. Jaringan epitel sebagian kecil bersifat mioepitel atau kontraktil dan neuroepitel atau sensoris. Epitel dapat berperan sebagai membran dan kelenjar. Epitel berupa membran tersusun atas sel yang membentuk lapisan untuk membatasi permukaan luar dan dalam sel. Epitel yang tumbuh menembus jaringan ikat akan membentuk kelenjar eksokrin karena sekretnya dibawa ke permukaan kelenjar. (Soesilawati, 2020, p. 44). Jaringan epitel tersusun atas sel-sel yang dikemas dengan rapat dan melapisi permukaan-permukaan tubuh. Epitel berfungsi sebagai pengatur penyerapan zat-zat, ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba, dan lain-lain (Fried, 2011, p. 42). Epidermis merupakan jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan dermis berupa jaringan ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Epidermis hanya terdiri dari jaringan epitel, tidak mempunyai pembuluh darah maupun limfa, oleh karena itu semua nutrient dan oksigen diproleh dari kapiler pada lapisan dermis. Sel-sel epitel berubah bentuk baik secara internal dan eksternal untuk memudahkan pergerakan. Metamorfosis seluler ini meliputi retraksi tonofilamen intrasel, disolusi desmosome intersel dan hemi-desmosom membrana basal, serta pembentukan filament aktin sitoplasma perifer (Kalangi, 2013, pp. 1-5). Pembelahan sel jaringan epitel berlapis terjadi pada lapisan germinal, yaitu sel-sel yang paling dekat dengan lamina basalis, selanjutnya sel akan meninggalkan lapisan basalis dan masuk ke tahap diferensiasi kedua. Aktivitas pembelahan sel dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya infiltrasi ringan sel inflamasi sub epitel yang akan menstimulasi pembelahan sel, sedangkan inflamasi berat menyebabkan penurunan aktifitas proliferasi. Proliferasi sel epitel distimulasi oleh peptide growth factor yang disebut sitokin, yaitu epidermal growth factor (EGF), transforming growth factor-α (TGF-α), platelet derived growth factor (PDGF), dan interleukin 1 (IL-1) (Arinawati, 2014, p. 2). Regenerasi pada epitel bertingkat silindris, pada epitel bertingkat (epitel pernapasan), sel induk bertanggung jawab untuk pembelahan dan dapat berdiferendiasi. Pada percobaan dengan radioautografi menunjukan bahwa sel basal merupakan sel induk. Sel-sel basal berbentuk kerucut, kecil, dengan inti berbentuk lonjong, gelap dan tonjolan sitoplasma bercabang, terletak diantara sel-sel penyokong dibagian lamina basal (Sumbayak, 2015, p. 3). Metode/ Cara Kerja Waktu dan Tempat Praktikum dilakukan pada hari Kamis, 18 Maret 2021 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Target/Subjek/Populasi/Sampel Praktikum ini dilakukan untuk mengenal epitel pipih selapis terdapat di pulmo pada kucing, epitel kubus selapis terdapat pada ginjal tikus, pada epitel silindris selapis terdapat di usus tikus, pada epitel silindris berlapis terdapat di Ductus def. tikus, dan yang terakhir epitel pipih berlapis terdapat pada permukaan lidah tikus. Subjek yang melakukan praktikum ini adalah mahasiswa pendidikan Biologi angkatan 2019. Prosedur Langkah pertama yaitu melakukan pengamatan pertama pada preparat epitel pipih selapis terdapat di pulmo pada kucing, kedua yaitu epitel kubus selapis terdapat pada ginjal tikus, ketiga yaitu epitel silindris selapis terdapat di usus tikus, keempat epitel silindris berlapis terdapat di Ductus def. tikus, dan yang terakhir epitel pipih berlapis terdapat pada permukaan lidah tikus. Satu persatu dilakukan pengamatan pada preparat yang 2 Nadya Putri Amini Aritonang: Jaringan Epitel sudah tersedia di kaca preparat lalu amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x10. Setelah itu praktikan diminta untuk mengamati dan mengenal nama jaringan epitel yang diamati dan menggambar hasil pengamatan pada laporan masing-masing. di limfatik, pembuluh darah, dan alveoli (paru-paru). Pengamatan pertama pada endhotelium atau pembuluh darah pada tikus, diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x10. Teknik Pengumpulan Data Data pada praktikum ini diperoleh melalui metode pengamatan langsung terhadap preparat yang diamati dan preparat disediakan oleh pihak laboratorium. Teknik Analisis Data Adapun metode yang dilakukan pada pengamatan ini adalah pengamatan secara langsung, foto dan hasil pengamatan yang dilengkapi dengan penjelasan terkait dengan gambar tersebut. Data yang didapatkan dari metode pengamatan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil dan Pembahasan Jaringan epitel merupakan sebuah bagian terutama dalam manusia dan hewan. Letak jaringan epitel yang menutupi bagian tubuh baik yang terdapat permukaan luar maupun permukaan dalam tubuh. Sifat jaringan epitel ini yaitu multiseluler dan juga uniseluler. Fungsi utama jaringan epitel ini yaitu sebagai perlindungan terhadap jaringan yang ada dibawah jaringan epitel (Wijinigsih, 2016). Gambar 2. Epitel Kubus Selapis pada Ginjal Tikus Pada pengamatan kedua yaitu epitel kubus selapis pada ginjal tikus yang diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x10. Epitel kubus selapis yakni terdiri dari beberapa sebuah lapisan sel yang memiliki sebuah bentuk seperti kubus. Lapisan epitel kubus ditemukan di kelenjar ludah, kelenjar keringat dan saluran di ginjal. Struktur jaringan lapisan kubus epitel sangat cocok sebagai sebuah proses dalam penyerapan dan sekresi. Gambar 3. Epitel Silindris Selapis pada Usus Tikus Gambar 1. Epitel Pipih Selapis pada Pulmo Kucing Epitel Pipih Selapis yakni terdiri atas sel-sel yang memiliki sebuah bentuk rata dan hanya satu lapisan. Jaringan tersebut terletak Pada pengamatan ketiga yaitu pada epitel silindris selapis pada usus tikus, yang dimati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x10. Epitel silindris selapis yakni terdiri dari sel-sel silinder. Jaringan ini biasanya dalam sel goblet. Sel-sel goblet ini berperan dalam produksi mucus (lendir), yang memiliki sebuah peran penting dalam 3 Nadya Putri Amini Aritonang: Jaringan Epitel memfasilitasi asupan makanan (penyerapan). Secara umum, jaringan ini terletak di usus kecil dan dalam sebuah saluran pencernaan yang lainnya. Ditinjau dari struktur histologinya, usus besar saluran pencernaan tersusun atas: Tunika mukosa (lamina epitel, propria, dan muskularis mukosa), tunika submukosa (jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan saraf), Tunika muskularis (stratum sirkulare dan longitodinal), dan Tunika serosa. Jenis sel epitel yang ditemukan pada lamina epitelialisnya identik dengan yang ditemukan pada usus halus, hanya saja jumlah sel goblet yang ditemukan lebih banyak (Suwiti, 2010). Jaringan ini tersusun atas sel-sel berbentuk silinder. Pada jaringan ini, biasanya terdapat sel-sel goblet. Sel goblet berfungsi dalam menghasilkan lendir (mucus) yang berperan dalam mempermudah penyerapan makanan (absorpsi). Biasanya, jaringan ini terdapat pada usus halus dan saluran pencernaan lainnya. Gambar 4. Epitel Pipih Berlapis pada Lidah Tikus Pada pengamatan keempat yaitu pada epitel pipih berlapis pada permukaan lidah tikus, yang diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x10. Epitel pipih berlapis yakni terdiri atas beberapa lapisan sel dangkal. Sel epitel pipih memiliki inti sel bulat dan sitoplasma. Jaringan ini memiliki sebuah letak di bagian rongga hidung, rongga mulut, dan kerongkongan. Bergantung pada banyaknya lapisan, jaringan ini bertindak untuk perlindungan terhadap gesekan. Jaringan epitel mukosa mulut adalah epitel berlapis gepeng. Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut dari yang paling dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis, lapisan spinosum. Lapisan granulosum, lapisan spinosum (Puspitawati, 2010). Epitel rongga mulut tersusun dari sel squamos bertingkat, mirip dengan epitel squamous bertingkat yang ditemukan di bagian tubuh lain, yaitu memiliki aktivitas turn over yang dimulai dari sel basalis. Epitelium berlapis tersusun atas 2 atau lebih lapisan sel. Sel paling dasar disebut sel basal dan terletak di atas membran basal. Di atas sel basal terdapat beberapa lapis sel yang bentuknya pipih, kubus, atau batang (bentuk lain disebut epitelium transisional). Epitelium berlapis pipih, pada permukaan kulit (permukaannya selalu basah) (Setiawan, 2013). Gambar 5. Epitel Silindris Berlapis pada Ductus def. Tikus Epitel ini terdiri atas beberapa lapisan sel dengan lapisan yang teratas berbentuk silindris dan bagian basal selnya tidak mencapai membrane basalis. Lapisan sel-sel dibawah sel silindris berbentuk lebih pendek bahkan bagian yang terbawah berbentuk kuboid. Pada permukaan sel dari lapisan teratas dilengkapi dengan silia (Santoso, 2013). 4 Nadya Putri Amini Aritonang: Jaringan Epitel Simpulan dan Saran Simpulan Jaringan epitel mengandung sel berisi dapoligonal (bersudut banyak) yang tersusun saling berdekatan. Jaringan epitel sebagian kecil bersifat mioepitel atau kontraktil dan neuroepitel atau sensoris. Epitel dapat berperan sebagai membran dan kelenjar. Epitel berupa membran tersusun atas sel yang membentuk lapisan untuk membatasi permukaan luar dan dalam sel. Pada praktikum yang dilakukan tentang jaringan epitel pada hewan yaitu epitel pipih selapis terdapat di pulmo pada kucing, kedua yaitu epitel kubus selapis terdapat pada ginjal tikus, ketiga yaitu epitel silindris selapis terdapat di usus tikus, keempat epitel silindris berlapis terdapat di kandung kemih tikus, dan yang terakhir epitel pipih berlapis terdapat pada permukaan lidah tikus. Saran Puspitawati, R. 2010. Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Jaringan Lunak Mulut. Jurnal JKGUI, 4:2, 462-467. Santoso, D., dkk. 2013. Pengaruh Pemakaian Breket Terhadap Maturasi Sel Epitel Mukosa Bukal Pada Pasien Anak Periode Gigi Bercampur. Jurnal Ked GI, 4:4, 248-253. Setiawan, A. F., dkk. 2013. Sistem Cerdas Penghitung Sel Kulit Mati Manusia dengan Metode Improved Counting Marpology. Jurnal EECCIS, 7:1, 28-34. Soesilawati, P. 2020. Histologi Kedokteran dasar. Surabaya: Airlangga University Press. Sumbayak, E. M. 2015. Regenerasi Epitel. Jurnal UKRIDA, 3:1, 1-4. Suwiti, Ni K., dkk. 2010. Studi Histologi Usus Besar Sapi Bali. Jurnal Buletin Veteriner Udayana, 2:2, 101-107. Wijiningsih, T. A., dkk. 2016. Analisis Miskonsepsi Materi Struktur Fungsi Jaringan Hewan dalam Buku Biologi Sma Kelas XI. Jurnal Pendidikan Biologi, 5:7, 70-79. Dalam melakukan praktikum sebaiknya mahasiswa sudah memiliki pengetahuan dasar tentang praktikum yang akan dilaksanakan, hal ini diharapkan supaya saat melakukan hal ini diharapkan supaya saat melakukan praktikum mahasiswa lebih mudah mengerti mengenai hal yang sedang dipraktikumkan. Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Semoga pada praktikum selanjutnya pengamatan dilakukan dengan lebih teliti, agar hasil yang didapatkan lebih akurat. Daftar Pustaka Arinawati, D. Y., dkk. 2014. Pengaruh Lama Pemberian Aspirin pada Ekspresi Protein KI-67 dan Ketebalan Epitel Mukosa Rongga Mulut Tikus Wistar jantan. Dental Journal, 47:3, 135-140. Fried, George H. Ph.D., George, Ph. D. 2011. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Kalangi, S. J. 2013. Histofisiologi Kulit. Jurnal Biomedik (JBM), 5:3, 12-20. 5 Nadya Putri Amini Aritonang: Jaringan Epitel 6 Nadya Putri Amini Aritonang: Jaringan Epitel 7 Nadya Putri Amini Aritonang: Jaringan Epitel 8 Nadya Putri Amini Aritonang: Jaringan Epitel 9